Professional Documents
Culture Documents
Coffee Toffee
Coffee Toffee
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Abstract
Coffee Toffee can be used for meetings or other events. In terms of service Coffee Toffee has
an excellent barista and knowledgeable about coffee, cozy atmosphere equipped with various
facilities, making Coffee Toffee as a place for those who want to refresh the mind while
relaxing and enjoy a cup of cappucino, latte or espresso. This study aims to analyze the effect
of service quality and price perception to customer satisfaction with perceived value as
intervening variable at Coffee Toffee Jatim Expo
This research belongs to the type of causal research. The population used is Coffee Toffee
East Java Expo Surabaya customers who have purchased Service Quality from Coffee Toffee
Jatim Expo Surabaya, while the sample used in this research is 120 people taken by using
purposive sampling sampling technique. Data collection was done by distributing
questionnaires. Data analysis technique used is Structural Equation Modeling (SEM) with
AMOS software.
The results in this study indicate that (1) there is influence but not significant from service
quality from Coffee Toffee Java Expo Surabaya to perceived value; (2) there is influence but
not significant from service quality from Coffee Toffee Jatim Expo Surabaya to customer
satisfaction; (3) there is influence Price Perception from Coffee Toffee Jatim Expo Surabaya
to perceived value; (4) there is influence of price perception from Coffee Toffee Jatim Expo
Surabaya to customer satisfaction; and (5) there is influence perceived value from Coffee
Toffee Jatim Expo Surabaya to customer satisfaction.
Kata kunci: service quality, price perception, perceived value, customer satisfaction
PENDAHULUAN
Pertumbuhan bisnis makanan dan Minum kopi telah menjadi tren gaya hidup
minuman masih tercatat sebagai di kota – kota besar termasuk di Surabaya.
pertumbuhan yang tinggi di berbagai Menurut Gilbert et al. (2004:32),
belahan dunia. Berbagai outlet yang organisasi yang menyediakan kualitas
menawarkan produk makanan dan layanan yang lebih baik akan mendapatkan
minuman dalam berbagai bentuk banyak keuntungan ekonomi yang lebih tinggi.
bermunculan. Di Indonesia, banyak orang Oleh karena itu Lee et al. (2004)
sering minum kopi di warung kopi pinggir menyatakan bahwa kualitas layanan
jalan dengan harga secangkir kopi yang menjadi hal yang umum bagi penyedia jasa
relatif murah. Namun, seiring dalam menjadikannya sebagai keunggulan
berkembangnya zaman, tempat minum utama dengan memberikan fasilitas berupa
kopi dibuat sedemikian rupa agar nyaman.
265
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
layanan yang lebih baik ( Hong, Victor, 2. Apakah service quality berpengaruh
2008: 35). terhadap customer satisfaction pada
Adanya persaingan di dalam industri Coffee Toffee Jatim Expo Surabaya ?
food and beverages, membuat konsumen 3. Apakah price perception berpengaruh
semakin kritis dalam menentukan terhadap perceived value pada Coffee
pembeliannya. Oleh karena itu Toffee Jatim Expo Surabaya ?
pengetahuan terhadap perilaku seorang 4. Apakah price perception berpengaruh
konsumen atas suatu produk sangat terhadap customer satisfaction pada
penting untuk memprediksi minat serta Coffee Toffee Jatim Expo Surabaya ?
keinginan dan harapan mereka. Di 5. Apakah perceived value berpengaruh
samping peningkatan kualitas layanan, terhadap customer satisfaction pada
strategi yang perlu dilakukan oleh Coffee Coffee Toffee Jatim Expo Surabaya ?
Toffee adalah penetapan strategi harga.
Menurut Norman A Hart dan John TUJUAN PENELITIAN
Stapleton (2005:54) persepsi adalah 1. Untuk menganalisis dan membuktikan
penafsiran pribadi tentang apa yang dilihat, pengaruh service quality terhadap
didengar, dibaui oleh seseorang, yakni perceived value pada Coffee Toffee
penerimaan rangsangan-rangsangan indra Jatim Expo Surabaya.
dan penerapan yang disadari atau tidak 2. Untuk menganalisis dan membuktikan
disadari dari mereka untuk membentuk pengaruh service quality terhadap
penafsiran yang dapat diterima tentang arti customer satisfaction pada Coffee
mereka. Menurut Norman A Hart dan John Toffee Jatim Expo Surabaya.
Stapleton (2005:54) harga adalah nilai 3. Untuk menganalisis dan membuktikan
tukar yang disetujui yang membentuk pengaruh price perception terhadap
dasar yang penting bagi perjanjian dagang. perceived value pada Coffee Toffee
Customer perceived value adalah Jatim Expo Surabaya.
perbandingan antara manfaat yang 4. Untuk menganalisis dan membuktikan
diterima pelanggan dengan biaya yang pengaruh price perception terhadap
dikeluarkan pelanggan untuk mendapatkan customer satisfaction pada Coffee
manfaat tersebut. Manfaat yang diterima Toffee Jatim Expo Surabaya.
pelanggan adalah kinerja perusahaan, baik 5. Untuk menganalisis dan membuktikan
berupa service quality ataupun product pengaruh perceived value terhadap
quality yang dirasakan pelanggan. Hal ini customer satisfaction pada Coffee
berarti jika pelanggan telah merasakan Toffee Jatim Expo Surabaya.
manfaat yang diterima dengan biaya yang
dikeluarkan telah sesuai, maka pelanggan LANDASAN TEORI
telah merasakan kepuasan dari pelayanan Menurut Kotler (2000, 8) Marketing is
tersebut. social process by which individuals and
Dalam penelitian ini akan diuraikan groups obtain what they need and want
mengenai Pengaruh Service Quality dan through creating, and freely exchanging
Price Perception terhadap Customer products and service of value with others.”
Satisfaction dengan Perceived Value Yang artinya suatu proses sosial yang
sebagai Variabel Intervening pada Coffee didalamnya individu dan kelompok
Toffee Jatim Expo Surabaya. mendapatkan apa yang dibutuhkan dan
diinginkan dengan menciptakan,
RUMUSAN MASALAH menawarkan, dan secara bebas
1. Apakah service quality berpengaruh menukarkan produk yang bernilai dengan
terhadap perceived value pada Coffee pihak lain.
Toffee Jatim Expo Surabaya ? Menurut Loudon dan Della Bitta
(2000: 356) Perilaku konsumen sebagai
266
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
267
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
269
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
270
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Tabel 2 Tabel 3
Uji Reliabilitas Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
Indices Modifikasi Index
Cronbach’s
Variabel
Alpha
Kesimpulan Goodness Nilai Cut off
Kesimpulan
Service Quality (X1) 0.886 Reliabel of fit index Index value
Price Perception (X2) 0.911 Reliabel χ2 Chi- Diharapkan
Perceived Value (Z) 0.887 Reliabel 66.560 Fit
square kecil
Customer Satisfaction (Y) 0.788 Reliabel
Probability 0.627 ≥ 0,05 Fit
CMN/DF 0.937 ≤ 2,00 Fit
Tabel menunjukkan bahwa hasil pengujian RMSEA 0.000 ≤ 0,08 Fit
reliabilitas indikator variabel Kualitas GFI 0,921 ≥ 0,90 Fit
Service Quality, Price Perception, dan AGFI 0,894 ≥ 0,90 Marginal Fit
Kepuasan Konsumen menunjukkan TLI 1,007 ≥ 0,95 Fit
CFI 1,000 ≥ 0,95 Fit
reliabel, karena nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari 0,6. Oleh karena itu semua
PENGUJIAN HIPOTESIS
variabel Reliabel dan dapat digunakan
untuk proses selanjutnya. Tabel 4
Tabel Antar Konstruk Standardized
UJI MEASUREMENT MODEL Estimate CR P Keterangan
Setelah sebuah model dibuat, data untuk Service Quality
(X1) - Non
pengujian model telah dikumpulkan dan di- -0.086 0.345
Perceived Value 0.945 Signifikan
input, dan sejumlah asumsi terpenuhi, (Z)
Service Quality Non
tahapan selanjutnya adalah melakukan (X1) - Signifikan
-0.020 0.801
pengujian model amos atau measurement Customer 0.252 (Pengaruh
satisfaction (Y) Langsung)
model. Measurement model adalah bagian Price Perception
dari model SEM yang terdiri dari variabel (X2)
0.398 4.783 0.000 Signifikan
Perceived Value
laten (konstruk) dan beberapa variabel (Z)
manifes (indikator). Tujuan pengujian Price Perception
Signifikan
(X2)
adalah untuk mengetahui seberapa tepat Customer
0.254 2.851 0.004 (Pengaruh
Langsung)
variabel-variabel manifes dapat satisfaction (Y)
Perceived Value Signifikan
menjelaskan variabel laten yang ada. (Z) Customer 0.627 4.670 0.000 (Pengaruh
Gambar 2 satisfaction (Y) Langsung)
Service Quality
Measurement Model (X1) Pengaruh
Y = -0,86 x 0,627
.10
1 Perceived Value Tidak
Y = -0,539
e1
.301
Tang
.88 (Z) Customer Langsung
.90 .45
e2
.20
Relia
.30 .37 .35 Satisfaction (Y)
1 1.00 Service
e3 Respon
.88
Quality
e12 e13 e14
Price Perception
.34 (X1) 1 1 1
e4
1
Ass .96 (X2) Pengaruh
.26 .52 .27 Y1 Y2 Y3 Y = 0,398 x 0,627
1 Perceived Value Tidak
e5 Emp -.02 Y = 0,249
-.09 R1
1.00
1.00 .96 (Z) Customer Langsung
.261 1 Satisfaction (Y)
Z1 1.00
e9
.24
1 Z2
1.04
Perceived Value (Z)
.63 Customer
Satisfaction (Y)
Hasil uji menunjukkan bahwa :
e10
.84
.42
e11
1 Z3 1 Service Quality tidak berpengaruh
.14
R2 terhadap Perceived Value, karena nilai CR
.40 .25
sebesar -0.945 dengan nilai P lebih besar
e6
.201
X2.1 1.00
.63
dari 0.05, sehingga hipotesis H1 dapat
e7
.24
1 X2.2
1.04
.96 Price
Perception
(X2)
Chi Square = 66.560
P = .627
dinyatakan ditolak.
.26 CMIN/DF = .937
e8
1 X2.3 RMSEA = .000
GFI = .928
AGFI = .894
Service Quality tidak berpengaruh
TLI = 1.007
CFI = 1.000 terhadap customer satisfaction konsumen,
karena nilai CR sebesar -0.252 dengan
nilai P kurang besar dari 0.05, sehingga
hipotesis H2 dapat dinyatakan ditolak.
271
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
272
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
Ismail, A, et al. 2009. Service Quality Payne,A. 2001. Pemasaran Jasa, Cetakan
Dimensions, Perceive Value and Kedua, Yogyakarta: Andi and Pearson
Customer Education.
Satisfaction: ABC Relationship Model
Rangkuti, Freddy. 2002. Riset Pemasaran.
Testing.Vol.2 Issue No 1.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kotler, Philip & Keller, 2006. Marketing
Management. 12th edition, New Jersey: Rangkuti, F. 2004. The Power of Brand:
Pearson Education, Inc. Teknik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merek plus
Lovelock, C, H. & Wright, L, K., 2002.
Analisis Kasus dengan SPSS. Jakarta:
Principles of Service Marketing and
Gramedia.
Management. New Jersey: Prentice Hall
Inc. Remiasa Marcus dan Yenny Lukman.
2007. Analisis Persepsi Pelanggan
Lovelock. 2004. Service Marketing. 2nd
terhadap Kualitas Layanan Coffee Shop
edition. USA: Prentice Hall.
Asing dan Coffee Shop Lokal. Jurnal
Manajemen Perhotelan, Fakultas
273
JEM17
Jurnal Ekonomi Manajemen, Hal 265 - 274 Volume 2, Nomor 1, Mei 2017
274