Professional Documents
Culture Documents
1319 1161 1 PB PDF
1319 1161 1 PB PDF
Abstract
Gear is important element in transmission systems. By using gear, transmission power more efficient than
other transmission like as belt etc. In gear design needed mathematic equation complicatedly and long time. The
paper covered modeling gears design. The modeling can be simple gears design, especially linear gear. The
software make in prototype stage. By using software hoped the gears design faster and accurately.
2. Tinjauan Pustaka
Gambar 1. Nama-nama bagian roda gigi
2.1 Roda Gigi
Dibandingkan dengan jenis transmisi lain, 2.2 Pemodelan
transmisi roda gigi memiliki keunggulan karena
Model didefinisikan sebagai suatu
lebih ringkas, putaran lebih tinggi, tepat dan daya
representasi atau perwakilan dari suatu masalah
lebih besar. Pemakaian roda gigi sebagai alat
dalam bentuk yang lebih sederhana dan mudah
transmisi telah menduduki tempat terpenting
dikerjakan (Y., M, Yatna. ,1998)). Model adalah sistem
disegala bidang dalam selama 200 tahun terakhir
yang mewakili sistem nyata, dengan kata lain
ini. Penggunaannya dimulai dari alat pengukur
model mewakili suatu masalah nyata kedalam
yang kecil dan teliti seperti jam tangan, sampai roda
bentuk lebih sederhana dan mudah dikerjakan.
gigi reduksi pada turbin besar yang berdaya
Dalam kehidupan sehari-hari kita seringkali
puluhan megawatt. Dari sekian banyak jenis roda
menjumpai masalah besar dan rumit yang sukar
gigi, roda gigi dapat diklasifikasikan berdasarkan
dipecahkan secara langsung. Model disini berperan
letak poros, arah putaran dan bentuk jalur gigi.
dalam usaha memahami dan menyelesaikan
masalah tersebut. Model dibuat berdasarkan apa
yang telah diketahui, sehingga belum tentu semua
C-15
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
variabel dan gejala yang ada terwakili. Tetapi mempunyai kecerdasan buatan (Artificial
dalam membuat model diusahakan sebagian besar Intelligent). (Y., M, Yatna. ,1998)
dari sifat itu ada. Model juga dibuat supaya Seperti ilustrasi pada gambar 2, dalam
mempunyai sifat yang lebih sederhana dibanding pemodelan ini kita memindahkan aktivitas
obyek yang dimodelkan, sehingga lebih mudah perencanaan roda gigi lurus menjadi obyek-obyek
dikerjakan. Semakin banyak variabel dan gejala virtual ke dalam komputer.
yang dimasukkan kedalam suatu model semakin
dekat model tersebut dengan kondisi sebenarnya, Perencanaan Roda
tetapi model tersebut makin rumit dan makin sulit Gigi Lurus Dengan
dibuat. Suatu model yang baik diharapkan Bantuan Komputer
mempunyai variabel dan sifat yang sangat
dibutuhkan tetapi tetap menunjukkan pemecahan
yang sederhana. Desain suatu model memerlukan
suatu metoda pemodelan yang sesuai. Suatu metoda
adalah suatu prosedur untuk memecahkan suatu Pemodelan
masalah.Umumnya dikenal tiga jenis model, yaitu:
• Model Ikonis Perencaan
• Model Analog Roda Gigi
Lurus
• Model Simbolis atau Matematika
Model ikonis adalah model yang berbentuk Gambar 2. Ilustrasi Pemodelan (Y., M, Yatna.
benda tiruan atau gambar dari masalah yang ,1996)
C-16
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
suatu perangkat lunak yang dibuat untuk Gambar 3. Interaksi antar obyek
menangani dan mengelola data dan sistem
penyimpanan dalam komputer. Secara garis besar Obyek berisi atribut data perancangan
DBMS ada dua yaitu DDL (Data Definition berinteraksi sesuai dengan algoritma yang dibuat.
Language) dan DML (Data Manipulation Hasil interaksi dari obyek tersebut berupa data hasil
Language). DDL berfungsi untuk mendefinisikan perancangan ditempatkan dalam suatu obyek hasil
basidata yang dikehendaki sedangkan DML perencanaan. Algoritma dalam pemodelan ini dapat
brfungsi untuk memanipulasi data yang telah dilihat pada lampiran.
didefinisikan data tadi seperti, menghapus,
menambah dan mengurutkan data. 4. Hasil dan Pembahasan
Seiring dengan itu juga terjadi
Setelah dilakukan pemodelan perencanaan
perkembangan dalam bidang bahasa pemrograman
roda gigi lurus dilakukan simulasi dengan suatu
sehingga akan mempermudah pembuatan program
kasus perencanaan dan dibandingkan dengan cara
aplikasi yang dapat melakukan perhitungan
manual dapat diketahui bahwa cara manual
(manipulasi data), sekaligus mengakses ke basis
memerlukan waktu yang lama dibadingkan dengan
data. Dalam hal ini banyak sekali program aplikasi
menggunakan piranti lunak.
yang digunakan untuk kegunaan tersebut misalnya,
Dalam algoritma yang digunakan terdapat
Visual Basic, Delphi C++ Builder dan lain-lain.
pemilihan modul yang berulang sampai didapatkan
nilai perbandingan b/m = (6:10). Untuk kondisi ini
3. Pemodelan Perencanaan Roda Gigi Lurus
bila digunakan cara manual dibutuhkan perhitungan
Dalam pemodelan ini, perencanaan roda gigi dari awal dengan persamaan yang sama. Dengan
lurus dikelompokkan atas beberapa obyek. Obyek demikian akan memakan waktu cukup lama dan
tersebut terdiri atribut yang berupa parameter atau kemungkinan terjadi kesalahan cukup tinggi.
data perencanaan. Adapun obyek yang Sementara dengan piranti lunak hanya dengan
dimunculkan adalah satu Obyek untuk penggantian nilai modul. Contoh tampilan piranti
menampilkan hasil rancangan dan beberapa obyek lunaka dalam simulasi dapat dilihat pada gambar 4.
untuk entry (masukkan) data perencanaan seperti
obyek data material dan obyek data awal
perencanaan. Interaksi / hubungan antar obyek
Menampilkan
dapat dilihat pada gambar 3. Hasil
Obyek yang berisi data material atau bahan Input Data
Rancangan
5. Kesimpulan
Setelah dilakukan pemodelan Perencanaan
Roda Gigi Lurus disimpulkan sebagai berikut:
a. Dengan metoda pemodelan suatu sistem
kompleks dapat dimodelkan menjadi obyek-
obyek, dimana masing-masing obyek ini dapat
dikembangkan lagi dan disatukan (bersifat
Data Hasil Perencanaan: modular
Modul Pahat m
Sudut Tekan Pahat ao b. Model yang dibuat belum melibatkan semua
Jumlah gigi z1,z2
Jarak sumbu poros a (mm) parameter yang berhubungan dengan roda gigi.
Diameter dk1, dk2 (mm)
Lebar gigi b (mm) Bagian yang dimodelkan hanya pada parameter
Bahan Roda gigidan perlakuan panasnya,
Bahan Poros dan perlakuan panasnya, yang berhubungna dengan roda gigi lurus.
Diameter Poros ds1, ds2
C-17
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2005 (SNATI 2005) ISBN: 979-756-061-6
Yogyakarta, 18 Juni 2005
Faktor Koreksi f
Daftar Pustaka
Daya Rencana Pd (kW)
Design”, Eurasia Publishing House (Pvt), New Faktor Bentuk Gigi Y1, Y2
Delhi, 1982
[6] Budiman, Hendri,”Pemodelan Area Kecepatan Keliling v (m/s)
Gaya Tangensial Ft (kg)
Peleburan”, Jurnal TEKNOS-2k, Fakultas
Teknologi Industri, Universitas Bung Hatta, Faktor Dinamis fv
Padang, 2001.
[7] Yuana, Yatna,” Diktat Kuliah: Pemodelan Bahan masing-masing gigi, perlakuan panas,
Berorientasi Obyek”, Teknik Produksi, Kekuatan Tarik TB1, TB2 (kg/mm2)
Kekerasan permukaan gig HB1, HB2
Jurusan Teknik Mesin, Institut Teknologi
Bandung, 1998.
Tegangan Lentur Yang Diizinkan Ta1, Ta2 (kg/mm2)
[8] Kamil, Muhamad, ”Pembuatan Program Faktor Tegangan Kontak ku (kg/mm2)
b/m : (6-10)
19 d/b : 1,5
sk1/m : 2,2
Modul Pahat m
Sudut Tekan Pahat ao
Jumlah gigi z1,z2
Jarak sumbu poros a (mm)
Diameter dk1, dk2 (mm)
Lebar gigi b (mm)
Bahan Roda gigi, dan perlakuan panasnya,
Bahan Poros dan perlakuan panasnya, Diameter
Poros ds1, ds2
END
C-18