Professional Documents
Culture Documents
Tugas 2
Tugas 2
NIM : 16702251042
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Bambang Pranowo, Selasa (3/10). Pada Satu
Oktober, rakyat Indonesia yang ingat akan merayakan hari kesaktian Pancasila.
Hari ini dikukuhkan sebagai pengingat bahwa meski ada upaya pemberontakan,
penggantian idiologi negara, tapi Indonesia masih tetap kukuh sebagai bangsa
yang satu dan berdaulat. NKRI ini tetap berlangsung dan berjalan harmonis
karena kekuatan dari nilai-nilai Pancasila itu. Maka pemahaman nilai Pancasila itu
harus terus digalakkan, terutama kepada para generasi muda.
Lain lagi halnya dengan puluhan mahasiswa-mahasiswi dari berbagai
perguruan tinggi DIY yang menyelami nilai Pancasila melalui keikutsertaan
terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh kerjasama antara Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Pusat Study Pancasila UGM, dan Kopertis
Wilayah V. Dilansir oleh Tribun Jogja (28/9/17), Pembekalan dengan tema
Pembaruan Kebangsaan Angkatan II 2017 dilaksanakan di Desa Pucung rejo,
Wukirsari, Imogiri, Bantul pada tanggal 25 sampai 27 September 2017. Selama
pelaksanaan kegiatan tersebut peserta diberikan motivasi, bukan hanya itu tapi
peserta diajak berbaur dengan masyarakat di Desa Pucungrejo dengan ikut serta
mengerjakan pekerjaan yang banyak dilakukan warga sekitar. Diantaranya
membuat anyaman bambu, wayang kulit dan penangkaran burung. Kegiatan tidak
sampai disitu, ada hal yang menarik dari kegiatan tersebut dimana peserta
diajarkan untuk bisa belajar mencari uang sebagai pemahaman nilai-nilai
pemerintahan dan cara menghargai keberagaman dalam keberagaman.
Melalui simulasi bekerja, peserta akan mendapat uang kertas tiruan
sebagai bayaran atas pekerjaan yang mereka lakukan. Putri Laoli salah satu
peserta yang studi di STPMD ‘APMD’ Yogyakarta mendapat RP 4 ribu dari hasil
memijat dan bersih-bersih kaca karena tidak memiliki keterampilan untuk
membuat kerajinan. “Saya jadi tahu kalau cari uang itu susah” ujar wanita asal
Pulau Nias itu. Ini salah satu rangkaian pemberian materi dalam bembekalan
yang bisa langsung dipraktekkan. Menurut Heri Santoso Kepala Pusat Studi
Pancasila UGM mengatakan, bekerja agar mendapat uang kertas menjadi salah
satu cara agar peserta merasakan betapa sulitnya mencari uang. “Agar mereka
bisa menghargai apa ang mereka dapat, dan semakin sadar bahwa orang tua
NAMA : ANDINFAISAL NAHARUDDIN
NIM : 16702251042
mereka harus bekerja keras untuk menghidupi mereka” manfaat yang bisa dipetik
kata Heri.
Makna lain yang terkandung dalam kegiatan Pembauran Kebangsaan
adalah dengan berbaurnya peserta dengan masyarakat akan melatih kemampuan
peserta untuk berfikir logis, sistematis, kritis, dan kreatif. Selain itu melatih
kecerdasan emosional diantaranya kemampuan berempati, adaptasi lingkungan,
sinergi dan kolaborasi dengan masyarakat melalui gotong royong.