You are on page 1of 10

PROGRAM KERJA BIDANG HUKUM TAHUN 2017

No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET


 Memperjuangkan adanya Mendorong pencabutan  Inpres No. 4/2005 Mencabut Inpres Nomor
I. kebijakan pemberian Inpres Nomor 4 Tahun 2005 tentang Pemberantasan 4 Tahun 2005 tentang
insentif bagi IUPHHK yang tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Pemberantasan
telah memperoleh Penebangan Kayu Secara Illegal di Kawasan Hutan Penebangan Kayu Secara
sertifikat PHPL atau VLK Illegal di Kawasan Hutan dan dan Peredarannya di Illegal di Kawasan Hutan
dalam bentuk antara lain: Peredarannya di Seluruh Seluruh Wilayah Republik dan Peredarannya di
sebagai syarat ekspor kayu Wilayah Republik Indonesia Indonesia, berdampak Seluruh Wilayah
bulat, berkurangnya ekonomi biaya tinggi Republik Indonesia
pemeriksaan oleh instansi PIC: karena dipergunakan
di lapangan, syarat Sugijanto, Dhany Sudjoko sebagai pintu masuk bagi
perpanjangan izin, dan instansi di luar
bentuk insentif lainnya Kehutanan untuk
melakukan pemeriksaan
kayu yang sedang dalam
Ekonomi Biaya proses pengangkutan
Tinggi (biaya mencapai + 150 –
200 juta).

 Sudah ada Undang-


Undang No. 18 Tahun
2013 tentang
Pencegahan dan
Pemberantasan
Perusakan Hutan, yang
mempunyai kewenangan
lebih tinggi dari Inpres
No. 4/2005.

1
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
 Memperjuangkan  Mendorong adanya  Pengenaan PBB sektor PBB dikenakan pada
debirokratisasi & deregulasi keringanan terkait kehutanan diatur melalui areal petak/blok
kebijakan PBB di sektor PP No. 46 Tahun 2000, tebangan tahun
kehutanan yang selama ini Permenkeu No berjalan, dengan tarif
memberatkan IUPHHK 150/PMK.03/2010 dan terendah.
Perdirjen Pajak No. PER-
PIC: 42/PJ/2015.
Arifin Tatang, Warsito  Pengenaan PBB selama
ini memberatkan
anggota karena
dikenakan untuk seluruh
areal IUPHHK, baik yang
sedang diusahakan
maupun areal yang tidak
produktif.

 Mendorong rekomendasi  
kajian litbang KPK secara
selektif yang berkaitan
dengan penyederhanaan
proses birokrasi dan
penghilangan ekonomi
biaya tinggi
PIC: Sugijanto, Ferdinand
 Mendorong kebijakan PPn  
Log dihilangkan

PIC:
Tatang, Ferdinand
 Revisi PP terkait PNT  

PIC:
2
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
Ferdinand, Agus Purwanto
 Mengupayakan  Mendorong pemerintah  Keberadaan Peraturan 
penyederhanaan kebijakan untuk melakukan Bersama ini
dan percepatan peninjauan kembali menyebabkan tuntutan
penyelesaian hukum terhadap Peraturan penguasaan tanah dari
Bersama Menteri Dalam masyarakat terhadap
Negeri RI, Menteri areal yang telah dibebani
Kehutanan RI, Menteri izin, sehingga
Pekerjaan Umum RI dan menyebabkan
Kepala Badan Pertanahan ketidakpastian areal
Nasional RI Nomor 79 Thn IUPHHK dan
2014, Nomor menimbulkan konflik
PB.3/Menhut-11/2014, antara masyarakat
Nomor 17/PRT/M/2014, dengan perusahaan. Hal
Nomor 8/SKB/X/2014 ini terjadi karena 1).
tentang Tata Cara mudahnya persyaratan
Kemantapan
II. Penyelesaian Penguasaan pengajuan permohonan
Kawasan
Tanah yang Berada di penegasan hak atas
Dalam Kawasan Hutan. tanah, 2). Tidak adanya
batasan waktu hitung
PIC: mundur terhadap klaim
Erwansyah, Agus Purwanto penguasaan tanah pada
kawasan hutan.
Target:  Perlu penyelesaian
Mendorong terbitnya melalui kemitraan yang
Perpres yang melindungi saling menguntungkan
kepastian areal IUPHHK
 Memperjuangkan agar  Mengusulkan kepada  Pengaturan status tanah 
Pemerintah pemerintah terkait status bidang usaha kehutanan
membangkitkan sektor tanah IUPHHK-HTI setara dalam UU 41/1999
kehutanan melalui dengan HGU sehingga bisa berupa izin usaha
kebijakan yang mendukung bankable/diagunkan. pemanfaatan hasil hutan
3
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
dunia usaha kayu, tidak mengatur
PIC: adanya hak atas tanah
Tatang, Agus Purwanto sehingga tidak dapat
digunakan sebagai
Target: agunan. Berlainan
Mendorong adanya dengan UU 5/1960
keselarasan pasal yang berbentuk hak pakai yang
mengatur IUPHHK pada dapat diagunkan.
UU 41/1999 dengan UU
5/1960
 Mendorong BLU maupun  Selama ini IUPHHK-HTI 
lembaga keuangan lain susah memperoleh
dapat memberi kredit HTI pinjaman kredit dari
lembaga keuangan
PIC: karena usaha kehutanan
Tatang, Agus Purwanto masih termasuk dalam
negatif list
Target:
Revisi PP 6/2007 yang
mengkomodir SK IUPHHK-
HT dapat dijaminkan
 Mendorong kebijakan  Kepastian kawasan 
terkait kepastian kawasan merupakan prasyarat
(percepatan pengukuhan penting dalam kepastian
areal kerja IUPHHK). usaha.
 IUPHHK selama ini
PIC: mengalami kendala
Agus P, Warsito terkait pengukuhan areal
kerja, karena lamanya
Target: proses pengukuhan.
Mendorong percepatan  Proses penyederhanaan
proses pengukuhan tata batas dan
4
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
parsial terhadap areal menambahkan tata
kerja IUPHHK waktu pengukuhan
 Agar laporan TBT dapat
Catt: digunakan sebagai
Membuat surat ke landasan hukum kawasan
Menteri terkait IUPHHK hutan sementara
yg sdh temu gelang ttp
belum dikukuhkan
 Memperjuangkan  Mendorong kebijakan  Saat ini, di dalam areal 
terwujudnya kebijakan agar dalam satu izin IUPHHK banyak tumpang
pengelolaan hutan yang pemanfaatan hutan dapat tindih izin lain, yang
terintegrasi (multi usaha) berisikan satu atau menyebabkan tidak
dalam satu izin usaha beberapa kegiatan adanya kepastian dalam
pemanfaatan hutan perencanaan kawasan
 Mendorong kebijakan IUPHHK. Disisi lain
untuk memasukkan PIC: IUPHHK tetap dikenakan
Klasifikasi Baku Lahan Erwansyah, Sugijanto Iuran Izin dan PBB untuk
Usaha Indonesia (KBLI) seluruh areal.
III. Peluang Usaha industri primer ke PDB Target:
kehutanan Revisi PP 6/2007  Untuk mendorong
mengakomodir multi pemanfaatan kawasan,
 Memperjuangkan agar usaha dalam satu izin peluang usaha serta
Pemerintah usaha perencanaan
membangkitkan kembali pemanfaatan kawasan
sektor kehutanan melalui Mendorong upaya eksport yang terintergrasi
kebijakan yang mendukung logs secara terbatas diperlukan kebijakan
dunia usaha pengelolaan hutan yang
PIC: terintegrasi.
Sugijanto, Warsito

5
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
 Memberikan bantuan  Mensuport Kementerian  Peta shapefile (SHP), 
advokasi kepada anggota Lingkungan Hidup dan merupakan bahan dasar
Kehutanan terkait upaya yang dapat diolah
banding KLHK terhadap menjadi berbagai data
hasil sidang Keterbukaan dan informasi sesuai
Informasi Publik terkait dengan keinginan dan
tuntutan Green Peace tujuan pemegang data
 Mengajukan uji materiil untuk membuka peta  Terbuka Peta shapefile 
terhadap peraturan shapefile kehutanan. tersebut dapat
perundang-undangan yang dimanfaatkan oleh
merugikan anggota PIC: pesaing usaha baik di
Dhany S, Ferdinand S dalam maupun di luar
negeri dan dapat juga
Permasalahan
IV. Target: digunakan sebagai bahan
Anggota
 Mengupayakan Peta Shapefile kehutanan untuk kampanye hitam 
penyederhanaan kebijakan merupakan dokumen terhadap pengelolaan
dan percepatan yang bersifat tertutup hutan di Indonesia
penyelesaian hukum khususnya terkait dengan
isu lingkungan (non tarief
barrier) yang berakibat
pada menurunnya daya
saing usaha kehutanan
pada tataran
globalsehingga
menyebabkan persaingan
usaha tidak sehat

Memperjuangkan  Mendorong kembali  Sesuai dengan PP No 


perbaikan peraturan upaya pembayaran tarif 58/2007 tentang
Permasalahan
IV. perundangan agar DR DR dalam bentuk rupiah Perubahan atas PP No
Anggota
dikembalikan sebagai DJR. atau ada penetapan nilai 35/2002, pembayaran
tukar rupiah dari Dana Reboisasi
6
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
pemerintah. ditetapkan dalam mata  Strategi: studi sistem
 Pembayaran DR uang dollar Amerika fiscal di Hutan Alam
didasarkan pada LHP Serikat (US $).
(bukan LHC)  Melemahnya nilai tukar
rupiah terhadap US
PIC: dollar, mengakibatkan
Agus P, Tatang sektor usaha kehutanan
menghadapi beban berat
Target: karena beban biaya
Kebijakan pembayaran produksi yang harus
tarif DR diselaraskan dikeluarkan semakin
dengan UU No 7/2011 meningkat.
tentang Mata Uang  Fluktuasi nilai tukar
bahwa Rupiah wajib rupiah terhadap dollar
dipergunakan untuk Amerika Serikat
setiap transaksi keuangan menyebabkan
yang mempunyai tujuan ketidakpastian usaha
pembayaran; sektor kehutanan karena
penyelesaian kewajiban sangat rentan
yang dipenuhi dengan dipengaruhi kondisi
uang; dan transaksi ekonomi global.
keuangan lainnya yang
dilakukan di wilayah  Bahwa produksi
NKRI. kehutanan sangat
tergantung pada cuaca.
 Dr LHC ke LHP ada faktor
koreksi dan faktor
eksploitasi, bisa
diarahkan kepada
pembayaran berdasarkan
luas dan bonita (tk
kesuburan lahan).
7
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET

 Mendorong adanya  Saat ini tidak ada sumber 


Insentif Kebijakan pendanaan yang
terhadap kegiatan memadai untuk kegiatan
penanaman (baik rehabilitasi di dalam
penerapan Tebang Pilih hutan. Padahal disisi lain
Tanam Jalur Teknik SILIN menurunnya
maupun TPTI) serta produktifitas hutan alam
kegiatan litbang yang memerlukan inisiatif-
telah dilakukan IUPHHK inisiatif rehabilitasi hutan
(hak paten) alam seperti penerapan
TPTJ Teknik Silin.
PIC:
Sugijanto, Warsito

Target:
Dana Reboisasi (DR)
dialokasikan untuk
rehabilitasi hutan alam
dimana DR dipungut
 Memperjuangkan kebijakan
Pemerintah untuk
mengakui lulusan
pendidikan kehutanan
sebagai keprofesian (S1
Permasalahan Kehutanan, D3 Kehutanan,
IV.
Anggota dan SMK Kehutanan).
 Memperjuangkan adanya
kebijakan Pemerintah
untuk penyelenggaraan uji
kompetensi SDM
kehutanan oleh lembaga
8
No KATEGORI RENCANA STRATEGIS PROGRAM PRIORITAS LATAR BELAKANG TARGET
sertifikasi profesi.
 Permasalahan anggota
terhadap isu negatif oleh
LSM

PIC:
Ferdinan, Tatang, Bidang
Humas dan Kerjasama

Target:
1. Mendorong adanya
peraturan yang mengatur
mengenai LSM
2. Upaya counter oleh APHI
terhadap isu negatif oleh
LSM

V. Permasalahan  Mendorong penyelesaian  Bidang Hukum akan 


Internal APHI permasalahan asset APHI bekerjasama dengan
bidang Organisasi dan
Keuangan serta bidang
lain yang diperlukan
untuk mendorong
penyelesaian
permasalahan asset APHI.
 Perlu dibentuk Tim/Task
Force penyelesaian asset
APHI.

9
10

You might also like