Professional Documents
Culture Documents
Modul I
Modul I
Devi
NIM : 1605551001
Kelompok : 03
MODUL I
PENGALAMATAN JARINGAN
Tujuan
1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya.
2. Memahami Subnetting
3. Dapat mengkonfigurasi IP pada jaringan Local Area Network
Tugas Pendahuluan
1. Jelaskan ip addressing version 4 dan pembagian kelasnya ! Berikan contoh
beserta perinciannya.
2. Jelaskan mengenai IP Subnetting Classfull & Classless menggunakan
CIDR & VLSM!
3. Jelaskan yang dimaksud dengan Broadcast Domain dan Default Gateway,
serta berikan penjelasan jika muncul “ Destination unreachable & Request
Time Out pada proses Ping !
4. Jelaskan mengenai IP Public & IP Private, serta metode NAT !
Jawaban
1. Penjelasan ip addressing version 4, pembagian kelas serta contohnya.
Berikut merupakan penjelasan mengenai definisi atau pengertian dari ip
addressing version 4 yang dilengkapi dengan pembagian kelas, contoh serta
perinciannya.
Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis
pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang
menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara
teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya
4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256
(didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4 (karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai
maksimal dari alamat IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255, dimana nilai
dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia
melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP
versi 4 adalah 192.168.0.3. Alamat pada IP addressing version 4 dibagi ke dalam
beberapa kelas, pembagian kelas dari ip addressing version 4 adalah sebagai
berikut.
a. Kelas A
Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut
bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit
berikutnya untuk melengkapi oktet pertama akan membuat sebuah network
identifier dan dua puluh empat bit sisanya (atau tiga oktet terakhir)
merepresentasikan host identifier. Kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan
16,777,214 host yang diizinkan tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127
tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication
(IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
b. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga
skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset
ke bilangan biner 10, selanjutnya empat belas bit berikutnya (untuk melengkapi
dua oktet pertama), akan membuat sebuah network identifier dan enam belas bit
sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat
memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
c. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit
pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. Dua
puluh satu bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk
sebuah network identifier dan delapan bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan
merepresentasikan host identifier. Kelas C memungkinkan pembuatan total
2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
d. Kelas D
Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast,
berbeda dengan kelas A,B,C. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset
ke bilangan biner 1110. Dua puluh delapan bit sisanya digunakan sebagai alamat
yang dapat digunakan untuk mengenali host.
e. Kelas E
Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat "eksperimental"
atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit
pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai
alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
b. Subnetting Classless
Classless secara sederhana dapat diartikan "tanpa kelas" atau "tidak
menggunakan kelas". Pengalamatan IP classless dapat diartikan menjadi
"pengalamatan IP tanpa mengenal kelas" dengan cara menggunakan Classless-
Inter Domain Routing (CIDR) atau juga dapat dikenal dengan istilah panjang
prefiks. Format pengalamatannya adalah dengan memberi tanda slash (/) di
belakang alamat IP kemudian diikuti dengan variabel panjang prefiks.
Pengalokasian host/IP yang dapat menggunakan subnet mask yang berbeda, yang
didukung oleh routing protocol (RIPv2, OSPF, dan EIGRP) yang dapat
memberikan informasi subnet, sehingga dapat menghemat sejumlah alamat
host/IP.
Metode classless addressing (pengalamatan tanpa kelas) saat ini mulai
banyak diterapkan, yakni dengan pengalokasian IP Address dalam notasi
Classless Inter Domain Routing (CIDR). Istilah lain yang digunakan untuk
menyebut bagian IP address yang menunjuk suatu jaringan secara lebih spesifik,
disebut juga dengan Network Prefix. Biasanya dalam menuliskan network prefix
suatu kelas IP address digunakan tanda garis miring (Slash)“/”, diikuti dengan
angka yang menunjukan panjang network prefix ini dalam bit. Contoh
penulisannya, yaitu 192.168.0.0/24.
b. Broadcast Domain
Broadcast Domain secara umum dapat didefinisikan sebagai semua device
atau perangkat yang dapat mengetahui sinyal yang berasal dari perangkat network
tertentu yang berada dalam satu segmen. Broadcast domain adalah sebuah divisi
logis dari sebuah jaringan komputer, dimana semua node dapat mencapai atau
terhubung satu sama lain dengan broadcast pada lapisan data link. Domain
broadcast dapat berada dalam segmen LAN yang sama atau dapat di jembatani
untuk segmen LAN lain. Teknologi yang populer saat ini, setiap komputer yang
terhubung ke repeater ethernet yang sama atau switch adalah anggota dari
broadcast domain yang sama. Komputer yang terhubung ke set yang sama dari
switch/repeater saling terkoneksi adalah anggota dari broadcast domain yang
sama. Router dan higher-layer lainnya merupakan perangkat bentuk batas-batas
antara domain broadcast.
b. IP Private
IP private adalah IP address yang digunkan untuk lingkup intranet, host
yang menggunakan IP Private hanya bisa diakses di linkup intranet saja. Alamat
IP private/Pribadi yang digunakan untuk penomoran komputer dalam jaringan
pribadi termasuk rumah, sekolah dan LAN bisnis di bandara dan hotel yang
memungkinkan komputer dalam jaringan untuk berkomunikasi satu sama lain.
Berbeda dengan IP public, administrator jaringan pribadi bebas untuk menetapkan
alamat IP dari pilihannya sendiri. Perangkat dengan alamat IP private tidak dapat
terhubung langsung ke Internet, demikian juga dengan komputer di luar jaringan
lokal yang tidak akan dapat terhubung langsung ke perangkat dengan IP private .
Hal tersebut dimungkinkan untuk menghubungkan dua jaringan pribadi dengan
bantuan router atau perangkat serupa yang mendukung Network Address
Translation. Apabila jaringan pribadi yang terhubung ke Internet (melalui koneksi
Internet melalui ISP), maka setiap komputer akan memiliki IP swasta maupun IP
public. Private IP dipakai untuk komunikasi dalam jaringan dimana IP public
digunakan untuk komunikasi melalui Internet. Kebanyakan pengguna internet
dengan koneksi DSL/ADSL akan memiliki IP seperti IP public.
[3] Siswo Wardoyo, Taufik Ryadi, Ryan Fahrizal, (2004). Analisis Perform File
Transport Protokol Pada perbandingan Metode IPv4 Murni, IPv6 Murni dan
Tuneling 6 to 4 Berbasis Router Mikrotik.