Professional Documents
Culture Documents
Laporan Observasi
Laporan Observasi
BAB I
PENDAHULUAN
IV. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui konsep-konsep kekekalan yang dipahami anak-anak pada usia tertentu.
2. Membantu guru dan orangtua mengatur strategi dalam proses pembelajaran
Matematika.
V. Hipotesis
Perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh pertambahan usia dan faktor lingkungan.
Sehingga anak dalam usia penelitian harusnya sudah bisa memahami konsep kekekalan.
Selain itu kemampuan ini didukung oleh pengetahuan yang mereka dapat dikelas
sebelum peneliti mengadakan observasi.
LANDASAN TEORI
d. Reversibility
Pada tahap ini anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat
diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat
menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah
sebelumnya.
e. Konservasi
Adalah memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah
tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda
tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama
banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya
berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
f. Penghilangan sifat Egosentrisme
Adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan
saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan
komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu
meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci,
setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan
mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak
walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
A. Metode Penelitian
Pada penelitian ini teknik analisis yang digunakan yaitu kuantitatif, yaitu dengan
melihat presentase tiap-tiap konsep kekekalan. Dengan rumus :
B. Jadwal Penelitian
Penelitian ini kami lakukan pada :
Hari : Kamis
tanggal : 10 Mei 2018
Pukul : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : Asrama Pusdikkav Padalarang Bandung Barat
objek : anak usia 7-11 tahun
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan Observasi yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
a) Konsep Kekekalan Banyak
Dilaksanakan pada kelas 1 SD, kami menggunakan media yaitu mainan kotak anak-anak
6 buah. 3 buah mainan disusun rapat, dan yang 3 lagi disusun renggang. Hasilnya adalah
sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Zul Fajri 6 V
3 Syahrul Azan 7 V
5 Haristo 6 V
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa belum mampu
memahami konsep kekekalan banyak.
b) Kekekalan Materi
Dilakukan pada kelas 2 SD, kami menggunakan media 2 gelas beras yang banyaknya dan
wadahnya sama. Kemudian dituangkan kedalam 2 wadah yang berbeda dari segi
ukurannya, dengan hasil sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Muharrami 8 V
2 Nadhira Luthvia 7 V
3 Muhammad Yunus 9 V
4 Revaldi 8 V
5 Suci Marlina 8 V
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa telah mampu
memahami konsep kekekalan materi.
c) Kekekalan Panjang
Dilakukan pada siswa kelas 3 SD, kami menggunakan media 2 tali kur yang sama
panjang, satu direntangkan dan satu lagi di ubah bentuknya. Dengan hasil sebagai
berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Khaira Aulia 9 V
2 Heru Rafki 9 V
Ramadhani
3 Orizal Akbar 9 V V
4 Zikri Ilahi 11 V
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa
belum mengerti tentang konsep kekekalan panjang.
d) Kekekalan Luas
Dilakukan pada kelas 4 SD, kami menggunakan media yaitu gambar persegi. Dengan
media persegi ini, kami membuat dua pesegi yang mempunyai panjang sisi sama,
yang satu dengan besar dan utuh, dan yang satu lagi dipotong-potong. Dengan hasil
sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Sandra Aprilia 11 V
2 Riski Zumara 11 V
4 Jefri Edrianto 12 V
5 Azizul Hakim 10 V
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah mampu
memahami dan mengerti konsep kekekalan luas.
e) Kekekalan Berat
Diadakan pada kelas 4 SD, kami menggunakan media I Kg gula. Dua bungkus gula
dengan berat ¼ kg dan ½ Kg gula. Dengan hasil sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Berliana Atika 10 V
2 M. Ridho 10 V
3 Hari Juanda 10 V
4 Ramlan Fernando 12 V
5 Putrid Olivia 11 V
f) Kekekalan Volume
Dilakukan pada kelas 6 (11-12 tahun), kami menggunakan media air, yaitu 2 gelas air.
Air pada gelas pertama dimasukkan batu kedalamnya sehingga ada air yang tumpah,
dan air pada gelas kedua dibiarkan sebagai pembanding. dengan hasil sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Abdi Rinasyah 11 V
2 Taufik Hidayat 13 V V
3 fadli 11 V
4 Farhan Ismail 13 V
Karena lebih dari 50 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah
mampu memahami konsep kekekalan volume.
LAMPIRAN
Foto-foto saat observasi
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari observasi yang telah kami lakukan dapat kami simpulkan bahwa tidak semua anak
dengan umur tertentu dapat memahami konsep-konsep kekekalan. Seperti persentase
masing-masing konsep.
Presentase pemahaman konsep kekekalan banyak :
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa belum mampu
memahami konsep kekekalan banyak.
Presentase pemahaman konsep kekekalan materi :
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa telah mampu
memahami konsep kekekalan materi.
Presentase pemahaman konsep kekekalan panjang yaitu :
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa
belum mengerti tentang konsep kekekalan panjang.
Presentase kekekalan luas yaitu :
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah mampu
memahami dan mengerti konsep kekekalan luas.
Presentase pemahaman kekekalan berat yaitu :
Karena lebih dari 50 % atau mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini
siswa telah mampu memahami dan mengerti konsep kekekalan berat.
Presentase pemahaman konsep kekekalan volume yaitu :
Karena lebih dari 50 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah
mampu memahami konsep kekekalan volume.
LAPORAN OBSERVASI
“Perkembangan Kognitif Anak Pada Tahap Operasi Konkrit Pada Siswa
SD Negeri 18Padang Kunik “
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Terstruktur Dalam Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran Matematika
Oleh :
Kel 2 PMTK IIIB
Reni Angraini : 2411.045
Nila Zulfita : 2411.062
Fajri Rahmat : 2411.060
Isma Oktarina : 2411.042
Devi Yulianti : 2411.035
Yohanna : 2411.041
Dosen pembimbing :
Isnaniah, M.Pd
1. 3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian kami ini adalah :
1) Membuktikan apakah teori yang dikemukakan oleh Piaget tentang konsep
kekekalan juga berlaku di Indonesia ?
2) Memenuhi tugas terstruktur mata kuliah “Strategi Pembelajaran Matematika”
tentang aliran psikologi kognitif.
1. 4. Manfaat
Manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1) Mengetahui konsep-konsep kekekalan yang dipahami anak-anak pada usia
tertentu.
2) Membantu pemerintah dalam menyusun kurikulum yang tepat dan sesuai dengan
usia anak pada sekolah dasar.
3) Membantu guru mengatur strategi dalam proses belajar mengajar terutama dalam
pembelajaran Matematika.
4) Menambah pengetahuan siswa dalam “Konsep Kekekalan”.
1. 5. Hipotesis
Perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh pertambahan usia dan
faktor lingkungan. Sehingga menurut kami siswa tersebut sudah bisa memahami
konsep kekekalan. Selain itu kemampuan ini didukung oleh pengetahuan yang mereka
dapat dikelas sebelum kami mengadakan observasi.
1. 6. Pembatasan Masalah
Pada observasi ini kami membatasi pembahasan pada teori tahap operasi konkrit, yang
dikemukakan oleh Piaget, yaitu 6 konsep kekekalan :
1. Kekekalan Banyak (6-7 tahun)
2. Kekekalan Materi (7-8 tahun)
3. Kekekalan Panjang (7-8 tahun)
4. Kekekalan Luas (8-9 tahun)
5. Kekekalan Berat (9-10 tahun)
6. Kekekalan Volume (11-12 tahun)
BAB II
METODE PENELITIAN
1. 1. Tekhnik Analisis
Berdasarkan kondisi data dan kepentingan penelitian maka teknik analisis yang
digunakan yaitu kuantitatif. Kuantitatif yaitu dengan melihat presentase tiap-tiap
konsep kekekalan. Dengan rumus :
1. 2. Jadwal Penelitian
Penelitian ini kami lakukan pada :
Hari / tanggal : Selasa / 09 oktober 2012
Pukul : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : SDN 18 Padang Kunik Kec. Kamang Magek Kab. Agam.
Kelas : 1-6 SD
1. 3. Organisasi
Penelitian yang kami lakukan dengan membagi menjadi 3 team. Jadi setiap team yang
beranggotakan dua orang memasuki dua kelas. Yang mana setiap satu konsep
kekekalan dipilih lima oang siswa.
1. 4. Biaya
Pelaksanaan penelitian ditunjang dengan biaya, adapun uraiannya adalah sebagai
berikut :
1) Media Kekekalan Materi : 2 buah aqua gelas x @Rp 500 = Rp 1.000,-
2) Media Kekekalan Berat : 1 kg gula = Rp 13.000,-
3) Hadiah : 15 buah pensil = Rp 7.000,-
30 buah pengahapus = Rp 21.000,-
15 buah buku = Rp 10.000,-
1 buah kue =Rp 30.000,-
4) Pembuatan laporan : Rp 10.000,-
BAB III
LANDASAN TEORITIS
Jean Piaget mengatakan bahwa struktur kognitif sebagai skemata yang merupakan
kumpulan dari skema-skema. Seorang individu dapat mengikat, memahami, dan
memberikan respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skemata ini.
Skemata ini berkembang secara kronologis, sebagai hasil interaksi individu dengan
lingkungannya, sehingga individu yang lebih dewasa memliki struktur kognitif yang
lebih lengkap dari pada ketika ia masih kecil.
Berdasarkan hasil penelitiannya, Piaget mengemukakan bahwa ada empat
perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis, yaitu:
1. Tahap Sensori Motor dan lahir sampai umur sekitar 2 tahun
2. Tahap Pra Operasional dari sekitar umur 2 tahun sampai 7 tahun
3. Tahap Operasi Konkrit dari sekitar umur 7 tahun sampai 11 tahun
4. Tahap operasi Formal dan sekitar 11 tahun dan seterusnya
Namun pada penelitian ini kami hanya membuktikan pada tahap yang ketiga, yaitu
tahap operasi konkrit. Ada jenis kekekalan yang berkembang selama arah berada pada
tahap operasi konkrit.
1. Kekekalan Banyak (6-7 tahun)
Pada usia ini anak telah memahami konsep kekekalan banyak akan mengerti bahwa
banyaknya suatu benda-benda akan tetap sama meskipun letaknya berbeda-beda atau
diubah. Jadi objek penelitian adalah siswa kelas 1 SD.
1. Kekekalan Materi (7-8 tahun)
Pada usia ini anak telah memahami konsep kekekalan materi akan mengatakan bahwa
materi akan tetap sama banyaknya meskipun dirubah bentuknya atau dipindah
tempatnya. Jadi objek penelitian adalah siswa kelas 2 SD.
1. Kekekalan panjang (7-8 tahun)
Pada usia ini anak yang memahami konsep kekekalan panjang akan mengatakan bahwa
panjang suatu benda tetap sama meskipun bentuknya telah diubah.
1. Kekekalan Luas (8-9 tahun)
Pada usia ini anak yang memahami konsep kekekalan luas akan mengatakan luas suatu
benda atau bangun datar akan tetap sama meskipun bentuk atau letaknya berbeda.
1. Kekekalan Berat (9-10 tahun)
Pada usia ini anak yang memahami konsep kekekalan berat akan mengatakan berat
suatu benda sama meskipun bentuk, tempat atau penimbangan benda tersebut berbeda.
1. Kekekalan Volume (11-12 tahun)
Pada usia ini anak yang memahami hokum kekekalan volume akan mengatakan bahwa
volume suatu benda sama meskipun benda tersebut dibagi-bagi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan Observasi yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil sebagai berikut:
a) Konsep Kekekalan Banyak
Dilaksanakan pada kelas 1 SD, kami menggunakan media yaitu mainan kotak anak-anak
6 buah. 3 buah mainan disusun rapat, dan yang 3 lagi disusun renggang. Hasilnya adalah
sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Zul Fajri 6 V
3 Syahrul Azan 7 V
5 Haristo 6 V
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa belum mampu
memahami konsep kekekalan banyak.
b) Kekekalan Materi
Dilakukan pada kelas 2 SD, kami menggunakan media 2 gelas beras yang banyaknya dan
wadahnya sama. Kemudian dituangkan kedalam 2 wadah yang berbeda dari segi
ukurannya, dengan hasil sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Muharrami 8 V
2 Nadhira Luthvia 7 V
3 Muhammad Yunus 9 V
4 Revaldi 8 V
5 Suci Marlina 8 V
Presentase pemahaman konsep kekekalan materi :
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa telah mampu
memahami konsep kekekalan materi.
c) Kekekalan Panjang
Dilakukan pada siswa kelas 3 SD, kami menggunakan media 2 tali kur yang sama
panjang, satu direntangkan dan satu lagi di ubah bentuknya. Dengan hasil sebagai
berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Khaira Aulia 9 V
2 Heru Rafki 9 V
Ramadhani
3 Orizal Akbar 9 V V
4 Zikri Ilahi 11 V
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa
belum mengerti tentang konsep kekekalan panjang.
d) Kekekalan Luas
Dilakukan pada kelas 4 SD, kami menggunakan media yaitu gambar persegi. Dengan
media persegi ini, kami membuat dua pesegi yang mempunyai panjang sisi sama,
yang satu dengan besar dan utuh, dan yang satu lagi dipotong-potong. Dengan hasil
sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Sandra Aprilia 11 V
2 Riski Zumara 11 V
4 Jefri Edrianto 12 V
5 Azizul Hakim 10 V
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah mampu
memahami dan mengerti konsep kekekalan luas.
e) Kekekalan Berat
Diadakan pada kelas 4 SD, kami menggunakan media I Kg gula. Dua bungkus gula
dengan berat ¼ kg dan ½ Kg gula. Dengan hasil sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Berliana Atika 10 V
2 M. Ridho 10 V
3 Hari Juanda 10 V
4 Ramlan Fernando 12 V
5 Putrid Olivia 11 V
Karena lebih dari 50 % atau mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini
siswa telah mampu memahami dan mengerti konsep kekekalan berat.
f) Kekekalan Volume
Dilakukan pada kelas 6 (11-12 tahun), kami menggunakan media air, yaitu 2 gelas air.
Air pada gelas pertama dimasukkan batu kedalamnya sehingga ada air yang tumpah,
dan air pada gelas kedua dibiarkan sebagai pembanding. dengan hasil sebagai berikut :
KEMAMPUAM MEMAHAMI
NO NAMA SISWA UMUR
MAMPU TIDAK
1 Abdi Rinasyah 11 V
2 Taufik Hidayat 13 V V
3 fadli 11 V
4 Farhan Ismail 13 V
Karena lebih dari 50 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah
mampu memahami konsep kekekalan volume.
LAMPIRAN
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa belum mampu
memahami konsep kekekalan banyak.
Presentase pemahaman konsep kekekalan materi :
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa telah mampu
memahami konsep kekekalan materi.
Presentase pemahaman konsep kekekalan panjang yaitu :
Karena kurang dari 50 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini siswa
belum mengerti tentang konsep kekekalan panjang.
Presentase kekekalan luas yaitu :
Karena mencapai 100 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah mampu
memahami dan mengerti konsep kekekalan luas.
Karena lebih dari 50 % atau mencapai 100 % siswa yang mampu, maka pada kelas ini
siswa telah mampu memahami dan mengerti konsep kekekalan berat.
Presentase pemahaman konsep kekekalan volume yaitu :
Karena lebih dari 50 % siswa yang mampu, maka siswa pada kelas ini telah
mampu memahami konsep kekekalan volume.
Advertisements
Report this ad
Report this ad
Share this:
Twitter
Facebook
Google
Leave a Reply
Go
Search
Recent Posts
LAPORAN OBSERVASI
Recent Comments
Archives
September 2013
Categories
Uncategorized
Meta
Register
Log in
Entries RSS
Comments RSS
WordPress.com
Advertisements
Report this ad
BLOG AT WORDPRESS.COM.
Follow