You are on page 1of 24

EIGRP

9.1 Introduction to EIGRP


9.1.1 EIGRP: An Enhanced Distance Vector Routing Protocol
Meskipun EIGRP digambarkan sebagai peningkatan dari distance vector routing
protocol, namun ini tetap merupakan distance vector routing protokol.

Roots of EIGRP: IGRP


Cisco dulunya mengembangkan IGRP pada tahun 1985 yang digunakan hanya pada
lingkungan peralatan Cisco, dalam merespon beberapa keterbatasan RIPv1,
termasuk menghitungan hop metric dan ukuran maksiman jaringan yaitu 15 hops.

IGRP dan EIGRP menggunakan metric yang terdiri dari bandwidth, delay reliability
dan load. Secara default, kedua routing protocols ini hanya menggunakan bandwidth
dan delay. Walaupun begitu, karena IGRP adalah classful routing protocol
menggunakan algoritma Bellman-Ford dan update periodic, ini tidak berguna pada
jaringan masa sekarang.

Oleh sebab itu, EIGRP menggunakan algoritma baru yaitu DUAL dan fitur tambahan
lainnya. Perintah untuk IGRP dan EIGRP adalah sama, dan dibanyak kasus identik.

Ada beberapa perbedaan anatar IGRP dan EIGRP, antara lain:


 The Algorithm
Semua distance vector routing protocols yang tradisional menggunakan beberapa
variasi algoritma Bellman-Ford atau Ford-Fulkerson. Protokol-protokol ini, seperti RIP
dan IGRP, untuk entri routing yang sudah cukup lama harus dikirim update routing
tablenya secara periodic.
EIGRP menggunakan Diffusing Update Algorithm (DUAL). Walaupun masih bagian
dari distance vector routing protocols, EIGRP dengan implementasi fitur-fitur DUAL
yang tidak terdapat pada distance vector routing protocol yang masih tradisional.
EIGRP tidak mengirim update periodic dan entri rute tidak kadarluarsa. EIGRP
menggunakan protokol Hello untuk memonitor status koneksi dengan neighbors.
Perubahan yang terjadi pada informasi routing apabila terdapat link baru atau link
tidak bisa lagi digunakan yang disebabkan terjadinya update routing. Update routing
EIGRP masih merupakan transmisi distance vector terhadap directly connected
neighbors.

 Path Determination
Protokol routing distance vector yang tradisional seperti RIP dan IGRP tetap melacak
dari rute yang dipilih yaitu jalur terbaik untuk network tujuan. Jika rute tersebut tidak
bisa digunakan, router akan menunggu update routing dengan jalur yang menuju
network remote ini.
Algoritma DUAL pada EIGRP memelihara table topologi dari routing table secara
terpisah, termasuk jalur terbaik untuk network tujuan dan backup jalur yang telah

1
ditentukan oleh DUAL untuk menjadi loop-free. Loop-free berarti bahwa neighbor
tidak mempunyai rute ke network tujuan yang lewat melalui router ini.
Jika sebuah route tidak tersedia, DUAL akan mencari tabel topologi untuk backup
path yang valid. Jika ada, rute tersebut dengan segera ditambahkan ke routing table.
Jika tidak ada, DUAL melakukan proses pencarian network untuk melihat apakah
ada backup path yang tidak sesuai dengan kondisi yang kemungkinan terjadi.

 Convergence
Protokol routing distance vector seperti RIP dan IGRP menggunakan update
periodic. Disebabkan oleh sifat unreliable update periodic, protokol-protokol ini
cendrung mengalami routing loop dan masalah jumlah yang tak berakhir (count-to-
infinity). RIP dan IGRP menggunakan beberapa mekanisme untuk mengatasi
masalah holddown timers, yang mengakibatkan long convergence times.
EIGRP tidak menggunakan holddown timers. Dengan adanya loop-free path akan
mencapai system of coordinated route calculation.

9.1.2 EIGRP Message Format


Porsi data pesan EIGRP dienkapsulasi pada paket. Field data ini disebut dengan
Type/Length/Value atau TLV. Tipe dari TLV yang berhubungan dengan materi ini
adalah EIGRP parameter, IP internal Route, dan IP External Route.
Yang mencakup header paket EIGRP adalah setiap paket EIGRP, tanpa
memperhatikan tipe header ini. Header paket EIGRP dan TLV selanjutnya
dienkapsulasi pada paket IP. Pada header paket IP, field protokol diset dengan angka
88 yang mengindikasikan EIGRP dan alamat tujuan diset secara multicast yaitu
244.0.0.10. Jika paket EIGRP dienkapsulasi pada frame Ethernet, alamat MAC
tujuan juga menggunakan alamat multicast yaitu: 01-00-5E-00-00-0A.

Setiap pesan EIGRP menyertakan header. Field yang penting dipelajari adalah
Opcode field dan Autonomous System (AS) Number field. Opcode menetapkan tipe
paket EIGRP, antara lain:

2
 Update
 Query
 Reply
 Hello
Autonomous system (AS) number menetapkan proses routing EIGRP. Tidak seperti
RIP, router Cisco bisa menjalankan beberapa EIGRP. AS number digunakan untuk
melacak jalannya beberapa EIGRP ini.

Parameter pesan EIGRP menyertakan bobot yang digunakan oleh EIGRP untuk
menggabungkan metricnya. Secara default, hanya bandwidth dan delay yang
dibobotkan. Bobot antara keduanya sama, K1 untuk bandwidth dan K3 untuk delay,
keduanya di set 1. Nilai K lain diset nol.
Hold Time adalah sejumlah waktu yang dibutuhkan oleh EIGRP neighbot untuk
menerima pesan sebelum mempertimbangkan untuk mengumumkan bahwa router
tersebut down.

3
Pesan IP internal digunakan untuk mengumumkan rute EIGRP dalam autonomous
system. Yang perlu diperhatikan adalah metric field (Delay dan Bandwidth), field
subnet mask (Prefix Length) dan field tujuan.
Delay dihitung berdasarkan jumlah delay dari sumber ke tujuan per 10 mikrodetik.
Bandwidth merupakan bandwidth terendah yang dikonfigurasi oleh semua interface
sepanjang rute.
Subnet mask merupakan panjang prefix atau jumlah bit network yang ada pada
subnet mask.
Field tujuan menyimpan alamat dari network tujuan. Walaupun hanya 24 bit yang
ada pada gambar, panjang field ini bervariasi berdasarkan nilai porsi network dari 32-
bit alamat network. Contohnya, porsi network dari 10.1.0.0/16 adalah 10.1. Oleh
sebab itu. Field tujuan menyimpan 16 bit pertama. Karena panjang minimum dari
field ini adalah 24 bit, sisanya diisi dengan nol, maka jika alamat network lebih dari
24 bit (192.168.1.32/27), field tujuan memperluasnya dengan 32 bit lagi dan sisanya
juga diisi dengan nol.

Pesan IP eksternal digunakan disaat rute eksternal dibutukan dalma proses routing
EIGRP. Pada bab ini, akan diimport atau dikirim ulang rute default status ke EIGRP.
Pada bagian akhir dari IP eksternal TLV ini juga menyertakan semua field yang
digunakan oleh TLV IP internal.

9.1.3 Protocol Dependent Modules (PDM)


EIGRP mempunyai kemampuan untuk merouting beberapa protokol yang berbeda
termasuk IP. IPX, dan AppleTalk menggunakan protocol-dependent module (PDM).
PDM bertanggung kjawab untuk mengkhususkan tugas routing untuk masing-masing
protokol network layer.
Contohnya:
 Modul IP-EIGRP bertanggung jawab untuk mengirim dan menerima paket EIGRP
yang dienkapsulasi pada IP dan menggunakan DUAL untuk membangun dan

4
memelihara routing table IP. EIGRP menggunakan paket EIGRP yang berbeda
dan memelihara secara terpisah neighbor, topologi dan routing table masing-
masing protokol network layer.
 Modul IPX bertanggung jawab untuk pertukaran informasi routing tentang
network IPX dengan router-router IPX EIGRP.

9.1.4 RTP and EIGRP Packet Types


Reliable Transport Protocol (RTP) merupakan protokol yang digunakan oleh EIGRP
untuk mengirim dan menerima paket-paket EIGRP. EIGRP dirancang sebagai
protokol routing network layer secara independen. Oleh sebab itu, tidak bisa
emnggunakan layanan UDP atau TCP karena IPX dan AppleTalk tidak menggunakan
protokol yang berasal dari protokol TCP/IP.
Walaupun “Reliable” merupakan bagian nama dari protokol ini, RTP melayani
pengiriman paket-paket EIGRP baik yang reliable maupun yang unreliable. Hampir
sama dengan TCP dan UDP. Reliable RTP meminta ACK untuk dikirim oleh
penerima ke pengirim. Unreliable RTP tidak membutuhkan ACK.
RTP bisa mengirim paket baik unicast ataupun multicast. Paket multicast EIGRP
digunakan untuk memesan alamat multicast 224.0.0.10.

EIGRP Packet Types


EIGRP menggunakan lima tipe paket, beberapa ada yang berpasangan.

Hello packet digunakan oleh EIGRP untuk mencari neighbor dan membentuk
kedekatan dengan neighbor ini. EIGRP hello packet bersifat multicast dan
menggunakan pengiriman unreliable.
Update packet digunakan oleh EIGRP untuk menyebarkan informasi routing. Tidak
seperti RIP, EIGRP tidak mengirim update secara periodic. Update paket dikirim

5
apabila diperlukana, update EIGRP hanya berisikan informasi routing yang
dibutuhkan dan dikirim ke router yang membutuhkan. Paket update EIGRP
mengggunakan pengiriman berisifat reliable. Update paket dikirim sebagai multicast
ketika diminta oleh beberapa router, atau dikirim secara unicast apabila diminta oleh
sebuah router saja. Pada gambar dibawah ini karena koneksinya point-to-point maka
update dikirim secara unicast.

Paket ACK dikirim oleh EIGRP ketika pengiriman reliable digunakan. RTP berguna
untuk pengiriman reliable saat EIGRP melakukan update, query dan membalas
paket. Paket ACK EIGRP selalu dikirim dalam bentuk unreliable unicast.

9.1.5 Hello Protocol


Sebelum paket EIGRP dapat dipertukarkan antar router, EIGRP harus menemukan
neighbornya. EIGRP neighbor adalah router lain yang menjalankan protokol EIGRP,
dan termasuk ke directly connected networks.
Router EIGRP menemukana neighbors dan membangun adjacencies dengan router
neighbor menggunakan paket Hello. Pada kebanyakan paket Hello EIGRP mengirim
per lima detik. Pada multipoint Nonbroadcast Multiaccess Network (NBMA) seperti
X.25, Frame Relay, dan interface ATM dengan link akses T1 (1.544 Mbps) atau
kurang dari itu, paket Hello dikirim secara unicast setiap 60 detik. Router EIGRP
berasumsi sepanjang paket Hello diterima oleh neighbor, neighbor dan rutenya tetap
ada (hidup).
Holdtime mengatakan pada router bahwa waktu maksimum untuk router tersebut
untuk menunggu menerima paket Hello berikutnya belum menganggap neighbor
tidak bisa dijangkau. Secara default, holdtime adalah tiga kali interval Hello, atau 15
detik pada kebanyakan jaringan dan 180 detik pada jaringan NBMA disaat lambat.
Jika holdtime expires, IEGRP menganggap rute tersebut down dan DUAL akan
menemukan jalur baru dengan mengirim pertanyaan.

6
9.1.6 EIGRP Bounded Updates
EIGRP menggunakan pendekatan parsial atau bounded apabila bersangkutan
dengan update paket. Tidak seperti RIP, EIGRP tidak mengirim update paket secara
periodik. EIGRP hanya mengirim update ketika metric untuk rute berubah.

Pendekatan parsial berarti update hanya terdiri dari informasi tentang perubahan
rute. EIGRP mengirim penambahan update ketika terjadi perubahan rut eke tujuan,
daripada mengirim semua isi routing table.

Pendekatan bounded berarti propasi parsial update dikirim hanya kepada router-
router yang dipengaruhi oleh perubahan. Partial update secara otomatis bounded
sehingga hanya router-router yang membutuhkan informasi saja yang mengalami
update.

Dengan mengirim hanya informasi routing yang dibutuhkan dan ditujukan pada
router yang membutuhkan saja, EIGRP meminimalisir kebutuhan bandwidth untuk
mengirim paker EIGRP.

9.1.7 DUAL: An Introduction


Diffusing Update Algorithm (DUAL) algoritma kovergensi yang digunakan oleh
EIGRP.

Routing loops, walaupun sementara bisa sangat mengganggung performa jaringan.


Protokol routing distance vector seperti RIP mengatasi routing loops dengan hold-
down timer dan split horizon. Walaupun EIGRP menggunakan kedua teknik tersebut,
namun yang utama digunakan untuk mengatasi routing loop adalah algoritma DUAL.

7
Algoritma DUAL digunakan untuk memperoleh loop-freedom pada setiap saat
perhitungan keseluruhan rute. Ini membuat semua router yang berkaitan dengan
perubahan topologi untuk sinkronisasi secara bersamaan. Router yang tidak
dipengaruhi oleh perubahan topologi tidak akan terlibat dalam komputasi. Metode ini
membuat EIGRP memiliki waktu convergence lebih cepat dibandingkan dengan
protokol routing distance vector lainnya.

Proses ini dilakukan oleh algoritma DUAL dalam hal ini Finite State Machine (FSM).
Biasanya, FSM merupakan model yang biasanya menghitung beberapa state,
transisi antar state dan membuat transisi.

DUAL FSM melacak semua rute, menggunakan metric masing-masing rute untuk
memilih jalur yang efisien, jalur loop-free dan memilih jalur dengan cost path yang
paling kecil untuk dimasukkan pada routing table.

Karena proses rekomputasi dari algoritma DUAL bisa menyebabkan intensifnya kerja
dari prosesor, maka sangat menguntungkan menghindari rekomputasi apabila itu
memungkinkan. Oleh sebab itu, DUAL menyimpan daftar cadangan rute untuk
menjadikan loop-free. Jika rute utama yang ada pada routing table dalam keadaan
rusak, daftar cadangan untuk rute terbaik sesegera mungkin akan ditambahkan pada
routing table.

9.1.8 Administrative Distance


EIGRP mempunyai default Administrative Distance 90 untuk rute internal dan 170
untuk rute penting yang berasal dari sumber eksternal, seperti default rute. Jika
dibandingkan dengan IGP lainnya, EIGRP adalah protokol routing yang paling
direkomendasikan oleh Cisco karena memiliki AD yang terkecil.

8
9.1.9 Authentication
Seperti protokol routing lainnya, EIGRP bisa dikonfigurasi dengan autentikasi. RIPv2,
EIGRP, OSPF, IS-IS dan BGP semuanya bisa dikonfigurasi dengan enkripsi dan
autentikasi untuk informasi routingnya.
Fungsi autentikasi untuk memastikan bahwa sebuah router hanya akan menerima
informasi routing dari router lain yang telah dikonfigurasi dengan password yang
sama atau informasi auntentikasi yang sama.

9.2 Basic EIGRP Configuration


9.2.1 EIGRP Network Topology

Terdapat sebuah router ISP yang secara fisik tidak berada pada topologi jaringan
yang sama. Diketahui bahwa router R1 dan R2 memiliki subnet yang merupakan
bagian dari network classful 172.16.0.0, alamat class B. fakta bahwa 172.16.0.0
adalah alamat class B yang hanya relevan karena EIGRP secara otomatis
merangkum classful boundaries, sama halnya dengan RIP.

Koneksi antara R2 dan ISP ditampilkan dalam bentuk interface loopback pada R2.
Interface loopback bisa digunakan untuk menampilkan interface pada sebuah router
yang tidak memiliki koneksi actual pada link fisik sebuah jaringan. Alamat loopback
dapat di verifikasi dengan perintah ping dan ikut serta dalam update routing.

9.2.2 Autonomous Systems and Process IDs


9
Autonomous System
AS merupakan koleksi beberapa jaringan di bawah pengontrolan administrative dari
entity tunggal yang memberikan kebijakan routing pada internet.

Pada gambar, perusahaan A, B, C dan D semuanya berada dibawah administrative


control ISP1. ISP1 “memberikan kebijakan routing” untuk semua perusahaan ketika
mengumumkan route pada ISP2.

Petunjuk untuk membuat, menyeleksi dan registrasi untuk AS dijelaskan pada RFC
1930. Nomor AS ditugaskan oleh IANA (Assigned Numbers Authority), sama halnya
dengan alamat IP. RIR local bertanggung jawab untuk menetapkan nomor AS pada
entity dari blok nomor AS yang sudah ada. Periode 2007, nomor AS terdiri dari 16 bit,
dengan rentang 0 sampai 65535. Sekarang nomor AS terdiri dari 32 bit, yang
meningkatkan jumlah nomor AS mencapai angka 4 milyar.

Siapa yang membutuhkan nomor Autonomous System? Biasanya ISP, Internet


backbone provider, dan institusi besar yang terhubung dengan entity lain yang juga
memiliki nomor AS. ISP dan institusi besar menggunakan BGP (Border Gateway
Potocol) untuk menyebarkan informasi routing. BGP merupakan satu-satunya
protocol routing yang menggunakan nomor AS pada konfigurasinya.

Kebanyakan perusahaan dan institusi dengan IP network tidak mebutuhkan nomor


AS karena mereka berada dibawah pengontrolan ISP. Perusahaan-perusahaan ini
menggunakan interior gateway protocol (IGP) seperti RIP, EIGRP, OSPF dan IS-IS
untuk merutekan paket pada jaringannya sendiri. Perusahaan-perusahaan tersebut
merupakan bagian dari network yang independen dan terpisah dalam AS ISP. ISP
bertanggung jawab untuk merutekan paket pada ASnya dengan AS yang lain.

Process ID

10
Baik EIGRP maupun OSPF menggunakan process ID untuk menampilkan protocol
routing yang sedang bekerja pada router.

Router(config)#router eigrpautonomous-system

Meskipun EIGRP dikatakan juga sebagai parameter nomor AS, sebenarnya


merupakan fungsi dari process ID. Nomor ini bukanlah diasosiasikan dengan nomor
AS.

Router(config)#router eigrp 1

Pada contoh ini, nomor 1 mengidentifikasi jenis EIGRP yang sedang berjalan pada
router. Untuk membangun neighbor adjacencies, EIGRP membutuhkan semua router
pada routing domain yang sama dikonfigurasi dengan menggunakan process ID
yang sama. Biasanya, hanya sebuah process ID untuk setiap routing protocol yang
dikonfigurasi pada sebuah router.

9.2.3 The router eigrp command


Perintah router eigrp autonomous-system akan mengaktifkan EIGRP. Parameter
AS dipilih oleh administrator jaringan dengan nilai antara 1 sampai dengan 65535.
Nomor yang dipilih merupakan nomor process ID dan sangat penting karena semua
router yang mengggunakan EIGRP pada routing domain yang sama harus
menggunakan nomor process ID yang sama juga.

9.2.4 The network Command


Perintah EIGRP mempunyai fungsi yang sama dengan routing protocol lainnya,
yaitu:
 Setiap interface pada sebuah router yang sesuai dengan alamat network pada
perintah network akan bisa menerima dan mengirim update EIGRP.
 Network ini (subnet) akan dimasukkan pada routing updatenya EIGRP.

Perintah network yang digunakan untuk mengkonfigurasi router adalah:

Router(config-router)#network network-address

Perintah network-address merupakan alamat classful network untuk interface


tersebut.

11
Gambar diatas menampilkan perintah network untuk mengkonfigurasi R1 dan R2.
Untuk R3 akan dikonfigurasi selanjutnya. Pada gambar, sebuag classful network
digunakan pada R1 termasuk 172.16.1.0/24 dan network 172.16.3.0/30:

R1(config-router)#network 172.16.0.0

Ketika EIGRP dikonfigurasi pada R2, DUAL mengirim pesan untuk memberitahukan
bahwa hubungan dengan router lain yang menggunakan EIGRP telah terbentuk.
Adjancency yang baru terjadi secara otomatis karena R1 dan R2 menggunakan eigrp
1 routing process yang sama dan kedua router sekarang mengirim update pada
network 172.16.0.0.

R2(config-router)#network 172.16.0.0
%DUAL-5-NBRCHANGE: IP-EIGRP 1: Neighbor 172.16.3.1 (Serial0/0)
is up: new adjacency

Network Command with a Wildcard Mask

Secara otomatis, ketika menggunakan perintah network dan alamat classful network
seperti 172.16.0.0, semua interace pada router yang merupakan anggota dari alamat
classful network akan menggunakan EIGRP. Untuk mengkonfigurasi EIGRP pada
subnet tertentukan gunakan pilihan wildcard-mask dengan perintah network:

Router(config-router)#network network-address [wildcard-mask]

Wildcard mask merupakan inverse dari subnet mask. Inverse subnet mask
255.255.255.252 adalah 0.0.0.3. untuk menghitung inverse subnet mask, kurangkan
255.255.255.255 dengan subnet mask:

255.255.255.255
- 255.255.255.252 Subtract the subnet mask
---------------
0. 0. 0. 3 Wildcard mask

12
Pada gambar diatas, R2 dikonfigurasi dengan subnet 192.168.10.8 dan wildcard
mask 0.0.0.3.

R2(config-router)#network 192.168.10.8 0.0.0.3

Beberapa versi IOS akan memungkinkan kita untuk memasukkan subnet mask.
Contohnya sebagai berikut:

R2(config-router)#network 192.168.10.8 255.255.255.252

Namun begitu, IOS akan bisa dikonversi dengan format wildcard dan diverifikasi
dengan perintah show run:

R2#show run
<some output omitted>
!
router eigrp 1
network 172.16.0.0
network 192.168.10.8 0.0.0.3
auto-summary
!

Gambar diatas juga menampilkan konfigurasi R3. Setelah dikonfigurasi dengan


classful network 192.168.10.0, R3 langsung ter- adjacy dengan R1 dan R2.

13
9.2.5 Verifying EIGRP
Sebelum update apapun bisa dikirim atau diterima oleh EIGRP, router harus
membangun adjacencies dengan router neighbors. EIGRP membangunnya dengan
mengirimkan paket Hello.

Dengan menggunakan perintah show ip eigrp neighbors untuk melihat tabel


pada router neighbor dan memverifikasi EIGRP telah membangun adjacency dengan
neighbornya. Untuk masing-masing router, harus mampu untuk melihat alamat IP
dari adjacent router (router yang berdekatan) dan interface yang digunakan untuk
router ini mencapai EIGRP yang ada pada router neighbor.

Dari gambar, kita dapat mengetahui bahwa semua router telah membangun
adjacencies yang dibutuhkan. Setiap router memiliki dua buah neighbor pada tabel
neighbornya.

Yang termasuk output perintah show ip neighbor antara lain:


 Huruf H  daftar neighbor yang mempelajari EIGRP dari sebuah router
 Address  alamat IP neighbor.
 Interface  interface local dimana paket Hello diterima.
 Hold  hold time yang ada. Kapanpun paket Hello diterima, nilai ini akan reset
ke hold time maksimum untuk interface tersebut dan menghitung mundur hingga
bernilai 0. Jika mencapai nilai 0, berkemungkinan neighbor berada dalam
keadaan “down”.
 Uptime  sejumlah waktu sejak neighbor ditambahkan pada tabel neighbor.
 SRTT (Smooth Round Trip Timer) dan RTO (Retransmit Interval)
 Queue  harus juga bernilai 0.
 Sequence Number  digunakan untuk melacak update.

14
Perintah show ip eigrp neighbor sangat berguna untuk memverifikasi dan
troubleshooting EIGRP. Jika neighbor tidak berada dalam daftar setelah adjacencies
dibanggun dengan router neighbor, periksa interface local untuk memastikan bahwa
interface tersebut aktif dengan menggunakan perintah show ip interface. Jika
interface tersebut aktif, coba untuk mem-ping alamat IP router neighbor. Jika perintah
ping gagal, ini berarti interface neighbor dalam keadaaan down dan harus diaktifkan.
Jika perintah pin gberahasil dan EIGRP masih tidak terlihat pada router neighbor,
periksa konfigurasi berikut:
 Apakah kedua routr dikonfigurasi menggunakan process ID yang sama ?
 Pada directly connected network termasuk kedalam netwokrnya EIGRP?
 Padakah perintah passive-interface dikonfigurasi untuk mencegah paket hello
pada interface tersebut?

Seperti dengan RIP, perintah shiw ip protocols dapan digunakan untuk memeriksa
apakah EIGRP sudah aktif. Perintah show ip protocols menampilkan tipe output
spesifik yang berbeda untuk masing-masing protokol.

Terlihat bahwa output process ID yang digunakan oleh EIGRP antara lain:

Routing protocol adalah “eigrp 1”

Ingat, process ID harus sama untuk semua router yang menggunakan EIGRP yang
dibangun untuk mencapai keadaaan neighbor adjacencies dan berbagi informasi
routing.

EIGRP AD internal dan juga eksternal juga bisa dilihat:

Distance: internal 90 external 170

15
9.2.6 Examining the Routing Table
Cara lain untuk memeriksa EIGRP dan fungsi lain dari konfigurasi sebuah router
yaitu dengan melihat routing tablenya dengan menggunakan perintah show ip route.

Secara otomatis. EIGRP merangkum rute pada level major network. Sebagai admin,
kita bisa menonaktifkan automatic summarization dengan menggunakan perintah
auto-summary, seperti yang kita lakukan pada RIPv2.

Pada routing table EIGRP ditandai dengan huruf D, yang berasal dari DUAL.

Yang harus diingat, karena EIGRP adalah classless routing protocol, ini mendukung
VLSM dan CIDR. Dapat dilihat pada routing table R1 bahwa 172.16.0.0/16
merupakan parent network yang mempunyai 3 subnet sebagai child route
menggunakan mask /24 atau /30.

Introducing the Null0 Summary Route

16
Gambar diatas menampilkan routing table R2 dengan dua masukan yang diber
warna. EIGRP secara langsung memasukkan summary route ke Null 0 untuk
network classful 192.168.10.0/24 dan 172.16.0.0/16.

Dari chapter 7, “RIPv2” Null0 sebenarnya bukanlah sebuah interface. Summary route
bersumber dari Null0 – ini dikarenakan rute digunakan untuk pemberitahuan. Rute
192.168.10.0/24 dan 172.16.0.0/16 tidak merupakan rute yang bisa digunakan untuk
mencapai parent network. Jika paket tidak sesua dengan salah satu level 2 child
rout, akan dikirim ke interface Null0. Dengan kata lain, jika paket sesuai dengan level
1 parent – alamat network classful – bukan salah satu dari subnet, paket akan
dibuang.

R3 routing Table

Routing table R3 menampilkan rute R2 dan R1 dimana kedua rute tersebut secara
otomatis merangkum network 172.16.0.0/16 dan mengirimnya sebagai satu buah
update routing. R1 dan R2 tidak menyebarkan sebuah subnet karena dirangkum
secara otomatis. Karena R3 meneriama 2 buah cost route yang sama untuk
172.16.0.0/16 dari R1 dan R2, kedua route tersebut dimasukkan pada routing table.

9.3.1 EIGRP Composite Metric and the K Values


EIGRP menggunakan nilai-nilai berikut untuk menghitung metricnya. Adapun
parameter yang dimaksud adalah:
 Bandwidth
 Delay
 Reliability
 Load

Note: seperti yang diberitahukan pada awal chapter, walaupun MTU masuk ke
dalam update routing table, ini tidak masuk ke dalam perhitungan routing matric yang

17
digunakan oleh EIGRP maupun IGRP. Secara otomatis, hanya bandwidth dan delay
yang digunakan untuk menghitung metric.

The Composite Metric

Gambar diatas menampilkan gabungan rumusan yang digunakan oleh EIGRP.


Formula ini terdiri dari nilai K1 sampai K5, dikenal dengan bobot metric EIGRP.
Secara otomomatis, K1 dan K3 diset bernilai 1, dan K2, K4, dan K5 diset dengan 0.
Hasi;nya hanya nilai bandwidth dan delay yang digunakan untuk menghitung nilai
metric.

Pada EIGRP nilai K bisa diganti dengan perintah;

Router(config-router)#metric weights tos k1 k2 k3 k4 k5

18
Verifying the K Values

Perintah show ip protocols digunakan untuk memeriksa nilai K. terlihat bahwa nilai K
pada R1 terset secara otomomatis.

9.3.2 EIGRP Metric


Examining the Metric Values
Sebelumnya sudah diketahui nilai default dari K. Kita dapat mengetahui nilai K
sebenarnya.

19
Output diatas menampilkan nilai metric interface serial 0/0/0 R1.
MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec,
reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255

Bandwidth
Metric bandwidth (1544 Kbit) bernilai statis yang digunakan oleh beberapa protokol
seperti EIGRP dab OSPF untuk menghitung metric routingnya. Nilai bandwidth
ditampilkan dalam Kbit (kilobit). Kebanyakan interface secara default bernilai 1544
Kbit atau 1.544.000 bps (1,544 Mbps). Ini merupakan bandwidth untuk koneksi T1.
Namun, beberapa interface serial menggunakan default bandwidth yang berbeda.
Selalu periksa bandwidth dengan perintah show interface.

Nilai bandwidth bisa jadi sama dengan nilai bandwidth pada media fisik. Mengubah
nilai bandwidth pada interface tidak akan mengubah nilai bandwidth pada media fisik.
Jika bandwidth pada media fisik berbeda dengan nilai bandwidth default sebuah
interface, admin harus mengganti nilai bandwidth.

Delay
Delay adalah ukuran waktu yang dibutuhkan oleh paket untuk berjalan pada sebuah
rute. Metric delay (DLY) bernilai static tergantung pada tipe link dimana interface
tersebut terkoneksi dan diukur dengan microsecond. Delay tidak diukur secara
dinamis. Dengan kata lain, router tidak melacak berapa lama paket membutuhkan
waktu untuk mencapai titik tujuan. Nilai delay, hamper sama dengan nilai bandwidth,
secara default bisa diganti oleh admin jaringan.

MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec,


reliability 255/255, txload 1/255, rxload 1/255

Tabel diatas menampilkan nilai delay secara default beberapa interface. 20.000
microsecond untuk interface serial dan 100 microsecond untuk interface
fastEthernet.

20
Reliability
Reliability adalah ukuran dari kemingkinan bahwa sebuah link akan outus atau
seberapa sering link tersebut mengalami error. Tidak seperti delay, reliability diukur
secara dinamis dengan rentang nilai 0 sampai 255, dengan 1 nilai minimal reliability
dan 255 menyatakan bahwa link tersebut sangat reliable.

Reliability di

Load
Menggambarkan banyaknya lalu lintas data pada sebuah link. Seperti halnya
reliability, load diukur secara dinamis dengan nilai 0 sampai dengan 255. Sama
dengan reliability, load ditampilkan dengan per 255. Walaupun demikian, pada kasus
ini semakin rendah nilai per 255, makin rendah load pada sebuah link. Jadi 1/255
merupakan load yang minimal sedangkan 255/255 merupakan load yang paling
maksimal atau bernilai 100%.

Load juga ditampilkan sebagai load outbound, atau transmisi (txload) dan load
inbound atau receiver (rxload). Nilai ini dihitung dalam waktu 5 menit, lama rata-rata
waktu untuk menghindari pengaruh penggunaan low dan high channel.

9.3.4 Calculating the EIGRP Metric

Gambar diatas menampilkan gabungan metric yang digunakan oleh EIGRP. Dengan
menggunakan nilai K1 dan K3 secara default, kita dapat menghitung nilai bandwidth
minimum ditambah jumlah semua delays.

Dengan kata lain, dengan menguji nilai bandwidth dan delay untuk semua interface
outgoing dari jalur yang ada, kita bisa menentukan metric EIGRP. Pertama, tentukan

21
link dengan bandwidth yang paling lambat. Bandwidth digunakan untuk menghitung
pada rumus (10.000.000/bandwidth)*256. Selanjutnya, tentukan nilai delay untuk
masing-masing interface outgoing. Nilai dari jumlah delay dibagi dengan 10 (sum of
delay/10) dan dikali dengan 256. Jumlahkan nilai bandwidth dengan delay untuk
mencari nilai metric dari EIGRP.

Bandwidth
Karena EIGRP menggunakan bandwidth terlambat untuk menghitung nilai metricnya,
kita dapat mengetahui bandwidth terlambat dengan menguji setiap interface antara
R2 dengan network tujuan yaitu 192.168.1.0. Interface serial 0/0/1 pada R2 memiliki
bandwidth 1.024 Kbps atau 1.024.000 bps. Interface fastethernet pada R3 memiliki
bandwidth 100.000 Kbps atau 100 Mbps. Oleh karena itu, bandwidth yang paling
lambat adalah 1024 Kbps dan ini digunakan untuk menghitung metric.

Bandwidth EIGRP dihitung dengan satuan kbps dan untuk menghitung bandwidth
yang digunakan untuk nilai metric adalah membagi refence bandwidth yang bernilai
10.000.000 dengan bandwidth yang paling lambat. 10.000.000/1024 = 9765,625.
Setelah membuang angka dibelakang koma (0,625) angka 9765 dikalikan dengan
256. Jadi porsi bandwidth untuk metric adalah 2.499.840.

Delay
Dengan menggunakan interface outgoing yang sama, kita juga dapat menghitung
nilai delay.

EIGRP menggunakan jumlah kumulatif dari metric delay semua interface outgoing.
Interface serial 0/0/1 R2 memiliki delay 20000 microseconds. Interface fastethernet
0/0 R3 memiliki delay 100 microsecond.

Masing-masing nilai delay tersebut dibagi dengan 10 dan menjumlahkan kedua hasil
tersebut. 20.000/10 + 100/10 = 2.010. Hasil ini dikali dengan 256. Jadi porsi delay
untuk metric sama dengan 514.560

22
Adding Bandwidth and Delay
Dengan menambahkan nilai keduanya, maka akan dihasilkan nilai metric EIGRP
yaitu 2.499.840 + 514.560.

9.4 DUAL
9.4.1 DUAL Concept
DUAL (Diffusing Update Algorithm) merupakan algoritma yang digunakan oleh
EIGRP.

DUAL menggunakan beberapa istilah, antara lain:


 Successor (pengganti)
 Feasible Distance (FD)  jarak yang mungkin
 Feasible Successor (FS)  pengganti yang mungkin
 Reported Distance (RD) atau Advertised Distance (AD)
 Feasible Condition (FC)

9.4.2 Successor and Feasible Distance


Successor adalah router neighbor yang digunakan untuk meneruskan paket dimana
router tersebut mempunyai cost yang paling sedikit untuk sampai ke network tujuan.
Alamat IP dari successor tampil pada routing table setelah kata via.

Feasible Distance (FD) metric yang nilai kalkulasinya paling rendah untuk mencapai
network tujuan. FD adalah metric yang ada pada routing table yaitu angka kedua
yang ada dalam kolom.

23
Dengan mempelajari routing table R2, dapat dilihat bahwa jalur terbaik EIGRP untuk
mencapai 192.168.1.0/24 adalah melalui router R3 dengan nilai FD 3014400.

D 192.168.1.0/24 [90/3014400] via 192.168.10.10, 00:00:31,


Serial0/0/1

Seccessor dan feasible distance lainnya juga terdapat pada gambar diatas.

Apa alamat IP successor untuk network 172.16.1.0/24?


172.16.3.1 R1
Apa feasible distance untuk 172.16.1.0/24?
40514560.

24

You might also like