You are on page 1of 22

PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN

PERTANIAN
1. Pengenalan Metode PRA
2. Penyusunan Programa
3. Sistem LAKU

Tujuan Instruksional Khusus :


1) Mahasiswa dapat memahami dan
menerapkan metode PRA
2) Mahasiswa dapat membuat program
penyuluhan
3) Mahasiswa dapat memahami penerapan
sistem LAKU
Partisipasi Petani?
1. Sikap kerjasama petani dalam
pelaksanaan program
penyuluhan dengan cara
menghadiri rapat-rapat,
mendemonstrasi metode baru
untuk usahatani mereka dsb.
2. Pengorganisasian kegiatan-
kegiatan penyuluhan oleh
kelompok petani
3. Menyediakan informasi yg
diperlukan untuk merencanakan
program penyuluhan yg efektif
4. Petani/ organisasinya membayar
seluruh/sebagian biaya yang
dibutuhkan jasa penyuluhan
Mengapa petani harus berpartisipasi ?

1. Memiliki informasi yg sangat penting untuk


merencanakan program yg berhasil  termasuk
tujuan,situasi, pengetahuan serta pengalaman mereka
2. Petani lebih termotivasi utk bekerjasama dalam
program penyuluhan jika ikut bertanggungjawab di
dalamnya
3. Sebagai masy yg demokratis secara umum menerima
bahwa rakyat yg terlibat berhak berpartisipasi dalam
keputusan mengenai tujuan yg akan dicapai
4. Banyak permasalahan pembangunan pertanian, tidak
mungkin lagi dipecahkan dengan pengambilan
keputusan perorangan. Partsispasi kelompok sasaran
dalam keputusan kolektif sangat dibutuhkan.
Apa itu PRA (Participatory Rural Appraisal ) ?

• Secara harfiah artinya


penilaian/pengkajian/penelitian (keadaan) desa
secara partisipatif
• Dengan demikian PRACara yg digunakan dalam
melakukan kajian untuk memahami keadaan atau
kondisi desa dengan melibatkan partisipasi
masyarakat.
• Metode dan teknik PRA di daerah desa tetapi juga di
daerah kotaKajian masyarakat drpd kajian desa
• Kegiatan PRA bukanlah pelibatan masy dlm sebuah
paket penerapan PRA  melainkan sebuah proses
berkesinambungan selama kegiatan bersama antara
penyelenggara program dan masyarakat
Lanjutan PRA.......

• PRA merupakan metode pendekatan belajar


mengenai kondisi dan kehidupan pedesaan dari,
dengan, oleh masyarakat pedesaan sendiri,
meliputi kegiatan menganalisis, merencanakan
dan bertindak. 
• Menurut Chambers PRA diartikan
sebagaiSekumpulan teknik dan alat yang
mendorong masyarakat untuk turut serta
meningkatkan dan menganalisa
pengetahuannya mengenai hidup dan kondisi
mereka sendiri, agar mereka dapat membuat
rencana dan tindakan sendiri
TUJUAN & KEGUNAAN PRA
1. EXPLANOTARY
untuk mengetahui tentang lokasi wilayah
tertentu menurut masyarakat setempat, yang
bertujuan untuk membuat kegiatan atau
program tertentu

2. TOPICAL
untuk memperoleh informasi tertentu secara
lebih mendalam disesuaikan dengan tujuan tim
PRA
3. PROJECT AND MANAGEMENT PRA
informasi yang diperoleh dalam PRA
digunakan untuk merencanakan &
menjalankan program bersama dengan
masyarakat

4. EVALUATION AND MONITORING


untuk mengevaluasi & memonitor
perkembangan program yang terkait
Mengapa PRA ?

1. Adanya kritik terhadap pendekatan TOP


DOWN
2. Munculnya pemikiran pendekatan partisipatory
Prinsip-Prinsip PRA
1. Prinsip mengutamakan yg terabaikan (keberpihakan)
 Prinsip ini memiliki makna keberpihakan terhadap masyarakat
yang terabaikan, termarjinalisasikan, mungkin tertindas atau
terlindas oleh struktur
2. Prinsip pemberdayaan (penguatan) masyarakat,
 PRA bertujuan- meningkatkan kemampuan masyarakat, dalam
menganalisa keadaannya dan meningkatkan taraf hidupnya
secara mandiri dengan menggunakan sumber daya setempat
serta menurun ketergantungan kepada pihak luar.
3. Prinsip masyarakat sebagai pelaku, org luar sebagai fasilitator
 Menempatkan masyarakat sebagai pusat dari kegiatan
pembangunan, (org luar mendorong sebagi proses perubahan)
4. Prinsip saling belajar dan menghargai perbedaan
 PRA adalah suatu proses belajar berdasarkan pengalaman.
Lanjutan Prinsip PRA...

5. Santai dan Informal


 Kegiatan PRA diselenggarakan dalam suasana yang bersifat
luwes, terbuka, tidak memaksa dan informal.
6. Trianggulasi
 Salah satu kegiatan PRA adalah usaha mengumpulkan dan
menganalisis data atau informasi secara sistematis bersama
masyarakat
7. Optimalisasi Hasil
 Prinsip mengoptimalkan atau memperoleh hasil informasi
yang tepat guna menurut metode PRA adalah :
- Lebih baik kita "tidak tahu apa yang tidak perlu kita
ketahui" (ketahui secukupnya saja)
- Lebih baik kita "tidak tahu apakah informasi itu bisa
disebut benar seratus persen, tetap diperkirakan bahwa
informasi itu cenderung mendekati kebenaran" (daripada
kita tahu sama sekali)
Lanjutan...prinsip-prinsip PRA
8. Orientasi Praktis
 Artinya bahwa program program yang dikembangkan
dengan metode PRA ini lebih berorientasi pada
pemecahan masalah secara praktis
9. Prinsip keberlanjutan dan selang waktu
 Metode PRA bukanlah kegiatan paket yang selesai setelah
kegiatan penggalian informasi dianggap cukup dan orang
luar yang memfasilitasi kegiatan keluar dari desa
10. Belajar dari Kesalahan
 Dalam PRA kesalahan itu wajar dan sangat manusiawi,
oleh sebab itu perencanaan program jangan terlalu sulit
sehingga masyarakat tidak mampu memenuhinya
11. Terbuka
 Prinsip terbuka menganggap PRA sebagai metode dan
perangkat teknik yang belum selesai, sempurna dan pasti
benar
Tiga Pilar/Unsur Utama PRA
Duduk bersama, Mendengar, Berbaur
Mereka mampu melakukan, Belajar dari
kesalahan, Memfasilitasi
Melakukan trianggulasi “SUMBER”
Bersikap „rendah hati‟,Fleksibel
Mengujicoba, Berimprovisasi

SIKAP PRILAKU ORANG


LUAR

TEKNIK- BERBAGI
TEKNIK/METODE
Pemetaan, Transek,
Pengetahuan
Pengalaman
Diagram Venn, Alur
Proses belajar
sejarah, Alur
pemasaran
Analisis kehidupan,
Ranking, dan lain-lain
Daur Program PRA

Daur program adalah tahapan-tahapan dalam


pengembangan program mulai dari:
1. Identifikasi masalah dan kebutuhan,
2. Pencarian alternatif kegiatan,
3. Pemilihan alternatif kegiatan,
4. Pengorganisasian dan pelaksanaan kegiatan serta
5. Pemantauan dan evaluasi program
PERENCANAAN
PENJAJAGAN KEBUTUHAN KEGIATAN Kajian Potensi dan Alternatif
Kegiatan
Kajian masalah dan
kebutuhan

DAUR
PROGRAM
PELAKSANAAN KEGIATAN

EVALUASI KEGIATAN

PRA Sebagai sikap dan


Teknik PRA untuk mengkaji perilaku petugas lapangan
hasil akhir program

PEMANTAUAN KEGIATAN

Teknik PRA untuk melihat


perkembangan program
1. Penjajagan/Pengenalan Kebutuhan
• Langkah-langkah penjajagan kebutuhan adalah:
1. Pengenalan masalah,kebutuhan dan potensi
masyarakat
2. Pengkajian hubungan sebab-akibat masalah
masalah (identifikasi akar masalah)
3. Pengkajian potensi lokal dan luar.
4. Penetepan prioritas masalah berdasarkan
kriteria masyarakat (antara lain: sifat
mendesaknya, dan ketersediaan potensi
masyarakat/sumberdaya
2. Perencanaan Kegiatan

• Merupakan kelanjutan dari kegiatan penjajagan


kebutuhan. Hasil penguraian masalah masalah
dan potensi-potensi serta penyusunan prioritas
masalah, dijabarkan menjadi:
1. Alternatif-alternatif pemecahan masalah
2. Alternatif-altenatif kegiatan yang bisa
dilakukan sesuai dengan ketersediaan
sumberdaya, baik lokal maupun dari luar.
3. Penentuan para pelaksana, penanggungjawab,
dan pendamping kegiatan.
3.Pelaksanaan/Pengorganisasian
Kegiatan
• Sesuai prinsip-prinsip dalam metode PRA,
pelaksanaan kegiatan sebaiknya diorganisir dan
dipimpin oleh anggota masyarakat sendiri,
sedangkan orang luar hanya mendampingi. Yang
harus diselesaikan dalam tahapan ini meliputi:
1. Pengaturan jadual kegiatan
2. Pembagian kelompok dan tugas-tugas
4. Pemantauan Kegiatan

• Kegiatan ini dimaksudkan untuk melihat apakah


program berjalan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Biasanya dilakukan
dalam jangka waktu pendek (per 3 bulan atau 6
bulan) dan hasilnya dituliskan dalam laporan
kemajuan/perkembangan program. (Progress
report).
5. Evaluasi Kegiatan
• Biasanya terdapat dua macam evaluasi kegiatan, yaitu:
1. Evaluasi program secara berkala, dilakukan untuk
menilai arah dan kemajuan program, efisiensi dan
efektifitas pekerjaan, dan mengarahkan kembali
program.
2. Evaluasi akhir program (final evaluation), dilakukan
untuk menilai hasil yang telah dicapai selama
pengembangan program jangka waktu tertentu
(beberapa tahun) apakah sudah mencapai tujuan-
tujuan yang ditetapkan pada awal pengembangan
program, bagaimana dampak program terhadap
kesejahteraan hidup masyarakat, hasilnya disusun
menjadi laporan akhir program.
Teknik-Teknik PRA
• Teknik penelusuran alur sejarah
• Teknik pembuatan bagan kecendrungan dan
perubahan
• Penyusunan kalender musiman
• Teknik pembuatan peta desa
• Teknik transek (penelusuran lokasi)
• Pembuatan sketsa kebun
• Diagram Venn (bagan hubungan kelembagaan)
• Kajian mata pencaharian
• Wawancara semi terstruktur
• Dan lain-lain
Adanya kritik terhadap pendekatan TOP DOWN

• Program pemb selama ini bersifat diturunkan dari


pemimpin lembaga kepada pelaksana dan masyr,
walaupun program ini didasarkan pd proses
penjajagan kebutuhan (need assessment)
masyarakat. Akibatnya :
1. Byk hasil pemb tdk menyentuh kebutuhan
sesungguhnya dirasakan masyarakat
2. Keterlibatan masyarakat hanyalah sebagai
pelaksana, masy bukan sebagai pemilik, sehingga
dukungan thd program bersifat pura-pura
3. Keterlibatan masy kurang mendidik dan kurang
menjamin keberlanjutan program, karena
prakarsa dan keterampilan dimiliki org luar
Munculnya pemikiran pendekatan partisipatory

1. Perlu membandingkan pendekatan program yg


bersifat top down & pendekatan program yg
bersifat partisipatif (Bottom-up)
2. Sebagai variabel pembanding antara lain : unsur
manajemen, pendekatan model, tujuan, strategi,
sumber infoemasi, peran penyuluh, kedudukan
pelaku utama, pendanaan, program penyuluhan ,
materi penyuluhan, metode pembelajaran
3. Menemukan cara untuk mewujudkan pendekatan
yg partisipatif secara praktis dilapangan

You might also like