Professional Documents
Culture Documents
(GPON)
Disusun oleh:
2018
I. PENDAHULUAN
Pengguna sarana telekomunikasi saat ini menjadi sangat dominan dalam kehidupan
sehari-hari maupun dalam dunia bisnis. Perusahaan tanpa memiliki fasilitas
telekomunikasi akan mengalami kesulitan dalam mengirimkan data dari satu lokasi ke
lokasi lain. Kesulitan dalam mengirimkan data ini akan mengakibatkan kesulitan dalam
mengolah data menjadi informasi sehingga pada akhirnya akan menyulitkan pula bagi
manajemen suatu perusahaan dalam mengambil keputusan.
Sebelumnya, telekomunikasi hanya dilakukan via kode morce, simbol-simbol atau
suara. Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk
memindahkan data dalam jumlah besar. Esens dari telekomunikasi adalah pengurangan
waktu dan ruang. Dengan satelit komunikasi dua lokasi yang sangat jauh berbeda dapat
dihubungkan dalam sekejap. Suatu perusahaan yang ingin mengirimkan data ke cabangnya
yang berjarak 1000 mil atau lebih perlakuannya tidak jauh berbeda dengan mengirimkan
data sejauh 100 mil. Akses terhadap data disuatu lokasi tidak lagi bergantung pada di mana
lokasi tersebut berada. Saat ini komunikasi satelit mulai tergantikan oleh saluran
telekomunikasi kabel dan serat optik.
Saat ini sudah banyak teknologi berbasis broadband yang dikembangkan untuk
memenuhi layanan “Triple Play” yang berbentuk video, suara (VoIP) dan data. Diantara
teknologi tersebut dikembangkan teknologi Digital Subscriber Line (DSL) dan cable
modem. Walaupun kinerja teknologi tersebut sudah cukup baik namun belum cukup
menjamin dalam alokasi bandwidth untuk setiap pelanggan perumahan, terutama dalam
layanan video streaming, games online dan video broadcasting.
Passive Optical Network (PON) adalah arsitektur jaringan akses broadband berbasis
serat optik yang menggunakan perangkat pasif optik, sehingga dapat digunakan pada
konfigurasi point-to-multipoint. Dengan adanya teknologi ini maka dapat
menyederhanakan jaringan sehingga mengurangi biaya dalam pembangunan jaringan.
Elemen yang digunakan pada PON hanya merupakan elemen optik pasif seperti passive
splitter, kabel fiber optik dan splicer. Sehingga teknologi ini dapat menyederhanakan
jaringan, penyederhanaan sinkronisasi protokol antara perangkat interkoneksi dan
mengurangi biaya dalam hal pembangunan jaringan.
Dalam perkembangannya teknologi PON mengalami penyempurnaan, APON/BPON
merupakan teknologi tertua dari PON. Saat ini pengembangan teknologi PON tertuju pada
EPON/GE-PON yang merupakan standarisasi IEEE 802.3ah dan GPON yang merupakan
standarisasi ITU-T G.984
II. SPESIFIKASI
a. PON (Passive Optical Network)
PON adalah bentuk khusus dari FTTC (Fiber To The Curb) atau FTTH (Fiber To
The Home) yang mengandung perangkat optik pasif dalam jaringan distribusi optik.
Perangkat optik pasif yang dipakai adalah konektor, passive spiltter dan kabel optik itu
sendiri. Dengan passive splitter kabel optik dapat di pecah menjadi beberapa kabel optik
lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya fungsi addressing dan filtering.
Dalam PON terdapat tiga komponen utama yaitu:
1. Optical Line Termination (OLT)
Optical Line Terminal (OLT) merupakan sebuah perangkat yang
berteknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) berfungsi sebagai
koneversi dari sinyal elektrik menjadi optik, interfacing dengan sentral local,
dan interfacing dengan ODN. dalam sebuah GPON bisa terdiri atas beberapa
ODN yang berfungsi untuk transport dan distribusi data dari OLT ke
ONT/ONU. Komponen pendukung lainnya adalah Pasive/Active Splitter
(PS/AS) yang berfungsi untuk mendistribusikan daya optik ke cabang atau
pelanggan. Perangkat OLT terletak di sentral local, STO (Sentral Telphone
Otomate).
Secara prinsip, GPON terdiri atas OLT yang terletak di central atau pada STO
(Sentral Telepon Otomatis) dan sekumpulan perangkat ONT atau ONU yang terletak di
customer premises. Antara OLT dan ONT tidak ada perangkat aktif dan dihubungkan
melalui ODN yang terdiri atas fiber optik dan passive splitter.
b. Cara Kerja Sistem
Prinsip kerja dari GPON itu sendiri ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT,
maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan fiber optik
tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT, untuk ONT sendiri akan memberikan data-data
dan sinyal yang diinginkan pelanggan. Pada prinsipnya, GPON adalah sistem point to
multipoint, yang dimana menggunakan splitter sebagai pembagi jaringannya. Arsitektur
sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung
layanan T1, E1 dan DS3. ONT mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan data di 3
mode power. Pada mode 1, ONT akan mentransmisikan pada kisaran daya output yang
normal. Pada mode 2 dan 3 ONT akan mentransmisikan 3 – 6 dB lebih rendah daripada
mode 1 yang mengizinkan OLT untuk memerintahkan ONT menurunkan dayanya apabila
OLT mendeteksi sinyal dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya, OLT akan memberi
perintah ONT untuk menaikkan daya jika terdeteksi sinyal dari ONT terlalu lemah.
Hal ini dikarenakan arsitektur jaringan GPON lebih sederhana dari pada
arsitektur jaringan serat optik konvensional. Sedangkan kekurangan yang dimiliki
GPON, antara lain:
a. Model layering yang kompleks.
b. Lebih mahal dibandingkan GEPON.
c. Transceiver pada laju 2.4 Gbps saat ini mahal.
d. Bandwidth upstream terbatas pada hingga 622 Mbps saat ini.
GPON merupakan teknologi FTTx yang dapat memberikan pelayanan sampai ke pelanggan
dengan menggunakan kabel optik, GPON yang berasal dari perkembangan teknologi PON
yang merupakan perangkat pasif dalam jaringan distribusi optik yang mendukung teknologi
node akses yang diperlukan untuk memberikan layanan multimedia (Voice, data, Video
maupun content-content yang lain) bagi pelanggan perumahan maupun bisnis, pada teknologi
GEPON dan GPON hampir tidak memiliki perbedaan terkecuali di downstream yang masing-
masing GEPON adalah 1,25 gbps dan GPON 2.5 Gbps, dan total distribusi yang lebih unggul
GPON dengan 64 distribusi di banding GEPON dengan 32 distribusi.
VI. DAFTAR PUSTAKA
[1] A. Hambali, "Jaringan Akses GPON GEPON," Telkom University, Bandung, 2014.
[2] R. Kerenz, "Sistem Sistem Jaringan GPON," 28 November 2015. [Online].
[3] M. Khusudur, "Perangkat Optical Distribution Point (ODP)," Blogspot, 23 Maret
2016. [Online]. Available:
http://misbahkhusudur.blogspot.co.id/2016/02/pemasangan-perangkat-optical.html.
[Accessed 24 Maret 2018].
[4] B. Nusantara, "Pengenalan Fiber Optic," 8 Oktober 2009. [Online].
Available: http://1100060884.blog.binusian.org/2009/10/0.
[5] R. Pratama, "ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA TEKNOLOGI GIGABIT
PASSIVE," e-Proceeding of Engineering, vol. 3, p. 3, 2016.