You are on page 1of 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FEBRILE NEUTROPENIA


DI RUANG HEMATO ONKOLOGI ANAK
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 7 Agustus – 12 Agustus 2017

Oleh :

META ADIWINATA ATMAJA,S. Kep


NIM. 1630913310025

PROGRAM PROFESI NERS ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARBARU
2017
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN FEBRILE NEUTROPENIA
DI RUANG HEMATO ONKOLOGI ANAK
RSUD ULIN BANJARMASIN

Tanggal 7 Agustus – 12 Agustus 2017

Oleh :

Meta Adiwinata Atmaja, S.Kep.


NIM. 1630913310025

Banjarmasin, Agustus 2017


Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Eka Santi, S.Kep., Ns., M. Kep Ayu Susanti, S.Kep.,Ns,M.Kep


NIP. 197080615 200812 2 001 NIP. 19800930 200312 2 005
Laporan pendahuluan Febrile Neutropenia.

Etiologi Definisi
1. Beberapa obat kemoterapi dapat menyebabkan sumsum Febrile neutropenia (FN) adalah suatu keadaan pasien ketika suhu tubuhnya melalui
tulang tidak dapat bekerja dengan baik menyebabkan temperatur oral mencapai >38,5oC atau >38,0oC selama 2 jam dan jumlah hitung
menurunnya produksi neutrophil. neutrofil <500 sel/mm3 atau <1000 sel/mm3 yang diprediksi akan menurun sampai <500
2. Kanker mempengaruhi sumsum tulang secara langsung, sel/mm3.
termasuk leukimia, limfoma dan myeloma atau metastase
dari kanker. Neutrofil merupakan salah satu dari tipe dari sel darah putih. Neutrofil mengandung
enzim yang membantu sel membunuh dan mengolah mikroorganisme yang dikenal
3. Radioterapi juga mempengaruhi sumsum tulang terutama
dengan fagosit.
bila mengenai beberapa tempat di tubuh, atau pelvis,
abdomen, kaki dan dada. Manifestasi Klinis Penatalaksanaan
4. Bakteri : Staphyllococcus Aureus, Streptococcus 1. Suhu >38,0 oC, > 2 jam Langkah penanganan terhadap pasien
Viridans, E. Coli. 2. Jumlah hitung neutrofil <500 sel/mm3 dengan Febrile Neutropenia :
5. Virus : Herpes Simpleks, Varisela Zoster 1. Cek suhu badan, tekanan darah, nadi,
6. Fungi : C. Albicans, C. Kruzei, T. Glabrata, Spesies Pola Demam pernafasan dan saturasi oksigen
Aspergillus. (sebaiknya di lakukan secara manual)
Jika pemeriksaan untuk diagnostik
2. Kultur darah baik secara peripheral
adalah negatif dan demam tetap ada lebih
dari 7 hari, dapat disebut sebagai fever atau dari CVDA sebelum memberikan
Klasifikasi
unknown origin (FUO). anti-piretik)
 Mild, jika jarak jumlah ANC dari 1000-1500/ mikroLiter
3. Pemeriksaan darah FBC and UEC
 Moderate, jika ANC 500-1000/ mikroLiter
Pemeriksaan Klinis 4. Urinalisis dan sampel sputum
 Severe, jika ANC kurang dari 500/ mikroLiter
1. Status kardiovaskular untuk gejala dari 5. Swab pada CVAD atau dari luka jika
dehidrasi dan sepsis ada
Pemeriksaan Penunjang 2. Traktus respiratorius atas untuk otitis 6. Rontgent thorak
1. Pemeriksaan laboratorium yang harus diperiksa : media dan sinusitis
7. Obat antipiretik seperti paracetamol
a. Leukosit 3. Orofaring untuk abses gigi dan
mukositis 8. Monitor vital sign 2-4 jam sekali atau
b. Transaminase, bilirubin dan alkalin phospatase
4. Traktus respiratorius bawah untuk sesuai dengan kondisi pasien
c. Elektrolit
gejala dari pneumosistis jirovesi (PCP) 9. Monitor keseimbangan cairan tubuh
d. Kreatinin dan urea
pneumonia (batuk, takipneu, hipoksia, 10. Antibiotik setelah pengambilan
e. Kultur darah : aerob dan anaerob infiltrat interstitial pada rontgent Kultur ( Cefepime 2 g BD and
f. Urinalisis dan kultur urin thorak) Gentamycin 3 mg/kg/hari)
g. Sputum 5. Kulit untuk selulitis atau lesi vesicular
h. Pungsi lumbal dan cairan serebrospinal 6. Perineum dan perianal untuk fissura
2. Pemeriksaan radiologi : rontgent thorak anal, selulitis atau abses
Pathways

Kanker Peradangan

Kemoterapi Peningkatan suhu


tubuh
Efek samping kemoterapi :
merusak sel yang bereproduksi Hipertermi
dengan cepat

Kegagalan sumsum tulang


progresif melakukan
hematopoeisis

Penurunan jumlah neutrofil

Imunitas menurun

Risiko Infeksi
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

Diagnosis Keperawatan
Pengkajian 1. Hipertermia 2. Risiko Infeksi
a. Identitas: Nama, umur, jenis kelamin,
agama, suku, alamat, nomor register,
Hipertermia Risiko Infeksi
tanggal Masuk Rumah Sakit , diagnosa
 Risk Control : Infectious Control
medis NOC:Thermoregulation Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
b. Keluhan Utama x 24 jam masalah risiko infeksi pada pasien dapat
c. Riwayat penyakit sekarang Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama
teratasi dengan kriteria hasil :
1 x 60 menit masalah pasien teratasi dengan
Alasan MRS: Menjelaskan riwayat 1. Mengidentifikasi risiko infeksi setiap hari
kriteria hasil:
penyakit yang dialami adalah klien 1. Suhu tubuh dalam rentang normal 36,5oC-
NIC : Infection protection
mengalami kejang setelah terjadi demam. 1. Monitor tanda dan gejala sitemik dan lokal dari
37,5oC
Keluarga menjelaskan kronologi kejadian infeksi
2. Tidak ada perubahan warna kulit
kejang disertai waktu serangan, 2. Batasi jumlah pengunjung
3. Turgor kulit baik, lembab
3. Sediakan perawatan kulit pada daerah yang
frekuensi, aktifitas saat kejang serta
mengalami edema
keadaan sebelum selama dan sesudah NIC:Monitoring Thermoregulation
4. Menginspeksi kulit dan membran mukosa
d. Riwayat kesehatan Dahulu: riwayat terhadap adanya kemerahan, rasa panas atau
1. Monitor suhu sering mungkin
kejang sebelumnya drainase
2. Monitor warna kulit
e. Riwayat kesehatan keluarga 3. Berikan anti piretik 5. Promosikan pemasukan nutrisi yang mencukupi
f. Pemeriksaan fisik 4. Berikan cairan intravena 6. Anjurkan pemasukan cairan ( infus ringer laktat
g. Pengkajian dengan pendekatan pola 5. Kompres hangat pasien pada lipat paha 16 tpm)
gordon dan aksila 7. Anjurkan istirahat
6. Monitor hidrasi seperti turgor kulit, 8. Intruksikan meminum antibiotik sesuai resep
kelembaban membran mukosa (injeksi cefotaxin IV 3 x 1g)
7. Selimuti klien untuk mencegah hilangnya 9. Mengajarkan pasien dan anggota keluarga
kehangatan tubuh bagaimana cara mencegah infeksi
Infection control
1. Gunakan sabun antimikroba untuk mencuci
tangan
2. Pastikan tekhnik perawatan luka yang tepat
3. Promosi asupan giji yang tepat
4. Dorong asupan cairan yang sesuai
5. Ajarkan pasien dan keluarga tentang tanda –
tanda dan gejala infeksidan kapan harus
melaporkannya kepenyedia layanan kesehatan
6. Ajarkan pasien dan keluarga bagaimana
menghindari infeksi
DAFTAR PUSTAKA

1. Rolston Kenneth V.I. : Risk Asessment and The Management of Neutropenia and Fever. Springer. P:15-
23
2. Laura J. Zitella, MS, RN, ACNP-BC, AOCN: Infection. Springer. 2001
3. Klastersky J. Schimpff Stephen C. Senn Hans-Jorg : Supportive Care in Cancer : A Handbook for
Oncologist. Springer. P:14-26. 1999
4. Wilkes Gail M. : 2013 Oncology Nursing Drug Handbook. Springer. P:347. 2012
5. Rolston Kenneth V.I., Rubenstein Edward B. : TextBook of Febrile Neutropenia. Taylor & Francis. 2001
6. Ettinger David S. : Supportive Care in Cancer Therapy. Springer. P:174-179. 2009
7. Dillman Robert O., Oldham Robert K. : Principles oc Cancer Biotherapy. Springer. P:575. 2009
8. Isaacs David : Evidence-Based Pediatric Infectious Disease. Wiley. P:117-119. 2008
9. Safdar Amar : Principles and Practise of Cancer Infectious Diseases. Springer. P:104-105. 2011
10. Yarbro Connie Henke, Wujcik Debra, Gobel Barbara Holmes : Cancer Simptom Management : Jones &
Bartlett. P:131-135. 2013
11. Berger Ann M., Shuster John L. jr, Van Roenn Jamie H. : Principles and Practice of Palliative Care and
Supportive. Wolters Kluwers Health. Lippincott William & Wilkins. P:234-240. 2012
12. Cunha Burke A. : Fever Unknown Origin : CRC : P:37-40. 2013
13. Katzung Bertram, Master Susan, Trevor Anthony : Basic and Clinical Pharmacology 12/E: Lange. P:593-
599. 2011
14. Baddour Larry M., Gorbach Sherwood L. : Therapy of Infectious Disease. Saunders. P: 397-401. 2003

You might also like