Professional Documents
Culture Documents
HG 2
HG 2
Anisa Megantika
Karima Agustianti
Kaysa Faradis Mahira
Talitha Zada Gofara
Vanya Frischia
Struktur
Karbohidrat
O
Aplikasi
U Polisakarida
Fungsi
Karbohidrat
T
L
I
N
E
Analisis Biosintesis
Karbohidrat Polisakarida
STRUKTUR KARBOHIDRAT
Tata Nama
Struktur
Klasifikasi
Reaksi
KARBOHIDRAT?
• Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton atau senyawa yang menghasilkan
kedua polihidroksi tersebut dengan hidrolisis.
• Kebanyakan karbohidrat memiliki rumus empiris (CH2O)n; beberapa juga mengandung
nitrogen, fosfor, atau sulfur.
• 3 kelas utama pada karbohdirat:
1. Monosakarida
2. Oligosakarida (Disakarida)
3. Polisakarida
TATA NAMA KARBOHIDRAT
Karbohidrat
Karbohidrat
Haworth Projection
P E NG UB AHAN FI SCH E R • -OH pada C ke 5 diputar agar
PROJ E CT I ON H AWORT H
PROJ E CT I ON. berada pada garis vertikal. cara ini
membuat kita mengetahui letak
atau posisi CH2OH pada rantai.
3. Rumus Konformasi
STEREOKIMIA
4. Anomer
Anomer merupakan epimer dari monosakarida yang
berbeda pada atom C nomor 1. Pada α-anomer,
posisi OH berada di bawah. Sedangkan pada β-
anomer, posisi OH berada di atas. Epimer adalah dua
jenis monosakarida dengan jumlah atom C yang
sama dan hanya berbeda konfigurasi 1 atom karbon
asimetrik.
SIKLISASI
1. D-Glukosa
2. D-Fruktosa
SIKLISASI D-GLUKOSA
SKLISASI D-FRUKTOSA
JUMLAH GUGUS GULA
1. Monosakarida
2. Disakarida
3. Polisakarida
• Monosakarida adalah unit paling
sederhana dari karbohidrat Tidak
bisa direduksi
• Monosakarida bisa terdiri dari gugus
aldehid atau keton dengan satu atau
MONOSAKARIDA
lebih gugus hidroksil. Monosakarida 6
karbon contohnya adalah glukosa
(aldohexose) dan fruktosa
(ketohexose)
• Gugus hidroksil terikat pada pusat
kiral.
(1) Umumnya monosakarida berasa
manis.
(2) Susunan atom pada monosakarida
tidak bercabang
SIFAT-SIFAT DARI (3) Satu atom dari atom karbon
MONOSAKARIDA
membentuk ikatan ganda dengan
atom oksigen membentuk gugus
karbonil.
(4) Kristal monosakarida tidak
berwarna dan larut dalam air tetapi
tidak larut dalam pelarut non polar.
• Kebanyakan karbohidrat berada
dalam struktur siklik dalam larutan.
STRUKTUR SIKLIK Penyebab terbentuknya struktur
MONOSAKARIDA siklik adalah karbohidrat
mempunyai gugus aldehid/keton
dan gugus alkohol.
• Aldehid + Alkohol Hemiasetal
STRUKTUR SIKLIK MONOSAKARIDA
Oksidasi Reduksi
1. Oksidasi oleh Bromine
OKSIDASI 2. Oksidasi oleh Reagen Tollens
3. Oksidasi oleh Asam Nitrit
1. OKSIDASI OLEH BROMINE
(HOBR)
• Larutan bromine mengoksidasi
aldehid, tetapi tidak keton atau
alkohol.
2. OKSIDASI OLEH REAGEN
TOLLENS
• Reagen Tollens bereaksi dengan
aldehid, namun basa pada reagen
membuat juga bereaksi.
• Gula pereduksi menghasilkan warna
silver kaca pada tabung reaksi.
Semua monosakarida adalah gula
pereduksi
• Oksidasi bisa juga dengan reagen
benedict dan fehling.
3. OKSIDASI OLEH ASAM
NITRIT (HNO 3 )
Materi
Menggolongkan Fungsi
Sumber Energi Dekstran Pembangun dan
golongan darah struktural lain
Penyusun Sel
Glikogen
Kitin Proteglikan
Glukosa Gliokokaliks
1. SUMBER ENERGI
SIKLUS KREB
N
Proses Akseptor ATP
o
6 NADH
3. Siklus Krebs -
2 FADH2
Transfer elektron
10 x 3 ATP = 30 ATP
4. 10 NADH + 5O2 → 10 NAD+ + 10 H2O -
2 x 2 ATP = 4 ATP
2 FADH2 + O2 → 2 FAD + 2H2O
TOTAL 36 ATP
• Setelah mengalami glikolisis
• Fermentasi asam laktat (hewan dan
RESPIRASI ANAEROB
manusia) atau
• Fermentasi alkohol(bakteri dan jamur)
A. SUMBER ENERGI PADA
TUMBUHAN • Berupa Pati
• Pati merupakan polisakarida yang
tersusun atas amilosa dan
amilopektin
• Amilosa dan amilopektin berbeda
struktur, amilosa berupa rantai
lurus dan amilopektin berupa rantai
bercabang.
• Tumbuhan menumpuk pati menjadi
granul atau butiran di dalam
organel plastid, termasuk kloroplas.
• Contoh: umbi akar (singkong) dan
umbi batang (kentang)
• Berupa Glikogen
B. SUMBER ENERGI HEWAN
• Glikogen merupakan polisakarida yang
bercabang (mirip dengan amilopektin)
• Disimpan dalam hati (mengatur kadar gula
darah) dan otot (sumber energi)
• Digunakan ketika kebutuhan konsumsi gula
meningkat dengan cara dihidrolisis
• Habis pada jangka waktu tertentu dan bisa
dipulihkan jika mengkonsumsi makanan
• Menghasilkan 4 kalori per 1 gram
• Apabila penimbunan glikogen telah mencapai
batas, maka akan diubah menjadi lemak yang
biasanya ditimbun dalam jaringan lemak yang
terdapat dibawah kulit.
• Disebut juga polisakarida bakteri
DEKSTRAN • Dextran merupakan polisakarida yang
bercabang
• Cabang dari dextran lebih banyak
dibandingkan cabang amilopektin dan
glikogen
• Contoh: Bakteri yang menempel pada
gigi berupa plak kaya akan dextran
• Memiliki fungsi baik seperti
mengurangi kekentalan darah
FUNGSI KARBOHIDRAT SEBAGAI
MATERI PEMBANGUN
• Organisme membangun materi-materi penyusunnya dari polisakarida
struktural.
• Polisakarida yang dapat disebut juga poliosa merupakan karbohidrat
majemuk yang mempunyai susunan kompleks dengan berat molekul
yang besar.
• Polisakarida merupakan karbohidrat yang terdiri atas banyak gugus
gula. Contohnya adalah amilum, glikogen, selulosa, dan lain-lain.
• Polisakarida struktural disini adalah selulosa, kitin, peptidoglikan,
proteoglikan, glikoprotein, dan glikolipid.
PADA TUMBUHAN
Proteoglikan
Glikoprotein
Glikolipid
Glikokaliks
PROTEOGLIKAN
• Gabungan antara karbohidrat polisakarida
dengan protein, yaitu proteoglikan dan
glikoprotein.
• Proteoglikan terdiri lebih ke karbohidrat,
sedangkan glikoprotein lebih ke protein.
• Proteoglikan lebih berperan sebagai
karbohidrat daripada protein karena
sebagian besar berat molekul mereka
adalah karena glycosaminoglycans (95%).
• Proteoglikan ditemukan pada perekat
antarsel pada jaringan, tulang rawan, dan
cairan sinovial yang melicinkan sendi otot.
• Karbohidrat pada glikoprotein
umumnya berupa oligosakarida dan
dapat berfungsi sebagai penanda sel,
seperti empat golongan darah
manusia yang mencerminkan
GLIKOPROTEIN keragaman oligosakarida pada
permukaan sel darah merah.
• Karbohidrat glikoprotein juga
berperan sebagai penyusun
membran sel
MENGELOMPOKKAN GOLONGAN DARAH
Karbohidrat
Glikoprotein
Terintegrasi
Polisakarida
Kitin Pati
Selulosa Glikogen
BIOSINTESIS PEPTIDOGLIKAN
• Biosintesis peptidoglikan terjadi di 3 tempat yang berbeda:
Sitoplasma -> membrane plasma -> luar dinding sel
• Dalam sitoplasma: UDP-N-acetylmuramyl (UDP-MurNAc)-
pentapeptida dan UDP-N-acetylglukosamin (UDP-GlcNAc)
disintesis
• Dalam membrane plasma: UDP-MurNAc-pentapeptida
dihubungkan ke lipid transport (Undecaprenyl pyrophosphate)
membentuk Lipid I, penambahan GlcNAc berikutnya membentuk
Lipid II. 5 glisin ditambahkan pada asam amino ketiga
• Dalam luar dinding sel: Lipid II dibalik ke sisi luar membrane sel
oleh protein FtsW membentuk peptidoglikan dari PBP (Penicilin-
Binding-Protein). PBP mengkatalis reaksi transglikosilasi dan
transpeptidasi menghasilkan polimerisasi peptidoglikan
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
TERINTEGRASI
BIOSINTESIS KARBOHIDRAT
TERINTEGRASI
Prinsip :
• Untuk membedakan antara fruktosa dan glukosa pada suklosa
• Dehidrasi fruktosa oleh HCl pekat -> hidroksimetilfurfural
• Reagen : Seliwanoff (HCL)
Prosedur Kerja: Hasil Uji:
1. Masukkan 5 tetes larutan uji Jika diberi larutan resorsinol (1,3-
dihidroksi benzene) pada furfural
2. Tambahkan 15 tetes reagen Seliwanoff
maka akan terjadi kondensasi hingga
3. Panaskan dalam penangas air muncul perubahan warna
Fruktosa menjadi merah/oranye,
glukosa tidak berubah
UJI BENEDICT
Prinsip:
• Bertujuan untuk mengetahui kandungan gula pereaksi pada
sample
• Reaksi dilakukan dalam keadaan basa
• Terjadi reaksi reduksi antara reagen dengan gugus aldehid dan a-
hirdoksi keton yang dimiliki sample
• Reagen : Benedict (Na2CO3, Natrium sitrat dan CuSO4 )
Prosedur Kerja: Hasil Uji :
Positif jika terdapat endapan
1. Masukkan 3 tetes larutan uji Cu2O dengan warna yang
2. Tambahkan 2ml reagen benedict sesuai dengan konsentrasi
gula pereduksi pada sampel
3. Masukkan ke penangas selama 5 menit
UJI BARFOED
Prinsip:
• Membedakan antara monosakarida dan disakarida
• Reagen Barfoed (Ion Cu2+ ) direduksi lebih cepat oleh
monosakarida daripada disakarida
• Reagen : CuSO4 dan CH3COOH
Prosedur Kerja :
1. Masukkan 1 ml sample ke tabung uji Hasil Uji:
Monosakarida akan
2. Tambahkan 1 ml reagen barfoed menghasilkan endapan merah
3. Panaskan selama 3 menit lalu dinginkan bata (Cu2O)
UJI MOORE
Prinsip:
• Membedakan antara ketosa dan aldosa pada glukosa
• Aldehid pada aldosa berikatan dengan –OH menghasilkan aldol
aldehid yang berwarna kuning. Perubahan ikatan karbon-
hidrogen menjadi karbon-gugus OH dilakukan dengan cara
pemanasan.
• Reagen: Moore (NaOH)
Prosedur Kerja: Hasil Uji:
Aldosa mengalami
1. Masukkan 2 ml sample ke tabung uji transformasi Bruyn-Alberda
2. Tambahkan 2 ml NaOH 10% van Ekenstein dan berwarna
kuning berbau karamel
3. Panaskan selama 5 menit
UJI FEHLING
Prinsip:
• Fehling A direduksi oleh sample dari Cu2+ menjadi Cu+. Fehling B akan
menghasilkan enediol, ion Cu+ dan asam. Dalam keadaan basa, Cu+
akan menghasilkan CuOH saat dipanaskan dan membentuk endapan
merah bata (Cu2O)
• Reagen: Fehling A (larutan CuSO4 dalam air) dan Fehling B (larutan
NaK tartrat + NaOH dalam air)
Prosedur Kerja:
Hasil Uji:
1. Masukkan 2 ml reagen fehling ke tabung reaksi Menghasilkan endapan
2. Tambahkan 1 ml Glukosa 2% merah bata atau hijau
kekuningan Cu2O
3. Panaskan selama 3 menit
UJI IODINE
Prinsip:
• Menguji polisakarida
• Pemberian iodin dan HCl pada polisakarida yang kemudian
dipanaskan akan memecah polisakarida
• Reagen : Iodin (KI dan HCl)
Prosedur Kerja:
1. Masukkan 3 tetes sample ke tabung uji Hasil Uji:
2. Tambahkan 2 tetes reagen iodium •Amilum/pati: warna biru
•Amilopektin: warna merah cokelat
•Glikogen & Dextrin: warna merah
UJI OSAZONE
Prinsip:
• Bertujuan untuk membedakan jenis-jenis karbohidrat melalui kristalnya
• Karbohidrat dengan gugus aldehida atau keton bebas akan membentuk
hidrazon atau osazon bila dipanaskan bersama fenilhidrazin.
• Disakarida tidak membentuk osazon karena gugus aldehida atau keton yang
terikat pada monomernya sudah tidak bebas. Monosakarida yang
membentuk osazon tidak larut dalam air mendidih
• Reagen : fenil hidrazon Na-asetat kering
Hasil Uji:
Prosedur Kerja: Terbentuk kristal
1. Masukkan 5 ml sample ke tabung uji Osazon dengan ciri
2. Tambahkan reagen osazon khas masing-masing
karbohidrat
3. Panaskan di penangas selama 30 menit lalu dinginkan
UJI TOLLENS
Prinsip:
• Menguji karbohidrat dengan gugus aldehid. Aldehid pada
sample dioksidasi menjadi anion karboksilat dan ion Ag+
dalam reagen Tollens direduksi menjadi logam Ag.
• Namun Tollens juga bereaksi dengan senyawa keton yang
mempunyai gugus metil
• Reagen : [Ag(NH3)2]+
Prosedur Kerja:
Hasil Uji :
1. Masukkan 2 ml reagen Tollens ke tabung uji Terbentuknya cermin
2. Tambahkan 3 tetes sample perak pada dinding dalam
3. Panaskan di penangas selama 1 meni tabung reaksi.
UJI KUANTITATIF
Prinsip:
• Reduksi CuSO4 oleh gugus karbonil pada
gula reduksi lalu dipanaskan membentuk
endapan Cu2O. Kemudian ditambahkan
Na-sitrat dan Na-tatrat serta asam
fosfomolibdat sehingga terbentuk suatu
komplek senyawa berwarna biru.
• Kompleks snyawa tersebut diukur dengan
spektrofotometer pada panjang gelombang
630nm.
REAKSI ENZIMATIK
• Untuk menentukan kadar suatu gula secara individual akibat kerja enzim yang sangat
spesifik. Metode ini memanfaatkan enzim yang memiliki sifat spesifik terhadap substrat
yang sesuai sehingga bila terjadi reaksi enzim di dalamnya, maka substrat yang sesuai
dengan enim terdapat dalam sampel
• Enzim yang digunakan adalah glukosa oksidase yang diukur pada 540 nm dan
heksokinase yang diukur pada 340 nm
• Hasil Uji : Enzim akan bereaksi dengan gula yang merupakan pasangannya
KROMATOGRAFI
Prinsip:
• Menguji jenis dan konsentrasi monosakarida dan disakarida
• Mengisolasi dan menginjeksikan sampel sesuai jenis kromatografi yang dipilih
untuk dianalisis lebih lanjut
• Memisahkan suatu campuran berdasarkan perbedaan distribusi rationya pada fase
tetap dengan fase bergerak
• Kromatografi yang dapat digunakan adalah Thin Layer Cromatography (TLC), Gas
Cromatography (GC), High Performance Layer Chromatography (HPLC
NELSON-SOMOGGY
Prinsip:
• Mengukur kadar gula reduksi dengan reagen Somogy
• Reagen : Tembaga arseno molibdat
• Kupri direduksi menjadi kupro dengan pemanasan larutan gula. Kupro
dilarutkan dengan arseno molibdat menjadi molibdenum berwarna biru.
• Intensitas warna biru sebanding dengan kandungan gula pereduksi yang
dihitung dengan prinsip absorbansi menggunakan jenis spektrofotometri
UV-Vis
NELSON-SOMOGGY
Prosedur Kerja:
1. Ambil 1 ml larutan sampel.
2. Tambahkan 1 ml reagen Nelson pada tiap-tiap tabung reaksi dan panaskan dalam air
mendidih selama 20 menit, lalu didinginkan 5 menit
3. Tambahkan 1 ml reagen arsenomolibdat pada tiap-tiap tabung reaksi, kocok sampai
homogen dan larut sempurna.
4. Tambahkan 7 ml aquadest pada tiap-tiap tabung reaksi, lalu kocok.
5. Ukur absorbansi pada spektrofotometer dengan panjang gelombang 540 nm.
6. Kadar gula reduksi sampel ditentukan dengan menggunakan persamaan kurva standard.
LUFF-SCHOORL
Prinsip:
• Monosakarida dioksidasi oleh CuO (reagen Luff Schoorl) menjadi Cu2O
• Excess CuO (reagen luff Schoorl) akan bereaksi dengan KI pada suasana asam
membentuk I2
• I2 bereaksi secara titrasi dengan Na-tiosulfat bersama indikator amilum
LUFF-SCHOORL
Prosedur Kerja:
1. Pipet sample sebanyak 5 ml ke dalam erlenmeyer lalu tambahkan 35 ml aquades
dan 10 ml larutan luff.
2. Panaskan larutan
3. Dinginkan dalam wadah berisi air.
4. Tambahkan 10 ml larutan KI 25% dan 17 ml H2SO4 6N perlahan-lahan lewat
dinding.
5. Tambahkan 2 ml amilum, amati perubahan warna yang terjadi (biru tua).
6. Titrasi dengan larutan Natrium tiosulfat 0,005N sampai warna biru tua hilang.
7. Catat volume titrasi.
UJI FOLINE
Prinsip:
• Memanaskan filtrat darah bebas protein dengan larutan CuSO4
alkali
• Endapan CuO yang dibentuk oleh glukosa akan larut dengan
menambahkan larutan fosfo molibdat.
• Bandingkan secara kolorimetri dengan larutan standar glukosa
IMMUNOARRAY
Prinsip:
• Digunakan secara spesifik untuk menguji karbohidrat dengan berat molekul
yang rendah
• Metode ini sangat sensitif, spesifik dan cepat untuk digunakan
Prosedur Kerja:
1. Karbohidrat diasosiasikan dengan protein, lalu diinjeksikan ke tubuh hewan.
2.Tubuh hewan akan membentuk antibody bagi karbohidrat tersebut.
3. Antibodi tersebut dapat diekstrak dari tubuh hewan dan digunakan sebagai
bagian daritest kit untuk menentukan konsentrasi karbohidrat tertentu dalam
makanan.
UJI ATHRONE
Prinsip:
• Anthrone, 9,10 dehidro-9 ketoanthrone bereaksi dengan karbohidrat
membentuk warna biru kehijauan
• Warna yang dibentuk diukur serapannya dengan spektrofotometer pada
panjang gelombang 620 nm.
• Nilai panas pada reaksi anthrone menunjukkan bahwa pada sejumlah
karbohidrat yang diberikan, intensitas warna bervariasi dengan jumlah
panas yang dihasilkan
UJI ATHRONE
Prosedur Kerja:
1. Timbang bahan sebanyak 5 gram + 3 ml HCL p tambahkan H2O sehingga volume
mencapai 100 ml, kemudian pipet 5 ml bahan yang sudah disaring dilarutkan dalam 250
ml H2O.
2. Pipet tepat 1 ml larutan bebas protein masukan kedalam tabung reaksi.
3. Tambahkan 3 ml larutan anthrone , kocok hingga homogen.
4. Tutup tabung reaksi, panaskan tabung reaksi dalam penangas air mendidih selama 10
menit.
5. Dinginkan dan lihat intensitas warna yang terbentuk pada spektrofotometer dengan
panjang gelombang 620 nm.
APLIKASI POLISAKARIDA
PLASTIK
Lignoselulosa digunakan
karena:
• Ramah lingkungan
• Renewable
• Ketersediaan dari alam
yang melimpah
• Murah
LIGNOSELULOSA
Hemiselulosa
KOMPOSISI LIGNOSELULOSA PADA
BEBERAPA BAHAN
SIFAT KIMIA LIGNOSELULOSA
Kelebihan Kekurangan
Daur ulang termal dapat dilakukan Penempelan serat-matriks rendah
Biodegradable Kurang tahan banting
Tahan listrik Kurang tahan lama
Sifat insulasi termal dan akustik baik Mudah terbakar/meleleh (tidak tahan api)
Berat spesifik rendah– kekuatan spesifik dan Fluktuasi harga tergantung hasil panen/politik
ketahanan yang lebih tinggi agrikultur
PROSES PEMBUATAN PLASTIK BIODEGRADABLE
• Cetak Tekan
• Cetak Injeksi
• Cetak Rotasi
• Cetak Transfer
• Ekstrusi
CETAK TEKAN
Pengisian Pengeluaran
Pencetakan
Cetakan Produk
Proses dengan
reproduksibilitas
yang tinggi dan
waktu siklus yang
singkat.
CETAK INJEKSI
• http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/632/jbptitbpp-gdl-silvioctav-31586-3-
2008ts-2.pdf
• http://ft.unsada.ac.id/wp-content/uploads/2011/01/plastik-pp1.pdf
• http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/19992/4/Chapter%20II
.pdf
• http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/73708/laporan
Akhir_E24120022_.pdf?sequence=1&isAllowed=y
• http://www.chem.ucla.edu/~harding/ec_tutorials/tutorial55.pdf
• https://www2.chemistry.msu.edu/faculty/reusch/virttxtjml/carbhyd.htm
• http://iverson.cm.utexas.edu/courses/310M/Handouts/Handoutsfl05/st
ereohand.html