Professional Documents
Culture Documents
Print Target
Print Target
Dosen Pembimbing
Dr.Katherin Indriawati, S.T., M.T.
i
Halaman ini sengaja dikosongkan
ii
MBAR JUDUL
Supervisor
Dr.Katherin Indriawati, S.T., M.T.
iii
Halaman ini sengaja dikosongkan
iv
LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN SISTEM KONTROL PREDIKTIF PADA
SISTEM GAS REFORMING UNIT AMONIA PABRIK 5 PT.
PUPUK KALTIM DENGAN STRUKTUR CENTRALIZED
TUGAS AKHIR
Oleh :
Febryn Pradana R P
NRP : 2412 100 052
Dosen Pembimbing
Menyetujui,
Ketua Departemen Teknik Fisika FTI-ITS
vi
PERANCANGAN SISTEM KONTROL PREDIKTIF PADA
SISTEM GAS REFORMING UNIT AMONIA PABRIK 5 PT.
PUPUK KALTIM DENGAN STRUKTUR CENTRALIZED
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Fisika
pada
Bidang Studi Rekayasa Instrumentasi
Program Studi S-1 Departemen Teknik Fisika
Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Oleh :
FEBRYN PRADANA RIFANDA PUTRA
NRP. 2413 100 040
SURABAYA
vii
JULI 2017
viii
PERANCANGAN SISTEM KONTROL PREDIKTIF PADA
SISTEM GAS REFORMING UNIT AMONIA PABRIK 5 PT.
PUPUK KALTIM DENGAN STRUKTUR CENTRALIZED
x
DESIGN OF PREDICTIVE CONTROL SYSTEM ON GAS
REFORMING SYSTEM AMONIA UNIT PABRIK 5 PT.
PUPUK KALTIM WITH CENTRALIZED STRUCTURE
xi
Keywords : Gas reforming System,MPC, Optimization,
Control System Respond, Operational cost.
xii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kepada Allah SWT, karena rahmat dan
hikmat-Nya sehingga penulis diberikan kesehatan, kemudahan
dan kelancaran dalam menyusun laporan tugas akhir ini. Sehingga
penulis mampu menyusun laporan tugas akhir yang berjudul:
“PERANCANGAN SISTEM KONTROL PREDIKTIF PADA
SISTEM GAS REFORMING UNIT AMONIA PABRIK 5 PT.
PUPUK KALTIM DENGAN STRUKTUR CENTRALIZED”
Tugas akhir ini merupakan salah satu persyaratan akademik
yang harus dipenuhi dalam program studi S-1 Teknik Fisika FTI-
ITS. Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Agus Muhammad Hatta, ST, Msi, Ph.D selaku ketua
jurusan Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya.
2. Bapak Dr. Katherin Indriawati, S.T., M.T.selaku dosen
pembimbing tugas akhir yang dengan sabar memotivasi dan
membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini
dan telah membimbing serta memotivasi penulis selama
berkuliah di Jurusan Teknik Fisika FTI-ITS Surabaya.
3. Bapak Ir. Sarwono, M.M. selaku dosen wali dengan sabar
memotivasi dan membimbing penulis selama kuliah di
Teknik Fisika.
Penulis menyadari bahwa mungkin masih ada kekurangan
dalam laporan ini, sehingga kritik dan saran penulis terima.
Semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis
dan pihak yang membacanya.
Surabaya, 7 Juli 2017
Penulis
xiii
Halaman ini sengaja dikosongkan
xiv
DAFTAR ISI
xv
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..............51
4.1 Hasil Simulasi...............................................................51
4.2 Hasil Uji Sistem Kontrol...............................................56
4.2 Perhitungan Penghematan Operational cost ..................69
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Blok flow diagram pembuatan amonia ......................6
Gambar 2.2 Blok flow diagram sistem gas reforming .......................8
Gambar 2.3 Skema pertukaran panas unit penukar panas .................10
Gambar 2.4 Skema unit reaktor ......................................................13
Gambar 2.5 Sistem kontrol prediktif dengan struktur centralized
pada suatu plant .......................................................15
Gambar 2.6 Struktur dasar kontroler MPC ......................................17
Gambar 2.7 Strategi kontrol MPC ..................................................18
Gambar 2.8 Diagram blok sistem kontrol prediktif .........................19
Gambar 2.9 Output proses dan pengendali terpediksi .......................20
Gambar 2.10 Diagram alir algoritma MPC .....................................30
Gambar 3.1 Diagram alir perancangan sistem kontrol prediktif
dengan struktur centralized .........................................32
Gambar 3.2 Diagram blok sistem kontrol PI pada sistem gas
reforming PT Pupuk Kaltim. ........................................40
Gambar 3.3 Skema sistem kontrol prediktif dengan struktur
centralized pada Sistem Gas reforming PT Pupuk
Kaltim.......................................................................42
Gambar 3.4 Diagram blok sistem kontrol prediktif dengan
struktur centralized pada Sistem Gas reforming PT
Pupuk Kaltim.............................................................43
Gambar 3.5 Diagram alir pembuatan algoritma MPC ......................48
Gambar 4. 1 Respon open loop temperatur gas superheater.............51
Gambar 4. 2 Respon open loop temperatur gas preheater ................52
Gambar 4. 3 Respon Close loop (PI) temperatur gas superheater .....53
Gambar 4. 4 Respon Close loop (PI) temperatur gas preheater ........53
Gambar 4. 5 Respon Close loop(MPC) temperatur gas
superheater ..............................................................55
Gambar 4. 6 Respon Close loop(MPC) temperatur gas preheater.....55
Gambar 4. 7 Uji tracking set point (PI) temperatur gas
superheater ........................................................................57
Gambar 4. 8 Uji tracking set point (PI) temperatur gas preheater.....58
Gambar 4. 9 Uji tracking set point (MPC) temperatur gas
superheater ..............................................................59
xvii
Gambar 4. 10 Uji tracking set point (MPC) temperatur gas
preheater .............................................................. 59
Gambar 4. 11 Uji beban naik (PI) temperatur gas superheater......... 61
Gambar 4. 12 Uji beban naik (PI) temperatur gas preheater ............ 61
Gambar 4. 13 Uji beban naik (MPC) temperatur gas superheater .... 62
Gambar 4. 14 Uji beban naik (MPC) temperatur gas preheater ....... 62
Gambar 4. 15 Uji beban turun (PI) temperatur gas superheater ....... 64
Gambar 4. 16 Uji beban turun (PI) temperatur gas preheater .......... 64
Gambar 4. 17 Uji beban turun (MPC) temperatur gas superheater... 65
Gambar 4. 18 Uji beban turun (MPC) temperatur gas preheater ...... 65
Gambar 4. 13 Uji noise (PI) temperatur gas superheater ................. 67
Gambar 4. 20 Uji noise (PI) temperatur gas preheater .................... 67
Gambar 4. 21 Uji noise (MPC) temperatur gas superheater ............ 68
Gambar 4. 22 Uji noise (MPC) temperatur gas preheater................ 68
Gambar 4. 23 Perubahan laju gas proses pada Superheater
kondisi normal....................................................... 70
Gambar 4. 24 Perubahan laju feed water pada Preheater
kondisi normal....................................................... 70
Gambar 4. 25 Perubahan laju gas proses pada Superheater
kondisi tracking ..................................................... 72
Gambar 4. 26 Perubahan laju feed water pada Preheater
kondisi tracking ..................................................... 72
Gambar 4. 27 Perubahan laju gas proses pada Superheater
kondisi beban naik ................................................. 74
Gambar 4. 28 Perubahan laju feed water pada Preheater
kondisi beban naik ................................................. 74
Gambar 4. 29 Perubahan laju gas proses pada Superheater
kondisi beban turun ............................................... 76
Gambar 4. 30 Perubahan laju feed water pada Preheater
kondisi beban turun ............................................... 76
xviii
DAFTAR TABEL
xix
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian
tugas akhir ini adalah merancang sistem kontrol prediktif dengan
struktur centralized yang dapat mengoptimalkan sistem Gas
reforming pada unit amonia Pabrik 5 unit amonia PT. Pupuk
Kalimantan Timur.
5
6
dE
( H masuk H keluar ) Q (t )
dt (2. 1)
H masuk C p Fmasuk (Tmasuk Tref ) (2. 2)
(2.4)
Dengan
(2.5)
12
dT 2 T1 T 2 T 3 T 4
s Cs vs s Cs f s (T1 T 2) UA( )
dt 2 2
(2.6)
s : masa jenis fluida yang melalui shell
Cs : kapasitas panas fluida pada shell
fs : laju aliran pada shell
U : koefisien penukar panas keseluruhan
A : luas permukaan pertukaran panas
vs : volume shell
: Suhu air panas yang masuk shell
: Suhu air panas yang keluar shell
: Suhu air panas yang masuk tube
: Suhu air panas yang keluar tube
dT 4 T1 T 2 T 3 T 4
t Ct vt t Ct f t (T1 T 2) UA( )
dt 2 2
(2.7)
t
: masa jenis fluida yang melalui tube
Ct
: kapasitas panas fluida pada tube
ft : laju aliran pada tube
U : koefisien penukar panas keseluruhan
13
𝑟 (2.8)
: Volume reaktor
: Volumetric flow rate feed gas
: Temperatur flow rate feed gas masuk
: Temperatur flow rate feed gas keluar
𝑟 : Laju reaksi
𝐻 : Perubahan entalalpi reaksi
: Massa jenis zat yang bereaksi
Supervisory level:
Economic optimiser
TTout gcNOx d P T g s Ps
PI PI PI
Controllers Controllers Controllers
Fd Wf We
Wa W is WA W att W in
Jcr C rP g N Pˆg (t j ) Pg* 2 FD N Fd 2 (t i 1)
j 1 i 1
C rP s N pˆ s (t j ) p*s 2 wf N w f 2 (t i 1)
j 1 i 1
C rL N Lˆ (t j ) L* 2 we N we 2 (t i 1)
j 1 i 1
(2.9)
N N
J c f CF Fd (t i 1) C f w f (t i 1)
i 1 i 1
N
Ce we (t i 1)
i 1 (2.10)
ŷ(t+k1)...ŷ(t+k2)
-
+
(2.9)
(2.12)
Sedangkan persamaan prediksi untuk keluaran sistem adalah:
23
(2.13)
Dimana:
V(k) = fungsi kriteria
Y(k) = matriks keluaran terprediksi
T(k) = matriks sinyal acuan (trajectory)
ΔU(k) = perubahan sinyal kendali
Dengan,
yˆ (k 1 | k )
Y (k )
yˆ (k Hp | k )
r (k 1 | k )
T (k )
r (k Hp | k )
uˆ (k | k )
U (k )
uˆ (k Hu 1 | k )
24
Q(1) 0
Q (2. 15)
0 Q( Hp)
R(1) 0
R (2.16)
0 R( Hu 1)
(2. 19)
Pada persamaan 2.19 bagian c1 adalah bagian yang
konstan karena tidak ada elemen ΔU(k). Oleh karena itu c1 bisa
dianggap konstan dan tidak diikut sertakan dalam proses
optimasi.
Nilai optimal ΔU(k). dapat diperoleh dengan membuat
gradient V(k) bernilai nol. Gradien V(k) dari persamaan (2.19 )
adalah:
1
U (k ) H 1G (2. 21)
2
min L(δ,λ)
δ,λ (2. 35)
dengan
(2. 36)
(2. 38)
atau
(2. 39)
Selanjutnya dengan membuat ∇δ L(δ,λ) = 0 maka
didapatkan solusi optimal untuk δ dan λ sebagai berikut:
(2. 40)
Solusi quadratic programming pada kondisi normal
menghasilkan nilai yang feasible, yaitu nilai yang memenuhi
29
Mulai
Tentukan jumlah
iterasi(n)
K=1
Hitung matriks
Ψ,Γ dan Θ
Ambil data
K=k+1
x(k) dan u(k-1)
Tidak
Hitung ΔU(k) menggunakan
Quadratic Progamming K=n?
Ya
feasible
Tidak
Ya
U(k)=Δu(k)+u(k-1) Selesai
31
32
Mulai
Studi literatur
Pengambilan data
Uji performansi
Baik?
Validasi pemodelan
Tidak
Ya
Penarikan kesimpulan
Ya
A
Selesai
(3. 1)
(3. 2)
Dimana:
𝑠 : Temperatur terukur (mA)
35
(3.3)
(3.4)
Dimana:
̇ 𝑠 : manipulated variable
𝑠 : sinyal masukan control valve
: gain total control valve
: time constant control valve
Untuk perhitungan gain total control valve dapat dihitung
dengan persamaan:
(3. 6)
(3. 7)
(3.8)
(3.9)
Dengan
: waktu stroke penuh (1,3 detik)
: perbandingan konstanta waktu inheren terhadapat
waktu stroke (untuk diafragma, )
(3.10)
(3. 11)
(3. 22)
(3. 13)
(3.14)
(20 4)mA
GT 0,0533 (3. 16)
(573 273) K
To ( s) 0,0533
(3.17)
Ti ( s) 0,2s 1
(3.18)
(3.19)
(3.20)
40
(3.21)
(3.22)
Dari hasil perhitungan di atas, pemodelan matematis control
valve dapat ditulis:
̇
(3.23)
Output
Laju Gas Proses Sistem
Proses
Gas
Input Selanjutnya
Reform
Sistem ing
Proses Laju Feed Water
Gas
Sebelumnya Superheater
Reform
Temperatur Gas Preheater
ing
HTS
Steam
Generator
Preheater Temperature Feed Water
(3.26)
4 ≤ u(k) ≤ 20
Bobot output
Bobot output adalah nilai yang berfungsi untuk menentukan
akurasi dari setiap output yang harus tracking pada set
pointnya. Bobot output yang digunakan pada simulasi ini
adalah 0.1. bobot output dinyatakan dengan:
S y (k ) w y j[r j (k i) y j (k i)]
p ny
2
i 1 j 1 (3.26)
2
M n mv
Su (k ) w j u j (k i 1)
u
i 1 j 1 (3.27)
Mulai
Tidak
Respon kontrol
baik?
Ya
Selesai
Dari data pada table 4.1 terlihat bahwa data proses pada
model plant yang disimulasikan tidak jauh berbeda atau
mendekati kondisi pada real plant. Dengan demikian model dapat
dikatakan valid dan selanjutnya model plant akan di kontrol
menggunakan algoritma MPC yang telah dirancang.
Kontroller PI
Kontroller MPC
Beban naik
Pada uji beban naik, temperatur gas masuk (T. gas in)
dinaikkan sebesar 395o C dan temperatur air masuk (T. water in)
dinaikkan sebesar 185o C. Peningkatan beban pada sistem kontrol
dilakukan setelah sistem kontrol steady. Pada sistem kontrol PI
peningkatan beban dilakukan pada detik ke 200 sedangkan pada
sistem kontrol MPC peningkatan beban dilakukan pada detik
100 .
61
Kontroller PI
Beban turun
Setelah pengujian beban naik dilakukan pengujian beban turun
dengan mengubah temperatur gas masuk (T. gasin) dan
temperature air masuk (T. waterin) menjadi lebih rendah dari
kondisi normalnya. Temperatur gas masuk (T. gasin) diturunkan
menjadi 385o C dan temperatur air masuk (T. waterin) diturunkan
menjadi 185o C. Penurunan beban ini dilakukan ketika sistem
kontrol PI dan MPC dalam keadaan steady, pada sistem kontrol
PI perubahan beban dilakukan pada detik ke 200 dan pada sistem
kontrol MPC dilakukan pada detik ke 100.
64
Kontroller PI
Kontroller PI
J P I= = Rp 42.159,90658
JMP C= = Rp 42.079,90418
= ( 100 – 100 )%
= 0.18975%
Dengan demikian sistem kontrol MPC dengan struktur
centralized dapat meminimalkan operational cost hingga
0.18975% (Rp 288.000/Jam) dibandingkan dengan sistem kontrol
PI. Sistem kontrol MPC mampu meminimalkan operational cost
karena sistem kontrol MPC memiliki respon yang lebih baik dari
sistem kontrol PI.
72
JMP C= = Rp 43.900
= ( 100 – 100 )%
= 1.78%
Dengan demikian sistem kontrol MPC dengan struktur
centralized dapat meminimalkan operational cost hingga 1.78%
(Rp. 2.88 Jt/jam) dibandingkan dengan sistem kontrol PI. Dalam
menangani perubahan set point yang diberikan sistem kontrol
MPC mampu meminimalkan operational cost karena sistem
kontrol MPC memiliki respon yang lebih baik dari sistem kontrol
PI.
74
JMP C= = Rp 38.200
= ( 100 – 100 )%
= 2,00%
76
Beban Turun
JMP C= = Rp 46.411,56
= ( 100 – 100 )%
= 0.85%
Dengan demikian sistem kontrol MPC dengan struktur
centralized dapat meminimalkan operational cost hingga 2 % (Rp
2.8 Jt/jam) saat terjadi kenaikan beban kontrol dan 0.85% (Rp
1.44 Jt/jam) ketika terjadi beban kontrol turun jika dibandingkan
dengan sistem kontrol PI. Sistem kontrol MPC mampu
78
5.1 Kesimpulan
Dari eksperimen yang telah dilakukan maka didapatkan hasil
sebagai berikut ini :
1. Kontroller MPC yang telah dirancang dan digunakan dalam
simulasi ini memberikan hasil terbaik dengan parameter
kontrol sebagai berikut: horizon prediksi 50, horizon kontrol
1, interval kontrol 0.1, bobot laju 0.1, bobot output 1, serta
constraints 4 mA dan 20 mA.
2. Kontroller MPC mampu meningkatkan performansi kontrol
dari sistem gas reforming dan meminimalkan operational cost
hingga 2% atau menghemat 2.8jt rupiah dalam 1 jam
dibandingkan dengan kontroller PI.
3. Sistem gas reforming dengan kontrol MPC dan PI mampu
mengatasi gangguan seperti perubahan beban, perubahan set
point dan terdapatnya noise pada sistem pengukuran.
5.2 Saran
Dari hasil tugas akhir ini dapat diberikan beberapa saran
untuk pengembangan penelitian selanjutnya antara lain :
79
80
81
82