You are on page 1of 2

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gagal ginjal kronik adalah penyakit gagal ginjal disebabkan oleh fungsi
organ ginjal yang mengalami penurunan,sehingga tidak dapat menyaring
pembuangan elektrolit tubuh.Selain itu,organ ini juga tidak dapat menjaga
keseimbangan antara cairan dan zat kimia tubuh,seperti sodium dan kalium di
dalam darah atau produksi urine (As’adi Muhammad, 2017).
Perubahan pola penyakit tanpa disadari telah memberi pengaruh terhadap
terjadinya transisi epidemiologi,dengan semakin meningkatnya kasus-kasus
penyakit tidak menular.
Menurut World Health Organization (WHO), pada tahun 2005 proprosi
kesakitan dan kematian di dunia yang disebabkan oleh penyakit tidak menular
sebesar 47% kesakitan dan 54% kematian,dan diperkirakan pada tahun 2020
proporsi kesakitan ini akan meningkat menjadi 60%dan proporsi kematian
menjadi 73%. Menurut WHO,pada tahun 2008 terdapat 57 juta kematian di dunia
(Bustan,2015).
Tingginya Prevalensi gagal ginjal kronis juga terjadi di Indonesia, karena
angka ini dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan. Jumlah penderita gagal
ginjal kronis di Indonesia pada tahun 2011 tercatat 22.304 dengan 68,8% kasus
baru dan pada tahun 2012 meningkat menjadi 28.782 dengan 68,1% kasus baru
(PERNEFRI, 2012).
Gagal ginjal kronis semakin banyak menyerang pada usia dewasa muda. Hal
ini dikarenakan pola hidup yang tidak sehat seperti banyaknya mengkonsumsi
makanan cepat saji, kesibukan yang membuat stres, duduk seharian dikantor,
sering minum kopi, minuman berenergi, jarang mengkonsumsi air putih.
Kebiasaan kurang baik tersebut menjadi faktor resiko kerusakan pada ginjal
(Dharma,2015).

3
Kadar asam urat dalam darah ditentukan oleh keseimbangan antara produksi
dan ekskresi.Bila keseimbangan ini terganggu maka dapat menyebabkan
peningkatan kadar asam urat dalam darah atau hiperurisemia.Penderita akan
cenderung mengalami pirai (gout).Penyebab hiperurisemia karena produksi yang
akan berlebihan atau ekresi yang menurun ditemukan antara lain pada penyakit
ginjal kronik.Ginjal sebagai tempat pengeluaran sisa-sisa zat metabolisme tubuh
berfungsi untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dari terhindar dari zat-zat
berbahaya. Proses pengeluaran zat-zat sisa pada ginjal terdiri dari fase filtrasi oleh
glomerulus,fase reabsorbsi melalui tubuli kolektivus. Pada penyakit ginjal kronik
(PGK) terjadi pengurangan masa ginjal dan penurunan fungsi ginjal, yang akan
menyebabkan gangguan dalam proses fisiologik ginjal terutama dalam hal
ekskresi zat-zat sisa, salah satunya asam urat (Inri.,dkk, 2017).
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang Analisa Kadar Asam Urat Pada PasienGagal Ginjal Kronik di
RSUD Deli Serdang tahun 2018.

1.2 Rumusan Masalah


Yang menjadi masalah adalah bagaimana kadar asam urat pada pasien Gagal
Ginjal Kronik?

1.3 Tujuan Penelitian


Untuk menentukan kadar asam urat pada pasien Gagal Ginjal Kronik

1.4 Manfaat Penelitian


1. Untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan penulis dalam bidang
kimia klinik
2. Sebagai tambahan refrensi tentang asam urat terhadap hasil penelitian
selanjutnya yang akan dilakukan khususnya bagi klinis .

You might also like