You are on page 1of 4
PENERBIT BUKU KEDOKTERAN EGC 1872 BUKUAJAR EPIDEMIOLOGI UNTUK MAHASISWA KEBIDANAN Oleh: Wahyudin Rajab, M.Epid Editor: Monica Ester Diterbitkan pertama kali oleh Penerbit Buku Kedokteran EGC © 2008 Penerbit Buku Kedokteran EGC P.O. Box 4276/Jakarta 10042 Telepon: 6530 6283 Anggota IKAPI Desain kulit muka: Yohanes Duta Kurnia Utama Penata letak: Dhana Rizal Anggoro Hak cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip, memperbanyak, dan menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit. Cetakan I: 2009 Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Wahyudin Rajab Buku ajar epidemiologi untuk mahasiswa kebidanan / penulis, ‘Wahyudin Rajab ; editor, Monica Ester. — Jakarta : EGC, 2009. vii, 185 him. ; 14x 21 cm. ISBN 978-979-044-030-2 1. Epidemiologi. 1. Judul. 11. Monica Ester. 614.4 {si ituartanggung jawab perceiakan Konsep Dasar Epidemiologi 9 Perbedaan deskriptif dan analitik Deskriptif 1. Hanya menggambarkonmengenafejodon ck mesalo kesehlan (menagunakan pertonyaan who, where, when]. KSEE rub. darts pengunpblanetparacehen nyajian, dan interpretasi data dan hanya dilaksanakan pada satu Recrnee populasi/mosyarakat, 3. Merumuskan hipotesis, namun tidak untuk diuji/dibuktikan. Analitik 1. Selain menggambarkan mengenai kejadian atau masalah kesehaton, ie mail skan mengapa (why) suaty masalah/kejadian tersebut 2 ag ‘yang diawali dari pengumpulan, pengolahan, penyajicn, dan interpretasi data dan dilakukan pada pe eT ESE popul masyarakat, 3 Bermaksud membuktikan/mengyji hipotesis. Epidemiologi Analitik Studi epidemiologi analitik adalah studi epidemiologi yang menekankan pada pencarian jawaban terhadap penyebab terjadinya masalah kesehatan (determinan), besarnya masalah/kejadian (frekuensi), dan penyebaran serta munculnya masalah kesehatan (distribusi) dengan tujuan menentukan hubungan sebab-akibat antara faktor dan penyakit. RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI Kegiatan epidemiologi meliputi berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik yang berhubungan dengan bidang keschatan maupun di luar bidang Kesehatan. Berbagai bentuk dan jenis kegiatan dalam epidemiologi saling berhubungan satu dengan yang lainnya sehingga tidak jarang dijumpai bentuk kegiatan yang tumpang tindih, Ruang lingkup epidemiologi adalah sebagai berikut. 1. Subjek dan objeknya adalah masalah kesehatan, Awalnya subjek dan objek masalah kesehatan hanya penyakit infeksi dan menular. 10 Buku Ajar Epidemiologi Sesuai perkembangan zaman, penyakit degeneratif mulai marak dipelajari dan sekarang banyak digunakan pada masalah-masalah Kesehatan yang bukan penyakit, sehingga dikenal dengan epide- miologi penyakit menular dan epidemiologi penyakit tidak menular. 2. Masalah keschatan yang dimaksud adalah masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok populasi/manusia, sehingga terbagi menjadi epidemiologi komunitas (kependudukan, lingkungan, gizi masyarakat, dll) dan epidemiologi klinis (pengelolaan layanan kesehatan, kesehatan jiwa dll). 3. Dalam merumuskan penyebab timbulnya suatu masalah kesehatan dimanfaatkan data tentang frekuensi dan penyebaran masalah tersebut. PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI Bila dilihat dari definisinya, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk. Oleh karena itu perkembangan ilmu epidemiologi tidak terlepas dari pengaruh demogrifi. Perkembangan ilmu epidemiologi melalui tahap transisi epidemiologi. Transisi epidemiologi adalah suatu perkembangan atau fase peralihan zaman yang mencermati_ tentang penyebab, cara penanggulangan, dan dampak masalah kesehatan/penyakit. Dengan kata lain bagaimana penduduk/masyarakat dapat mencermati dan memprediksi masalah ‘Selama tahap transisi epidemiologi ini, terjadi pergeseran pola penyakit dalam jangka lama. Penyakit infeksi diganti oleh penyakit degeneratif dan penyakit buatan manusia. Transisi epidemiologi sangat dipengaruhi oleh transisi demografi, dalam tahap transisi demografi terdapat hal-hal berikut. 1. Potensi pertumbuhan tinggi yang mengakibatkan kelahiran dan kematian tinggi atau mortalitas tinggi tanpa diiringi menurunnya fertilitas. 2, Tahap transisi mengakibatkan mortalitas mulai turun, fertilitas tetap tinggi, sehingga dicapai tingkatan yang sama. 3. Pertumbuhan rendah menghasilkan dampak mortalitas dan fertilitas relatif stabil, kadang fertilitas lebih rendah dari mortalitas schingga pertumbuhan negatif.

You might also like