You are on page 1of 15

Pengertian Alat Optik Fisika

Alat optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan dan
hukum pembiasan cahaya untuk membentuk bayangan suatu benda. Alat optik
merupakan alat yang berupa prisma, lensa dan cermin sebagai bagian utamanya.
Dalam komponen alat optik bisa terdiri atas sebuah lensa, beberapa lensa,
ataupun kombinasi antara lensa, cermin, dan prisma.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa alat optik merupakan alat yang
bekerja berdasarkan prinsip cahaya. Alat optik ini membuat hidup manusia lebih
mudah dan berarti. Kita dapat menikmati keindahan alam semesta,
mengabadikan momen-momen terindah pada lembaran foto atau bahkan bisa
membuat butiran ketombe di kepala menjadi terlihat sebesar lengan manusia.

Jenis-Jenis Alat Optik Fisika


Alat optik terbagi atas dua jenis, yaitu alat optik alami dan alat optik buatan. Yang
termasuk alat optik alami yaitu mata, sedangkan yang termasuk alat optik buatan
di antaranya adalah kacamata, kamera, lup (kaca pembesar), Mikroskop,
teropong atau teleskop, periskop dan sebagainya.

Teropong sendiri dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu teropong pantul dan
teropong bias. Kemudian teropong bias juga ada banyak macamnya seperti
teropong bintang, teropong bumi, teropong panggung, dan teropong prisma.

1. Alat Optik: Mata


Mata merupakan alat optik alamiah, ciptaan Tuhan yang sangat berharga. Mata
merupakan indra penglihatan dan merupakan organ yang dapat menangkap
perubahan dan perbedaan cahaya. Organ ini bekerja dengan cara menerima,
memfokuskan, dan menstransmisikan cahaya melalui lensa untuk menghasilkan
bayangan objek yang dilihatnya. Struktur anatomi mata diperlihatkan pada
gambar berikut.
Fungsi dari masing-masing bagian mata tersebut ditunjukkan pada tabel di bawah
ini.
Bagian Mata Fungsi
Lensa mata Memfokuskan agar cahaya atau bayangan yang masuk jatuh di
retina mata.
Pupil Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke bola mata.
Kornea Menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya sampai ke
mata bagian dalam.
Sklera Melindungi bola mata terhadap ganguan luar yang bersifat
mekanis (ex. benturan) serta berfungsi untuk menjaga bentuk
bola mata.
Koroid Memelihara retina dan mencegah terjadinya pemantulan cahaya
di dalam ruang internal mata dengan cara menyerap cahaya yang
tidak diperlukan.
Retina Menerima cahaya dan tempat jatuhnya bayangan benda.
Saraf optik Meneruskan informasi bayangan benda yang diterima retina
menuju otak.
Otot siliari Mengatur kelengkungan lensa mata. Pengaturan kelengkungan
ini diperlukan agar bayangan benda jatuh tepat di retina.

2. Alat Optik: Kacamata


Kacamata merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk mengatasi
cacat mata. Kacamata terdiri dari lensa cekung atau lensa cembung, dan frame
atau kerangka tempat lensa berada seperti yang diperlihatkan pada gambar di
bawah ini. Fungsi dari kacamata adalah mengatur supaya bayangan benda yang
tidak dapat dilihat dengan jelas oleh mata menjadi jatuh di titik dekat atau di titik
jauh mata, bergantung pada jenis cacat matanya.

Kalian tentu telah mempelajari bahwa jika sebuah benda berada di depan sebuah
lensa, bayangan akan dibentuk oleh lensa tersebut. Jauh dekatnya bayangan
terhadap lensa, bergantung pada letak benda dan jarak fokus lensa. Hubungan
tersebut secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
1 1 1
+ =
s s' f
Dengan:
s = jarak benda ke lensa (m)
s’ = jarak bayangan ke lensa (m)
f = jarak fokus lensa (m)

Selain itu, kalian juga pernah mempelajari kekuatan atau daya lensa. Kekuatan
atau daya lensa adalah kemampuan lensa untuk memfokuskan sinar yang datang
sejajar dengan lensa. Hubungan antara jarak fokus dan kekuatan lensa memenuhi
persamaan berikut.
1
P =
f
Dengan:
P = kekuatan atau daya lensa (dioptri)
f = jarak fokus lensa (m)
Contoh Soal: Kacamata
Reni yang menderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. Jika ingin
membaca dengan jarak normal (25 cm), maka berapa kekuatan lensa kacamata
yang harus dipakai Reni?
Penyelesaian:
Diketahui:
s = 25 cm
s’ = -50 cm (tanda negatif menunjukkan bayangan bersifat maya, di depan lensa)
Ditanyakan: P = …?
Jawab:
1/f = 1/s + 1/s’
1/f = 1/25 – 1/50
1/f = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm = 0,5 m
P = 1/f = 1/0,5 = 2 dioptri
Jadi, kekuatan lensa kacamata yang harus dipakai reni adalah 2 dioptri.

3. Alat Optik: Kamera


Kamera adalah alat yang digunakan untuk menghasilkan bayangan fotografi pada
film negatif. Selain digunakan untuk mengambil (capturing) gambar, kamera
canggih dewasa ini juga dapat digunakan untuk merekam (recording) suatu
kejadian atau aktivitas tertentu, seperti orang berjalan, menari, tertawa, dan
sebagainya. Kamera bekerja seperti mata kita. Komponen-komponen dasar
penyusun kamera hampir sama dengan mata kita. Bagian-bagian kamera
diperlihatan pada gambar berikut.
Fungsi dari bagian-bagian kamera tersebut adalah sebagai berikut.
Bagian Fungsi
Kamera
Lensa Mengatur agar cahaya yang masuk dapat diterima dengan baik
cembung oleh film.
Diafragma Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke kamera.
Pelat film Sebagai tempat bayangan dan menghasilkan gambar negatif,
yaitu gambar yang berwarna tidak sama dengan aslinya, tembus
cahaya.
Prisma Membelokkan cahaya sehingga dapat berputar mengelilingi
bagian dalam kamera agar fotografer dapat melihat gambar
aktual yang akan diambilnya melalui lensa kamera.
Shutter Memungkinkan lewatnya cahaya melalui lensa dalam waktu yang
singkat.
Aperture Mengatur besar-kecilnya diafragma.

Contoh Soal: Kamera


Jarak fokus lensa sebuah kamera adalah 50 mm. Kamera tersebut diatur untuk
memfokuskan bayangan benda pada jauh tak terhingga. Berapa jauh lensa
kamera harus digeser agar dapat memfokuskan bayangan benda yang terletak
pada jarak 2,5 m?
Jawab:
Ketika digunakan untuk memfokuskan benda yang letaknya jauh di tak terhingga,
bayangan benda tersebut akan tepat berada di titik fokus lensa. Dengan kata lain,
s' = f = 50 mm. Ketika jarak benda ke lensa, s = 2,5 m = 2.500 mm, bayangannya
adalah sebagai berikut.
1/s + 1/s’ = 1/f
1/2.500 + 1/s’ = 1/50
1/s’ = 1/50 – 1/2.500
1/s’ = 50 – 1/2.500
1/s’ = 49/2.500
s' = 2.500/49
s’ = 51,02 mm
Dengan demikian, lensa harus digeser sejauh 51,02 mm – 50 mm = 1,02 mm.

4. Alat Optik: Lup (Kaca Pembesar)


Lup atau kaca pembesar (atau sebagian orang menyebutnya suryakanta) adalah
lensa cembung yang difungsikan untuk melihat benda-benda kecil sehingga
tampak lebih jelas dan besar. Sebagaimana yang kalian ketahui, lensa cembung
memiliki kemampuan untuk membentuk bayangan maya yang diperbesar jika
benda terletak di antara titik fokus dan lensa. Bentuk lup diperlihatkan pada
gambar di bawah ini.
Untuk lup, benda selalu diletakkan dalam ruang I sehingga bayangan akan terletak
di ruang (IV). Bayangan yang terletak di ruang (IV) bersifat maya dan tegak (coba
baca: 5 macam sifat bayangan pada lensa cembung dan cara menentukannya)
sehingga jarak bayangan yang dibentuk lup selalu negatif (s’bertanda negatif).

Rumus perbesaran lup bergantung pada keadaan mata kita saat


menggunakannya, yaitu apakah mata dalam keadaan berakomodasi atau tidak.
Untuk itu ada tiga jenis rumus perbesaran anguler lup yaitu sebagai berikut.

Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Berakomodasi Maksimum


Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi maksimum dirumuskan sebagai
berikut.
sn +
M =
f 1
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup

Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Tidak Berakomodasi


Perbesaran anguler lup untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan sebagai
berikut.
sn
M =
f
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
Perbesaran Anguler Lup untuk Mata Berakomodasi pada Jarak
Tertentu
Perbesaran anguler lup untuk mata berakomodasi pada jarak tertentu
dirumuskan sebagai berikut.
1 1
M = sn +
f x
Keterangan:
M = perbesaran anguler untuk mata berakomodasi maksimum
sn = jarak baca normal (titik dekat mata normal = 25 cm)
f = jarak fokus lup
x = jarak mata berakomodasi

Contoh Soal: Lup


Seorang siswa melihat sebuah benda kecil dengan menggunakan lup yang
berjarak fokus 10 cm. Jika benda diletakkan di titik fokus lup, tentukan perbesaran
lup.
Penyelesaian:
Diketahui:
f = 10 cm
s = 10 cm (karena benda diletakkan di titik fokus lup)
Ditanyakan: M
Jawab:
Jika benda diletakkan di titik fokus lensa, maka pengamat mengamati dengan
mata tidak berakomodasi. Jadi, perbesarannya dapat dicari dengan persamaan
sebagai berikut.
M = sn/f
M = 25/10
M = 2,5 kali
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 2,5 kali.

5. Alat Optik: Mikroskop


Mikroskop adalah alat optik yang terdiri atas susunan beberapa lensa pembesar
yang digunakan untuk melihat benda, jasad renik, mikroorganisme, atau bagian
tubuh makhluk hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat
menggunakan mata telanjang. Bagian-bagian mikroskop diperlihatkan seperti
pada gambar berikut ini.

Fungsi dari bagian-bagian mikroskop tersebut yakni sebagai berikut.


Bagian Fungsi
Kamera
Lensa objektif Memperbesar bayangan preparat atau objek.
Revolver Tempat memasang lensa objektif.
Lensa okuler Memperbesar bayangan dari lensa objektif.
Tubus okuler Menghubungkan lensa okuler, revolver, dan lensa objektif.
Sumber Memancarkan cahaya ke arah kondensor.
cahaya
Diafragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya.
Kondensor Memusatkan cahaya pada preparat yang diamati.
Kaki Menopang badan mikroskop.
mikroskop
Penyangga Menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
Lengan Tempat memegang mikroskop.
mikroskop
Meja benda Meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop.
Penjepit Mengunci letak preparat agar tidak mudah bergeser.
Makrometer Menggerak lensa naik turun secara cepat.
Mikrometer Menggerakkan lensa naik turun secara perlahan.

Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler menentukan panjang pendeknya
sebuah mikroskop. Panjang mikroskop atau jarak antara lensa objektif dan lensa
okuler sama dengan jarak bayangan objektif ke lensa objektif ditambah jarak
bayangan objektif tadi ke lensa okuler atau secara matematis dituliskan sebagai
berikut.

d = s’ob +
sok
Keterangan:
d = panjang mikroskop
s’ob = jarak bayangan lensa objektif ke lensa objektif
s’ok = jarak bayangan objektif ke lens okuler

Perbesaran total yang dihasilkan mikroskop merupakan perkalian antara


perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif dan perbesaran sudut yang
dihasilkan oleh lensa okuler. Secara matematis, perbesaran total yang dihasilkan
mikroskop ditulis sebagai berikut.

M = Mob ×
Mok
Keterangan:
M = perbesaran total yang dihasilkan mikroskop
Mob = perbesaran yang dihasilkan lensa objektif
Mok = perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler

Perbesaran yang dihasilkan oleh lensa objektif memenuhi persamaan berikut.


s'ob
Mob =
sob

Sedangkan perbesaran sudut yang dihasilkan lensa okuler mirip dengan


perbesaran sudut lup, yakni untuk pengamatan tanpa akomodasi
sn
Mok =
fok

Dan untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum, perbesaran


sudut yang dihasilkan oleh lensa okuler adalah sebagai berikut.
sn +
Mok =
fok 1
Dengan fok = panjang fokus lensa okuler

Contoh Soal: Mikroskop


Sebuah mikroskop menggunakan lensa objektif dan lensa okuler yang masing-
masing dengan fokus 1 cm dan 2 cm. Bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif
berada pada jarak 15 cm dari lensa okuler. Tentukan perbesaran total dan
panjang mikroskop jika:

■ Mata berakomodasi maksimum


■ Mata tidak berakomodasi
Penyelesaian:
Diketahui:
fob = 1 cm
fok = 2 cm
s’ob = 15 cm
Ditanyakan: M dan D untuk mata berakomodasi maksimum dan mata tidak
berakomodasi.
Jawab:

■ Untuk mata berakomodasi maksimum


Sebelum dapat menentukan perbesaran dan panjang mikroskop, ada tiga
komponen yang harus kita hitung terlebih dahlu, yakni jarak benda dari lensa
objektif (sob), perbesaran lensa objektif (mob) dan perbesaran lensa okuler (mok).
● Jarak benda dari lensa objektif dicari dengan persamaan:
1 1 1
+ =
sob s'ob fob
1 1 1
= −
sob fob s'ob
1 1 1
= −
sob 1 15
15 –
1
= 1
sob 15
1 14
+
sob 15
sob = 15/14 cm

● Perbesaran oleh lensa objektif dicari dengan persamaan:


s’ob
mob =
sob
15
mob = 15
/14
mob = 14 kali

● Perbesaran pada lensa okuler dicari dengan persamaan berikut.


sn +
mok =
fob 1
25 +
mok =
2 1
mob = 12,5 + 1 = 13,5 kali

● Perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah sebagai


berikut.
M = mob × mok
M = 14 × 13,5
M = 189 kali
Jadi, perbesaran mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah 189 kali.

● Panjang mikroskop dihitung dengan persamaan:


D = s’ob + sok
sok dicari dengan persamaan berikut.
1 1 1
+ =
sok s'ok fok
1 1 1
+ =
sok −sn fok
1 1 1
= +
sok fok sn
1 1 1
= +
sok 2 25
1 25 + 2
=
sok 50
1 27
=
sok 50
50
sok =
27
sok = 1,85 cm
Jadi, panjang mikroskop untuk mata berakomodasi maksimum adalah:
D = 15 + 1,85 = 12,85 cm
Dengan demikian, panjang mikroskop untuk pengamatan mata berakomodasi
maksimum adalah 16,85 cm.

■ Untuk mata tidak berakomodasi


Pada mikroskop, besar perbesaran objektif selalu sama, baik untuk penggunaan
mata berakomodasi maupun tidak. Oleh karena itu, kita hanya perlu mencari nilai
perbesaran lensa okulernya saja sebelum dapat menentukan perbesaran total
mikroskop.
● Perbesaran oleh lensa okuler dihitung dengan persamaan berikut.
sn
mok =
fob
25
mok =
2
mok = 12,5 kali

● Perbesaran total mikroskop dicari dengan persamaan:


M = mob × mok
M = 14 × 12,5
M = 175 kali
Jadi, perbesaran mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 175 kali.

● Panjang mikroskop dicari dengan persamaan berikut.


D = s’ob + sok
Untuk mata tidak berakomodasi, sok = fok sehingga:
D = s’ob + fok
D = 15 + 2
D = 17 cm
Jadi, panjang mikroskop untuk mata tidak berakomodasi adalah 17 cm.

Bagian 2

You might also like