Professional Documents
Culture Documents
Studi Islam
Studi Islam
Oleh :
ACME ADMIRA ARAFAH
Prodi : HUKUM ISLAM
Dosen Pengampu :
Dr. Phil. Zainul Fuad, M.A
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
A. Pendahuluan
Pendekatan dan pengkajian dinilai penting dalam studi agama, islam sebagai
agama, memiliki banyak hal untuk dipelajari. Hal ini berkaitan tentang pengkajian apa itu
Islam dan bagaimana perkembangannya sampai saat ini. Pendekatan dan pengkajian
tersebut dilakukan dengan metode-metode ilmiah, dan diharapkan menghasilkan sebuah
pengetahuan ilmiah tentang Islam.
Islam dianggap tidak hanya sekedar sebuah agama, tetapi sebuah aturan dalam
kehidupan manusia. Orang-orang yang melakukan penelitian ini berdasarkan dengan
sumber-sumber yang ada, dan yang terpenting adalah ajaran yang tercantum dalam
sumber Al-Qur’an. Namun juga berdasarkan sumber-sumber lain seperti hadis dan
catatan sejarah tempat dimana agama itu lahir dan berkembang.
Makalah ini akan membahas metode dan pengkajian terkait studi Islam, dan
bagaimana manusia sebagai pencari ilmu pengetahuan. Kita juga akan membahas
perbedaan antara ilmu,pengetahuan dan filsafat, serta pengertian-pengertian istilah
lainnya yang berkaitan dengan Pendekatan dan Pengkajian Studi Islam
1
Muhaimain, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi Dan Pendekatan, ( Jakarta : Kencana 2012), Hlm.1-2
2
Bassam Tibi, Islam and The Culture Accommodation of Social Language Ter.Clare Krojzl, (Colorado :
Westview Press 1991) Hlm.16-17
3
Harun Nasution, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek, (Jakarta : Universitas Indonesia Press 1985)
hlm.30-31
4
Ibid hlm.33
Pertama, Pengertian Islam dari segi bahasa terkait erat dengan misi ajaran Islam,
yakni membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi kehidupan umat manusia. Hal ini
sejalan dengan firman Allah SWT :5
Artinya : Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat
bagi semesta alam. (QS. Al- Anbiya’ (21) : 107)
Sejalan dengan misi tersebut, maka islam mengemban misi memuliakan dan
mengangkat harkat dan martabat manusia, menegakkan kebenaran, keadilan,
kemanusiaan, demokrasi, egaliter, musyawarah, toleransi, persaudaraan, perdamaian,
tolong-menolong, rukun, damai, saling menghargai, menghormati, melindungi,
memuliakan, dan sebagainya. Kedua, Islam dari segi bahasa, yakni berserah diri, patuh,
tunduk kepada Allah SWT adalah sejalan dengan agama yang dibawa oleh para nabi dan
rasul sebelumnya. Nabi Ibrahin, Nabi Yusuf, Nabi Sulaiman, Nabi Isa adalah seorang
muslim (orang yang berserah diri kepada Allah SWT) sungguhpun mereka secara
substantive sebagai orang yang berserah diri (Muslim), namun agama yang mereka bawa
tidak agama islam.6 Islam dari segi bahasa selain membawa misi kemanusiaan, juga
menjadi nama bagi agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. 7
Untuk kebanyakan muslim, islam adalah jalan mutlak dalam kehidupan, Islam
dipercaya untuk disangkutpautkan kedalam politik, hukum, pendidikan, kehidupan
bermasyarakat dan ekonomi.8
Hal yang menyangkut dengan sifat ke-islaman adalah islami yang artinya adalah
hal yang telah disifatkan dengan islam dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan
istilah tersebut baik dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari ataupun dalam dunia ilmu
pengetahuan.9
5
Abuddin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta : Kencana 2011) hlm.12
6
Ibid, hlm.14-15
7
Ibid
8
John L. Esposito, Islam The Straight Path, (New York : Oxford University Press 1988) hlm.163
9
Nawir Yuslem, Metodologi Dan Pendekatan Dalam Pengkajian Islam, ( Bandung : Ciptapustaka Media
2013), hlm.15-16
2. Islam sebagai Sumber, Pemikiran dan Praktek (Budaya/Peradaban; Studi Normatif dan
non-Normatif.
Islam sebagai bangunan atau konstruksi yang di dalamnya terdapat nilai-nilai,
ajaran, petunjuk hidup, dan sebagainya membutuhkan sumber yang darinya dapat diambil
bahan-bahan yang diperlukan guna mengkontruksi ajaran islam tersebut. Seperti yang
diketahui bahwa sumber ajaran islam adan tiga, yaitu Al- Qur’an, Al- Sunnah (sebagai
sumber primer) dan Al-Ra’yu ,yakni pemikiran manusia (sebagai sumber sekunder).
Ajaran islam memperbaiki seluruh aspek kehidupan manusia, yakni dengan
memasukan nilai-nilai moral yang terdapat dalam ajaran Islam. Dalam bidang akidah
didasarkan pada tauhid, yakni mengesakan Allah SWT dan menjauhi kemusyrikan.
Dalam bidang ibadah didasarkan kepada ketakwaan, yakni patuh dan tunduk
melaksanakan segala perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam
bidang ekonomi dan perdagangan didasarkan kepada kejujuran, transparansi,
kepercayaan, dan saling ridha meridhai. Dalam bidang politik dan pemerintahan harus
bersikap adil, demokratis, menyejahterakan masyarakat, menciptakan keadaan yang
aman, tertib, dan damai. Dalam bidang hukum harus bersikap adil dan bijaksana, tidak
diskriminatif dan berpihak pada kebenaran dan kejujuran, tidak memperjualbelikan
hukum, dan tidak merugikan kaum yang lemah. Dalam bidang pendidikan harus
memberikan pendidikan untuk semua, bukan pendidikan yang diperuntukkan bagi kaum
yang mampu saja. Dalam bidang kebudayaan, Islam menghendaki kebudayaan yang
didasarkan pada akidah dan akhlak mulia. Islam yang masuk dalam segala aspek
kehidupan inilah yang menjadi sumber pemikiran dan praktek yang menghasilkan
peradaban bagi kelangsungan hidup umat manusia.
Studi normatif adalah suatu pendekatan untuk memahami islam dengan melalui
ajaran atau doktrin-doktrin Islam. Sedangkan studi non-normatif adalah peristiwa yang
tidak biasa. Dalam arti studi ini dilakukan untuk menemukan apakah yang dianggap
benar sebagai Islam dan apa yang benar-benar esensial dalam Islam.
10
Jujun S Sumatri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar, (Jakarta : Pustaka Sinar Harapan), hlm.328
11
http://www.pengertianahli.com/2014/03/pengertian-paradigma-apa-itu-paradigma.html, 21September
2014
12
Abuddin Nata, Metodologi Studi Islam,hlm.12
13
Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi Dan Pendekatan,hlm.4
Adapun arah dan tujuan studi islam, yaitu :14
1. Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakikat) agama islam,
dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan
budaya manusia. sebagaimana islam diturunkan oleh Allah swt adalah untuk
menyempurnakan agama-agama dan budaya umat di muka bumi.
2. Untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama islam yang asli,
dan bagaimana penjabaran dan operasionalisasinya dalam perkembangan dan
pertumbuhan budaya dan peradaban islam dalam sepanjang sejarahnya
3. Untuk mempelajari secara mendalam sumber dasar ajaran agama islam yang tetap
abadi dan dinamis, dan bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarah. Studi ini
berdasarkan agama Islam sebagai agama terakhir membawa ajaran-ajaran yang
bersifat final, dan mampu memecahkan persoalan-persoalan manusia, menjawab
tantangan, dan tuntutannya sepanjang zaman.
4. Untuk mempelajari mendalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar ajaran agama islam
dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol
perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini. Sebagaimana
islam meyakini mempunyai misi dalam membawa agama yang rahmah li al- alamin
14
Ibid Hlm.11-13
15
Imam Suprayogo dan Tobroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung : PT.Remaja Rosdakarya
2003) , hlm.20
Sejarah agama secara ekstrem dapat dikatakan agama dan keagamaan adalah
produk sejarah. Al-qur’an sebagian besar berisi sejarah dan ilmu-ilmu keislaman.
Peradaban islam berkembang sedemikian rupa dalam konteks sejarah. Karena itu, tepat
apabila dikatakan bahwa sejarah bagaikan mata air yang tidak akan pernah kering untuk
diambil manfaatnya. Sejarah islam merupakan bagian dari ilmu-ilmu keislaman yang
amat penting diajarkan dilembaga-lembaga pendidikan islam. Penelitian agama tidak
dapat dipisahkan dari pendekatan sejarah. Agama dengan sejarah bagaikan dua sisi mata
uang. Bahkan keabsahan suatu agama antara lain ditentukan oleh mata rantai sejarah
(Historical Contact)-nya dengan agama-agama sebelumnya sampai sekarang. Penelitian
sejarah menggunakan pendekatan sejarah melalui focus penelitian :
1. Penelitian sejarah tentang tokoh berpengaruh dalam suatu agama atau gerakan
keagamaan
2. Penelitian sejarah mengenai naskah atau buku yang menekankan pada substansi
naskah atau buku untuk dianalisis, baik analisiss kritis, perbandingan, maupun
analisis sekadar eksplorasi.
3. Penelitian sejarah mengenai suatu konsep sepanjang sejarah. Penelitian model ini bisa
berupa salah satu naskah, kitab suci atau perkembangan pemikiran dari waktu ke
waktu.
4. Penelitian arsip, yaitu penelitian tentang sejarah, baik individu, kelompok, organisasi,
masyarakat maupun bangsa dengan melihat arsip-arsip resmi.16
Orang yang ingin menekuni bidang sejarah ini membutuhkan ilmu politik,
karakter-katakter alam, perbedaan bangsa-bangsa, kawasan dan zaman dalam hal
perjalanan hidup, akhlak, tradisi, mazhan dan lain-lain. Orang yang menekuni sejarah
juga harus mengetahui prinsip-prinsip tentang kerajaan, agama, permulaan
kemunculannya, faktor-faktor eksistensinya, kondisi orang-orang yang berkecimpung
didalamnya, dan berita-berita mereka sehingga ia dapat menguasai latar belakang setiap
beritanya. Secara hakikat, sejarah mengandung pemikiran, penelitian, dan alasan-alasan
detail tentang tentang perwujudan masyarakat dan dasar-dasarnya, sekaligus ilmu yang
mendalam tentang karakter berbagai peristiwa. Karena itu, sejarah adalah ilmu yang
16
Ibid hal.65-68
orisinil tentang hikmah dan layak untuk dihitung sebagai bagian dari ilmu-ilmu yang
mengandung kebijaksanaan atau filsafat.17
Dengan pendekatan historis, yang dimaksud adalah meninjau suatu permasalahan
dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalah dan menganalisanya dengan
menggunakan metode analisis sejarah. Sejarah atau histori adalah studi yang
berhubungan dengan peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian masa lalu yang
menyangkut kejadian atau keadaan yang sebenarnya. Dengan mempelajari masa lalu,
orang dapat memahami masa kini, dan menggambarkan masa depan, inilah yang disebut
perspektif sejarah. Dalam studi Islam, permasalahan dan seluk beluk ajaran serta
pelaksanaan dan perkembangannya dapat ditinjau dan dianalisis dalam kerangka
perspektif kesejarahan yang demikian.18
17
Ibnu Khaldun, Mukaddimah Ter. Matsuri Irham dkk, (Jakarta : Pustaka Al- Kautsar 2001) hal.47
18
Muhaimin, Studi Islam Dalam Ragam Dimensi Dan Pendekatan, Hlm.13
19
Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi Aksara
2003), hlm.1-2
d. Prasangka
Kebenaran melalui akal sehat dipengaruhi kepentingan orang yang melakukannya dengan
akal sehat berubah menjadi prasangka.
e. Wahyu
Kebenaran yang didasarkan kepada wahyu bukanlah disebabkan penalaran manusia
secara aktif tetapi diturunkan Allah SWT kepada Rasulullah dan Nabi.
20
Ida Bogoes Mantra, Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar 2004),
hlm.16-17
21
Juhaya S. praja, Aliran-aliran filsafat dan etika, (Jakarta : Kencana 2003, Hlm.14-15
Tuhan, dengan kata sifat percaya atau iman. Disatu pihak agama beralatkan kepercayaan,
di lain pihak filsafat berdasarkan penelitian yang menggunakan potensi manusia, dan
meyakininya sebagai satu-satunya alat ukur kebenaran,yaitu akal manusia.22
Metode keilmuan menggabungkan kedua aliran intelektual, dengan rasionalisme,
metode keilmuan memperoleh landasan pemikiran terpadu dan logika (mantik) kuat, dan
dengan empirisme memperoleh kerangka pengujian fakta dan konteks tinjauan yang
nyata dalam memastikan kebenaran. Rasionalisme menjadi sumber teori sedang
empirisme menjadi sumber fakta. Dengan memakai landasan teori-teori relevan, peneliti
mencoba mendapat jawaban sementara (hipotesis) bagi masalah yang dihadapinya.
Selanjutnya hipotesis diuji kebenarannya dengan pengamatan dan percobaan. Dari
banyak pengamatan atau percobaan ditarik kesimpulan umum dan kumpulan kesimpulan
umum ini diharapkan dapat ditingkatkan menjadi teori-teori baru yang memperkaya
khasanah ilmu.23
26
Nawir Yuslem, Metode Pendekatan dan Pengkajian Islam,hlm.35
27
Ibid hlm. 37
b. Inter-disiplin merupakan suatu usaha mengintegrasikan persepsi pengetahuan, data,
konsep, informasi dari dua disiplin keilmuan yang bertujuan untuk meningkatkan
pemahaman mendasar, atau memecahkan sebuah persoalan keilmuan.
c. Multi-disiplin merupakan penggabungan beberapa disiplin keilmuan yang mengandung
konsep-konsep keilmuan yang hampir sama, dalam masalah-masalah yang bersifat
kompleks.
d. Studi kawasan adalah penelitian ilmiah tentang sebuah wilayah yang ruang lingkupnya
membahas segala yang ada dalam sebuah wilayah, baik adat istiadat, kebudayaa, social
kemasyarakatan, bahasa dan lain-lain.
D. Penutup
Pengertian Islam dari segi bahasa terkait erat dengan misi ajaran Islam, yakni
membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi kehidupan umat manusia.islami yang
artinya adalah hal yang telah disifatkan dengan islam dan menjadi bagian yang tidak
terpisahkan dengan istilah tersebut baik dalam pelaksanaan kehidupan sehari-hari
ataupun dalam dunia ilmu pengetahuan.
Studi normative adalah suatu pendekatan untuk memahami islam dengan melalui
ajaran atau doktrin-doktrin Islam. Sedangkan studi non-normatif adalah peristiwa yang
tidak biasa. Dalam arti studi ini dilakukan untuk menemukan apakah yang dianggap
benar sebagai Islam dan apa yang benar-benar esensial dalam Islam.
Metodologi adalah pengetahuan tentang metode-metode, jadi metodologi
penelitian adalah pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam
penelitian. Paradigma adalah suatu kerangka konseptual, termasuk nilai, teknik dan
metode, sedangkan Pendekatan adalah cara pandang orang juga sering menyamakannya
dengan paradigma, yang terdapat dalam suatu bidang ilmu yang selanjutnya digunakan
untuk memahami agama.
Proses manusia mencari kebenaran dengan akal sehat, intuitif, trial and error,
otoritas, prasangka dan wahyu. Filsafat adalah usaha manusia dengan akalnya untuk
memperoleh suatu pandangan dunia dan hidup. Metode ilmiah merupakan prosedur
dalam mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu. Jadi ilmu merupakan pengetahuan
yang didapatkan lewat metode ilmiah. Trend-trend Penelitian Ilmiah juga seperti
spesialisasi, Inter-Disiplin, Multi-Disiplin, dan Studi Area.
DAFTAR PUSTAKA
Esposito, John L, Islam The Straight Path, New York : Oxford University Press 1988
Khaldun,Ibnu, Mukaddimah Ter. Matsuri Irham dkk, Jakarta : Pustaka Al- Kautsar 2001
Mantra,Ida Bogoes, Filsafat Penelitian & Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
2004
Muhaimain, Studi Islam dalam ragam dimensi dan pendekatan, Jakarta : Kencana 2012
Nasution, Harun, Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspek, Jakarta : Universitas Indonesia Press
1985
Sumatri, Jujun S, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan 1999
Rosdakarya 2003
Tibi, Bassam, Islam and The Culture Accommodation of Social Language, Ter.Clare Krojzl,
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, Jakarta : Bumi
Aksara 2003
Yuslem, Nawir, Metodologi Dan Pendekatan Dalam Pengkajian Islam, Bandung : Ciptapustaka
Media 2013