You are on page 1of 41

PENGKAJIAN AWAL KLINIS

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Pengkajian awal klinis adalah wawancara yang dilakukan terhadap pasien
untuk mengumpulkan data penyakit
2. TUJUAN Agar memperoleh informasi yang lengkap sesuai kebutuhan pasien
3. KEBIJAKAN SK kepala Puskesmas
4. REFERENSI Tehnik pemeriksaan fisik Boedimarsuna FKUI Surabaya 1985
5. PROSEDUR
6. LANGKAH-LANGKAH 1. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
2. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu pasien
rawat jalan
3. Apabila tidak cocok petugas mengembalikan status ke
pendaftaran
4. Apabila cocok petugas melanjutkan kepengkajian awal klinis
5. Petugas melakukan anamnesa penyakit
6. Petugas menanyakan keluhan utama
7. Petugas memanggil pasien sesuai urutan
8. Petugas mencocokkan identitas pasien dengan kartu pasien
rawat jalan
9. Apabila tidak cocok petugas mengembalikan status ke
pendaftaran
10. Apabila cocok petugas melanjutkan kepengkajian awal klinis
11. Petugas melakukan anamnesa penyakit
12. Petugas menanyakan keluhan utama
13. Petugas menanyakan keluhan tambahan
14. Petugas menanyakan riwayat penyakit terdahulu
15. Petugas menanyakan riwayat penyakit dalam keluarga
16. Petugas menayakan lamanya sakit
17. Petugas menanyakan pengobatan yang sudah didapat
18. Petugas memberitahu akan dilakukan pemeriksaan fisik
19. Petugas menjelaskan maksud pemeriksaan fisik
20. Petugas melakukan pemeriksaan fisik meliputi
inspeksi,palpasi,perkusi dan auskultasi
21. Petugas memberitahukan kepada pasien hasil pemeriksaan
22. Petugas memberitahukan kepada pasien bila diperlukan
pemeriksaan penunjang
23. Petugas menulis rujukan internal bila diperlukan
24. Petugas mencatat hasil anamnesa dan pemeriksaan fisik pasien
kedalam status pasien
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG 1. Ruang pendaftaran
PERLU
DIPERHATIKAN 2. Ruang pengobatan umum
3. Ruang pengobatan gigi
4. Ruang kia
5. Ruang tindakan
6. Ruang IGD
9. UNIT TERKAIT
10.DOKUMEN TERKAIT - Status Pasien
- Blangko rujukan
- Buku register
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
PENYAMPAIAN HAK DAN
KEWAJIBAN PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Mengatur tentang cara penyampaian informasi tentang hak dan kewajiban
kepada pasien baik secara lisan maupun media bantu
2. TUJUAN Pasien dapat memperoleh Informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas tentang penyampaian hak dan kewajiban pasien
4. REFERENSI - Annis, 28 April 2015

- Heryts, 15 september 2015

5. PROSEDUR - Persiapan alat : Banner dan Poster

6. LANGKAH-LANGKAH - Petugas menyapa pasien

- Petugas menunjukkan poster tentang hak dan kewajiban pasien

kepada pasien

- Petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien

7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG Cara penyampaian Hak
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Unit pendaftaran
10.DOKUMEN TERKAIT Bukti penyampaian informasi (Penyuluhan Langsung kepada pasien,
poster,banner)
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
STANDAR PELAYANAN MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1.PENGERTIAN Standar pelayanan medik adalah standar pelayanan yang harus diikuti oleh
dokter, dokter gigi, dan Staf Medis Fungsional(SMF) yang berada pada
masing-masing unit pelayanan fungsional
2.TUJUAN Tersedianya standar pelayanan medis
3.KEBIJAKAN Standar pelayanan medis bisa menggunakan standar pelayanan yang

dibuat oleh departemen kesehatan & IDI

4.REFERENSI
5.PROSEDUR 1. Staf dibidang pelayanan medik membantu mengetikkan draft

standar pelayanan dari masing-masing SMF

2. Draft tersebut dikoreksi oleh seluruh staf di SMF dan finalisasi

dilakukan oleh dokter di masing –masing SMF

3. Koreksi dari dokter diketikkan lagi oleh bidang pelayanan

medik

4. Hasil ketikan kembali dilihat oleh dokter yang bersangkutan,

setelah disetujui,dilanjutkan ke kepala puskesmas untuk

mendapat persetujuan

5. Setelah disetujui oleh kepala puskesmas dibuatkan surat

keputusan penerapan standar pelayanan medis tersebut di

puskesmas

6. Surat keputusan disosialisasikan kepada seluruh staf medis

yang ada di puskesmas


7. Standar tersebut dapat direvisi sesuai keperluan

6.LANGKAH-LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT - Poliklinik

- IGD

- Ruang Rawat Inap

10.DOKUMEN TERKAIT
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
ALUR PELAYANAN PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1.PENGERTIAN Melayani pasien rawat jalan dan rawat inap dengan tindakan yang

sesuai.Pasien segera memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan

kebutuhan

2.TUJUAN Sebagai acuan untuk pelayanan pasien


3.KEBIJAKAN SK Kepala Puskesmas tentang penyampaian hak dan kewajiban pasien
4.REFERENSI
5.PROSEDUR 1. Pasien mendaftar ditempat pendaftaran dan menunggu sesuai

antrian

2. Pasien dipersilahkan memasuki ruang pemeriksaan sesuai dengan

antrian

3. Melakukan pengkajian data melalui anamnesa dan pemeriksaan

fisik

4. Menuliskan resume keadaan pasien pada rekam medis dan menulis

resep untuk diberikan pada perawat

5. Menjelaskan penggunaan, efek samping dan dosis obat terhadap

pasien

6. Memberikan edukasi kepada pasien terkait penyakit pasien

7. Pasien datang dalm kondisi darurat

- Dibawa langsung ke IGD: setelah pasien diperiksa dokter maka

ditegakkan diagnosa apakah pasien diberi resep, tanpa


resep,apakah pasien dirawat.

- Pasien menyelesaikan Administrasi dan surat menyurat

8. Pasien datang dalam kondisi tidak Gawat Darurat

- mendaftar di loket

- Menyelesaikan adm dan Surat menyurat

- kemudian pasien diantar ke poli terkait jenis penyakit yang

dideritanya yaitu di poli umum, poli KB, Poli KIA, Poli Gigi.

- Setelah diperiksa jika pasien perlu pemeriksaan lanjut dan

konseling maka pasien dibwa ke Laboratorium, P2PL, Ruang

gizi, Kesling, Promkes, Usila & PKPR.

9. Pasien mendapatkan tindakan di poli atau dirujuk jika masalah

tidak dapat ditangani ditempat atau tidak ada solusi dalam kasus

pasien tersebut

10. Mengambil obat di apotik

11. Pasien pulang

6.LANGKAH-LANGKAH
7.BAGAN ALIR
8.HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
9.UNIT TERKAIT 1. Poliklinik

2. IGD

3. Ruang Rawat Inap

10.DOKUMEN TERKAIT
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
PEMULANGAN PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Pasien yang telah mendapatkan perawatan dan pengobatan yang telah
dinyatakan sembuh oleh dokter

2. TUJUAN Sebagai acuan memulangkan pasien dari ruang rawat inap


3. KEBIJAKAN Setiap pasien pulang harus seijin dokter
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Dokter mengizinkan pulang
2. Bagian administrasi perawat menyiapkan perincian pembiayaan
dan surat surat yang dibutuhkan antara lain: surat kontrol dan surat
keterangan sakit
3. Surat perincian diatur kebagian keuangan oleh bagian administrasi
perawat
4. perawat menganjurkan keluarga pasien menyelesaikan administrasi
kebagian keuangan
5. Surat bukti pembayaran diserahkan kebagian administrasi perawat
6. Perawat memberikan penjelasan tentang perawatan selanjutnya
dirumah dan menyerahkan surat-surat yang diperlukan pasien

6. LANGKAH-LANGKAH 1. Penentuan Length of Stay(dilakukan oleh dokter)


2. Penentuan jadwal jam kepulangan
3. Pengaturan jadwal visit dokter
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG - Retur obat
PERLU - Resep yang akan dibawa pulang
DIPERHATIKAN - Discharge summarycs
- Surat keterangan sakit
- Rencana pemeriksaan penunjang terakhir
- Klaim asuransi
9. UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap
10.DOKUMEN TERKAIT Status pasien
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
KEWASPADAAN UNIVERSAL
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Kewaspadaan universal yaitu tindakan pengendalian infeksi yang
dilakukan oleh seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi dan didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan
tubuh dapat berpotensi menularkan penyakit, baik berasal dari pasien
maupun petugas kesehatan
2. TUJUAN Untuk melindungi tenaga kesehatan dari penyebaran infeksi dan
didasarkan pada prinsip bahwa darah dan cairan tubuh berpotensi
menularkan penyakit, baik berasal dari pasien maupun petugas kesehatan
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Petugas melakukan anamnesis detail mengenai riwayat penyakit
yang pernah diderita dan memiliki resiko penyebaran infeksi
terhadap pasien lain ataupun petugas kesehatan(seperti Riwayat
Hepatitis B, Riwayat HIV AIDS, Riwayat TB paru)
2. Petugas mencuci tangan sebelum dan setelah memegang pasien
3. Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti
masker, handscoon, sepatu boots, kaca mata dan celemek pada saat
melakukan tindakan
4. Pada satu pasien atau menggunakan alat yang sudah diseteril
5. Petugas melakukan sterilisasi pada alat medis yang sudah
digunakan
6. Spuit injeksi yang telah digunakan dibuang disavety box

6. LANGKAH-LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Petugas paramedis
10.DOKUMEN TERKAIT
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
RUJUKAN FORM MONITORING
PASIEN SELAMA PROSES RUJUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Selama proses rujukan pasien secara langsung, staf yang kompeten terus
memonitor kondisi pasien
2. TUJUAN Terlaksananya proses monitoring pasien selama proses rujukan dengan
benar, untuk keamanan dan keselamatan pasien pada waktu dirujuk
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Perawat yang melakukan monitoring harus mempunyai sertifikat
BLS/PPGD/BTLS.
2. Perawat mencatat segala perubahan kondisi pasien selama proses
rujukan dalam rekam medis
3. Kondisi yang dicatat antara lain: kesadaran,nadi,tensi, respiratory
rate, dan suhu.
6. LANGKAH-LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT - Ambulance
- Perawat/ Dokter
10.DOKUMEN TERKAIT
11.REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
PELAYANAN KLINIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Prosedur ini mengatur standar pelayanan klinis dipuskesmas Pangkalan
Kasai. Proses pengkajian pasien dilakukan oleh tenaga yang kompeten dan
sesuai dengan standar profesi.
2. TUJUAN Menjadi acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan klinis yang diberikan
kepada pasien, sehingga dapat memberikan pelayanan yang sesuai standar
profesi.
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang Pelayanan Pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Petugas dari masing-masing unit pelayanan mengidentifikasi
kebutuhan pasien.
2. Petugas melakukan kajian sesuai dengan standar profesi yang telah
ditetapkan.
3. Petugas melakukan pencatatan hasil kajian pada rekam medis
sesuai dengan standar profesi, yang meliputi:
- Data sosial yang meliputi, nama pasien, dan nama kepala
keluarga,pekerjaan pasien,alamat,jeniskelamin, dan tanggal
lahir, agama,nomor Rekam Medis dan nomor kartu jaminan
- Data anamnesis yang mencakup keluhan pasien riwayat
pengobatan sebelumnya, riwayat penyakit keluarga,riwayat
alergi, atau alergi obat
- Data pemeriksaan fisik yang meliputi tekanan darah, nadi,
Pernapasan, suhu badan, tinggi dan berat badan.hasil data
mengacu dan sesuai dengan keluhan pasien.
- Data diagnosis yang berupa diagnosis klinis pasien beserta
kode icd X pada kasus 10 besar penyakit
- Data terapi yang berupa jenis obat, jumlah obat yang diberikan,
dan cara pemakaian obat.
- Data penunjang lain seperti rujukan ke unit lain, dan edukasi
yang diberikan kepada pasien
- Paraf dan nama petugas
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
ALUR PELAYANAN KLINIS

PASIEN DATANG

LOKET PENDAFTARAN

UNIT PELAYANAN PEMERIKSAAN PENUNJANG

- LABORATORIUM

APOTIK

PASIEN PULANG

8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT
10. DOKUMEN SOP standar profesi rekam medis
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Maksud dari pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteranyang
dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkankehidupannya.
Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat daruratdisebut dengan nama
Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tergantung darikemampuan yang dimiliki,
keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namunyang lazim ditemukan adalah yang
tergabung dalam rumah sakit

2. TUJUAN 1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat


2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien
3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi dalam
maupun diluar rumah sakit
4. Suatu UGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada
masyarakat dengan problem medis akut

3. KEBIJAKAN
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada standar prosedur operasional yang
telah ditentukan sesuai dengan tingkat kegawatan pasien, berdasarkan prioritas
tindakan :
a. Pelayanan keperawatan gawat darurat rumah sakit
- Melakukan triase
- Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan jiwa dan pencegahan
kecacatan,
- Melakukan tindakan sesuai dengan masalah keperawatan yangmuncul.
Contoh: Jalan nafas tidak efektif
Tindakan Mandiri Keperawatan
a) Monitor pernafasan : rate, irama, pengembangan dinding dada, ratio inspirasi
maupun ekspirasi, penggunaan otot tambahan pernafasan, bunyi nafas, bunyi
nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop,
b) Melakukan pemasangan pulse oksimetri,
c) Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan,
d) Lakukan jaw thrust (khusus pasien dengan dugaan cedera servikal ), chin lift,
atau head tilt,
e) Berikan posisi semi fowler atau berikan posisi miring aman
f) Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif,
g) Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan,
h) Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi,
i) Lakukan suction bila perlu
j) Lakukan pemasangan Oro Pharingeal Airway (OPA),
Nasopharyngeal Airway (NPA), Laryngeal Mask Airway (LMA)
Tindakan Kolaborasi
a) Beri obat sesuai indikasi : bronkodilator, mukolitik, antibiotik, steroid,
b) Pemasangan EndoTracheal Tube (ETT)
2. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan keperawatan,
3. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien ( patient safety ), dan privacy,
4. Menerapkan prinsip standar baku ( standar precaution ),
5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan

6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL
YANG PERLU
DIPERHATIK
AN
9. UNIT Unit Gawat Darurat
TERKAIT
10. DOKUME
N TERKAIT
11. REKAMA
N HISTORIS
PERUBAHAN
PENANGANAN PASIEN
BERISIKO TINGGI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Pelayanan yang dilakukan terhadap pasien berisiko tinggi menularkan
penyakit agar tidak terjadi infeksi nosokomial
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mencegah terjadinya
penularan penyakit pada pelayanan terhadap pasien berpenyakit menular
3. KEBIJAKAN 1. Peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia Nomor 7 tahun
2014 tentang perencanaan dan penganggaran bidang kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 tahun
2015 tentang pusat kesehatan masyarakat
3. PERMENKES RI nomor 11 tahun 2015 tentang petunjuk teknis
bantuan operasional kesehatan
4. REFERENSI
5. PROSEDUR
6. LANGKAH- a. Pasien ditempatkan diruangan yang steril
LANGKAH b. Perawat/Bidan memakai APD (masker,handscoon,pakaian
kerja,kaca mata)
c. Perawat/bidan melakukan cucitangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan dengan desinfektan
d. Perawat/bidan menggunakan alat-alat kesehatan steril
e. Perawat/bidan menempatkan linen yang sudah dipakai ditempat
infeksius
f. Perawat/bidan melakukan kesterilan ruang setelah pasien pulang
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT
10. DOKUMEN Register pasien rawat jalan dan rawat inap
TERKAIT
11. REKAMAN a. Petugas loket
HISTORIS b. UGD
PERUBAHAN c. Petugas Rawat Jalan
d. Petugas Rawat Inap
PENGGUNAAN DAN
PEMBERIAN OBAT
DAN/CAIRAN INTRAVENA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan obat
kedalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit
2. TUJUAN - Untuk memperoleh reaksi obat yang cepat diabsorbsi dari pada
dengan injeksi parenteral lain
- Untuk menghindari terjadinya kerusakan jaringan
- Untuk memasukkan obat dalam jumlah yang lebih besar
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR Alat:

1. Bukucatatanpemberianobatataukartuobat
2. Kapas alcohol
3. Sarungtangan
4. Obat yang sesuai
5. Spuit 2ml- 5ml
6. BakSpuit
7. Bakiobat
8. Plester
9. Perlakpengalas
10. Pembendung vena (tourniquet)
11. KassaSteril (Bilaperlu)
12. Bengkok
13. CuciTangan
14. Siapkanobatdenganprinsip 6 benar
15. Salam terapeutik
16. Identifikasipasien
17. Beritahukliendanjelaskanprosedur yang akandiatur
18. Aturposisiklien
19. Pasangperlakpengalas
20. Bebaskanlengankliendaribaju
21. Letakkanpembendung
22. Pilih area
penyuntikandanbebaskandarikekakuan,peradanganatau
rasa gatal
23. Pakaihandscoon
24. Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas
alcohol dengan gerakan sirkuler dengan diameter sekitar 5
cm, tunggusampaikering
25. Pegang kapas alcohol, dengan jari-jari tengah pada tangan
non dominan
26. Buka tutup jarum,tarik kulit kebawah kurang lebih 2,5 cm
dibawah area penusukandengantangan non dominan.
27. Rendahkanposisijarumsejajarkulitdanteruskanjarumkedala
m vena
28. Lakukanaspirasidengantangan non
dominanmenahanbareldarispuitdantangandominanmenarik
pluger
29. Observasiadanyadarahpadaspuit
30. Jikaadadarahlepaskan tourniquet
danmasukkanobatperlahan-lahan
31. Keluarkanjarumdengansudut yang
samasepertisaatdimasukkan,
sambilmelakukanpenekanandenganmenggunakankapasalco
hol pada area penusukan
32. Tutup area penusukandenganmenggunakankasasteril yang
diberibetadin
33. Kembalikanposisiklien
34. Buangperalatanhabispakaipadabengkok
35. Bukahandscoon
36. Cucitangan
37. Dokumentasikankegiatan

1. LANGKAH- 1. Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan


LANGKAH 2. Cuci tangan
3. Periksa identitas pasien dan ambil obat serta masukkan obat
kedalam spuit
4. Cari area tempat untuk menyuntikkan obat
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan hentikan aliran
cairan
6. Lakukan penyuntikan dengan menusukkan jarum spuit kedalam
vena
7. Setelah selesai, tarik spuit dan campurkan larutan dengan
mombolak-balikkan kantung cairan dengan saksama dan perlahan
8. Atur kecepatan aliran cairan kembali
9. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
10. Catat prosedur dan kaji respons pasien
11. BAGAN ALIR
12. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
13. UNIT TERKAIT
14. DOKUMEN Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
TERKAIT
15. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
IDENTIFIKASI KELUHAN
PASIEN DAN PENANGANAN
KELUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengidentifikasi dan
menangani keluhan pelanggan. Penanganan keluhan pelanggan
dilaksanankan berdasarkan keluhan yang masuk melalui kotak saran,
maupun survey kepuasan pelanggan
2. TUJUAN Memberikan tanggapan dan penanganan yang cepat dan tepat terhadap
semua keluhan pelanggan
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Petugas mempersiapkan blanko keluhan pelanggan
2. Petugas memantau kotak saran setiap satu minggu sekali pada hari
sabtu
3. Petugas mencatat keluhan pasien dalam buku register keluhan
pasien
4. Petugas juga mencatat keluhan pasien yang berasal dari survey
kepuasan pelanggan 2 kali dalam setahun
5. Petugas menganalisa keluhan pelanggan dan membuat tindak
lanjut
6. Petugas membuat LKP diberikan kepada unit terkait
7. Petugas melakukan evaluasi, tindak lanjut dan ferifikasi kepada
unit terkait bahwa keluhan sudah ditangani
8. Petugas menuliskan keluhan pasien dan tindak lanjut dipapan
keluhan pasien
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Semua unit
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
PENANGANAN DAN TINDAK
LANJUT KELUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Tanggapan petugas puskesmas terhadap keluhan masyarakat serta
penanganan yang diberikan petugas
2. TUJUAN Sebagai pedoman dalam penanganan dan tindak lanjut keluhan masyarakat
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Pelanggan menyampaikan keluhan secara tertulis atau secara lisan
(via telepon/sms/tatap muka) kepada petugas
- keluhan pelanggan yang disampaikan secara lisan dapat
melalui telepon/e-mail .
2. Petugas penerima pengaduan menerima pengaduan dari pelapor
dan mencatat identitas pelapor (nama, alamat, no telp jika ada) dan
mencatat isi pengaduan di buku keluhan dipantau dengan
menggunakan lembarpenanganan/tindak lanjut saran/keluhan.
3. Petugas penerima pengaduan mengkoordinasikan
4. Penyelesaian pengaduan langsung dengan pihak
yangdilaporkan pimpinan di satuan kerja yang bersangkutan
danmenyampaikan penyelesaiannya ke pelapor.
5. Untuk pengaduan yang melibatkan beberapa satuan kerja maka
petugas penerima pengaduanakan melakukan proseskonfirmasi ke
satuan kerja terkait, klarifikasi dan rekomendasipengaduan
6. Petugas penerima pengaduan akan melakukan
proseskonfirmasi, klarifikasi, memberikan informasi dan
permintaanmaaf kepada pelapor.

6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Semua Unit Kerja
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
HAK PASIEN UNTUK MENOLAK ATAU
TIDAK MELANJUTKAN PENGOBATAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Prosedur yang mengatur hak pasien untuk menolak tindakan yang hendak
dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri pengobatan serta perawatan
atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang jelas dari
petugas tentang penyakitnya.
2. TUJUAN Memberikan hak kepada pasien untuk menolak pengobatan terhadap
dirinya atas tanggung jawab sendiri sesudah memperoleh informasi yang
jelas dari petugas tentang penyakitnya.
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Pasien mendaftar diloket pendaftaran
2. Petugas melayani sesuai dengan prosedur
3. Petugas menjelaskan tentang pengobatan yang akan diberikan,
maka pasien menandatangani formulir penolakan
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Semua unit
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
PEMESANAN, PENYIAPAN,
DISTRIBUSI DAN PEMBERIAN
MAKANAN PASIEN RAWAT
INAP
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Suatu kegiatan menyajikan makanan yang sudan mengalami proses
pengolahan untuk pasien rawat inap sesuai jadwal makan
2. TUJUAN 1. Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan
2. Tersedianya makanan pasien rawat inap yang cepat,siap dan layak
dikonsumsi

3. KEBIJAKAN Penyiapan,pengolahan, penyimpanan, dan pembagian makanan yang


dipastikan aman bagi pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR Pemesanan makanan
1. Petugas melakukan pemeriksaan jumlah pasien rawat inap
2. Petugas memeriksa apakah ada pantangan makanan atau alergi
makanan tiap pasien
3. Petugas mengisi buku permintaan makanan yang tersedia sesuai
dengan jumlah pasien diruang rawat
4. Petugas menyerahkan buku permintaan yang berisi etiket
makan(nama, no. RM, jenis diet) kepada petugas gizi
Distribusi makanan
1. Menyiapkan nampan makanan untuk masing-masing pasien
2. Memasukkan etiket makan pasien yang berisi nana pasien no. RM,
jenis diet dan menu yang disajikan
3. Menyajikan menu makanan pada alat saji/piring yang bersih, utuh
dan tidak cacat atau rusak
4. Menutup makanan menggunakan plastik pembungkus makanan
5. Menyajikan makanan kepada pasien dalam keadaan hangat sesuai
etiket makan pasien
6. Menyajikan makanan sesuai dengan jam pemberian makan
a. Pagi : 07.00 WIB
b. Siang :13.00 WIB
c. Malam :18.00 WIB
Pemberian makanan
1. Menyiapkan troley makanan untuk masing-masing
ruangperawatan
2. Memasukan baki / nampan makan pasien ke dalam
troleymakanan berikut etiket makan pasien yang berisi Nama
Pasien,Ruang Perawatan, Kelas Perawatan, No. Rekam Medis,
Jenis Dietdan Menu yang disajikan
3. Menyajikan menu makanan pada alat saji / piring yang bersih,utuh
dan tidak cacat atau rusak
4. Menutup makanan menggunakan plastik pembungkus makanan
5. Menyajikan makanan kepada pasien dalam keadaan hangat
sesuaietiket makan pasien
6. Perawat ruangan menandatangani surat pengantar makanan yang
dibawa oleh pramusaji

6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT - Instalansi rawat inap
- Pihak katering
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
PEMBERIAN EDUKASI BILA
KELUARGA MENYEDIAKAN
MAKANAN
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :

Halaman :

PUSKESMAS PANGKALAN
KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Serangkaian kegiatan pemberitahuan(edukasi) antara penanggung jawab
program gizi dengan pihak keluarga berkaitan dengan penyediaan makan
pasien
2. TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-lagkah untuk pemberian edukasi bila
keluarga menyediakan makanan sendiri dalam penigkatan mutu dan kinerja
puskesmas
3. KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien
4. REFERENSI PERMENKES RI no 78 tahun 2013
5. PROSEDUR 1. Petugas gizi menghitung kebutuhan gizi pasien
2. Petugas gizi membuat untuk diberikan kepada pasien harus
memenuhi syarat diit sebagai berikut
- Energi cukup sesuai kebutuhan
- Protein 10%-15%
- Lemak 10%-25%
3. Daftar menu tersebut diberikan pada keluarga untuk disiapkan dan
diberikan 3kali sehari
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR Mulaiu

Menghitung kebutuhan pasien

Membuat menu

Menu makanan pasien harus memenuhi syarat


diit
Daftar menu tersebut diberikan pada keluarga
untuk disiapkan 3kali sehari

selesai
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Petugas gizi dan pihak keluarga
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN

ASUHAN GIZI
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Serangkaian kegiatan yang terorganisir/ terstruktur yang memungkinkan
untuk indentifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan asuhan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut
2. TUJUAN Agar setiap pasien dapat dipenuhi kebutuhan zat gizinya secara optimal
3. KEBIJAKAN - PERMENKES RI Nomor 11 thun 2015 tentang petunjuk teknis
bantuan operasional kesehatan
- PERMENKES RI Nomor 75 Tahun 2015 tentang pusat
kesehatan masyarakat
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Ahli gizi mempersilahkan pasien yang datang ke ruanagan
konseling gizi untuk masuk dan duduk di tempat yang telah di
sediakan
2. Ahli gizi melakukan pengkajian status gizi pasien meliputi
tinggi badan, berat badan, umur, kebiasaan makan, serta
riwayat gizi(alergi makan)
3. Ahli gizi menentukan kebutuhan gizi sesuai dengan status gizi
dan penyakit yang diderita pasien
4. Ahli gizi menentukan macam dan jenis diet sesuai dengan
status gizi dan penyakitnya serta cara pemberian makanan
kepada pasien
5. Ahli gizi melakukan konseling gizi kepada pasien dan
keluarganya
6. Ahli gizi mengisi leaflet masing-masing pasien sesuai diagnose
gizi
7. Ahli gizi melakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak
lanjut terapi gizi dengan menyarankan kepada pasien untuk
melakukan kunjungan ulang dan bila diperlukan ahli gizi
melakukan kunjungan kerumah pasien.
8. LANGKAH-
LANGKAH
9. BAGAN ALIR
10. HAL-HAL
YANG PERLU
DIPERHATIKAN
11. UNIT Petugas Gizi
TERKAIT
12. DOKUMEN Register GIzi
TERKAIT
13. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
PEMBERIAN EDUKASI BILA
KELUARGA MENYEDIAKAN
MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS PANGKALAN
KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
12.PENGERTIAN Serangkaian kegiatan pemberitahuan(edukasi) antara penanggung jawab
program gizi dengan pihak keluarga berkaitan dengan penyediaan makan
pasien
13.TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-lagkah untuk pemberian edukasi bila
keluarga menyediakan makanan sendiri dalam penigkatan mutu dan kinerja
puskesmas
14.KEBIJAKAN SK Kepala puskesmas tentang kebijakan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien
15.REFERENSI PERMENKES RI no 78 tahun 2013
16.PROSEDUR 4. Petugas gizi menghitung kebutuhan gizi pasien
5. Petugas gizi membuat untuk diberikan kepada pasien harus memenuhi
syarat diit sebagai berikut
- Energi cukup sesuai kebutuhan
- Protein 10%-15%
- Lemak 10%-25%
6. Daftar menu tersebut diberikan pada keluarga untuk disiapkan dan
diberikan 3kali sehari
17.LANGKAH-LANGKAH
18.BAGAN ALIR
Mulaiu

Menghitung kebutuhan pasien

Membuat menu

Menu makanan pasien harus memenuhi syarat


diit

Daftar menu tersebut diberikan pada keluarga


untuk disiapkan 3kali sehari

selesai
19. HAL-HAL YANG PERLU
DIPERHATIKAN
20. UNIT TERKAIT Petugas gizi dan pihak keluarga
21. DOKUMEN TERKAIT
22. REKAMAN HISTORIS
PERUBAHAN
SOP PENYIMPANAN MAKANAN
DAN BAHAN MAKANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS PANGKALAN
KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2
007
1. PENGERTIAN Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan
makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas di gudang/
tempat penyimpanan bahan makanan kering dan basah serta pencatatan
laporannya
2. TUJUAN Agar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat dan
aman digunakan dengan cara yang efesien.
3. KEBIJAKAN - SK Kepala Puskesmas Tentang Penyimpanan Bahan
Makanan Basah
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Setelah bahan makanan di cek pada penerimaan barang, segera
masukkan bahan makanan ke tempat penyimpanan sejenisnya,
bahan makanan kering diletakkan di lemari/ rak, untuk sayuran
dan buah-buahan di letakkan di kulkas bagian bawah (chiller)
dan daging serta ikan didalam freezer
2. Untuk daging dapat langsung dilakukan proses persiapan tahap
awal sebelum disimpan
3. Penyimpanan Kering:
a. Cek stok barang yang tersedia dikartu stok/ buku catatan
keluar masuknya barang sebelum barang yang baru datang
dimasukkan
b. Susun bahan makanan beraturan, sesuai dengan jenisnya
dan beri pembatas
c. Beri label tanggal diterima bahan untuk bahan yang
pemakainya lebih dari sehari
d. Bahan yang segera dipakai diletakkan ditempat yang mudah
terjangkau
e. Bahan makanan yang berbau tajam dipisahkan dan tidak
dekat dengan bahan makanan yang menyerap bau
f. Hitung bahan yang masuk dan total stok/ buku keluar
masuknya bahan makanan
g. Gunakan lebih dahulu bahan makanan yang datangnya
lebih awal
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Unit dapur
10. DOKUMEN Register GIzi
TERKAIT
11. REKAMAN Kartu Stok/ catatan Keluar masuknya bahan makanan
HISTORIS
PERUBAHAN

SOP PEMULANGAN PASIEN


DAN TINDAK LANJUT
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANASYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Proses pemulangan pasien dan tintak lanjutnya setelah mendapatkan
perawatan di puskesmas
2. TUJUAN Agar pemulangan pasien berjalan lancar dan pasien mendapatkan tindakan
yang tepat
3. KEBIJAKAN SK kepala puskesmas tentang pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Dokter menginformasikan kepada pasien bahwa pasien boleh pulang
karena kondisinya telah membaik
2. Dokter menginstruksikan kepada perawat bahwa pasien boleh pulang
dan melengkapi resume medik, surat pulang,surat kontrol jika
perlu,resep obat yang harus dibawa pulang
3. Perawat melakukan pengecekan ulang mengenai tindakan pelayanan
yang telah dilakukan
4. Perawat menginformasikan pelayanan yang telah dilakukan kepada
petugas administrasi
5. Pihak administrasi verifikasi data dan jaminan pasien
6. Petugas administrasi menginformasikan total biaya administrasi jika
ada
7. Keluarga mengurus administrasi
8. Perawat memberikan surat pulang, obat dan edukasi kepada pasien
9. Perawat mengantar pasien sampai ke tempat penjemputan
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT - Dokter yang merawat
- Perawat
- Administrasi

10. DOKUMEN Status Pasien


TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN

HAK PASIEN UNTUK MENOLAK


ATAU TIDAK MELANJUTKAN
PENGOBATAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Prosedur yang dilakukan apabila pasien atau mereka yang membuat
keputusan atas nama pasien, memutuskan untuk tidak melanjutkan
pelayanan atau pengobatan yang direncanakan
2. TUJUAN Agar hak pasien terpenuhi setelah mendapatkan penjelaskan yang lengkap
mengenai segala sesuatu terkait pengobatan penyakitnya
3. KEBIJAKAN SK kepala puskesmas tentang pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien
4. REFERENSI 1. Pedoman peningkatan mutu pelayanan medis dasar 2008
2. Peraturan Menteri kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
5. PROSEDUR Alat :
1. Rekam Medis
2. Blanko Informed consent
6. LANGKAH- 1. Senyum, Salam, Sapa
LANGKAH 2. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
diagnosa penyakit pasien
3. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai
prosedur pengobatan atau tindakan medis yang akan dilakukan
4. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai efek
samping dan resiko pengobatan/ tindakan medis yang akan
dilakukan
5. Memberikan kesempatan kepada pasien dan keluarga pasien untuk
menanyakan kembali bila ada hal-hal yang belum dipahami
mengenai tindakan medis dan risiko yang mungkin terjadi
6. Meminta pasien atau keluarga pasien (orang tua, anak, suami, istri
dan saudara kandung) untuk mengisi formulir Informed Consent
berupa penolakan menjalani prosedur pengobatan atau penolakan
untuk dilakukan tindakan medis dan dijelaskan mengenai
alternative pengobatan
7. Melengkapi formulir informed consent dengan tanda tangan pasien
atau keluarga pasien, petugas yang memberi penjelasan dan saksi
kemudian didokumentasikan
7. BAGAN ALIR Senyum, Menjelaskan
Menjelaskan Menjelaskan rencana
sapa,salam diagnosa terapi/ tindakan efek
samping/resiko
Pasien/ keluarga menandatangani pengobatan
Dokumentasi informed consent apabila menolak Memberi
pengobatan,dan dijelaskan mengenai kesempatan pasien/
alternatife pengobatan keluarga untuk
bertanya

8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT 1. Rawat Jalan
2. Rawat Inap
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
ALTERNATIF PENANGANAN
PASIEN YANG MEMERLUKAN
RUJUKAN TETAPI TIDAK
MUGKIN DILAKUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Alternatif adalah cara atau pilihan lain yang bisa dilakukan
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus
penyakit atau masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik,
baik secara vertikal dalam arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan
ke strata sarana pelayanan kesehatan lainnya, maupun secara horizontal
dalam arti antar strata sarana pelayanan kesehatan yang sama
2. TUJUAN Sebagai acuan dalam menentukan alternatif penanganan pasien yang
memerlukan rujukan tetapi tidak mungkin dilakukan
3. KEBIJAKAN SK kepala puskesmas tentang pemulangan pasien dan tindak lanjut pasien
4. REFERENSI
5. PROSEDUR 1. Rekam Medik Pasien
2. Alat Tulis
6. LANGKAH- 1. Dokter melakukan pemeriksaan terhadap pasien
LANGKAH 2. Dari hasil pemeriksaan, pasien masuk kriteria yang harus dirujuk
3. Perawat memanggil keluarga pasien ke ruang perawat
4. Dokter/Perawat menjelaskan keadaan pasien
5. Dokter/Perawat memberikan alternatif pilihan rumah sakit tujuan
rujukan yang bisa dipilih pasien atau keluarga pasien
6. Jika pasien/Keluarga pasien menolak untuk dirujuk, maka keluarga
pasien harus menandatangani pernyataan penolakan rujukan
7. Pasien tetap menjalani perawatan di Puskesmas Pangkalan Kasai
dengan menerima kemungkinan dampak terburuk yang akan terjadi
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT IGD dan Instalasi Rawat Inap
10. DOKUMEN Rekam Medis Pasien
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN
2. TUJUAN
3. KEBIJAKAN
4. REFERENSI
5. PROSEDUR
6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
EVALUASI TERHADAP PROSEDUR
PENYAMPAIAN INFORMASI
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
KASAI NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Evaluasi terhadap kejelasan informasi yang disampaikan petugas pelayanan
klinis adalah penilaian terhadap kejelasan informasi petugas pelayanan klinis
yang diterima oleh pasien selama pelayanan klinis
2. TUJUAN Sebagai pedoman dalam melaksanankan evaluasi terhadap penyampaian
informasi ke pasien pada saat pelayanan klinis
3. KEBIJAKAN
4. REFERENSI Promosikesehatandanilmuperilaku, RinekaCipta , 2002
5. PROSEDUR 1. Penanggung jawab pelayanan klinis menyiapkan instrumen evaluasi
kejelasan informasi yang disampaikan
2. Penanggung jawab pelayanan klinis menentukan sasaran kegiatan yaitu
pasien yang diberikan pendidikan kesehatan
3. Penanggungjawabpelayananklinismembagikan instrument
evaluasikepadapetugas di tiap-tiappoli
4. Petugasmemberikaninformasisesuaidenganrencanaasuhan
5. Petugasmemberikesempatankepadapasienuntukmenanyakaninformasi
yang kurangdimengerti
6. Petugasmemintapasien yang diberiinformasimengulangiinformasi yang
diberikan
7. Petugasmengisi instrument evaluasiterhadappenyampaianinformasi
8. Petugasmengakhiripenjelasan
9. Petugasmendokumentasikankegiatan
10. Petugasmenyerahkan instrument yang
telahdiisikepadapenanggungjawabpelayananklinis
11. Penanggungjawabpelayananklinismerekaphasilevaluasi
12. Penanggungjawablayananklinismelaporkanhasilkepadapuskesmas

6. LANGKAH-
LANGKAH
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU
DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan
10.DOKUMEN 1. InstrumenEvaluasiPenyampaianInformasi
TERKAIT 2. RekapanhasilEvaluasi
11.REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN
TRANSPORTASI RUJUKAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP TanggalTerbit :
Halaman :

PUSKESMAS
PANGKALAN KASAI Drg. DWIYANA SYAHPUTRI
NIP. 19750723 200801 2 007
1. PENGERTIAN Pasiendirujukadalahpasien yang atas pertimbangan dokter/perawat/bidan
memerlukan pelayanan di Rumah Sakit baik untuk diagnostic, Pemeriksaan
penunjang atau terapi
2. TUJUAN Sebagaiacuanpenatalaksanaantransportasirujukandaripuskesmaskerumahsakit
3. KEBIJAKAN SK kepalapuskesmastentangidentifikasikebutuhanpasienselama proses
rujukan, antara lain transportasirujukan
4. REFERENSI
5. PROSEDUR
6. LANGKAH- 1. Petugas IGD, Rawatinapmenyatakanpasienperlurujukan
LANGKAH 2. Petugas IGD, RawatInapmenjelaskandanmemintapersetujuan
3. Keluargapasiensetuju
4. Petugas IGD membuatrujukan
5. Petugas IGD menyelesaikanadministrasipasien yang akandirujuk
6. Pasien yang menggunakankartujaminan BPJS
menyerahkanfotocopyBPJS,KTP,dan KK
7. Pasienmembubuhitandatangan di register
8. Petugas IGD mempersiapkankesiapanpasiendanmenghubungisopir
ambulance
9. Supir ambulance menyiapkan ambulance danmenghubungi IGD
jikasudahsiap
10. Petugas IGD mendampingidanmengantarkanpasienketempattujuandengan
ambulance
7. BAGAN ALIR
8. HAL-HAL YANG
PERLU DIPERHATIKAN
9. UNIT TERKAIT IGD danRawat Inap
10. DOKUMEN
TERKAIT
11. REKAMAN
HISTORIS
PERUBAHAN

You might also like