Professional Documents
Culture Documents
Puji dan syukur kami panjatkan khadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena hanya
dengan Rahmat dan Penyertaan-Nya kami dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “ Kebersihan Lingkungan Sekolah “ ini.Dengan karya tulis ini, kita dapat belajar
dan dapat memahami cara hidupsehat dan aktif dalam kegiatan KMB di sekolah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembahasan
Pada topik kali ini, kami ingin membangun peran penting dalam menciptakan
lingkungan sehat. Karena, bila lingkungan sehat maka semua mahkluk hidup yang ada
disekeliling kita akan dapat bernafas dengan baik. Terutama kita sebagai siswa dapat
menerima materi pembelajaran dengan baik. Karena bila ruangan kelas bersih, pastilah
udara akan sejuk. Dan oleh karena itu otak dapat menjalankan fungsi dan kegunaannya
dengan sempurna. Otak dapat bekerja dengan cepat. Jika lingkungan sehat dan bersih,
otak dapat bekerja melebihi dari benda cepat apapun yang pernah ada. Karena otak
memiliki berjuta - juta rangsangan yang meliputi dan melindungi otak agar otak dapat
bekerja dengan maksimal. Setidaknya, dengan menjaga kebersihan, kita juga telah
melestarikan dan menjaga maupun menghargai bakat kita dalam Iptek. Karena orang
sukses pasti berasal dari lingkungan yang sehat dan bersih. Sehingga ia dapat berfokus
pada pembelajaran yang ia terima.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa permasalahan penting yang harus kita bahas dalam makalah
ini,diantaranya adalah :
Dalam setiap aspek dan perilaku siswa tentunya tampak dari kebiasaan nya setiap
hari.Demikianlah dengan lingkungan kelas bahkan lingkungan sekolah sekalipun. Bila
lingkungan sekolah maupun lingkungan kelas termasuk ruangan kelas bersih dan ditata
sebaik baiknya, maka motivasi belajar yang timbul pun akan mengajak sahabat sahabat
untuk semangat dalam mengikuti pembelajaran.
Kita tahu, bahwa kebersihan lingkungan sekolah juga berdampak dan berpengaruh
besar bagi siswa terlebih lagi bagi sekolah itu sendiri. Karena semua orang pasti
menyelidikisituasi maupun keadaan sekolah sebelum menjadi siswa disekolah tersebut.
Jadi, untuk menjaga nama baik sekolah, setiap penggerak penggeraknya harus menjaga
kebersihan dan kenyamanan di sekolah serta keamanan disekolah.
Dalam setiap aspek, perilaku suatu individu mempengaruhi karakter masa depannya.
Dengan demikian, sekolah dinilai oleh masyarakat setempat dengan melihat berbagai
macam karakteristik seseorang siswa maupun sekelompok orang siswa di sekolah.
Inilah yang disebut dengan cermin kepribadian. Yaitu memperlihatkan karakteristik
seorang siswa.
Perlu kita tahu bahwa lingkungan bersih atau tidaknya berdampak besar bagi
otakmanusia. Karena oksigen berupa O2 yang dihirup melalui paru paru sebagian Besar
berfungsi untuk memperlancar peredaran darah melalui saraf otak manusia. Hal inilah
yang selalu dikhawatirkan oleh manusia. Sehingga mereka dapat menjaga kebersihan
lingkungan disekitarya.
5) Penanaman pohon baik untuk lingkungan
Penanaman pohon kembali atau yang paling identik dengan penghijauan dapat
mempengaruhi besarnya jumlah oksigen yang dapat dihirup oleh manusia. Bila
dilingkungan sekolah ditanami pohon pohon rindang, maka di tempat itu pasti
banyakterdapat oksigen yang bersih dan segar. Dan pohon pohonan juga dapat
mengurangi polusi dan sinar matahari secara langsung.
Teori-teori Belajar
Menurut Sukmadinata (2004 : 167) Teori- teori belajar bersumber dari teori atau aliran
aliran psikologi. Secara garis besar dikenal ada tiga rumpun besar psikologi yaitu :
teoridisiplin mental, behaviorisme, dan kognitif- gestalt - field.
1. Teori disiplin mental Menurut rumpun psikologi ini individu memiliki kekuatan
kemampuan, atau potensi- potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan dari
kekuatan-kekuatan kemampuan dan potensi-potensi tersebut. Bagaimana proses
pengembangan kekuatan-kekuatan tersebut tiap aliran atau teori mengemukakan
pandangan yang berbeda.
3. Teori cognitif- gestalt- field Rumpun ketiga adalah kognitif-gestalt field. Kalau
rumpun behaviorisme bersifat molekular (menekankan unsur- unsur), maka rumpun
ini bersifat molar atau bersifat keseluruhan dan keterpaduan. Teori kognitif,
dikembangkan oleh para ahli psikologikognitif, teori ini berbeda dengan behaviorisme,
bahwa yang utama pada kehidupan manusia adalah mengetahui (knowing) dan bukan
respons.
Namun untuk memulai semua itu perlulah kita ketahui terlebih dahulu
bagaimana prinsip pengelolaan sistem, dimana terdapat perbedaan pendekatan
paradigma top-down dan paradigma bottom-up dalam berbagai lapisan. Diantaranya
pada sistem pendidikan pendekatan paradigma top-down berupa menentukan
ketentuan untuk membudayakan peserta didik sedangkan paradigma bottom-up
menjamin aturan pokok dan tersedianya sumber daya.
1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar,
Lingkungan adalah sesuatu gejala alam yang ada disekitar kita, dimana terdapat
interaksiantara faktor biotik (hidup) dan faktor abiotik (tak hidup). Lingkungan
menyediakan rangsangan (stimulus) terhadap individu dan sebaliknya individu
memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi
perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Oemar Hamalik (2004 :
194) dalam teorinya “Kembali ke Alam” menunjukan betapa pentingnya pengaruh alam
terhadap perkembangan peserta didik. Menurut Oemar Hamalik (2004: 195)
Lingkungan (environment) sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang
mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting.
Lingkungan yang berada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar.
Lingkungan meliputi: Masyarakat disekeliling sekolah; Lingkungan fisik disekitar
sekolah, Bahan-bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila
diolah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar; dan Peristiwa
alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat. Jadi media pembelajaran lingkungan
adalah pemahaman terhadap gejala atau tingkah laku tertentu dari objek atau
pengamatan ilimiah terhadap sesuatu yang ada di sekitar sebagai bahan pengajaran
siswa sebelum dan sesudah menerima materi dari sekolah dengan membawa
pengalaman dan penemuan dengan apa yang mereka temui di lingkungan mereka.
Dengan adanya pemanfaatan lingkungan sebagai media pembelajaran ini guru berharap
siswa akan lebih akrab dengan lingkungan sehingga menumbuhkan rasa cinta akan
lingkungan sekitarnya. Langkah awal yang dapat dilakukan (Asnawir & Usman,2002:
109):
1. Kegiatan belajar lebih menarik dan tidak membosankan siswa duduk di kelas
berjam- jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi,
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna sebab siswa dihadapkan langsung dengan
situasi dan keadaan yang sebenarnya atau bersifat alami,
3. Bahan-bahan yang dapat dipelajari lebih kaya serta lebih faktual
sehinggakebenarannya lebih akurat,
4. Kegiatan belajar lebih komprehensif dan lebih aktif sebab dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti mengamati, bertanya atau wawancara,
membuktikan ataumendemonstrasikan, menguji fakta,
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa
beraneka ragam seperti lingkungan social, lingkungan alam, lingkungan buatan,
dan lain-lain, dan Siswa dapat memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada dilingkungannya, sehingga dapat membentuk pribadi yang
tidak asing dengan kehidupan di sekitarnya, serta dapat memupuk rasa cinta
akan lingkungan.
Menurut Sudjana (2002 : 45) dalam proses belajar-mengajar, tipe hasil belajar
yangdiharapkan dapat dicapai siswa penting diketahui oleh guru, agar guru dapat
merancangatau mendesain pengajaran secara tepat dan penuh arti. Setiap proses
belajar-mengajarkeberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai
siswa, disampingdiukur dari segi prosesnya. Artinya, seberapa jauh tipe hasil belajar
yang dimiliki siswa.Tipe hasil belajar harus nampak dalam tujuan itulah yang akan
dicapai oleh proses belajar-mengajar.
BAB III
PENUTUP
A.KESIMPULAN
Lingkungan merupakan salah satu tempat atau wahana untuk digunakan sebagai media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dapat menumbuhkan minat
danmerangsang mereka untuk berbuat dan membuktikannya. Hal ini sangat baik dan
cocokdilakukan dalam mata pelajaran biologi, karena pemahaman para siswa tentang
biologiadalah ilmu hafalan dan tidak bermanfaat bagi kehidupan dan juga akibat dari
pengalaman belajar yang bersifat verbalistis dan tidak pernah diajak belajar keluar
kelas sedangkandalam ilmu biologi harus sesuai dengan apa yang ada dalam alam ini
karena, biologididalam Sekolah Menengah Atas merupakan Mata pelajaran sains
dimana siswanyadituntut untuk dapat memahami konsep biologi dan mengembangkan
daya nalar untukmemecahkan masalah yang dihadapi sehari-hari.
B.SARAN
Agar penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar berhasil dengan baik, perlu
dilakukanlangkah-langkah: perencanaan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Dalam
langkah- langkahtersebut, guru dan siswa terlibat aktif sehingga kegiatan pemanfaatan
lingkungan tersebutmenjadi tanggung jawab bersama.