You are on page 1of 8

jantung manusia berdenyut antara 60 hingga 100 kali per menit.

Namun apabila jantung


manusia berdenyut kurang dari 60 kali per menit, maka kelainan kecepatan denyut jantung ini disebut
bradikardi. Lalu takikardi, merupakan kebalikan dari bradikardi itu sendiri, yaitu berdenyutnya
jantung manusia lebih dari 100 kali per menit.
nusia lebih dari 100 kali per menit.
Normal :
takikardi : denyut nadi cepat hingga diatas 100 kali per menit

normal : denyut nadi 60 hingga 100 kali per menit


Bradikardi : denyut nadi lambat kurang dari 60 kali per menit

Sianosis adalah tanda fisik berupa kebiruan pada kulit dan selaput lendir, seperti pada mulut
atau bibir yang terjadi akibat rendahnya kadar oksigen dalam sel darah merah. Hal ini juga
dapat menunjukkan rendahnya kadar protein (Hemoglobin) yang membawa oksigen dalam
sel darah merah.
Bersumber dari: Sianosis : Gejala, Penyebab, dan Pengobatan - Mediskus
Namun jika kulit terlihat putih secara berlebihan maka akan membuat kulit wajah terlihat
pucat dan hal ini justru bisa menimbulkan masalah baru.
Wajah yang pucat sendiri disebabkan oleh darah yang kekurangan kadar HB dan inilah
yang menjadi penyebab kenapa wajah terlihat kurang cerah atau pucat.

Pucat : kulit terlihat putih secara berlebihan dan terlihat kurang cerah
Kulit normal : Kulit berwarna cerah dan memiliki kelembapan yang tepat dan lentur
Sianosis : warna kulit tampak kebiruan
Kehitaman : warna kulit tampak kehitaman
Turgor kulit, adalah memeriksa tingkat kelenturan atau elastisitas kulit pasien
ditentukan dengan mengamati waktu yang dibutuhkan oleh kulit untuk kembali ke posisi
normal’
setelah diregangkan atau ditekan. Jika turgor turun, kulit yang ditekan akan "tetap
tertekan" selaraa 30 detik dan kemudian perlahan-lahan kembali ke kontur normal.
3 turgor kulit ( kekenyalan, elastisitas kulit) : dengan cara dicubit didaerah perut dengan
cubitan agak lebar, sekitar 3 cm, dipertahankan selama 30 detik, kemudian dilepas. Bila
kulit kembali normal dalam waktu kurang 1 detik; turgor baik, bila 2-5 detik ; turgor agak
kurang, bila 5-10 detik; turgor kurang dan bila lebih 10 detik: turgor jelek.
Capillary refill time adalah : tes yang dilakukan cepat pada daerah dasar kuku untuk
memonitor dehidrasi dan jumlah aliran darah ke jaringan (perfusi). (1)
Nilai normal (1)
Jika aliran darah baik ke daerah kuku, warna kuku kembali normal kurang dari 2 detik
CRT memanjang (> 2 detik) pada :
• Dehidrasi (hipovolumia)
• Syok

5. Perdarahan : memeriksa ada tidaknya pendarahan, kalau ada terkontrol atau tidak
6. Lokasi luka : menuliskan lokasi luka jika ada luka
7, Luas luka : menuliskan luas luka jika ada luka

f. Disability / neurology : memeriksa tingkat kemampuan dan keterbatasan fisik pasien


1. kesadaran : memeriksa tingkat kesadaran dengan ;
- Compos mentis =
- Somnolen =
- sopor =
- soporo coma/ stupor =
- Coma =

1. Morse Fall Scale (MFS) / Skala Jatuh dari morse Untuk Dewasa

Skala ini biasa dipakai untuk mengukur tingkat resiko jatuh pada orang dewasa.

Tabel skala jatuh dari morse dapat dilihat dibawah ini :

No Pengkajian Skala Nilai Ket


1 Riwayat jatuh : apakah lansia Tidak 0
pernah jatuh dalam 3 bulan
terakhir. Ya 25
2 Diagnosa sekunder : Apakah Tidak 0
Lansia memiliki lebih dari
satu penyakit. Ya 15
3 Alat Bantu jalan : 0
 Bedrest / dibantu perawat

 Kruk / tongkat / walker. 15


30
 Berpegangan pada benda –
benda sekitar.
(Kursi, lemari, meja).

4 Teraphy intravena : Apakah Tidak 0


saat ini lansia terpasang infus.
Ya 20
5 Gaya Berjalan / cara 0
Berpindah:
 Normal / Besrest / immobile
(tidak dapat bergerak sendiri)
 Lemah tidak bertenaga. 10
20
 Gangguan atau tidak normal
(pincang atau diseret).
6 Status mental: 0
 Lansia menyadari kondisi
dirinya.
 Lansia mengalami 15
keterbatasan daya ingat.

Total nilai
Berdasarkan nilai dari table diatas nanti kita akan dapat mengklasifikasikan atau
mendapatkan nilai sehingga kita dapat menentukan tingkat resiko Jatuh dari pasien yang
kita nilai Dengan ketentuan skala morse dibawah ini.

Tingkatan Resiko Nilai MPS Tindakan


Tidak Beresiko 0 - 24 Perawatan Dasar
Resiko Rendah 25 - 50 Pelaksanaan Intervensi
Pencegahan Jatuh Standar.
Resiko Tinggi ≥51 Pelaksanaan Intervensi
Pencegahan Jatuh resiko tinggi

2. Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) / Skala Jatuh Humpty Dumpty Untuk Pediatrik

Skala ini biasa dipakai untuk mengukur tingkat resiko jatuh pada Pediatrik atau anak –
anak.

Tabel skala jatuh Humpty Dumpty dapat dilihat dibawah ini :

Parameter Kriteria Nilai Skor


Usia < 3 Tahun 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3
dihaidrasi, anemia, anoreksia, Sinkop, Pusing, dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur 4
dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan 3
dalam tempat tidur bayi / perabot rumah.
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan / sedasi/ Dalam 24 jam 3
anestesi Dalam 48 jam 2
>48 jam dan tidak menjalani pembedahan / sedasi 1
/ anastesi.
Penggunaan medika Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, 3
mentosa barbiturate, fenotiazi, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada 1
medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty

Berdasarkan nilai dari table diatas nanti kita akan dapat mengklasifikasikan atau
mendapatkan nilai sehingga kita dapat menentukan tingkat resiko Jatuh dari pasien yang
kita nilai :

Dengan ketentuan skala Humpty Dumpty dibawah ini :


Skor Penilaian Resiko jatuh (skor minimum 7, Skor maksimum 25)

 Skor 7 – 11 Resiko Rendah


 Skor ≥ 12 Resiko Tinggi

Penilaian resiko jatuh biasa di gunakan pada:


 Pasien yang akan dirawat inap di rumah sakit
 Pasien yang akan dipindahkan dari satu unit ke unit yang lain
 Pasien yang dirawat inap lebih dari 2 minggu, dilakukan secara regular
 Pasien dengan riwayat jatuh sebelumnya
 Pasien yang kondisinya berubah menjadi lebih buruk
 Setelah pergantian perawat
Baca juga :

 Penilaian Kekuatan otot pasien dengan menggunakan skala 0 - 5


 Penilaian tingkat kesadaran, pemeriksaan GCS (Glasglow Coma Scale)
 Penilaian skala nyeri pasien, skala wajah (Wong Baker Faces Pain Scale) dan Skala
Angka (Comparative Scale)

Klasifikasi Tindakan yang dapat dilakukan seorang perawat terhadap pasien Sesuai dengan
Skor Penialian
a. Resiko Rendah
 Pastikan bel mudah dijangkau oleh pasien
 Roda tempat tidur dalam keadaan terkunci
 Posisikan tempat tidur pada posisi terendah
 Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan

b. Resiko Tinggi
 Lakukan senua pedoman pencegahan untuk resiko rendah
 Pasangkan gelang khusus (warna kuning) sebagai tanda pasien resiko jatuh, untuk
membaca penjelasan tentang gelang warna identitas pasien silahkan baca "gelang warna
sebagai identitas pasien dirumah sakit"
 Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada datar nama pasien (warna kuning)
 Beri tanda resiko pasien jatuh pada pint kamar pasien
 Kunjungi dan monitor pasien setiap satu jam
 Tempatkan pasien dikamar yang paling dekat dengan nurse station (jika memungkinkan

Terima Kasih Telah membaca Artikel Tentang "Penilaian resiko jatuh, Skala morse untuk dewasa dan
skala Humpty Dumpty Untuk Pediatrik" semoga bermanfaat
DOKUMEN AKREDITASI RS PER POKJA
STD NO POKJA DOKUMENI. 1. APKRegulasi RS :

Discharge Planning List


Format dan Isi Resume pelayanan RJ

Kebijakan RS dalam mengidentifikasi hambatan dalam populasi pasiennya


Kebijakan yang menetapkan bahwa resume asuhan pasien dibuat oleh DPJPsebelum pasien pulang dari rumah sakit
Kebijakan yang menetapkan resume pasien berisi :
a. Alasan masuk rumahsakit.
b. Penemuan kelainan fisik dan lainnya yang penting.
c. Prosedurpengobatan dilakukan.
d. Pemberian dan pemberian obat waktu pulang.
e.Status/kondisi pasien waktu pulang.
f. Instruksi follow-up/tindak lanjut.
Kebijakan/ panduan penundaan pelayanan atau pengobatan
Kebijakan/panduan komunikasi yang efektif dalam pemberian edukasi daninformasi
Kebijakan/panduan/prosedur pemulangan pasien, termasuk cuti
Kebijakan/panduan/prosedur pendaftaran pasien rawat jalan dan penerimaanpasien rawat inap
Kebijakan/panduan/prosedur rujukan pasien, termasuk penanggung jawabpelayanan rujukan,
pendamping, UTW-nya dan tranportasi rujukan
Kebijakan/panduan/prosedur skrining pasien menetapkan kebutuhanpelayanannya
Kebijakan/panduan/prosedur transfer pasien
Kebijakan/panduan/prosedur TRIAGE
Kriteria masuk & keluar pelayanan intensif
Kriteria rujukan pasien ke RS lain
Kriteria transfer pasien
Kriteria transfer/rujukan
Medical staff bylaws
Panduan/Prosedur koordinasi pelayanan, tentang pelayanan DPJP, UTW
Prosedur mengatasi, membatasi, mengurangi hambatan
Prosedur pemberian informasi
Prosedur pemberian informasi tentang : pelayanan yang dianjurkan, hasilpelayanan yang diharapkan, perkiraan
biaya
Prosedur pembuatan resume pd pelayanan RJ
Prosedur penahanan pasien untuk observasi
Prosedur penanganan pasien bila tidak tersedia tempat tidur pada unit yangdituju
Regulasi tentang penolakan pelayanan atau pengobatan
Regulasi tentang transportasi rujukan, pemulangan
Regulasi transfer inter hospital
Dokumen implementasi :
Rekam medis
Bukti pemeliharaan transportasi
Daftar RS rujukan dengan pelayanannya
Data cakupan RS
MoU dengan rumah sakit rujukan
Proses penyusunan kriteria-kriteria
Sertifikasi pelatihan transfer
Sertifikasi pelatihan TRIAGE
Website/ brosur/leaflet RS
1. Morse Fall Scale (MFS) / Skala Jatuh dari morse Untuk Dewasa

No Pengkajian Skala Nilai Ket


1 Riwayat jatuh : apakah lansia Tidak 0
pernah jatuh dalam 3 bulan
terakhir. Ya 25
2 Diagnosa sekunder : Apakah Tidak 0
Lansia memiliki lebih dari
satu penyakit. Ya 15
3 Alat Bantu jalan : 0
 Bedrest / dibantu perawat

 Kruk / tongkat / walker. 15


30
 Berpegangan pada benda –
benda sekitar.
(Kursi, lemari, meja).

4 Teraphy intravena : Apakah Tidak 0


saat ini lansia terpasang infus.
Ya 20
5 Gaya Berjalan / cara 0
Berpindah:
 Normal / Besrest / immobile
(tidak dapat bergerak sendiri)
 Lemah tidak bertenaga. 10
20
 Gangguan atau tidak normal
(pincang atau diseret).
6 Status mental: 0
 Lansia menyadari kondisi
dirinya.
 Lansia mengalami 15
keterbatasan daya ingat.

Total nilai
Tingkatan Resiko Nilai MPS Tindakan
Tidak Beresiko 0 - 24 Perawatan Dasar
Resiko Rendah 25 - 50 Pelaksanaan Intervensi
Pencegahan Jatuh Standar.
Resiko Tinggi ≥51 Pelaksanaan Intervensi
Pencegahan Jatuh resiko
tinggi
2. Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) / Skala Jatuh Humpty Dumpty Untuk Pediatrik

Skala ini biasa dipakai untuk mengukur tingkat resiko jatuh pada Pediatrik atau anak –
anak.

Tabel skala jatuh Humpty Dumpty dapat dilihat dibawah ini :

Parameter Kriteria Nilai Skor


Usia < 3 Tahun 4
3 – 7 tahun 3
7 – 13 tahun 2
≥ 13 tahun 1
Jenis Kelamin Laki – laki 2
Perempuan 1
Diagnosis Diagnosis neurologi 4
Perubahan oksigenasi (diagnosis respiratorik, 3
dihaidrasi, anemia, anoreksia, Sinkop, Pusing, dll
Gangguan prilaku / psikiatri 2
Diagnosis lainnya 1
Gangguan Kognitif Tidak menyadari keterbatasan lainnya 3
Lupa akan adanya keterbatasan 2
Orientasi baik terhadap diri sendiri 1
Faktor Lingkungan Riwayat jatuh / bayi diletakkan ditempat tidur 4
dewasa
Pasien menggunakan alat bantu / bayi diletakkan 3
dalam tempat tidur bayi / perabot rumah.
Pasien diletakkan pada tempat tidur 2
Area diluar rumah sakit 1
Pembedahan / sedasi/ Dalam 24 jam 3
anestesi Dalam 48 jam 2
>48 jam dan tidak menjalani pembedahan / sedasi 1
/ anastesi.
Penggunaan medika Penggunaan multiple sedative, obat hypnosis, 3
mentosa barbiturate, fenotiazi, antidepresan, pencahar,
diuretic, narkose.
Penggunaan obat salah satu diatas 2
Penggunaan medikasi lainnya / atau tidak ada 1
medikasi.
Jumlah Skor Humpty Dumpty

You might also like