Professional Documents
Culture Documents
Amina Kimor PDF
Amina Kimor PDF
H3CO
efedrina suatu decongestan,
menyebabkan menyusutnya H3CO NH2
membran hidung yg membengkak
sehingga lendir tidak dpt keluar
H3CO
NH2
R N H R N H R N R''
H R' R'
amina 1 amina 2 amina 3
Tatanama
1,3-propildiamina
1,3-propanadiamina
Apakah nama dan jenis amina berikut?
CH3 H
CH3
isobutilamin etilisopropilamin
1 2
CH3 CH2 N CH CH3
CH2 CH3
trietilamin
3
Tatanama
Jika lebih dari satu tipe gugus alkil terikat pada nitrogen, gugus alkil
terbesar dianggap sebagai gugus induk. Gugus alkil tambahan
dinyatakan dengan awalan N-alkil-
CH3 CH3
CH3CHNHCH3 CH3CHN(CH3)2
N-metil-2-propilamina N,N-dimetil-2-propilamina
Jika ada gugus fungsi berprioritas tata nama lebih tinggi, digunakan
awalan amino
NHCH3
H2NCH2CH2OH CH3CHCO2H
CH3 CH3
+ - + -
CH3 N CH3 Cl CH3 N CH3 OH
CH3 CH3
tetrametil ammonium klorida tetrametil ammonium hidroksida
Tata Nama :
H3C H C CH3
N N H2
C CH2
N N
Mg
Fe
N N
H3C CH3
N N
H3C CH3
HOOCH2CH2C
HOOCH2CH2C CH2CH2COOH O
H3COOC
Hemoglobin Klorofil-a
Latihan
Apakah nama dan jenis amina dari struktur berikut?
H
H3C NH2 N CH3 H3CH2C N CH2CH3
CH2CH3
CH3
(CH3)2NH2+ Cl- N Br -
CH3
Chapter 20 13
Sifat Fisik Amina
(CH3)3N CH3CH2CH2NH2
t.d 3°C t.d 48°C
Chapter 20 14
Sifat Fisik Amina :
N H N
N H < O H
Garam amina dan garam amonium kuarterner
bersifat spt garam anorganik : t.d tinggi, larut dlm
air dan tdk berbau
Chapter 20 16
Structure of Amines
The nitrogen atom in an amine is sp3 hybridized
The three groups and the unshared electron pair around nitrogen result in a
tetrahedral geometry
If only the location of the groups (and not the unshared electron pair) are
considered, the shape of the amine is trigonal pyramidal
Partial negative charge is localized in the region of the nonbonding electrons
Chapter 20 17
Quaternary ammonium salts can be resolved into enantiomers
Chiral quaternary ammonium salts cannot undergo nitrogen inversion because
they lack an unshared electron pair on the nitrogen atom
Chapter 20 18
Kebasaan Amina
Chapter 20 19
Basicity Constant (Kb) and pKb
•• + – ••
R3N •• + H OH R3N H + •• OH
•• ••
[R3NH+][HO–]
Kb =
[R3N]
Chapter 20 22
Pengaruh gugus pelepas elektron
Contoh gugus pelepas elektron : alkil
Alkil yang terikat pada nitrogen akan meningkatkan
kebasaan dengan cara menyebarkan muatan positif
dalam kation, sehingga kation menjadi terstabilkan
Pada reaksi SN1, gugus alkil akan melepaskan elektron dan membentuk karbokation
23
Pengaruh solvasi
Kation terstabilkan oleh bertambahnya solvasi karena
pelarut (misal air) membantu menyebarkan muatan
positif.
Contoh : (CH3)3N (pKb = 4,19) bersifat basa lebih
lemah daripada (CH3)2NH (pKb = 3,27)
Karena trimetilamina tdk memiliki ikatan hidrogen
sehingga interaksi dg pelarut lebih lemah
Chapter 20 24
Pengaruh Hibridisasi
Piridina
pKb = 8,75 Piperidina
pKb = 2,88
Chapter 20 25
Pengaruh Resonansi
Anilin Sikloheksilamina
pKb = 9,37 pKb = 3,3
PEB pada anilin bebas akan terdelokalisasi dalam cincin aromatis, sehingga
anilin bebas lebih terstabilkan. Anilin bersifat basa lebih lemah
26
Latihan
Chapter 20 27
Pembuatan Amina
Chapter 20 28
Chapter 20 29
Sintesis dg substitusi nukleofilik
Chapter 20 30
Kelemahan metode ini : garam amina yg terbentuk bisa
mempertukarkan proton dg amonia/amina awal, sehingga dapat
menghasilkan campuran mono-, di-, trialkilamina, bahkan
amonium kuarterner
Chapter 20 31
Bila ingin dihasilkan amina primer/monoalkilamina, maka dalam
proses sintesis gunakan amonia/amina awal berlebih
Chapter 20 32
Sintesis Ftalimida Gabriel (Substitusi Nukleofilik)
Produk yg dihasilkan adalah amina primer tanpa produk
samping amina sekuder atau tersier
Ftalimida dibuat dengan memanaskan anhidrida asam ftalat
dengan amonia
33
Sintesis Asam Amino
34
Sintesis dengan Reduksi
Reduksi nitro aromatik menjadi arilamina
Contoh :
Chapter 20 35
Sintesis arilamina dari arilhalida
Aril halida tidak bereaksi substitusi dan eliminasi karena ada
kekuatan ekstra dari ikatan C sp2
Aril halida dapat mengalami reaksi subsitusi aromatik nukleofilik
Reaktivitasnya dibesarkan oleh adanya substituen yg menarik
elektron pada cincin
Substituen penarik elektron menyebabkan cincin miskin elektron
dan menjadi lebih menarik bagi nukleofil yang menyerang
Kalor
+ NH3 Tekanan
Chapter 20 36
Reduksi Nitril dengan LiAlH4
Chapter 20 37
Chapter 20 38
Reduksi Amida dg Zat Pereduksi
Chapter 20 39
Aminasi Reduktif
Chapter 20 40
Penataan ulang Hofmann
Chapter 20 41
Penataulangan Curtius
Chapter 20 42
Reaksi-Reaksi Amina
Reaksi Substitusi dengan Amina
1. Asilasi Amina
Chapter 20 44
Chapter 20 45
Uji Hinsberg (Uji kualitatif Amina)
Chapter 20 46
Observasi visual : penambahan amina pada
larutan hinsberg test menunjukkan larutan yg
jernih, asidifikasi dg HCl akan terbentuk suatu
endapan
Chapter 20 47
Amina sekunder : bereaksi dg benzensulfonil
klorida membentuk sulfonamida yg tidak memiliki
H asam shg tidak larut dalam larutan NaOH encer.
Pengasaman dg HCl tidak dapat melarutkan
endapan sulfonamida
Chapter 20 48
Amina tersier : tidak dapat bereaksi dg
benzensulfonil klorida, tetapi NaOH dapat
bereaksi dg benzensulfonil klorida membentuk
suatu garam dari benzensulfonat. Amina tidak
larut dalam larutan NaOH encer, tetapi larut pada
pengasaman dg HCl karena garam amina klorida
terbentuk
Chapter 20 50
2. Reaksi substitusi dengan Aldehid atau keton
Chapter 20 51
Reaksi Amina dengan Asam Nitrat
Chapter 20 52
Reaksi Amina dengan Asam Nitrat
Chapter 20 53
Reaksi Amina dengan Asam Nitrat
Chapter 20 54
Oksidasi Amina
56
Latihan
Bagaimana asam amino di bawah ini dibuat dg suatu
sintesis ftalimida?
57
Terima Kasih