You are on page 1of 1

Dicari untuk tugas terowongan

1. Hukum hook
2. Kesetimbangan mekanika kontinum
Konsep kontinuum
Material, seperti zat padat, cair, dan gas, tersusun dari molekul-molekul yang
dipisahkan oleh ruang kosong. Pada skala makroskopik, material-material memiliki
rekahan dan ketidakkontinuan. Bagaimanapun, gejala-gejala fisis tertentu dapat
dimodelkan, dengan anggapan bahwa material-material tersebut wujud sebagai
kontinuum, yang berarti materi di dalam benda tersebut tersebar secara kontinu dan
mengisi seluruh wilayah ruang yang dikuasainya. Kontinuum adalah sebuah benda
yang dapat dipecah-pecah secara kontinu menjadi unsur-unsur infinitesimal dengan
sifat-sifat seperti yang dimiliki material yang berukuran besar.
Kesahihan anggapan kontinuum dapat diperiksa dengan bantuan analisis teoretik, di
mana beberapa periodisitas yang jernih dapat dikenali, atau ergodisitas dan
kehomogenan statistika mikrostruktur berwujud. Lebih spesifiknya,
anggapan/hipotesis kontinuum berengsel pada konsep-konsep volume elementer
representatif (RVE) (kadang-kadang disebut "unsur volume representatif") dan
pemisahan skala-skala berdasarkan syarat Hill-Mandell. Syarat ini menyediakan
sebuah tautan antara sudut pandang ahli teori dan ahli percobaan pada persamaan-
persamaan konstitutif (medan-medan kopel atau lentur/taklentur linear dan taklinear)
juga suatu jalan spasial dan statistika yang mereratakan mikrostruktur.[1]
Ketika pemisahan skala-skala tidak dilakukan, atau ketika seseorang ingin mendirikan
suatu kontinuum dengan resolusi yang lebih baik daripada ukuran RVE, maka orang
tersebut harus memanfaatkan suatu elemen volume statistika (SVE), yang pada
gilirannya mengarah pada medan-medan kontinuum acak. Yang disebutkan terakhir
menyediakan basis mikromekanika untuk unsur-unsur berhingga stokastik (SFE).
Jenjang-jenjang SVE dan RVE mempertautkan mekanika kontinuum dengan
mekanika statistika. RVE dapat diukur hanya dalam cara terbatas melalui uji
percobaan: ketika tanggapan konstitutif menjadi homogen secara spasial.
Khusus untuk fluida, bilangan Knudsen digunakan untuk mengukur hingga seberapa
besar hampiran kontinuitas dapat dibuat.

3. Bagaimana Tegangan deviatorik dengan tegangan geser


4. Perpindahan arah axial dan radial
5. Metode element hingga
6. Koordinat kutub
7. Tegangan primer
8. Rumus kirch
9. Kesetimbangan radial
10. Tekanan hidrostatik
11. Koefisien tekanan tanah pasif
12.

You might also like