Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
1. CAMELIA
2. FADILLA SYAFITRI
3. INDAH NIRMALA SARI
4. M. FAISAL JULIANSYAH
5. SITI FAUZIAH RAHMADINI
6. SURTI
7. VEGA AULIA PRATIWI
KELAS : 2KA
KELOMPOK : II (DUA)
JURUSAN : DIII TEKNIK KIMIA
I. TUJUAN PERCOBAAN
- Mahasiswa dapat menggunakan alat viskositas
- Mahasiswa dapat menentukan angaka kekentalan dinamik dan knematik
(viskositas suatu zat cair dengan menggunakan alat viskometer)
Viskositas oswald
𝜋𝑅 4 (𝑃𝑡)
µ = , sehingga didapat bila menggunakan pembanding
8𝑉𝐿
µ₁ 𝜋𝑅 4 (𝑃𝑡) 8𝑉𝐿 (𝑃𝑡)₁ 𝑃₁𝑡₁
Viskositas air adalah = x = =
µ₂ 8𝑉𝐿 𝜋𝑅 4 (𝑃𝑡) (𝑃𝑡)₂ 𝑃₂𝑡₂
Viskometer hoppler
f = 6πµrv
Dimana:
f = friksi
µ = viskositas
R = jari-jari
V = kecepatan
Dimana:
TEORI TAMBAHAN
Viskositas (kekentalan)
Viskositas merupakan karakteristik dari suatu zat cair yang disebabkan
karena adanya gesekan antara molekul –molekul zat cair dengan gaya kohesi
pada zat cair tersebut.
µ = K (ρ₁-ρ₂)t
T= waktu bola jatuh dari tanda batas atas sampai tanda batas bawah
(detik) konversi viskositas kinematik digunakan persamaan :
µ
V =
𝜌
Dimana:
3.5178
=
1.5635
= 2.2499
T−P
% kesalahan = x 100
P
│2.2−2.2499│
= x 100
2.2
= 2.2682 %
Density sampel
19.3192 𝑔𝑟
=
20.7045 𝑚𝐿
=0.782 gr/mL
T−P
% kesalahan = x 100
P
│0.785−0.782│
= x 100
0.785
= 0.38 %
µ = K (ρ₁-ρ₂)t
µ
V =
𝜌 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
87.0399
=
0.782
= 111.3042 cst
T−P
% kesalahan = x 100
P
│2.2−2.3023│
= x 100
2.2
= 4.65 %
µ = K (ρ₁-ρ₂)t
µ
V =
𝜌 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
37.4898
=
0.782
= 47.9409 cst
5.6718
=
0.6504
= 8.7205
T−P
% kesalahan = x 100
P
│8.1−8.7205│
= x 100
8.1
= 7.66 %
µ = K (ρ₁-ρ₂)t
µ
V =
𝜌 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
64.7707
=
0.782
= 82.8269 cst
2. Minyak
a. Bola aloy Fe-Ni(r=0.715cm)
V bola = 4/3 . π . r3
= 4/3(3.1416)(0.715)3
= 1.5311 cm3
𝑚 𝑏𝑜𝑙𝑎
bola (praktek) =
𝑣 𝑏𝑜𝑙𝑎
12.2755
=
1.5311
= 8.0174
T−P
% kesalahan = x 100
P
│8.1−8.0174│
= x 100
8.1
= 1.02%
Density sampel
22.2908 𝑔𝑟
=
24.7045𝑚𝐿
=0.9022 gr/mL
T−P
% kesalahan = x 100
P
│0.90−0.9022│
= x 100
0.90
= 1.93%
µ = K (ρ₁-ρ₂)t
µ
V =
𝜌 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
3060.3680
=
0.9022
= 3392.117 cst
15.1650
=
2.0070
= 8.558
T−P
% kesalahan = x 100
P
│8.1−8.558│
= x 100
8.1
= 6.69 %
µ = K (ρ₁-ρ₂)t
µ
V =
𝜌 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
8.809
=
0.9022
= 9.764 cst
VII. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa metode
yang digunakan adalah metode hoppler atau bola jatuh.Peralatan yang
digunakan adalah viscometer bola jatuh serta sampel yang digunakan adalah
air dan etanol.
Pertama yang harus dilakukan yaitu membersihkan alat viscometer
guna mengurangi atau menghilangkan sampel yang masih terdapat di dalam
alat viscometer tersebut. Kemudian memasukkan sampel berupa air (jangan
terdapat gelembung udara), kemudian memasukkan bola ke dalam alat dan
menghitung waktupada saat bola tersebut melewati garis di batas paling atas
sampai bola tersebut melewati garis di batas paling bawah dengan
menggunakan stopwatch. Waktu tersebut dihitung sampai 3 kali dengan
membolak-balikkan alat viscometer. Setelah itu mengganti sampel dengan
menggunakan etanol sama halnya dengan percobaan dengan menggunakan
sebelumnya.
VIII. KESIMPULAN
Dari percobaan telah dilakukan dapat disimpukan bahawa :
1. etanol :
bola silica
- µ etanol : 87.0399 mpa.s
- V etanol : 111.302 cst
- % kesalahan : 0.38%
bola silica
- µ etanol : 37.4898 mpa.s
- V etanol : 47.9409 cst
- % kesalahan : 4.65%
bola aloy
- µ etanol : 64.7707 mpa.s
- V etanol : 82.8269 cst
- % kesalahan : 7.66%
2. Minyak
Bola aloy (r=0.71cm)
- µ etanol : 3060.3680 mpa.s
- V etanol : 3392.117 cst
- % kesalahan : 1.02%
Bola aloy(r=0.78cm)
- µ etanol : 8.809 mpa.s
- V etanol : 9.764 cst
- % kesalahan : 6.69%
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet. 2015. “Instrument dan Teknik Pengukuran”. Politeknik Negeri
Sriwijaya
www.wikipedia.org
GAMBAR ALAT
gelas