You are on page 1of 5

Definisi

Salah satu fungsi dari sistem kekebalan tubuh adalah untuk melindungi tubuh dengan
menanggapi serangan mikroorganisme, seperti virus atau bakteri, dengan
memproduksi antibodi atau limfosit (jenis sel darah putih). Dalam kondisi normal,
respon imun tidak dapat dipicu terhadap sel-sel tubuh sendiri. Dalam kasus-kasus
tertentu, namun, sel-sel kekebalan membuat kesalahan dan menyerang sel-sel yang
seharusnya dilindungi. Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit autoimun.
Penyakit autoimun adalah, penyakit sistemik kronis yang mempengaruhi seluruh
tubuh, yakni hasil dari serangan oleh sistem kekebalan tubuh pasien pada beberapa
bagian tubuh sendiri. Penyakit ini menyebabkan banyak peradangan dan kerusakan
sel jaringan yang diserang.

http://www.w-e-h.org/id/autoimmune-diseases.html

Macam-macam

Gangguan autoimun tertentu sering diklasifikasikan ke dalam gangguan organ -


spesifik dan tipe - non - organ tertentu. Organ dan jaringan sering terkena meliputi
kelenjar endokrin, seperti tiroid, pankreas, dan kelenjar adrenal; komponen darah,
seperti sel-sel darah merah; dan jaringan ikat, kulit, otot, dan sendi. Beberapa
penyakit autoimun jdibagi menjadi dua jenis. Pasien mungkin mengalami beberapa
penyakit organ - spesifik pada waktu yang sama. Namun ada sedikit tumpang tindih
antara kedua ujung spektrum .

Pada gangguan organ - spesifik , proses autoimun diarahkan terutama terhadap satu
organ. Contoh, dengan organ yang terkena, termasuk Tiroiditis Hashimoto (kelenjar
tiroid), anemia pernisiosa (perut), penyakit Addison (kelenjar adrenal), dan diabetes
tipe 1 (pankreas).

Pada gangguan - non - organ tertentu, aktivitas autoimun secara luas menyebar ke
seluruh tubuh. Contohnya termasuk rheumatoid arthritis, lupus eritematosus sistemik
(SLE atau lupus), dan dermatomiositis.

http://www.aarda.org/autoimmune-information

Seseorang bisa memiliki lebih dari satu gangguan autoimun pada saat yang sama. Ada
lebih 80 jenis penyakit akibat gangguan autoimun. Berikut beberapa contoh penyakit
karena serangan sistem imun tubuh sendiri:

1. Hashimoto tiroiditis
Tiroiditis Hashimoto mempengaruhi kelenjar tiroid yang terletak di pangkal
leher. Kelenjar tiroid adalah bagian dari sistem endokrin. Kelenjar ini
menghasilkan hormon yang membantu mengkoordinasikan banyak fungsi tubuh
sekaligus mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme. Tiroiditis limfositik
kronis adalah nama lain untuk menyebut tiroiditis Hashimoto. Kelenjar tiroid yang
diserang oleh sistem kekebalan tubuh menyebabkan peradangan dan
hipotiroidisme.
Pada kasus tiroiditis Hashimoto, antibodi menyerang kelenjar tiroid sehingga
menyebabkan peradangan, kelenjar tiroid yang kurang aktif, dan kekurangan
produksi hormon tiroid. Kekurangan produksi tiroid menyebabkan kelenjar
pituitari memerintahkan kelenjar tiroid memproduksi hormon lebih banyak lagi.
Hal ini menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid, suatu kondisi yang disebut
gondok.

Etiologi : Penyebab dari penyakit tiroid autoimun masih belum diketahui. Banyak ahli
berpikir bahwa virus atau bakteri memicu berkembangnya penyakit ini. Faktor
genetika juga dituduh sebagai penyebab tiroiditis Hashimoto. Orang yang memiliki
riwayat keluarga diabetes tipe 1 atau penyakit celiac cenderung mengembangkan
tiroiditis Hashimoto. Ada berbagai faktor lainnya seperti umur dan jenis kelamin yang
mampu memperbesar risiko. Penyakit ini biasanya mempengaruhi lebih banyak
wanita paruh baya dibandingkan pria. http://www.amazine.co/

2. Pernicious anemia
Anemia pernisiosa (per-NISH-us uh-Nee-me-uh) adalah suatu kondisi di mana
tubuh tidak dapat membuat sel-sel darah merah yang sehat cukup karena tidak
memiliki cukup vitamin B12. Vitamin B12 adalah nutrisi ditemukan di
beberapa makanan. Tubuh membutuhkan nutrisi ini untuk membuat sel darah
merah yang sehat dan untuk menjaga sistem saraf yang bekerja dengan baik.
Orang yang memiliki anemia pernisiosa tidak bisa menyerap cukup vitamin
B12 dari makanan.

Etiologi: Hal ini karena mereka tidak memiliki Faktor Intrinsik (di-Trin-sik),
sebuah protein yang dibuat di perut. Ini karena adanya autoandibodi yang
melawan faktor intriksik. Seharusnya vitamin B12 akan berikatan dengan
faktor intrinsic ini. Kurangnya protein ini menyebabkan kekurangan vitamin
B12. Kondisi dan faktor-faktor lain juga dapat menyebabkan kekurangan
vitamin B12. Contohnya termasuk infeksi, operasi, obat-obatan, dan diet.
Secara teknis, istilah "anemia pernisiosa" merujuk kekurangan vitamin B12
karena kurangnya faktor intrinsik. Seringkali meskipun, kekurangan vitamin
B12 karena penyebab lain juga disebut anemia pernisiosa.

http://www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/prnanmia/ (inggris)
http://www.medicinenet.com/pernicious_anemia/page2.htm

3. Penyakit Addison
Penyakit Addison adalah kelainan yang terjadi akibat kelenjar adrenal yang
tidak dapat menghasilkan hormon-hormon dalam jumlah yang cukup.

Etiologi: Penyakit Addison terjadi akibat kerusakan pada bagian korteks dari
kelenjar adrenal. Kerusakan ini menyebabkan gangguan dalam memproduksi
hormon-hormon di bagian korteks adrenal, yaitu hormon aldosterone,
glukokortikoid dan hormon androgen.
Kerusakan korteks adrenal ini dapat disebabkan oleh:
1. Penyakit autoimun, dimana system imunitas tubuh menyerang kelenjar
adrenal.
2. Infeksi, seperti tuberkolosis, HIV, atau infeksi jamur
3. Tumor
4. Penggunaan obat pengencer darah (antikoagulan)
http://www.medicinenet.com

4. Diabetes tipe I
Diabetes tipe 1 adalah bentuk dari diabetes mellitus yang sering terjadi
pada anak-anak namun bisa di diagnosis pada usia berapa pun. Diabetes
tipe 1 adalah penyakit autoimun yang secara permanen akan
menghancurkan sel beta pada pancreas, yang artinya tubuh tidak akan
mampu membentuk insulin.

Etiologi: Penyebab pasti untuk kasus diabetes tipe belum diketahui. Kebanyakan dari
penderita, sel imun yang harusnya menyerang virus atau bakteri justru menyerang sel
beta pada pancreas. Genetik bisa saja mempengaruhi proses ini, dan beberapa virus
mungkin bisa men trigger penyakit ini.

http://www.diabetes.co.uk/type1-diabetes.html

5. Rheumatoid arthritis
Artritis Rematoid (RA) adalah kelainan kekebalan tubuh karena rematik.
Sebagai kelainan pembengkakan yang kronis, penyakit ini mempengaruhi
persendian dan sesekali pada kulit, mata, paru-paru, dan organ lain.

Etiologi: RA mempengaruhi semua ras dan 75% pasiennya adalah wanita. RA


paling banyak diderita oleh wanita yang berusia 20 hingga 45 tahun.
Walaupun penyebab sebenarnya dari RA tidak diketahui, tampaknya beberapa
orang secara bawaan cenderung mengidap RA.

Ini berarti bahwa anak-
anak besar kemungkinannya akan menderita RA jika orang tua juga menderita
RA, namun risikonya masih sangat rendah.

6. Systemic lupus erythematosus


Merupakan suatu penyakit jaringan ikat dimana terjadi peradangan kronis
yang bisa mengenai persendian, ginjal, kulit, selaput mukosa, dan bahkan
dinding pembuluh darah.
Etiologi: Diduga terdapat faktor lingkungan dan genetik yang berperan dalam
terjadinya gangguan ini. Faktor genetik meningkatkan kecenderungan untuk
terjadinya penyakit autoimun pada seseorang, misalnya lupus. Selain itu,
sistem kekebalan tubuh pada penderita lupus mudah dipicu oleh faktor
lingkungan, seperti:
1. Infeksi
2. Pemakaian obat tertentu, misalnya antibiotic golongan sulfa dan p[enisilin
3. Sinar UV
4. Stress yang berlebihan
5. Hormon pada periode menstruasi atau kehamilan

7. Dermatomiositis
Dermatomiositis adalah salah satu penyakit kulit yang mengenai jaringan
kulit, subkutis dan otot-otot dengan disertai tanda-tanda edema, dermatitis,
peradangan dan degenerasi otot
Etiologi:
Penyebab pasti dermatomiositis belum diketahui, tetapi penyakit ini memiliki
banyak kesamaan dengan gangguan sistem kekebalan tubuh yang menyerang
komponen tubuh normal. Pembuluh darah kecil dalam jaringan otot adalah
bagian yang paling mudah terpengaruh oleh dermatomiositis. Sel-sel yang
meradang mengelilingi pembuluh darah itu dan akhirnya menyebabkan
kerusakan serat otot.

8. Sindrom Sjögren
Sindrom Sjögren adalah sebuah kelainan otoimun di mana sel imun
menyerang dan menghancurkan kelenjar eksokrin yang memproduksi air mata
dan liur. Sindrom Sjögren selalu dihubungkan dengan kelainan rheumatik
seperti arthritis rheumatoid, dan terdapat faktor rheumatoid positif pada 90%
dari jumlah kasus.

Etiologi: Belum diketahui

9. Multiple sclerosis
Multiple sclerosis (MS) adalah suatu penyakit dimana syaraf-syaraf dari
sistem syaraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang atau spinal cord)
memburuk atau degenerasi. Myelin, menyediakan suatu penutup atau isolasi
untuk syaraf-syaraf, memperbaiki pengantaran (konduksi) dari impuls-impuls
sepanjang syaraf-syaraf dan juga penting untuk memelihara kesehatan dari
syaraf-syaraf. Pada multiple sclerosis, peradangan menyebabkan myelin
akhirnya menghilang. Sebagai konsekuensinya, impuls-impuls listrik yang
berjalan sepanjang syaraf-syaraf memlambat, menjadi lebih pelan. Sebagai
tambahan, syaraf-syaraf sendiri menjadi rusak. Ketika semakin banyak syaraf-
syaraf yang terpengaruh, seorang pasien mengalami suatu gangguan yang
progresif pada fungsi-fungsi yang dikontrol oleh sistem syaraf seperti
penglihatan, kemampuan berbicara, berjalan, menulis, dan ingatan.

Etiologi: Belum diketahui, diduga genetik memainak peran dalam penyakit


ini.

10. Myasthenia gravis


Istilah miastenia gravis berarti kelemahan otot yang parah. Miastenia gravis
merupakan satu-satunya penyakit neuromuskular yang merupakan gabungan
antara cepatnya terjadi kelemahan otot-otot voluntar dan lambatnya pemulihan
(dapat memakan waktu 10 hingga 20 kali lebih lama dari normal). Miastenia
gravis ialah gangguan oto-imun yang menyebabkan otot skelet menjadi lemah
dan lekas lelah.

Etiologi: Myasthenia Gravis disebabkan oleh adanya antibodi yang


merintangi, merubah bahkan merusak penerimaan zat asetilkolin, sehingga hal
ini menghalangi terjadinya kerja otot. Antibodi ini dihasilkan oleh sistem imun
tubuh sendiri. Itulah sebabnya Myasthenia Gravis dimasukkan dalam
golongan penyakit autoimun.
http://www.mgindonesia.org/myasthenia-gravis/penyebab-myasthenia-
gravis.html
11.Reactive arthritis
Umumnya dikenal sebagai Sindrom Reiter dan arthritis reaktif. Ini adalah
sejenis radang sendi yang ditandai dengan pembengkakan, kemerahan, dan
rasa panas pada sendi.

Etiologi: Ada penelitian yang percaya bahwa Sindrom Reiter disebabkan oleh
sebagian besar genetika karena ada banyak kecenderungan yang tampaknya
ada dalam keluarga. Ada sekitar 75% orang yang menderita Sindrom Reiter
memiliki gen tertentu yang dikenal dapat memulai kondisi tersebut. Sindrom
Reiter juga dikenal dapat berkembang setelah ada infeksi tertentu di usus
kecil, alat kelamin, dan saluran kemih. Hal ini terkait dengan kontaminasi
salmonella, sehingga anda perlu mengambil langkah tepat untuk menghindari
kondisi ini dengan memastikan bahwa makanan anda dimasak dengan benar.

12. Penyakit Grave


Adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan hipertiroidisme (produksi
berlebihan dari kelenjar tiroid) yang ditemukan dalam sirkulasi darah. Graves
disease lazim juga disebut penyakit Basedow.

Etiologi:
Penyebabnya tidak diketahui, dikarenakan ini merupakan penyakit autoimun
yaitu saat tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang komponen spesifik
dari jaringan itu sendiri, maka penyakit ini dapat timbul tiba-tiba. Tidak
diketahui mekanismenya secara pasti, kebanyakan dijumpai pada wanita.
Reaksi silang tubuh terhadap penyakit virus mungkin merupakan salah satu
penyebabnya (Mekanisme ini sama seperti postulat terjadinya diabetes
mellitus tipe I). Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk menekan produksi
hormon kelenjar tiroid dan kurangnya yodium dalam diet dan air minum yang
berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama mungkin dapat
menyebabkan penyakit ini. Walaupun etiologi penyakit Graves tidak
diketahui, tampaknya terdapat peran antibodo terhadap reseptor TSH, yang
menyebabkan peningkatan produksi tiroid. Penyakit ini ditandai dengan
peninggian penyerapan yodium radioaktif oleh kelenjar tiroid.

You might also like