You are on page 1of 3

PROPOSAL

KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF IIA

“ SACREV : SADENG CREATIVE VILLAGE MELALUI PENGEMBANGAN


KERANJANG SOUVENIR DAN PEMBERDAYAAN LINGKUNGAN “

PENGUSUL

Wiji Astuti/7101415195/Pendidikan Akuntansi

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2018
BAB I

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dan pemandirian manusia secara


sistematis agar siap menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Pendidikan dalam
pergurun tinggi menjunjung tinggi tiga hal penting yang terdapat dalam tridharma perguruan
tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian masyarakat. Ketiga hal
tersebut harus dijalankan secara proposional oleh setiap mahasiswa serta civitas akademika
perguruan tinggi. Salah satu dharma dari ketiga dharma yang mengajarkan bagaimana
mahasiswa dapat bertanggung jawab terhadap masyarakat secara langsung adalah pengabdian
masyarakat yang diinisiasi dengan program kuliah kerja nyata (KKN).

Salah satu jenis KKN yang diselanggarakan oleh UNNES yaitu KKN alternatif yang
mana bertujuan untuk mengembangkan potensi masyarakat yang ada disekitas Semarang
melalui berbagai program kegiatan dengan memberdayakan sumber daya manusia dan
sumber daya aam yang terdapat di daerah tersebut. Harapannya melalui kegiatan KKN ini
dapat menginspirasi masyarakat untuk merubah pola pikir dan perilaku menjadi lebih baik.
Adapun proposal KKN Alternatif ini yang diajukan bertempat di Kelurahan Sadeng,
Kecamatan Gung pati, Kota Semarang.

Sadeng merupakan salah satu kelurahan yang ada di kecamatan Gunung pati, kota
Semarang. Kelurahan Saddeng memiliki luas wilayah sekitar ..... hektar yang terbagi menjdi
7 RW. Jumlah penduduk kelurahan Sadeng sekitar .... jiwa. Hal yang menarik dari kelurahan
Sadeng adalah sebagai pengelola dari wisata alam Gua Kreo. Namun sampai saat ini, masih
banyak warga dari kelurahan Sadeng yang belum mampu memanfaatkan peluang tersebut.
Banyak warga yang hanya menjadi “penonton” saja dan melihat wisatawan yang berkunjung
ke Gua Kreo. Seharusnya peluang tersebut mampu dimanfaatkan oleh warga Sadeng untuk
mengembangkan perekonomian di kelurahan Sadeng. Sehingga menurut kami, masih banyak
hal yang harus dikembangkan dari kelurahan Sadeng terkait aspek ekonomi, kesehatan,
sosial, infrastruktur dan lingkungan, serta pendidikan.

Dalam bidang ekonomi, rata-rata masyarakat Sadeng bermata pencarian sebagai


buruh pabrik. Kelurahan Sadeng memiliki akses yang dekat dengan pabrik-pabrik di daerah
Mijen, sehingga mudah bagi masyarakat untuk bekerja di sana. Kebanyakan dari masyarakat
Sadeng tidak mengembangkan pertanian. Hal ini dikarenakan beberapa faktor, yang pertama
karena tanaman di ladang sering dirusak oleh kera ekor panjang yang sering berkeliaran di
sekitar Gua Kreo. Kemudian alasan yang kedua adalah karena banyak lahan pertanian yang
dibeli oleh para pengusaha untuk dijadikan perumahan atau pabrik, sehingga banyak lahan
pertanian yang berkurang saat ini.

Berdasarkan survei yang telah tim lakukan, masyarakat Sadeng memiliki


keberagaman tingkat ekonomi namun bisa disimpulkan bahwa masyarakat Sadeng tergolong
masyarakat dengan ekonomi menengah kebawah. Dari 7 RW yang ada di kelurahan Sadeng 2
diantaranya dalah perumahan yang masih tergolong baru. Di kelurahan Sadeng juga belum
ada usaha yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat yang dikelola langsung oleh
pemerintah kelurahan. Hanya ada beberapa usaha mandiri dari masyarakat yang tergolong
masih sangat kecil.

Kelurahan Sadeng merupakan kelurahan yang diberikan wewenang untuk mengelola


wisata Gua Kreo. Hal ini sebenarnya merupakan potensi yang sangat besar untuk dapat
dimanfaatkan sebagai penopang perekonomian masyarakat kelurahan Sadeng. Tentu sangat
disayangkan apabila masyarakat Sadeng tidak mampu ambil bagian serta berperan dalam
pengelolaan wisata Gua Kreo. Sebagian masyarakat Sadeng memang berprofesi sebgai buruh
pabrik, namun kalangan Ibu – ibu dan pemuda seharusnya mampu diberdayakan untuk
berkarya dan berperan dalam pengembangan wisata Gua Kreo.

Kalangan ibu-ibu dan pemuda mampu diberdayakan untuk berkarya sesuia dengan
tema yang telah ditentukan oleh pemerintah kota bahwa setiap kelurahan memiliki desa
tematik. Kelurahan Sadeng memiliki tema sebagai desa souvenir, yang berarti bahwa
kelurahan Sadeng mampu membuat suatu produk khas wisata Gua Kreo seperti kaos, jajanan
khas, ataupun kerajian dan gantungan kunci. Dengan mengembangkan dan memperkenalkan
ikon berekor panjang maka ibu-ibu dan pemuda dapat membuat berbagai macam produk.
Namun dalam pemberdayaan tersebut diperlukan adanya pelatihan serta pendampingan yang
intensif terkait produksi dan pemasaran dari produk yang akan dibuat nantinya.

You might also like