You are on page 1of 5

ABSTRAK

Diabetes militus (kencing manis), adalah suatu penyakit yang merupakan degenerasi
yang membahayakan setiap manusia . Salah satu faktor yang dapat menurunkan kadar gula
atau kadar glukosa darah selain insulin atau obat-obatan yang mengandung zat kimia yang
digunakan pada penderita diabetes yaitu dengan terapi jus lidah buaya.

Dengan melakukan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jus lidah buaya
terhadap penurunan kadar glukosa darah pada penderita dm diwilayah kabupaten samosir.

Penelitian ini menggunakan design eksperimental pre dan post.populasi / sampel yang
dilakukan sebanyak 5 orang.mengumpulkan data dengan cara menggunakan alat cek kadar
gula darah. Analisis data inimenggunakan uji statistik melalui hipotesis dalam bentuk
perbandingan antara yang normal dengan menggunakan paired t-test .

Hasil uji statistik pada responden yang diberi perlakuan didapatkan nilai p = 0,0002,
terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian jus aloe vera dengan penurunan kadar
gula darah pada pasien dm type . Dari data yang diperoleh rata-rata kadar gula 278,52 mg/dl,
defiasi 51,23 mg/dl, dan sesudah diberikan jus aloe vera diperoleh rata-rata kadar gula 224,56
mg/dl kadar gula tertinggi 314 mg/dl dan terendah 152 mg/dl dengan standar deviasi 49,37
mg/dl.
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh dalam pemberian jus aloe vera terhadap
kadar gula darah padapasien dm di kab.samosir.
1.1 LATAR BELAKANG

Diabetes militus adalah suatu kondisi yang kronis paling utama yang mempengaruhi
lansia, dan tidak dapat disembuhkan.

Diabetes militus adalah suatu penyakit kekurangan atau resistansi insulin yang kronis, yang
dapat diketahui dengan gangguan metabolism karbohidrat, protein dan lemak. Peranan insulin
dalam tubuh adalah untuk mengangkut glukosa ke dalam sel untk bahan bakar atau
simpangan glikogen.

Diabetes militus adalah suatu gangguan metabolik yang melibatkan berbagai sistem
fisiologis dan metabolik glukosa. Beberapa predisposisi yang mengalami diabetes terdapat 2
tipe yaitu diabetes tipe I, terjadi pada seseorang yang tidak mampu untuk memproduksi
insulin endogen yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sedangkan diabetes tipe II
yaitu penyakit yang tidak ketergantungan pada insulin dimana penyakit inilah yang sering
terjadi pada manusia. Antara 85-90 % orang yang memiliki penyakit diabetes militus tipe II,
yang lebih dekat dihubungkan dengan obesitas. Penyakit ini sering terjadi pada lansia
dikarenakan oleh beberapa alasan. Pertama komplikasi kronis yang dialami dalam
hubungannya dengan fungsi penglihatan, sirkulasi, dan perkemihan yang telah mengalami
penurunan pada lansia. Kedua, suatu komplikasi yang mengancam jiwa meliputi
hiperglikemia dan dehidrasi.

Diabetes militus adalah suatu penyakit gangguan metabolism yang ditandai dengan
peningkatan pada kadar glukosa darah akibat dari gangguan pada sekresi insulin, gangguan
efektifitas insulin atau keduanya. Tindakan pencegahan dan penatalaksanaan penyakit DM
perlu diklakukan secara terperinci karena dari tahun ke tahun terdapat peningkatan yang
pesat. DM sangat efektif dilakukan pada tahap prediabetes yaitu suatu keadaan yang menuju
DM. Prediabetes ditandai dengan kadar glukosa darah puasa 100-125 mg/dl4. Kondisi
prediabetes dapat diperbaiki dengan merubah gaya hidup, menurunkan berat badan, mengatur
diet, dan melakukan olahraga. Salah satu yang digunakan dalam penurunan glukosa darah
pada DM adalah dengan jus lidah buaya atau aloe vera yang merupakan suatu bahan pangan
yang digunakan sebagai anthiperglikemik. Aloe vera memiliki kandungan yang aktif yaitu
polisakarida acemannan dan glukomannan, glikoprotein, antioksidan, flavonoid, dan berbagai
vitamin dan mineral.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tikus, pemberian ekstrak lidah buaya
dengan pelarut air sebanyak 1 gram / 100 gram BB tikus selama 4 minggu dapat menurunkan
kadar glukosa darah dari 266,4 mg/dl menjadi 139,2 mg/dl. Maka jika dosis ini dilakukan
sesuai dengan kebutuhan manusia yang memiliki 70 kg, dapat diberikan jus lidah buaya
sebanyak 56 gram selama 30 hari secara signifikan. Penelitian ini menggunakan dosis dan
durasi intervensi yang berbeda yaitu semakin banyak jus yang diberikan semakin cepat durasi
pemberian. Pemberian A.vera dapat menurubkan kadar glukosa darah dan meningkatkan
glikogen dalam hati dikarenakan A.vera meningkatkan sel β pancreas dalm menstimulasi
biositesi dan sekresi insulin.

Jus lidah buaya adalah salah satu bentuk olahan dari lidah buaya yang efektif
digunakan sebagai terapi hipoglikemik. Proses pembuatan jus lidah buaya sangat la mudah
dilakukan. Tetapi pada saat ini peneliti belum banyak mengetahui bahwa lidah buaya dapat
menurunkan kadar glukosa darah pada diabetes militus dengan ini peneliti ingin melakukan
penelitian tentang pengaruh jus lidah buaya terhadap penurunan kadar glukosa darah pada
diabetes militus.

Rumusan masalah penelitian

Rumusan masalah yang ingin diteliti adalah pengaruh jus lidah buaya terhadap penurunan
kadar glukosa darah pada DM

Tujuan penelitian

Tujuan umum

Mengetahui pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan kadar glukosa darah
terhadap DM

Tujuan khusus

Membuktikan pengaruh pemberian jus lidah buaya terhadap penurunan kadar glukosa darah
terhadap DM

Manfaat penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh pengetahuan tentang efektivitas pemberian jus
lidah buaya terhadap penurunan kadar glukosa darah terhadap DM yang belum dikethaui.
C. Mekanisme Koping Ibu Hamil

 Mekanisme koping ibu dalam menghadapi persalinan. Beri tanda checklist (  )

pada kotak jawaban yang tersedia sesuai dengan pengetahuan yang ibu miliki.

Pernyataan Jawaban
Ya Tidak
Ketika cemas muncul : 
1. Ibu akan segera berkonsultasi dengan tenaga medis
2. Ibu akan mencari informasi yang lebih banyak 
tentang persalinan.
3. Ibu akan berfikir secara positif. 
4. Ibu meminta bantuan keluarga, saudara atau orang 
lain untuk menenangkan diri.
5. Ibu akan berkomunikasi dengan orang yang sudah 
pernah melahirkan.
6. Ibu dapat mengontrol situasi emosi ibu. 
7. Ibu akan mencari kegiatan yang sesuai dengan 
hobbi.
8. Ibu menenangkan diri dengan menonton televisi 
atau mendengar radio.
9. Ibu akan berdoa kepada Tuhan. 
10. Ibu akan berkunjung ke tempat rekreasi untuk 
menghibur diri.
11. Ibu akan menyalahkan orang lain atau keluarga. 
12. Ibu akan mengabaikan nasehat-nasehat dari orang 
lain.
13. Ibu akan menghindari kontak dengan orang lain. 
14. Ibu akan marah-marah kepada orang yang 
disekitarnya.
15. Ibu akan melakukan pekerjaan sampai lelah. 
16. Ibu akan pasrah menghadapinya. 
17. Ibu menjadi banyak melamun. 
18. Ibu akan menangis 
19. Ibu akan berdiam diri saja 
20. Ibu akan cuek / tidak mau tahu. 
Hubungan antara Alkohol dengan Hepatitis

No. Pertanyaan Ya Tidak Tidak tahu

1. Apakah anda sering mengkonsumsi alkohol? 

2. Apakah anda tahu apa efek alkohol di masa yang akan datang untuk diri anda? 

3. Jika anda tidak mengkonsumsi alkohol dalam sehari apakah anda merasa 
pusing?

4. Apakah keluarga anda tidak melarangnya? 

5. Apakah anda sudah pernah memeriksa kesehatan anda? 

6. Apakah anda merasa puas dengan mengkomsumsi alkohol? 

7. Apakah anda sudah lama mengkonsumsi alkohol? 

8. Apakah anda pernah mengalami sakit pada ulu hati anda? 

9. Apakah sampai sekarang anda mengkonsumsi alkohol? 

10. Jika anda mengkonsumsi alkohol apakah anda merasa tenang? 

11. Apakah anda sudah menjamin kebersihan dari alkohol yang sudah anda 
konsumsi?

12. Jika anda mengkonsumsi alkohol,apakah nafsu makan anda meningkat? 

13. Apakah riwayat keluarga anda peminum? 

14. Adakah keluarga anda mengalami sakit kuning atau hepatitis karena 
mengkonsumsi alkohol berlebihan?

15. Apakah ada riwayat keluarga anda mengalami hepatitis? 

You might also like