You are on page 1of 9

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena hanya
dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “ Kebersihan Lingkungan Sekolah “ ini.Dengan karya tulis ini, kita dapat belajar
dan dapat memahami cara hidupsehat dan aktif dalam kegiatan KMB di sekolah.

Kami sebagai penulis pastinya memiliki beberapa tujuan penting dalam


menyampaikan karya tulis ini. Diantaranya adalah : untuk menjaga kebersihan
lingkungan sekolah, agar dapat menjaga kebersihan di ruangan kelas. Tujuan ini
pastinya agar siswa siswi dapat mengikuti dan menerima pelajaran yang diberikan oleh
Bapak / Ibu guru di sekolah dengan aktif dan semangat. Sehingga apa yang disampaikan
oleh Bapak /Ibu guru dapat diterima dan dicerna otak.

Dengan demikian, kita semuanya harus menjaga kebersihan lingkungan kita di


Sekolah. Karena bila lingkungan bersih, maka setiap siswa akan dapat menghirup
oksigen yang bersih dan ramah lingkungan. Sehingga otak manusia dapat berfungsi di
saat pekarangan kelas dan sekolah bersih tanpa ada sampah atau sejenisnya.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seringkali kita mendengar slogan - slogan di berbagai tempat terutama di


sekolah, yang isinya mengajak kita untuk menjaga kebersihan lingkungan. Akan tetapi
slogan tadi tidak kita pedulikan, slogan tadi fungsinya hanya seperti hiasan belaka tanpa
ada isinya, padahal isi dari sebuah slogan sangat penting bagi kita. Banyak slogan yang
mengajak kita untuk menjaga kebersihan, tapi apa kenyataannya? Siswa masih
membuang sampah sembarangan, selain ini siswa juga merobek-robek kertas dalam
kelas dan bila memakan jajan di tempat A bungkusnya dibuangnya juga di tempat A,
padahal di tempat-tempat tersebut telah disediakan tempat sampah. Tentu kita tidak
mau sekolah kita menjadi kotor, kumuh dan penuh dengan sampah. Disamping itu
sampah yang kita buang sembarangan tadi juga dapat mencemari lingkungan, baik di
dalam kelas maupun di luar kelas dan juga dapat menyebabkan suasana belajar kita
tidak nyaman.

B. Tujuan Pembahasan

Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam menciptakan
lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada
disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat
menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah
udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya
dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika lingkungan sehat dan bersih,
otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada. Karena otak
memiliki berjuta - juta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat
bekerja dengan maksimal. Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah
melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang
sukses pasti berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus
pada pembelajaran yang ia terima.
BAB II

PEMBAHASAN

Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam makalah
ini,diantaranya adalah :

1) Kebersihan lingkungan mendorong semangat belajar siswa

Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap
hari.Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila
lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata
sebaik baiknya, maka motivasi belajar yang timbul pun akan mengajak sahabat sahabat
untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.

2) Kebersihan lingkungan menjadi keunggulan sekolah

Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh
besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti
menyelidikisituasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut.
Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak penggeraknya harus menjaga
kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah.

3) Perilaku sebagai cermin sekolah

Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya.
Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai
macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di sekolah.
Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik
seorang siswa.

4) Kebersihan dapat memperlancar otak manusia

Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi
otakmanusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru paru sebagian Besar
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah
yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan
lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan

Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat
mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila
dilingkungan sekolah ditanami pohon pohon rindang, maka di tempat itu pasti
banyakterdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon pohonan juga dapat
mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.

Teori-teori Belajar

Menurut Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar bersumber dari teori atau aliran
aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi yaitu :
teoridisiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt - field.

1. Teori disiplin mental Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan
kemampuan, atau potensi- potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari
kekuatan-kekuatan kemampuan dan potensi-potensi tersebut. Bagaimana proses
pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut tiap aliran atau teori mengemukakan
pandangan yang berbeda.

2. Teori behaviorisme Rumpun teori ini disebut behaviorisme karena sangat


menekankan perilaku atau tingkahlaku yang dapat diamati. Teori- teori dalam rumpun
ini bersifat molekular, karena memandang kehidupan individu terdiri atas unsur- unsur
seperti halnya molekul- molekul.

3. Teori cognitif- gestalt- field Rumpun ketiga adalah kognitif-gestalt field. Kalau
rumpun behaviorisme bersifat molekular (menekankan unsur- unsur), maka rumpun
ini bersifat molar atau bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif,
dikembangkan oleh para ahli psikologikognitif, teori ini berbeda dengan behaviorisme,
bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui (knowing) dan bukan
respons.

Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui terlebih dahulu
bagaimana prinsip pengelolaan sistem, dimana terdapat perbedaan pendekatan
paradigma top-down dan paradigma bottom-up dalam berbagai lapisan. Diantaranya
pada sistem pendidikan pendekatan paradigma top-down berupa menentukan
ketentuan untuk membudayakan peserta didik sedangkan paradigma bottom-up
menjamin aturan pokok dan tersedianya sumber daya.

Pada sistem pengelolaan menurut paradigma top-down harus mampu


menunjukkan petunjuk operasional sedangkan paradigma bottom-up hanya
menyediakan informasi yang ada dan mengatur sumber daya yang diperlukan tanpa
perlu menunjukan petunjuk operasionalnya. Pada paradigma top-down sistem belajar
pembelajaran harus mampu melaksanakan petunjuk dan mengawasi agar segala
sesuatunya sesuai dengan petunjukyang ada. Namun menurut paradigma bottom-up
sistem belajar pembelajaran harus bisa merancang terlebih dahulu pedoman yang akan
dilaksanakan dan mengelola sumber belajar agar dapat menarik minat siswa sehingga
pengalaman belajar siswa yaitu mampu Memecahkan masalah belajar.

Berbeda dengan paradigma top-down dimana pengalaman belajar siswa hanya


merespon pelajaran. Setelah memahami mengenai paradigma top-down dan bottom-up
maka seorang guru dalam menggunakan media pendidikan yang efektif, harus memiliki
pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan/ pengajaran.
Pengetahuan tersebut menurut Oemar Hamalik (1985: 16), dalam Asnawir & Usman
(2002: 18):

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,

2. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan,

3. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar,

4. Hubungan antara metode mengajar dengan metode pendidikan,

5. Nilai dan manfaat media pendidikan,

6. Memilih dan menggunakan media pendidikan,

7. Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan,

8. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam setiap mata pelajaran yang


diajarkan,
9 Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan. Karena itu media
pendidikansangat penting sekali untuk menungjang pencapaian tujuan dari pendidikian
itu sendiri.

Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat
interaksiantara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan
menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu
memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi
perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Oemar Hamalik (2004 :
194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam
terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195)
Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar
sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila
diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa
alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media pembelajaran lingkungan
adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau
pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran
siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa
pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka.
Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap
siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan
lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman,2002:
109):

1. Menanami halaman sekolah dengan tumbuh-tumbuhan dan bunga-bunga;


2. Membawa tumbuh-tumbuhan dan hewan-hewan kedalam kelas;
3. Mengusahakan mengoleksi rumput-rumputan dan daun-daunan (herbarium),
serangga (insektarium), ikan dan binatang air (aquarium);
4. Menggunakan batu-batuan dan kerang-kerangan, semua ini dapat dijadikan
sebagai sumber pelajaran.
Pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini lebih bermakna
disebabkan para siswa dihadapkan langsung dengan peristiwa dan keadaan yang
sebenarnya secara alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya dapat
dipertanggung jawabkan. Banyak keuntungan yang diperoleh dari kegiatan
mempelajari lingkungan dalam proses belajar mengajar ( Sudjana & Rivai, 2002: 208):

1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas
berjam- jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami,
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual
sehinggakebenarannya lebih akurat,
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara,
membuktikan ataumendemonstrasikan, menguji fakta,
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa
beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan,
dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang
tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta
akan lingkungan.

Selain itu untuk memanfaatkan lingkungan sekitar harus memenuhi beberapa


syarattertentu diantaranya :

1.Harus sesuai dengan garis-garis besar program pengajaran,

2.Dapat menarik perhatian siswa,

3.Hidup dan berkembang di tengah-tengah masyarakat,

4.Dapat mengembangkan keterampilan anak berinteraksi dengan lingkungan,

5.Berhubungan erat dengan lingkungan siswa, dan

6.Dapat mengembangkan pengalaman dan pengetahuan siswa.


Pada dasarnya pelaporan kegiatan hasil belajar merupakan kegiatan
mengkomunikasikandan menjelaskan hasil penilaian seorang guru terhadap
perkembangan siswa. Kemudian informasi mengenai hasil penilaian proses dan hasil
belajar serta hasil mengajar yaitu berupa penguasaan indikator yang telah ditetapkan,
oleh peserta didik informasi hasil penilaian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk
memotivasi peserta didik dalam pencapaian pembelajaran, agar dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. Bentuk laporanhasil penilaian proses dan hasil belajar meliputi
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorHaryati (2007 :115)

Menurut Sudjana (2002 : 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar
yangdiharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat
merancangatau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses
belajar-mengajarkeberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai
siswa, disampingdiukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar
yang dimiliki siswa.Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan
dicapai oleh proses belajar-mengajar.

BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat
danmerangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Hal ini sangat baik dan
cocokdilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena pemahaman para siswa tentang
biologiadalah ilmu hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari
pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar
kelas sedangkandalam ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini
karena, biologididalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata pelajaran sains
dimana siswanyadituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan
daya nalar untukmemecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.

B.SARAN

Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu
dilakukanlangkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam
langkah- langkahtersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan
lingkungan tersebutmenjadi tanggung jawab bersama.

You might also like