You are on page 1of 5

TUGAS MIKROBIOLOGI

BAKTERI Bacillus spp . SEBAGAI PROBIOTIK

Oleh :

Siti Utami (14/365018/PN/13646)

DEPARTEMEN PERIKANAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

2018
I. Bacillus sp.
Menurut Hadioetomo (1985) kalsifikasi Bacillus spp. adalah sebagai
berikut:
Kingdom : Procaryotae
Divisi : Bacteria
Kelas : Schizomycetes
Bangsa : Eubacteriales
Suku : Bacillaceae
Marga : Bacillus
Jenis : Bacillus spp.
Bacillus spp. dapat tumbuh pada kisaran suhu yang luas. Bacillus spp.
merupakan bakteri pembentuk spora, kosmopolit, tahan terhadap senyawa-
senyawa antiseptik, bersifat aerob atau fakultatif anaerob, memiliki kemampuan
enzimatik yang beragam, dan beberapa diantaranya mampu melakukan
biodegradasi terhadap banyak senyawa rekalsitran dan xenobiotik. Selain itu
yang utama adalah Bacillus spp tidak membutuhkan faktor tumbuh yang relatif
mahal (Hatmanti, 2000). Bacillus spp. mampu menghasilkan zat antibiotik yang
dapat melawan bakteri patogen Vibrio cholerae.
Bacillus spp. merupakan bakteri heterotrofik, yaitu protista bersifat
uniseluler, termasuk dalam golongan mikroorganisme dekomposer. Sebagian
besar bakteri laut termasuk dalam kelompok bakteri bersifat heterotrofik dan
saprofitik (Rheinheimer, 1980). Bacillus merupakan bakteri yang berbentuk
batang dapat dijumpai di tanah dan air termasuk pada air laut. Beberapa jenis
menghasil enzim ekstraseluler yang dapat menghidrolisis protein dan
polisakarida kompleks. Bacillus spp. merupakan bakteri gram positif, bergerak
dengan adanya flagel peritrikus, dapat bersifat aerobik atau fakultatif anaerobik
serta bersifat katalase positif (Pelczar et al., 1976).
Bacillus mampu tumbuh pada temperatus 10 – 50°C, merupakan saprofit
ringan yang tak berbahaya, mudah tumbuh dalam kerapatan tinggi dan mampu
membentuk endospora yang tahan panas (Salle, 1984). Bacillus secara alami
terdapat dimana-mana, dan termasuk spesies yang hidup bebas atau bersifat
patogen.
II. Manfaat Bacillus spp.
Manfaat dari Bacillus spp. dalam budidaya perikanan yaitu sebagai
probiotik. Beberapa spesies Bacillus menghasilkan enzim ekstraseluler seperti
protease, lipase, amilase, dan selulase yang bisa membantu pencernaan dalam
tubuh hewan. Probiotik merupakan agen mikroba hidup yang memberikan
keuntungan terhadap inangnya dengan cara memodifikasi komunitas mikroba
atau berasosiasi dengan inangnya, meningkatkan respon terhadap penyakit,
memperbaiki nutrisi, dan pemanfaatan pakan (Nayak, 2010 dalam Sukenda,
2016). Probiotik memiliki sifat meningkatkan efisiensi pakan serta
meningkatkan imun non spresifik pada ikan. pemberian probiotik ini
memungkinkan ikan mencapai pertumbuhan optimal dan meningkatkan
imunitas terhadap penyakit (Utami et al., 2015 dalam Sukenda et al, 2016).
Efektifnya Bacillus spp. sebagai probiotik pada ikan terbukti dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sukenda et al. Ikan lele yang diberikan probiotik
Bacillus spp. menunjukkan kinerja probiotik yang baik dengan tingginya tingkat
kelangsungan hidp ikan lele setelah diinfeksi dengan Aeromonas hidrophilla.
Pertumbuhan ikan lele juga menunjukkan angka yang tinggi per harinya yaitu
sebesar 5,40% dengan konversi pakan sebesar 0,75. Hal ini dikarenakan banteri
probiotik Bacillus sp. memiliki kemampuan mengekskresikan enzim protease.,
lipase dan amilase. Enzim eksogenus pada inang untuk menghidrolisis nutrien
pakan sehingga meningkatkan ketersediaan nutrien yang siap diserap dari
saluran pencernaan untuk masuk ke pembuluh darah untuk proses metabolisme
selanjutnya (Widanarni et al., 2012 dalam Sukenda et al., 2016).
III. Gambar Bacillus spp.
Berikut adalah gambar Bacillus spp. :

Gambar bentuk Bacillus spp.

Bacillus spp. dalam medium agar.


DAFTAR PUSTAKA
Hadioetomo, R. S. 1985. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan
Prosedur Dasar Laboratorium. Gramedia. Jakarta. 163 pp.
Hatmanti, A. 2000. Pengenalan Bacillus spp. Oseana Vol XXV (1) : 31 – 41.
Pelczar, M. J., E. C. S. Chan, and N. R. Krieg. 1976. Microbiology. Me Graw
Hill Book Company, New York : 896 pp.
Rheinheimer. 1980. Aquatic Microbiology, A. Willey Inter Science Publication
Chichester. 225 pp.
Salle, A. J., 1984. Fundamental of Principle of Bacteriology. McGraw Hill
Publishing Company. New Delhi. 812 pp.
Sukenda., Muhammad, M. R., Rahman., dan Dendi, H. 2016. Kinerja Probiotik
Bacillus sp. pada Pendederan Benih Ikan Lele Clarias sp. yang Diinfeksi
Aeromonas hydrophilla. Jurnal Akuakultur Indonesia 115 (2) : 162 – 170.
Utami, D. A. s., Widanarni., dan Suprayudi, M. A. 2015. Quality of Dry
Bacillus NP5 and Its Effecton Growth Performance of Tilapia
Oreochromis niloticus. Pakistan Journal of Biological Sciences 18 : 88 –
93.
Widanarni., Wahjuningrum, D., dan Puspita, F. 2012. Aplikasi Bakteri
Probiotik Melalui Pakan Buatan untuk Meningkatkan Kinerja
Pertumbuhan Udang Windu Penaeus monodon. Jurnal Sains Terapan 2 :
32 – 49.

You might also like