You are on page 1of 11

GIGABIT PASSIVE OPTICAL NETWORK

(GPON)

Mata Kuliah Sistem Komunikasi Serat Optik

Dosen Pengampu: Moh. Farid Susanto, ST., M.Eng.

Disusun oleh:

Fhadz Dwi Bayu Pangestu (151344013)

Sarah Muslimawati (151344027)

PROGRAM STUDI D4-TEKNIK TELEKOMUNIKASI

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

2018
I. PENDAHULUAN
Pengguna sarana telekomunikasi saat ini menjadi sangat dominan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Perusahaan tanpa memiliki fasilitas
telekomunikasi akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan data dari satu lokasi ke
lokasi lain. Kesulitan dalam mengirimkan data ini akan mengakibatkan kesulitan dalam
mengolah data menjadi informasi sehingga pada akhirnya akan menyulitkan pula bagi
manajemen suatu perusahaan dalam mengambil keputusan.
Sebelumnya, telekomunikasi hanya dilakukan via kode morce, simbol-simbol atau
suara. Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk
memindahkan data dalam jumlah besar. Esens dari telekomunikasi adalah pengurangan
waktu dan ruang. Dengan satelit komunikasi dua lokasi yang sangat jauh berbeda dapat
dihubungkan dalam sekejap. Suatu perusahaan yang ingin mengirimkan data ke cabangnya
yang berjarak 1000 mil atau lebih perlakuannya tidak jauh berbeda dengan mengirimkan
data sejauh 100 mil. Akses terhadap data disuatu lokasi tidak lagi bergantung pada di mana
lokasi tersebut berada. Saat ini komunikasi satelit mulai tergantikan oleh saluran
telekomunikasi kabel dan serat optik.
Saat ini sudah banyak teknologi berbasis broadband yang dikembangkan untuk
memenuhi layanan “Triple Play” yang berbentuk video, suara (VoIP) dan data. Diantara
teknologi tersebut dikembangkan teknologi Digital Subscriber Line (DSL) dan cable
modem. Walaupun kinerja teknologi tersebut sudah cukup baik namun belum cukup
menjamin dalam alokasi bandwidth untuk setiap pelanggan perumahan, terutama dalam
layanan video streaming, games online dan video broadcasting.
Passive Optical Network (PON) adalah arsitektur jaringan akses broadband berbasis
serat optik yang menggunakan perangkat pasif optik, sehingga dapat digunakan pada
konfigurasi point-to-multipoint. Dengan adanya teknologi ini maka dapat
menyederhanakan jaringan sehingga mengurangi biaya dalam pembangunan jaringan.
Elemen yang digunakan pada PON hanya merupakan elemen optik pasif seperti passive
splitter, kabel fiber optik dan splicer. Sehingga teknologi ini dapat menyederhanakan
jaringan, penyederhanaan sinkronisasi protokol antara perangkat interkoneksi dan
mengurangi biaya dalam hal pembangunan jaringan.
Dalam perkembangannya teknologi PON mengalami penyempurnaan, APON/BPON
merupakan teknologi tertua dari PON. Saat ini pengembangan teknologi PON tertuju pada
EPON/GE-PON yang merupakan standarisasi IEEE 802.3ah dan GPON yang merupakan
standarisasi ITU-T G.984
II. SPESIFIKASI
a. PON (Passive Optical Network)
PON adalah bentuk khusus dari FTTC (Fiber To The Curb) atau FTTH (Fiber To
The Home) yang mengandung perangkat optik pasif dalam jaringan distribusi optik.
Perangkat optik pasif yang dipakai adalah konektor, passive spiltter dan kabel optik itu
sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat di pecah menjadi beberapa kabel optik
lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering.
Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu:
1. Optical Line Termination (OLT)
Optical Line Terminal (OLT) merupakan sebuah perangkat yang
berteknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) berfungsi sebagai
koneversi dari sinyal elektrik menjadi optik, interfacing dengan sentral local,
dan interfacing dengan ODN. dalam sebuah GPON bisa terdiri atas beberapa
ODN yang berfungsi untuk transport dan distribusi data dari OLT ke
ONT/ONU. Komponen pendukung lainnya adalah Pasive/Active Splitter
(PS/AS) yang berfungsi untuk mendistribusikan daya optik ke cabang atau
pelanggan. Perangkat OLT terletak di sentral local, STO (Sentral Telphone
Otomate).

Gambar 1. OLT Huawei SmartAX MA5632 EOC

2. Optical Distribution Network (ODN)


Konfigurasi jaringan optik atau kadang disebut dengan istilah ODN
adalah jaringan optik antara perangkat OLT (Optical Line Termination) sampai
perangkat ONU (Optical Network Unit) untuk beberapa produk di sebut ONT
atau Optical Network Terminal.
Komponen ODN terdiri atas kabel optik dan passive splitter. Level
sinyal optik (optical budget) yang di standarkan adalah 28 dB sampai 29 dB,
sehingga jarak maksimum yang bisa di layani adalah 20 KM.

Gambar 2. Optical Distribution Network

3. Optical Network Unit (ONU)


ONU (Optical) yaitu peripheral yang berfungsi mengubah sinyal optik
menjadi sinyal elektrik untuk kemudian sinyal tersebut di-demultiplex agar
dapat didistribusikan menggunakan kabel tembaga ke tempat pelanggan.
Dengan kata lain, ONU digunakan sebagai interface atau titik
penghubung dengan CPE (Customer Premises Equipment) yang berupa:
- PABX - WiFi Internet
- Telepon - Modem Internet
- Faxmile - IP-TV
Pada jaringan GPON, ONU yang digunakan adalah modem seperti yang
terlihat pada gambar 3. dibawah ini.

Gambar 3. GPON ONU FTTH/ FTTB


b. GPON (Gigabyte Passive Optical Network)
GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat mengirimkan informasi sampai ke
pelanggan menggunakan kabel optik. GPON adalah teknologi node akses yang diperlukan
untuk memberikan layanan multimedia (Voice, data, Video maupun content-content yang
lain) bagi pelanggan perumahan maupun bisnis. GPON beroperasi dengan line rates 2,488
Gbps downstream dan 1,244 Gbps upstream, dan GPON diciptakan untuk memberikan
layanan access voice, data, dan video, dengan menggunakan aturan standart data ITU-T
G984.x series. Sebenarnya ada teknologi yang bisa dibilang setara dengan GPON yaitu
GEPON, GEPON menggunakan aturan standart IEEE.
GPON merupakan teknologi berbasis FTTx, yang dapat berupa :
 FTTH (Fiber to the Home)
 FTTB (Fiber to the Building)

 FTTZ (Fiber to the Zone)

 FTTT (Fiber to the Tower)

 FTTC (Fiber to the Curb)




c. NMS (Network Management System)
Network Management System (NMS) merupakan perangkat lunak yang berfungsi
untuk mengontrol dan mengkonfigurasi perangkat GPON. Letak NMS ini bersamaan di
dekat OLT namun berbeda ruangan. Konfigurasi yang dapat dilakukan oleh NMS adalah
OLT dan ONT. Selain itu NMS dapat mengatur layanan GPON seperti POTS, VoIP, dan
IPTV. NMS ini menggunakan platform Windows dan bersifat GUI (Graffic Unit Interface)
maupun command line. NMS memiliki jalur langsung ke OLT, sehingga NMS dapat
memonitoring ONT dari jarak jauh.

d. ODC (Optical Distribution Cabinet)


ODC (Optical Distribution Cabinet) adalah jaringan optik antara perangkat OLT
sampai perangkat ODC. Letak dari ODC ini adalah terletak di rumah kabel. ODC
menyediakan sarana transmisi optik dari OLT terhadap pengguna dan sebaliknya.
Transmisi ini menggunakan komponen optik pasif.
Gambar 4. Optic Distribution Cabinet

e. ODP (Optical Distribution Pack)


Instalasi atau terminasi yang bagus dari serat adalah persyaratan utama untuk
menjamin kemampuan transmisi pada kabel serat optik. Syarat utama ODP yaitu, ODP
dapat diubah tanpa mengganggu kabel yang sudah terpasang dengan cara melebihkan
kabel serat optik beberapa meter. Setiap ODP harus punya ruangan untuk memuat splitter.
ODP harus memiliki akses dari sisi depan. Setiap ODP harus memiliki penutup depan
untuk melindungi orang dari cahaya laser yang langsung keluar dari ujung serat. ODP
harus mempunyai ruang untuk memuat dan memandu kabel serat optik.

Gambar 5. ODP Pole dan ODP Closure

f. OTB (Optical Termination Box)


OTB ( Optical Termination Box ) adalah alat yang digunakan untuk menyabung fiber
optik dalam server dengan menggunakan pigtail fiber optik. OTB digunakan sebagai media
penyambung dari kabel fiber optik ke switch dengan mengunakan kabel fiber optik
patchcord.

Gambar 6. Optical Termination Box

III. PENGGUNAAN SISTEM


a. Arsitektur GPON
Arsitektur GPON terdiri dari:
- Optical Line Terminal (OLT)
- Optical Distribution Network (ODN)
- Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Termination (ONT)

- Optical Network Unit (ONU) atau Optical Network Termination (ONT)

Gambar 7. Blok Diagram GPON

Secara prinsip, GPON terdiri atas OLT yang terletak di central atau pada STO
(Sentral Telepon Otomatis) dan sekumpulan perangkat ONT atau ONU yang terletak di
customer premises. Antara OLT dan ONT tidak ada perangkat aktif dan dihubungkan
melalui ODN yang terdiri atas fiber optik dan passive splitter.
b. Cara Kerja Sistem
Prinsip kerja dari GPON itu sendiri ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT,
maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan fiber optik
tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT, untuk ONT sendiri akan memberikan data-data
dan sinyal yang diinginkan pelanggan. Pada prinsipnya, GPON adalah sistem point to
multipoint, yang dimana menggunakan splitter sebagai pembagi jaringannya. Arsitektur
sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung
layanan T1, E1 dan DS3. ONT mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan data di 3
mode power. Pada mode 1, ONT akan mentransmisikan pada kisaran daya output yang
normal. Pada mode 2 dan 3 ONT akan mentransmisikan 3 – 6 dB lebih rendah daripada
mode 1 yang mengizinkan OLT untuk memerintahkan ONT menurunkan dayanya apabila
OLT mendeteksi sinyal dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya, OLT akan memberi
perintah ONT untuk menaikkan daya jika terdeteksi sinyal dari ONT terlalu lemah.

Gambar 8. Konfigurasi GPON

c. Kelebihan dan Kekurangan GPON


Adapun beberapa keunggulan yang dimiliki oleh teknologi GPON adalah:
a. Mendukung aplikasi triple play (suara, data, dan video) pada layanan FTTx
yang dilakukan melalui satu core fiber optik.
b. Dapat membagi bandwidth sampai 32 ONT.
c. GPON mengurangi penggunaan banyak kabel dan peralatan pada kantor pusat
bila dibandingkan dengan arsitektur point to point. Hanya satu port optik di
central office (menggantikan multiple port).
d. Alokasi bandwidth dapat diatur.
e. Biaya maintenance yang murah karena menggunakan komponen pasif.
f. Transparan terhadap laju bit dan format data. GPON dapat secara fleksibel
mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang berbeda karena
setiap laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang
berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk
downstream.
g. Biaya pemasangan, pemeliharaan dan pengembangan lebih effisien.

Hal ini dikarenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana dari pada
arsitektur jaringan serat optik konvensional. Sedangkan kekurangan yang dimiliki
GPON, antara lain:
a. Model layering yang kompleks.
b. Lebih mahal dibandingkan GEPON.
c. Transceiver pada laju 2.4 Gbps saat ini mahal.
d. Bandwidth upstream terbatas pada hingga 622 Mbps saat ini.

IV. ANALISIS SISTEM


Pada perangkat GPON, kita harus memasukkan ethernet dalam frame GEM yang
kemudian baru ditransmisikan melalui PON dengan synchronously transport setiap 125 µs.
Berbeda dengan Gigabit Ethernet Passive Optical Network atau GEPON adalah salah satu
teknologi dalam PON yang dikembangkan oleh IEEE yang berbasis pada standarisasi ethernet
oleh IEEE yaitu IEEE 802.3. GEPON atau EPON adalah modifikasi dari ethernet agar dapat
mendukung konektivitas point to multipoint (P2MP).
EPON atau GEPON tidak merubah atau memodifikasi ethernet yang dikirimkan
melalui PON. Baik GPON maupun EPON atau GEPON memakai teknologi Wavelength
Division Multiplexing (WDM). Pada GEPON arah downstream memakai panjang gelombang
1490 nm dan arah sebaliknya (upstream) memakai panjang gelombang 1310 nm.
GPON memiliki performansi layanan dan QoS Full Services sebesar (19/100 Base-T,
Voice, Leased lines). Dengan Bit Rates sebesar 1.25 Gb/s symmetric dan 155 Mb/s & 622
Mb/s upstream. Jarak pencapaian fisik maksimum GPON yaitu Max 20 km dan Max 10 km
dan Logical Reach Max 60 km (for ranging protocol). Dengan Branches Max 64 pada layer
fisik Max 128 pada layer TC. GPON memiliki alokasi panjang gelombang downstream sebesar
1480 – 1500 nm dan upstream : 1260 – 1360 nm. Kelas ODN pada GPON yaitu Kelas A, B,
dan C (sama seperti persyaratan pada B-PON).
V. KESIMPULAN

GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat memberikan pelayanan sampai ke pelanggan
dengan menggunakan kabel optik, GPON yang berasal dari perkembangan teknologi PON
yang merupakan perangkat pasif dalam jaringan distribusi optik yang mendukung teknologi
node akses yang diperlukan untuk memberikan layanan multimedia (Voice, data, Video
maupun content-content yang lain) bagi pelanggan perumahan maupun bisnis, pada teknologi
GEPON dan GPON hampir tidak memiliki perbedaan terkecuali di downstream yang masing-
masing GEPON adalah 1,25 gbps dan GPON 2.5 Gbps, dan total distribusi yang lebih unggul
GPON dengan 64 distribusi di banding GEPON dengan 32 distribusi.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Hambali, "Jaringan Akses GPON GEPON," Telkom University, Bandung, 2014.
[2] R. Kerenz, "Sistem Sistem Jaringan GPON," 28 November 2015. [Online].
[3] M. Khusudur, "Perangkat Optical Distribution Point (ODP)," Blogspot, 23 Maret
2016. [Online]. Available:
http://misbahkhusudur.blogspot.co.id/2016/02/pemasangan-perangkat-optical.html.
[Accessed 24 Maret 2018].
[4] B. Nusantara, "Pengenalan Fiber Optic," 8 Oktober 2009. [Online].
Available: http://1100060884.blog.binusian.org/2009/10/0.
[5] R. Pratama, "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI GIGABIT
PASSIVE," e-Proceeding of Engineering, vol. 3, p. 3, 2016.

You might also like