You are on page 1of 4

BANYUASIN,PETISI.

CO -Panjangnya perjalanan,lamanya waktu melelah kan menguras Energi pada


ahirnya Dua Ibuk Ruma Tangga warga Betung Sang Pencari Keadilan tersebut di lakukan Pemeriksaan di
kediamannya sesuai dengan permintaan kuasa hukumnya Yohannes P Simanjuntak, SH. MH. dan Widodo
SH.Ber Nomor :15/ YPS & R/ ll/ 2018 pada tanggal 01 Februari 2018.

Seharusnya lebih duluh di lakukan oleh Satuan Lalulintas (Satlantas) Polres Banyuasin terkait Kasus
Kecelakaan Lalu lintas pada tanggal 30 Desember 2017 yang menelan Nyawa Sopian 4 tahun Pitri yani
ibuk kandungnya Luka Parah dan Risa Wati menggalami Pata tulang bahu dan Kaki sebelah kiri yang
sampai saat ini masi belum bisa berangkat dari tempat baringnya.

Kemaren kamis 15 Februari 2018 tim penyidik satuan Lantas Polres Banyuasin meminta keterangan Saksi
Korban terjadinya kecelakaan lalulintas yang Naas tersebut datang nya tim penyidik satuan lantas Polres
Banyuasin ke tempat kediaman ibu Risa Wati Pasar pagi Betung Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin
Sum-Sel.

Di dampingi kuasa hukumnya Ibu Risa Wati sang ibu pencari keadilan seperti yang diberitakan media
massa dengan gencar baik lokal maupun nasional sempat viral beberapa waktu lalu Bapak Yohannes P
Simanjuntak,SH.MH. dan Widodo SH. dengan kondisi yang tidak dapat apa apa hanya terbaring Penyidik
satuan lantas Polres Banyuasin menjalan kan Tupoksi sebagai kelengkapan Berkas perkara

Surat Polres Banyuasin Nomor . S.PGL/ 02/ll/ 2018/ LANTS pada tanggal 5 Februari 2018 dan, Surat
SP2HP Nomor : B/ 108/ 02/ ll/ 2018/ LANTAS pada tanggal 5 Februari 2018 disertai Surat Panggilan ke ll
Nomor : S.PGL/ 02.a/ ll/ 2018/ LANTAS tanggal 8 Februari 2018 pihak kuasa hukum Ibu Pitri yani dan Risa
Wati sang ibu pencari keadilan seperti yang diberitakan media massa dengan gencar baik lokal maupun
nasional sempat viral beberapa waktu lalu Bapak Yohannes P Simanjuntak,SH.MH. dan Widodo SH.
(12/02/2018)

Kuasa Hukum Yohannes P Simanjuntak, SH. MH. dan Widodo SH menjelas kan pada awak media beliu
Sangat mengapresasi pada pihak Polres Banyuasin yang suda memberikan kemudahan pada Klien Kami
dengan mendatangi ke tenpat dimana klien kami terbaring tidak dapat apa apa akibat dari kecelakaan
pada tanggal 30 Desember 2017 kemaren

hingga sekarang baru di lakukan pemeriksaan terhadap klien kami ibu Risa Wati sebagai saksi dan korban
sekali kami mengapresiasi kepada Bapak Kanit lantas yang baru kerena bertindak cepat dalam menyikapi
atau merespon perkara ini.tutupnya (roni)
Baru di lakukan pemeriksaan saksi dan korban hari ini terhadap Bu Rismawati di rumah nya di dampingi
pengacaranya bapak Widodo sh dan bapak Yohanes p Simanjuntak sh.mh. kami apresiasi tindakan cepat
pihak kepolisian atas pemeriksaan terhadap klien kami dan kami harap pihak kepolisian dapat melakukan
gelar perkara untuk selanjutnya guna untuk kepastian hukum nya karena perkara kecelakaan lalulintas ini
sdh lama terjadi yakni pada tanggal 30 Desember 2017 dan hingga sekarang baru di lakukan
pemeriksaan terhadap klien kami ibu Risa Wati sebagai saksi dan korban sekali kami mengapresiasi
kepada Bapak Kanit lantas yang baru kerena bertindak cepat dalam menyikapi atau merespon perkara
ini.

SP2HP, Tidak Adanya Status Hukum Yang Jelas Tentang Pelaku

REPORTER: REDAKSI SENIN, 12 FEBRUARI 2018 | 16:21

Advokat Yohannes P Simanjuntak,SH.MH.

Kunjungan : 121

BANYUASIN, PETISI.CO – Sudah luka parah dan patah tulang, anak meninggal, pihak Kepolisian Polres
Banyuasin Sum-Sel akan menaikkan kasus ini sampai di pengadilan. Sementara ibu Pitri Yani yang luka
parah dan anaknya Sopian berusia 4 tahun meninggal seketika di Tempat Kejadian Perkara (TKP) akan
dijadikan tersangka dengan tuduhan lalai dalam mengendarai kenderaan di jalan umum.

Advokasi Yohannes P Simanjuntak, SH. MH. dan Widodo SH. Advokat YPS & REKAN yang berkantor di
jalan Supersemar Nomor:12788. RT/RW: 38/04, Pipa Raja Palembang sebagai kuasa hukum dari Ibu Pitri
yani dan Risa Wati, Senin (12/02/2018)

Kuasa hukum mengatakan dan meminta Pihak Polres Banyuasin untuk mengamankan kembali kedua
orang pelaku diketahui atas nama saudara Ermadi Manik dan Bobby Malsandi di dalam surat SP2HP tidak
adanya hukum yang jelas tentang status pelaku kecelakaan tersebut atas nama saudara Ermadi Manik
dan Bobby Malsandi.

“Akan dalami kasus kecelakaan lalulintas yang menimbulkan satu orang hilangnya nyawa dua orang luka
dan patah tulang secara permanen yang saat ini ditanganinya akan menggugat juga secara perdata.
Hanya saja pihak kuasa hukum belum mendapatkan identitas dan alamat lengkap kedua orang penabrak
pelaku kejadian tersebut,” ungkap Yohannes.

Yohannes menambahkan, seharusnya Polres Banyuasin Sum-Sel memberikan dengan lengkap suatu
materi dan identitas siapa siapa (orang) yang terlibat dalam duduk perkara ini. Ini merupakan suatu
keharusan dan kewajipan tim penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk menyampaikan Surat
Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) secara utuh dan satu kesatuan perkara yang
merupakan hasil dari penyidikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku berlandaskan benar
berdasarkan prosedural. Serta pengkajian dan penelaah suatu hukum yang berasaskan kemanusiaan
yang adil dan beradap

Menanggapi terkait dengan surat Polres Banyuasin Nomor . S.PGL/ 02/ll/ 2018/ LANTS pada tanggal 5
Februari 2018 dan, Surat SP2HP Nomor : B/ 108/ 02/ ll/ 2018/ LANTAS pada tanggal 5 Februari 2018
disertai Surat Panggilan ke ll Nomor : S.PGL/ 02.a/ ll/ 2018/ LANTAS tanggal 8 Februari 2018 pihak kuasa
hukum Ibu Pitri yani dan Risa Wati sang ibu pencari keadilan seperti yang diberitakan media massa
dengan gencar baik lokal maupun nasional sempat viral beberapa waktu lalu Bapak Yohannes P
Simanjuntak,SH.MH. dan Widodo SH.(12/02/2018)

Bahwa kami mennyampaikan apresasi Kepada Polres Banyuasin yang sudah menindak surat klarifikasi
kami yang bernomor :15/ YPS & R/ ll/ 2018 pada tanggal 01 Februari 2018.

“Perlu kami sampaikan lagi bahwa klien kami atas nama Risa Wati seperti yang sudah kami sampaikan
pada surat kami terdahulu. Untuk itu kembali kami tegaskan bahwa klien kami atas nama Risa Wati
kondisi fisiknya sama sekali tidak dapat bergerak dengan kata lain terbaring sakit. Jadi dapat kami
pastikan klien kami tidak dapat hadir di Polres Banyuasin untuk pemeriksaan dalam perkara a quo,”
tambah Yohannes.

Bahwa terkait hambatan yang di kemukakan di dalam surat SP2HP ialah belum dilakukannya
pemeriksaan pada saksi Risa Wati dikarenakan yang bersangkutan mengalami luka berat dan patah
tulang bahu dan kaki sebelah kiri yang sangat serius saat ini rawat jalan di rumah.
Maka kami menanggapinya seharusnya penyidik secara aktif untuk dapat memeriksa yang bersangkutan
di rumah tempat klien kami terbaring sakit bukan bukan meminta kehadiran nya di polres Banyuasin hal
ini kami pandang penyidik Ipda M. Jimmy Andry, SH. dan Brigpol Dede Suryadi, SH. mempunyai
kewenangan mendalami perkara ini secara pro aktif.

“Kami sangat berharap setelah gelar perkara dilakukan maka kami mohon untuk “due process of law”
dapat berjalan sebagai mana mestinya agar perkara ini lengkap dan untuk dalam penanganan,” tutupnya.

You might also like