You are on page 1of 4

1.

Pengertian

Sindrom cushing adalah suatu keadaan yang diakibatkan oleh efek metabolik
gabungan dari peninggian kadar glukokortikoid dalam darah yang menetap. Kadar yang
tinggi ini dapat terjadi secara spontan atau karena pemeberian dosis farmakologik senyawa-
senyawa glukokortikoid. (Sylvia A. Price; Patofisiolgi, Hal. 1088).

read more

2. Etiologi

Sindrom cushing dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti berikut :


 Glukokortikoid yang berlebih
 Aktifitas korteks adrenal yang berlebih
 Hiperplasia korteks adrenal
 Pemberian kortikosteroid yang berlebih
 Sekresi steroid adrenokortikal yang berlebih terutama kortisol
 Tumor-tumor non hipofisis
 Adenoma hipofisis
 Tumor adrenal

3. Patofisiologi

Sindrom cushing dapat disebabkan oleh beberapa mekanisme yang mencakup umur

kelenjar hipofisis yang mneghasilkan ACTH dan menstimulasi korteks adrenal untuk

meningkatkan sekresi hormonnya meskipun hormon tersebut telah diproduski dengan jumlah

yang adekuat. Hoperflasia kelenjar adrenal dan pemberian kortikosteroid atau ACTH dapat

pula menimbulkan sindrom cushing, mekanisme umpan balik normal untuk mengendalikan

fungsi kortek adrenal menjadi tidak efektif dan pola sekresi diurnal kortisol yang normal akan

menghilang. Tanda dan gejala sindrum cushing terutama terjadi sebagai akibat dari sekresi

glukokortikoid dan androgen yang berlebihan, mekipun sekresi meneralorkortikoid juga

dapat terpengaruh.
Kelebihan glukokortikoid dapat menghambat proses metabolisme protein dan

karbohidrat. Glukokortikoid mempunyai efek katabolik dan antianabolik pada protein,

menyebabkan menurunnya kemampuan sel-sel pembentuk protein untuk mensistesis protein,

sebagai akibatnya terjadi kehilangan protein pada jaringan seperti kulit, otot, pembuluh darah,

dan tulang.

4. Mekanisme klinis

Gambaran klinis yang terdapat pada pennderita sindrom cushing adalah sebagai
berikut :
a) Amenorea
b) Jerawat
c) Nyeri punggung
d) Penurunan konsentrasi
e) Kelemahan otot
f) Moonface
g) Nyeri kepala
h) Hiperpigmentasi
i) Luka sukar sembuh
j) Edema pada ekstremitas
k) Penipisan kulit
l) Hipertensi
m) Osteoporosis
n) Striae pada abdomen
o) Pembesaran klitoris
p) Obesitas
q) Punuk kerbau pada posterior leher
r) Hipokalemia
s) Psikosis
t) Retensi natrium
u) Depresi
v) Perubahan emosi
5. Pemeriksaan Penunjang

a) Tes supresi dexamethason


1) Untuk membantu menegakkan diagnosis penyebab sindrom cushing tersebut, apakah
hipofisis atau adrenal.
2) Untuk menentukan kadar kortisol.
3) Pada pagi hari lonjakan kortisol akan ditekan : Steroid <5 uL/dl => Normal
Pada pagi hari sekresi kortisol tidak ditekan : Steroid >10 uL /dl =>Sindrom Cushing
b) Kadar kortisol bebas dalam urin 24 jam:
Untuk memeriksa kadar 17- hidroksikortikosteroid serta 17- kortikosteroid, yang merupakan
metabolic kortisol dan androgen dalam urin.
Kadar metabolic dan kortisol plasma meningkat  Sindrom Cushing
c) Stimulasi CRF (Corticotrophin-Releasing Faktor)
Untuk membedakan tumor hipofisis dengan tempat-tempat ektopik produksi ACTH sebagai
penyebab.
d) Pemeriksaan Radioimmunoassay ACTH Plasma Untuk mengenali penyebab Sindrom
Cushing
e) CT, USG, dan MRI dapat dilakukan untuk menentukan lokasi jaringan adrenal dan
mendeteksi tumor pada kelenjar adrenal.

6. Penatalaksanaan

Pengobatan sindrom cushing tergantung ACTH tidak seragam, bergantung apakah sumber
ACTH adalah hipofisis / ektopik.
a) Jika dijumpai tumor hipofisis. Sebaiknya diusahakan reseksi tumor tranfenoida.
b) Jika terdapat bukti hiperfungsi hipofisis namun tumor tidak dapat ditemukan maka sebagai
gantinya dapat dilakukan radiasi kobait pada kelenjar hipofisis.
c) Kelebihan kortisol juga dapat ditanggulangi dengan adrenolektomi total dan diikuti
pemberian kortisol dosis fisiologik.
d) Bila kelebihan kortisol disebabkan oleh neoplasma disusul kemoterapi pada penderita
dengan karsinoma/ terapi pembedahan
e) Digunakan obat dengan jenis metyropone, amino gluthemide yang bisa mensekresikan
kortisol Sesuai pada penyebabnya. Penyakit Cusing dapat dilakukan iradiasi dari hipofise,
kombinasi iradiasi dengan unilateral adrenalektomi. Pada adenoma basofil yang
menimbulkan gejala penionggian tekanan intra kranial dan tidak berhasil dengan radiotherafi,
dilakukan ekstirpasi. Pada kasus berat dimana iradiasi hipofise tidak memberi hasil,
dilakukan adrenalektomi bilateral, kemudian substitusi dengan hidrokortison, kortison atau
fludrokortison. Bila disebabkan oleh adenoma atau karsinoma adrenal, dilakukan operasi
kemudian terapi substitusi.
1) Terapi Operatif
- Hipofisektomi Transfenoidalis, Operasi pengangkatan tumor pada kelenjar hipofisis
- Adrenalektomi, terapi pilihan bagi pasien dengan hipertrofi adrenal primer
2) Terapi Medis
Preparat penyekot enzim adrenal (metyrapon, aminoglutethimide, mitotane,
ketokonazol) digunakan untuk mengurangi hiperadrenalisme jika sindrom tersebut
disebabkan oleh sekresi ektopik ACTH oleh tumor yang tidak dapat dihilangkan secara
tuntas.
DAFTAR PUSTAKA

Susanne CS. 1999. Buku Ajar Medikal Bedah Brunner-Suddart. Jakarta : EGC

Rumahorbo, Hotma. 1999. Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Endokrin.

Jakarta: EGC.

You might also like