You are on page 1of 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebelum lemari es ditemukan, orang-orang Romawi Kuno mengawetkan
makanan menggunakan es yang mereka angkut dari puncak gunung.
Sementara di Meksiko, suku Aztek mengawetkan makanan menggunakan
salju. Caranya, mereka menggali lubang berukuran besar. Lalu bagian dasar dan
sekelilingnya mereka lapisi dengan bilahan kayu atau jerami. Setelah itu, mereka
mengisikan es atau salju ke dalamnya, lalu menutupnya lagi dengan jerami. Barulah
mereka meletakkan makanan, kemudian menutupnya dengan rapat.
Karena menginginkan cara yang lebih praktis, di awal abad ke-18, orang-
orang pintar di Inggris mulai memikirkan membuat lemari pendingin.
Proses penyerapan panas sehingga temperatur suatu produk atau zat menjadi
lebih rendah dari temperatur lingkungannya.
Dingin merupakan hasil yang diciptakan oleh mesin pendingin terutama
kulkas dan freezer. Sedangkan AC lebih ke keadaan sejuk. Proses terjadinya
pendinginan yang diciptakan oleh mesin pendingin sebenarnya merupakan tiruan
terjadinya dingin yang disebabkan oleh alam. Dan dingin sebenarnya merupakan
suatu proses penguapan karena adanya panas akan menimbulkan udara dingin
disekitarnya. Dingin terjadi karena adanya penguapan, dan penguapan berlangsung
karena adanya panas.
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka agar lebih jelasnya
perlu dirumuskan pokok masalahnya sebagai berikut :
1. Apasaja bagian yang ada pada lemari Es
2. Apasaja baagiaan yang ada pada Freezer
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan diatas, maka didapatkan
beberapa tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui bagian pada Lemari Es
2. Mengetahuui bagian pada Freezer

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Lemari Es / Kulkas


2.1.1 Menurut ISO 7371-1985
Kulkas/ Lemari Es dibagi menjadi 4 kelas yaitu :
1. Extended temperate class (SN): kulkas yang direncanakan untuk digunakan
pada temperatur lingkungan antara 10 sampai 32oC
2. Temperate Class (N) : kulkas yang direncanakan untuk digunakan pada
temperatur lingkungan antara 16 sampai 32oC
3. Subtropical Class (ST) : kulkas yang direncanakan untuk digunakan pada
temperatur lingkungan antara 18 sampai 38oC
4. Tropical Class (T) : kulkas yang direncanakan untuk digunakan pada
temperatur lingkungan antara 18 sampai 43oC

2.1.2 Bagian Bagian Kulkas


1. Low temperature compartment; Bagian ini biasa digunakan untuk membuat
es atau menyimpan makanan beku seperti es krim atau daging. Low
temperature compartment adalah bagian yang paling dekat dengan evaporator
sehingga temperatur dalam kompartemen sangat rendah bahkan bisa
mencapai -18 oC. Pada kulkas yang mempunyai automatic defrost maka es
yang terbentuk di bagian ini dapat hilang dengan sendiri, tetapi kulkas yang
tidak ada automatic defrost maka membersihkan es yang terbentuk pada
bagian ini harus dibersihkan atau dihilangkan secara manual.
2. Fresh food storage compartment; Fresh food storage compartement adalah
bagian kulkas yang digunakan untuk menyimpan makanan yang bertahan
pada temperatur diatas 0 oC. Bagian ini dibagi dalam sub-sub compartment
yang dibatasi dengan rak-rak tetapi masih berhubungan rak satu dengan rak
yang lainnya. Temperatur dari bagian ini bervariasi antara 3 oC sampai
dengan 10 oC.
3. Bagian paling bawah; Bagian paling bawah dari kulkas merupakan tempat
untuk menyimpan makanan yang mengandung bau dan jika dijika disimpan

2
di rak atas akan mempengaruhi makanan yang lainnya. Bagian ini tertutup
atau tidak berhubungan dengan bagian atasnya. Pada bagian ini
temperaturnya tidak beku atau diatas 0oC.

Gambar 1. Bagian komponen kulkas/ lemari es.

Gambar 2. Suhu pada bagian kulkas/ lemari es

3
Gambar 3. Komponen bagian kulkas/ lemari es

2.1.3 Jenis – jenis Lemari Es / Kulkas


1. Berdasarkan sistem refrigerasi yang digunakan:
a) Lemari es sistem kompresi uap
b) Lemari es sistem absorbsi
c) Lemari es sistem termoelektrik
2. Berdasarkan cara defrostnya:
a) Lemari es manual defrost
b) Lemari es automatic defrost
1) Electric automatic defrost
2) Hot gas automatic defrost
c) Lemari es sistem No Frost

2.1.4 Aliran Udara Pada Lemari Es / Kulkas


1. Alamiah (tanpa fan dan motor)
a) Umumnya untuk lemari es kapasitas kecil
b) Udara dingin yang lebih berat akan turun, udara panas ke atas
c) Cenderung muda terjadi frost
2. Forced Convection (dgn fan dan motor)
a) Biasa dipasang pada sistem lemari es “NO FROST” atau “Free Frost”
b) Evaporator tersembunyi
c) Defrost diatur dengan “defrost timer”

4
d) Untuk lemari es dengan dua pintu, distribusi udara diatur sehingga mayoritas
masuk ke freezer (+ 78%) dan sisanya ke kabin refrigerator, oleh
regulator/distributor.
e) Kadang terdiri 2 evaporator

2.2 Freezer
2.2.1 Jenis Freezer
Jenis-jenis freezer ada 2 yaitu :
1. Up-right Freezer
Konstruksi mirip dengan konstruksi lemari es. Komponen, biasanya terdiri
dari:
a. Kompresor hermetik
b. Kondensor
c. Filter dryer
d. Pipa Kapiler
e. Evaporator
f. Akumulator
g. termostat, strating relay, overload protector, defrost timer, door switch dan
lampu – Heater

Gambar 3. Kontruksi freezer up-right

5
a. Kelistrikan Up-right Freezer

Gambar 4. Kelistrikan Up-right Freezer

2. Chest Type Freezer


Memanfaatkan berat udara dingin, sehingga beban infiltrasi lebih kecil
• Dapat menghambat udara (+uap air) masuk kabin defrost lebih jarang
• Defrost umumnya dilakukan manual
• Pengambilan barang/produk lebih sulit dibandingkan jenis up-right
Dinding dalam biasanya terbuat dari logam (aluminium sheet atau plat),
• Koil evaporator ditempelkan pada dinding freezer bagian dalam.
• Koil kondensor ditempelkan pada dinding freezer bagian luar. Konstruksi ini
membantu untuk menghilangkan kondensasi pada sisi luar freezer
a. Komponen Sistem Refrigerasi
Komponen sitem refrigerasi terdiri dari :
a. Kompresor hermetik
b. Kondensor, yang sebagian menempel pada dinding luar
c. Oil cooler condensor
d. Strainer drier
e. Pipa kapiler
f. Evaporator, umumnya menempel di dinding bagian dalam
g. Akumulator

6
b. Penyerapan Kalor dari Produk

Gambar 5. Penyerapan kalor dari produk.


c. Refrigeration System

Gambar 6. Refrigeration system.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Pembuatan steering gear harus diperhitungkan agar dihasilkan kemudi yang
efektif dan efisiensi sesuai dengan perencanaan linesplan yang akan dibuat.

b. Sistem kemudi terdiri dari:


- Aktuator rudder
- Unit daya
- Peralatan tambahan lainnya yang dibutuhkan untuk mengaplikasikan
memutar kemudi dengan menerapkan torsi
- Pompa hidrolik dan katup

8
DAFTAR PUSTAKA

Adjie Darma P. 2007. Buku Panduan Pengerjaan Tugas Merancang RENCANA


UMUM. Surabaya.
BKI Head Office. 2014. BKI Volume II RULES FOR THE CLASSIFICATION
AND CONSTRUCTION. Jakarta. Biro Klasifikasi Indonesia.
http://myblogcepott.blogspot.co.id/2015/04/contoh-makalah-tentang-sistem-
kemudi.html

You might also like