You are on page 1of 4

BAYES THEORY

Teorema Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta presbyterian Inggris pada tahun

1763 yang bernama Thomas Bayes . Teorema Bayes ini kemudian disepurnakan oleh

Laplace. Teorema Bayes digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peistiwa

berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi.

Teorema ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya peristiwa A

dengan syarat peristiwa B telah terjadi dan probabilitas terjadinya peristiwa B dengan syarat

peristiwa A telah terjadi. Teorema ini didasarkan pada prinsip bahwa tambahan informasi

dapat memperbaiki probabilitas.

A. Pengertian

Dalam teori probabilitas dan statistika, teorema Bayes adalah sebuah teorema

dengan dua penafsiran berbeda. Dalam penafsiran Bayes, teorema ini menyatakan

seberapa jauh derajat kepercayaan subjektif harus berubah secara rasional ketika ada

petunjuk baru. Dalam penafsiran frekuentis teorema ini menjelaskan representasi invers

probabilitas dua kejadian. Teorema ini merupakan dasar dari statistika Bayes dan

memiliki penerapan dalam sains, rekayasa, ilmu ekonomi (terutama ilmu ekonomi

mikro), teori permainan, kedokteran dan hukum. Penerapan teorema Bayes untuk

memperbarui kepercayaan dinamakan inferens Bayes.

B. Teorema Bayes

Teori Bayes menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya

peristiwa X dengan syarat peristiwa Y telah terjadi dan probabilitas terjadinya


peristiwa Y dengan syarat peristiwa X telah terjadi. Hubungan itu dapat diturunkan

melalui teori probabilitas bersyarat seperti berikut :

Kemudian dengan menggunakan teori probabilitas periatiwa bersama, pembilang

pada sisi kanan menjadi

Dari persamaan terakhir terlihat bahwa berada pada sisi kiri dan kebalikannya

yaitu berada pada sisi kanan. Namun teori Bayes biasanya ditulis dalam bentuk yang

lebih panjang dengan mengubah penyebutnya kedalam bentuk yang berisi probabilitas

bersyarat, karena permasalahannya juga diberikan dalam probabilitas, melalui tahap-

tahap sebagai berikut.

Bila disubtitusikan kedalam persamaan diperoleh :


Dimana X adalah suatu peristiwa dan X’ adalah pelengkap (komplimennya). Jika

peristiwa lain Y terjadi.

Probabilitas yang dihitung P(X|Y) disebut probabilitas kemudian (posterior) dari

peristiwa X karena adanya informasi yang dikandung dalam peristiwa Y. probabilitas tak

bersyarat P(X) dan P(X’) disebut probabilitas awal (prior) dari peristiwa-peristiwa X dan

X. Artinya hokum Bayes memutakhirkan atau memperbaki probabilitas awal P(X)

dengan memasukkan ke dalam model informasi yang diamati yang terdapat didalam

peristiwa Y.

You might also like