You are on page 1of 20

PRESENTASI LINGKUNGAN ENDAPAN MINERAL

SANDY FACIES MODEL FLUVIAL SISTEM


Kelompok 1

Agnes Laurencia 140710150003


Rani Nasrasyam Zalma 140710150017
Ariyani Nur Hidayah 140710150026
Luh Ayu Eka Safitri Septiana 140710150043
Gheo Rahmat Fauzi 140710150051

GEOFISIKA
UNIVERSITAS PADJADJARAN
OUTLINE

PERBEDAAN
SUNGAI BERKELOK SUNGAI MENGANYAM SUNGAI BERKELOK

DAN
SUNGAI MENGANYAM

2
DIAGRAM ALIR
Model Facies Pasir dalam
Sistem Endapan Fluvial

Sistem Sungai Berkelok Sistem Sungai


(Meandering) Menganyam (Braided)

Bermeander vs Channel pada


Channel Abandoned Channel Menganyam Sungai Menganyam
Utama (Channel yang (Meandering vs dan Pasir
Ditinggalkan) Braided

Facies di Sungai Endapan Akresi


Endapan Endapan Pasir Purba Pada
Bermeander Vertikal
Akresi Vertikal Sungai Menganyam
(Meandering River)
(Braided River)

Ukuran Tubuh Pasir (Sand Ukuran Tubuh Pasir (Sand Body)


Body) dan Dataran Banjir dan Dataran Banjir (Flood Plain)
(Flood Plain)

Kesimpulan
SUNGAI BERKELOK
SISTEM SUNGAI BERKELOK

 Main Channel terbentuk oleh


erosi pada bagian luar bank of
Meander loops (kelokan Chute bar terbentuk jika
Meander) dan endapan bedload yang kasar Aktive channel dapat
bagian dalam loops (kelokan). mempunyai pola
Channel floor (lantai channel) disitilahkan dengan
mengkasar ke atas “Lateral Acretion” (Akresi
umumnya, berupa endapan
kasar (coarse lag deposit), (funnel) melewati sweal Lateral), yang
yang dapat berpindah ketika pada aliran yang tinggi berhubungan dengan
peak flood time ( banjir lemah). (high flow), yang migrasi lateral point bar.
Endapan kasar tersebut berupa terendapakan pada akhir
gravel, material tumbuhan, dan dari downstream.
bagian lumpur hasil erosi dari
dinding channel.
SISTEM SUNGAI BERKELOK

Kenampakan Sistem Sungai Bermeander (Roger G. Walker, 1976)


SISTEM SUNGAI BERKELOK
Abandoned Channel

 Abandoned Channel (Channel yang ditinggalkan) terjadi


ketika channel yang biasanya terjadi proses sedimentasi
secara aktif, secara berangsur tidak lagi terjadi proses
sediemntasi pada channel tersebut.

 Semakin lama proses sedimentasi semakin sedikit hingga


sediemntasinya berhenti, ketika sedimentasi terhenti,
terbentuk lah abandoned channel pada oxbow lake
(danau tapal kuda).

 Struktur yang berkembang pada fasies ini adalah ripple


cross lamination (ripple cross laminasi).
Meander Imps can be abandoned by chute
or neck cut-off
SISTEM SUNGAI BERKELOK

 Verikal Akresi merupakan hasil kontras


lateral akresi dengan channel utama.
 Vertikal akresi terbentuk dari endapan
overbank yang disebabkan oleh tumpukan
ke atas endapan flood plain.
 Endapan akresi bersifat lanauan ketika
mendekati main channel, yang umumnya
mempunyai struktur sedimen berupa cross
laminasi.

Large Overbank Deposit (Roger G. Walker, 1976)


SISTEM SUNGAI BERKELOK

Meandering facies river mempunyai


kenampakan sekuen berupa finning
upward yang terdiri dari endapan
channel (vertikal akretion) yang diikuti
dengan overbank fine (lateral akretion).

Comparison of a summary sequence offacies


for the Devonjan Baltery Porn1 Sandstone
(Gasp6,Quebec: Can1andWalker, 1976) in
Walker 1976
SISTEM SUNGAI BERKELOK

Komponen-komponen penting pada model meandering adalah kelokan meander


yang terpotong, abandoned (tertinggalkan), dan terisi oleh material clay (lempung)
dan silt (lanau).

Suatu saat, clay plug (material pengisi lempung) menjadi cukup banyak, sehingga
menyebabkan menyempitnya meander belt karena plug realtif sulit untuk tererosi.

Sekali menyempit, jalan kecil pada meander belt akan naik di atas flood plain oleh
vertikal akresi.

Pada sand body geometri berbentuk memanjang elongate ("shoestring"), terikat


dibagian bawah dan keduanya sisinya terdapat flood-basin yang menghaslus.
SUNGAI MENGANYAM
SISTEM SUNGAI MENGANYAM (BRAIDED)

Meandering (Berkelok)
• Lebih lambat dan tidak cepat berubah alirannya.
• Slope yang lebih kecil, butiran yang lebih halus, dan bank yang lebih kecil
daripada meander.
• Terbentuk pada daerah downstream (sungai bagian bawah)

Braiding (Menganyam)
• Aliran yang deras dan cepat berubah (fluktuatif).
• Slope yang lebih besar, butiran yang lebih kasar, dan bak yang lebih besar.
• Terbentuk pada daerah upstream (sungai bagian atas).
• Fasies bank yang mudah tererosi dan terdapat lembaran pasir tanpa
lempung.
• Luas daerah besar, bar mengandung batubara, terdapat dataran banjir yang
memanjang.
SISTEM SUNGAI MENGANYAM (BRAIDED)

Pada Channel Floor (dasar channel) terbentuk endapan


lag, yang diatas endapan lag terendapkan pasir dalam
aurs bedload.

Bedform pada channel yang lebih dalam mempuyai


struktur sedimen silang siur (cross bedding)

Pada channel yang lebih dangkal, pada bagian top bar


dan floodplain, bedformnya berupa sandwave yang lurus
dan sangat panjang, yang menghasilkan struktur sedimen
planar tabular cross bedding.

Point bar sangat jarang ditemukan, biasanya ditemukan


unit bar (berbentuk longitudinal atau transversal).

Block Diagram Sungai Mengayam


(Pada Sungai Saskalchewan) Cross Channel Bar terbentuk oleh transverse bar dan
banyak mengandung nucleus pada sungai Saskalchewan
Selatan.
SISTEM SUNGAI MENGAYAM (BRAIDED)

• Diatas endapan lag yang melewati


struktur silang siur (cross bedding)
akan menggambarkan sinous-
crested dune pada channel yang
lebih dalam.
• Jenis bar pada top formasi berupa
ripple, sandwaves, dan small
sinuous-crested dunes.
Block Diagram Sungai Mengayam
(Pada Sungai Saskalchewan)
SISTEM SUNGAI MENGANYAM (BRAIDED)

Satu channel-floor lag ditindih oleh lapisan cross bedding


(silang siur).

Endapan channel mempunyai struktur sedimen cross


bedding (silang siur), dimana pada skala yang luas
berupa planar cross bedding, yang umunya ditunjukkan
sebuah arus purba yang kuat.

Pada puncak bar, endapannya terdiri dari satu paket


kecil planar tabular cross bedding.

Dalam suatu lapisan yang tipis, akresi vertikal termasuk


cross laminasi, silstone (batulanau) berstruktur interbeded
Sebuah Sekuen Lengkap Menghalus ke Atas dan mudstone.
Pada Bagian Atas Formasi Battery Point,
Lapangan Dekat Gaspe, Quebec
Beberapa enigma rendah yang bersudut merupakan
perlapisan batupasir.
SISTEM SUNGAI MENGANYAM (BRAIDED)
Endapan Vertikal Akresi
• Vertikal akresi adalah proses
menebalnya endapan banjir yang
dikarenakan suplai air yang cukup
banyak terjadi di daerah luar channel
• Sistem yang bekerja pada endapan
system sungai terjadi dimana kondisi
bank yang stabil dan channel yang
kecil maka endapan terkonentrasi pada
daerah floodplain.
• Siatem sungai Braided endapan akresi
vertical jarang ditemukan.
Proses Akresi Lateral pada Sistem Sungai Meander
(Lorentz et al, 1985)
PERBEDAAN SUNGAI BERMEANDER DAN SUNGAI
MENGANYAM

 Braided river (sungai menganyam) mempunyai fasies bank yang


mudah tererosi dan tidak ada plug lempung.
 Luas daerah braided river (sungai menganyam) sangatlah luas, bar
mengandung batubara, dan dataran pasir yang memanjang dan
menerus, lembaran pasir yang lebar yang tidak didominasi oleh
lempung.
 Akresi vertical terbentuk tetapi segera tererosi karena perubahan
lateral secara cepat pada channel.
 Endapan purba pada sungai menganyam (braided river) sangat
sedikit yang terendapkan berupa pasir yang dan berhasil diidentifikasi
dengan baik pada sungai menganyam ( sinuosity rendah).
STUDI KASUS
• Penelitian mengenai formasi batuan pada lingkungan
pengendapan braided river, yang merupakan Formasi
Sawahtambang.
• Tersusun atas satuan batupasir yang sangat tebal dan
memiliki begitu banyak struktur sedimen crossbedding
dan sedikit struktur laminasi, serta didapatkan bentukan
channel yang saling memotong satu sama lain.
• Formasi Sawahtambang memiliki umur oligosen dimana
hal ini didukung oleh analisis paleontologi ( HImawan
1991).
• Dari penampang yang terukur menunjukan gradasi
tingkat butiran dari fraksi kasar yang begitu tebal
hinggal fraksi halus yang cenderung tidak terlalu tebal
(finning upwards).
Peta administratif daerah penelitian.
Kotak merah menunjukkan daerah penelitian
STUDI KASUS
• Batuan mengalami ubahan mineral lempung dari kuarsa dan
alkali felspar, dengan bentuk kristal anhedral sebagai akibat
dari proses deformasi tektonik.
• Lokasi pengukuran disusun oleh batupasir yang sangat tebal
sedikit batulanau , dan batuserpih yang menyisip diantara
batupasir.
• Channel membentuk pola gerusan atau avulsi yang
menginformasikan bahwa saat proses pembentukan channel
terjadi subsidence yang relatif cepat hingga intensitas
channel fill lebih banyak dibandingkan overbank deposit, dan
diketahui bahwa bentuk sungai purbanya merupakan low
sinuosity river.
• Struktur crossbedding memberikan informasi bahwa
paleocurrent daerah penelitian berarah utara-selatan,
sehingga berdasarkan data dapat dipahami mengenai
karakteristik yang terendapkan pada lingkungan braided river
Kenampakan sampel sayatan tipis yang diambil pada
lokasi pengukuran penampang stratigrafi
Terima Kasih

20

You might also like