You are on page 1of 43

A.

KEGIATAN IN
A.1 MODUL B
A.1.1 LK B.01
KEGIATAN AWAL

1. Tujuan : Mengkaji topik teori belajar dengan berbagai metode yang relevan.
2. Kegiatan : diskusi kelompok.
3. Jurnal belajar :
No Pelajaran yang penting Permasalahan yang Solusi yang diperoleh
mengemuka
1. Pengertian Teori belajar, Model, Masih kurang memahami Banyak mencari
Pendekatan, Strategi, Metode perbedaan antara pengertian informasi tentang
danTeknik Belajar dalam Pembelajaran Teori belajar, Model, Pengertian Teori
Pendekatan, Strategi, belajar, Model,
Metode dan Pendekatan, Strategi,
Teknik Belajar dalam Metode dan
Pembelajaran. Teknik Belajar dalam
Pembelajaran.
2. Istilah istilah dalam proses Kurangnya memahami Segera menyadari
pembelajaran : istilah- istilah dalam kurangnya
a. Teori belajar : adalah kerangka proses pembelajaran memahami istilah-
kerja konseptual yang antara lain teori belajar, istilah dalam proses
menggambarkan bagaimana pendekatan, strategi pembelajaran dan
informasi diserap, diproses, dan pembelajaran, model, mencari tau tentang
ditahan selama belajar. metode dan tehnik istilah-istilah tersebut
b. Pendekatan (approach) adalah : pembelajaran sehingga memahami
merupakan cara pandang yang menyebabkan kesulitan dan bisa dipakai
digunakan guru terhadap dalam merencanakan sebagai dasar dalam
permasalahan yang dihadapi dalam proses belajar mengajar merancang
pembelajaran. Pendekatan yang efektif dan efisien. pembelajaran yang
pembelajaran dapat digunakan efektif dan efisien.
untuk menetapkan strategi dan
langkah-langkah pembelajaran
untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Anderson
(dalam Sudjana, 1989)
mengemukakan dua kategori
pendekatan, yaitu
pendekatan berpusat pada guru
(teacher centered) dan berpusat
pada siswa
(student centered) (Sudjana, 1989).
Contoh pendekatan pembelajaran
adalah pendekatan konsep,
pendekatan lingkungan, pendekatan
proses sains,
pendekatan STS (Science-
Technology-Society), dan
pendekatan kontekstual.
c. Strategi Pembelajaran strategi
pembelajaran mencakup rencana,
metode, dan perangkat kegiatan
yang direncanakan untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
Selanjutnya, Gulo menjelaskan
bahwa:
1) strategi
pembelajaran adalah rencana dan
cara-cara membawakan
pembelajaran agar
segala prinsip dasar dapat
terlaksana dan segala tujuan

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 1


pembelajaran dapat
dicapai secara efektif,
2) cara-cara membawakan
pembelajaran itu merupakan
pola dan urutan umum perbuatan
guru-murid dalam perwujudan
kegiatan belajar mengajar,
3) pola dan urutan umum perbuatan
guru-murid itu merupakan suatu
kerangka umum kegiatan
pembelajaran yang tersusun dalam
rangkaian bertahap
menuju tujuan yang telah
ditetapkan.
d. Model Pembelajaran adalah pola
pembelajaran yang
mendeskripsikan kegiatan
guru-siswa di dalam mewujudkan
kondisi belajar atau sistem
lingkungan yang
menyebabkan terjadinya belajar
pada siswa.
e. Metode Mengajar
Metode dalam konteks pendidikan
adalah kumpulan prinsip yang
terkoordinir
untuk melaksanakan pembelajaran,
sedangkan dalam konteks
pembelajaran,
metode diartikan sebagai cara-cara
menyajikan suatu bahan pelajaran
pada situasi tertentu.
f. Teknik mengajar.
Teknik mengajar menyangkut hal-
hal yang spesifik yang dilakukan
guru dalam mengelola
pembelajaran.

3. Jenis- jenis Teori Belajar dan


karakteristiknya.
a. Definisi Belajar:
 Menurut Gagne (1984), belajar Ketidak tepatan dalam Mengadakan diskusi
dapat didefinisikan sebagai suatu memilih jenis-jenis teori dengan anggota
proses dimana suatu organisme belajar sering terjadi komunitas MGMP
berubah perilakunya sebagai akibat dalam merencanakan ( nara sumber yang
dari pengalaman. proses belajar tidak berkompeten )
 Dari definisi belajar tersebut, ada menghasilkan hasil yang tentang teori belajar
dua kata kunci, yaitu perilaku dan sesuai dengan harapan. yang digunakan
pengalaman. dalam Dalam proses
 Perilaku, menyangkut aksi atau belajar pada tema
tindakan, yang menjadi perhatian yang akan diajarkan.
utama adalah perilaku verbal dari
manusia.
 Komponen kedua dalam definisi
belajar adalah pengalaman,
Pengalaman yang dimaksud sebagai
proses belajar adalah pengalaman
yang dialami oleh siswa.
Berikut ini lima macam perilaku
perubahan pengalaman, yaitu:
1) Pada tingkat emosional paling
primitif, terjadi perubahan perilaku
diakibatkan dari pasangan stimulus
tak terkondisi dengan stimulus

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 2


terkondisi.
2) Belajar Kontiguitas, yaitu
bagaimana dua peristiwa
dipasangkan satu denganyang
lainnya pada satu waktu.
3) Belajar Operant, yaitu kita belajar
bahwa konsekuensi perilaku
mempengaruhi apakah perilaku itu
akan diulangi atau tidak, dan berapa
besar pengulangan itu.
4) Belajar Observasional, pengalaman
belajar sebagai hasil observasi
manusia
dan kejadian-kejadian, kita belajar
dari model-model, dan mungkin
kita menjadi model bagi orang lain.
5) Belajar Kognitif terjadi dalam
kepala kita, apabila kita melihat dan
memahami peristiwa-peristiwa
yang terjadi di sekitar kita.
b. Jenis-jenis Teori Belajar dan
Karakteristiknya.
Ada tiga kategori utama atau
kerangka filosofis
mengenai teori-teori belajar, yaitu:
teori belajar behaviorisme, teori
belajar kognitivisme, dan teori belajar
konstruktivisme.
1) Teori Belajar Behaviorisme.
Teori behaviorisme mendefinisikan
belajar tidak lebih dari memperoleh
perilaku baru. Ada beberapa
pendapat mengenani teori belajar
behaviorisme.

 Teori E.L. Thorndike (Teori


Koneksionisme): belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan
respon.
Stimulus, yaitu apa saja yang dapat
merangsang terjadinya kegiatan
belajar seperti pikiran, perasaan,
atau hal-hal lain yang dapat
ditangkap melalui alat indera.
Sedangkan respon adalah reaksi
yang dimunculkan siswa ketika
belajar,dapat berupa pikiran,
perasaan atau tindakan/gerakan.

 Teori Watson (Teori Conditioning),


Teori conditioning mula-mula
dipelopori oleh Ivan Pavlov,
kemudian dikembangkan oleh
Watson.
Menurut Watson, belajar adalah
proses interaksi antara stimulus dan
respon yang berbentuk tingkah laku
yang dapat diamati dan dapat
diukur.

 Teori B.F. Skinner (Operant


Conditioning)
Penelitian Skinner terpusat pada
hubungan antara perilaku dan

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 3


konsekuensi konsekuensinya.
Penggunaan konsekuensi-
konsekuensi yang
menyenangkan dan tidak
menyenangkan untuk mengubah
perilaku seseorang
disebut operant conditioning.
Unsur-unsur dalam operant
conditioning termasuk reinforcer
(penguatan),
punisher (hukuman), shaping,
dan extinction. Konsekuensi yang
menyenangkan
pada umumnya disebut reinforcer
(penguatan), sedangkan
konsekuensi yang
tidak menyenangkan disebut
punisher (hukuman).

2) Teori Belajar Kognitif


Kognitivisme berfokus pada "otak".
Bagaimana proses dan
penyimpanan informasi menjadi
sangat penting dalam proses
pembelajaran.
Teori kognitif melihat berdasarkan
perilaku untuk menjelaskan
pembelajaran berbasis otak.
Pendapat mengenai teori belajar
kognitif antara lain :

 Teori Piaget:
Menurut Piaget, perkembangan
kognitif merupakan suatu proses
genetik, artinya proses yang didasarkan
atas mekanisme biologis yaitu
perkembangan sistem
syaraf.
Makin bertambah umur seseorang,
maka makin kompleks susunan sel
syarafnya dan makin meningkat pula
kemampuannya.
Proses belajar akan terjadi jika
mengikuti tahap-tahap asimilasi,
akomodasi dan ekuilibrasi
(penyeimbangan antara proses
asimilasi dan
akomodasi). Asimilasi adalah apabila
individu memodifikasi informasi/
pengalaman baru sehingga cocok
dengan sturktur koqnitif yang dipunyai,
sedangkan akomodasi adalah : apabila
struktur koqnitif yang dipunyai harus
disesuaikan dengan informasi yang
diterima.

Tahap-tahap perkembangan
Intelektual :
(1) kemampuan intelektual anak
berkembang melalui tahap-tahap
tertentu
(2) tahap-tahap ini terjadi dalam suatu
urutan tertentu
(3) ada beberapa rentangan secara

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 4


umum yang berkaitan dengan
tahap-tahap
ini, tetapi anak itu dapat dan sering
bergerak melalui tahap-tahap ini
pada umur yang berlainan.
(4) perkembangan intelektual tidak
sama untuk semua bidang
keilmuan.
Piaget membagi perkembangan ini
ke dalam empat periode, yaitu
sebagai berikut:

a) Periode Sensori Motor (0 - 2,0


tahun)
Pada periode ini tingkah laku anak
bersifat motorik dan anak
menggunakan sistem penginderaan
untuk mengenal lingkungannya
untuk mengenal objek.

b) Periode Pra Operasional (2,0 – 7,0


tahun)
Pada periode ini secara kualitatif,
pemikiran anak merupakan
kemajuan dari
periode sensori motor. Pemikiran
anak tidak lagi dibatasi oleh
kejadian-kejadian
perseptual dan motorik langsung.

c) Periode Operasi Kongkrit (7,0 -


11,0 tahun)
Pada periode ini, anak sudah
mampu menggunakan operasi.
Pemikiran anak tidak lagi di
dominasi oleh persepsi, sebab anak
mampu memecahkan masalah
kongkrit secara logis.

d) Periode Operasi Formal ( 11,0 - >


15 tahun )
Periode operasi formal merupakan
tingkat puncak perkembangan
struktur kognitif. Anak remaja
berpikir logis untuk semua jenis
masalah hipotetis, masalah verbal,
dan ia dapat menggunakan
penalaran ilmiah dan dapat
menerima pandangan orang lain.
Aspek-aspek yang Berhubungan
dengan Perkembangan Kognitif
Piaget dalam Dahar (1989:156)
mengemukakan ada empat aspek yang
besar yang ada hubungannya dengan
perkembangan kognitif. Keempat
aspek
tersebut, yaitu:
(1) Pendewasaan;
(2) Pengalaman fisik;
(3) Interaksi sosial; dan
(4) Ekuilibrasi.

 Teori Jerome Bruner: Belajar


Penemuan (Discovery Learning):

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 5


belajar adalah cara-cara
bagaimana orang memilih,
mempertahankan, dan
mentransformasi informasi secara
aktif.
Bruner mengemukakan bahwa
belajar melibatkan tiga proses
yag berlangsung
hampir bersamaan. Ketiga proses
itu adalah :
(1) memperoleh informasi baru,
(2)transformasi informasi, dan
(3) menguji relevansi dan
ketepatan pengetahuan.
J. Bruner mengemukakan teori
belajar model instruksional
kognitif yang sangat berpengaruh
yang dikenal dengan nama belajar
penemuan ( discovery learning),
yaitu belajar melalui pengalaman
sendiri , berusaha untuk mencari
pemecahan masalah serta
pengetahuan yang menyertainya,
menghasilkan pengetahuan
yang benar-benar bermakna.

Menurut Bruner perkembangan


kognitif seseorang terjadi melalui tiga
tahap yang ditentukan oleh caranya
melihat lingkungan, yaitu:
a) Tahap enaktif, seseorang
melakukan aktivitas-aktivitas dalam
upayanya
untuk memahami lingkungan
sekitarnya. Artinya dalam
memahami dunia
sekitarnya anak menggunakan
pengetahuan motorik, misalnya
melalui gigitan, sentuhan, pegangan
dan sebagainya.
b) Tahap ikonik, seseorang memahami
objek-objek atau dunianya melalui
gambar-gambar dan visualisasi
verbal. Artinya anak belajar melalui
bentuk
perumpamaan dan perbandingan
(komparasi).
c) Tahap simbolik, seseorang telah
mampu memiliki ide-ide atau
gagasangagasan abstrak yang
sangat dipengaruhi oleh
kemampuannya dalam
berbahasa dan logika. Dalam
memahami dunia sekitarnya anak
belajar
melalui simbol-simbol bahasa ,
logika, matematika, dan
sebagainya.

 Teori David Ausubel: Belajar


Bermakna:
Menurut Ausubel,
belajar dapat diklasifikasikan ke
dalam dua dimensi, yaitu:

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 6


Dimensi pertama berhubungan
dengan cara informasi atau materi
pelajaran disajikan pada siswa,
melalui penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut cara
bagaimana siswa dapat mengaitkan
informasi itu pada struktur kognitif
yang telah ada.

Faktor-faktor utama yang


mempengaruhi belajar bermakna
ialah:
(1) struktur kognitif yang ada,
(2) stabilitas dan kejelasan
pengetahuan dalam suatu bidang
studi tertentu dan
(3) pada waktu tertentu.

Prasyarat-prasyarat dari belajar


bermakna adalah sebagai berikut:
(a) Materi yang akan dipelajari harus
bermakna secara potensial.
(b) Anak yang akan belajar harus
bertujuan untuk melakukan belajar
bermakna,
mempunyai kesiapan dan niat untuk
belajar bermakna.

 Teori Gagne
Teori belajar yang dikemukakan
oleh Robert M Gagne (1985)
merupakan
perpaduan antara konsep
behaviorisme dan kognitivisme.
Di dalam proses belajar terdapat
dua fenomena, yaitu:
(1) keterampilan intelektual yang
meningkat sejalan dengan
meningkatnya umur serta latihan
yang diperoleh individu, dan
(2) belajar akan
lebih cepat apabila strategi kognitif
dapat dipakai dalam memecahkan
masalah
secara lebih efisien.

Gagne (1985), menyebutkan adanya


lima macam hasil belajar yaitu:
1. Keterampilan intelektual,
2. Strategi kognitif,
3. Informasi verbal,
4. Keterampilan motorik
5. Sikap.

3) Konstrustivisme
Menurut pandangan
konstruktivisme pengetahuan yang
dimiliki oleh setiap
individu adalah hasil konstruksi
secara aktif dari individu itu
sendiri.

Beberapa ciri proses belajar


konstruktivisme:

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 7


1) Belajar berarti membentuk makna.
2) Konstruksi artinya adalah proses
yang terus menerus.
3) Belajar bukanlah kegiatan
mengumpulkan fakta melainkan
lebih dari itu, yaitu
pengembangan pemikiran dengan
membuat pengertian baru.
4) Proses belajar yang sebenarnya
terjadi pada waktu skema seseorang
dalam
keraguan yang merangsang
pemikiran lebih lanjut. Situasi
ketidakseimbangan adalah situasi
yang baik untuk memacu belajar.
5) Hasil belajar dipengaruhi oleh
pengalaman pembelajar dengan
dunia fisik
lingkungannya.
6) Hasil belajar seseorang tergantung
pada apa yang telah diketahui si
pembelajar (konsep, tujuan,
motivasi) yang mempengaruhi
interaksi dengan
bahan yang pelajari (Paul Suparno,
1997: 61, dalam Indrawati, 2000:
34-35)

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 8


A.1.2 LK B1.01
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN

1. Tujuan
a. Mendeskripsikan karakter morfologi tumbuhan
b. Mengidentifikasi keanekaragaman jenis tumbuhan berdasarkan karakter
morfologi

2. Alat dan Bahan


a. Berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar
b. Gunting/pisau/cutter
c. Kaca pembesar
d. Alat tulis

3. Cara Kerja
a. Mengamati berbagai jenis tumbuhan yang ada di sekitar kelas.
b. Mendeskripsikan ciri morfologi tumbuhan yang meliputi daun, bunga, buah, dan batang
c. Mencatat deskripsi ciri morfologi pada tabel.

4. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan
Nama Daun Batang
NO Bunga Buah
Jenis Bentuk Tulang daun Bentuk Kayu
1 Srikaya Daun Tunggal,Menyirip Bunga lengkap, Buah semu dengan Bulat tidak Berkayu
(Annona jorong tunggal, di bentuk bola atau berongga,
squamosa) ketiak kerucut seperti berwarna coklat
jantung,permukaan ,permukaan
buah berbenjol kasar ,
benjol berwarna coklat
,permukaan
kasar
2 Rambutan Daun Tunggal, Bunga lengkap, Buah bulat Bulat tidak Berkayu
(Nephelium jorong Menyirip majemuk, di berambut berongga,
lappaceum) ujung berwarna coklat
,permukaan
kasar
3 Turi putih Daun Majemuk, Bunga lengkap, Buah polong, Bulat tidak Berkayu
(Sesbania bangun Menyirip tunggal, di berongga
grandiflora) lanset ketiak ,berwarna
coklat
,permukaan
kasar
4 Suplir Daun Majemuk, - - - -
(Adiantum belah menyirip
sp) ketupat
5 Jagung (Zea Daun pita Tunggal , sejajar Bunga tidak Buah tongkol Bulat tidak Tidak
mays) lengkap(jantan berongga berkayu
berada di ujung ,berwarna (batang
dan betina di coklat rumput)
ketiak), ,permukaan
majemuk,bulir licin mengkilat
majemuk,
6 Pepaya Daun Tunggal, menjari Bunga lengkap, Buah tunggal Bulat Tidak
(Carica bulat tunggal, di sejati berongga,warna berkayu
papaya) terbagi ketiak daun hijau (batang

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 9


dengan kecoklatan basah)
tepi daun bergetah
bercangap
7 Ketela Daun Tunggal, menjari Bunga tidak - Bulat berongga Berkayu
pohon bulat lengkap, ,warna hijau
(Manihot terbelah majemuk,di kecoklatan
utilissima) dengan ujung bergetah
tepi daun
rata
8 Ketela Daun Tunggal , Bunga lengkap - Bulat berongga Tidak
rambat segitiga menyirip ,tunggal, bentuk ,warna batang berkayu
(Epomea terbagi terompet,di hijua keunguan (batang
batatas) dengan ketiak ,dan bergetah basah)
tepi rata
9 Cabe rawit Daun Tunggal , Bunga Buah bulat , Bulat tidak Berkayu
(Capsicum jorong menyirip lengkap,tunggal, pendek dengan berongga
annuum) di ketiak daun ujung runcing, ,warna hijau
warna bervariasi
10 Sawo Daun Tungal, menyirip Bunga Buah bulat telur Bulat tidak Berkayu
(Manilkara bentuk lengkap,tunggal, dengan kulit kasar, berongga ,kasar
zapota) jorong di ketiak daun warna coklat berwarna coklat
dekat ujung dan bergetah
ranting
11 Pinus Daun Majemuk Strobillus - Bulat tidak Berkayu
(Pinus bentuk (kerucut) berongga ,kasar keras
merkusii) jarum berwarna coklat
12. Kamboja Daun Tunggal,menyirip Bunga tidak - Bulat tidak Tidak
(Adenium berbentuk lengkap,tunggal berongga, berkayu
sp) jorong berwarna abu ,
abu bergetah
13. Sirih Daun Tunggal, Bunga tidak Buah sejati buni Bulat tidak Tidak
(Piper berbentuk melengkung lengkap, berongga, berkayu
cubeba) jantung majemuk berwarna hijau

5. Pertanyaan

a. Ada berapa jenis bentuk daun yang Saudara amati? 7


Sebutkan contoh jenis tumbuhannya ?
No. Bentuk Daun Contoh Tumbuhan
1 Jorong Srikaya, rambutan, cabe rawit, sawo,jorong
2 Lanset Turi putih
3 Belah ketupat Suplir
4 Bulat Pepaya, ketela pohon
5 Pita Jagung
6 Jarum Pinus
7 Segitiga Ketela rambat
8 Jantung Sirih

b. Ada berapa jenis bentuk pertulangan daun yang Saudara amati? 3


Sebutkan contoh jenis tumbuhannya !
Jenis bentuk
No. Contoh Tumbuhan
pertulangan daun
1 Menyirip Srikaya, rambutan, turi putih , suplir,ketela rambat, cabe rawit,
sawo,kamboja
2 Menjari Pepaya, ketela pohon

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 10


3 Sejajar Jagung
4 Melengkung Sirih

c. Ada berapa jenis morfologi bunga yang Saudara amati? 5


Sebutkan contoh jenis tumbuhannya !
No. Morfologi bunga Contoh Tumbuhan
1 Bunga lengkap , tunggal Srikaya, Turi putih , Pepaya ,ketela rambat, cabe
rawit, sawo
2 Bunga lengkap , majemuk Rambutan
3 Bunga tidak lengkap, tunggal Kamboja
4 Bunga tidak lengkap, majemuk Jagung , ketela pohon,sirih
5 strobilis Pinus

d. Ada berapa jenis buah yang Saudara amati? 7


Sebutkan contoh jenis tumbuhannya.
No Jenis buah Jenis tanaman
1 Buah sejati bulat berambut Rambutan
2 Buah sejati bulat tidak berambut/licin Pepaya
3 Buah sejati polong Turi putih
4 Buah sejati tongkol Jagung
5 Buah sejati bulat ujung runcing Cabe rawit
6 Buah sejati telur kulit kasar Sawo
7 Buah sejati buni Sirih
8 Buah semu bola Srikaya

e. Ada berapa jenis bentuk penampang melintang batang yang Saudara Amati ? 1
Sebutkan contoh jenis tumbuhannya !
No. Penampang melintang batang Contoh Tumbuhan
1. Bulat berongga Pepaya, ketela pohon,ketela rambat
2. Bulat tidak berongga Srikaya, rambutan, turi putih , jagung, cabe rawit,
sawo,pinus, kamboja,sirih

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 11


A.1.3 LK B2.01
MENGAMATI DAUN, BATANG, DAN AKAR TUMBUHAN
A. Tujuan
a. Mengidentifikasi struktur morfologi daun, batang, dan akar pada tumbuhan.
b. Menjelaskan struktur morfologi daun, batang, dan akar pada tumbuhan.

B. Alat dan Bahan


1. Lup/kaca pembesar
2. Pisau/cutter
3. Talenan
4. Tumbuhan rumput (jenis bebas, yang mudah ditemukan)
5. Tumbuhan tali putri atau Vanili
6. Tumbuhan jahe, lengkuas, atau kunyit
7. Tumbuhan kaktus
8. Tumbuhan sukulen (yang daunnya menggelembung)
9. Tumbuhan lain yang dapat ditemui di ruangan atau taman sekitar.

C. Cara Kerja
1. Mengambil satu persatu tumbuhan yang disediakan untuk diamati secara bergiliran!
2. Dengan menggunakan pisau/cutter, talenan, dan kaca pembesar melakukan kegiatan observasi!
3. Mengidentifikasi keberadaan organ bunga, batang, akar, dan organ reproduksi dari setiap tumbuhan yang
diamati. Lalu isi tabel yang disediakan!
4. Mengisi kolom deskripsi untuk menjelaskan morfologi organ daun, batang, dan akar. Sertakan gambar
pada penjelasan tersebut!

D. Hasil Pengamatan
Tabel Identifikasi Organ Tumbuhan
Organ yang dimiliki*
Nama Tumbuhan
daun batang Alat reproduksi
1. Rumput teki v v v
2. Tali putri v v v
3. Kunyit v v v
4. Kaktus v v v
5. Cocor bebek v v v
6. Bunga Melati v v v
Keterangan:
*) Beri tanda ceklis (√) pada kolom di bawah.

Tabel Deskripsi Organ*


Nama tumbuhan Deskripsi organ Gambar
1. Rumput teki Daun :
(Cyperus rotundus) Terletak pada pangkal batang bunga
membentuk roset akar dengan pelepah
daun tertutup tanah . daun 6 helai.
Bentuk daun seperti pita dengan
tulang daun sejajar dan bagian tepi daun
daun rata. Panjang daun 20 dan 30 cm,
lebar 2 – 6 cm.
Batang :
Batang berbentuk umbi yang menjalar
berbentuk kerucut yang besar pada akar
pangkalnya. Panjang batang 3 cm.
Akar :
Akar serabut, memiliki banyak
percabangan dan memiliki banyak

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 12


anak cabang akar.
Alat reproduksi :
Memiliki bulir longgar terbentuk di
ujung batang , braktea 3 tidak mudah
rontok.
2. Tali putri Daun :
( Cuscuta europaea ) Daun kecil seperti sirip
Batang :
Berwarna kuning dan terdapat alat
hisap
Akar :
Tidak berakar
Alat reproduksi :
Berwarna putih kekuningan berbentuk
bulir dengan posisis tegak .
3. Kunyit Daun :
( Curcuma longa ) Daun besar berbentuk elips. Pada
batang terdapat 6 helai daun dengan daun
panjang 80 cm, dan lebar 25 cm.
Pangkal dan ujung daun meruncing . bunga
Batang : batang
Batang semu, warna hijau. Tinggi 80 akar
cm.Batang tersusun dari pelepah rimpang
daun.Bentuk bulat membentuk
rimpang.
Akar :
Bentuk rimpang bulat dengan
diameter 1.5 cm. Dan panjang 4 cm.
Dari ruas – ruas dapat tumbuh tunas.
Alat reproduksi :
Tangkai bunga berambut,
bersisik,daun kelopak berambut,
bentuk lanset. Kelopak bunga
berbentuk tabung dengan panjang 11
mm.
4. Kaktus Daun :
(Cereus tetragonus) Tidak memiliki daun
Batang :
Mengandung banyak air yang bunga
disimpan dalam bentuk lendir. Kulit
batang berwarna hijau berlapis lilin.
Bentuk umumnya bulat ,silindris. batang
Batang berlekuk dan cembung tempat
melekatnya duri.
Akar :
Sistem perakaran tunggang yang
membentuk akar cabang kemudian
akar rambut .
Alat reproduksi :
Berbentuk menyerupai corong
akar
5. Cocor bebek Daun :
(Kalanchoe pinnata) Berdaging tebal, mengandung banyak
air . warna daun hijau muda .
Tepi daun bergelombang, bentuk daun
lonjong ( bulat ), panjang daun 12 cm,

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 13


lebar 4 cm.
Batang : daun
Lunak dan beruas
Akar :
akar tunggang
Alat reproduksi :
Bunga majemuk . Mahkota bunga batang
berbentuk seperti corong dan kelopak
berdaun lebat. Taju bunga pendek dan
berbentuk bulat telur atau lanset.
Benang sari berjumlah 8, tangkai putik
panjang dan helaian sisik berbentuk akar
segi empat.
6. Bunga Daun :
Melati Majemuk menyirip (pinnatus) bunga
(Jasminum sambac) Kedudukan daun batang berjenis
apposite dengan setiap buku terdapat
dua lembar daun yang berhadapan.
Batang :
Digolongkan sebagai semak, berkayu , daun
sedikit berbulu halus dan panjang .
Akar : batang
Akar tunggang
Alat reproduksi :
Susunan bunga menyirip dan
berhadapan . Bau harum
Memiliki 7 mahkota tidak ditemukan
kelopak bunga.

Keterangan:
*)Beri penjelasan rinci mengenai hasil pengamatan terhadap organ.

E. Pertanyaan
1. Menurut Anda, apakah ada keterkaitan antara struktur daun dengan fungsi daun dari tumbuhan yang Anda
amati? Jelaskanlah oleh Anda!
2. Menurut Anda, apakah ada keterkaitan antara struktur batang dengan fungsibatang dari tumbuhan yang
Anda amati? Jelaskanlah oleh Anda!
3. Menurut Anda, apakah ada keterkaitan antara struktur akar dengan fungsiakar dari tumbuhan yang Anda
amati? Jelaskanlah oleh Anda!
Jawab :
1. Ada, kaitan antara struktur daun dengan fungsinya. Misalnya, pada kaktus. Daun pada kaktus mengalami
modifikasi menjadi duri. Yang merupakan adaptasi untuk hidup di daerah xerofit. Struktur tersebut brfungsi
mengurangi penguapan dan sebagai alat pertahanan diri. Contoh lain misalnya jaringan epidermis pada dikotil
letak stomatanya terdapat pada epidermis atas dan atau bawah. Sedangkan pada monokotil stomata terletak
berderet di antara bagian dari urat daun. Ini berkaitan dengan fungsinya untuk mengurangi penguapan dan
proses pengambilan CO2.
2. Ada kaitan struktur batang dengan fungsi batang. Misalnya, pada batang dikotil tersusun atas jaringan-
jaringan epidermis, korteks, kambium. Sedangkan pada monokotil tidak memiliki kambium. Dengan adanya
kambium atau meristem lateral memungkinkan terjadinya pertumbuhan sekunder sehingga batang dikotil dapat
tumbuh membesar.
3, Ada kaitan antara struktur akar dengan fungsi akar. Misalnya, pada akar terdapat pada jaringan
endodermis yang berfungsi untuk seleksi masuknya cairan ke dalam xilem. Sedangkan pada batang dan daun
tidak terdapat endodermis. Contoh lain, di organ akar terdapat jaringan perisikel yang bertanggung jawab
terhadap pembentukan cabang akar. Pada dikotil, kemampuan perisikel dapat membentuk lebih banyak cabang
akar. Ini berkaitan dengan fungsi akar sebagai alat untuk memperkokoh tegaknya tumbuhan.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 14


A.1.4 LK B3.01
MEMAHAMI STRUKTUR SEL TUMBUHAN

1. Tujuan
a. Mengamati struktur sel hewan dan tumbuhan
b. Membedakan struktur sel hidup dan sel mati
c. Menghitung ukuran sel berdasarkan pengamatan mikroskop

2. Alat dan Bahan


Alat :
a. Mikroskop dan perangkatnya
b. Obyek gelas dan gelas penutup
c. Silet.
d. Pipet.
e. tusuk gigi
Bahan:
a. Pewarna
b. Umbi bawang merah.
c. gabus,

3. Cara Kerja
A. Struktur Sel Gabus
1) Menyiapkan obyek gelas yang bersih dengan cover gelasnya.
2) Meneteskan satu tetes air di atas obyek gelas.
3) Membuat sayatan tipis dari gabus, kemudian meletakkan di atas permukaan tetesan air,menutup
dengan cover gelas dengan hati-hati sehingga tidak terbentuk gelembung udara.
4) Mengamati di bawah mikroskop dengan menggunakan pembesaran 100x, dan 400x,
5) Menggambar hasil pengamatan .

Sayatan sel gabus (100x) Sayatan sel gabus (400x)

Berdasarkan gambar hasil pengamatan, jawaban pertanyaan adalah sebagai berikut:


a. Bentuk umum dari sel sayatan gabus yang anda amati adalah segi enam ( heksagonal )
b. Gambar di atas disebut sebagai sel (berdasarkan Robert Hooke) sebab hasil pengamatan sel-sel gabus
berupa ruang-ruang kosong, yang disebut SEL
c. hasil pengamatan sayatan gabus,merupakan sebuah ruang-ruang kecil, bukan merupakan sebuah
bidang karena sel gabus didalamnya tidak terdapat organel sel (hanya berupa ruangan kosong)
d. Menggunakan gambar berikut untuk menjelaskan pertanyaan b!

e. Berdasarkan gambar di atas, ukuran sel gabus yang kami amati adalah :

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 15


Jawab :
Perbesaran 10x10 (100x) terlihat 14 sel
P = 2 mm/10= 0,2 mm L = 2 mm/14 = 0,143 mm
0,2 mmx 1000 = 200 µ (Mikron) 0,143 mmx 1000 = 143 µ (Mikron)

Perbesaran 10x40 (400x) akan terlihat = 100/400 x 10 = 2,5 sel


f. Menurut anda, apakah sayatan gabus yang diamati di bawah mikroskop merupakan konsep sel yang
dimaksud dalam teori sel? Jelaskan konsep sel menurut Robert Hooke?
Iya, sayatan gabus yang memperlihatkan ruang kosong di bawah mikroskop merupakan konsep sel
yang dimaksud menurut Robert Hooke yaitu sel adalah tempat kecil yang dibatasi oleh dinding.

B. Struktur Sel Epidermis Bawang


a) Siapkan obyek gelas dan cover gelas yang bersih
b) Teteskan satu tetes air di atas obyek gelas, dengan hat-hati letakkan sayatan epidermis bawang di atas
obyek gelas. Hindari terjadinya lipatan pada epidermis bawang.
c) Tetesi bagian lapisan epidermis bawang yang ada di atas obyek gelas dengan pewarna (larutan yodium
atau metil biru).
d) Tutuplah dengan hati-hati menggunakan cover gelas, hindari terbentuknya gelembung udara. Gunakan
kertas isap untuk mengurangi kelebihan cairan.
e) Amati preparat di bawah mikroskop kemudian gambarkan hasil pengamatan anda dengan pembesaran
100x dan 400x.

Sayatan sel bawang (100x) Sayatan sel bawang (400x)


Perbesaran 10x10 (100x) terlihat 7 sel pada panjang dan 18 sel pada lebar (panjang lapang pandang
2mm) :
P = 2mm/7sel = 0,286 mm = 0,286 x 103 = 286 µm
L = 2mm/18sel = 0,111 mm = 0,111 x 103 = 111 µm
Pada perbesaran 400x akan terlihat 100/400 x 7 sel = 1,75 ≈ 2 sel
Berdasarkan hasil pengamatan, jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:
a. Jelaskan bentuk umum dari sel-sel yang anda amati!
Sel-selnya berbentuk seperti susunan batu bata.
b. Sebutkan persamaan dan perbedaan antara sayatan gabus dan lapisan epidermis bawang berdasarkan
bentuk dan ukurannya?
Persamaan Perbedaan
- Terdapat dinding di seputar sel - Irisan sel gabus terlihat lebih besar selnya
- Tersusun rapat dan tidak teratur besar selnya
- Preparat epidermis bawang puih terlihat
lebih tipis dan tersusun teratur

c. Amati struktur sel gabus dan lapisan bawang (bagian-bagian), apakah perbedaan dan persamaan dari
sel gabus dan sel lapisan epidermis bawang?
Persamaannya terlihat adanya struktur dinding sel, perbedaannya pada irisan gabus selain ukurannya
lebih besar, tersusun tidak teratur, juga tidak terlihat struktur membran plasma, sitoplasma dan inti di
dalam sel
d. Sebutkan bagian-bagian yang bisa anda amati pada lapisan bawang?
Terlihat dinding sel, membran plasma (menempel pada dinding sel), sitoplasma, dan inti
e. Amati film tentang pengukuran sel pada alamat berikut:
 Field of View https://www.youtube.com/watch?v=iNh3FatqAAY.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 16


 Hitunglah sel bawang yang anda amati. Berapa ukuran rata-rata panjang dan lebar untuk
setiap selnya?
Rata-rata panjang = 286 µm dan rata-rata lebar = 111 µm

C. Sel Epitel Pipi


a) Siapkan obyek gelas dan cover glass yang bersih.
b) Siapkan tusuk gigi dan larutan yodium.
c) Teteskan satu tetes air di atas obyek gelas.
d) Dengan menggunakan tusuk gigi, sentuhkan ujung tusuk gigi pada pipi bagian dalam. Sentuhkan ujung
tusuk gigi dengan hati-hati, jangan sampai melukai pipi.
e) Sentuhkan ujung tusuk gigi yang sudah dioleskan pada pipi bagian dalam di atas permukaan air yang
ada di permukaan obyek gelas.
f) Teteskan satu tetes yodium pada permukaan obyek gelas yang sudah dioleh ujung tusuk gigi.
g) Tutup dengan cover gelas dan hindarkan terbetuknya gelembung.
h) Amati di bawah mikroskop
i) Gambarkan hasil pengatan anda pada bagian di bawah ini:

SEL EPITEL RONGGA MULUT 100X SEL EPITEL RONGGA MULUT 400X
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
a) Jelaskan bentuk umum dari sel-sel di atas?
Bentuknya tidak teratur.
b) Perkirakanlah Ukur rata-rata sel? Berapa rasio panjang dan lebar sel?
Perbesaran 10x10 (100x) terlihat 10 sel pada lebar dan 5 sel pada panjang;
L= 2mm/10sel = 0,2 mm = 0,2 x 103 = 200 µm
P = 2mm/5sel = 0,4 mm = 0,4 x 103 = 400 µm
Perbesaran 400x terlihat 100/400 x 10 sel = 2,5 ≈ 3 sel
Rasio panjang dan lebar sel = 400 : 200 = 2 : 1
c) Bila anda ingin mengetahui tinggi sel, bagaimana anda bisa memperoleh informasi tersebut? Jelaskan!
Tergantung pada arah pandang sel, bentuk irisan, juga bentuk sel (apabila berbentuk pipih maka
tebal = lebar dan apabila berbentuk tabung maka tebal = panjang)

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 17


A.1.5 LK B4.01
MAKANAN DAN TUBUH MANUSIA

TABEL HASIL PENGHITUNGAN


BODY MASS INDEX ( BMI ) DAN BASAL METABOLISM RATE ( BMR )

KEBUTUHAN
NO NAMA BMI BMR
KALORI / HARI
WENNY WARDHANI 1895,52
1 27,55 861,6
(TB 165, BB 75 kg, usia 47 thn) (aktivitas sedang)

MENU SEHAT SEIMBANG SELAMA SEPEKAN


SENIN
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
Cah
Ceplok Sayur
100 kacang
telur asam
80 100 88 panjang 200 144
Tempe Empal 1 buah
100
goreng 238 daging 200 294 sawo 100 97
Sambal 1 buah Epal
100
kecap 53,1 pisang 125 136,5 daging 100 147
JUMLAH KALORI 546,1 JUMLAH KALORI 694 JUMLAH KALORI 563
TOTAL KALORI PER HARI 1802,6

SELASA
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
Sayur Telur
Cah kacang 200
144 bayam 100 88 dadar 75 188
Empal Kerupuk
100 Rendang
daging 147 75 285,5 udang 40 144
Sambal
50 pisang pisang
goreng tahu 116 100 109 100 109
JUMLAH KALORI 582 JUMLAH KALORI 657,5 JUMLAH KALORI 616
TOTAL KALORI PER HARI 1855,5

RABU
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
Sayur Sayur
Dadar telur 75
188 lodeh 100 125 lodeh 100 125
Lele Lele
Tahu goreng 100
111 goreng 100 135 goreng 100 135
Sambal Sambal Sambal
10 20
tomat terasi 10 25 terasi 10 25
Tahu Tahu
100 100
goreng 111 goreng 111
1 buah 1 buah
apel 160 92 apel 160 92
JUMLAH KALORI 494 JUMLAH KALORI 663 JUMLAH KALORI 663
TOTAL KALORI PER HARI 1820

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 18


KAMIS
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
Ceplok
50 Rawon Rawon
telur 40 160 331 160 331
Kerupuk Empal Sambal
20
udang 72 daging 100 147 terasi 10 2,1
Sambal Kerupuk
pisang 100
109 terasi 10 25 udang 20 72
Kerupuk
pisang
udang 20 72 100 109
melon 120 46
JUMLAH KALORI 356 JUMLAH KALORI 796 JUMLAH KALORI 689,1
TOTAL KALORI PER HARI 1841,1

JUM’AT
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
Tahu
Soto 100 101 100 147 Cap cay
bacem 90 100
Tempe Ayam Ayam
100 236 200 328
goreng panggang panggang 100 164
Tahu 1 potong 1 potong
100 111 120 46 120 46
goreng melon melon
JUMLAH KALORI 623 JUMLAH KALORI 696 JUMLAH KALORI 485
TOTAL KALORI PER HARI 1804

SABTU
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
telur ayam Sayur
60 90 200 176 Cap cay
rebus asam 90 100
Tempe Telur mata Ayam
100 236 75 200 350
goreng sapi 50 panggang
Sambal Empal
20 jus melon
kecap 17 daging 100 147 150 35
Sambal
Nasi putih
terasi 10 25 100 175
JUMLAH KALORI 518 JUMLAH KALORI 690 JUMLAH KALORI 660
TOTAL KALORI PER HARI 1868

MINGGU
PAGI SIANG MALAM
MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI MAKANAN TAKARAN KALORI
Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175 Nasi putih 100 175
telur ayam Sayur
60 90 200 176 Cap cay
rebus asam 90 100
Tempe Telur mata Ayam
100 236 75 200 350
goreng sapi 50 panggang
Sambal Empal
20 jus melon
kecap 17 daging 100 147 150 35
Sambal
Nasi putih
terasi 10 25 100 175
JUMLAH KALORI 518 JUMLAH KALORI 690 JUMLAH KALORI 660
TOTAL KALORI PER HARI 1868

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 19


A.2 MODUL F
A.2.1 LK F1.01
SISTEM KOORDINASI

Tujuan
Mengkaji topik Sistem Koordinasi dengan berbagai metode yang relevan
Cara kerja
1. Pilihkah kegiatan berikut ini untuk mempelajari topik Sistem Koordinasi:
a. Berpikir reflektif
b. Diskusi
c. Identifikasi masalah
d. Curah pendapat
e. Studi kasus
f. Bermain peran
g. Simulasi
h. Metode lain yang dipilihfasilitator
2. Setelah melakukan kegiatan di atas, mintalah peserta untuk membuat jurnal belajar yang mendeskripsikan
pelajaran penting apa, permasalahan yang mengemuka, dan solusi yang diperoleh.
Pelajaran Penting Permasalahan Solusi
1. Mekanisme kerja sistem
saraf
a. Bagian-bagian sel saraf Belum memahami secara Mencari informasi tentang bagian-
mendalam bagian-bagian sel saraf bagian sel saraf dan fungsinya
beserta fungsinya
b. Penjalaran impuls
- Dalam satu neuron Penghantaran impuls dalam satu Mempelajari materi penghantaran
- Sinapsis dan lewat sinapsis impuls melalui berbagai media
c. Susunan sistem saraf
Mengimplementasikan sistem saraf Mengkaji lebih dalam tentang cara
d. Gerak refleks pada kejadian di dalam kehidupan kerja masing-masing sistem saraf
Mengidentifikasi macam gerak Mencari informasi berbagai contoh
refleks gerak refleks
2. Sistem indera
a. Pengertian reseptor -
b. Klasifikasi reseptor Belum memahami klasifikasi Menambah referensi tentang
reseptor klasifikasi reseptor
c. Macam-macam reseptor Terlalu banyak yang dipelajari Mempelajari macam reseptor secara
bertahap
Pengubahan rangsangan menjadi Mencari informasi dan mempelajari
impuls di dalam reseptor pengubahan rangsangan menjadi
impuls dari berbagai media
3. Sistem Endokrin
a. Mekanisme kerja Hubungan kerja antara sistem Mempelajari hubungan kerja antara
endokrin endokrin dengan sistem saraf sistem endokrin dengan sistem saraf
b. Macam–macam melalui media gerak
endokrin
4. Hubungan pengaruh Kurang memahami dampak Mencari informasi macam obat
psikotropika terhadap macam-macam obat psikotropika psikotropika dan pengaruhnya
sistem saraf terhadap sistem saraf terhadap sistem saraf dari berbagai
a. Obat psikotropika media
b. Pengaruh psikotropika
terhadap kerja saraf
5. Kelainan yang terjadi Banyak yang harus dipahami Mencari informasi dan mempelajari
pada sistem koordinasi tentang kelainan pada sistem kelainan pada sistem koordinasi
koordinasi

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 20


A.2.2 LK F2.01
PEWARISAN SIFAT
Tujuan
Untuk mengkaji topik Pewarisan Sifat melalui diskusi kelompok.
Cara Kerja:
1. Perhatikan bahan diskusi berikut ini!

1. Setelah berdiskusi dalam kelompok, uraikan jawaban anda dengan dalam bentuk tulisan !
Hukum Mendel II
Membicarakan dominansi penuh dan pembentukan gamet dengan kombinasi secara bebas
A. Persilangan 2 macam sifat menurut Mendel
P. ♂ merah bulat x ♀ putih kisut
MMBB mmbb
G. MB mb
F1 : MmBb ( merah bulat ) F1 x F1
F2 : 9 : M.B. = merah bulat
3 : M.bb = merah kisut
3 : mmB. = putih bulat
1 : mmbb = putih kisut
Rasio fenotip = 9 : 3 : 3 : 1

B.Atavisma
adalah interaksi dari beberapa gen yang mengakibatkan munculnya karakter baru yang berbeda dengan
karakter induk. Contohnya adalah sifat jengger ayam. Jengger ayam memiliki empat bentuk
yaitu walnut (R_P_), Rose (R_pp), pea (rrP_), dan single (rrpp).

P. ♂ Ros x ♀ biji
RRpp rrPP
G. Rp rP
F1 : RrPp = walnut
F2 : 9 : R.P. = walnut / sampel
3 : R.pp = ros / gerigi
3 : rrPp = biji / pea
1 : rrpp = bilah / single
Perbandingan antara = walnut : ros : biji : bilah = 9 : 3 : 3 : 1

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 21


2. Setelah melakukan kegiatan di atas, anda diminta untuk membuat jurnal belajar yang
mendeskripsikan pelajaran penting apa, permasalahan yang mengemuka, dan solusi yang diperoleh:
Jurnal belajar
No. Pelajaran penting Permasalahan Solusi
1 Penyimpangan Hukum Adanya sifat baru yang Untuk lebih memahaminya harus
Mendel muncul dilakukan penyilangan

FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 22


A.2.3 LK F3.01
KAJIAN MATERI METABOLISME GULA

1. Tujuan : Mengkaji topik Metabolisme Gula dengan berbagai metode yang relevan.
2. Cara kerja : Berdiskusi secara kelompok tentang Metabolisme Gula.
3. Jurnal belajar tentang metabolisme Gula sebagai berikut:
N0 Pelajaran yang penting Permasalahan yang mengemuka Solusi yang diperoleh
1 Pengertian respirasi. Kesalahan konsep dalam Meluruskan konsep
pengertian respirasi. dasar tentang
pengertian respirasi.
2 Peran respirasi sel. Macam reaksi yang terjadi dan Menggali lebih dalam
jenis energi yang dihasilkan dalam tentang peran respirasi
proses respirasi. sel.
3 Faktor- faktor yang terlibat Kurangnya alat-alat yang dipakai Mengusahakan supaya
pada proses respirasi aerob. untuk membuktikan faktor-faktor alat-alat yang dipakai
yang terlibat pada proses respirasi . bisa mendekati
kenyataan.
4 Tahapan proses respirasi Sulitnya memahami proses Mengajak siswa untuk
sampai menghasilkan energi. perubahan secara kimia dalam memahami secara
setiap tahapan respirasi sampai tahap- demi tahap
menghasilkan energi. perubahan struktur
kimianya.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 23


B. KEGIATAN ON
B.1 MODUL B
B.1.1 LK B.02
TEORI, MODEL, PENDEKATAN, STRATEGI, METODE, dan
TEKNIK PEMBELAJARAN

1. Tujuan Kegiatan :
Melalui analisis modul peserta mampu membedakan pengertian istilah teori,model, pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran
2. Tabel 1.3. Format Hasil Analisis

TEORI MODEL PENDEKATAN METODE STRATEGI TEHNIK


PENGE Teori belajar Model Pendekatan Metode Strategi Teknik
RTIAN adalah pembelajaran merupakan cara Menurut pembelajaran mengajar
kerangka kerja : pandang yang  Sukarno Menurut : menyangkut
konseptual Menurut: digunakan guru et.al, David [1976] hal-hal yang
yang  Hinduan , terhadap 1981:34 : dalam spesifik
menggambark dkk , 1990 , permasalahan yang diartikan Gulo, 2002:2) yang
an Model dihadapi dalam sebagai strategi dilakukan
bagaimana pembelajaran pembelajaran.. cara-cara pembelajaran guru dalam
informasi adalah pola menyajikan mencakup mengelola
diserap, pembelajaran suatu bahan rencana, pembelajara
diproses, dan yang pelajaran metode, dan n.
ditahan selama mendeskripsik pada perangkat
belajar. an kegiatan situasi kegiatan yang
guru-siswa tertentu. direncanakan
di dalam  Gulo untuk mencapai
mewujudkan metode tujuan
kondisi belajar merupakan pendidikan
atau sistem alat untuk tertentu.
lingkungan mengopera Gulo :
yang sionalkan menjelaskan
menyebabkan apa yang bahwa: 1)
terjadinya telah strategi
belajar pada direncanak pembelajaran
siswa. an dalam adalah rencana
 Winataputr strategi. dan cara-cara
a (1996) Dengan membawakan
yang demikian, pembelajaran
menyatakan metode agar
bahwa model merupakan segala prinsip
pembelajaran salah satu dasar dapat
merupakan unsur terlaksana dan
suatu kerangka dalam segala tujuan
konseptual strategi pembelajaran
atau pola yang pembelajara dapat
melukiskan n. dicapai secara
prosedur efektif, 2) cara-
secara cara
sistematis membawakan
dalam pembelajaran itu
mengorganisas merupakan
ikan pola dan urutan
pengalaman umum perbuatan
belajar untuk guru-murid
mencapai dalam
tujuan belajar perwujudan
tertentu dan kegiatan
berfungsi belajarmengajar,
sebagai 3) pola dan
pedoman bagi urutan umum
para perancang perbuatan guru-

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 24


pembelajaran murid itu
dan para merupakan
pengajar suatu
dalam kerangka umum
merencanakan kegiatan
dan pembelajaran
melaksanakan yang tersusun
aktivitas dalam rangkaian
pembelajaran. bertahap
 Joyce menuju tujuan
et al (2000) yang telah
mengemukaka ditetapkan.
n bahwa
model
pembelajaran
merupakan
kerangka
berpikir yang
mengarahkan
seseorang
merancang dan
melaksanakan
pembelajaran
di kelas serta
membimbing
siswa belajar
di kelas
sehingga
interaksi
belajar
mengajar lebih
terarah.
CONT -teori belajar  Picture- - Pendekatan Metode Inkuiri, strategi Dalam
OH behaviorisme picture. berpusat pada ceramah, pembelajaran penggunaka
 Jigsaw. siswa ( student demonstras berbasis n metode
- teori belajar  Example centered i, diskusi, masalah diskusi ,
kognitivisme an approach ). eksperimen ( SPBM ), perlu
example. - Pendekatan , resitasi. ekspositori, digunakan
-teori belajar  Cooperativ berpusat pada kooperatif, teknik yang
konstruktivism e script. guru (teacher Jigsaw. berbeda
e.  Mind centered pada kelas
mapping. approach ). yang
 Kepala siswanya
bernomor tergolong
struktur. aktif dengan
kelas yang
siswanya
tergolong
pasif.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 25


B.1.2 LK B.03
TEORI-TEORI BELAJAR
1. Tujuan Kegiatan :
Melalui analisis modul peserta mampu mendeskripsikan jenis-jenis teori belajar sesuai dengan
pembelajaran Biologi.
2. Tabel 1.4. Format Jenis Teori Belajar
PENERAPAN PADA
NO TEORI BELAJAR URAIAN SINGKAT
KONSEP BIOLOGI
1 Teori belajar Hanya berfokus pada aspek objektif Sistem gerak, sistem
behaviorisme diamati pembelajaran. Teori pencernakan, sistem
behaviorisme mendefinisikan belajar respirasi, sistem transportasi
tidak lebih dari memperoleh perilaku dll.
baru. Ada beberapa teori belajar
behaviorisme.
a Teori E.L.Thorndike belajar adalah proses interaksi antara Ekologi ( daur materi dan
(Teori stimulus dan respon. energi )
Koneksionisme) Stimulus, yaitu apa saja yang dapat
merangsang terjadinya kegiatan belajar
seperti pikiran, perasaan, atau hal-hal
lain yang dapat ditangkap melalui alat
indera.
Respon adalah reaksi yang
dimunculkan siswa ketika belajar,dapat
berupa pikiran, perasaan atau
tindakan/gerakan.
b Teori Watson (Teori belajar adalah proses interaksi antara Percobaan transport
Conditioning) stimulus dan respon yang berbentuk membran ( osmosis dan
tingkah laku yang dapat diamati dan difusi ) di mana siswa
dapat diukur. disuruh merancang dan
melaksanakan percobaan
sendiri.
c Teori B.F.Skinner Belajar adalah penggunaan Eksperimen uji bahan
(Operant konsekuensi-konsekuensi yang makanan, eksperimen
Conditioning) menyenangkan dan tidak enzim katalase.
menyenangkan untuk mengubah
perilaku seseorang. Konsekuensi yang
menyenangkan pada umumnya disebut
reinforcer (penguatan), sedangkan
konsekuensi yang tidak menyenangkan
disebut punisher (hukuman).
2 Teori belajar Melihat perilaku untuk menjelaskan proses asmilasi dan
kognitivisme pembelajaran berbasis otak. akomodasi saat mempelajari
Asimilasi dan akomodasi akan terjadi konsep mikroorganisme
apabila seseorang mengalami konflik (asimilasi antara teori
kognitif atau ketidakseimbangan antara dengan hasil-hasil
apa yang telah diketahui dengan apa
praktikum)
yang dilihat atau dialaminya sekarang.
a Teori Piaget Perkembangan kognitif merupakan Proses metagenesis
suatu proses genetik, artinya reproduksi pada
proses yang didasarkan atas mekanisme spermatopytha.
biologis yaitu perkembangan sistem
syaraf. Makin bertambah umur
seseorang, maka makin kompleks
susunan sel syarafnya dan makin
meningkat pula kemampuannya
b Teori Jerome belajar adalah cara-cara bagaimana Merancang dan

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 26


Bruner: Belajar orang memilih, mempertahankan, dan melaksanakan percobaan
Penemuan mentransformasi informasi secara aktif pertumbuhan dan
(Discovery (belajar melalui pengalaman sendiri , perkembangan pada
Learning) berusaha untuk mencari pemecahan tumbuhan.
masalah serta pengetahuan yang
menyertainya, menghasilkan
pengetahuan yang benar-benar
bermakna.
c Teori David belajar dapat diklasifikasikan ke dalam Sintesa protein,
Ausubel: Belajar dua dimensi, yaitu: Aliran impuls syaraf.
Bermakna Dimensi pertama berhubungan dengan
cara informasi atau materi pelajaran
disajikan pada siswa, melalui
penerimaan atau penemuan.
Dimensi kedua menyangkut cara
bagaimana siswa dapat mengaitkan
informasi itu pada struktur kognitif
yang telah ada. Struktur kognitif yang
dimaksud adalah fakta-fakta, konsep-
konsep dan generalisasi-generalisasi
yang telah dipelajari dan diingat oleh
siswa (Dahar,1989:110)
d Teori Gagne cara berpikir seseorang tergantung Proses fotosintesis.
pada:
(1) keterampilan apa yang telah
dipunyainya,
(2) keterampilan serta hirarki apa yang
diperlukan untuk mempelajari suatu
tugas.
Di dalam proses belajar terdapat dua
fenomena, yaitu:
(1) keterampilan intelektual yang
meningkat sejalan dengan
meningkatnya umur serta latihan
yang diperoleh individu, dan
(2) belajar akan lebih cepat apabila
strategi kognitif dapat dipakai
dalam memecahkan masalah
secara lebih efisien.
3 Teori belajar belajar sebagai sebuah proses Membuat model sel
konstruktivisme di mana pelajar aktif membangun atau tumbuhan, hewan, DNA
membangun ide-ide baru atau konsep. dan Virus dari bahan daur
ulang.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 27


B.1.3 LK B1.02
PENGELOMPOKAN JENIS TUMBUHAN
1. Tujuan
a. Mendeskripsikan karakter morfologi pertulangan daun tumbuhan
b. Mengelompokkan tumbuhan berdasarkan pertulangan daun
2. Alat dan Bahan
a. Berbagai jenis tumbuhan di lingkungan sekitar
b. Gunting/pisau/cutter
c. Alat tulis
3. Cara Kerja
a. Mengamati pertulangan daun dari berbagai jenis tumbuhan yang ada di
sekitar kelas.
b. Mendeskripsikan ciri morfologi tumbuhan yaitu tipe pertulangan daun.
c. Mengelompokkan jenis tumbuhan berdasarkan tipe pertulangan daunnya.
4. Hasil Pengamatan
Tabel pengamatan
No Tipe Tulang Daun Jenis Tumbuhan
1 Menyirip Srikaya
Rambutan
Turi putih
Suplir
Ketela rambat
Cabe rawit
Sawo
Kamboja
2 Menjari Pepaya
Ketela pohon
3 Sejajar Jagung
4 Melengkung Sirih

5. Pertanyaan
a. Ada berapa kelompok bentuk pertulangan daun yang Saudara amati? 4, yaitu menyirip, menjari, sejajar dan
melengkung
b. Apakah pengelompokan yang Saudara lakukan sudah dapat mengklasifikasikan berbagai jenis tumbuhan
tersebut pada level yang paling kecil? Belum, karena pada kegiatan yang kami lakukan hanya sampai
pengelompokan tingkat takson KELAS (dicotil dan monokotil). Yang mempunyai tipe tulang daun sejajar dan
melengkung di miliki oleh monokotil dan yang memiliki tulang daun menyirip dan menjari di miliki oleh
dikotil .

FOTO KEGIATAN PENGAMATAN

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 28


B.1.4 LK B1.03
PEMBUATAN KUNCI DETERMINASI

Tujuan : Menggunakan bagan pengelompokkan untuk membuat kunci determinasi dan memahami konsep
pengertian dan manfaat klasifikasi
Alat dan Bahan
1. Kertas berwarna
2. Berbagai bentuk benda
3. Gunting
4. Spidol
Cara Kerja/ Petunjuk penggunaan LKS
1. Buatlah potongan-potongan kertas dengan bentuk dan warna yang ada pada gambar yang disediakan
2. Buatlah masing-masing bentuk untuk 8 kelompok, sehingga setiap kelompok minimal memiliki 10 bentuk
dan warna.
3. Setiap kelompok melakukan pengelompokkan untuk semua potongan sehingga setiap kelompok hanya
memiliki bentuk/warna saja.
4. Buatlah deskripsi pada setiap benda
A. Berbagai bentuk benda

B. Bagan Pengelompokkan

Pertanyaan
1. Berapa kelompok yang Saudara hasilkan dari seluruh bentuk/warna yang ada? 10 kelompok
2. Apa yang mendasari pengelompokkan di atas? Bentuk, warna , ada tidaknya lubang
3. Gunakan bagan pengelompokkan untuk menggambarkan proses pengelompokkan yang Saudara lakukan

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 29


4. Buatlah kunci determinasi untuk mendeskripsikan setiap kelompok yang Saudara gunakan.
Kunci Determinasi
1. a. Bersudut ............................................................................... 2
b. Tidak bersudut .................................................................... 7
2. a. Bersudut tiga berwarna hijau............................................... 3
b. bersudut tiga bukan hijau ................................................... 4
3. a. Bersudut tiga hijau dan berlubang...................................... Sudut tiga,hijau berlubang
b. Bersudut tiga hijau tidak berlubang.................................... sudut tiga tidak berlubang
4. a. Bersudut tiga berwarna merah........................................... 5
b. bersudut tiga bukan merah................................................. 6
5. a. Bersudut tiga merah berlubang......................................... . sudut tiga merah berlubang
b. bersudut tiga merah tidak berlubang................................ sudut tiga merah tidak berlubang
6. a. Dst
7. a. Bulat ................................................................................ 8
b. Bukan bulat ..................................................................... 9
8. a. Bulat hijau berlubang ...................................................... bulat hijau berlubang
b. Bulat hijau tidak berlubang ............................................ bulat hijau tidak berlubang
9. a. Elips ................................................................................ 10
b. Bukan elips ..................................................................... 11
10. a. Elips putih berlubang ...................................................... elips putih berlubang
b. Elips putih tidak berlubang.............................................. elips putih tidak berlubang
11. Dst
5. Mengapa benda harus dikelompokkan, apakah manfaatnya? Untuk mempermudah mempelajarinya
6. Berdasarkan kegiatan di atas bagaimana Saudara membuat definisi tentang klasifikasi?
Klasifikasi adalah cara pengelompokkan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri
7. Bagaimana konsep pengelompokkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, berikan contohnya
paling sedikit 3 macam!
a. Pengelompokkan tanaman dirumah berdasarkan manfaatnya : tanaman hias, tanaman obat
b. Pengelompokan baju di dalam almari berdasarkan kegunaannya : baju atasan, baju bawahan,
baju dalam
c. Pengelompokan buku di perpustakaan berdasarkan jenisnya ; buku pelajaran, buku
ensiklopedia, buku bacaan (cerita)
8. Apakah yang dapat Saudara simpulkan dari kegiatan di atas?
- Pembuatan kunci determinasi berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri
- Klasifikasi mempermudah dalam mempelajari makhluk hidup
Pertanyaan
a. Apakah kunci determinasi yang telah Saudara buat dapat digunakan kembali untuk mengidentifikasi
berbagai jenis tumbuhan yang tercantum?
Belum karena untuk mengidentifikasi berbagai macam tumbuhan membutuhkan ciri – ciri yang
lebih detail
b. Lakukan validasi untuk setiap kelompok dengan menggunakan kunci determinasi yang Saudara buat.
Kunci determinasi bisa di gunakan oleh kelompok lain jika digunakan untuk mengklasifikasikan
bentuk, dan warna benda

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 30


B.1.5 LK B3.02
SIFAT KIMIA PROTOPLASMA

1. Tujuan
a. Mempelajari sifat kimia protoplasma
b. Menguji bahan-bahan yang menyusun protoplasma
2. AlatdanBahan
a. Plat tetes
b. Pipettetes
c. LarutanPenguji Benedict, Lugol, Biuret
d. Bahan-bahan makanan
3. Cara Kerja
a. Siapkan 15 tabung reaksi yang bersih dan kering. Bagilah tabung reaksi menjadi 3 kelompok (A, B, C) dan
berilah label pada kelima tabung reaksi.
b. Tambahkan larutan berikut :
12 tetes air
12 tetes larutan protein (putihtelur)
12 tetes larutan tepung (kanji)
12 tetes larutan glikogen
12 tetes larutan lemak
c. Tambahkan larutan penguji pada setiap grup:
Uji Biuret (kelompok A) 12 tetes NaOH dan 3 tetes CuSO4
Uji Lugol (kelompok B) 5 tetes larutan yodium
Uji Transparansi lemak (kertas)
d. Catat perubahan warna yang terjadi untuk setiap tabung reaksi pada tabel.
Bahan Warna (Tes Biuret) Warna (Tes Yodium) Transparansi (Tes)
Air Biru Muda Jernih Kuning Kecoklatan Tidak Transparansi
Protein (Tahu ) Ungu Muda Kuning Muda Tidak Transparansi
Tepung (Terigu) Ungu Muda Biru Tua Tidak Transparansi
Glikogen (Hati ) Merah Cerah Merah Muda Tidak Transparansi
Lemak (Minyak) Biru Orange Transparansi

1. Simpan tabung reaksi yang berfungsisebagai kontrol.


2. Jawablah pertanyaan berikut!
a. Tunjukkan tes mana yang mengidentifikasi kelompok utama makromolekul ?
Jawab : Tes yang mengidentifikasi kelompok utama makromolekul adalah :
* Kelompok A &B :Bahan tahu, dan tepung
* Kelompok C :Minyak kedelai (Lemak)
b. Larutan mana yang digunakansebagai kontrol negatif untuk seluruh reaksi ?
Jawab :Jenis larutan sebagai control negative adalah Air karena sifatnya netral.
c. Apa tujuan dari kontrol yang positif?
Tujuan Kontrol posiif adalah sebagai indikator untuk mengetahui perubahan warna bahan yang mengandung
makromolekul ( Protein, KH, dan Lemak)

Eksperimen :
Prosedur:
1. Siapkan 24 tabung reaksi yang bersih dan kering.
2. Pisahkan menjadi 3 kelompok (A,B,C), masing-masing 8 tabung. Berikan label pada setiap tabung.
3. Tambahkan bahan-bahan berikut pada tabung yang sesuai untuk setiap kelompoknya:
a. 12 tetes susu
b. Sedikit serpihan kentang dan tambahan 2 tetes air
c. Sedikit potongan hati ayam dan tambahkan 2 tetes air
d. 12 tetes minyak kedelai
e. 12 tetes bahan 1
f. 12 tetes bahan 2
g. 12 tetes bahan 3
LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 31
h. 12 tetes bahan 4
4. Tambahkan larutan penguji berikut pada semua tabung dalam setiap kelompok yang tepat:
a. Tes biuret (kelompok A)
b. TesYodium (kelompok B)
c. Tes Sudan IV (kelompok C)
5. Bandingkan tabung eksperimen dengan tabung kontrol pada percobaan pertama, catatlah hasilnya pada tabel.
Tunjukkan apakah makromolekul yang dituliskan ditemukan/ tidak ditemukan dalam material yang telah diuji.

Bahan Tes Biuret Tes Yodium Tes Transparansi


Makanan Warna Protein Warna Karbohidrat Transparan Tidak
Susu Cincin ungu V Putih _ _ V
Kentang Biru -- Biru V _ V
Hati Merah cerah -- Merah _ _ V
Minyak Kuning
Biru -- _ V _
Kedelai
Tepung Biru
Biru -- V _ V
terigu
Tahu ungu V Kuning _ _ V
Susu Coklat Cincin ungu V Coklat _ _ V
Keju ungu V Biru V _ V

Pertanyaan:
1. Apakah hasil eksperimen mengidentifikasi semua makromolekul yang anda harapkan ditemukan pada setiap
sampel? Jelaskan!
Jawab : Tidaksemua, karena dari hasil :
a. tes biuret yang mengandung protein mengalami perubahan warna ungu, yaitu susu, tahu, susu coklat dan
keju.
b. tes yodium yang mengandung karbohidrat mengalami perubahan warna menjadi biru, yaitu kentang, terigu
dan keju
c. tes transparansi yang mengandung lemak hanya minyak kedelai.
2. Tuliskan beberapa contoh bahan lain dari sel-sel hidup yang menurut anda dapat digunakan untuk menguji
adanya makromolekul?
Jawab : Jenis bahan lain, seperti : tahu, dan susu coklat (Protein), terigu (karbohidrat), sedangkan keju
(protein dan karbohidrat)
3. Apakah hasil yang negatif berarti bahwa tidak ada satupun makromolekul dalam bahan? Jelaskan!
Jawab : Tidak selalu, karena melihat jenis bahannya. Bila bahan-bahan ada yang (negatif), baik untuk uji
kandungan protein dan karbohidrat , maka jumlahnya relative sangat kecil, sehingga tidak mengalami
perubahan warna yang signifikan. Sedangkan untuk uji lemak, bahanbahantersebut ada yang mengalami
perubahan, misalnya : minyak kedelai
4. Apakah fungsi dari kontrol dari eksperimen biologi? Nilai eksperimen apakah yang diperoleh bila sebuah
eksperimen tidak menggunakan kelompok kontrol?
Jawab : Fungsinya sebagai pembanding suatu perlakuan dalam sebuah eksperimen. Selanjutnya apabila tidak
menggunakan control dalam sebuah eksperimen kita tidak dapat membandingkan hasilnya.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 32


B.1.6 LK B3.03
TRANSPOR MEMBRAN
1. Tujuan
Memahami transportasi pada membran sel melalui difusi dan osmosis
2. AlatdanBahan
a. Pipa gas difusi
b. Pipet tetes
c. Gelas kimia 50 ml
d. Pelubang gabus
e. HCl dan NH4OH, kapas, cotton butt, tutup gabus tabung
3. Cara Kerja
a) Susunlah tabung gas seperti gambar berikut:

b) Siapkan larutan HCl pekat dan NH4OH (hati-hati jangan terkena tubuh).

a. Tancapkan salah satu ujung cotton butt pada gabus kemudian celupkan pada masing-masing larutan (lihat
gambar).
b. Segera masukkan tutup gabus pada tabung.
c. Amati asap gas, tandai gerakannya setiap menit.
d. Jawablah pertanyaan berikut!
a) Berdasarkan hasil pengamatan, gas mana yang memiliki kecepatan difusi lebih tinggi?
Jawab : Larutan NH4OH
b) Apa yang menyebabkan perbedaan kecepatan difusi pada kedua jenis gas? Jelaskan!
Jawab : Karena larutan HCL bersifat asam pekat sedang larutan NH4OH itu bersifat basa dan mampu
merubah asam dengan dibuktika berubahnya kertas lakmus warna merah menjadi biru.

A. Osmosis
Osmosis adalah difusi molekul air melalui sebuah membran permeabel. Molekul-molekul air bergerak dari
daerah yang konsentrasi airnya tinggi ke daerah yang konsentrasi airnya rendah. Pada percobaan ini, anda akan
menentukan nilai osmosis kentang.
Alat dan Bahan:
Gelas kimia, pelubang gabus, petri dish, mistar atau timbangan, kentang, gula pasir, akuades, gelas ukur,
pengaduk.
Prosedur:
1. Buatlah potongan kentang yang memiliki ukuran panjang yang sama atau berat yang sama.
2. Buatlah beberapa jenis larutan gula dengan persentase antara 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%
3. Masukkan masing-masing 3 potongan kentang pada larutan yang berbeda. Biarkan selama 1 – 2 jam
4. Catatlah perubahan ukuran atau berat pada setiap kentang.
5. Buatlah kesimpulan tentang nilai osmotis dari kentang

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 33


Data pengamatan Osmosis kentang :
Konsentrasi Hasil
No
larutan Gula Sebelum Sesudah
1x 2 1 x 1,8
1 0% 1x 3 1x3
1x 4 1x4
1x 2 0,8 x 1,,8
2 25 % 1x 3 0,9 x 2,5
1x 4 0,9 x 3,6
1x 2 0,9 x 0,6
3 50 % 1x 3 0,9 x 2,3
1x 4 0,9 x 3,6
1x 2 0,9 x 1,5
4 75 % 1x 3 0,8 x 2,5
1x 4 0,8 x 3,5
1x 2 0,7 x 1,4
5 100 % 1x 3 0,8 x 2,5
1x 4 0,7 x 3,4

Kesimpulan :
Pada saat potongan kentang direndam dalam larutan gula (Konsentrasi seperti pada tabel) selama 2 jam ternyata
panjang dan lebarnya mengalami penyusutan ukuran baik panjang dan lebar. Hal ini disebabkan terjadi
peristiwa Osmosis, yaitu perpindahan molekul air dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi melalui selaput
semipermeabel, atau yang sering disebut PLASMOLISIS, yaitu lepasnya membran dan sitoplasma dari dinding
sel.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 34


B.1.7 LK B4.02

E. Latihan/Kasus/Tugas
Pertanyaan:
Tuntutan pekerjaan membuat Budi terkadang harus melewatkan sarapan pagi, bahkan terlambat makan siang.
Bila harus melewatkan waktu makan, Budi menelan tablet suplemen Multivitamin dan mineral yang dia yakini
akan memperkuat tubuhnya. Apakah yang dilakukan Budi tepat menurut teori makana bagi tubuh manusia.
Uraikan penjelasannya dengan alasan yang singkat dan tepat.
Jawaban :
Yang dilakukan budi tidak tepat, karena suplemen dan mineral tidak mengandung kalori, Sedangkan tubuh
memerlukan kalori untuk beraktivitas.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 35


B.2 MODUL F
B.2.1 LK F1.02
REFLEKS PADA MANUSIA
I. Tujuan : Untuk mengetahui beberapa macam refleks pada manusia
II. Alat dan Bahan :
1. Pemukul dari karet
2. Kapas
III. Cara Kerja:
1. Refleks tendormiotatik
a. Reflek patella
- Objek duduk di atas mejadengan kedua kaki terjuntai bebas. Pukullah Ligamentum patellaris dengan pemukul.
- Apa yang terjadi pada kaki?
- Pusatkan perhatian pelaku pada objek/ kegiatan tertentu. Pukul ligamen patellaris.
- Apa yang terjadi pada kaki ..? (bandingkan dengan perlakuan pertama)
b. Sentakana chiles
- Pelaku duduk di atas bangku dengan kedua kaki tergantung bebas pada tepi bangku. Tekuklah kaki sehingga
ketegangan otot gastrocnemius bertambah. Tepuklah tendon achilles,
- Bagaimana reaksi kaki. Rabalah otot gastrocnemius sewaktu tendon ditepuk.
2. Refleks superficialis.
Refleks kornea ; Sentuhlah kornea dengan ujung kapas.
3. Refleks Organik
a. Refleks fato-pupil
- Pelaku menghadap kearah sinar dengan mata tertutup, selama ± 2menit
- Segeralah matadibuka, amati pupilnya, amati terus selama beberapa detik adakah perubahan pada pupil?
b. Refleks akomodasi pupil
- Pelaku mengamati suatu objek yang jauh (± 20 m) pada keadaan cahaya cukup terang; perhatikan pupilnya.
Dengan tiba-tiba pelaku diminta melihat obyek (misalnya pensil) yang diletakkan 20 cm dari mata.
-Amati perubahan pupil.
c. Refleks ciliospinal ; Cubit kulit padabagian tengkuk. Amati pupilnya.
d. Refleks menelan
- Telanlah ludah; kemudian telan lagi, telan lagi terus dengan cepat. Dapatkah hal tersebut dilakukan?
Bandingkan bila Anda menelan (secara terus-menerus air yang Anda minum)
Tabel Pengamatan
No Macam Refleks Hasil Pengamatan
1 Refleks tendormiotatik
a. Refleks Patela Setelah dipukul, timbul gerakan menendang. Dan ketika pelaku dialihkan pusat
perhatiannya, maka setelah dipukul tendangan ditimbulkan lebih keras.
b. Sentakan Ketika tendon achiles ditepuk, maka ketegangan otot gastrocnemius bertambah
Achiles
2 Refleks superficialis.
Refleks Kornea Ketika ujung kapas disentuhkan pada kornea terjadi gerakan mengerjapkan
mata
3 Refleks Organik
a.Refleks fato- Ketika mata dibuka, secara perlahan pupil semakin lebar
pupil
b.Refleks Ketika terjadi perubahan focus jarak pandang dari obyek yang jauh ke obyek
Akomodasi yang sangatdekat, maka terjadi perubahan pupil yang semakin melebar
pupil
c.Refleks Ukuran pupil semakin menyempit
Ciliospinal
d.Refleks Ketika dilakukan gerakan menelan terusmenerus, gerakan menelan menjadi
menelan lebih sulit karena tidak diimbang idengan jumlah sekresi air liur.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 36


B.2.2 LK F2.02
PERSILANGAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID
Pendahuluan
Beberapa kali eksprimen penyilangan kacang polong (Pisum sativum) secara galur murni, Gregor Mendel selalu
memperoleh hasil yang bervariasi dengan angka-angka perbandingan fenotip tertentu. Dari hasil eksperimen
tersebut Mendel menyusun hipotesis yang antara lain menyatakan bahwa tiap sifat organisme dikendalikan oleh
sepasang faktor keturunan (gen), satu berasal dari induk jantan, satu lagi berasal dari induk betina. Melalui
kegiatan ini Anda diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan, mengamati, menginterpretasikan, dan
menyimpulkan hasil pengamatan.
Tujuan
Setelah melakukan kegiatan ini, Anda diharapkan dapat:
1. Menentukan angka-angka perbandingan fenotip pada monohibrid dan dihibrid;
2. Membuat diagram persilangan pada monohibrid dan dihibrid; dan
3. Menyimpulkan hasil persilangan monohibrid dan dihibrid.
Alat dan bahan
1. Kancing genetika (model gen) warna merah , 100 butir.
2. Kancing genetika (model gen) warna putih , 100 butir.
3. Kancing genetika (model gen) warna hitam , 100 butir.
4. Kancing genetika (model gen) warna kuning , 100 butir.
5. Wadah 2 buah
6. Balok genetika
Cara kerja
1. Persilangan Monohibrid
a. Sediakan model gen warna merah dan putih masing-masing 100 butir. Model gen warna merah diberi kode
M, dan model gen warna putih diberi kode m. Selanjutnya model gen warna merah (M) dipasang-pasangkan
dengan model gen warna putih (m), sesehingga diperoleh model individu bergenotip Mm sebanyak 100 buah.
b. Tandai wadah A sebagai induk jantan dan wadah B sebagai induk betina. Masukkanlah ke dalam wadah A
dan B masing-masing 50 buah Mm. Kemudian setiap genotip Mm dipisahkan lagi sehingga
diperoleh model gamet M 50 butir, dan model gamet m 50 butir. Akhirnya dalam masing-masing wadah A dan
B terdapat 50 butir gamet M dan 50 gamet m. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut
ini.

50 Mm 50 M+50 m

Wadah A ♂ Wadah A ♂

50 Mm 50 M+50 m

Wadah B ♀ Wadah B ♀
c. Kocoklah wadah A dan B itu sehingga isinya tercampur aduk dengan benar.
d. Dengan mata tertutup, ambillah secara acak serentak model gamet wadah A dan wadah B masing-masing
sebutir berulangkali semapai habis.
e. Amatilah model gamet yang terambil, kemudian catatlah kode rangkaian model gamet itu dalam tabel hasil
pengamatan.
No. Macam pasangan Genotip Tabulasi/ Ijiran Jumlah

1. Merah–merah MM = IIII IIIIIIIIIIIIIIII 25


2. Merah–putih Mm = IIII IIIIIIIIIIIIIIII 49
IIII IIIIIIIIIIIIIIII
Mm = IIII IIIIIIIIIIIIIIII I 26

LAPORAN LEMBAR KERJA3.B&F.WENNY WARDHANI


Putih- putih 37
Catatan : Jika dalam kegiatan ini diperoleh angka perbandingan yang tidak merupakan bilangan bulat, maka
bulatkan ke angka yang paling mendekati.
Pertanyaan
a. Bagaimanakah perbandingan genotip pada persilangan monohibrid dari hasil kegiatan Anda?
Perbandingagenotip F2
MM : Mm : mm
25 : 49 : 26
1 : 2 : 1
b. Bagaimanakah perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid, jika sifat merah (M) dominan terhadap
sifat putih (m) dari hasil kegiatan Anda?
Perbandinganfenotip F2, jikasifatmerah (M) dominanterhadapsifatputih (m)
Merah :putih
74 : 26
3 : 1
c. Bagaimanakah perbandingan fenotip pada persilangan monohibrid tersebut, jika terjadi peristiwa intemedier?
Perbandinganfenotip F2 jikaintermediet
Merah :Merahmuda : putih
25 : 49 : 26
1 : 2 : 1
d. Buatlah diagram persilangan pada monohibrid tersebut, jika individu-individu itu bergenotip MM dan mm
mulai F1 hingga F2 ( gen M dominan terhadap gen m). Bagaimana perbandingan fenotip F1 dan F2-nya?
P1 : Merah (MM) x Putih (mm)
Gamet M x m
F1 : Mm (Merah) 100%

P2 : Mnx Mn
Gamet 2 : M, n X M,n
F2 : Gamet M m
M MM Mm
m Mm mm

F2 : perbandingan genotipMM : Mm : mm
25 : 49 : 26

Perbandingan fenotip F1 100%merah


Perbandingan fenotip F2 = merah : putih = 74 : 26 = 3 : 1
e. Apa yang dapat disimpulkan dari persilangan monohibrid tersebut di atas? Jelaskan!
Pada persilangan monohybrid (1 sifat beda) maka akan menghasilkan perbandingan fenotip pada F1: 100% sifat
dominan induk, dan perbandingan fenotip pada F2 = 3 : 1(untuk dominansi penuh ). Untuk sifat intermediate
menghasilkan perbandingan fenotip pada F2 = 1 : 2 : 1

2. Persilangan Dihibrid
Pakai kancing genetika
a. Masukkan ke dalam wadah A dan B, masing-masing 50 butir model gen warna merah. 50 butir model gen
warna putih, 50 butir model gen warna hitam, dan 50 butir model gen warna kuning. Model gen warna merah
(M) untuk sifat bungan warna merah. Model gen warna putih (m) untuk sifat bunga warna putih. Model gen
warna hitam (B) untuk sifat nuah besar. Model gen warna kuning (b) untuk sifat buah kecil.
b. Tandai wadah A sebagai induk jantan, dan wadah B sebagai induk betina.
c. Dalam masing-masing wadah A dan B, gabung-gabungkanlah model gen M dan B, sehingga
menjadi model gamet MB sebanyak 25 buah, gen M dan b, sehingga menjadi gamet Mb sebanyak 25
buah, gen m dan B, sehingga menjadi mB sebanyak 25 buah, dan akhirnya gen m dan b, sehingga
menjadi gamet mb sebanyak 25 buah. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar berikut ini.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 38


50 M 25 MB
50 m 25 Mb 50 M 25 MB
50 m 25 Mb
50 B 25 mB 50 B 25 mB
50 b 25 mb 50 b 25 mb

Wadah A ♂ Wadah A ♂ Wadah B ( ♀) Wadah B ( ♀)


d. Kocoklah wadah A dan B itu hingga isinya tercampur aduk benar.
e. Dengan mata tertutup, ambillah secara serentak model gamet dari wadah A dan wadah B masing-masing
sebuah berulangkali sampai habis.
f. Isilah tabel di bawah ini sebagai hasil kegiatan.
NO MACAM PASANGAN GENOTIP FENOTIP TABULASI JUMLAH
1 Merah-merah, Merah IIII
Hitam-hitam MMBB 5
Hitam
2 Merah-merah, Merah IIII IIII
Hitam kuning MMBb IIII 15
Hitam
3 Merah-merah, Merah IIII I
Kuning-kuning MMbb 6
Kuning
4 Merah-putih, Merah IIII IIII III
Hitam-hitam MmBB 13
Hitam
5 Merah-putih, Mm Merah IIII IIIIIIII
Hitam-kuning IIIIIIII 24
Bb Hitam
6 Merah-putih, Merah IIII IIII I
Kuning-kuning Mmbb 11
Kuning
7 Putih-putih, Putih IIIIIIII
Hitam-hitam mmBB 9
Hitam
8 Putih-putih. Putih IIII III
Hitam-kuning mmBb 8
Hitam
9 Putih-putih, Putih IIIIIIII
Kuning-kuning mmbb 9
Kuning

g. Lemparkan kedua balok genetika secara bersamaan dan perhatikan permukaan yang menghadap ke atas
ketika kedua balok itu jatuh di meja.
h. Bila permukaan balok yang satu memperlihatkan merah penuh dan biru penuh berarti MB, dan bila
permukaan balok yang satu lagi memperlihatkan merah tidak penuh dan biru tidak penuh berarti mb. Hasil
persilangan berarti MmBb. Isikan hasil persilangan ini ke tabel hasil kegiatan.
i. Lakukan pelemparan balok sampai ± 100 kali, setiap kali melemparkan isikan hasil persilangan ke dalam tabel
hasil kegiatan.

Pertanyaan
1. Bagaimanakah perbandingan genotip pada persilangan dihibrid dari hasil kegiatan Anda?
a. MMBB : 5 f. Mmbb : 12
b. MMBb : 12 g. mmBB : 9
c. MMbb : 7 h. mmBb : 11
d. MmBB : 11 i. mmbb : 6
e. MmBb : 27
2. Bagaimanakah perbandingan fenotifnya pada persilangan dihibrid, jika sifat merah (M) dominan terhadap
sifat putih (m), dan sifat besar (B) dominan terhadap sifat kecil (b) dari hasil kegiatan Anda?
Merah Besar : 55 9
Merah Kecil : 19 3

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 39


Putih Besar : 20 3
Putih Kecil : 6 1
3. Buatlah diagram persilangan pada dihibrid tersebut jika individu-individu itu bergenotip MMBB dan mmbb
mulai F1 hingga F2 (gen M dominan terhadap gen m, gen B dominan terhadap gen b. Bagaimanakah
perbandingan fenotif F1 dan F2-nya?
P1 : MMBB X mm bb
G1 : MB X mb
F1 : MmBb

P2 : MmBb X MmBb
G2 : MB, Mb, mB, mb
F2 :
MB Mb mB mb

MB MMBB MMBb MmBB MmBb

Mb MMBb MMbb MmBb Mmbb

mB MMBB MmBb MmBB mmBb

mb MmBb Mmbb mmBb mmbb

Perbandingan Fenotip F1 = Merah Besar 100%


Perbandingan Fenotip F2 = merah besar : merah kecil : putih besar : putih kecil
= 9 : 3 : 3 : 1
4. Apa yang dapat disimpulkan dari persilangan dihibrid tersebut di atas? Jelaskan!
Persilangandiatas bersifat dominansi penuh dan pembentukan gamet dengan kombinasi secara bebas

FOTO KEGIATAN PRAKTIKUM

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 40


B.2.3 LK F3.02
IDENTIFIKASI HASIL GLIKOLISIS

1. Tujuan : Mengidentifikasi hasil proses glikolisis pada respirasi seluler.


2. Alat dan bahan :
a. Alat :
- 4 buah tabung reaksi.
- 4 buah tabung durham.
- Waterbath ( terdiri dari : 4 beakerglass 200 ml, 2 buah kaki tiga, 2 kasa, dan 2 bunsen )
- Korek api.
- Rak tabung reaksi.
- 2 Gelas ukur 100 ml.
- 3 pipet tetes.
- 4 pengaduk ( spatula ).
- 1 buah Termometer.
- 1 neraca .
b. Bahan :
- 200 ml larutan gula 20 %.
- 100 ml larutan ragi ( dalam hal ini menggunakan fermipan ) 30 %.
- 1000 ml aquades.
3. Prosedur :
Percobaan dilakukan untuk 4 tabung reaksi, yang dilakukan secara bersamaan.
Tabung 1.
a. Menuangkan larutan glukosa kedalam tabung reaksi kira-kira setinggi tabung durham ( 30 ml ).
b. Memasukkan larutan ragi (20 ml) ke dalam tabung reaksi yang telah berisi larutan gula tersebut.
Mengocok larutan tersebut.
c. Memasukan tabung Durham secara terbalik ke dalam tabung reaksi sehingga larutan tabung Durham
terisi penuh.
d. Memasukkan perangkat tabung tersebut ke dalam waterbath pada suhu 37°C.
e. Mengamati perubahan yang tejadi pada tabung durham setiap 5 menit selama 30 menit.
Tabung 2.
a. Menuangkan larutan glukosa ke dalam tabung reaksi kira-kira setinggi tabung (50 mL) Durham.
b. Memasukan tabung durham secara terbalik ke dalam tabung reaksi sehingga larutan tabung durham
terisi penuh.
c. Memasukkan perangkat tabung tersebut ke dalam waterbath pada suhu 37°C.
d. Mengamati perubahan yang tejadi pada tabung durham setiap 5 menit selama 30 menit.
Tabung 3.
a. Menuangkan larutan ragi ke dalam tabung reaksi kira-kira setinggi tabung (50 mL) Durham.
b. Memasukan tabung durham secara terbalik ke dalam tabung reaksi sehingga larutan tabung durham
terisi penuh.
c. Memasukkan perangkat tabung tersebut ke dalam waterbath pada suhu 37°C.
d. Mengamati perubahan yang tejadi pada tabung durham setiap 5 menit selama 30 menit.
Tabung 4.
a. Menuangkan akuades ke dalam tabung reaksi kira-kira setinggi tabung (50 mL) Durham.
b. Memasukan tabung durham secara terbalik ke dalam tabung reaksi sehingga larutan tabung durham
terisi penuh.
c. Memasukkan perangkat tabung tersebut ke dalam waterbath pada suhu 37°C.
d. Mengamati perubahan yang tejadi pada tabung durham setiap 5 menit selama 30 menit.

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 41


4. Data Pengamatan
Kondisi tabung durham setelah beberapa waktu:
Tabung Kondisi tabung setelah .....
ke... 5 menit 10 menit 15 menit 20 menit 25 menit 30 menit
1 Tabung durhan Tabung durham
mulai naik muncul
keatas. dipermukaan
pada menit ke 6.
Pada menit ke
9.30 tabung
durham jatuh.
2 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
perubahan perubahan posisi. perubahan perubahan perubahan perubahan
posisi. posisi posisi. posisi. posisi.
3 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
perubahan perubahan posisi. perubahan perubahan perubahan perubahan
posisi. posisi. posisi. posisi. posisi.
4 Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi
perubahan perubahan posisi perubahan perubahan perubahan perubahan
posisi posisi. posisi. posisi. posisi.
5. Jawaban Pertanyaan:
1) Posisi Tabung Durham pada setiap pertambahan waktu untuk masing-masing percobaan adalah:
- Tabung 1 : terjadi kenaikan posisi tabung durham.
- Tabung 2 : tidak terjadi perubahan posisi ( tetap ).
- Tabung 3 : tidak terjadi perubahan posisi ( tetap ).
- Tabung 4 : tidak terjadi perubahan posisi ( tetap ).
2) Penyebab kondisi tersebut dapat terjadi karena terbentuknya gas CO2 dari hasil fermentasi.
3) Proses reaksi yang menyebabkan kondisi tersebut dapat terjadi adalah :
Reaksinya :
a. Glikolisis : Glukosa (C6H12O6) --- asam piruvat
b. Dekarboksilasi asam piruvat.
c. Asampiruvat --- asetaldehid + CO2. piruvat dekarboksilase (CH3CHO)
d. Asetaldehid oleh alkohol dihidrogenase diubah menjadi alkohol (etanol).
2 CH3CHO + 2 NADH2 -- 2 C2H5OH + 2 NAD. alkohol dehidrogenase enzim.

Ringkasan reaksi : C6H12O6 - 2 C2H5OH + 2 CO2 + 2 NADH2 + ATP

4) Tabung reaksi harus disimpan pada suhu 37 0 c karena enzim yang berperan pada reaksi tersebut
bekerja secara optimal pada suhu tubuh normal yaitu 37 0 c.

1. Gambar Alat dan bahan : 2. Menimbang gula:

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 42


3. Membuat larutan gula :
6. Keluarnya tabung durhan:

7. Tabung durham keluar seluruhnya dari tabung


4. Menimbang ragi: reaksi:

8. Perlakuan 2-3-4 :
5. Membuat larutan ragi:

LAPORAN LEMBAR KERJA B&F.WENNY WARDHANI 43

You might also like