You are on page 1of 9

Foraminifera Planktonik

Mikrofosil Foraminifera

Mempelajari mikrofosil (foraminifera) ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya
adalah :

1. Susunan kamar.
Susunan kamar foraminifera plankton dibagi menjadi :
 a. Planispiral yaitu sifatnya berputar pada satu bidang, semua kamar terlihat dan pandangan
serta jumlah kamar ventral dan dorsal sama. Contoh: Hastigerina
 b. Trochospiral yaitu sifat berputar tidak pada satu bidang, tidak semua kamar terlihat,
pandangan serta jumlah kamar ventral dan dorsal tidak sama. Contohnya : Globigerina.

 c. Streptospiral yaitu sifat mula-mula trochospiral, kemudian planispiral menutupi sebagian


atau seluruh kamar-kamar sebelumnya. Contoh: Pulleniatina.

2. Bentuk test dan bentuk kamar


Bentuk test adalah bentuk keseluruhan dari cangkang foraminifera, sedangkan bentuk
kamar merupakan bentuk masing-masing kamar pembentuk test.

Penghitungan kamar foraminifera dimulai dari bagian dalam dan pada again terkecil dimana
biasanya mendekati aperturenya.
3. Septa dan Suture
Septa adalah bidang yang merupakan batas antara kamar satu dengan lainnya,
biasanya terdapat lubang-lubang halus yang disebut foramen. Septa tidak dapat terlihat dari
luar test, sedangkan yang tampak pada dinding luar test hanya berupa garis yang disebut
suture.
Suture merupakan garis yang terlihat pada dinding luar test, merupakan perpotongan
septa dengan dinding kamar. Suture penting dalam pengklasifikasian foraminifera karena
beberapa spesies memiliki suture yang khas.

4. Aperture
Aperture adalah lubang utama dari test foraminifera yang terletak pada kamar
terakhir.
Genus dan Spesies Foraminifera Plankton

Foraminifera planktonik adalah foraminifera yang cara hidupnya mengambang atau


melayang di air, sehingga fosil ini sangat baik untuk menentukan umur dari suatu lingkungan
pengendapan (umur dari suatu batuan). Secara umum foraminifera dibagi berdasarkan family,
genus, serta spesies yang didasarkan antara ciri-ciri yang nampak. Ciri-ciri beserta
pembagiannya antara lain :

a. Family Globigerinidae
Family globigerinidae terdiri dari beberapa genus antara lain:
 Genus Cribohantkenina
Ciri-ciri morphologi sama dengan hantkenina tetapi kamar akhir sangat gemuk dan
mempunyai “CRISRATE” yang terletak pada plular apertural face. Contoh:
Cribrohantkenina bermudesi

Cribohantkenina bermudesi

 Genus Hastigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test biumbilicate, susunan kamar
planispiral involute atau “Loosely Coiled”. Aperture berbentuk parabola, terbuka lebar dan
terletak pada apertural face. Contoh: Hastigerina aequilateralis.

Hastigerina aequilateralis
 Genus Clavigerinella
Dengan ciri-ciri morphologi dinding test hyaline. Bentuk test pipih panjang, susunan kamar
involute, “radial elongate” atau “clavate”. Contoh: Clavigerinella jarvisi

Clavigerinella
 Genus Pseudohastigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test biumbilicate, susunan kamar
planispiral involute atau “Loosely Coiled”. Aperture terbuka lebar, berbentuk parabol dan
terletak pada apertureal face. Genus ini dipisahkan dari Hastigerina karena testnya yang lebih
pipih.

Pseudohastigerina
 Genus Cassigerinella
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline. Susunan kamar pada permulaan
planispiral dan seterusnya tersusun secara biserial. Aperture berbentuk parabol dan terletak
didasar apertural face. Contoh: Cassigerinella chipolensis

b. Famili Globorotaliidae
Family ini umumnya mempuyai test biconvex, bentuk kamar subglobular, susunan
kamar trochospiral , Aperture memanjang dari umbilicus ke pinggir test dan terletak pada
dasar apertural face. Pinggir test ada yang mempunyai keel dan ada yang tidak. Berdasarkan
bentuk test, bentuk kamar, aperture dan keel, maka family ini dapat dibagi atas dua genus,
yaitu :

 Genus Globorotalia
Ciri-ciri morphologi dengan test hyaline, bentuk test biconvex, bentuk kamar subglobular,
atau “angular conical”. Aparture memanjangdari umbilicus ke pinggir test. Pada pinggir test
terdapat keel dan ada yang tidak. Berdasarkan ada tidaknya keel maka genus ini dapat dibagi
menjadi dua sub genus, yaitu :
 Subgenus Globorotalia
Subgenus ini mencakup seluruh glabarotalia yang mempunyai keel. Membedakan
subgenus ini dengan yang lainnya maka dalam penulisan spesiesnya, biasanya diberi kode
sebagai berikut : Contoh : Globorotalia a b c
a Menerangkan genus.
bMenerangkan subgenus.
cMenerangkan species.
 Subgenus Turborotali
Subgenus mencakup seluruh globorotalia yang tidak memiliki keel. Membedakannya, maka
subgenus turborotalia dalam penulisan spesiesnya diberi kode. Contoh : Globorotalia

Globorotalia ungulata
 Genus Truncorotaloides
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline bentuk test truncate, bentuk kamar angular
truncate. Susunan kamar umbilical convex trochospiral dengan deeply umbilicus. Aperture
terbuka lebar yang memanjang dari umbilicus ke pinggir test. Ciri-ciri khasnya dari genus ini
ialah terdapatnya sutural supplementary aperture dan dinding test yang kasar (seperti berduri)
yang pada genus globorotalia hal ini tidak akan dijumpai. Subgenus ini tidak dibahas lebih
lanjut, karena terdapat pada lapisan tua Eosen Tengah. Contoh: Truncorotaloides rahri

c. Family Globigeriniidae
Family ini pada umumnya mempunyai bentuk test sperichal atau hemispherical, bentuk
kamar glubolar dan susunan kamar trochospiral rendah atau tinggi. Apaerture pada umumnya
terbuka lebar dengan posisi yang terletak pada umbilicus dan juga pada sutura atau pada
apertural face. Berdasarkan bentuk test, bentuk kamar, bentuk aperture dan susunan kamar
maka family ini dapat dibagi atas 14 genus yaitu:
 Genus Globigerina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test speroical, bentuk kamar
globural, susunan kamar trochospiral. Aperture terbuka lebar dengan bentuk parabol dan
terletak pada umbilicus. Aperture ini disebut umbilical aperture.

Globigerina bulloides
 Genus Globigerinoides
Ciri-ciri morphologi sama dengan Globigerina tetapi mempunyai supplementary aperture,
dengan demikian dapat dikatakan bahwa globigerinoides ini adalah Globigerina yang
mempunyai supplementary aperture. Contohnya: Globigerinoides primordius.
Globigerinoides primordius
 Genus globoquadina
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural, dan
susunan kamar trochoid. Aperture terbuka lebar dan terletak pada umbilicus dengan segi
empat yang kadang-kadang empunyai bibir. Contohya: Globoquadrina alrispira
 Genus Globorotaloides
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus Globorotalia tetapi umbilicusnya tertutup oleh Bulla
(bentuk segi enam yang tertutup).

Globorotaloides quadrocameratus
 Genus Pulleniatina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar
globural, susunan kamar trochospiral terpuntir. Aperture terbuka lebar memanjang dari
umbilicus ke arah dorsal dan terletak di dasar apertural face. Contohnya: Pulleniatina
obliquiloculate (N19 –N23).

Pulleniatina obliquiloculate
 Genus Sphaeroidinella
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical atau oval, bentuk
kamar globural dengan jumlah kamar tiga buah yang saling berangkuman (embracing).
Aperture terbuka lebar dan memanjang didasar sutura. Pada dorsal terdapat supplementary
aperture. Salah satu spesies yang termasuk genus ini beserta gambar dan keterangan.
Spaeroidinella dehiscens Test trochospiral, equatorial peri-peri lobulate sangat ramping,
sumbu peri-peri membulat. Dinding berlubang kasar, permukaan licin. Kamar subglobular
menjadibertambah melingkupi pada saat dewasa, tersusun dalam tigaputaran, tiga kamar dari
putaran terakhir bertambah ukurannya secara cepat. Suture tidak jelas tertekan radial.
Aperture primer interiomarginal umbirical, atau 2 aperture skunder pada sisi belakang
terdapat pada kamar terakhir.

Sphaeroidinella dehiscens
 Genus Sphaeroidinellopsis
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus Spaeroidinella tetapi tidak mempunyai
supplementary aperture, dengan demikian dapat dikatakan bahwa Spaeroidiniellopsis itu
adalah Spearoidinella yang tidak mempunyai supplementary aperture.

Sphaeroidinellopsis subdehiscens
 Genus Orbulina
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline dan bentuk test spherical, serta aperture tidak
kelihatan (small opening). Aperture ini adalah akibat dari terselumbungnya seluruh kamar-
kamar sebelumnya oleh kamar terakhir. Beberapa speies yang termasuk pada genus ini
beserta gambar. Contoh: Orbulina universa

Orbulina universa
 Genus Biorbulina
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus orbulina, tetapi gandeng dua.
 Genus Praeorbulina
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical atau agak lonjong.Bentuk
lonjong ini diakibatkan oleh kamar-kamar terakhir yang menyelumbungi kamar-kamar
sebelumnya. Aperture utama tidak terlihat lagi, yang terlihat hanya supplementary aperture
saja yang berbentuk strip-strip.
 Genus Candeina
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, bentuk kamar globural.
Jumlah kamar tiga buah dan di sepanjang sutura terdapat sutural supplementary aperture.
Contohnya: Candeina nitida
 Genus Globigerinatheca
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, dan bentuk kamar globular.
Susunan kamar pada permulaan trochospiral dan kemudian berangkuman (embracing).
Umbilicus tertutup dan terdapat secondary aperture yang berbentuk parabol dan
kadangkadang tertutup bulla.
 Genus Globigerinita
Ciri-ciri morphologi sama dengan genus globigerina tetapi dengan bulla.
 Genus Globigerinatella
Ciri-ciri morphologi dinding test hyaline, bentuk test spherical, susunan kamar pada
permulaan trochospiral dan kemudian berangkuman. Umbilicus samar-samar karena tertutup
bulla. Terdapat sutural secondary aperture bullae dengan infralaminal aperture.

Globigerinatella
 Genus Catapsydrax
Ciri-ciri morphologi dengan dinding test hyaline, bentuk test spherical, susunan kamar
trochospiral. Memiliki hiasan pada aperture yaitu berupa “bulla” pada catapsydrax dissimilis
dan “tegilla” pada catapsydrax stainforthi. Dengan memiliki accessory aperture yaitu
“infralaminal accessory aperture” pada tepi hiasan aperturenya. Contohnya: Catapsydrax
dissimilis

Catapsydrax dissimilis

Gambar Penampang Ventral, Dorsal dan Sentral Foraminifera


Tabel Umur Fosil

Nama Foraminifera Umur


NO
1 Clavigerinella jarvisi P13 – P15
2 Cribrohantkenina bermudesi P16
3 Hastigerina aequilateralis N14 – N23
4 Cassigerinella chipolensis P18 – N13
5 Globoratalia (G) tumida N18 – N23
6 Globoratalia (T) siakensis N2 – N14
7 Truncorotaloides rahri P13 – P14
8 Globigerinoides primordius N4
9 Pulleniatina obliquiloculate N19 – N23
10 Spaeroidinella dehiscens N19 – N23
11 Orbulina universa N9 – N23
12 Orbulina bilobata N9 – N23
13 Candeina nitida N17 – N23
14 Catapsydrax dissimilis N1 – N8
15 Genus Ammobaculites Chusman 1910 Karbon - resent
16 Genus Ammodicus Reuss 1861 Silur - resent
17 Genus Bathysiphon Sars 1972 Silur - resent
18 Genus Bolivina Kapur - resent
19 Genus Nodogerina Chusman 1927 Kapur - resen
20 Genus Nodosaria Lamark 1812 Karbon - resen
21 Genus Nonion Monfort 1888 Yura - resent
22 Genus Saccamina M. Sars Silur - resent
23 Genus Textularia Derance 1824 Devon - resent
24 Genus Uvigerina d’Orbigny 1826 Eosin - resent

You might also like