You are on page 1of 22

Dosen pengampu : Fahrur Rozi, S. Pd, M.

Pd

LAPORAN PROJECT
“Pemberian Motivasi dan Penerapan Education Games
dengan Model Talking Door di Panti Asuhan AL-Jamiatul
Wasliyah”

Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan


Disusun oleh
1. Anti Desvira (7161142002)
2. Ayu Sumita (7161142005)
3. Fitri Lestari (7161142012)
4. Indah Fitri Lestari (7162142003)
5. Khairunnisa (7162142004)
6. Annisa Arnun (7163142003)
7. Astari Septiani (7163142004)

Kelas : A Reguler

PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan
keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
lah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas laporan project ini.
Seperti topik yang telah diberikan, laporan project ini kami berusaha
menyusunnya dengan baik. Termasuk didalamnya membahas tentang “Pemberian
Motivasi dan Penerapan Education Games dengan Model Talking Door”. Harapan
kami laporan project ini dapat diterima oleh bapak dosen dan memberikan nilai
yang terbaik untuk kami.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami hanturkan kepada Bapak Dosen dan
teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Kami menyadari
di dalam penyusunan laporan project ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal penyusunannya.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidak sempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
tugas-tugas lainnya. Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa
memberikan manfaat untuk diri kita sendiri, teman-teman, dan orang lain.

Medan, Mei 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

RINGKASAN

Panti asuhan adalah tempat tinggal anak-anak yatim, kemudian yatim


piatu, anak terlantar, dan orang yang tidak mampu dari segi ekonomi. Penelitian
ini bertujuan Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat
belajar anak di panti asuhan Al-Jami’atul Washliyah. Penelitian ini dilakukan di
Panti Asuhan Al-Jamiatul Washliyah yang beralamat di Jl. KL. Yos Sudarso KM.
6 No. 1 Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu, 22 April
2017 pukul 16:00 WIB – 18:00 WIB. Penelitian ini metode pengumpulan data

ii
adalah dengan metode action research (tindakan langsung) dan wawancara.
Populasi dalam penelitian ini adalah Warga Panti Asuhan Al- Jami’atul Wasliyah.
Sampel pada penelitian ini adalah Bapak Darius Sinaturia selaku Pimpinan Panti
Asuhan dan anak-anak Panti Asuhan Al- Jami’atul Wasliyah . Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian yang dilakukan maka didapati bahwa motivasi itu
sangat mempengaruhi perkembangan psikologis anak, termasuk anak-anak yang
bisa dikatakan memiliki mental lemah karena dilatar belakangi oleh berbagai hal.
Motivasi itu bisa diberikan dengan berbagaai cara, salah satu nya yang dilakukan
oleh peneliti yaitu memberikan motivasi atau kata-kata yang membuat mereka
semangat dan juga disertakan education games, dimana mereka juga belajar
sambil bermain. Pada penelitian ini peneliti membuat sebuah model yang bernama
Talking Door, dimana model yang telah dilaksanakan tersebut terbukti dapat
membangkitkan motivasi anak panti dan mereka bersemangat dalam
melakukannya.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Panti Asuhan Al-Jamiatul Washliyah adalah suatu lembaga usaha
kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan
pelayanan kesejahteraan sosial pada anak telantar dengan melaksanakan
penyantunan dan pengentasan anak telantar, memberikan pelayanan pengganti
orang tua/wali anak dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial kepada
anak asuh sehingga memperoleh kesempatan yang luas,tepat dan memadai bagi
pengembangan kepribadianya sesuai dengan yang diharapkan sebagai bagian dari
generasi penerus cita- cita bangsa dan sebagai insan yang akan turut serta aktif
dalam bidang pembangunan nasional.
Salah satu yang menjadi tujuan dari panti ini yaitu bagaimana anak-anak
yang jauh dari kecukupan dan tidak memiliki orang tua lagi masih tetap bisa
bersekolah. Namunn tidak bisa dipungkiri kondisi psikologis mereka tidak sama
seperti anak-anak yang hidup dengan keluarga pada umumnya.
Itu salah satu faktor yang mendorong peneliti untuk melaksanakan
penelitian ini, yang bertujuan untuk meningkatkan minat mereka melalui
motivasi-motivasi yang diberikan baik dalam hal mencapai cita-cita dan tetap
semangat dalam menjalani hidup.

1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat
belajar anak di panti asuhan Al-Jami’atul Washliyah.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat belajar
anak di panti asuhan selain motivasi.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat
belajar anak di panti asuhan Al-Jami’atul Washliyah.
2. Dapat mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat belajar
anak di panti asuhan selain motivasi.

BAB II
KAJIAN TEORI

1
2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motif dalam bahasa Inggris adalah motive berasal dari kata “motion” yang berarti
gerak atau sesuatu yang bergerak. Berawal dari kata motif itu motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif dapat menjadi aktif pada saat-saat
tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat diperlukan.
Ngalim Purwanto (2006 : 70-71) berpendapat, bahwa setiap motif itu bertalian erat
dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan,
makin kuat pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan
seseorang. Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi
sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada
seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau
cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang
harus ditempuh.
c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatanperbuatan mana
yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan
perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003: 198), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan
Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu; (1) bahwa motivasi itu
mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, (2) motivasi
ditandai dengan munculnya rasa dan afeksi seseorang, (3) motivasi akan dirangsang
karena adanya tujuan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu
yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan dalam diri individu yang mempengaruhi
gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu yang didorong oleh
adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Menurut Thursan Hakim (2000) yang dikutip Winastwan Gora dan Sunarto (2010 :
16), belajar adalah suatu proses perubahan perubahan didalam manusia, ditampakan
dalam bentuk peningkatan kualitan dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan
lain-lain. Jadi dalam kegiatan belajar terjadinya adanya suatu usaha yang menghasilkan

2
perubahan-perubahan itu dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini
juga dikemukakan oleh Dimyati Mahmud (1989 : 121-122) yang menyatakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak
dapat diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan, belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
secara langsung dan terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakan dan mengarahkan
siswa dalam belajar (Endang Sri Astuti, 2010 : 67). Motivasi belajar sangat erat sekali
hubungannya dengan prilaku siswa disekolah. Motivasi belajar dapat membangkitkan dan
mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baru. Bila pendidik
membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat respon yang
telah dipelajari (TIM Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007 : 141). Motivasi
belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai
sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.

2.2 Ciri-ciri Motivasi Belajar


Motivasi yang ada pada diri siswa sangat penting dalam kegiatan belajar. Ada
tidaknya motivasi seseorang individu untuk belajar sangat berpengaruh dalam proses
aktivitas belajar itu sendiri. Seperti dikemukakan oleh Sardiman AM (2003 : 83) motivasi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam waktu yang lama, tidak
pernah berhenti sebelum selesai).
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari
luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah
dicapai).
c. Mewujudkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa.
(misalnya masalah pembangunan, agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan
korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral dan sebagainya).
d. Lebih senang bekerja mandiri
e. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-
ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
f. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu)

3
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti siswa tersebut memiliki
motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas belajarnya. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam
belajar akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Keinginan mendalami materi
b. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
c. Keinginan berprestasi
d. Keinginan untuk maju

2.3 Jenis-jenis Motivasi Belajar


Dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan hal yang penting
setidaknya para siswa memiliki motivasi untuk belajar karena kegiatan akan berhasil baik
apabila anak yang bersangkutan mempunyai motivasi yang kuat.
Sri Hapsari (2005 : 74) membagi motivasi membagi dua jenis yaitu motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik dengan mendefinisikan kedua jenis motivasi itu sebagai
berikut yaitu Motivasi instrinsik adalah bentuk dorongan belajar yang datang dari dalam
diri seseorang dan tidak perlu rangsangan dari luar. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah
dorongan belajar yang datangnya dari luar diri seseorang.
Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi terdiri dari dua macam
yaitu motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Berkenaan dengan kegiatan belajar
motivasi instrinsik mempunyai sifat yang lebih penting karena daya penggerak yang
mendorong seseorang dalam belajar dari pada motivasi ekstrinsik. Keinginan dan usaha
belajar atas dasar inisiatif dirinya sendiri akan membuahkan hasil belajar yang maksimal,
sedang motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang mendorong belajar itu timbul dari luar
dirinya. Apabila keinginan untuk belajar hanya dilandasi oleh dorongan dari luar dirinya
maka keinginan untuk belajar tersebut akan mudah hilang.
a. Motivasi Intrinsik
Menurut Singgih (2008 : 50), motivasi intrinsik merupakan dorongan yang kuat
berasal dari dalam diri seseorang. Sedangkan John W Santrock (2003 : 476) mengatakan
motivasi intrinsik adalah keinginan dari dalam diri seseorang untuk menjadi konpeten,
dan melakukan sesuatu demi usaha itu sendiri. Thursan (2008 : 28) mengemukakan motif
intrinsik adalah motif yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan.

4
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan motivasi intrinsik adalah
motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pengaruh dari luar yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Semakin kuat motivasi intrinsik
yang dimiliki, semakin memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan
(Singgih, 2008 : 50).
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) motivasi Intrinsik pada umumnya terkait dengan
bakat dan faktor intelegensi dalam diri siswa. Motivasi intrinsik dapat muncul sebagai
suatu karakter yang telah ada sejak seseorang dilahirkan, sehingga motifasi tersebut
merupakan bagian dari sifat yang didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam, dan
sesuatu bawaan (Singgih, 2008 : 50), Menurut Thursam (2008 : 29), seorang siswa yang
memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh guru maupun orang
tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila
memiliki motivasi eksrtrinsik.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
pada umumnya terkait dengan faktor intelegensi dan bakat dalam diri siswa. Sri Esti
berpendapat, bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti kepuasan.
Singgih (2008 : 50-51), mengemukakan bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh
faktor endogen, faktor konstitusi, faktor dunia dalam, sesuatu bawaan, sesuatu yang telah
ada yang diperoleh sejak dilahirkan. Selain itu, motivasi intrinsik dapat diperoleh dari
proses belajar. Seseoran yang meniru tingkah orang lain, yang menghasilkan sesuatu yang
menyenangkan secara bertahap, maka dari proses tersebut terjadi proses internalisasi dari
tingkah laku yang ditiru tersebut sehingga menjadi kepribadian dari dirinya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi intrinsik antara lain :
1) keinginan diri
2) kepuasan
3) kebiasaan baik
4) kesadaran
b. Motivasi ekstrinsik
Menurut Supandi (2011 : 61), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
manakala terdapat rangsangan dari luar individu. Menurut Thomas (2010 : 39) motivasi
ekstrinsi adalah motivasi penggerak atau pendorong dari luar yang diberikan dari ketidak
mampuan individu sendiri. Menurut Jhon W Santrock (2003 : 476) berpendapat, motivasi

5
ekstrinsik adalah keinginan mencapai sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan
eksternal atau mendapat hukuman eksternal.
John W Santrock (2003 : 476), motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk
mencapai sesuatu didorong karena ingin mendapatkan penghargaan eksternal atau
menghindari hukuman eksternal. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk berprestasi
yang diberikan oleh orang lain seperti semangat, pujian dan nasehat guru, orang tua, dan
orang lain yang dicintai.
Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi ektrinsik
dipengaruhi atau dirangsang dari luar individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi ekstrinsik
antara lain:
1) pujian
2) nasehat
3) semangat
4) hadiah
5) hukuman
6) meniru sesuatu

2.4 Fungsi Motivasi Belajar


Motivasi berhubungan erat dengan suatu tujuan. Dengan demikian motivasi dapat
mempengaruhi adanya kegiatan. Dalam kaitannya dengan belajar motivasi merupakan
daya penggerak untuk melakukan belajar.
Sardiman AM (2003 : 85), mengemukakan bahwa motivasi mempunyai fungsi
sebagai berikut:
a. Mendorong manusia untuk berbuat. Jadi motivasi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak yang
akan digerakkan.
b. Menentukan arah perbuatan yakni kearah tujuan yang akan dicapai. Jadi motivasi
dapat memberi arah kegiatan yang harus dikerjakan agar sesuai dengan tujuannya.
c. Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan yang harus dikerjakan yang
sesuai untuk mencapai tujuan dengan menyisihkan perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
Ngalim purwanto (2006 : 70-71) berpendapat bahwa setiap motif itu bertalian erat
dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan,

6
makin kuat pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan
seseorang. Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi
sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada
seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau
cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang
harus ditempuh.
c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatanperbuatan mana
yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan
perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi
motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang atau siswa pada
aktifitas mereka dalam pencapaian tujuan belajar.

7
BAB III
METODE PELAKSANAN

3.1 Metode Pengumpulan Data


Penelitian ini metode pengumpulan data adalah dengan metode action
research (tindakan langsung) dan wawancara. action research (tindakan langsung)
yaitu kegiatan atau tindakan perbaikan sesuatu yang perencanaan, pelaksanaan,
dan evaluasinya digarap secara sistematik. Wawancara yaitu mendapatkan
informasi dengan cara bertanya langsung kepada responden.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di Jl. KL. Yos Sudarso KM. 6 No. 1 Tanjung Mulia
Medan. Penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu, 22 April 2017 pukul 16:00 WIB
– 18:00 WIB.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah Warga Panti Asuhan Al- Jami’atul
Wasliyah. Sampel pada penelitian ini adalah Bapak Darius Sinaturia selaku
Pimpinan Panti Asuhan dan anak-anak Panti Asuhan Al- Jami’atul Wasliyah .

3.4 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk mengolah
data yang diperoleh dari action research (tindakan langsung) dan jawaban-
jawaban responden.

8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Penelitian
Adapun beberapa persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk
melaksanakan kegiatan antara lain yaitu:
1. Meminta izin kepada pihak panti untuk melakukan penelitian
2. Menyusun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti
3. Membeli seluruh kebutuhan untuk keperluan acara antara lain yaitu snack
dan minuman serta beberapa hadiah seperti alat-alat tulis dan biaya yang
dihabiskan sebesar Rp. 504.000,00
4. Mempersiapkan seluruh keperluan yang akan digunakan dalam acara

4.2 Pelaksanaan Penelitian


Pada penelitian ini, ada 2 pelaksanaan yang dilakukan untuk mengumpulkan
data, antara lain:
1. Wawancara langsung kepada pimpinan Panti
Adapun beberapa daftar pertanyaan kepada Pimpinan Panti yaitu:
a. Apa saja latar belakang anak-anak di Panti ini?
b. Berasal dari daerah mana mayoritas anak-anak di Panti ini?
c. Bagaimana dengan pendidikan mereka?
d. Bagaimana keadaan psikologis mereka?
e. Adakah prestasi yang diraih anak-anak semenjak tinggal di Panti ini?
f. Bagi anak-anak yang masih memiliki orang tua, adakah orang tua
menjenguk mereka di Panti ini? Lalu bagaimana dengan anak-anak yang
tidak memili orang tua?
g. Apa yang membuat Bapak tertarik dengan membawa anak-anak yang
terlantar ke Panti ini?

2. Seminar Motivasi Dan Education Games


Adapun susunan acara tersebut, antara lain:
a. Pembukaan acara oleh protocol yang dibawakan olehsaya sendiri.
 Ayu Sumita
b. Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh teman kita.
 Innayah
c. Kata sambutan dari perwakilan mahasiswaUniversitas Negeri Medan.
 Astari Septiani

9
d. Kata sambutan dari Pimpinan/Perwakilan sekaligus membuka acara dan
membawakan doa.
 Bapak H. Darius Sinaturia.
e. Penampilan video dan pemberian motivasi.
 Moderator : Anti Desvira
 Pemateri : Khairunnisa
f. PelaksanaanEducation Gamesdengan model pembelajaran Talking Dor.
 Indah Fitri Anita, Fitri Lestari, dan Annisa Arnun
g. Penutup

4.3 Hasil Penelitian Dan Pembahasan


Berdasarkan wawancara dan tindakan langsung yang telah dilaksanakan
oleh peneliti maka didapati hasil sebagai berikut:
Anak-anak di Panti asuhan ini terdiri dari beberapa latar belakang yaitu
yatim piatu (tidak memiliki kedua orang tua), yatim (tidak memiliki ayah), piatu
(tidak memiliki ibu), dan bahkan ada yang masih memiliki kedua orang tua tetapi
faktor ekonomi yang menyebabkan mereka harus dititipkan di Panti ini.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan Pimpinan Panti mayoritas
anak panti yang ada di sana berasal dari daerah Batu Bara. Karena kebetulan
pimpinan panti tersebut juga berasal dari Batu Bara. Namun ada juga yang berasal
dari daerah lain, seperti Aceh, Kalimantan, Medan, dll.
Setelah di telusuri ternyata panti ini juga memiliki sekolah dengan
berbagai jenjang pendidikan mulai dari MDA, SD, MTS dan ALIYAH. Sekolah
ini dibangun sebagai tempat untuk anak panti belajar dan menyandang
pendidikan. Namun, siswa yang ada di sekolah ini tidak hanya anak panti, tetapi
juga anak luar yang berada di daerah tersebut.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwasan nya kepribadian terbentuk
dari bimbingan orang tua dan keluarga, keluarga mengajarkan bagaimana hidup
dan beradaptasi dengan lingkungan namun berbeda dengan apa yang dirasakan
oleh anak – anak yang ada dipanti asuhan. Umumnya mereka menjadi cenderung
penakut karena mereka hanya dibiasakan untuk beradaptasi dengan anak – anak
yang berada dipanti asuhan. Kami mengatakan hal tersebut karena tercermin dari
interaksi yang terjadi selama proses acara itu berlangsung, ketika dalam rangkaian
acara Tanya jawab ada seorang anak yang merasa takut hingga hampir menangis,
ketika kami bertanya kenapa anak tersebut menangis dia hanya diam dan tidak

10
menjawab pertanyaan kami. Kami mengambil kesimpulan bahwa anak tersebut
jarang beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang – orang luar selain warga
panti itu sendiri.
Dipanti asuhan ini untuk anak- anak yang orang tuanya tinggal di sekitar
panti sesekali di jenguk oleh orang tua nya, tetapi jika anak – anak yang orang tua
nya jauh seperti di Batubara, Kalimantan, Aceh biasanya anak panti tersebut akan
pulang untuk mengunjungi orang tuanya. Biasanya anak panti yang pulang untuk
mengunjungi orang tua nya yaitu pada saat liburan semester dan lebaran .Pada
saat bulan ramadhan pimpinan panti memberikan kebijakan bahwa pada saat
bulan ramadhan anak panti tetap berada dipanti karena banyak orang yang ingin
memberikan sedikit rezekinya kepada anak panti tersebut. Berbeda dengan anak
panti yang sudah tidak memiliki orang tua,mereka hanya tetap berada dipanti
asuhan tersebut.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa motivasi itu sangat
mempengaruhi perkembangan psikologis anak, termasuk anak-anak yang bisa
dikatakan memiliki mental lemah karena dilatar belakangi oleh berbagai hal.
Motivasi itu bisa diberikan dengan berbagaai cara, salah satu nya yang dilakukan
oleh peneliti yaitu memberikan motivasi atau kata-kata yang membuat mereka
semangat dan juga disertakan education games, dimana mereka juga belajar
sambil bermain.

11
Setelah dilakukan education games yaitu suatu kondisi dimana anak adapat
belajar sambil bermain, bernyanyi, dan berinteraksi. Education game ini, peneliti
lakukan dengan menggunakan model pembelajaran baru yang peneliti buat, yaitu
talking dor. Dimana model ini dimulai dengan melakukan yel-yel terlebih dahulu,
bermaksud untuk membangkitkan semangat anak panti, kemudia anak-anak panti
disuruh untuk menghitung angka kelipatan 5 (bisa yang lain), kemudian apabila
ada yang salah dialah yang diberikan pertanyaan sebagai hukuman, namun tetap
pada koridor pertanyaan seputar pendidikan.
Berdasarkan penelitian yang telah kami laksanakan, ternyata model ini
dapat membangkitkan semangat anak-anak panti disana. Karena terkesan
menyenangkan, menarik, semangat, dan menambah wawasan.

5.2 Saran
Untuk anak panti agar dapat berinteraksi dengan orang luar agar nanti nya
psikologis anak panti tidak merasa ketakutan dalam berkomunikasi dengan orang
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen. (2015). Psikologi Pendidikan. Medan: PPs Unimed.


http://eprints.uny.ac.id/8469/3/bab%202%20-08502244024.pdf

12
LAMPIRAN

1. Lampiran Biodata

A. Anti Desvira

1 Nama Lengkap Anti Desvira


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 7161142002
5 Tempat, tanggal lahir Medan, 15 Desember 1998
6 E-mail HYPERLINK
"mailto:antivira98@gmail.com"
antivira98@gmail.com
7 Nomor HP 085270576813

13
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 11 SMA Negeri 7
Nama Institusi
060863 Medan Medan
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013

B. Ayu Sumita

1 Nama Lengkap Ayu Sumita


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 7161142005
5 Tempat, tanggal lahir Perdagangan, 5 Juni 1999
6 E-mail ayyu.sumita@gmail.com
7 Nomor HP 085833208561

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 2 SMA Negeri 1 Sei
Nama Institusi 018481 Medang Medang Deras Suka
Deras
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013

C. Fitri Lestari

1 Nama Lengkap Fitri Lestari


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 7161142012
5 Tempat, tanggal lahir Suka Mulia, 17 April 1997
6 E-mail fitrlestari538@gmail.com
7 Nomor HP 082281195567

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 3 MA Negeri 1
Nama Institusi
057767 PJ Stabat
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013

14
D. Indah Fitri Anita

1 Nama Lengkap Indah Fitri Anita


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 7162142003
5 Tempat, tanggal lahir Sei Muka, 03 Februari 1998
6 E-mail Indahfitri356@gamil.com
7 Nomor HP 082304243423

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Nama Institusi
010157 Talawi Talawi
Jurusan - - IPA
Masuk 2004 2010 2013

E. Khairunnisa

1 Nama Lengkap Khairunnisa


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 7162142004
5 Tempat, tanggal lahir Medan, 29 Mei 1998
6 E-mail Khairunnisautami98@gmail.com
7 Nomor HP 085831964643

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD SWASTA SMP Negeri 29 MAN 2 MODEL
Nama Institusi
SABILINA Medan MEDAN
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013

F. Annisa Arnun

1 Nama Lengkap Annisa Arnun


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi

15
4 NIM 7163142003
5 Tempat, tanggal lahir Medan, 26 Juli 1998
6 E-mail arnunannisa80@gmail.com
7 Nomor HP 087867466524

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 38 SMA Swasta Al-
Nama Institusi 060942 Medan Ulum Terpadu
Medan
Jurusan - - IPA
Masuk 2004 2010 2013

G. Astari Septiani

1 Nama Lengkap Astari Septiani


2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Akuntansi
4 NIM 7163142004
5 Tempat, tanggal lahir Binjai, 16 September 1998
6 E-mail Astariseptiani1609@gmail.com
7 Nomor HP 085762817990

Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 025974 SMP Negeri 6 MAS AISYIYAH
Nama Institusi
Binjai Binjai
Jurusan - - IPA
Masuk 2004 2010 2013

16
2. Lampiran Foto

17
18

You might also like