Professional Documents
Culture Documents
Perawatan Masalah Solusi
Perawatan Masalah Solusi
Turbin Uap
Turbin uap merupakan kelompok pesawat-pesawat konversi energi yang
mengkonversikan energi potensial uap menjadi energi mekanik pada poros turbin.
Sebelum dikonversikan menjadi energi mekanik terlebih dahulu dikonversikan
menjadi energi kinetik dalam nozel (pada turbin impuls) atau dalam nozel dan
sudu-sudu gerak (pada turbin reaksi).
Menurut jenis fluida kerja yang bekerja pada turbin, maka turbin dapat
digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Turbin dengan fluida kerrja uap disebut turbin uap, yaitu turbin yang merubah
tenaga potensial uap menjadi tenaga mekanis.
2. Turbin dengan fluida kerja gas disebut turbin gas, yaitu turbin yang merubah
tenaga potensial gas menjadi tenaga mekanis.
3. Turbin dengan fluida kerja air disebut turbin air, yaitu turbin yang merubah
tenaga potensial air menjadi tenaga mekanis. Tenaga air yang digunakan misalnya
tenaga potensial dari air terjun atau air sungai.
4. Turbin dengan fluida kerja angin disebut turbin angin, yaitu turbin yang merubah
tenaga potensial angin menjadi tenaga mekanis.
Dari keempat jenis turbin diatas pada prinsipnya adalah sama,
hanya fluida kerjanya saja yang berbeda.
Ada beberapa keuntungan turbin uap jika dibandingkan dengan mesin uap,
yaitu sebagai berikut :
1. Peralatan pada turbin tidak banyak macam ragamnya/lebih sedehana.
2. Gerak yang dihasilkan lebih tenang, karena banyak gerak putar saja.
3. Gerakan putanya secara langsung tanpa perantara.
4. Torsi yang dihasilkan pada porsi lebih besar.
5. Tidak ada kerugian gesek pada rotasinya.
6. Dibandingkan dengan mesin uap yang horizontal, maka turbin uap tidak
memerlukan pondasi yang begitu besar.
7. Dari ukuran turbin uap sama dengan mesin uap, maka turbin memperoleh daya
yang besar.
8. Akibat banyak timbul gerak putar saja, maka getaran yang ditimbulkan lebih kecil
dari pada mesin uap.
Namun jika dibandingkan dengan mesin uap turbin uap juga terdapat
kekurangan/kerugian, diantaranya sebagai berikut :
1. Untuk mengekspansikan uap memerlukan peralatan yang khusus yaitu pipa
pemancar.
2. Pipa pemancar memerlukan perencanaan yang sangat teliti.
3. Karena uap dipakai untuk mendorong sudu jalan, padahal sudu jalan hanya
merupakan kepingan yang terbuka, sehingga diperlukan rumah turbin yang sangat
rapat dan kuat, sehingga tidak timbul kebocoran uap. Sedangkan pada mesin uap
hal tersebut diatas tidak memerlukan perhatian yang penting.
1. Menurut arah aliran uap memasuki turbin, maka turbin uap dibagi atas turbin :
a. aksial, dan
b. radial
4. Sesuai dengan kondisi uap meninggalkan turbin, maka turbin uap dibagi atas :
a. Turbin tekanan lawan (back pressure turbine), yaitu bila tekana uap bekas sama
dengan tekanan uap yang dibutuhkan untuk keperluan prosesing (pengolahan) pad
kegiatan (aktivitas) suatu pabrik. Turbin jenis ini tidak mengalami kondensasi uap
bekas, jadi disebut juga sebagai turbin non-kondensasi (non-condensing stam
turbin). Turbin tekanan lawan bisa saja dari jenis impuls atau reraksi, yang terdiri
dari turbin uap merek Stork dari jenis Rateau dari 7 tingkat tekanan.
b. Turbin kondensasi langsung (straight condensing turbine), adalah turbin uap yang
beroperasi dengan mengkondensasikan uap bekasnya langsung dalam kondensor,
guna memperoleh air yang akan dipakai sebagai air pengisi ketel (feed water).
Sisteem ini dilaksanakan bila sulit untuk memperoleh air yang memenuhi syarat
untuk pengisi ketel, atau mahalnya harga air seperti yang di alami pada kapal.
c. Turbin ekstraksi dengan tekanan lawan (Extraction Back Pressure Turbine), bila
turbin beroperasi dengan uap bekas yang dipergunakan untuk keperluan ekstraksi
dan proses. Tekanan lawan (black pressure) yang lebih rendah dari tekanan
ekstraksi (extraction pressure) dapat mereduksi ekspansi uap, sehingga konstruksi
turbin T.R dpat lebih ringan.
d. Turbin ekstraksi dengan kondensasi (Extaction Condensing Turbine), beroperasi
dengan sebagian uap bekas dipakai untuk keperluan ekstraksi dan sebagian lagi
untuk penyediaan kondensat untuk air pengisi ketel (feed water).
e. Turbin kondensasi dengan ekstraksi berganda (Double Extaction Condensing
Turbines), adalah jenis turbin kondensasi dengan tekanan ekstraksi berganda. Uap
bekas dari turbin dipakai untuk kebutuhan beberapa tingkat ekstraksi dan sisanya
dijadikan kondensat dalam kondensor untuk memenuhi kebutuhan air pengisi
ketel (boiler feed water).
f. Turbin Non-Kondensasi dengan aliran langsung (Staight Flow Non-Condensing
Turbine), adalah turbin uap dengan sistem aliran langsung tanpa menyuplai uap
untuk keperluan ekstraksi dan tanpa memakai kondensor, jadi uap bekas langsung
di buang ke udara luar dengan tekanan –lawan sama atau melebihi tekanan
atmosfir (1 atm).
g. Turbin non kondensasi dengan ekstraksi tunggal dan berganda dua.
Karena Turbin uap maka turbin bekerja dengan menggunakan tenaga uap.
Mula-mula uap baru yang betekanan masuk kedalam pipa pemancar dan kemudian
keluar. Karena turbin ini merupakan turbin tekanan rate (aksi) maka tekanan uap
yang kelua dari sudu jalan sama. Oleh karena berkurangnya uap di dalam pipa
pemancar maka terjadi pengembangan uap, yakni kecepatan uap akan betambah.
b. Metal Bearing.
Untuk menangani masalah pada Metal Bearing banyak cara yang bisa
dilakukan. Apabila Metal Bearing tersebut sudah mengalami kerusakan yang fatal
maka harus diganti, namun apabila kerusakan yang terjadi belum begitu parah
maka tidak perlu mengganti dengan yang baru. Karena untuk melakukan
penggantian, tidak mudah untuk mendapatkan barang yang kita inginkan yang
sesuai dengan spesifik yang di izinkan. Selain itu untuk melakukan pemesanan
diperlukan waktu yang lama sehingga dapat menunda pekerjaan. Dan juga
harganya yang relatif mahal.
Banyak cara yang dilakukan oleh para mekanik untuk menyelesaikan
masalah ini terutama para mekanik di Bengkel Pertamina Plaju – Sungai Gerong.
Namun cara yang lebih efisien dan relatif murah yang sering dilakukan oleh mereka
yakni dengan mengecor ulang Metal Bearing tersebut dan setelah itu di bubut
menurut ukuran Shaft yang telah dibubut halus. Adapun batasan
celah ( Clearence ) antara Bearing Metal dengan Shaft yang diizinkan yaitu 0,08 –
0,12 mm.
G. Petunjuk Pemeliharaan Turbin
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Turbin merupakan sebuah alat yang salah satunya digunakan untuk
membangkitkan suatu energi. Di Indonesia telah tersebar berbagai macam turbin, mulai dari
turbin gas, turbin air dan turbin uap. Turbin sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari
kita, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan kita yang tidak lepas dari alat tersebut, yaitu
listrik. Dengan turbin kita dapat melakukan kegiatan malam tanpa harus dalam kondisi gelap.
Kegiatan malam akan berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin
tersebut.
Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin tersebut, kini turbin tak
asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk memodifikasi kembali turbin tersebut hanya
untuk meningkatkan kenyamanan bagi pemakai, baik individu maupun kelompok. Terlebih
lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, proses pemodifikasian turbin tersebut
menjadi lebih mudah dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga dipelosok
Indonesia, maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang menyangkut
permasalahan tersebut yaitu Turbin Uap.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah
sebagai berikut.
1. Apa sajakah jenis-jenis uap yang ada?
2. Apa itu turbin uap?
3. Komponen apa saja yang terdapat pada turbin uap?
4. Bagaimana prinsip kerja turbin uap?
5. Apa sajakah jenis-jenis turbin uap itu?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Jenis-jenis Uap
Proses pembentukan uap terbagi atas dua jenis, yaitu :
1. Uap air
yaitu uap yang terbentuk diatas permukaan air sebagai akibat dari penurunan tekanan di
atas permukaan air sampai tekanan penguapan yang sesuai dengan temperatur permukaan air
tersebut pada titik didih dan pada tekanan di bawah tekanan atmosfir bumi. Penurunan
tekanan ini diantaranya disebabkan karena adanya tekanan uap jenuh yang sesuai dengan
temperatur permukaan air maka akan terjadi penguapan.
2. Uap panas
yaitu uap yang terbentuk akibat mendidihnya air , aliran mendidih bila tekanan dan
temperatur berada pada kondisi didih. Misalnya bila air tekanan 1 bar maka air tersebut akan
mendidih pada suhu didih (±99,630 C).
Uap yang terbentuk pada tekanan dan temperatur didih disebut uap jenuh saturasi
(saturated steam). Apabila uap jenuh dipanaskan pada tekanan tetap, maka uap akan
mendapat pemanasan lanjut (temperatur naik). Uap yang demikian disebut uap panas lanjut
(uap adi panas) atau superheated steam.
Menurut keadaannya uap ada tiga jenis, yaitu :
Uap jenuh
Uap jenuh merupakan uap yang tidak mengandung bagian-bagian air yang lepas dimana pada
tekanan tertentu berlaku suhu tertentu.
Uap kering
Uap kering merupakan uap yang didapat dengan pemanas lanjut dari uap jenuh dimana pada
tekanan terbentuk dan dapat diperoleh beberapa jenis uap kering dengan suhu yang berlainan.
Uap basah
Uap basah merupakan uap jenuh yang bercampur dengan bagian-bagian air yang halus yang
temperaturnya sama.
Azas impuls dapat dijelaskan dengan metode sebagai berikut. Adalah sebuah pelat
yang ditumbuk dengan fluida gas berkecepatan Vs, dan laju massa m, karena pelat itu beroda
sehingga bergerak dengan kecepatan Vb. Dari dua model di atas, dapat dilihat bahwa model
sudu mempunyai daya yang lebih besar pada kecepatan dan laju massa fluida gas yang sama.
Maka dengan alasan tersebut, bentuk sudu dianggap yang paling efisien untuk diterapkan
pada turbin uap atau jenis turbin lainnya seperi turbin gas dan air. Penerapan model sudu
tersebut di atas pada turbin uap, yaitu menata sudu sudut tersebut sebaris mengelilingi roda
jalan atau poros turbin uap, sehingga terjadi keseimbangan gaya.
Perbedaan turbin impuls dan reaksi dari segi aliran
Model turbin impuls dalam sejarahnya sudah pernah dibuat oleh Branca. Prinsip
kerjanya adalah dengan menyemburkan uap berkecapatan tinggi melalui nosel ke sudu-sudu
impuls pada roda jalan. Akibat adanya tumbukan antara semburan gas dengan sudu-
sudu jalan turbin impuls, poros turbin menjadi berputar.
Berbeda dengan azas impuls, azas reaksi untuk sebagaian orang lebih sulit dipahami.
Untuk menggambarkan azas reaksi bekerja pada gambar adalah model jet uap dari Newton.
Semburan uap dari tabung mempunyai energi kinetik yang besar sehingga sepeda
akan bergerak ke kiri. Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa mesin tersebut bekerja dengan
azas reaksi, yaitu semburan uap melakukan aksi sehingga timbul reaksi pada sepeda untuk
begerak melawan aksi.
f) Turbin non kondensasi dengan aliran langsung dan tanpa ada ekstraksi serta kondensasi, uap
bekas dibuang ke udara luar dengan tekanan lawan sama atau melebihi dari 1 atm.
g) Turbin non kondensasi dengan ekstraksi, uap bekas tidak dikondensasikan, hanya digunakan
untuk proses.
5. Menurut kondisi uap yang masuk ke dalam turbin
a) Turbin tekanan rendah dimana tekanan uapnya 2 kg/cm2
b) Turbin tekanan menengah, tekanan uap sampai dengan 40 kg/cm2
c) Turbin tekanan tinggi, tekanan uap sampai dengan 170 kg/cm2
d) Tubin tekanan sangat tinggi, tekanan uap di atas 170 kg/cm2
e) Turbin adikritis, turbin uap yang beroperasi dengan tekanan uap di atas 225 kg/cm2.
6. Menurut prinsip aksi uap
a) Turbin impuls, yang energi potensial uapnya diubah menjadi energi kinetik di dalam nosel
atau laluan yang dilewati oleh sudu-sudu gerak,lalu energi kinetik ini diubah menjadi energi
mekanik pada poros turbin.
b) Turbin reaksi aksial, yang ekspansi uap diantara laluan sudu, baik sudu pengarah maupun
sudu gerak tiap-tiap tingkat langsung pada derajat yang sama.
7. Menurut sistem pemanas ulang uap
a) Turbin uap dengan pemanas ulang tunggal
b) Turbin uap dengan pemanas ulang ganda
8. Menurut lingkungan pengoperasiannya
a) Turbin darat, biasa terdapat pada industri atau PLTU untuk menggerakkan generator
b) Turbin yang dioperasikan di kapal.
9. Menurut arah aliran uap
a) Turbin aksial, Fluida kerja mengalir dalam arah yang sejajar terhadap sumbu turbin
b) Turbin radial, Fluida kerja mengalir dalam arah yang tegak lurus terhadap sumbu turbin.
b) Turbin reaksi, Ekspansi uap terjadi pada sudu pengarah dan sudu gerak.
Turbin reaksi yaitu turbin yang ekspansi uapnya tidak hanya terjadi pada laluan-laluan
sudu pengarah (nosel) yang tetap saja tetapi juga terjadi pada laluan sudu gerak (sudu-sudu
cakram yang berputar), sehingga terjadi penurunan keseluruhan kandungan kalor pada semua
tingkat sehingga terdistribusi secara seragam. Turbin yang jenis ini umumnyan digunakan
untuk kepentingan industri. Kecepatan uap yang mengalir pada turbin (yang biasanyan
nekatingkat) lebih rendah yaitu sekitar 100 – 200 m/detik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial uap
menjadi energi kinetik dan energi kinetik ini selanjutnya diubah menjadi energi mekanis
dalam bentuk putaran poros turbin. Poros turbin dihubungkan dengan yang digerakkan,
yaitu generator atau peralatan mesin lainnya, menggunakan mekanisme transmisi roda gigi.
B. Saran
1) Untuk Pendidik
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangatlah pesat, oleh karena
itu, sebagai seorang pendidik diharapkan untuk selalu update dengan ilmu pengetahuan dan
teknologi di masa kini. Sehingga dalam memberikan pelajaran akan lebih mengena terhadap
duniamasa kini.
2) Untuk Peserta Didik
Sumber bahan belajar tidaklah cukup di dalam kelas saja, harapannya makalah ini bisa
dijadikan sebagai salah satu sumber belajar yang selanjutnya bnisa bermanfaat bagi kita
semua.
3) Untuk Khalayak Umum
Belajar tidaklah hanya monoton di dalam kelas saja. Makalah ini ditulis dengan salah satu
tujuan agar bisa dipakai oleh semua manusia termasuk di dalamnya yang belum mendapatkan
kesempatan untuk mengenyam pendidikan di dalam kelas. Sehingga harapannya makalah ini
juga dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan bagi semua orang.
DAFTAR PUSTAKA
http://manung95.blogspot.com/2011/05/turbin-uap.html
http://fuadmje.files.wordpress.com/2011/12/
http://hafizhtrijanuar.blogspot.co.id/2012/10/turbin-uap_21.html
Turbin Uap
BAB I PENDAHULAUAN
A. Latar Belakang
Turbin merupakan sebuah alat yang salah satunya digunakan untuk membangkitkan suatu
energi. Di Indonesia telah tersebar berbagai macam turbin, mulai dari turbin gas, turbin air
dan turbin uap. Turbin sangat membantu dalam kehidupan sehari-hari kita, salah satunya
untuk memenuhi kebutuhan kita yang tidak lepas dari alat tersebut, yaitu listrik. Dengan
turbin kita dapat melakukan kegiatan malam tanpa harus dalam kondisi gelap. Kegiatan
malam akan berjalan lancar dengan adanya listrik yang tidak lepas dari turbin tersebut.
Semakin banyaknya turbin dan pesatnya perkembangan turbin tersebut, kini turbin tak
asing lagi. Segala macam cara dilakukan untuk memodifikasi kembali turbin tersebut hanya
untuk meningkatkan kenyamanan bagi pemakai, baik individu maupun kelompok. Terlebih
lagi dengan adanya perkembangan teknologi saat ini, proses pemodifikasian turbin tersebut
menjadi lebih mudah dilakukan.
Dengan adanya berbagi macam turbin tersebut yang telah tersebar hingga dipelosok
Indonesia, maka kami berupaya untuk menulis sebuah makalah yang menyangkut
permasalahan tersebut yaitu Turbin Uap.
B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat menentukan macam-macam turbin yang biasa dipakai sehari-hari.
2. Mengidentifikasikan definisi dari turbin uap.
3. Menentukan komponen-komponen dari turbin uap.
4. Menjelaskan cara kerja dari turbin uap.
5. Menentukan kegunaan dari turbin uap.
6. Serta dari pengamatan ini diharap dapat mengerti tentang kelebihan dan kelemahan turbin
uap.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari turbin uap ini ada berbagai macam, sesuai penggunaan dari turbin uap
tersebut. Ruang lingkup yang saya dapat dari hasil penyusunan makalah ini adalah industri,
karena industri merupakan tempat yang paling banyak menggunakan alat-alat yang
berhubungan dengan turbin uap.
D. Metode
Ada berbagai metode yang kami gunakan dalam penyusunan makalah ini, yaitu antara
lain :
1. Pengamatan
Informasi-informasi yang kami kumpulkan berasal dari hasil pengamatan-pengamatan yang
kami lakukan yaitu dengan mengamati hal-hal yang berhubungan dengan turbin uap.
2. Studi Pustaka
Selain dengan metode pengamatan terhadap turbin uap, kami juga mengumpulkan informasi-
informasi melalui metode studi pustaka, yaitu dengan cara menggali informasi dari buku-
buku serta media-media massa yang ada.
Turbin uap merupakan salah satu jenis mesin yang menggunakan metode external
combustion engine (mesin pembakaran luar). Pemanasan fluida kerja (uap) dilakukan di luar
sistem. Prinsip kerja dari suatu instalasi turbin uap secara umum adalah dimulai dari
pemanasan air pada ketel uap. Uap air hasil pemanasan yang bertemperatur dan bertekanan
tinggi selanjutnya digunakan untuk menggerakkan poros turbin. Uap yang keluar dari turbin
selanjutnya dapat dipanaskan kembali atau langsung disalurkan ke kondensor untuk
didinginkan. Pada kondensor uap berubah kembali menjadi air dengan tekanan dan
temperatur yang telah menurun. Selanjutnya air tersebut dialirkan kembali ke ketal uap
dengan bantuan pompa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa turbin uap adalah
mesin pembangkit yang bekerja dengan sistem siklus tertutup.
1. CASSING
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin.
2. ROTOR
Adalah bagian turbin yang berputar yang terdiri dari poros, sudu turbin atau deretan
sudu yaitu Stasionary Blade dan Moving Blade. Untuk turbin bertekanan tinggi atau ukuran
besar, khususnya unuk turbin jenis reaksi maka motor ini perlu di Balanceuntuk
mengimbagi gaya reaksi yang timbul secara aksial terhadap poros.
3. BEARING PENDESTAL
Adalah merupakan kekdudukan dari poros rotor.
4. JOURNAL BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan Gaya Radial atau Gaya Tegak Lurus
Rotor.
5. THRUST BEARING
Adalah Turbine Part yang berfungsi untuk menahan atau untuk menerima gaya aksial
atau gaya sejajar terhadap poros yang merupakan gerakan maju mundurnya poros rotor.
6. MAIN OLI PUMP
Berfungsi untuk memompakan oli dari tangki untukdisalurkan pada bagian – bagian
yang berputar pada turbin . Dimana fungsi dari Lube Oil adalah :
Sebagai Pelumas pada bagian – bagian yang berputar.
Sebagai Pendingin ( Oil Cooler ) yang telah panas dan masuk ke bagian turbin dan akan
menekan / terdorong keluar secara sirkuler
Sebagai Pelapis ( Oil Film ) pada bagian turbin yang bergerak secara rotasi.
Sebagai Pembersih ( Oil Cleaner ) dimana oli yang telah kotor sebagai akibat dari benda-
benda yang berputar dari turbin akan terdorong ke luar secara sirkuler oleh oli yang masuk
.
7. GLAND PACKING
Sebagai Penyekat untuk menahan kebocoran baik kebocoran Uap maupun kebocoran
oli.
8. LABIRINTH RING
Mempunyai fungsi yang sam dengan gland packing.
9. IMPULS STAGE
Adalah sudu turbin tingkat pertama yang mempunyai sudu sebanyak 116 buah
10. STASIONARY BLADE
Adalah sudu-sudu yang berfingsi untuk menerima dan mengarahkan steam yang masuk.
11. MOVING BLADE
Adalah sejumlah sudu-sudu yang berfungsi menerima dan merubah Energi Steam
menjadi Energi Kinetik yang akan memutar generator.
12. CONTROL VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk mengatur steam yang masuk kedalam
turbin sesuai dengan jumlah Steam yang diperlukan.
13. STOP VALVE
Adalah merupakan katup yang berfungsi untuk menyalurkan atau menghentikan aliran
steam yang menuju turbin.
14. REDUCING GEAR
Adalah suatu bagian dari turbin yang biasanya dipasang pada turbin-turbin dengan
kapasitas besar dan berfungsi untuk menurunkan putaran poros rotor dari 5500rpm
menjadi 1500 rpm.
Bagian-bagian dari Reducing Gear adalah :
Gear Cassing adalah merupakan penutup gear box dari bagian-bagian dalam reducing gear.
Pinion ( high speed gear ) adalah roda gigi dengan type Helical yang putarannya merupakan
putaran dari shaft rotor turbin uap.
Gear Wheal ( low speed gear ) merupakan roda gigi type Helical yang putarannya akan
mengurangi jumlah putaran dari Shaft rotor turbin yaitu dari 5500 rpm menjadi 1500 rpm.
Pinion Bearing yaitu bantalan yang berfungsi untuk menahan / menerima gayategak
lurus dari pinion gear.
Pinion Holding Ring yaitu ring berfungsi menahan Pinion Bearing terhadap gaya radial shaft
pinion gear.
Wheel Bearing yaitu bantalan yang berfungsi menerima atau menahan gayaradial dari shaft
gear wheel.
Wheel Holding Ring adalah ring penahan dari wheel Bearing terhadap gayaradial atau tegak
lurus shaft gear wheel.
Wheel Trust Bearing merupakn bantalan yang berfungsi menahan atau menerima gaya sejajar
dari poros gear wheel ( gaya aksial ) yang merupakan gerak maju mundurnya poros.
mungkin, agar energi kinetis yang tersedia dapat dimanfaatkan sebanyak mungkin. Dengan
demikian effisiensi turbin menjadi lebih tinggi karena kehilangan energi relatif kecil.
cara kerja dari turbin uap tersebut, agar kesalahan yang mungkin terjadi bias
diminimalisir.
Turbin uap dapat diklasifikaasikan menjadi berbagai macam yaitu menurut prinsip
kerjanya, menurut penurunan tekanan dalam turbin dan menurut penurunan tekanan uap.
Turbin uap harus digunakan sesuai dengan kegunaan turbin tersebut, dan tidak untuk
kekurangannya.
B. Saran-saran
Dari hasil penyusunan makalah diatas maka penulis dapat memberikan saran sebagai
berikut :
1. Penulis sebaiknya menjelaskan secara rinci tentang komponen-komponen utama dari turbin
uap, agar pembaca dapat secara jelas mengerti tentang komponen-komponen tersebut.
2. Sebaiknya penyusun makalah melakukan metode wawancara langsung dengan pengguna
turbin uap agar dapat mendapatkan penyusunan makalah yang sempurna.
3. Mebangun kerja sama kelompok yang solid agar penyusunan makalah berjalan dengan lancar
http://manung95.blogspot.co.id/2011/05/turbin-uap.html