Professional Documents
Culture Documents
THHTT
THHTT
S DENGAN OTITIS
MEDIA SUPURATIF KRONIK STADIUM AKTIF DI POLI THT
RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
Oleh :
2
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Otitis media superatif kronika (OMSK) atau otitis media perforata (OMP)
adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan
sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret
Yaitu telinga penderita terdapat kolesteatoma (dengan atau tanpa infeksi) atau
3
2. Otitis media superatif kronika tak aktif
gangguan pendengaran.
B. Etiologi
Patogen tersering yang diisolasi dari telinga pasien dengan OMSK adalah
penelitian.Jamur biasanya jarang muncul kecuali bila terdapat super infeksi pada
liang telinga.(Buchman,2003).
4. Daya tahan tubuh yang rendah (gizi kurang) atau higiene buruk.
C. Manifestasi Klinis
1. Perforasi pada marginal atau pada titik atau sentral yaitu perforasi yang
4
3. Polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang berasal dari dalam
telinga tengah.
D. Patofisiologi
media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan bila proses
infeksi kurang dari 2 bulan disebut otitis media supuratif sub akut, beberapa
faktor yan menyebabkan OMA menjadi OMSK ialah terapi yang terlambat
diberikan, terapi yang tidak adekuat, virulensi kuman tinggi, daya tahan tubuh
pasien rendah (gizi kurang), letak higiene buruk. (Soepardi, Arsyad, E., 1998)
5
Pathway
OMA
OMSK
Gangguan harga
diri rendah
6
F. Komplikasi
1. Meningitis
2. Abses otak
3. Labiringitis
5. Abses esktradural adalah suatu kumpulan pos diantara dural dan tulang yang
menutupi rongga mastoid atau telinga tengah. Gejala-gejala antara lain telinga
6. Abses subdural
1. Demam
6. Papil edema
7. Meningismus
7
G. Penatalaksanaan
2. Pemberian anti mikroba topikal yang dapat mencapai lokasi dalam jumlah
adekut.
3. Bedah
berulang-ulang. Sekret yang keluar tidak cepat kering atau selalu kambuh lagi,
keadaan ini antara lain disebabkan oleh satu atau beberapa keadaan :
Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dilakukan pada
OMSK :
1. Mastoidektomi sederhana
Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi pada
8
2. Mastordektomi radikal
kolesteatom yang sudah meluas. Tujuan operasi ini adalah untuk membuang
tetapi belum merusak kavum timpani. Tujuan operasi ialah untuk membuang
4. Miringoplasti
telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi yang menetap.
5. Timpanoplasti
yang lebih berat atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan
H. Fokus Pengkajian
Pengkajian
9
Catat dan pensil
Kartu pengingat
Marah, bermusuhan
deformitas
I. Diagnosa Keperawatan
pendengaran.
Kriteria hasil :
Intervensi
10
Kriteria hasil :
Intervensi :
tersebut
Kriteria hasil :
pendengaran
Intervensi :
11
d. Demonstrasikan perawatan balutan telinga dan penetesan obat tetes jika
memungkinkan.
Kriteria hasil :
ada.
Intervensi :
Kriteria hasil :
Intervensi :
12
DAFTAR PUSTAKA
Adam S, George, L., 1994, ..----- Buku Ajar THT, EGC, Jakarta.
Gody, D. Thone, R., 1991, Penyakit Telinga, Hidung dan Tenggorokan, EGC,
Jakarta.
13
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. S DENGAN OTITIS MEDIA
A. Pengkajian
1. Identitas
a. Identitas Pasien
1) Nama : Tn. S
2) Umur : 37 th
5) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
6) Pendidikan : SMP
7) Pekerjaan : Pedagang
8) Agama : Islam
1) Nama : Ny. L
2) Umur : 35 th
6) Pendidikan : SMP
14
7) Pekerjaan : Pedagang
8) Agama : Islam
2. Keluhan utama
3. Riwayat keperawatan
telinga dengan menggunakan peniti, karena telinga terasa gatal dan sakit
seperti ini. Pasien juga tidak mempunyai riwayat penyakit hipertensi, DM,
4. Pemeriksaan fisik
N : 88 x/menit RR : 20 x/menit
15
d. Kepala : Mesochepal, rambut hitam, bersih, pendek, rapi.
j. Dada :
P : Sonor
A : Vesikuler
P : IC kuat angkat
P : Tympani
6. Pemeriksaan Penunjang
16
7. Program terapi
a. Cepro 2 x 500 mg
c. Cholapenikol 3 x 1
d. Amoxcilin 3 x 1
8. Data fokus
a. Data subyektif :
kuningan
b. Data obyektif :
B. Analisa Data
berwarna kekuning-
kuningan
17
No Data Etiologi Problem
kekuning-kuningan pada
telinga kanan
2. DS : Pasien mengatakan Gangguan telinga Gangguan
penyebab penyakitnya
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
1. Dx. I
hilang.
KH : a. Infeksi hilang
18
c. Telinga bersih tidak ada otore
Intervensi :
b. Lakukan aseptik
2. Dx. II
Intervensi :
3. Dx. III
diri sendiri.
Intervensi :
19
a. Kaji tingkat perasaan penerimaan keadaan pasien.
E. Implementasi
Tanggal,
Dx Implementasi Respon Ttd
Hari, Jam
Selasa I - Mengkaji adanya Telinga kanan
25-03-2008 infeksi nampak ada otore
09.00 II - Melakukan pemeriksaan Pasien kooperatif
pada telinga
- Melakukan irigasi pada
I telinga Pasien kooperatif
09.50 III - Mengkaji tingkat Pasien nampak malu
perasaan pasien dengan penyakitnya
III - Memberi support dan Pasien tampak tenang
penjelasan tentang
penyakit pasien
09.10 I - Mengkaji keadaan Keadaan umum baik
umum dan tanda-tanda TD : 130/90 mmHg
vital N : 84 x/menit
09.15 I - Memberikan salep Pasien kooperatif
kamyein pada telinga
yang sakit
III - Mengevaluasi perasaan Pasien nampak
pasien setelah tindakan senang dan rileks
20
F. Evaluasi
21
Dx Tgl/jam Evaluasi Ttd
P : Intervensi dihentikan.
22