You are on page 1of 25

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metode Penelitian Matematika

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Hasratuddin, M.Pd

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

• NURUL HUDA POTI (4151111068)


• RESIKA RANI (4151111077)

KELAS : MATEMATIKA DIK D 2015

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1


B. RUMUSAN MASALAH ................................................................... 1
C. TUJUAN ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 2

Pengertian Tinjauan Kepustakaan ................................................................. 2

Perbedaan Antara Tinjauan Kepustakaan untuk Penelitian Kuantitatif dan


Penelitian Kualitatif ...................................................................................... 2

Lima Langkah dalam Pelaksanaan Tinjauan Kepustakaan ........................... 4

1. Identifikasi Istilah Kunci .................................................................... 4


2. Mencari Kepustakaan ........................................................................ 5
3. Mengevaluasi dan Memilih Kepustaan Secara Kritis ...................... 11
4. Mengorganisasikan Kepustakaan .................................................... 12
5. Menulis Tinjauan Kepustakaan ........................................................ 18

Menelaah Kembali Penelitian Keterlibatan Orang Tua dan Kepercayaan Ibu


Terhadap Kepala Sekolah ........................................................................... 22

1. Analisis Tinjauan Kepustakaan dalam Penlitian Kuantitatif ........... 22


2. Analisis Tinjauan Kepustakaan dalam Penlitian Kualitatif ............. 22

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 24

A. KESIMPULAN ............................................................................... 24

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian adalah suatu proses ilmiah yang dilakukan secara
sistematis dengan meliputi penyimpulan dan analisis data (informasi) dalam
upaya meningkatkan pengetahuan mengenai fenomena yang terjadi. Ada
beberapa persyaratan penelitian yang penting dan harus diketahui terlebih
dahulu salah satunya adalah tinjauan pustaka. Namun, tidak semua peneliti
mengganggap bahwa tinjauan pustaka itu penting dalam penelitiannya. Jika
diperlajari lebih dalam, sebenarnya tinjauan pustaka dapat membantu dan
mendukung penelitian seseorang. Selain itu, tinjauan pustaka juga
menunjukkan kepada audiensi bahwa peneliti mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang penelitian yang berkaitan dengan topik tersebut. Oleh
sebab itu penulisan tinjauan pustaka tidak bisa ditulis secara asal-asalan oleh
peneliti, karena dalam menulis tinjauan pustaka harus ada langkah-langkah
dalam melaksanakan tinjauan kepustakaan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan tinjauan kepustakaan?
2. Mengapa tinjauan kepustakaan harus ada?
3. Apa perbedaan tinjauan kepustakaan untuk penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif?
4. Bagaimana langkah dalam melaksanakan tinjauan kepustakaan?
C. TUJUAN
Adapun tujuan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penegrtian tinjauan kepustakaan
2. Untuk mengetahui pentingnya tinjauan kepustakaan dalam suatu
penelitian
3. Untuk mengetahui perbedaan tinjauan kepustakaan untuk penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif
4. Untuk mengetahui langkah dalam melaksanakan tinjauan kepustakaan

1
BAB II

PEMBAHASAN

Pengertian Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan Kepustakaan adalah rangkuman tertulis dari berbagai artikel


jurnal, buku, dan dokumen-dokumen lain yang mendeskripsikan situasi informasi
sebelumnya dan saat ini tentang topik penelitian Anda. Dalam bentuk penelitian
yang taat-asas, pendidik mendasarkan tinjauan ini terutama pada penelitian yang
dilaporkan dalam artikel-artikel jurnal. Akan tetapi, tunjauan yang baik mungkin
juga berisi informasi lain yang diambil dari berbagai makalah konferensi, buku, dan
dokumen pemerintah. Dalam menyusun tinjauan kepustakaan, Anda dapat
mengutip artikel-artikel penelitian kuantitatif maupun penelitian kualitatif.

Mengapa tinjauan pustaka itu perlu?

Ada banyak alasan. Anda melaksanakan tinjauan kepustakaan untuk


mendokumentasikan bagaimana penelitian Anda akan menambahkan pada
kepustakaan yang sudah ada. Melaksanakan tinjauan kepustakaan juga membangun
keterampilan penelitian anda dalam menggunakan perpustakaan dan menjadi
investigator yang mengikuti arahan dalam kepustakaan, semua pengalaman
berguna yang harus dimiliki sebagai seorang peneliti. Membaca kepustakaan juga
membantu Anda belajar bagaimana para pendidik lain menyusun penelitian mereka
dan membantu Anda menemukan contoh dan model yang berguna dalam
kepustakaan untuk penelitian Anda sendiri. Dengan melakukan pencarian
kepustakaan dengan menggunakan basis-data komputer, Anda dapat
mengembangkan keterampilan dalam menemukan bahan-bahan yang dibutuhkan
di waktu yang tepat.

Perbedaan Antara Tinjauan Kepustakaan untuk Penelitian Kuantitatif dan


Penelitian Kualitatif

Dalam penelitian kuantitaif, peneliti mendiskusikan kepustakaan secara


ekstensif di awal penelitian (lihat Deslandes &Bestrand, 2005). Dalam banyak
penelitian kuantitatif, penulis memasukkan kepustakaan di bagian terpisah yang

2
berjudul “Tinajaun Kepustakaan” (atau lazim juga disebut “Tinjauan Pustaka”)
untuk menyoroti peran penting yang dimainkannya.

TABEL 3.1
Perbedaan dalam Tingkat dan Penggunaan Kepustakaan dalam Penelitian
Kuantitatif dam Penelitian Kualitatif
Perbedaan Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
Banyaknya Subtansial Minimal
kepustakaan yang
dikutip di awal
penelitian
Penggunaan Menjustifikasi atau Menjustifikasi atau
kepustakaan di awal mendokumentasikan mendokumentasi
penelitian perlunya penelitian itu. perlunya penelitian itu.
Memberikan alasan untuk
arah penelitian (yaitu
pernyataan tujuan dan
pertanyaan atau hipotesis
penelitian)
Penggunaan Mengonfirmasi atau tidak Mendukung atau
kepustakaan di akhir prediksi sebelumnya dari memodifikasi berbagai
penelitian kepustakaan. temuan yang sudah ada
dalam kepustakaan.

Serupa dengan penelitian kuantitatif, penulis menyebutkan kepustakaan di awal


penelitian untuk mendokumentasikan atau menjustifikasi arti penting permasalahan
penelitian (Shelden, Angell, Stoner, & Roseland, 2010). Akan tetapi, biasanya tidak
mendiskusikan kepustakaan secara ekstensif di awal penelitian. di sebagian
penelitiaan kualitatif, peneliti menggunakan kepustakaan untuk mendukung
penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti tidak membuat prediksi tentang
penemuan. Mereka lebih tertarik dengan apakah penemuan itu mendukung atau

3
memodifikasi ide dan praktik yang sudah ada seperti yang dikemukakan dalam
kepustakaan.

LIMA LANGKAH DALAM PELAKSANAAN TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Terlepas dari apakah penelitiannya kuantitatif atau kualitatif, ada langkah-langkah


yang lazim digunakan untuk melaksanakan tinjauak kepustakaan. Jika Anda
berencana untuk merancang dan melaksanakan suatu penelitian, biasanya Anda
akan melalui lima langkah yang saling berkaitan. Langkah-langkahnya adalah
sebagai berikut:

1. Identifikasi beberapa istilah kunci untuk Anda gunakan dalam mencari


kepustakaan.
2. Mencari kepustakaan mengenai sebuah topik dengan melihat beberapa tipe
materi dan basis-data, termasuk yang tersedia di perpustakaan akademis
atau di internet
3. Mengevaluasi dan memilih kepustaan secara kritis untuk tinjauan Anda
4. Organisasikan kepustakaan yang telah Anda pilih dengan mengabstraksi
atau membuuat catatan tentang kepustakaan dan mengembangkan diagram
visual.
5. Menulis suatu tinjauan kepustakaan yang melaporkan rangkuman
kepustakaan untuk dimasukkan ke dalam laporan penelitian Anda.

1. Indentifikasi beberapa istilah kunci

Mulailah pencarian kepustakaan Anda dengan mempersempit topik Anda menjadi


beberapa istilah kunci dengan menggunakan satu atau dua kata atau frasa pendek.
Untuk mengidentifikasi istilah tersebut, Anda dapat menggunakan beberapa
strategi yang diuraikan sebagai berikut:

• Menulis “judul kerja” untuk suatu proyek dan pilih dua atau tiga kata kunci
dalam judul yang menangkap ide sentral penelitian Anda.
• Lontarkan suatu pernyataan penelitian umum pendek yang ingin Anda
jawab dalam penelitian.
• Gunakan kata-kata seperti yang dilaporkan penulis dalam kepustakaan

4
• Lihat dalam katalog istilah untuk menemukan kata-kata yang cocok dengan
topik Anda
• Pergilah ke rak-rak buku di perpustakaan kampus atau universitas, pindai
daftar isi jurnal-jurnal pendidikan dari 7 sampai 10 tahun terakhir, dan cari
beberapa istilah kata kunci dalam judul artikel.

2. Mencari Kepustakaan

Setelah mengidentifikasi beberapa istilah kata kunci, anda sekarang dapat memulai
pencarian kepustakaan yang relevan. Anda mungkin tergoda untuk memulai
pencarian Anda dengan mengakses internet dan mengeksplorasi kepustakaan
elektronik yang tersedia mengenai suatu topik. Anda juga dapat memulai pencarian
Anda dengan meminta rekomendasi dari dosen atau mahasiswa tentang artikel dan
penelitian yang baik untuk ditinjau.

Menggunakan Perpustakaan Akademis

Salah satu pendekatan yang baik adalah memulai pencarian Anda di


perpustakaan akdemis. Seumber perpustakaan akademis menyediakan jurnal online
untuk diakses dengan mudah melalui komputer serta berbagai basis-data
terkomputerisasi seperti ERIC. Perpustakaan akademis biasanya memiliki mesin
pencarian secara online sehingga Anda dapat mencari bahan-bahan perpustakaan
dengan mudah.

Ketika menggunakan perpustakaan akademis, ada dua tantangan. Tantanga


pertama, peneliti perlu menemukan bahan tugas yang sulit untuk didapatkan, seperti
jurnal dan terbitan periodik (terkini dan bundelan), dokumen pemerintah, koleksi
microfiche, dan indeks. Tantangan kedua adalah mengatasi frustasi yang timbul
ketika pengguna perpustakaan lain telah meminjam bahan-bahan yang Anda
butuhkan.

Menggunakan Sumber Primer Maupun Sumber Sekunder

Kepustakaan sumber primer terdiri atas kepustakaan yang dilaporkan oleh


individu-individu yang benar-benar melaksanakan penelitian atau yang
memunculkan idenya. Kepustakaan sumber sekunder adalah kepustakaan yang

5
merangkum berbagai sumber primer. Sumber sekunder membantu ketika Anda
memulai tinjauan untuk mengeksplorasi dan menentukan kisaran bahan mengenai
suatu topik.

Gambar 3.1

Klasifikasikan Beberapa Sumber Bahan Tinjauan Kepustakaan dari berbagai


Rangkuman Bahan Tahap Awal

Standar Rendah Beberapa Ide yang


untuk memastikan Muncul Terlebih
Kualitas Dahulu

Bahan Tahap Awal


Makalah yang dipublikasikan di lama,
newsletter profesional, draf makalah
untuk presentasi konferensi

Publikasi Berindeks
Makalah konferensi, disertasi, tesis,
makalah asosiasi profesional,
publikasi collage dan universitas

Artikel Jurnal
Refereed, non-refereed, internnasional,
nasional, regional, negara bagian

Buku
Penelitian, esai
Standar Tinggi Beberapa Ide
untuk Rangkuman Yang Muncul 10
Memastikan Ensiklopedia, ulasan penelitian, Tahun Atau Lebih
Kualitas handbooks, abstrak Setelah Inisiasi

6
Mencari Tipe Kepustakaan yang Berbeda

Gambar 3.1 memberikan sistem klasifikasi kepustakaan yang berguna yang dapat
Anda pertimbangkan. Dengan menggunakan kerangka kerja ini, Anda dapat
memulai pencarian di bagian alas segitiga dengan melihat rangkuman penelitian
yang menyintesis banyak penelitian tentang suatu topik. Dari rangkuman luas
melanjutkan ke artikel jurnal (sumber primer) dan kepustakaan “tahap awal” yang
berada di urutan teratas. Bagi banyak peneliti pemula, mulai dengan rangkuman
adalah ide yang bagus, karena rangkuman memberikan uraian mengenai topik pada
diskusi awal.

a. Rangkuman
Rangkuman memberikan uraian mengenai kepustakaan dan
penelitian pendidikan tentang masalah-masalah yang tepat waktu di bidang
pendidikan. Sumber-sumber termasuk ensiklopedia, kamus, dan glosari
istilah, handbook, indeks statistik, dan tinjauan serta sintesis.
b. Ensiklopedia
Salah satu tempat yang baik untuk memulai ketika hanya sedikit yang Anda
ketahui tentang suatu topik adalah ensiklopedia, misalnya Encyclopedia of
Educational Research (Alkin, 1992).
c. Kamus dan Glosari Istilah
Alat lain yang berguna dalam tinjauan kepustakaan dan proses penelitian
secara keseluruhan adalah kamus dan glosari istilah. Kamus berisi sebagian
besar istilah pendidikan terkini. Post-Modernism and the Social Science
menyediakan glosari istilah-istilah pascamodern yang berkaitan dengan
penelitian tentang ketidaksetaraan dan penindasan di masyarakat kita.
d. Handbook
Banyak handbook mendiskusikan berbagai topik, seperti pengajaran,
membaca, kurikulum, penelitian sosial, administrasi pendidikan,
pendidikan multikultural, dan pendidikan guru. Beberapa handbook tersedia
topik-topik penelitian pendidikan.
e. Indeks Statistik

7
Indeks Satistik, misalnya terbitan tahunan Digest of educational Statistics
(NCES, 1997), melaporkan tren-tren pendidikan yang berguna dalam
menulis penyataan permasalahan atau tinjauan kepustakaan.
f. Tinjauan dan Sintesis
Sumber rangkuman teraksir tentang berbagai topik terdiri atas tinjauan dan
sintesis terkini di bidang pendidikan, psikologi, dan ilmu sosial.
g. Buku
Buku-buku yang paling berguna dalam meninjau kepustakaan adalah yang
merangkum penelitian atau melaporkan diskusi konseptual tentang berbagai
topik pendidikan.
h. Jurnal, Publikasi Berindeks, dan Sumber Elektronik
Untuk menemukan artikel-artikel dalam jurnal, pertimbangkan untuk
mencari seri abstrak, indeks jurnal, atau beragam basis-data komputer di
bidang pendidikan dan ilmu sosial.
i. Abstrak Series
Abstract series (Seri abstrak) yang memungkinkan pencarian berbagai
artikel jurnal yang luas menurut bidang subjek yang tersedia di banyak
bidang. Di bidang administrasi pendidikan, contohnya, Anda dapat
memeriksa Educational Adminstration Abstracts.
j. Basis-Data

Tempat yang paling mungkin untuk menemukan artikel jurnal adalah dalam
suatu database (basis-data) yang mengindeks berbagai artikel jurnal dalam
bentuk cetakan dan CD-ROMs. Enam basis data penting yang menawarkan
berbagai jurnal artikel dan dokumen terkait pendidikan lain yang mudah
diambil :

1. ERIC (1991) merupakan suatu sistem informasi nasional di bidang


pendidikan yang dibentuk pada 1966 oleh U.S. Department of Education
dan National Library of Education. Basis data ERIC terdiri atas dua
bagian : jurnal, yang berlokasi dalam Current Index to Journals in
Education dan dokumen yang ditemukan dalam Resources in
Education. CIJE adalah suatu indeks bulanan dan kumulatif untuk
informasi yang berlokasi dalam lebih kurang 980 jurnal pendidikan dan

8
yang terkait dengan pendidikan. RIE adalah indeks bulanan dan
kumulatif untuk berbagai temuan penelitian terkini, laporan proyek dan
teknis, pidato, naskah yang tidak dipublikasikan, dan buku.
2. Abstrak Psikologi (American Psychological Association [APA] 1927)
dan versi CD-ROM. PsycLit dan PsycINFO ini mengindeks lebih dari
850 jurnal dalam 16 kategori. Mereka menyediakan kutipan bibliorafis,
abstrak untuk artikel jurnal psikologi, disertasi, laporan teknis, buku,
dan bab buku yang dipublikasikan di seluruh dunia.
3. Abstrak Sosiologi (Sosiological Abstracts, Inc.,1953) tersedia dalam
cetakan CD-ROM (sociofile, silverPlatter Information Services,
1974/1986) dan dalam versi web yang disewa perpustakaan, yang
tersedia bagi komputer-komputer yang di networked ke perpustakaan.
4. Social Science Citation Index (SSCI; Institute for Scuentific Information
[ISI], 1969) dan versi CD-ROM Social Science Citation Index
(ISI,1989) enyediakan basis-data berbagai referensi yang dikutip ke
dalam berbagai artikel jurnal.
5. EBSCO Information Services adalah layanan informasi seluruh dunia
yang menyediakan layanan berlangganan cetakan dan elektronik,
pengembangan dan pembuatan basis-data penelitian, dan akses online
ke lebih dari 150 basis-data dan ribuan e-jurnal.
6. Abstrak Disertasi (UniversityMicrofilms International [UMI], 1938-
1965/1966) dan versi CD-ROM Dissertation Abstracts Ondisc (fail
komputer; UMI,1987) menyediakan pedoman untuk disertai doktoral
yang diserahkan oleh hampir 100 institusi peserta di seluruh dunia.

k. Kepustakaan Tahap Awal


Kategori utama dari tinjauan kepustakaan terdiri atas bahan-bahan pada
sebuah tahap perkembangan awal yang mungkin tidak akan disaring kualitasnya
oleh para penijau (misalnya; editor jurnal atau penerbit buku). Kepustakaan
tahap awal terdiri atas berita acara, penelitian yang dipublikasikan di laman
internet, kumpulan berita acara professional dan draf penelitian yang disediakan
penulis. Contohnya, jurnal elektronik penelitian pendidikan yang tersedia di

9
internet. Bahan-bahan ini perlu untuk dievaluasi dengan hati-hati. Siapa saja
bisa meletakkan apa saja di internet dan terkadang sulit untuk melihat informasi
mengenai hal tersebut (misalnya; penulisnya, bagaimana itu bisa ada disana).
Itu juga bisa jadi tidak asli (misalnya; dikutip dari luar konteks) dan itu tidak
melalui proses penyaringan dan peninjauan.

Berikut ini adalah beberapa kelebihan dan kekurangan menggunakan


internet sebagai sumber untuk tinjauan kepustakaan:

Kelebihan dan Kekurangan Menggunakan Internet Sebagai Sumber untuk


Tinjauan Kepustakaan
Kelebihan Kekurangan
• Bahan mudah diakses • Penelitian yang dipublikasikan
karena peneliti dapat di laman tidak ditinjau
mencari kapan saja kualitasnya oleh para pakar
• Situs Web mempunyai • Penelitian yang ditemukan di
informasi yang kaya laman mungkin telah dijiplak
tentang sebagian besar tanpa sepengetahuan si pencari
topik
• Situs Web menyediakan • Beberapa topik penelitian
jaringan yang dapat mungkin sulit ditemukan dan
dikontak oleh peneliti membutuhkan banyak waktu
untuk topik dan
permasalahan
penelitiannya
• Laman dapat dicari • Teks lengkap jurnal elektronik
dengan mudah dengan terbaru yang tersedia di Web
menggunakan mesin jumlahnya sedikit
pencari dan kata-kata
kunci
• Dapat memilih
penelitian-penelitian

10
yang dapat langsung
dicetak dari lama

Tidak diragukan lagi, kemampuan untuk mengakses dan mengambil materi ini
dengan mudah membuatnya sangat menarik, tetapi karena peninjau mungkin belum
mengevaluasi kualitas informasi ini, anda perlu berhati-hati mengenai apakah
bahan tersebut menyajikan penelitian yang taat asas, bijaksana dan sistematis untuk
digunakan dalam tinjauan kepustakaan. Cara menentukan kredibilatas materi
sebagai berikut:

• Lihat apakah bahan itu adalah penelitian yang dilaporkan dalam jurnal
online sudah ditinjau untuk mengawasi kualitas publikasi
• Tentukan apakah anda mengenali penulis karena mereka telah
mempublikasikan bahan-bahan dalam jurnal atau buku yang berkualitas
• Lihat apakah laman itu mempunyai standar untuk menerima penelitian
• Tanyakan kepada dosen pascasarjana anda, apakah beliau merasa bahwa
artikel itu memiliki kualitas yang cukup untuk dimasukkan ke dalam
tinjauan kepustakaan anda.

3. Mengevaluasi dan Memilih Kepustakaan Secara Kritis

Mari kita kembali ke langkah-langkah utama pelaksanaan tinjauan


kepustakaan. Prosesnya dimulai dengan mengidentifikasi kata kunci dan
menemukan berbagai sumber. Begitu Anda menemukan berbagai sumber. Begitu
Anda menemukan kepustakaan, Anda perlu menentukan apakah kepustakaan itu
adalah sumber yang baik untuk digunakan dan apakah relevan dengan penelitian
Anda.

Apakah Kepustakaan tersebut sumber yang baik dan akurat?

Terkadang peneliti pemula mungkin terkejut bahwa meskipun penelitian


telah dipublikasikan, tetapi mungkin tidak layak untuk dimasukkan ke
dalam tinjauan kepustakaan. Beberapa pedoman berikut membantu memilih
kepustakaan dengan hati-hati:

11
• Sedapat mungkin menyandarkan diri pada artikel-artikel jurnal yang
dipublikasikan dalam jurnal-jurnal nasional.
• Gunakan sistem prioritas untuk mencari kepustakaan.
• Cari “berbagai penelitian” untuk dimasukkan ke dalam tinjauan
kepustakaan Anda.
• Memasukkan penelitian kuantitatif maupun kualitatif ke dalam
tinjauan Anda terlepas dari pendekatan yang Anda pakai dalam
penelitian Anda sendiri.

Apakah kepustakaan tersebut relevan?

Anda dapat membaca kepustakaan yang telah Anda pilih, mencatat judul
artikel, isis abstrak di awal bahan (jika ada ) dan judul utama dalam
penelitian.tinjauan ini membant menentukan apakah informasinya relevan
untuk digunakan dalam tinjauan kepustakaan. Relevansi memiliki beberapa
dimensi, dan Anda dapat mempertimangkan kriteria berikut ketika
menyeleksi kepustakaan untuk tinjauan kepustakazn Anda:

• Relevansi topik: apakah kepustakaan tersebut memfokuskan pada


topik yang sama seperti penelitian yang Anda usulkan
• Relevansi individu dan tempat: apakah kepustakaan tersebut
menelaah individu atau tempat yang sama dengan yang ingin Anda
teliti?
• Relevansi permasakahan dan pertanyaan: apakah kepustakaan
gersebut menelaah permasalahan penelitian yang sama dengan yang
Anda usulkan untuk diteliti? Aapakah menjawab permasalahan
penelitian yang sama dengan yang Anda rencanakan untuk dijawab
melalui penelitian Anda?
• Relevansi aksesibilitas: Apakah kepustakaan tersebut tersedia di
perpustakaan Anda, atau dapatkan Anda menuduhnya dari suatu
laman? Dapatkah Anda memperolehnya dengan mudah dari
perpustakaan atau laman?
4. Mengorganisasikan Kepustakaan

12
Proses ini melibatkan proses fotokopi dan pembuatan fail untuk kepustakaan
tersebut. Sekarang, Anda dapat membacanya dengan cepat, membuat beberapa
catataan di atasnya, dan menentukan kecocokannya dengan kepustakaan secara
keseluruhan. Anda juga dapat membuat gambar visual dari kepustakaan tersebut-
literature map (peta kepustakaan) yang membantu mengorganisasikannya,
menempatkan penelitian Anda dalam kepustakaan, dan memberikan kerangka kerja
untuk menyuguhkan penelitian kepada audiensi tentang topik Anda.

a. Mereproduksi, Mengunduh, dan Mengarsip (Filling)

Setelah menemukan beberapa buku, artikel, jurnal, dan beragam dokumen lainnya
(misalnya dokumen pendidikan di ERIC yang tersedia secara online) di
perpustakaan, Anda seharusnya membuat salinan artikel, memindai artikel, atau
mengunduh artikel (sebagagi dokumen HTML atau PDF) dan mengembangkan
sistem tertentu untuk dapat mengambil informasinya secara mudah. Undang-
undang hak cipta mengijinkan duplikasi satu artikel lengkap saja tanpa iizin dari
penulisnya. Meletakkan artikel-artikel dalam map (atau menyimpan dalam file
komputer) yang diurutkan secara alfabet berdasarkan nama penulisnya mungkin
adalah cara yang paling nyaman untuk mengorganisasikan bahan-bahan tersebut.

b. Membuat Catatan dan Mengabstraksi Penelitian

Pembuatan catatan ini sering berupa prosedur informal yang penelitinya


mengidentifikasi ide-ide penting tentang artikel atau bahan dan menulis catatan
kasar tentang masing-masing sumber informasi. Proses ini mungkin melibatkan
pengutipan artikel dan rangkuman singkat poin-poin utama artikel. Poin-poin ini
secara umum terasuk (a) pertanyaan yang ditangani/ dijawab, (b) pengumpulan
data, dan (c) hasil-hasil utama.

Salah satu sistematis untuk merangkum masing-masing sumber informasi adalah


dengan mengembangkan abstrak dari masing-masing sumber. Abstrak adalah
rangkuman aspek utama suatu penelitian atau artikel, yang disampaikan secara
ringkas dan ditulis dengan komponen-komponen spesifik yang mendeskripsikan
penelitian tersebut.

13
Langkah pertama adalah memikirkan tentang tipe kepustakaan yang akan Anda
abstraksikan. Peneliti biasanya menekankan penelitian-penelitian untuk
diabstraksikan dan dimasukkan ke dalam tinjauan kepustakaan, bukan esai atau
opinion paper. Untuk mengabstraksikan elemen-elemen penelitian kuantitatif,
seperti artikel jurnal, makalah konferensi, maupun disertasi atau tesis, Anda dapat
mengidentifikasi aspek-aspek di bawah ini:

• Permasalahan penelitian
• Pertanyaan atau hipotesis penelitian
• Prosedur pengumpulan data
• Hasil penelitian.

Untuk penelitian kualitatif, topiknya sama dengan yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif, namun judulnya merefleksikan istilah yang lazim digunakan dalam
penelitian kualitatif. Ketika mengabstraksikan suatu penelitian kualitatif, Anda
mungkin akan mengidentifikasi:

• Permasalahan penelitian
• Pertanyaan penelitian
• Prosedur pengumpulan data
• Temuan
c. Membangun Peta Kepustakaan
Selama anda mengorganisasikan dan membuat catatan atau
mengabstraksikan artikel-artikel, anda akan mulai memahami isi tinjauan
kepuskataan anda. Dengan kata lain, sebuah gambaran konseptual akan mulai
muncul. Memiliki diagram atau gambar visual dari konseptualisasi ini akan
memungkinkan anda untuk mengorganisasikan kepustakaan dalam pikiran anda,
mengidentifikasi dimana kecocokan penelitian anda dalam kepustakaan ini dan
meyakini orang lain akan pentingnya penelitian anda.

Gambar visual ini menghasilkan peta kepustakaan yang secara harfiah


berarti peta kepustakaan telah anda temukan. Peta kepustakaan adalah gambar yang
memperlihatkan kepustakaan penelitian (misalnya; penelitian, esai, buku, bab dan
rangkuman tentang suatu topik.

14
Rancangan aktual peta ini dapat memiliki beberapa bentuk. Gambar 3.7
memperlihatkan suatu diagram yang dibuat peneliti untuk mengorganisasikan
kepustakaan secara hirarkis. Diorganisasikan dari atas ke bawah, diagram ini
menunjukkan kepustakaan yang telah ditemukan Hovater (2000) tentang topik
preservice training (pelatihan sebelum mengajar) bagi para guru tentang topik
multicultural. Dibagian paling atas gambar ini, Ia merincikan topiknya: kebutuhan
akan program pendidikan guru untuk melatih guru yang responsive secara kultural.
Selanjutnya, dibawah itu Ia mengindentifikasi dua program yang tersedia (program
belajar di luar negeri dan program Amerika Serikat) dan dibawah itu penelitian
khusus yang menangani kedua tipe program ini. Penelitian ini berkaitan dengan
sikap siswa, pemahaman personal guru dan kemungkinan perbaikan dalam
pelatihan. Di tengah kiri bawah peta, Hovater mengemukakan penelitian yang
diusulkannya: memperluas kepustakaan yang menjawab pertanyaan “Apakah
program pendidikan jangka pendek di luar negeri dalam budaya yang tidak
berbahasa inggris menciptakan responsivitas budaya pada pre-service teachers
(guru yang belum mengajar)?

Peta kepustakaan Hovater memasukkan beberapa fitur rancangan yang sangat


berguna yang dapat anda masukkan ke dalam suatu peta kepustakaan. Berikut
adalah beberapa pedoman yang dapat diikuti ketika mengonstruksikan peta
kepustakaan anda:

• Identifikasikanlah istilah kunci untuk topik anda dan tempatkan dibagian


paling atas peta. Seperti didiskusikan sebelumnya, istilah kunci ini
ditemukan dalam judul draf, pertanyaan atau sumber ERIC
• Ambil informasi untuk peta anda dan sortirlah menjadi kelompok bidang-
bidang topic terkait. Berpikirlah dalam kaitannya dengan tiga atau empat
kelompok diantaranya, karena kelompok ini kemungkinan besar akan
menghasilkan beberapa bagian utama dalam tinjauan kepustakaan tertulis.
• Berikan label untuk setiap kotak (label ini akan berguna sebagai judul dalam
tinjauan kepustakaan anda). Disamping itu, dalam setiap kotak, masukkan
sumber-sumber kunci yang anda temukan dalam pencarian kepustakaan
anda yang cocok dengan label kotaknya.

15
• Kembangkan peta kepustakaan dengan sebanyak mungkin tingkat.
Beberapa cabang gambar akan lebih dikembangkan dibandingkan yang lain
karena tingkat keluasan kepustakaannya. Pada beberapa kasus, anda dapat
mengembangkan cabang secara terinci karena merupakan bidang fokus
primer dari topik penelitian anda.
• Sebutkan penelitian yang anda usulkan yang akan memperluas atau
menambahkan pada kepustakaan. Gambarkan suatu kotak dibagian dasar
gambar yang menyebutkan “penelitian yang saya usulkan”, “penelitian
yang diusulkan” atau “penelitian saya”. Dalam kotak ini, anda dapat
menyebutkan judul yang diusulkan, suatu pertanyaan penelitian atau
permasalahan yang ingin anda teliti. Salah satu langkah yang sangat penting
adalah menarik garis yang menghubungkan penelitian yang anda usulkan
dengan cabang-cabang (kotak) kepustakaan lainnya.
Dengan cara ini, anda dapat menetapkan bagaimana penelitian anda akan
menambahkan atau mempeluas kepustakaan yang sudah ada. Peta dalam
Gambar 3.7 memperlihatkan rancangan hierarkis. Rancanangan lain, seperti
rancangan lingkaran dari lingkaran yang saling berhubungan atau rancangan
sekuensial untuk menunjukkan kepustakaan yang menyempit dan
memfokuskan pada penelitian yang di usulkan, juga dapat digunakan. Kita
dapat melihat suatu rangcangan lingkaran dengan menggeser dan mengubah
peta Hovater yang dirancang secara hierarkis menjadi suatu peta melingkar
seperti yang ditunjukkan dalam gambar 3.8

5. Menulis Tinjauan Pustaka

Penulisan tinjauan kepustakaan mengharuskan penyatuan seluruh aspek


tinjauan ke titik ini, misalnya:

• Menggunakan gaya yang tepat untuk menulis refrensi untuk rangkuman


tersebut (untuk didaftar di akhir laporan penelitian anda) dan
mengembangkan judul-judul untuk tinjauan kepustakaan.
• Menerapkan strategi penulisan yang berkaitan dengan derajat tinjauan, tipe
tinjauan dan pernyataan penyimpulan dalam tinjauan

16
Menggunakan Manual Gaya Penulisan

Dalam menuliskan referensi, anda seharusnya menggunakan manual


penulisan yang diterima. Judul, tabel, gambar, dan format secara keseluruhan juga
mengharuskan penggunaan manual gaya penulisan tertentu. Jika anda
menggunakan manual gaya penulisan, penelitian (dan tinjauan kepustakaan) akan
memiliki format yang konsisten bagi pembaca dan peneliti lain dan format ini akan
memfasilitasi pemahaman mereka tentang penelitian anda.

Publication Manual of the American Psychological Association, edisi ke-6 (APA,


2010) adalah pedoman gaya penulisan yang paling popular dalam penelitian
pendidikan. Pedoman lain yang tersedia adalah Chicago Manual of Style, edidi ke-
16 (University of Chicago Press, 2010), A Manual for Writes of Ter Papers, Theses
and Dissertations, edisi ke-8 (Turabian, 2013) dan Form and Style: Theses, Reports
and Term Papers, edisi ke-8 (Campbell, Ballou & Slase, 1990). Manual-manual ini
menyediakan forma konsisten untuk menulis laporan penelitian. Tiga pendekatan
yang paling sering ditemukan dalam Publication Manual of the American
Psychologi Association, edisi ke-6 (APA, 2010) ditekankan disini yakni:

• Referensi akhir teks


• Referensi di dalam teks
• Judul

Referensi Akhir Teks

Referensi Akhir Teks adalah referensi yang didaftar di akhir laporan penelitian.
Dalam format APA, mereka diberi spasi ganda dan didaftar menurut alphabet oleh
penulis. Yang dimaksud dalam daftar pustaka diakhir teks hanya referensi dalam
batang tubuh artikel. Dibawah ini adalah ilustrasi tiga tipe referensi yang lazim
dalam format APA yang baik:

1) Contoh referensi artikel jurnal dalam daftar pustaka di akhir teks adalah
sebagai berikut:
Elam. S. M. (1989). The Second Phi Delta Kappa poll of teachers’ attitude
toward public schools. Phi Delta Kappan, 70(3), 785-789.

17
2) Contoh referensi buku dalam daftar pustaka diakhir teks sebagai berikut:
Shertzer, B., & Stone, S. C. (1981). Fundamentals of guidance (Edisi ke-4).
Boston: Houghton Mifflin.
3) Contoh referensi makalah konferensi dalam daftar pustaka di akhir teks
sebagai berikut:
Zedexk, S., & Baker, H. T. (Mei 1971). Evaluation of behavioral
expectation scales. Makalah yang dipresentasikan dalam pertemuan
Midwestern Psychology Association, Detroit, MI.

Dewasa ini semakin banyak terbitan jurnal elektronik dan bahan-bahan


yang berlokasi di Internet. Dua cara mengidentifikasi bahan yang diperoleh di
Internet adalah dengan memberikan URL atau nomor DOI (digital object
identifier) pada informasi referensi. URL digunakan untuk memetakan informasi
digital di Internet. URL terdiri atas beberapa komponen: protocol, nama host, jalur
ke dokumen dan nama file spesifiknya, misalnya
http://www.apa.org/monitor/oct09/wordplace.html. kata-kata “Retrieved from”
(diperoleh/diambil dari) mendahului nama URL, seperti dalam contoh penyebutan
aktikel jurnal berikut ini:

Smith, J.(Juni, 2008). Sciences vs.Ideologies.Sciences,29(3). Diperoleh dari


http:/www.org/monitor

Referensi di-Dalam-Teks

Referensi di-dalam-teks adalah referensi-referensi yang dikutip dalam


format pendek dalam batang tubuh teks untuk menyebut penulis.

Contoh referensi di-dalam-teks dalam gaya penulisan APA dimana penulis merujuk
pada referensi tunggal adalah sebagai berikut:

Rogers (1994) membandingkan waktu reaksi untuk atlet dan non atlet di sekolah
menengah…

Contoh referensi di-dalam-teks dalam gaya penulisan APA dimana penulis merujuk
pada referensi majemuk sebagai berikut:

18
Penelitian terdahulu tentang waktu reaksi (Gogel, 1984; Rogers, 1994;
Smith, 1989) menunjukkan … seluruh kelompok penelitian telah menangani
kesulitan pengerjaan teks dan waktu reaksi (Gogel, 1984; Happenstance, 1995;
Lucky, 1994; Smith, 1989)

Terakhir, penulisan ilmiah yang baik mengharuskan penulis untuk mengutip


sumber asli, dimana informasi aslinya berasal dan bukan mengutip buku atau artikel
yang berisi referensi itu.

Contohnya:

Contoh model yang tidak kuat:

Smith (1994), seperti dilaporkan dalam Theoland (1997), mengatakan bahwa …

Contoh model yang lebih baik, yang menggunakan sumber aslinya:

Smith (1994) mengatakan bahwa…

Tingkat Judul

Tingkat judul dalam penelitian ilmiah dan tinjauan kepustakaan


memberikan beberapa subdivisi logis teks. Judul memberikan petunjuk penting
bagi pembaca yang membantu mereka dalam memahami suatu penelitian. Judul
juga membagi materinya dengan cara yang sama seperti topik ikhtisar.

Strategi Penulisan

Ketika anda menulis tinjauan kepustakaan, beberapa elemen tambahan akan


membutuhkan perhatian anda: sejauh mana (derajat) tinjauannya, tipe tinjauannya
dan pernyataan yang menyimpulkan atau menutup tinjauan.

Derajat Tinjauan

Untuk disertasi dan tesis, anda membutuhkan tinjauan kepustakaan yang


ekstensif yang sering kali memasukkan secara komprehensif seluruh sumber
informasi yang diidentifikasi dalam klasifikasi dalam Gambar 3.1. untuk rencana
atau proposal penelitian, tinjauan kepustakaan yang tidak terlalu komprehensif
mungkin sudah cukup, meskipun pedoman untuk itu mungkin telah ditetapkan oleh
pembimbing atau peninjau. Biasanya, tinjauan kepustakaan untuk proposal

19
panjangnya berkisar antara 10 sampai 30 halaman, meskipun hal ini dapat
bervariasi.

Tipe-Tipe Tinjauan Kepustakaan

1. Tinjauan kepustakaan tematik, peneliti mengidentifikasi satu tema dan


mengutip secara singkat kepustakaan untuk mendokumentasikan tema ini.
Dalam pendekatan ini, penulis hanya mendiskusikan idea atau hasil utama
dari berbagai penelitian dan bukan detail dari satu penelitian.
2. Tinjauan kepustakaan penelitian-demi-penelitian memberikan
rangkuma terperinci dari masing-masing penelitian yang dikelompokkan
dibawah tema yang luas. Ketika menyajikan tinjauan penelitian-demi-
penelitian, penulis mengaitkan rangkuman (abstrak) dengan menggunakan
kalimat trasisional dan mengorganisasikan rangkuman itu dibawah subjudul
yang merefleksikan tema dan divisi utama.
3. Tinjauan kepustakaan sintesis penelitian (Cooper, 1984; Cooper, Patall,
& Lindsay, 2009). Pendekatan ini terdiri atas meninjau dan
mengintegrasikan kepustakaan dalam suatu bidang secara seistematis
dengan menggunakan prosedur kuantitatif.

Pernyataan Penutup Tinjauan

Pernyataan penutup itu merangkum tema utama yang ditemukan dalam


kepustakaan dan memberikan alasan bagi perlunya penelitian anda atau pentingnya
permasalahan penelitian anda.

Pertama, rangkum tema tema utamanya, selanjutnya, rangkum secara singkat


masing-masing temanya.

Disamping menyatakan tema-tema utama dari tinjauan, anda juga perlu


menyatakan alasan mengapa kepustakaan yang ada sekarang memiliki kekurangan
dan mengapa para pendidik membutuhkan penelitian tambahan tentang topik anda.

20
MENELAAH KEMBALI PENELITIAN KETERLIBATAN ORANGTUA
DAN KEPERCAYAAN IBU TERHADAP KEPALA SEKOLAH

Dalam penelitian kuantitatif terhadap keterlibataan orangtua (Deslandes &


Betrand, 2005) maupun penelitian kualitatif tentang kepercayaan ibu terhadap
kepala sekolah(Shelden et al., 2010), penulis memulai artikel dengan mengutip
kepustakaan dari penelitian lain.

Analisis Tinjauan Kepustakaan dalam Penelitian Kuantitatif

Sebagai rangkuman, tinjauan kepustakaan dalam penelitian keterlibatan orangtua:

• Mendokumentasikan pentingnta pertanyaan penelitian di awal penelitian


• Memberikan bukti untuk komponen model untuk diuji
• Memberikan bukti untuk pertanyaan penelitian
• Memberikan penjelasan untuk hasil akhir di penelitian dengan mengutip
penelitian laindan dengan kembali ke diksi teoritis

Analisis Tinjauan Kepustakaan dalam Penelitian Kualitatif

Sebagai rangkuman, tinjauan kepustakaan dalam penelitian kualitatif tentang


kepercayaan ibu terhadap kepala sekolah:

• Mendokumentasikan pentingnya permasalahan penelitian di awal penelitian


• Tidak member pertanda pertanyaan penelitian (yang laus cakupannya untuk
mendorong pastisipan unuk membaerikan pandangannya)
• Digunakan untuk membandingkan dengan temuan-temua penelitian di akhir
penelitian

21
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Tinjauan kepustakaan adalah rangkuman tertulis dari berbagai
artikel, buku, dan dokumen lain yang mendeskripsikan keadaan
pengetahuan di masa lalu dan saat ini tentang suatu topic,
mengorganisasikan kepustakaan kedalam topik-topik dan
mendokumentasikan kebutuhan dari penelitian yang diusulkan.
Tinjauan ini menjalankan maksud menyediakan kebutuhan akan
suatu penelitian dan mendemonstrasikan bahwa penelitian lain belum
menagngani topik yang sama dengancara yang persis sama. Tinjauan
kepustakaan juga menunjukkan kepada audiensi bahwa peneliti mempunyai
pengetahuan yang cukup tentang penelitian yang berkaitan dengan topik
tersebut.
Tinjauan kepustakaan dalam penelitan kuantitatif dan kualitatif itu
berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, peneliti memberikan tinjauan
kepustakaan secara terpenrinci untuk menjustifikasi maksud utama dan
pertanyaan penelitian. Sedangkan dalam penelitian kualitatif, peneliti
menggunakan kepustakaan yang terbatas diawal penelitian untuk
memungkinkan pandangan partisipan untuk memainkan peran utama dalam
penelitian, bukan perspektif dari kepustakaan.
Ada lima langkah dalam melaksanakan tinjauan kepustakaan,
antara lain sebagai berikut:
1. Peneliti mengidentifikasi istilah-istilah kunci untuk digunakan dalam
pencarian kepustakaan mereka.
2. Peneliti menemukan kepustakaan di sumber perpustakaan
3. Peneliti mengevaluasi dan memilih secara kritis
4. Peneliti memperoleh kepustakaan, membuat catatan atau membuat
abstrak dan mengorganisasikannya menjadi penyampaian visual
kepustakaan yang disebut peta kepustakaan
5. Menulis tinjauan kepustakaan yang sebenarnya

22

You might also like