Professional Documents
Culture Documents
Projek Ke Panti Asuhan
Projek Ke Panti Asuhan
Pd
LAPORAN PROJECT
“Pemberian Motivasi dan Penerapan Education Games
dengan Model Talking Door di Panti Asuhan AL-Jamiatul
Wasliyah”
Kelas : A Reguler
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan
keberkahan. Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa
lah sehingga kami bisa menyelesaikan tugas laporan project ini.
Seperti topik yang telah diberikan, laporan project ini kami berusaha
menyusunnya dengan baik. Termasuk didalamnya membahas tentang “Pemberian
Motivasi dan Penerapan Education Games dengan Model Talking Door”. Harapan
kami laporan project ini dapat diterima oleh bapak dosen dan memberikan nilai
yang terbaik untuk kami.
Ucapan terima kasih tidak lupa kami hanturkan kepada Bapak Dosen dan
teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan tugas ini. Kami menyadari
di dalam penyusunan laporan project ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal penyusunannya.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidak sempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
tugas-tugas lainnya. Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa
memberikan manfaat untuk diri kita sendiri, teman-teman, dan orang lain.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
RINGKASAN
ii
adalah dengan metode action research (tindakan langsung) dan wawancara.
Populasi dalam penelitian ini adalah Warga Panti Asuhan Al- Jami’atul Wasliyah.
Sampel pada penelitian ini adalah Bapak Darius Sinaturia selaku Pimpinan Panti
Asuhan dan anak-anak Panti Asuhan Al- Jami’atul Wasliyah . Teknik analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Hasil dari penelitian yang dilakukan maka didapati bahwa motivasi itu
sangat mempengaruhi perkembangan psikologis anak, termasuk anak-anak yang
bisa dikatakan memiliki mental lemah karena dilatar belakangi oleh berbagai hal.
Motivasi itu bisa diberikan dengan berbagaai cara, salah satu nya yang dilakukan
oleh peneliti yaitu memberikan motivasi atau kata-kata yang membuat mereka
semangat dan juga disertakan education games, dimana mereka juga belajar
sambil bermain. Pada penelitian ini peneliti membuat sebuah model yang bernama
Talking Door, dimana model yang telah dilaksanakan tersebut terbukti dapat
membangkitkan motivasi anak panti dan mereka bersemangat dalam
melakukannya.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat
belajar anak di panti asuhan Al-Jami’atul Washliyah.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat belajar
anak di panti asuhan selain motivasi.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap minat
belajar anak di panti asuhan Al-Jami’atul Washliyah.
2. Dapat mengetahui faktor-faktor lain yang mempengaruhi minat belajar
anak di panti asuhan selain motivasi.
BAB II
KAJIAN TEORI
1
2.1 Pengertian Motivasi Belajar
Motif dalam bahasa Inggris adalah motive berasal dari kata “motion” yang berarti
gerak atau sesuatu yang bergerak. Berawal dari kata motif itu motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif dapat menjadi aktif pada saat-saat
tertentu terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat diperlukan.
Ngalim Purwanto (2006 : 70-71) berpendapat, bahwa setiap motif itu bertalian erat
dengan suatu tujuan dan cita-cita. Makin berharga tujuan itu bagi yang bersangkutan,
makin kuat pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan
seseorang. Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi
sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada
seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau
cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang
harus ditempuh.
c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatanperbuatan mana
yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan
perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
Menurut Mc. Donald yang di kutip oleh Sardiman (2003: 198), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan
didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan
Mc. Donald ini mengandung tiga elemen penting yaitu; (1) bahwa motivasi itu
mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia, (2) motivasi
ditandai dengan munculnya rasa dan afeksi seseorang, (3) motivasi akan dirangsang
karena adanya tujuan.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah sesuatu
yang menyebabkan terjadinya suatu perubahan dalam diri individu yang mempengaruhi
gejala kejiwaan, perasaan, dan emosi untuk melakukan sesuatu yang didorong oleh
adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
Menurut Thursan Hakim (2000) yang dikutip Winastwan Gora dan Sunarto (2010 :
16), belajar adalah suatu proses perubahan perubahan didalam manusia, ditampakan
dalam bentuk peningkatan kualitan dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan
kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir dan
lain-lain. Jadi dalam kegiatan belajar terjadinya adanya suatu usaha yang menghasilkan
2
perubahan-perubahan itu dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Hal ini
juga dikemukakan oleh Dimyati Mahmud (1989 : 121-122) yang menyatakan bahwa
belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak
dapat diamati secara langsung dan terjadi dalam diri seseorang karena pengalaman.
Dari beberapa pendapat di atas dapat di simpulkan, belajar dapat diartikan sebagai
suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan yang relatif
menetap dalam tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat diamati
secara langsung dan terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.
Motivasi belajar adalah sesuatu yang mendorong, menggerakan dan mengarahkan
siswa dalam belajar (Endang Sri Astuti, 2010 : 67). Motivasi belajar sangat erat sekali
hubungannya dengan prilaku siswa disekolah. Motivasi belajar dapat membangkitkan dan
mengarahkan peserta didik untuk mempelajari sesuatu yang baru. Bila pendidik
membangkitkan motivasi belajar anak didik, maka meraka akan memperkuat respon yang
telah dipelajari (TIM Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, 2007 : 141). Motivasi
belajar yang tinggi tercermin dari ketekunan yang tidak mudah patah untuk mencapai
sukses meskipun dihadang oleh berbagai kesulitan.
3
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal
Jika ciri-ciri tersebut terdapat pada seorang siswa berarti siswa tersebut memiliki
motivasi belajar yang cukup kuat yang dibutuhkan dalam aktifitas belajarnya. Dari
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam
belajar akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Keinginan mendalami materi
b. Ketekunan dalam mengerjakan tugas
c. Keinginan berprestasi
d. Keinginan untuk maju
4
Dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan motivasi intrinsik adalah
motivasi yang kuat berasal dari dalam diri individu tanpa adanya pengaruh dari luar yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan. Semakin kuat motivasi intrinsik
yang dimiliki, semakin memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan
(Singgih, 2008 : 50).
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) motivasi Intrinsik pada umumnya terkait dengan
bakat dan faktor intelegensi dalam diri siswa. Motivasi intrinsik dapat muncul sebagai
suatu karakter yang telah ada sejak seseorang dilahirkan, sehingga motifasi tersebut
merupakan bagian dari sifat yang didorong oleh faktor endogen, faktor dunia dalam, dan
sesuatu bawaan (Singgih, 2008 : 50), Menurut Thursam (2008 : 29), seorang siswa yang
memiliki motivasi intrinsik akan aktif belajar sendiri tanpa disuruh guru maupun orang
tua. Motivasi intrinsik yang dimiliki siswa dalam belajar akan lebik kuat lagi apa bila
memiliki motivasi eksrtrinsik.
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
Menurut Sri Hapsari (2005 : 74) faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik
pada umumnya terkait dengan faktor intelegensi dan bakat dalam diri siswa. Sri Esti
berpendapat, bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh faktor pribadi seperti kepuasan.
Singgih (2008 : 50-51), mengemukakan bahwa motivasi intrinsik dipengaruhi oleh
faktor endogen, faktor konstitusi, faktor dunia dalam, sesuatu bawaan, sesuatu yang telah
ada yang diperoleh sejak dilahirkan. Selain itu, motivasi intrinsik dapat diperoleh dari
proses belajar. Seseoran yang meniru tingkah orang lain, yang menghasilkan sesuatu yang
menyenangkan secara bertahap, maka dari proses tersebut terjadi proses internalisasi dari
tingkah laku yang ditiru tersebut sehingga menjadi kepribadian dari dirinya.
Dari berbagai pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang
mempengaruhi motivasi intrinsik antara lain :
1) keinginan diri
2) kepuasan
3) kebiasaan baik
4) kesadaran
b. Motivasi ekstrinsik
Menurut Supandi (2011 : 61), motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
manakala terdapat rangsangan dari luar individu. Menurut Thomas (2010 : 39) motivasi
ekstrinsi adalah motivasi penggerak atau pendorong dari luar yang diberikan dari ketidak
mampuan individu sendiri. Menurut Jhon W Santrock (2003 : 476) berpendapat, motivasi
5
ekstrinsik adalah keinginan mencapai sesuatu dengan tujuan untuk mendapatkan tujuan
eksternal atau mendapat hukuman eksternal.
John W Santrock (2003 : 476), motivasi ekstrinsik adalah keinginan untuk
mencapai sesuatu didorong karena ingin mendapatkan penghargaan eksternal atau
menghindari hukuman eksternal. Motivasi ekstrinsik adalah dorongan untuk berprestasi
yang diberikan oleh orang lain seperti semangat, pujian dan nasehat guru, orang tua, dan
orang lain yang dicintai.
Dari berbagai pendapat diatas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi ektrinsik
dipengaruhi atau dirangsang dari luar individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi
motivasi ekstrinsik
antara lain:
1) pujian
2) nasehat
3) semangat
4) hadiah
5) hukuman
6) meniru sesuatu
6
makin kuat pula motifnya sehingga motif itu sangat berguna bagi tindakan atau perbuatan
seseorang. Guna atau fungsi dari motif-motif itu adalah:
a. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak. Motif itu berfungsi
sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada
seseorang untuk melakukan suatu tugas.
b. Motif itu menentukan arah perbuatan.yakni ke arah perwujudan suatu tujuan atau
cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk
mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang
harus ditempuh.
c. Motif menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan perbuatanperbuatan mana
yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan
perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi
motivasi dalam belajar adalah sebagai pendorong dan pengarah seseorang atau siswa pada
aktifitas mereka dalam pencapaian tujuan belajar.
7
BAB III
METODE PELAKSANAN
8
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Penelitian
Adapun beberapa persiapan yang dilakukan oleh peneliti untuk
melaksanakan kegiatan antara lain yaitu:
1. Meminta izin kepada pihak panti untuk melakukan penelitian
2. Menyusun rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peneliti
3. Membeli seluruh kebutuhan untuk keperluan acara antara lain yaitu snack
dan minuman serta beberapa hadiah seperti alat-alat tulis dan biaya yang
dihabiskan sebesar Rp. 504.000,00
4. Mempersiapkan seluruh keperluan yang akan digunakan dalam acara
9
d. Kata sambutan dari Pimpinan/Perwakilan sekaligus membuka acara dan
membawakan doa.
Bapak H. Darius Sinaturia.
e. Penampilan video dan pemberian motivasi.
Moderator : Anti Desvira
Pemateri : Khairunnisa
f. PelaksanaanEducation Gamesdengan model pembelajaran Talking Dor.
Indah Fitri Anita, Fitri Lestari, dan Annisa Arnun
g. Penutup
10
menjawab pertanyaan kami. Kami mengambil kesimpulan bahwa anak tersebut
jarang beradaptasi dan berkomunikasi dengan orang – orang luar selain warga
panti itu sendiri.
Dipanti asuhan ini untuk anak- anak yang orang tuanya tinggal di sekitar
panti sesekali di jenguk oleh orang tua nya, tetapi jika anak – anak yang orang tua
nya jauh seperti di Batubara, Kalimantan, Aceh biasanya anak panti tersebut akan
pulang untuk mengunjungi orang tuanya. Biasanya anak panti yang pulang untuk
mengunjungi orang tua nya yaitu pada saat liburan semester dan lebaran .Pada
saat bulan ramadhan pimpinan panti memberikan kebijakan bahwa pada saat
bulan ramadhan anak panti tetap berada dipanti karena banyak orang yang ingin
memberikan sedikit rezekinya kepada anak panti tersebut. Berbeda dengan anak
panti yang sudah tidak memiliki orang tua,mereka hanya tetap berada dipanti
asuhan tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa motivasi itu sangat
mempengaruhi perkembangan psikologis anak, termasuk anak-anak yang bisa
dikatakan memiliki mental lemah karena dilatar belakangi oleh berbagai hal.
Motivasi itu bisa diberikan dengan berbagaai cara, salah satu nya yang dilakukan
oleh peneliti yaitu memberikan motivasi atau kata-kata yang membuat mereka
semangat dan juga disertakan education games, dimana mereka juga belajar
sambil bermain.
11
Setelah dilakukan education games yaitu suatu kondisi dimana anak adapat
belajar sambil bermain, bernyanyi, dan berinteraksi. Education game ini, peneliti
lakukan dengan menggunakan model pembelajaran baru yang peneliti buat, yaitu
talking dor. Dimana model ini dimulai dengan melakukan yel-yel terlebih dahulu,
bermaksud untuk membangkitkan semangat anak panti, kemudia anak-anak panti
disuruh untuk menghitung angka kelipatan 5 (bisa yang lain), kemudian apabila
ada yang salah dialah yang diberikan pertanyaan sebagai hukuman, namun tetap
pada koridor pertanyaan seputar pendidikan.
Berdasarkan penelitian yang telah kami laksanakan, ternyata model ini
dapat membangkitkan semangat anak-anak panti disana. Karena terkesan
menyenangkan, menarik, semangat, dan menambah wawasan.
5.2 Saran
Untuk anak panti agar dapat berinteraksi dengan orang luar agar nanti nya
psikologis anak panti tidak merasa ketakutan dalam berkomunikasi dengan orang
lain.
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
1. Lampiran Biodata
A. Anti Desvira
13
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 11 SMA Negeri 7
Nama Institusi
060863 Medan Medan
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013
B. Ayu Sumita
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 2 SMA Negeri 1 Sei
Nama Institusi 018481 Medang Medang Deras Suka
Deras
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013
C. Fitri Lestari
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 3 MA Negeri 1
Nama Institusi
057767 PJ Stabat
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013
14
D. Indah Fitri Anita
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 1 SMA Negeri 1
Nama Institusi
010157 Talawi Talawi
Jurusan - - IPA
Masuk 2004 2010 2013
E. Khairunnisa
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD SWASTA SMP Negeri 29 MAN 2 MODEL
Nama Institusi
SABILINA Medan MEDAN
Jurusan - - IPS
Masuk 2004 2010 2013
F. Annisa Arnun
15
4 NIM 7163142003
5 Tempat, tanggal lahir Medan, 26 Juli 1998
6 E-mail arnunannisa80@gmail.com
7 Nomor HP 087867466524
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SD Negeri SMP Negeri 38 SMA Swasta Al-
Nama Institusi 060942 Medan Ulum Terpadu
Medan
Jurusan - - IPA
Masuk 2004 2010 2013
G. Astari Septiani
Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
SDN 025974 SMP Negeri 6 MAS AISYIYAH
Nama Institusi
Binjai Binjai
Jurusan - - IPA
Masuk 2004 2010 2013
16
2. Lampiran Foto
17
18