You are on page 1of 2

Setiap organisasi melakukan kegiatan mengawas atau mengontrol.

Kegitan ini mereka lakukan dengan


maksud agar :

1. Perilaku anggota organisasi mengarah ke tujuan organisasi, bukan senata-mata ke tujuan


individual mereka masing-masing,
2. Agar tidak terjadipenyimpangan yang berarti antara rencana dengan pelaksanaan.

Perilaku para anggota organisasi diusahakan agar mengarah ke tujuan organisasi, tidak berarti
maniadakan tujuan-tujuan individual membuat manusia menjadi robot, melainkan mengusahakan agar
tujuan individual tidak merugikan organisasi.

Ada dua sasaranpengawasn yaitu perilaku individu sebagai orang-orang memproses input menjadi
output dan output organisasi itu sendiri. Yang satudiarahkan agar berperilaku organisasi sedang yang
lain diusahakan agar tidak menyimpang dari rencana semula.

Kedua sasaran tersebut di atas sejalan dengan definisi control yang dikemukakan oleh Robbins (1982)
yaitu proses memonitor aktivitas-aktivitas untuk mengetahui apakah individu-individu dan organisasi itu
sendiri memperoleh dan memanfaatkan sumber-sumber pendidikan secara efektif dan efisien dalam
rangka mencapai tujuannya, dan b=memberi koreksi bila tidak tercapai.

Johnson (1973) mengemukakan control atau pengawasan yaitu fungsi sistem yang melakukan
penyesuaian terhadap rencana, mengusahakan agar penyimpangan-penyimpangan tujuan sistem hanya
dalam batas-batas yang dapat ditoleransi. Pengawasan diartikan sebagai kendali agar performan
petugas, proses, dan output sesuai dengan rencana, kalaupun ada penyimpangan-penyimpangan hal itu
diusahakan agar tidak lebih daripada yang dapat ditoleransi.

Definisi yang kedua ini mengacu kepada dua hal yaitu performan para petugas dalam memproses obyek
dan hasil pendidikan. Dengan demikian pengawasan dapat diartikan sebagai salah satu kegiatan untuk
mengetahui realisasi perilaku organisasi personalia pendidikan dan tingkat pencapaian tujuan
pendidikan, serta memanfaatkan pengetahuan itu untuk mengadakan perbaikan demi pencapaian
tujuan pendidikan.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pengawasan yaitu :

1. Tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan,


2. Pengawasan harus menggunakan umpan balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan,
3. Harus fleksibel dan reposif terhadap perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan,
4. Cocok dengan organisasi, pendidikan misalnya adalah organisasi sebagai system terbuka,
5. Merupakan control diri sendiri,
6. Bersifat langsung yaitu pelaksanaan pengawasan di tempat kerja,
7. Memperhatikan hakikat manusia dalam mngontrol para petugas pendidikan.

Strategi-strategi pengawasan yang perlu diperhatikan oleh para manaejer pendidikan ialah :
1. Pengawasan itu hendaknya dijelaskan dalam kebijakan atau peraturan. Kebijakan biasanya
dibuat manajer tertinggi, model pengawasan dapat dimasukkan ke dalam salah satu butir
kebijakan ini atau pengawasan itu dapat dituangkan sebagai kebijakan sendiri.
2. Desain organisasi formal harus jelas. Strukturnya yang jelas, begitu pula deskripsi tugas dan
tanggung jawab masing-masing perlu dirinci secara mendetail.
3. Unit personalia berfungsi dengan baik. Mereka harus dapat melakukan seleksi secara tepat
dengan instrument yang cocok dengan kebutuhan.
4. Memiliki dan memberi hadiah. Kemajuan dan prestasi kerja setiap personalia pendidikan perlu
dinilai secara berkala. Bagi yang statis atau mundur perlu diberi perhatian yang lebih besar. Dan
bagi yang sudah maju dan berprestasi perlu diberi hadiah yang sesuai dengan kebutuhan
mereka masing-masing untuk membantu mempertahankan motivasi mereka dan untuk
memberi pengaruh terhadap yang belum maju.
5. Anggaran belanja. Dana perlu dialokasi menurut unit, sub unit kerja, dan proyek-proyek, begitu
pula menurut prioritas-prioritas yang sudah ditentukan. Dengan demikian waktu yang dan
tindakan pemakaian dana dapat dibatasi.
6. Pemakaian teknik yang tepat. Bila memakai mesin, teknik pengawasan itu dapat dilakukan
secara otomatis dengan prinsip control umpan balik tertutup. Bila tidak memakai mesin,
manajer hendaknya memanfaatkan data/informasi umpan balik sebaik-baiknya sebagai bahan
untuk mengadakan perbaikan.

You might also like