You are on page 1of 34

Tugas!

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

MINERAL

Disusun Oleh :

Kelompok : VII

Kelas : II.B

Nama : Nasmi Rafiq F16048

Novita Sari F16053

Nur Ainun F16054

Riska Nurul Aldin F16063

Risky Olipiya F16064

Rudi A. F16067

DIPLOMA III AKADEMI FARMASI BINA HUSADA

KENDARI

2017
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat, rahmat

dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah kami tentang

"Mineral"

Kami percaya bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak maka penulisan

makalah yang berjudul "Mineral" ini tidak dapat berjalan lancar. Oleh karena itu,

kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Kami sadar sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang

membangun dari ibu dosen, dan semua pihak maupun para pembaca.

Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan sumbangan yang

bermanfaat dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia pada umumnya dan

bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya. Apabila ada salah dalam

penulisan makalah ini, Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena sesuai

dengan pepatah “Tiada Gading yang Tak Retak” maka takkan ada yang sempurna.

Kendari, 05 Mei 2017

Penulis
BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan mempunyai peranan besar dalam meningkatkan derajat

hidup masyarakat, maka semua negara berupaya menyelenggarakaan

pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya. Pelayanan kesehatan ini berarti

setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau bersama-sama dalam suatu

organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

mengobati penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, kelompok,

ataupun masyarakat.

Sehat dalam definisi WHO (1957) adalah suatu keadaan sejahtera

sempurna dari fisik, mental, dan sosial yang tidak hanya terbatas bebas dari

penyakit dan kelemahan, dirasa sesuai atau tidak lengkap lagi.

Penanganan gizi buruk sangat terkait dengan strategi sebuah bangsa

dalam menciptakan SDM yang sehat, cerdas dan produktifitas. Upaya

peningkatan SDM yang berkualitas dimulai dengan cara penanganan

pertumbuhan anak sebagai bagian dari keluarga dengan asupan gizi dan

perawatan yang baik. Ditingkat masyarakat faktor-faktor seperti lingkungan

yang higienis, ketahanan pangan keluarga, pola asuh terhadap anak dan

pelayanan kesehatan primer sangat menentukan dalam membentuk anak

yang tahan gizi buruk.

Mineral terdapat di dalam tubuh dan memegang peranan penting

dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun
fungsi tubuh secara keseluruhan. Keseimbangan mineral di dalam tubuh

diperlukan untuk pengaturan kerja enzim, pemeliharaan keseimbangan asam

basa, pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan.

Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan

menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral

makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan

manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 1000 mg/hari, sedangkan

mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang

dari 100 mg /hari .

Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah

kalsium (Ca), fosfor (P), magnesium (Mg), sulfur (S), kalium (K), klorida

(Cl), dan natrium (Na). Sedangkan mineral mikro terdiri dari kromium (Cr),

tembaga (Cu), fluoride (F), yodium (I) , besi (Fe), mangan (Mn), silisium

(Si) and seng (Zn).

Kalium dalam tubuh orang dewasa lebih banyak terdapat dalam ruang

intraseluler, jadi kalium merupakan ion utama dari cairan intraselular.

Natrium merupakan ion utama di dalam cairan ekstraseluler. Kalium dan

Natrium berperan dalam mengatur tekanan osmosis cairan tubuh.

Sumber mineral tersebut, dapat diperoleh dari kentang, pisang,

kedelai, pepaya, melon, mangga, labu, alpukat, wortel, bayam, kacang

kering, kacang polong dan masih banyak lagi.


B. Perumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan mineral ?

2. Apa saja fungsi mineral dalam tubuh ?

3. Apa saja jenis-jenis mineral ?

4. Sediaan apa saja yang mengandung mineral beredar dipasaran ?

C. Tujuan

Dari perumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan makalah ini

antara lain sebagai berikut :

1. Agar mengetahui apa itu mineral.

2. Agar mengetahui fungsi mineral dalam tubuh.

3. Agar mengetahui jenis mineral.

4. Agar mengetahui sediaan apa saja yang mengandung mineral beredar

dipasaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mineral Dan Mineral Spura

Makanan mengandung berbagai jenis bahan yang bermanfaat

untuk keperluan tubuh. Bahan yang bermanfaat untuk keperluan tubuh

dikenal sebagai zat makanan. Zat makanan memberikan tenaga,

membangun, dan menyehatkan tubuh kita. Makanan, sebaiknya

mengandung air yang amat penting bagi kehidupan kita ( Zainal, 2011).

Makanan yang kita makan selama ini rata-rata meliputi air, protein,

karbohidrat, lemal, vitamin, dan mineral. Akan tetapi, kenyataannya

komposisi tubuh kita adalah sebagai berikut :

a. Sekitar 60% terdiri dari air,

b. Sekitar 20% terdiri dari lemak,

c. Sekitar 20% sisanya merupakan gabungan dari protein (pada otot)

ditambah karbohidrat, mineral, dan vitamin ( Zainal, 2011).

Tidak semua makanan mengandung semua zat makanan. Misalnya,

kandungan utama nasi ialah karbohidrat. Kandungan utama telur goreng

adalah protein dan lemak. Oleh karena itu kita perlu berbagi zat makanan

dalam makanan kita ( Zainal, 2011).

Untuk dapat hidup sehat, kita memerlukan gizi yang seimbang dan

tidak berlebihan. Nutrisi atau zat makanan dibagi menjadi makronutrien

dan mikronutrien. Disebut makronutrien karena kebutuhan tubuh kita atas


zat tersebut selatif besar dan zat-zat itu dapat menghasilkan energi.

Sementara itu mikronutrien merupakan jumlah yang dibutuhkan oleh

tubuh kita lebih kecil (dalam satuan miigram). Namun, mikronutrien tidak

kalah penting dengan makronutrien karena mikronutrien tersebut berperan

dalam berbagai proses metabolisme dalam tubuh ( Zainal, 2011).

a. Makronutrien protein, lemak, dan karbohidrat.

b. Mikronutrien vitamin dan mineral

Mineral adalah zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah

kecil untuk membantu reaksi fungsional tubuh. Misalnya, untuk memlihara

keteraturan metabolisme ( Zainal, 2011).

Menurut buku obat-obat penting Edisi VI, mineral dengan ini

dimaksudkan zat-zat anorganis, yang seperti vitamin dalam jumlah kecil

bersifat esensial bagi banyak proded metabolisme dalam tubuh. yang

paling banyak dibutuhkan adalah kalium (K) dan natrium (Na) k.l.2-3 g,

kalsium (Ca) k.l. 1 g, dan magnesium (Mg) k.l. 0,3 g, juga fosfor (P) dan

klorida (Cl) ( Tan Hoan, 2007 ).

Elemen spura didefinisikan sebagai mineral yang dibutuhkan

kurang dari 20 mg sehari, yakni besi (Fe) dan seng (Zn) 10-15 mg, selen

(Se) 30 mg, mangan (Mn) 2-5 mg, molibden dan flour (Mo,F) 1-2 mg,

krom (Cr) 0,2 mg, tembaga (Cu) 2-5 mg, Iod (J) 60 mg dan kobal (Co) Ca

3 mg. sebelum tahun 1950-an, jumlah ini belum dapat ditentukan secara

kuantitatif. beberapa elemen hanya dibuktikan keberadaannya dengan

reaksi warna atau melalui spektroskopik terhadap jumlah yang sangat kecil
(spura). oleh karena itu elemen tersebut dinamakan elemen spura

kemudian dengan teknik modrern, seperti spektroskopik dan absorbsi

atom, spura logam bisa ditentukan sebanyak 1 mg dalam 10.000 kg bahan

makanan, artinya 1:107 (pangkat tujuh) ( Tan Hoan, 2007 ).

Fungsinya masing-masing dalam tubuh sangat berbeda, Ca dan P

utuk sebagian besar bertanggung jawab bagi kekuatan kerangka. K,Mg,dan

P terutama membentuk sistem pendapar intra seluler (buffer). Na dan Cl

justru memegang peranan penting diruang ekstra seluler, antara lain

sebagai pengatur tekanan osmotis dan tekanan darah normal. banyak

elemen spura merupakan Ko-faktor (bagia aktif) da metallo-Enzim

misalnya Fe,Zn,Mg,Mo dan Cu, yang mengkatalisa proses metabolisme

penting. fluor dan stransium (Sr) khususnya esensial bagi tulang gigi dan

emailnya, sedangkan iod merupakan bahan pangkal bagi sintesa hormon

tiroid ( Tan Hoan, 2007 ).

Resorbsinya dari usus sering kali tergantung pada kebutuhan tubuh

dan ekskresinya melalui ginjal atau tinja. bila pengeluaran ini terbatas,

maka resorbsinya juga rendah, seperti pada Fe dan Cr, walaupun diet

mengandung elemen tersebut dalam jumlah besar. zat-zat lain yang

berlangsung baik, diserap dalam jumlah banyak dan kelebihannya

dikeluarkan lagi lewat kemih atau empedu ( Tan Hoan, 2007 ).

Penggunaan mineral khususnya untuk prevensi dan penggobatan

keadaan defisiensi, terutama garam K dan Ca. Begitupula Na, Cl dan fosfat

yang dalam keadaan darurat juga digunakan sebagai infus. Dari elemen
spura hanya Fe dan J, Zn, F dan Sr digunakan sebagai obat; kedua elemen

terakhir digunakan dalam ilmu kedokteran gigi. Zat-zat lainnya hanya

digunakan sebagai komponen dari sediaan multivitamin atau sebagai food

terapi alternatif. Sebetulnya semua elemen spura, seperti vitamin,

seharusnya terdapat cukup banyak dalam makanan sehari-hari yang

susunannya bermutu baik, artinya yang memenuhi ketentuan diet

referensi dari Dewan Nutrisi sesutu negara. Tetapi dalam praktek sering

terjadi bahwa RDA-nya tidak dipenuhi karena pelbagai sebab. Oleh

karenanya suplesi mineral dan elemen spura berguna bagi orang yang

tidak mungkin atau tidak mumpu mengikuti diet ideal tersebut. Misalnya

selenium dan seng karena bersifat antioksidands dngan peranan penting

untuk memelihara sistem imun ( Tan Hoan, 2007 ).


B. Fungsi Mineral

Kebutuhan setiap orang akan mineral bervariasi dan berbeda-beda

tergantung pada umur, kesehatan, jenis kelamin, serta kondisi fisiologis

seperti kehamilan. Mineral mempunyai nilai biologis yang cukup penting

guna mempertahankan fungsi fisiologis dan struktural, mencegah

defisiensi, serta mencegah turunnya kondisi kesehatan. Secara umum,

fungsi mineral bagi tubuh adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan bahan sebagai penyusun tulang dan gigi,

b. Membantu fungsi organ, memelihara irama jantung, kontraksi otot,

konduksi syaraf, dan keseimbangan asam basa ( Zainal, 2011).

Kalsium merupakan mineral yang paling banyak terdapat dalam

tubuh. Lebih dari 90% kalsium terdapat dalam tulang. Fosfor merupakan

mineral kedua terbanyak, yakni sekitar 85% terdapat dalam tulang.

Mineral jenis ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk garam mineral, seperti

NaCl (garam meja) ( Zainal, 2011).

Setiap mineral mempunyaiperan dalam tubuh. Natrium Klorida


(NaCl), mempunyai peranan yang penting. Peranan pertama adalah untuk
membangun berbagai cairan tubuh, seperti cairan dalam darah dan cairan
dalam pencernaan. Peranan kedua adalah untuk mengimbangi berbagai
fungsi dan tekanan dalam tubuh. Walau bagaimanapun, mengonsumsi
natrium klorida(garam dapur) yang berlebihan akan mengganggu dan
meningkatkan tekanan dalam tubuh. Keadaan ini merupakan salah satu
faktor yang menyebabkan penyakit jantung. Oleh karena itu, mineral
merupakan zat makanan yang amat penting bagi kesehatan kita ( Zainal,
2011).
C. Jenis Mineral

Berdasarkan takaran mineral jumlah kebutuhan dalam perhari,

mineral dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian, antara lain :

a. Mayor mineral ( makromineral atau macro nutrition element )

Mayor Mineral atau mineral utama ialah mineral yang dibutuhkannya

dalam jumlah yang cukup banyak yaitu sekitar lebih dari 100 mg

( Zainal, 2011). Mineral jenis ini contohnya :

1) Magnesium (Mg)

Magnesium adalah zat yang berfungsi membantu pembentukan

tulang, aktivitas enzim, dan pembentukan protein serta berperan

penting pada relaksasi otot; pada otot jantung orang yang

meninggal akibat infrak ditemukan kadar Mg (dan K) yang rendah.

Oleh karena itu Mg diunakan sebagai prevensi dan terapi infark

jantung. Disamping itu Mg berperan penting pada metabolisme

kalsium dan juga diperlukan untuk sintesa protein yang terdapat

daam tulang. Penting pula bagi absorpsi kalsium, kalium, dan

natrium. Dalam tubuh ornag dewasa mengandung magnesium antara

20-30 gram. Kira-kira 1% terdapat dalam plasma darah, 45%

terdapat dalam sel, dan selebihnya terdapat dalam tulang.

Magnesium banyak terdapat dalam kedele, padi-padian whole grain,

cereals, kacang-kacangan (nuts, amandel), buah (ara, abrikos) dan

sayuran hijau (molekul klorofil mengandung atom Mg), srta sedikit

dalam susu, ikan dan daging ( Tan Hoan, 2007 ).


2) Kalsium (Ca)

Kalsium adalah zat pembangun yang dapat membantu berbagai

fungsi dalam tubuh. Tulang dan gigi merupakan bagian tubuh yang

memerlukan banyak kalsium. Selain itu, kalsium juga membantu

pembekuan darah dan fungsi syaraf. Oleh karena itu, zat kalsium

sangat diperlukan oleh anak-anak yang sedang dalam pertumbuhn

dan ibu hamil (mengandung) atau menyusui.

Kalsium terdapat sebanyak 99% dalam tulang rangka dan sisanya

dalam cairan antarsel dan plasma. Dalam bahan makanan terutama

dalam susu dan telur, juga gandum dan sayur-mayur, antara lain

bayam ( Tan Hoan, 2007 ).

3) Kalium (K)

Zat ini praktis terdapat dalam semuaa makanan, antara lain banyak

dalam sayuran (bit, bayem, tomat, kentang), buah-buahan (Avokad,

jeruk, aprikot, pisang, ara, anggur/kismis, plum), kaang tanah,

kedele, badam, biji labu manis (pumkin) dan kopi. Kalium mengatur

keseimbangan asam-basa serta isotoni sel. Selain itu juga

mengaktivasi banyak reaksi enzim dan proses Fisiologi, seperti

transmisi implus di saraf dan otot, kontraksi otot dan metabolisme

karbohidrat ( Tan Hoan, 2007 ).


4) Fosfor (P)

Fospor adalah zat pembangun bagian-bagian dalam tubuh kita,

seperti tulang dan gigi. Makanan yang mengandung fosfor adalah

ikan, udang, susu, dan keju. Sumber makanan dari tumbuhan yang

mengandung fosfor adalah beras, sayuran hijau dan kacang-

kacangan ( Zainal, 2011).

5) Sulfur (S)

6) Natrium (Na)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan

memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotiknya, juga

pada pembentukan perbedaan potensial (listrik) yang perlu bagi

kontraksi otot dan penerusan implus disaraf ( Tan Hoan, 2007 ).

7) Klorida (Cl).

b. Trace Mineral (mikromineral atau micro nutrition element)

Trace Minerals dibutuhkan pada tingkat sekitar kurang dari 100 mg per

hari. Mineral jenis ini contohnya zat besi (Fe), fluoride (F), mangan

(Mn), seng (Zn), iodium (I), selen (Se), tembaga (Cu), molibden (Mo),

dan krom (Cr). Zat-zat tersebut merupakan komponen penting dari

struktur tulang, jaringan ikat, hemoglobin, hormon, dn enzim

( Zainal, 2011).

Anemia merupakan salah satu penyakit akibat kekurangan zat besi

didalam tubuh. Anemia adalah suatu kondisi dimana tubuh tidak memiki

cukup sehat sel darah merah. Sel darah merah menyediakan oksigen ke
jaringan tubuh. Anemia defisiensi zat besi adalah penurunan jumla sel

darah merah dalam darah yang disebabkan oleh zat besi yang terlalu

sedikit. Besi merupakan komponen utama dari hemoglobin dan penting

untuk fungsi yng tepat. Kehilangan darah kronis karena alasan apapun

adalah penyebab utama kadar zat besi yang rendah dalam tubuh karena

menghabiskan simpanan besi tubuh untuk mengkompensasi hilangnya zat

besi yang berlangsung. Anemia yang disebabkan oleh rendahnya kadat zat

besi disebut anemia defisiensi besi. Kekurangan zat besi merupakan

penyebab yang sangat umum dari anemia (Atikah, 2011).

Anemia defisiensi besi adalah bentuk anemia yang paling umum.

Sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil, dan 3% dari pria tidak punya

cukup zat besi dalam tubuh mereka. Besi merupakan bagian penting dari

hemoglobin, yang merupakan protein pembawa oksigen dalam darah.

Tubuh biasanya mendapatkan besi melalui diet dan daur ulang besi dari sel

darah merah yang sudah tua. Tanpa besi (Fe), darah tidak dapat membawa

oksigen secara efektif. Oksigen diperlukan untuk setiap sel dalam tubuh

supaya berfungsi normal (Atikah, 2011).


D. Sediaan Obat Yang Mengandung Mineral Dipasaran

1. Fatigon

 Komposisi :

Vitamin E 30 IU

Thiamine (B1) 100 Mg

Pyridoxine (B6) 50 Mg

Cyanocobalamine (B12) 100 Mcg

Kalium-l-Aspartat 100 Mg

Magnesium-l-Aspartat 100 Mg

 Indikasi

Mencegah dan mengobati kekurangan vitamin E, B1, B6 dan B12,

serta kekurangan mineral kalium dan magnesium, dengan gejala

antara lain :

 Pegal-linu, otot kaku dan nyeri otot.

 Gangguan saraf tepi seperti sering kesemutan dan pegal-pegal.

 Kekurangan darah seperti pusing-pusing, lelah, letih, lesu dan

kurang semangat.

 Menunjang pembentukan sel-sel darah merah.


Mencegah Dan mengobati kekurangan vitamin E seperti nyeri pada

betis (claudicatio intermitten). Memperlancar proses metabolisme

tubuh.

 Farmakologi

Fatigon, mengandung komponen penting yang dibutuhkan tubuh

untuk memperlancar proses pembakaran ulang asam susu

(penyebab pegal-linu dan otot kaku). Proses ini mempermudah

penyediaan tenaga. Berkhasiat pula untuk menetralkan zat-zat yang

bersifat racun (detoksifikasi), dan turut memperlancar pengeluaran

amonia dan CO2 yang tidak berguna bagi tubuh.

Fatigon, dilengkapi dengan vitamin E yang berkhasiat mengatasi

kerontokan rambut dan kekeringan kulit. Juga berkhasiat dalam

pencegahan terbentuknya zat racun akibat oksidasi lemak dan turut

memperlancar proses metabolisme tubuh.

Fatigon, memperlancar pengolahan zat-zat dalam tubuh dan

berfungsi sebagai obat penunjang dan pencegahan pada reumatik,

penyakit jantung, gangguan saraf dan gangguan fungsi hati,

sehingga membantu peningkatan daya tahan tubuh.

 Dosis

1 kaplet /hari, bila perlu, dosis dapat ditingkatkan sampai 3 kaplet

/hari. Dapat dikonsumsi pria dan wanita rutin setiap hari setelah

bekerja/beraktivitas atau sebelum tidur.


2. Pharmaton

 Komposisi:

Tiap kapsul lunak mengandung:

Ekstrak Ginseng G115 40,0 mg


konsentrasi tinggi
Dimetilaminoetanol 26,0 mg
bitartrat Pharmaton
Vitamin A palmitat 4000 IU
Vitamin B1 mononitrat 2,0 mg
Vitamin B2 2,0 mg
Vitamin B6 1,0 mg
Vitamin B12 1,0 mcg
Vitamin C 60,0 mg
Vitamin D 400 IU
Vitamin E 10,0 mg
Nikotinamida 15,0 mg
Kalsium pantotenat 10,0 mg
Rutin 20,0 mg
Besi (II) sulfat dihidrat 33,0 mg
Kalsium hidrogen fosfat 307,5 mg
Kalsium fluorida 0,42 mg
Kalium sulfat 18,0 mg
Tembaga (II) sulfat 2,8 mg
monohidrat
Mangan (II) sulfat 3,1 mg
monohidrat
Magnesium sulfat trihidrat 71,0 mg
Seng oksida 1,25 mg
Lesitin 66,0 mg
 Cara Kerja Obat

Pharmaton® Formula mengandung vitamin, mineral dan unsur hara

dalam jumlah yang memenuhi kebutuhan tubuh sehari-hari dan

ekstrak Panax Ginseng Pharmaton G115 terstandarisasi. Ekstrak

Panax Ginseng Pharmaton G115 terstandarisasi meningkatkan

aktivitas sel, yang ditunjukkan dengan peningkatan pada kapasitas

fisik dan mental. Uji pada binatang yang diikuti dengan suatu

pengurangan konsentrasi asam laktat dalam otot selama latihan

telah terbukti. Vitamin, mineral dan unsur hara memperbaiki dan

mencegah gangguan metabolisme sel dalam kondisi meningkatnya

kebutuhan. Asupan vitamin, mineral dan unsur hara yang rendah

bisa menyebabkan gangguan-gangguan seperti kelemahan,

kelelahan, menurunnya daya tahan, dan memperlambat masa

penyembuhan. Vitamin B kompleks dibutuhkan untuk fungsi

metabolik normal. Komposisi dan dosis komponen Pharmaton®

Formula dipilih berdasarkan persyaratan Uni Eropa tentang Angka

Kecukupan Gizi Harian (AKG/RDA = Recommended Daily

Allowance) untuk suplemen makanan.

 Dosis dan Cara Pemakaian

Dewasa : Dosis yang dianjurkan adalah 1 kapsul lunak diminum


pada waktu makan, lebih dianjurkan pada waktu makan
pagi
Anak- : Tidak dianjurkan untuk digunakan pada anak-anak di
anak bawah usia 12 tahun.
Lanjut : Tidak ada rekomendasi dosis yang khusus untuk orang
usia lanjut usia.
 Kontraindikasi

Pharmaton® Formula dikontraindikasikan pada gangguan

metabolisme kalsium (hiperkalsemia dan hiperkalsiuria), pada

hipervitaminosis A atau D, gangguan ginjal, selama terapi dengan

retinoid (misalnya pengobatan acne/ jerawat) atau vitamin D, dan

pada kondisi dimana diketahui hipersensitif terhadap komposisi

Pharmaton® Formula..

 Interaksi

Pada suatu studi terhadap ginseng Amerika, terlihat bahwa ginseng

dapat menurunkan efek antikoagulan. Sebelum mulai

mengkonsumsi produk ini, konsultasikan terlebih dahulu

dengan dokter Anda jika Anda akan atau berencana mengkonsumsi

obat-obat antikoagulan (pengental darah).

 Efek Samping

Dapat terjadi kasus-kasus sakit kepala, pusing, reaksi

gastrointestinal (seperti mual, sakit perut, muntah dan diare) dan

reaksi hipersensitivitas (seperti ruam, pruritus)


3. Osteocare (Tablet)

 Komposisi / Kandungan

Tiap osteocare tablet mengandung : Kalsium 300 mg, Magnesium

150 mg, Seng (Zink / Zn) 5 mg, dan Vitamin D atau

Cholecalciferol 2,5 mg.

 Farmakologi / Mekanisme kerja obat

Kalsium diperlukan oleh tubuh untuk pembentukan tulang dan

gigi. Selama masa anak-anak dan remaja, diperlukan konsumsi

kalsium yang optimum untuk pertumbuhan tulang. Selama usia

pertengahan dan usia tua, kalsium diperlukan untuk pemeliharaan

kesehatan tulang. Pada wanita hamil dan menyusui kebutuhan

kalsium meningkat. Banyak orang, khususnya yang tidak

menkonsumsi susu yang cukup, tidak mendapatkan jumlah

kalsium yang dibutuhkan. Osteocare merupakan sumber kalsium


tambahan. Osteocare dikombinasikan dengan Magnesium, Seng

dan Vitamin D3 untuk membantu absorpsi kalsium dan berperan

dalam metabolisme tulang.

 Indikasi / Kegunaan

Indikasi osteocare adalah sebagai suplemen untuk membantu

memenuhi kebutuhan kalsium pada anak-anak dalam masa

pertumbuhan, orang dewasa, wanita hamil dan menyusui, masa

menopause, dan orang tua.

 Kontraindikasi

Kontraindikasi osteocare adalah sebagai berikut :

a. Hipersensitif terhadap salah satu komposisi osteocare.

b. Osteocare harus digunakan hati-hati dan dalam pengawasan

dokter pada kondisi : Hipoklorhidria kronis, gangguan fungsi

ginjal, dan pasien dengan riwayat calcium-oxalate urinari

calculi.

 Dosis dan Aturan pakai

Dosis osteocare adalah 1 tablet sehari 2-3 kali, atau sesuai

petunjuk dokter, osteocare sebaiknya diminum 15 menit sebelum

atau sesudah makan.

 Efek samping

Tidak ada efek samping osteocare, kecuali kadang-kadang berupa

gangguan ringan saluran pencernaan termasuk konstipasi (susah

buang air besar) dan kembung.


 Peringatan dan Perhatian

Penggunaan osteocare bersama-sama dengan tetracycline harus

dihindarkan.

4. Hemobion (Kapsul Vitamin dan Mineral)

 Komposisi / Kandungan

Tiap kapsul Hemobion mengandung Vitamin dan Mineral :

a. Besi Fumarat 360 mg

b. Asam Folat 1,5 mg

c. Vitamin B12 15 mg

d. Kalsium karbonat 200 mg

e. Kolekalsiferol (Cholecalciferol) 400 I.U.

f. Asam askorbat / Vitamin C 75 mg.

 Farmakologi / Mekanisme kerja obat

Hemobion merupakan sediaan hematinik untuk pengobatan

anemia yang juga mengandung kalsium, kolekalsiferol dan

vitamin C sebagai pelengkap.


Anemia adalah kondisi yang sering dijumpai pada wanita hamil.

Hasil terbaik pada pengobatan anemia diperoleh bila diberikan

zat besi, Asam folat, dan Vitami B12. Hemobion mengandung

ferrous fumarate, Asam folat dan Vitamin B12 yang sangat

penting untuk pembentukan sel darah merah.

Kebutuhan kalsium meningkat pada masa kehamilan dan

defisiensi kalsium sering dijumpai pada bayi yang baru lahir.

Hemobion juga mengandung kalsium karbonat sebagai suplemen

pada wanita hamil. Kalsium karbonat diubah menjadi bentuk

yang mudah larut didalam usus sehingga mudah diserap oleh

saluran pencernaan. Hemobion juga mengandung kolekalsiferol

yang berfungsi meningkatkan penyerapan kalsium diusus.

Dengan demikian jumlah kalsium cukup tersedia untuk

memenuhi kebutuhan yang meningkat dari janin kemudian pada

bayi.

 Indikasi / Kegunaan

Indikasi Hemobion adalah sebagai suplemen pada keadaan :

Anemia pada masa kehamilan dan laktasi, suplemen pada masa

kehamilan, dan Anemia karena kehilangan darah oleh berbagai

sebab.
 Kontraindikasi

Hipersensitivitas pada Hemobion capsule adalah sebuah

kontraindikasi. Sebagai tambahan, Hemobion capsule tidak boleh

dikonsumsi jika anda memiliki kondisi berikut :

a. Anemia dari piruvat kinase dan kekurangan C6PD.

b. Batu ginjal.

c. Operasi untuk menghapus perut.

d. Peningkatan aktivitas kelenjar paratiroid.

e. Penyakit ginjal.

f. Tumor yang larut tulang.

 Dosis dan Aturan pakai

Dosis Hemobion adalah 1 kapsul sehari.

 Efek samping obat

Efek-efek samping dibawah ini memungkinkan tetapi tidak selalu

terjadi. Bebderapa efek samping ini langkah tetapi serius.

Terutama jika efek samping tidak hilang, diantaranya yaitu :

a. Saluran kemih

b. Radang lambung

c. Diare

d. Batu ginjal

e. Sakit kepala
5. Elkana (Tablet Multivitamin dan Mineral)

 Komposisi / Kandungan

Tiap tablet mengandung :

a. Dibasic calcium phosphate 200 mg.


b. Calcium lactate 100 mg.
c. Vitamin B6 20 mg.
d. Vitamin C 25 mg.
e. Vitamin D 100 IU.
 Farmakologi / Mekanisme kerja obat
a. Elkana mengandung kalsium dan unsure-unsur lain yang
merangsang proses pertumbuhan badan.
b. Kalsium monohidrogen fosfat dan kalsium laktat merupakan
sumber kalsium, yang memegang peranan penting dalam
pertumbuhan tulang, pencegahan dan pengobatan kekurangan
kalsium.
c. Vitamin C diperlukan untuk pembentukan tulang yang normal.
Dalam tahap pertama pembentukan tulang, vitamin c
berkumpul di dalam jaringan yang baru.
d. Vitamin D3 diperlukan dalam penyerapan kalsium dan fosfat
dari saluran pencernaan.
e. Vitamin B6 diperlukan untuk keaktifan susunan saraf pusat
yang normal, metabolisme protein, pengobatan rasa mual dan
muntah-muntah sewaktu hamil.
 Indikasi / Kegunaan
Indikasi Elkana adalah untuk defisiensi vitamin dan kalsium dan
untuk keadaan dimana kebutuhan vitamin dan kalsium meningkat
seperti wanita hamil, anak-anak dalam masa pertumbuhan.
 Kontraindikasi
Seperti halnya suplemen lainnya Elkana tidak memiliki
kontraindikasi, namun obat ini tidak boleh digunakan oleh orang
yang mempunyai riwayat hipersensitivitas atau alergi terhadap
Elkana atau setiap komponen dari obat ini.
 Dosis dan Aturan pakai
Dosis yang lazim diberikan oleh dokter adalah :
- Dosis pencegahan : anak-anak dalam masa pertumbuhan, dewasa,
wanita hamil dan menyusui : 1 – 2 tablet, 2 kali sehari.
- Dosis pengobatan : dalam hal kekurangan kalsium yang berat,
seperti pada penyakit rakitis, osteomalasia, osteoporosis, takarannya
harus ditentukan oleh dokter.
 Efek samping obat
Elkana dapat ditoleransii tubuh dan hampir tidak menimbulkan
efek samping. Meskipun demikian tergantung masing – masing
orang, obat ini mungkin bisa menimbulkan reaksi alergi yang
sifatnya ringan.
6. Ramabion (Kapsul F Kapsul)

 Komposisi / Kandungan

- Komposisi Ramabion kapsul


Tiap kapsul mengandung :
 Ferro Fumarat 300 mg
 Ascorbic Acid 100 mg
 Sorbitol powder 30 mg
 FolicAcid 2 mg
 Copper Sulfat 0.4 mg
 Manganese Sulfa 0.4 mg
 Vitamin B12 15 meg
 Intrinsic factor7.5 meg
 Ramabion F kapsul
- Tiap kapsul mengandung
Ascorbic Acid Ferro Fumarat Sorbitol powder FolicAcid
Copper Sulfat Manganese Sulfat Vitamin B12 Intrinsic factor
 500 mg
 300 mg
 30 mg
 2 mg
 0.4 mg
 0.4 mg
 50 mg
 7.5 mg
 Farmakologi / Mekanisme kerja obat
- Ferrous Fumarat merupakan garam besi yang bekerja dan
berguna untuk pengobatan anemia karena kekurangan besi.
- Vitamin B12 merupakan salah satu faktor pencegah kekurangan
darah.

- Mangan dan Copper merupakan pelengkap dari khasiat garam


besi yaitu menambah efek kerja haemotonic dari besi pada
pengobatan anemia microcytic.

- Ketiga Trace ini Fe, Cu. Mn sebagai biokatalisator yang


merangsang jaringan-jaringan pembentuk darah dalam tubuh
dalam aktivitasnya dan juga untuk memelihara aktivltas-
aktivitas dalam tubuh.

- Vitamin C membantu dalam penyerapan besi.

- Intrinsic Factor membantu penyerapan Vitamin B12 dan dalam


usus.

- Folic Acid selain sebagai zat pengisi juga berfungsi sebagai


laxantia " untuk menaurangi gejala-geiala defaecasi yang
terjadi pada pengobatan denoanpreparatbesi.

 Indikasi / Kegunaan
Untuk anemia yang disebabkan kekurangan zat besi, Vitamin B12
dan asam folat, seperti pada kondisi baru sembuh dari sakit,
kurang sempurnanya gizi.
 Kontraindikasi
 Dosis dan aturan pakai
- Dewasa : 1 kali sehari, 1 kapsul sewaktu atau sesudah makan.
- Anak-anak : menurut petunjuk dokter.
 Efek samping obat
Mual dan Muntah
7. Livron B-Plex (Tablet salut gula)

 Komposisi dan kandungan

Vitamin B1 HCl 1,5 mg


Vitamin B2 0.25 mg
Vitamin B6 HCl 0,25 mg
Vitamin B12 0,5 mcg
Vitamin C 12,5 mg
Kalsium pantotenat 1,5 mg
Nikotinamida 10 mg
Asam Folat 0,5 mg
Besi (II) glukonat 7,5 mg

Tembaga sulfat 0,65 mg


Substansi hati
100 mg
kering
Aroma qs
 Farmakologi / Mekanisme kerja

LIVRON B. PLEX® suatu kombinasi yang terpilih dan B-

Kompleks - Hati - Besi dalam bentuk tablet bersalut gula.

Disamping vitamin - vitamin B - Kompleks, tablet salut gula ini

berisi besi bermartabat dua dan juga berisi vitamin C sebagai

senyawa asam yang dapat meningkatkan penyerapan besi. Oleh

karena itu, kombinasi ini tidak hanya manjur untuk anemia

hiperkromik, tetapi juga untuk anemia hipokromik.

 Indikasi / Kegunaam

 Anemia makrositik hiperkromik, seperti anemia

megaloblastik tropikal anemia hiperkromik.

 Anemia yang bertalian dengan gangguan fungsi hati,

perdarahan pada gusi.

 Anemia hiperkromik sehabis keracunan.

 Untuk segala macam penyakit oleh karena kekurangan

vitamin B.

 Sesudah pengobatan dengan antibiotika, sulfonamida dan

sebagai tambahan vitamin.

 Dalam hal-hal yang tak memungkinkan penyuntikan dengan

preparat hati, misalnya oleh karena terlalu peka.

 Sebagai tonikum umum untuk pertumbuhan anak-anak yang

tidak sehat.
 Sesudah mengalami berbagai penyakit infeksi dan dalam

masa sembuh dari suatu penyakit.

 Kontraindikasi

 Dosis dan Aturan pakai

Dewasa : 3 x sehari 1-2 tablet salut gula, atau menurut petunjuk

dokter.

Anak : 3 x sehari 1 tablet salut gula, atau menurut petunjuk

dokter.

 Efek samping obat

Nausea, nyeri lambung, konstipasi, diare dan kolik.

( Kompendia Obat Bebas, 2013 )


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mineral merupakan komponen zat gizi yang tersedia dalam

kelompok mikro (dalam jumlah kecil) bersifat esensial untuk membantu

reaksi fungsional tubuh. Mineral dapat dikelompokan menjadi dua, yakni

Mayor mineral (makromineral) contohnya Kalium (K), Fosfor (P), Sulfur

(S), Natrium (Na), Klorida (Cl), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg) dan

Trace mineral (mikromineral) contohnya zat besi (Fe), fluoride (F),

mangan (Mn), seng (Zn), iodium (I), selen (Se), tembaga (Cu), molibden

(Mo), dan krom (Cr). Setiap jenis mineral memiliki fungsi dalam tubuh

manusia, seperti zat besi (Fe) digunakan pada keadaan anemia ferriprive,

yakni anemia akibat kekuranga zat besi. Namun secara umum, fungsi

mineral bagi tubuh adalah membantu fungsi organ, memlihara irama

jantung, kontraksi otot, konduksi syaraf, dan keseimbangan asam basa

serta menyediakan bahan sebagai penyusun tulang dan gigi.

B. Saran

Makanan yang dikonsumsi sebaiknya mengandung karbohidrat,

protein, lemak, vitamin dan mineral yang seimbang agar fungsi normal

tubuh tidak mengalami gangguan.


DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Zainal,. 2011. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (Life Skill).

Bandung: CV YRAMA WIDYA

Kompendia Obat Bebas. 2013. Vitamin Mineral Tonikum dan Suplemen

Makanan. ( http://www2.pom.go.id/public/publikasi/

kompendia/berkas_pdf/Vitamin.pdf )

Proverawati, Atikah,. 2011. Anemia Dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta:

Nuha Medika

Tan Hoan Tjay., dan Kirana Rahardja. 2007. Obat-Obat Penting Edisi VI.

Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

You might also like