You are on page 1of 107

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PETUGAS

SURVEILANS KESEHATAN (GASURKES) KIA


DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL
DI WILAYAH PUSKESMAS TLOGOSARI KULON
KOTA SEMARANG TAHUN 2017

SKRIPSI
Disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat dengan Peminatan
Administrasi Kebijakan Kesehatan

RIZKY APRILIANTI LESTARI


D11.2013.01730

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
© 2017

Hak Cipta Skripsi Ada Pada Penulis

ii
iii
iv
v
vi
RSEMBAHAN

vii
RIWAYAT HIDUP

Nama : Rizky Aprilianti Lestari

Tempat, tanggal lahir : Pangkalan Bun, 8 April 1996

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : JL. A. Ayani Rt/Rw 18/06 Kel.Baru Kec Arut


Selatan, Kotawaringin Barat, Pangkalan Bun,
Kalimantan Tengah

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Sidorejo 1 Seruyan Tengah

2. SMP Negeri 2 Arut Selatan, tahun 2007 - 2010

3. SMA Negeri 2 Arut Selatan, tahun 2010 -2013

4. Diterima di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dian


Nuswantoro Semarang Tahun 2013

viii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan Judul “Hubungan

Kualitas PelayananPetugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) KIA Dengan

Kepuasan Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang Tahun 2017”. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi

persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana S-1 pada Program Studi

Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro.

Penulis menyadari bahwa dalam Penyusunan Skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dari segi materi maupun teknis penulisan karena keterbatasan

yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu harapan penulis untuk mendapatkan

koreksi dan telaah yang bersifat konstruktif agar Skripsi ini dapat diterima.

Penulisan juga menyadari bahwa Skripsi ini, banyak memperoleh bantuan

baik moril maupun materil dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom selaku Rektor Universitas Dian

Nuswantoro Semarang.

2. Dr. Guruh fajar Sidiq, S.Kom, M.Cs selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Universitas Dian Nuswantoro Semarang.

3. Dr. M. Goretti Catur Yuantari, SKM, M.Kes selaku Kepala Program Studi S1

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro.

4. Ibu Eti Rimawati, SKM, M.Kes selaku pembimbing yang telah membimbing

sangat baik selama perkuliahan maupun penyelesaian Skripsi ini.

ix
5. Bapak Ibu Dosen serta staf Fakultas Kesehatan Universitas Dian

Nuswantoro Semarang.

6. Kepada Puskemas Tlogosari Kulon Kota Semarang yang sudah memberikan

kesempatan untuk melakukan penelitian Skiripsi ini.

7. Kepada perempuan yang mempunyai surga di telapak kakinya untuk saya,

Riyanti yang sangat mendukung dan selalu memberikan do’a restu dalam

setiap proses pembuatan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman yang telah membantu dalam setiap proses pembuatan

skripsi, semoga Allah SWT membalas amal baik kalian ini dikemudian hari

dan akan memberikan kemudahan dalam segala hal, Amiin.

Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi penulis sendiri dalam melaksanakan penelitian dan

menyelesaikan Studi di Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas

Dian Nuswantoro.

Semarang, 11 Juli 2017

Penulis

x
PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
ABSTRAK

RIZKY APRILIANTI LESTARI


HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PETUGAS SURVEILANS KESEHATAN
(GASURKES) KIA DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL
DI WILAYAH TLOGOSARI KULON TAHUN 2017
XVIII +55 Halaman + 20 Tabel + 4 Gambar + 4 Lampiran

Tingginya AKI di Kota Semarang pada tahun 2016 terdapat 30 kasus,


sedangkan di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang pada tahun 2016
terdapat 4 kasus AKI. Sehingga mengharuskan Pemerintah Kota Semarang
membuat suatu kebijakan dengan cara merekrut Petugas Surveilans Kesehatan
(Gasurkes) KIA, dengan berjalannya waktumaka perlu dilakukan penilaian yang
ditujukan kepada petugas surveilans kesehatan dengan tujuan untuk melihat
suatu hubungan kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan (Gasurkes)
KIA dengan kepuasan ibu hamil.
Penelitian ini menggunakan desain Crossectional, dengan dua variabel
yaitu variabel bebas dan terikat, dan terdapat 75 responden yaitu ibu hamil.
Kemudian pengumpulan data dengan cara mengumpulakan data primer dan
sekunder, instrumen penelitian ini adalah menggunakan kuesioner, kemudian
diolah dan dianalisis menggunakan uji statistik Rank Spearman.
Karakteristik menurut umur responden paling banyak pada rentan umur
25-29 (50%). Menurut usia kehamilan tertinggi pada trimester II dan III (63,2%).
Karakteristik pendidikan tertinggi SLTA (51%). Berdasarkan aspek kepuasan
dengan jawaban responden kualitas cukup (59,2%). Dan berdasarkan kualitas
Gasurkes dengan jawaban kurang puas sebesar (23,7%).Hasil penelitian ini
menggambarkan bahwa terdapat hubungan antara kualitas pelayanan petugas
surveilans kesehatan (gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil, hal tersebut
dibuktikan dengan hasil uji statistik Rank Spearman nilai p value = 0,005 <0,05
sehingga terdapat korelasi yang bermakna atau terdapat hubungan antara
kualitas dan kepuasan, nilai korelasi sangat kuat dengan pola positif r = 0,324.
Diharapkan agar petugas surveilans kesehatan (gasurkes) KIA lebih
meningkatkan kinerja pada saat melakukan kunjungan untuk pendampingan
kehamilan, serta berperan lebih aktif dalam pemberian informasi kesehatan
kehamilan, maupun resiko kehamilan.
Kata Kunci : Petugas Surveilans Kesehatan, Kepuasan, Kualitas Pelayanan.
Kepustakaan : 8 kepustakaan

xi
STUDY PROGRAM S1 HEALTH COMMUNITY HEALTH FACULTY
UNIVERSITY DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2017
ABSTRAK

RIZKY APRILIANTI LESTARI


RELATIONSHIP QUALITY OF HEALTH SURVEILLANCE OFFICER
(GASURKES) KIA SATISFACTION WITH PREGNANT WOMEN
IN THE YEAR 2017 Tlogosari KULON
XVIII +55 +20 Page Table + 4 + 4 Appendix Figure

Height AKI in Semarang in 2016 there were 30 cases, while in PHC


Tlogosari Kulon Semarang in 2016 there were 4 cases of AKI. Thereby
necessitating Semarang City Government made a policy to recruit Officer
Surveillance of Health (Gasurkes) KIA, over timea proper assessment addressed
to the surveillance officer of health with the aim of seeing a relationship of service
quality surveillance officer of health (Gasurkes) KIA satisfaction of pregnant
women.
This study used design, cross sectional with two variables, independent
and dependent variables, and there are 75 respondents ie pregnant women.
Then synthesize data collection by primary and secondary data, this research
instrument was a questionnaire, then processed and analyzed using statistical
test of Rank Spearman.
Characteristics according to the age of the respondent at most on the
vulnerable age 25-29 (50%). According to the highest pregnancy trimester II and
III (63.2%). Characteristics of the highest high school education (51%). Based on
respondents' answers aspects of satisfaction with enough quality (59.2%). And
based on the quality Gasurkes less satisfied with the answer of (23.7%). The
results of this study illustrate that there is a relationship between service quality
and health surveillance officer (gasurkes) KIA satisfaction of pregnant women, it
is evidenced by the results of statistical test Spearman Rank p value = 0.005
<0.05 so that there is a significant correlation or correlation between quality and
satisfaction, a very strong correlation with the value of the positive pattern of r =
0.324.
It is expected that health surveillance officer (gasurkes) KIA further
improve performance during a visit to the assistance of pregnancy, as well as a
more active role in the provision of health information about pregnancy, and the
risk of pregnancy.
Keywords: Health Surveillance Officer, Satisfaction, Quality of Service.

xii
DAFTAR ISI
HAK CIPTA.......................................................................................................... ii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................... Error! Bookmark not defined.

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ....... Error! Bookmark not defined.

PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR......... Error! Bookmark not defined.

PENGESAHAN PENGUJI ................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................................vii

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. viii

PRAKATA ………………………………………………………………………………ix

ABSTRAK ……………………………………………………………………………xi

ABSTRAK……………………………………………………………………………...xii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xviii

BAB IPENDAHULUAN......................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan ....................................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

E. Keaslian Penelitian .................................................................................... 6

F. Lingkup Penelitian ..................................................................................... 8

xiii
BAB IITINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 10

A. LANDASAN TEORI ................................................................................. 10

B. Kerangka Teori ....................................................................................... 22

BAB IIIMETODE PENELITIAN........................................................................... 23

A. Kerangka Konsep ...................................................................................... 23

B. Hipotesis .................................................................................................... 23

C. Jenis Penelitian ....................................................................................... 24

D. Variabel Penelitian .................................................................................. 24

E. Definisi Operasional ................................................................................ 25

F. Populasi Dan Sampel Penelitian ............................................................. 26

G. Pengumpulan Data ................................................................................. 27

H. Instrumen Penelitian ............................................................................... 28

I. Pengolahan ............................................................................................. 31

J. Analisis Data ........................................................................................... 32

BAB IVHASIL PENELITIAN ............................................................................... 34

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................................ 34

B. Karakteristik Responden ......................................................................... 36

C. Analisis Univariat..................................................................................... 37

D. Analisis Bivariat ....................................................................................... 43

BAB VPEMBAHASAN ....................................................................................... 45

A. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 45

xiv
B. Pembahasan ........................................................................................... 45

BAB VIPENUTUP .............................................................................................. 57

A. Simpulan ................................................................................................. 57

B. Saran ...................................................................................................... 58

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 59

LAMPIRAN 62

xv
DAFTAR TABEL

Tabel : 1.1Keaslian Penelitian.............................................................................. 6

Tabel: 2.1 Target Gasurkes KIA......................................................................... 15

Tabel : 3.1 Definisi Operasional ......................................................................... 25

Tabel : 3.2Hasil Uji Validitas Pertanyaan Variabel Kualitas Pelayanan Gasurkes

KIA .................................................................................................. 28

Tabel : 3.3Uji Validitas Pertanyaan Variabel Kepuasan Ibu Hamil ..................... 29

Tabel : 3.4Uji Releabilitas Pertanyaan Kualitas Pelayanan Gasurkes ................ 30

Tabel : 3.5Uji Releabilitas Pertanyaan Kepuasan Ibu Hamil .............................. 31

Tabel : 3.6Uji Normalitas Peristiwa Kualitas Pelayanan Gasurkes ..................... 31

Tabel : 4.1Indikator pelayanan KIA di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang ........................................................................................ 35

Tabel : 4.2Distribusi Responden Menurut Umur ................................................ 36

Tabel : 4.3Distribusi Frekuensi Menurut Usia Kehamilan ................................... 36

Tabel : 4.4Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan .......................................... 37

Tabel : 4.5Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kualitas

Layanan Gasurkes (Petugas Surveilans Kesehatan) KIA ................ 38

Tabel : 4.6Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Ibu Hamil

Terhadap Layanan Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) ....... 39

Tabel: 4.7 Distribusi Frekuensi Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan

Petugas Surevielans Kesehatan (Gasurkes) KIA ............................. 40

xvi
Tabel : 4.8Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Layanan Oleh

Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) ..................................... 42

Tabel: 4.9 Hubungan Kualitas Pelayanan Petugas Surveilans Kesehatan

(gasurkes) Terhadap Kepuasan Ibu Hamil...................................... 43

Tabel:4.10 Tabel Silang Kualitas Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) KIA

dengan Kepuasan Ibu Hamil............................................................ 43

xvii
DAFTAR GAMBAR

Teori Kepuasan Pasien...................................................................................... 22

Teori Kotler 2007, Kepuasan pasien .................................................................. 23

xviii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu Indikator dari derajat kesehatan masyarakat adalah Angka

Kematian Ibu (AKI). Indikator AKI merupakan gambaran dari jumlah ibu

meninggal akibat dari suatu gangguan kehamilan serta penanganannya

yang di dalamnya tidak termasuk kecelakaan maupun kasus insidentif

selama masa kehamilan sampai dengan masa melahirkan serta pada masa

nifas. Masa nifas tersebut selama 42 hari setelah melahirkan tanpa

memperhitungkan lama masa kehamilan per 100.000 kelahiran hidup.

Indikator AKI terhadap upaya perbaikan pelayanan kesehatan dapat di suatu

indikator keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan. (1)

Keberhasilan dalam upaya kesehatan ibu dapat dilihat dari Indikator

Angka Kematian Ibu (AKI). Indikator tersebut tidak hanya mampu menilai

program kesehatan ibu,tetapi mampu menilai derajat kesehatan masyarakat

karena sensitifitasnya terhadap perbaikan pelayanan kesehatan baik dari sisi

aksesibilitas maupun kualitas.Angka Kematian Ibu di Indonesia mengalami

penurunan pada tahun 1991 sampai dengan 2007 yaitu dari 390 kasus

menjadi 228 kasus. Namun demikian pada tahun 2012 menunjukan

peningkatan AKI yang signifikan yaitu mencapai 359 kasus kematian Ibu per

100.000 kelahiran hidup dan tahun 2015 yang mencapai 305 kasus. Untuk

Povinsi jawa tengah angka kematian ibu mencapai 437 kasus dengan kasus

tertinggi di wilayah Brebes. Pada Kota Semarang juga merupakan daerah

1
2

yang cukup tinggi angka kematian ibu yaitu 97 kasus dengan prosentase

22,20%. (1)

Berdasarkan laporan Puskesmas jumlah kematian ibu maternal di

Kota Semarang pada tahun 2015 sebanyak 35 kasus dari 27.334 jumlah

kelahiran hidup atau sekitar 128,05 per 100.000 KH. Angka kematian Ibu

(AKI) mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun

sebelumnya, yaitu 107,95 per 100.000 KH pada tahun 2013, dan 122,25 per

100.000 KH pada tahun 2014. Jika dilihat dari jumlah kematian Ibu, juga

terdapat peningkatan yaitu 33 kasus pada tahun 2014 menjadi 35 kasus di

tahun 2015. Hingga tahun 2016 jumlah kasus kematian ibu di Kota

Semarang mencapai 30 kasus.(1)

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kematian ibu baik saat

melahirkan maupun persalinan mulai dari perdarahan, dan kejadian

hipertensi saat kehamilan, infeksi, partus lama dan abortus. Berdasarkan

data kesehatan Kota Semarang tahun 2015 Kematian ibu dapat disebabkan

oleh karena eklamsia 34%, dan diurutan kedua tertinggi disebabkan oleh

perdarahan sebanyak 28%, kemudian penyebab lainnya karena penyakit

tertentu sebesar 26%.(1)

Tingginya AKI di Kota Semarang mengharuskan Pemerintah Kota

Semarang membuat peraturan maupun kebijakan agar dapat menurunkan

angka kematian ibu salah satu solusinya dengan cara merekrut gasurkes

khususnya pada Kesehatan ibu dan anak.

Tugas gasurkes KIA melakukan pendataan dan pemetaan masalah,

melakukan pendampingan ibu hamil resiko tinggi, melakukan pendampingan


3

ibu nifas hingga 42 hari, melakukan penyuluhan, membuat laporan kohort

ibu dan bayi, membuat laporan keadaan ibu hamil baik tidak dengan resiko

tinggi maupun dengan resiko tinggi, membuat laporan kematian ibu. Tugas

gasurkesKIA tertera dalam Surat Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kota

Semarang Nomor 440/8264 Tentang Pengangkatan Petugas Surveilans

Kesehatan KIA Kota Semarang Tahun 2016.(2)

Seorang petugas kesehatan diharuskan mempunyai kompetensi

meliputi pengetahuan, ketrampilan, pribadi yang menunjang sebagai petugas

kesehatan yang mempunyai cerminan dari perilaku, sesuai prinsip Survice

Quality.Persepsi kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan meliputi

dimensi sebagai berikut (reliability, responsiveness, assurance, empaty, dan

tangibles). (4)

Sikap ibu hamil merupakan faktor pendorong (predisposisi)

dilakukannya pendampingan oleh gasurkes KIA. Dengan dilakukannya

pendampingan agar pengetahuan ibu hamil akan bertambah dan

diharapkan dengan pengetahuan yang dimiliki, ibu hamil dapat bersikap

waspada saat terjadi komplikasi atau masalah dalam kehamilannya. Adanya

pendampingan oleh gasurkes KIA diharapkan angka kematian ibu di Kota

Semarang dapat ditekan. (2)

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kristina Permatasari dijelaskan

bahwa distribusi frekuensi responden yang menyatakan cukup (50%)

berdasarkan sikap Ibu terhadap perilaku pendampingan tenaga surveilans

kesehatan (Gasurkes) KIA. Kemudian jawaban responden cukup (42,1%)

terhadap perilaku pendampingan oleh tenaga surveilans kesehatan


4

(Gasurkes) KIA. Maka hasil uji hubungan yang telah di lakukan oleh Kristina

Permatasari menjelaskan bahwa adanyahubunganantara sikap ibu hamil

dengan perilaku pendampingan gasurkes KIA, nilai p-value 0,001 dan nilai

korelasi 0,636. (5)

Sehingga dapat dinyatakan bahwa perilaku petugas surveilans

kesehatan (Gasurkes) KIA dapat mempengaruhi sikap ibu hamil. Dari

penelitian ini maka dapat diambil suatu masalah baru yaitu tentang

hubungan kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan (Gasurkes) KIA

dengan kepuasan ibu hamil di Wilayah Tlogosari Kulon Kota Semarang.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah “Adakah

hubungan kualitas pelayanan tenaga surveilans kesehatan (Gasurkes) KIA

dengan kepuasan ibu hamil di wilayah Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang” .

C. Tujuan

1) Tujuan Umum

a) Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kualitas pelayanan

petugas surveilans kesehatan (Gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu

hamil di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang.

b) Tujuan Khusus

a) Mendeskripsikan kualitas pelayanan petugas surveilans (Gasurkes)

KIA di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang.


5

b) Mendeskripsikan kepuasan ibu hamil terhadap petugas surveilans

kesehatan (Gasurkes) KIA di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang.

c) Mendeskripsikan jumlah frekuensi umur responden.

d) Mendeskripsikanjumlahfrekuensi menurut usia kehamilan

responden

e) Mendeskripsikan jumlah frekuensi menurut tingkat pendidikan.

f) Mendeskripsikan hubungan kualitas pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

1) Bagi peneliti, merupakan suatu pengalaman yang sangat berharga

untuk menambah pengetahuan, wawasan, menambah ilmu

pengetahuan dan pengembangan ke mampuan peneliti.

2) Untuk keilmuan, penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk

bahan penelitian dan sarana menambah wawasan dalam bidang

kesehatan.

3) Untuk Intitusi, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian

dan sarana penambah wawasan dalam bidang kesehatan.


6

E. Keaslian Penelitian

Tabel : 1.1
Keaslian Penelitian

No Peneliti Judul Metode Variabel Hasil


Penelitian
1 Prisma Analisis Kualitatif Variabel Selama ini belum terdapat
Armaya, Kinerja dengan bebas penilaian kinerja dengan
Ayun Tenaga pendekatan dan indikator yang jelas,
Sriatmi, Surveilans deskriptif terikat sehingga tidak dapat
Septo Kesehatan menilai kinerja Gasurkes
Pawelas (Gasurkes) KIA secara terperinci. Akan
Arso Program lebih baik jika DKK
(2016) Kessehatan memiliki sistem penilaian
Ibu dan Anak kinerja yang khusus, tidak
di Kota hanya sebatas penilaian
Semarang laporan yang diberikan
oleh Gasurkes KIA atau dari
Puskesmas. Kendala-
kendala dalam kinerja
Gasurkesyaitu, Ibu hamil
yang bekerja sulit untuk
ditemui karena ibu bekerja.
Ibu hamil atau keluarga
ibu hamil yang tidak ingin di
dampingi oleh Gasurkes
KIA.

2 Kristina Hubungan Kuantitatif Variabel Adanyahubungan antara


Permatasari Sikap Ibu Bebas sikap ibu hamil dengan
(2016) Hamil Dengan dan perilaku pendampingan
Perilaku Variabel Tenaga Surveilans
Pendampingan Terikat Kesehatan (Gasurkes)
Tenaga Terhadap Angka Kematian
Surveilans Ibu (AKI) di wilayah
Kesehatan Tlogosari Kulon Kota
(Gasurkes) Semarang.
Terhadap
AKI
Puskesmas
Tlogosari
Kulon Kota
Semarang
7

Tabel : 1.1
(Lanjutan)

No Peneliti Judul Metode Variabel Hasil


Penelitian
3 Rikhly Kepuasan Observasion Variabel Ada hubungan antara
Faradisy Ibu Hamil al dengan Bebas persepsi dengan kepuasan
Mursyida Dan Persepsi pendekatan dan ibu hamil pada pelayanan
(2015) Kualitas Crossectional Variabel ANC.
Pelayanan Terikat
Antenatal
Care Di
Puskesmas
Tanjung
Kabupaten
Sampang
Madura

Berdasarkan informasi pendukung dari keaslian penelitian pada tabel

diatas, terdapat perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian

sebelumya, perbedaan tersebut diantaranya :

1. Perbedaan hasil penelitian ini dengan penelitian Prisma Armaya, dkk

pada tahun 2016 yang dilakukan di Kota Semarang dengan variabel yang

diteliti adalah usia, usia kehamilan, kinerja petugas surveilans kesehatan,

perbedaan penelitian ini adalah dari sisi lokasi yang dilakukan di

Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang Tahun 2017, dan variabel

yang diteliti adalah kepuasan ibu hamil dan kualitas pelayanan Gasurkes

KIA.

2. Dan hasil penelitian dari Kristina Permatasari pada tahun 2016 yang

dilakukan di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang, dengan

variabel yang diteliti yaitu sikap ibu hamil, dan perilaku pendampingan

Gasurkes KIA.Perbedaan penelitian ini adalah dari sisi variebel yaitu

kepuasan ibu hamil dan kualitas pelayanan Gasurkes KIA.


8

3. Rikhly Faradisy Mursyidapada tahun 2015 yang dilakukan di Puskesmas

Tanjung Kabupaten Sampang Madura, dengan variabel persepsi dan

kepuasan pelayanan ANC. Perbedaan penelitian ini yaitu pada sisi

lokasai yang terletak di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang

tahun 2017, dengan variabel kepuasan ibu hamil dan kualitas Gasurkes

KIA.

F. Lingkup Penelitian

1) Lingkup Lokasi

Tempat penelitian hubungan kualitas pelayanan gasurkes (tenaga

surveilans kesehatan) KIA dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang.

2) Lingkup Materi

Penelitian ini membatasi tentang hubungan kualitas pelayanan

gasurkes (tenaga surveilans kesehatan) di wilayah Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang.

3) Lingkup Keilmuan

Penelitian ini termasuk kedalam ruang lingkup Kesehatan Masyarakat

terutama Administrasi kebijakan Kesehatan.

4) Lingkup Metode

Dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan crosectional

maupun survey.

5) Lingkup Sasaran

Semua ibu hamil yang mendapatkan pendampingan oleh gasurkes

KIA.
9

6) Lingkup Waktu

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni tahun 2017.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI

1. Puskesmas
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan

Kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Secara nasional standar

wilayah kerja Puskesmas ialah satu kecamatan, jika satu kecamatan

terdapat lebih dari satu Puskesmas, maka tanggung jawab wilayah kerja

dibagi antar Puskesmas dengan memperhatikan kebutuhan konsep

wilayah atau kelurahan. (7)

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan untuk memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat

dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehinggan mempunyai wawasan

serta mendukung pembangunan kesehatan. Untuk membangun

kesehatan upaya yang dilakukan Puskesmas yaitu mengutamakan

pemeliharaan ksehatan, maupun pencegahan penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit bahkan pemulihan kesehatan yang

berada di wilayah tersebut. (7)

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama tokoh

masyarakat, keluarga bahkan kelompok masyarakat temasuk dunia

usaha mempunyai kesadaran, keiinginan, dan kemampuan

memperhatikan diri sendiri dan masyarakat lain untuk hidup sehat,

berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan masyarakat temasuk

10
11

sumber pembiayaan, dan menetapkan, penyelenggaraan, memantau

pelaksanaan program.

a) Pelayanan Kesehatan Perorangan

Merupakan pelayanan yang bersifat pribadi (privat good) dengan

tujuan utama menyembuhkan penyakt, pemulihan kesehatan

perorangan,kelompok, keluarga dan masyarakat, untuk pencegahan

penyakit.

b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Merupakan pelayanan yang bersifat publik (public good) untuk tujuan

utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah

penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemuihan

kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat yang termasuk

diantaranya yaitu promosi kesehatan, pemberantasan penyakit,

penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan

keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat dan

berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

2. Pengertian KIA (Kesehata Ibu dan Anak)


Program KIA merupakan salah satu prioritas utama pembangunan

kesehatan di Indonesia. Program ini mempunyai tanggung jawab

terhadap pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan bayi

neonatal, sebagaimana mestinya tujuan utama dari program ini yaitu

menurunkan angka kematian ibu AKI dan masalah resiko tinggi yang

dialami oleh ibu hamil. (8)


12

3. Tujuan KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)

1. Tujuan Umun

Tujuan program KIA yaitu tercapaisebuah kemampuan hidup

sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang tinggi, bagi ibu dan

keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera

(NKKBS) maupun dapat meningkatkan derajat kesehatan anak untuk

menjamin proses tumbuh kembang yang optimal merupakan landasan

bagi peningkatan kualitas manusia yang sesungguhnya.(8)

2. Tujuan Khusus

a) Meningkatkan kemampuan (pengetahuan, skap, maupun

perilaku) dalam mengatasi kesehatan diri maupun keluarganya

dengan menggunakan teknologi tepat guna dalam upaya

pembinaan kesehatan keluarga, paguyuban serta posyandu dan

lain sebagainya.

b) Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak

prasekolah secara mandiri di dalam lingkungan keluarga,

paguyuban, karang balita serta di sekolah taman kanak kana

atau TK.

c) Menigkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita,

ibu hamil, ibu bersalin, nifas, dan ibu menyusui.

d) Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,

nifas, ibu menyusui, bayi dan anak balita.

e) Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat,

keluarga maupun seluruh anggota keluarganya untuk mengatasi


13

masalah kesehatan ibu, anak prasekolah, terutama melalui

peningkatan peran ibu dan keluarga.

Target Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah

meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan

yang bermutu bagi seluruh masyarakat pada tahun 2014 dalam

program gizi serta kesehatan ibu dan anak yaitu :

a) Ibu hamil mendapat pelayananAnte Natal Care sebesar 100%.

b) Persalinanoleh tenaga kesehatan terlatih sebesar 90%.

c) Cakupan peserta KB aktif sebesar 65%.

d) Pelayanan kesehatan bayi sehingga kunjungan neonatal pertama

(KN1) sebesar 90% dan KN lengkap (KN1, KN2, dan KN3)

sebesar 88%.

e) Pelayanan kesehatan anak balita sebesar 85%.

f) Balita di timbang berat badannya (jumlah balita di timbang/balita

seluruhnya (D/S) sebesar 85%.

g) ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 80%.

h) Rumah tangga yang mengonsumsiyodium sebesar 90%.

i) Ibu hamil mendapatkan 90 tablet tambah darah sebesar 85% dan

balita usia 6-59 bulan mendapatkan kapsul vitamin A sebanyak

85%.

j) Cakupan imunisasi dasar lengkap kepada bayi 0-11bulan sebesar

90%.

k) Penguatan imunisasi rutin melalui gerakan akselerasi imunisaso

nasional (GAIN) UCI sebanyak 100%.


14

l) Pelaksaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

dalam mendukung terwujudnya desa dan kelurahan siaga aktif

sebesar 80%.

4. Pengertian Gasurkes (Petugas Surveilans kesehatan) KIA.

Gasurkes KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) bertugas untuk melakukan

pendataan dan pendampingan kepada ibu hamil secara rutin sampai

dengan nifas.

Tugas Gasurkes KIA adalah :

a) Mendata dan memetakan masalah ibu hamil di wilayah binaan

masing-masing secara terus menerus.

b) Mendampingi ibu hamil risiko tinggi dan mengetahui kondisi ibu

hamil tersebut secara detail.

c) Mendampingi ibu hamil secara terus menerus sampai masa nifas 42

hari pasca melahirkan.

d) Memberikan penyuluhan maternal di kelas-kelas ibu hamil yang ada

diwilayah binaan masing-masing.

e) Melaporkan ke Puskesmas data ibu hamil dan keadaanya

secepatnya (Ibu hamil risiko tinggi 1x24 jam, ibu hamil tidak risiko

tinggi 1 minggu sekali).


15

Tabel: 2.1 Target Gasurkes KIA


No Kegiatan Tempat/Sasaran Jumlah Waktu
Untuk Wilayah Kelurahan
1 Melakukan pendataan Wilayah 100% Setiap saat
ibu hamil dan ibu nifas kelurahan

2 Melakukan Ibu hamil, 10 kali Setiap saat


pendampingan ibu wilayah
hamil kelurahan
3 Melakukan Ibu nifas, 6 kali Setiap saat
pendampingan ibu nifas wilayah
kelurahan
4 Melakukan penyuluhan Pertemuan 4 kali Per bulan
KIA (kesehatan ibu dan Desa, Wisma,
anak) PKK, RT, RW,
Kelurahan,
Karangtaruna,
Posyandu, dan
Tempat ibadh.
Dll

5 Melaporkan kematian Puskemsas/ Semua Setiap saat


ibu di wilayah kelurahan DKK
1x24 jam ke
Puskesmas/DKK

6 Membuat kohort ibu Puskesmas Semua Per bulan


hamil
7 Malaporkan PWS KIA Puskesmas Semua Per bulan
ke Puskemas
8 Melaporkan ibu hamil Puskesmas Semua Per minggu
risiko tinggi ke
Puskemas
9 Mengikuti setiap RT, RW, 100% Setiap saat
kegiatan KIA di tingkat Kelurahan,
kelurahan, kecamatan Kecamatan dan
dan kota Kota
Untuk Koordinator Kota dan Kecamatan
10 Masuk setiap hari di Dinas 100% Setiap hari
Dinas Kesehatan Kesehatan Kota
(koordinator kota) Semarang
11 Masuk setiap hari di Wilayah 100% Setiap hari
kantor Kecamatan Kecamatan
(koordinator
kecamatan)
16

5. Aspek Kepuasan Pasien

Kotler (2007) mendefinisikan bahwa bahwa kepuasan pasien

merupakan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja

(hasil) yang dirasakan dengan harapannya. Kepuasan pasien mempunyai

nilai yang subyektif terhadap kualitas pelayanan yang ada, meskipun

subyektif tetapi ada dasar obyektifnya Finley dan Wahyudi.(7)

Kepuasan pasien akan tergantung kepada kinerja (performance)

petugas/pegawai yang memberikan layanan kesehatan. Saladin

Mengatakan bahwa Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya

terhadap kinerja (atau hasil) susatu jasa/produk dan harapan-

harapannya. Kata “kepuasan atau satisfaction” berasal dari bahasa latin

“satis”(yang artinya cukup baik memadai) dan “facio”(yang artinya

membuat atau melakukan). Secara umum, kepuasan adalah perasaan

senang atau kecewa yang muncul setelah kinerja (hasil) produk atau jasa

yang dipikrikan terhadap kinerja (hasil) yang diharapkan pelanggan atau

responden.(7)

Menurut Muninjaya Kepuasan pasien/pelanggan adalah tanggapan

pengguna layanan kesehatan terhadap kesesuaian tingkat kepentingan

atau harapan (ekspektasi) pasien sebelum mereka menerima jasa

pelayanan dengan sesudah pelayanan yang mereka terima. Kepuasan

pengguna jasa pelayanan kesehatan dapat disimpulkan sebagai selisih

kinerja institusi pelayanan kesehatan dengan harapan pelanggan (pasien

atau kelompok masyarakat). Dari penjelasan ini kepuasan pelanggan

(costumer satisfaction)dapat dibuatkan rumus sebagai berikut Satisfaction


17

= f (performance – expectation) dari rumus ini dihasilkan tiga

kemungkinan yaitu. (7)

a) Performance < Expectation

Jika kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih jelek dari apa yang

diharapkan para penggunanya (pasien dan keluarga), kinerja

pelayanan kesehatan akan diipandang jelek oleh pengguna, karena

tidak sesuai dengan harapan pengguna sebelum menerima pelayanan

kesehatan. Hasilnya pengguna pelayanan merasa kurang puas

dengan pelayanan yang diterima.(7)

b) Performance = Expectation

Jika kinerja institusi penyedia pelayanan kesehatan sama dengan

harapan paa penggunannya, pengguna jasa pelayana kesehatan akan

menerima kinerja pelayanan yang baik. Pelayanan yang diterima

sesuai dengan yang diharapkan para penggunanya. Hasilnya para

pengguna pelayanan kesehatan merasa puas dengan pelayanan yang

diterima.(7)

c) Performance> Expectation

Bila kinerja institusi pelayanan kesehatan lebih tinggi dari harapan

para penggunanya, pengguna pelayanan kesehatan akan menerima

pelayanan kesehatan melebihi harapannya. Hasilnya para pelanggan

mearas sangat puas dengan pelayanan kesehatan yang mereka

terima.(7)

Indikator-indikator kepuasan pasien (Oliver,1993) sebagai berikut :

1) Kepuasan terhadap kemampuan untuk melaksanakan jasa yang

dijanjikan.
18

2) Kepuasan terhadap kemauan membantu pelanggan.

3) Kepuasan terhadap pengetahuan dan kesopanan.

4) Kepuasan terhadap kepedulian pada pelanggan.

5) Kepuasan terhadap penampilan fasilitas fisik.

6. Kualitas Pelayanan Kesehatan

Menurut Lovelock dan Wright (200), kualitas pelayanan dapat diukur

dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan

(expeted service) dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan

(perceived service) oleh pelanggan.(7)

Kualitas pelayanan kesehatan bersifat multi dimensi, dilihat dari

pemakai jasa pelayanan kesehatan (health consumer) maka pengertian

kualitas pelayanan kesehatan lebih terkait dengan ketanggapan petugas

memenuhi kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi antara petugas

dengan pasien, keprihatinan dan keramahan petugas dalam melayani

pasien, kerendahan hati maupun kesungguhan.(7)

Pengertian kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan

pembatasan secara umum dapat disebutkan bahwa yang dimaksud

dengan kualitas pelayanan kesehatan adalah mengacu pada tingkat

kesempurnaan pelayanan kesehata, dan dapat menimbulkan kepuasan

tersendiri kepada pasien.(7)

Kualitas yaitu menjaga janji pelayanan agar pihak yang dilayani

merasa puas dan diuntungkan. Meningkatkan kualitas merupakan

pekerjaan semua orang adalah pelanggan, tanggung jawab untuk kualitas


19

produk dan pengawasan kualitas tidak dapat didelegasikan kepada satu

orang.(7)

Karakteristik tentang pelayanan kesehatan, yaitu sebagai berikut :

a. Pelayanan bersifat tidak dapat diraba, pelayanan sangat berlawanan

sifatnya dengan barang jadi.

b. Pelayanan itu kenyataannya terdiri dari tindakan nyata dan

merupakan pengaruh yang sifatnya merupakan tindakan sosial.

c. Produk dan konsumsi dari pelayanan tidakdapat dipisahkan secara

nyata karena pada umumnya kejadian bersamaan dan terjadinya

bersamaan bahkan terjadi ditempat yang sama.

Menurut Parasuraman, Zeithaml dan L.L Berry dalam Tjiptono

(1997), kualitas pelayanan adalah perbedaan antara harapan

pelanggan akan suatu pelayanan dengan perseprsi mereka yang

akan mereka terima. Saat harapan pelanggan lebih rendah dari

persepsi terhadap pelayanan yang diperoleh maka hal tersebut

menjadi perasaan yang menyenangkan bagi pelanggan . Pada saat

harapan pelanggan sesuai dengan persepsi terhadap pelayanan

yang diperoleh maka pelanggan akan merasa puas. Tetapi pada saat

harapan pelanggan lebih besar dari persepsi terhadap pelayanan

yang diperoleh maka pelanggan tidak puas terhadap pelayanan.(7)

Parasuraman dalam Tjiptono (1997), mengatakan ada dua

faktor utama yang mempengaruhi kualitas pelayanan, yaitu expective

service (pelayanan yang diharapkan) dan perceived service

(pelayanan yang diterima). Karena kualitas pelayanan berpusat pada

upaya pemenuhan dari keinginan pelanggan serta ketepatan


20

penyampaian untuk mengimbangi harapan pelanggan, maka dari itu

Zeithaml dalam Tjiptono (1997) mendefinisikan bahwa pelayanan

adalah penyampaian secara excellent dan superior dibandingkan

dengan harapan konsumen.

Indikator yang menjadi penentu kualitas pelayanan menurut

Zeithaml, Bery, dan Parasuraman dalam Supranto (2001), ada lima

indikator Service Quality diantaranya sebagai berikut :

a) Tangible (Bukti Fisik)

Merupakan penampilan fisik, kelengkapan atribut, kerapian dan

kebersihan dan penampilan seorang petugas kesehatan.

b) Reliabilty (Keandalan)

Kemampuan yang dimiliki dalam memberikan pelayanan yang

dijanjikan segera, akurat dan memuaskan, tidak ada

kebingungandan selalu memberikan penjelasan atas tindakan

yang dilakukan.

c) Responsiveness (Daya Tanggap)

Melainkan keinginan membantu para pasien dan memberikan

pelayanan dengan tanggap dan seksama, dengan siap, cepat,

tepat dan selalu sedia setiap saat.

d) Assurance (Jaminan)

Mencakup pengetahuan, kemampuan,kesopanan dan sifat dapat

dipercaya, bebas dari bahay resiko atau keraguan tindakan

keperawatan yang akan dilakukan.


21

e) Empaty (Empati)

Meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang

baik, perhatian pribadi dan memahami pasien.

7. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Pasien

Harapan pasien/pelanggan dapat bersumber dari berbagai hal

sperti dari pengalaman layanan sebelumnya, teman, dan informasi

layanan. Kepuasan pasien/pelanggan dapat menciptakan loyalitas atau

citra yang tinggi pelanggan. Dalam konteks kualitas pelayanan dan

kepuasan telah tercapai Konsensus bahwa harapan pelanggan dalam

evaluasi kualitas maupun kepuasan Tjiptono.(7)

Kepuasan pasien (masyarakat) telah menjadi konsep sentral dalam

organisasi bisnis maupun non bisnis, serta merupakan salah satu tujuan

esensial dari organisasi tersebut. Kepuasan pelanggan (masyarakat)

berkontribusi pada sejumlah aspek krusial, seperti terciptanya loyalitas

pelanggan, meningkatnya reputasi suatu organisasi dan meningkatnya

efesiensi dan produktifitas karyawan Kotler. (14)

Kotler menandaskan bahwa kepuasan pasien adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia

rasakan dibandingkan dengan harapannya. Hakekat dasar dari

penyelenggaraan pelayanan kesehatan yaitu memenuhi dan tuntutan

para pemakai jasa pelayanan dibidang kesehatan. Mutu pelayanan

menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam

memenuhi kebutuhan dan tuntutan setiap pelanggan/pasien Azwar.(7)


22

B. Kerangka Teori

Kualitas Pelayanan

1 Tangible (Bukti Fisik) Kepuasan


2 Reliabilty (Keandalan)
Pasien
3 Responsiveness (Daya

Tanggap)

4 Assurance (Jaminan)

5 Empaty (Empati)

Teori Kepuasan Pasien


(Teori Kotler 2007)
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Variabel Bebas

Kualitas pelayanan Variabel Terikat

yang diberikan oleh


Kepuasan Ibu Hamil
Gasurkes (Petugas

Surveilans Kesehatan)

Teori Kotler 2007, Kepuasan pasien

B. Hipotesis

Ada hubungan antara kualitas pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil di Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang.

23
24

C. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Explanatory Research

jenis penelitian untuk mengetahui hubungan kausal antara variabel

penelitian danuntuk mengetahui hubungan sebab-akibat antara variabel

penelitian. Penggunaan pendekatan Crossectional dalam penelitian ini

karena penelitian dilakukan dalam satu waktu. Penelitian ini juga

menggunakan metode surveyyaitu penelitian yang dilakukan untuk

mengambil suatu pengamatan yang tidak mendalam, metode ini juga

digunakan karena berhubungan langsung dengan masyarakat yang

bertujuan untuk menemukan kejadian-kejadian / distribusi relatif dan

hubungan-hubungan tiap variabel

D. Variabel Penelitian

1) Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas yang diteliti adalah kualitas pelayanan yang diberikan

oleh petugas surveilans kesehatan (Gasurkes).

2) Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan ibu hamil

terhadap kualitas pelayanan oleh petugas surveilan kesehatan

(Gasurkes)
25

E. Definisi Operasional

Tabel 3.1Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Skala, Kategori &


Penelitian Hasil
1).Kualitas Kualitas pelayanan dapat diukur Ordinal,dengan hasil
dengan membandingkan persepsi tidak normal :
antara pelayanan yang diharapkan baik jika skor 27-28
dengan pelayanan yang diterima dan cukup jika skor 27
dirasakan oleh responden/pelanggan. kurang jika skor 0-26
Terkait dengan ketanggapan petugas Median 27,00
surveilans kesehatan dapat memenuhi
kebutuhan responden, mendata
permasalahan pada ibu hamil,
mendampingi ibu hamil dengan resiko
kehamilan, bahkan melakukan
penyuluhan kepada ibu hamil, serta
tugas tugas yang seharusnya dilakukan
oleh petugas surveilans kesehatan
(Gasurkes) KIA.
2).Kepuasan Kepuasan tingkat perasaan yang 0rdinal, dengan hasil
dirasakan oleh ibu hamil/pasien tidak normal :
terhadap pelayanan yang diberikan puas 43-45
oleh petugas surveilans kesehatan kurang 43
(Gasurkes) KIA. Kepuasan merupakan tidak puas <43
perasaan senang atau kecewa yang Median 43,00
muncul setelah kinerja (hasil) atau jasa
pelayanan kesehatan yang didapat oleh
responden, diantaranya pelayanan
yang diterima oleh responden sesuai
dengan yang diharapkan. Sehingga
responden atau penerima pelayanan
kesehatan merasa puas atau bahkan
tidak merasakan puas karena tidak
sesuai dengan yang mereka harapkan.
26

F. Populasi Dan Sampel Penelitian

1) Populasi

Populasi dalam penelitian ini yaitu semua ibu hamil dengan umur

kehamilan dari trimester II sampai dengan trimester III sebanyak 292

responden yang berada di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota Semarang.

2) Sampel

Dalam penelitian ini sampel bagian dari jumlah populasi ibu hamil

dengan umur kehamilan trimester II sampai dengan trimester III.

a) Menentukan Kriteria Inklusi

1. Jumlah ibu hamil dengan umur kehamilan trimester II sampai

dengan trimester ke III di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota

Semarang.

2. Ibu hamil yang didampingi oleh gasurkes KIA di Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang.

3. Responden bersediamenjadi responden penelitian.

b) Menentukan Kriteria Eksklusi

1. Ibu hamil yang tidak didampingi oleh gasurkes KIA.

2. Ibu hamil yang tidak berada di wilayah Puskesmas Tlogosari

Kulon Kota Semarang.

c) Perhitungan sampel pada penelitian ini menggunakan rumus

Notoadmodjo (2005).

𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑 2 )
27

Keterangan :

N : besarnya populasi

N : besarnya sampel

D2 : tingkat kepercayaan (0,12)


292
Jadi =𝑛 = 1+292(0,12 )
292
𝑛 = 1+292 (0,01)

292
𝑛=
3,92
𝑛 = 74,48
𝑛 = 75
Maka dapat disimpulkan bahwa populasi responden berjumlah

292, setelah dilakukan perhitungan yang sesuai dengan kriteria

berjumlah 75 sampel.

G. Pengumpulan Data

1) Data Primer

Data primer dalam penelitian ini yang di peroleh langsung melalui

responden yaitu ibu hamil, dengan cara melakukan wawancara

langsung terhadap responden yang berkaitan.

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang langsung didapatkan dari kepala

(TU) tata usaha Puskesmas Tlogosari Kulon, yaitu berupa data

kunjungan KIA.
28

H. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

diajukan kepada responden yaitu ibu hamil yang berada di Puskesmas

Tlogosari Kulon Kota Semarang. Kuisioner tersebut terdiri dari kualitas

pelayanan yang diberikan oleh petugas surveilans kesehatan (gasurkes),

dan tingkat kepuasan ibu hamil terhadap pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes).

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur instrumen yang valid dalam

sebuah variabel Pertanyaan yang valid jika p value < 0,05 apa bila ada

nilai negatif atau nol maka pertanyaan harus diubah.

Tabel : 3.2
Hasil Uji Validitas Pertanyaan Variabel Kualitas Pelayanan Gasurkes
KIA
No Variabel Pertanyaan Nilai P Keterangan
Value
1 Penampilan petugas surveilans kesehatan rapi 0,000 Valid
dan sopan
2 Tingkat kemampuan petugas surveilans 0,000 Valid
kesehatan memberikan informasi tentang
kehamilan dan resiko kehamilan
3 Tingkat kepedulian petugas surveilans 0,000 Valid
kesehatan saat mendampingi ibu hamil setiap
satu bulan sekali
4 Petugas surveilans kesehatan melakukan 0,000 Valid
penyuluhan dan memberikan penjelasan tentang
kesehatan ibu dan anak (KIA)
5 Petugas surveilans kesehatan selalu 0,000 Valid
mendengarkan keluhan yang dirasakan oleh ibu
6 Petugas surveilans kesehatan mengidentifikasi 0,000 Valid
faktor resiko kehamilan ibu
7 Petugas surveilans kesehatan memantau secara 0,000 Valid
rutin kesehatan kehamilan ibu
Sumber : Data Primer, 2017
29

(Lanjutan)
No Variabel Pertanyaan Nilai P Keterangan
Value
8 Petugas surveilans kesehatan 0,000 Valid
memberipenjelasan setelah melakukan
pengukuran LILA
9 Petugas surveilans kesehatan memberi 0,000 Valid
informasi setelah melakukan pengukuran tensi
10 Pendampingan yang diberikan oleh petugas 0,000 Valid
surveilans kesehatan memberi manfaat untuk
kehamilan ibu, dan mengenali tanda resiko
kehamilan secara lebih dini

Tabel : 3.3
Uji Validitas Pertanyaan Variabel Kepuasan Ibu Hamil
No Variabel Pertanyaan Nilai P Keterangan
Value
1 Apakah anda merasa puas dengan penampilan 3,069 Tidak Valid
petugas surveilans kesehatan pada saat
melakukan pendampingan
2 Apakah anda merasa puas saat petugas 0,099 Tidak Valid
surveilans kesehatan memberikan penjelasan
tentang informasi kehamilan maupun resiko
kehamilan
3 Apakah anda merasa puas dengan penjelasan 0,000 Valid
oleh petugas surveilans kesehatan setelah
melakukan pengukuran LILA
4 Apakah anda merasa puas dengan penjelasan 4,037 Tidak Valid
petugas surveilans kesehatan mengenai
pengukuran tensi yang telah dilakukan
5 Apakah anda merasa puas dengan cara 0,000 Valid
petugas surveilans kesehatan saat
berkomunikasi
6 Apakah anda merasa puas dengan keramahan 0,000 Valid
dan kesopanan tenaga surveilans kesehatan
dalam memberikan pelayanan
7 Bagaimana perasaan saudara mengenai sikap 0,001 Valid
kepedulian yang dimiliki oleh petugas surveilans
kesehatan
8 Apakah saudara merasa puas saat petugas 0,013 Valid
surveilans kesehatan dalam melakukan
penyuluhan/konseling pada saat pendampingan
9 Tenaga surveilans kesehatan rutin memantau 0,002 Valid
kesehatan kehamilan apakah anda sudah
merasa puas dengan pemantauan kesehatan
kehamilan tersebut
30

(lanjutan)
Variabel Pertanyaan Nilai P Keterangan
Value
10 Apakah saudara merasa puas dengan 0,000 Valid
ketepatan waktu petugas surveilans kesehatan
saat melakukan pendampingan
11 Apakah saudara merasa puas dengan 0,001 Valid
kesigapan petugas surveilans kesehatan dalam
mendengarkan keluhan kehamilan saudara
12 Apakah anda merasa puas dengan keahlian 0,013 Valid
dalam menjelaskan resiko kehamilan oleh
petugas surveilans kesehatan
13 Apakah anda merasa puas dengan perhatian 0,002 Valid
yang diberikan oleh petugas surveilans
kesehatan pada saat melakukan pendampingan
14 Apakah anda puas dengan keterbukaan 0,000 Valid
petugassurveilans kesehatan saat memberikan
informasi kepada anda tentang segala tindakan
yang akan dilaksanakan untuk kehamilan
saudara
15 Apakah anda merasa puas dengan penanganan 0,001 Valid
maupun keputusan petugas surveilans
kesehatan dalam menangani resiko tinggi
kehamilan

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan ukuran untuk menjelaskan bagaimana

suatu alat ukur dikatakan terpercaya, Uji Relibilitas tersebut mengunakan

perhitungan koefisiensi reliabilitas alpha cronbach dengan bantuan susatu

sistem. Instrumen dikatakan reliabel jika hasil pengukuran kosnsiten/stabil

secara terus menerus. Setiap pertanyaan dinyatakan reliabel jika

mempunyai a sebesar 0,6 atau lebih.

Tabel : 3.4
Uji Releabilitas Pertanyaan Kualitas Pelayanan Gasurkes
Nilai Cronbach Alpha Keterangan
0,748 Reliable
31

Tabel : 3.5
Uji Releabilitas Pertanyaan Kepuasan Ibu Hamil
Nilai Cronbach Alpha Keterangan
0,686 Reliable

c. Uji Normalitas

Uji Normalitas merupakan sebuah uji yang dilakukan dengan tujuan

untuk menilai sebaran dan pada sebuah kelompok data atau variabel,

serta menginterprestasikan apakah sebaran data tersebut berdistribusi

normal ataukah tidak. Untuk pemilihan penyajian data dan di uji hipotesis

yang dipakai tergantung dari normal atau tidaknya suatu data. Distribusi

data dikatan tidak normal menggunakan median atau nilai minimum dan

maksimum, apabila distribusi normal menggunakan uji parametik

dikatakan normal pada uji normalitas maka nilai p-value >0,005

Tabel : 3.6
Uji Normalitas Peristiwa Kualitas Pelayanan Gasurkes
Petanyaan Nilai Keterangan
Kepuasan 0,000 Tidak Normal
Kualitas 0,000 Tidak Normal

I. Pengolahan

1) Editing

Editing dilakukan oleh setia peniltip di bagian daftar pernyataan sudah

diisi oleh para responden yaitu ibu hamil, peneliti melakukan

pengecekan terhadap kelengkapan data data yang ada.


32

2) Koding

Pemberian kode pada data untuk memudahkan dalam memasukan

maupun pengolahan data.

3) Entry Data

Memasukan data data yang telah dilakukan koding dengan

menggunakan Program SPSS.

4) Tabulating

Tabulating merupakan pengorganisasian data sedemikian rupa agar

dengan mudah menjumlahkan, maupun menyusun dan ditata untuk

disajikan dianalisa, biostastistik deskriptif.

5) Scoring

Data yang telah didapat diklarifikasi dan diskor sesuai dengan masing-

masing skor variabel yang telah dijawab oleh responden yaitu ibu hamil.

6) Menyajikan Data

Berupa tabel frekuensi, distribusi, dan tabel silang.

J. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah :

1) Analisa Univariat

Berfungsi memberikan gambaran deskriptif tentang subyek

penelitian dan gambaran semua variabel yang diteliti, penyajian

menggunakan tabel distribusi frekuensi.


33

2) Analisa Bivariat

Analisa ini digunakan untuk mencari kemaknaan dan keeratan

hubungan antara variabel bebas yaitu kualitas pelayanan petugas

surveilans kesehatan (Gasurkes) dengan variabel terikat yaitu

kepuasan ibu hamil, yang menggunakan uji statistik sesuai dengan

skalanya. Uji statistik yang digunakan adalah Korelasi Rank

Spearman, uji ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atau menguji

signifikan hipotesis bila masing-masing variabel minimal berbentuk

ordinal dan sumber data antar variabel tidak harus sama.

Pembacaan dan penilaian terhadap hasil pengujian dilakukan

dengan beberapa cara :

Syarat Uji Rank Spearman

1. Distribusi data tidak normal

2. Skala data ordinal murni

3. Sampel kecil <30

a) Menguji probabilitas dari p value pada output dan pengujian

SPSS.

1) Jika p value >0.05 berati Ho diterima, Ha ditolak, dan

artinya tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.

2) Jika p value < 0,05 berati Ho ditolak, Ha diterima, dan

artinya ada hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat.
34

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Pukesmas Tlogosari Kulon terletak di Jl. Satriomanah No. 2, Kelurahan

Tlogosari Kulon dan berada di kecamatan Pedurungan dengan memiliki luas

tanah 1256m2 dengan luas bangunan yaitu 865m2.

Bulan April tahun 1991 Pukesmas Tlogosari Kulon telah berdiri sebagai

pukesmas non perawatan. Seiring perkembangan zaman Pukesmas

Tlogosari Kulon ditingkatkan menjadi pukesmas perwatan dan juga sebagai

kebutuhan masyarakat sekitar. Pukesmas Tlogosari Kulon sebagai

pukesmas induk yang menjalankan peran dan fungsinya serta mempunyai 2

pukesmas pembantu seperti Pukesmas Pembantu yang terletak di

Kelurahan Tlogosari Kulon dan Pustu Pembantu Mubtiharjo Kidul yang

terletak di Kelurahan Mubtiharjo Kidull.

Indikator Kinerja Puskesmas Tlogosari Kulon mengacu pada tujuan dan

sasaran Renstra Dinas Kesehatan Kota Semarang yang tercantum dalam

Peraturan Walikota Semarang No 13 A 2016 tentang standar Pelayanan

Minimal Puskesmas.
Tabel : 4.1
Indikator pelayanan KIA di Puskesmas Tlogosari Kulon Kota
Semarang

Jenis Indikator Satuan Capaian / Profil


Pelayanan
& Sub
Kegiatan

2016 2017 2018 2019 2020


Pelayanan Cakupan Kunjungan Ibu Persen 97 97 97 98 98
KIA hamil

Cakupan Ibu Hamil Persen 80 82 84 86 88


dengan Koplikasi yang
ditangani

CakupanPertolongan Persen 97 97 97 98 98
Persalinan oleh Bidan
atau Tenaga Kesehatan
yang Memiliki
Kompetensi Kebidanan

Cakupan Pelayanan Ibu Persen 86 86 87 87 88


Nifas

Cakupan Neonatal Persen 82 82 83 83 85


dengan Koplikasi yang
ditangani
Cakupan Kunjungan Persen 96 96 97 97 98
Bayi
Cakupan Persen 100 100 100 100 100
Desa/Kelurhaan Child
Immunization
Cakupan Pelayanan Persen 93 93 94 94 94
Anak Balita

Cakupan pemberian ASI Persen 50 50 51 52 52


pada anak Usia 6-24
bulan keluarga miskin

Cakupan peserta KB Persen 76 76 77 78 78


aktif

35
B. Karakteristik Responden

1. Umur Responden

Tabel : 4.2
Distribusi Responden Menurut Umur
Umur Distribusi Frekuensi
F %
20-24 th 15 19,7
25-29 th 38 50,0
30-34 th 16 21,1
35-39 th 6 7,9
Jumlah 75 100
Sumber : Data Primer 2017

Hasil penelitian didapatkan frekuensi umur responden terbanyak yaitu

50,0% pada rentan umur 25-29 th, dan rata-rata umur responden yaitu

30-34 th.

2. Umur Kehamilan

Tabel : 4.3
Distribusi Frekuensi Menurut Usia Kehamilan
Umur Kehamilan Distribusi Frekuensi
F %
4-6 bulan 27 35,5
7-9 bulan 48 63,2
Jumlah 75 98,7
Sumber : Data Primer 2017

Hasil penelitian didapatkan frekuensi usia kehamilan responden lebih

banyak pada usia 7-9 bulan 63,2%, dibandingkan usia kehamilan 4-6

bulan 35,5%.

36
37

3. Pendidikan Responden

Tabel : 4.4
Distribusi Frekuensi Menurut Pendidikan
Pendidikan Responden Distribusi Frekuensi
Jumlah %
SD 9 11,8
SLTP 21 27,6
SLTA 39 51,3
PT 6 7,9
Jumlah 75 98,7
Sumber : Data Primer 2017

Hasil penelitian yang didapat pada frekuensi pendidikan lebih

banyak pada SLTA 51,3%, dibandingkan dengan PT 7,9%.

C. Analisis Univariat

Distribusi frekuensi responden dilihat dari variabel kualitas didapatkan

dari nilai median sebesar 27,0. dari uji normalitas dengan Kolmogorov

Smirnov didapatkan hasil bahwa nilai 0,0 sehingga dapat dinyatakan

distribusi tidak normal kareana <0,05.


38

Tabel : 4.5
Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Berdasarkan Kualitas
Layanan Gasurkes (Petugas Surveilans Kesehatan) KIA
Persentase %
NO Aspek Kualitas Baik Cukup Kurang Total
N % N % N %
1 Penampilan petugas surveilan 55 72 20 26,3 0 0 100
kesehatan rapi dan sopan
2 Tingkat kemampuan petugas 54 71,1 20 26,3 1 1,3 100
surveilans kesehatan
memberikan informasi tentang
kehamilan dan resiko kehamilan
3 Tingkat kepedulian petugas 46 60,5 25 32,9 5 5,3 100
surveilans kesehatan saat
mendampingi ibu hamil setiap
satu bulan sekali
4 Petugas surveilans kesehatan 49 64,5 25 32,9 1 1,3 100
melakukan penyuluhan dan
memberikan penjelasan tentang
kesehatan ibu dan anak (KIA)
5 Petugas surveilans kesehatan 51 67,1 23 30,3 1 1,3 100
selalu mendengarkan keluhan
yang dirasakan oleh ibu
6 Petugas surveilans kesehatan 53 69,7 20 26,3 2 2,6 100
mengidentifikasi faktor resiko
kehamilan ibu
7 Petugas surveilans kesehatan 47 61,8 26 36,8 2 2,6 100
memantau secara rutin kesehatan
kehamilan ibu
8 Petugas surveilans kesehatan 46 60,5 28 36,8 1 1,3 100
memberi penjelasan setelah
melakukan pengukuran LILA
(lingkar lengan atas)
9 Petugas surveilans kesehatan 59 77,6 15 19,7 1 1,3 100
memberi informasi setelah
melakukan pengukuran tensi
10 Pendampingan yang diberikan 62 81,6 12 15,8 1 1,3 100
oleh petugas surveilans
kesehatan memberi manfaat
untuk kehamilan ibu, dan
mengenali tanda resiko
kehamilan secara lebih dini
Sumber : Data Primer, 2017
39

Berdasarkan tabel 4.4 menjelaskan bahwa responden dengan jawaban

kurang pada pertanyaan tentang kepedulian petugas surveilans kesehatan

(gasurkes) KIA saat melakukan pendampingan yang dilaksanakan rutin setiap

satu bulan sekali dengan persentase 4,5%, kemudian terdapat jawaban kurang

dengan persentase 2,6% pertanyaan tentang “petugas surveilans kesehatan

(gasurkes) KIA mengidentifikasi faktor resiko kehamilan”. dan selanjutnya

terdapat persentase dengan jumlah 2,6% dengan pertanyan “petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA memantau kesehatan kehamilan”.

Tabel : 4.6
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan Ibu Hamil
Terhadap Layanan Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes)
Kualitas Distribusi Frekuensi
Jumlah Persentase %
Baik 17 22,4
Cukup 45 59,2
Kurang 13 17,1
Jumlah 75 98,7
Sumber : Data primer, th 2017

Berdasarkan tabel 4.5 dapat diketahui bahwasebagian besar responden

berpendapat tentag kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan

(gasurkes) KIA kualitas cukup dengan persentase 59,2%, kemudian 22,4%

responden menjawab kualitas baik, dan 17,1% memberikan pendapat kualitas

kurang tentang pelayanan petugas surveilans kesehatan.


40

Tabel: 4.7
Distribusi Frekuensi Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan
Petugas Surevielans Kesehatan (Gasurkes) KIA

Persentase %
No Aspek Kepuasan Baik Cukup Kurang Total
N % N % N %
1 Apakah anda merasa puas 71 93,4 4 5,3 0 0 100
dengan penampilan petugas
surveilans kesehatan pada saat
melakukan pendampingan
2 Apakah anda merasa puas saat 67 88,2 8 10,5 0 0 100
petugas surveians kesehatan
memberikan penjelas tentang
informasi kehamilanmaupun
resiko kehamilan
3 Apakah anda merasa puas 57 75,0 17 22,4 1 1,3 100
dengan penjelasan oleh petugas
surveilans kesehatan setelah
melakukan pengukuran LILA
3 Apakah anda merasa puas 68 89,5 7 9,2 0 0 100
dengan penjelasan petugas
surveilans kesehatan mengenai
pengukuran tensi
4 Apakah anda merasa puas 65 85,5 10 13,2 0 0 100
dengan cara petugas surveilans
kesehatan saat berkomunikasi
5 Apakah anda merasa puas 60 78,9 15 19,7 0 0 100
dengan keramahan dan
kesopanan tenaga surveilans
kesehatan
6 Bagaimana perasaan saudara 66 86,8 9 11,8 0 0 100
mengenai sikap kepedulian
yang dimiliki oleh petugas
surveilans kesehatan
7 Apakah anda merasa puas saat 69 90,8 6 7,9 0 0 100
petugas surveilans kesehatan
dalam melakukan
penyuluhan/konseling
8 Tenaga surveilans kesehatan 57 75,0 18 23,7 0 0 100
rutin memantau kesehatan `
kehamilan ibu
9 Apakah anda merasa puas 54 71,1 21 27,6 0 0 100
dengan ketepatan petugas
surveilans kesehatan saat
pendampingan.
41

(lanjutan)

Persentase%
NoAspek Kepuasan Baik Cukup Kurang Total
N % N % N %
10 Apakah anda merasa puas 54 71,1 20 26,3 1 1,3 100
dengan kesigapan petugas
surveilans kesehatan dalam
mendengarkan keluhan
kehamilan ibu
11 Apakah anda merasa puas 62 81,6 13 17,1 0 0 100
dengan keahlian dalam
menjelaskan resiko
kehamilan oleh petugas
surveilans kesehatan
12 Apakah anda merasa puas 63 82,9 10 13,2 2 2,6 100
dengan perhatian yang
diberikan oleh petugas
surveilans kesehatan
13 Apakah anda merasa puas 64 84,2 10 13,2 0 0 100
dengan keterbukaan
petugas surveilans
kesehatan saat
memberikan informasi
tentang segala tindakan
yang akan dilaksanakan
untuk kehamilan
14 Apakah anda merasa puas 64 84,2 10 13,2 1 1,3 100
dengann penanganan
maupuan keputusan
petugas surveilans
kesehatan dalam
menangani resiko
kehamilan
15 Pendampingan yang 62 81,6 12 15,8 1 1,3 100
diberikan oleh petugas
surveilans kesehatan
memberi manfaat untuk
kehamilan ibu, dan
mengenali tanda resiko
kehamilan secara rutin
Sumber : Data Primer, th 2017
42

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa masih terdapat jawaban

responden yang tidak puas 1,3% mengenai pertanyaan “penjelasan oleh petugas

surveilans kesehatan KIA setelah melakukan pengukuran lingkar lengan atas

(LILA), kemudian jawaban tidak puas dengan persentase 2,6% tentang

“perhatian yang diberikan oleh petugas surveilans kesehatan”. Kemudian

selanjutnya jawaban tidak puas tentang “pelayanan petugas surveilans

kesehatan KIA untuk mengenali resiko tinggi kehamilan dengan persentase

1,3%.

Tabel : 4.8
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kualitas Layanan Oleh
Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes)
Kepuasan Distribusi Frekuensi
Jumlah Persentase (%)
Tidak Puas 14 18,4
Kurang Puas 43 56,6
Puas 18 23,7
Jumlah 75 98,7
Sumber : Data Primer, th 2017

Berdasarkan tabel 4:7 sebagian besar jawaban responden tentang kepuasan

terhadap kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan (gasurkes) KIA

mengatakan kurang puas dengan persentase sebesar 56,6%, kemudian jawaban

puas dengan persentase 23,7%, dan responden memberikan pendapat tidak

puas terhadap kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan (gasurkes) KIA

dengan persentase 18,4%.


43

D. Analisis Bivariat

1. Hubungan Kualitas Pelayanan Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes)

KIA Dengan Kepuasan Ibu Hamil

Pada analisis bivariat digunakan uji rank spearman untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan apabila nila p value > 0,05 dan

dikatakan tidak ada hubungan apabila nila p value < 0,05. Pada

hubungan kualitas terhadap kepuasan pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA.

Tabel: 4.9
Hubungan Kualitas Pelayanan Petugas Surveilans Kesehatan
(gasurkes) Terhadap Kepuasan Ibu Hamil
Variabel Variabel Nila p- Koefisien Keterangan
Bebas Terikat value Korelasi
Kualitas Kepuasan ibu p = 0,005 0,324 Ada
hamil terhadap <0,05 hubungan
pelayanan
petugas
surveilans
kesehatan
(gasurkes)
Sumber : Data primer hasil rank spearman, th 2017

Tabel:4.10
Tabel Silang Kualitas Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) KIA
dengan Kepuasan Ibu Hamil

Distribusi Frekuensi
Kepuasan
Puas Kurang Tidak Total
Puas
F % F % F % F %
Kualitas Baik 9 52,9 7 41,2 1 5,9 17 100
Cukup 7 19,6 29 64,4 9 20,0 45 100
Kurang 2 15,4 7 53,8 4 30,8 13 100
18 24,0 43 57,3 14 18,7 75 100
44

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa Sebagian besar

responden yang berpendapat tentang kualitas yang kurang oleh pelayanan

petugas surveilans kesehatan (gasukes) KIA yaitu 30,8%, dibandingkan dengan

kualitas cukup dengan persentase 20,0%, kemudian jawaban dengan kualitas

baik hanya 5,9 %.

Dalam penelitian ini diperkuat dengan pernyataan responden yang kurang

puas terhadap aspek kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan

(gasurkes) KIA dapat dilhat dari tingkat kepedulian gasurkes pada saat

melakukan pendampingan ibu hamil yang dilaksanakan rutin satu bulan sekali

dengan persentase 5,3%.


BAB V
PEMBAHASAN

A. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam hasil

penelitian, seperti pada uji validitas yang telah dilakukan, dari total 15

pertanyaan pada Variabel Kepuasan ibu hamil terhadap kualitas pelayanan

petugas surveilans kesehatan terdapat 3 pertanyaan dengan keterangan

tidak valid.

1. Pertanyaan yang tidak valid dengan nilai p value 3,069 yaitu tentang

penampilan petugas surveilans kesehatan (gasurkes) KIA.

2. Pertanyaan kedua yang tidak valid dengan nilai p value 0,099 mengenai

penjelasan oleh petugas surveilans kesehatan tentang informasi

kehamilan dan resiko tinggi bagi ibu hamil.

3. Kemudian pertanyaan yang tidak valid yaitu penjelasan oleh petugas

surveilans kesehatan (gasurkes) KIA setelah melakukan pengukuran

tensi kepada ibu hamil dengan nilai p value 4,037.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

a. Umur Responden

Hasil penelitian yang didapat presentase umur responden

dengan hubungan kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan

(gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil lebih besar pada rentan

usia 25-29 th dengan persentase 50%.

45
46

Penjelasan oleh Parestyo dan Ihalauw, menjelaskan bahwa umur

seseorang yang berbeda mempunyai selera dan minat yang berbeda

pada suatu jasa / produk termasuk pelayanan medis. Sedangkan

Davis menjelaskan bahwa semakin tua usia seseorang, maka

harapan terhadap pelayanan semakin rendah, sehingga mereka

cenderung lebih muda umumnya memiliki harapan lebih tinggi

sehingga perlu pelayanan yang lebih untuk mencapai kepuasan.

Hal ini sama denganpenelitian dari Wibawani Yunesti dan Asiah

Hamzah bahwa nilai Chi Square α =0,05 dengan nilai signifikan

sebesar 0,019 yang berarti umur memiliki pengaruh terhadap


(12)
kepuasan ibu hamil. Galuh Ajeng Indu Dewi mejelaskan bahwa

tidak ada hubungan antara umur terhadap kunjungan k4 (koefisien

korelasi = 0,341 >a = 0,05).(15)

b. Umur KehamilanResponden

Hasil penelitian yang didapat presentase umur kehamilan

responden dengan hubungan kualitas pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil lebih besar

pada usia kehamilan 7-9 bulan 48 peresentase 63,2%, dibandingkan

dengan usia kehamila 4-6 bulan 27 persentase 35,5%.

Menurut teori Gustop Amatiria bahwa jumlah responden tertinggi

yaitu pada usia kehamilan trimester ke III dengan keterangan usia

kehamilan dapat mempengaruhi kepuasan kunjungan ANC.


47

c. Pendidikan Responden

Hasil penelitian yang didapat dari presentase pendidikan

responden dengan hubungan kualitas petugas surveilans kesehatan

(gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil yang tertinggi yaitu pada

SLTA dengan 39 dengan presentase 51,3%, dibandingkan dengan

perguruan tinggi 6 dengan presentase 7,9%.

Menurut Loundon dan Britta pendidikan merupakan status resmi

yang ditempuh oleh pasien, maka semakin tinggi tingkat pendidikan

seseorang semakin tinggi harapan dan keinginannya. Supiyadi

menjelaskan bahwa pasien yang berpendidikan SD mempunyai

tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap pelayanan kesehatan

atau medis, dibandingkan dengan yang berpendidikan SLTA, PT, dan

SLTP. Pasien yang mempunyai pendidikan tinggi lebih cenderung

memiliki kebutuhan yang lebih luas, maka dari itu membutuhkan

pelayanan yang lebih lengkap dan bermutu untuk mendapatkan

kepuasan.

Hasil penelitian Fitry Mawarti, Fauziah Nuraini K, dan M Husni

Thamrin,menjelaskan bahwa pendidikan tidak dapat mempengaruhui

kepuasan kunjungan kehamilan (ANC). Sedangkan dalam penelitian

yang dilakukan Galuh Ajeng InduDewi mengjelaskan bahwa adanya

hubungan antara pendidikan dengan kepuasan kunjungan

kehamilan.(15)
48

2. Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Kualitas Pelayanan Petugas Surveilans

Kesehatan KIA

Sedangkan distribusi frekuensi kepuasan ibu hamil dapat dilihat

bahwa responden yang merasa puas dengan pelayanan petugas

surveilans kesehatan masih sangat rendah yaitu 23,7%, kurang puas

56,6%, dan jawaban tidak puas 18,4%.

Menurut Haryanti dan Hadi, terdapat teori dalam memahami

kepuasanpasien menjelaskan kepuasan atau ketidak kepuasan

konsumen adalah hasil perbandingan antara harapan dan pra pemilihan

atau pengambilan keputusan (prapurchase expectation) adalah keyakinan

kinerja yang diantisipasi dari suatu jasa dapat dibandingkan dengan hasil

yang didapat.

Stacy Adams menyatakan bahwa terdapat dua komponen yang

terpenting dari teori ini, yaitu (input) apa yang didapat, dan apa yang

dikeluarkan (outcome). Seseorang yang merasa puas tergantung dengan

apa yang ia rasakan, output sama jika dibandingkan dengan input maka

dapat di nyatakan puas.

Menurut Jumadi P terdapat beberapa Aspek yang dapat

mempengaruhi pasien yaitu kenyamanan, aspek ini terdapat dalam

pertanyaan mengenai hal yang menyenangkan dalam semua kondisi

lokasi rumah sakit, kebersihan, penerangan, kenyamanan ruangan,

kebersihan WC/kamar mandi, dan lain sebagainya.Kompetensi teknis

petugas, dapat dijabarkan dalam pertanyaan mengenai ketrampilan,

pengetahuan dan kualifikasi petugas yang baik seperti ketepatan dalam

pelayanan pendaftaran, ketrampilan, pengalaman petugas medis, dan


49

keberanian mengambil sebuah tindakan.Hubungan pasien petugas di

Rumah Sakit maupun Puskesmas, dapat mendukung jalannya pelayanan

prima terjadi yang menyangkut informasi yang diberikan, dan sejauh

mana tingkat komunikasi, dukungan, tanggapan, tanggapan.

Menurut penjelasan Aghny Auliya gambaran kepuasan ibu hamil

pada pelayanan Antenatal Care tingkat kepuasan pelayanan muncul dari

persepsi ibu hamil apabila pelayanan ANC dapat tercapai secara optimal

pada setiap pemeriksaan. Pelayanan kesehatan memperhatikan

kemampuan ibu seperti memberikan perhatian yang lebih, tanggap

terhadap kebutuhan ibu hamil, dan empati terhadap keluhan yang alami

oleh ibu hamil. Uangkapan kepuasn yang disampaikan ibu hamil menjadi

bukti mutu pelayanan yang diberikan, jika komunikasi terjalin dengan baik

maka akan mudah mendapatkan pencapaian mutu yang baik pula.(16)

Kepuasan pasien akan tergantung kepada kinerja (performance)

petugas/pegawai yang memberikan layanan kesehatan. Saladin

Mengatakan bahwa Kepuasan pasien adalah perasaan senang atau

kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya

terhadap kinerja (atau hasil) susatu jasa/produk dan harapan-

harapannya. Kata “kepuasan atau satisfaction” berasal dari bahasa latin

“satis”(yang artinya cukup baik memadai) dan “facio”(yang artinya

membuat atau melakukan).

Menurut penjelasan oleh Waluyo faktor yang dapat mempengaruhi

kepuasan pasien dapat di bedakan menjadi dua yaitu faktor yang berasal

dari luar pasien / individu, dan faktor yang diluar dari individu / pasien
50

dapat berpengaruh dengan pasien memberi pandangan lingkungan,

fasilitas keperawatan.

Menurut Peiss jenis kelamin dapat menentukan kepuasan dari pihak

perempuan lebih cenderung mempertimbangkan sosial, psikologis,

sedangkan pihak laki-laki lebih mudah merasa puas, ini dapat terjadi

karena lebih cenderung melihat langsung dari sisi fungsi dan kualitas.

Pendidikan dapat mempengerahui kepuasan seseorang tentang

pelayanan kesehatan yang mereka dapatkan, pasien yang

berpendidiakan SD memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi terhadap

pelayanan medis, dibandingka dengan pasien yang berpendidikan SLTA,

PT, dan SLTA. pasien yang mempunyai pendidikan tinggi lebih cenderung

memiliki kebutuhan yang lebih banyak, maka dari itu mereka

membutuhkan pelayanan yang lengkap dan bermutu agar mendapatkan

kepuasan dalam pelayanan medis.

Hasil penelitian dari utama menjelaskan bahwa lokasi rumah sakit

yang strategis seringkali menjadi alasan bagi pasien memilih pelayanan

kesehatan, contohya rumah sakit yang dekat dengan tempat tinggalnya

maka pasien lebih mengutamakan memilih rumah sakit tersebut sebagai

rujukan.

Secara umum kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa yang

muncul setelah kinerja (hasil) produk atau jasa yang dipikrikan terhadap

kinerja (hasil) yang diharapkan pelanggan atau responden.(7) Pernyataan

tersebut sama dengan teori Kotler bahwa kepuasan pasien adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang ia rasakan


51

dibandingkan dengan harapannya, dan tuntutan para pemakai jasa

pelayanan dibidang kesehatan.

3. Kualitas Pelayanan Petugas Surveilans Kesehatan (Gasurkes) KIA,

Dengan Kepuasan Ibu Hamil

Dapat dijelaskan bahwa distribusi frekuensi jawaban responden

mengatakan kualitas baik dengan jumlah 22,4%, sedangkan jawaban

cukup sebesar 59,2%, dan jawaban responden mengatakan kurang

dengan persentase 17,1%.

Ramadani Firdaus menjelaskan tentang Hubungan Dimensi

reliabilty(kehandalan) dengan kualitas pelayanan, kemampuan bidan

untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan dengan penanganan yang

cepat, tepat, sesuai dengan ketetapan, petugas memberkan perhatian

yang tulus untuk menangani setiap keluhan ibu hamil. Penjelasan ini

sejalan dengan hasil yang diperoleh Nilawaty Uly yaitu ada hubungan

antara dimensi realibilty dengan kualitas pelayanan kesehatan.(20)

Berry, Parasuraman, dan zeithml,mengemukakan terdapat

beberapa yang dijadikan sebagai kriteria penentu kepuasan, salah

satunya yaitu assurance (jaminan) sebagai salah satu kegiatan

menjaga kepastian suatu pelayanan indikasi yang dapat menimbulkan

rasa kepercayaan. Sedangkan Hasil penelitian dari Widyawaty dilihat

dari segi dimensi tangible (bukti fisik) yang menunjukan bahwa ada

hubungan yang sighnifikan antara sarana, kualitas pelayanan, maupun

kelengkapan. Hal ini menunjukan bahwa untuk sarana prasarana yang


52

menunjang pelayanan antenatal caresudah lengkap dan sesuai

standar.(20)

Empathy (perhatian) merupakan harapan pasien yang dimiliki

berdasarkan kemampuan petugas dalam memahami bahkan dapat

menempatkan diri dari keadaan yang dirasakan oleh pasien, sehingga

dapat memperlakukan pasien dengan baik merupakan harapan pasien

atau pelanggan. Sedangkan dilihat dari dimensi responsiveness

(ketanggapan) dengan kualitas terhadap peningkatan cakupan

antenatal care, ketanggapan dan kecepatan bidan pada saat

memberikan jasa ini berkaitan dengan pengetahuan, dan manfaat.(20)

Menurut Lovelock dan Wright, kualitas pelayanan dapat diukur

dengan cara membandingkan persepsi antara pelayanan yang

diharapkan (expeted service)dengan pelayanan yang diterima dan

dirasakan (perceived service) oleh pelanggan. Sedangkan menurut

Azwar kualitas pelayanan kesehatan perlu dilakukan pembatasan

secara umum dapat disebutkan bahwa yang dimaksud dengan

kualitaspelayanan kesehatan adalah mengacu pada tingkat

kesempurnaan pelayanan kesehatan, dan dapat menimbulkan

kepuasan tersendiri.(7)

Definisi kualitas jasa menurut Fandi Tjiptono adalah tingkat

keunggalan tersbut untuk agar dapat memenuhi harapan pelangga.

Sedangkan menurut Dwi Hatyoro Wiratno kualitas jasa merupakan

pandangan konsumen tentang perbandingan antara kenyataan dan

harapan.(17)
53

4. Hubungan Kualitas Pelayanan Petugas Surveilans Kesehatan (gasurkes)

KIA, dengan Kepuasan Ibu Hamil

Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa terdapat hubungan

antara kualitas pelayanan petugas surveilans kesehatan (gasurkes) KIA

dengan kepuasan ibu hamil, hal tersebut dibuktikan dengan hasil uji

statistik Rank Spearman nilai p value = 0,005 <0,05 sehingga terdapat

korelasi yang bermakna atau terdapat hubungan antara kualitas dan

kepuasan, nilai korelasi sangat kuat dengan pola positif r = 0,324.

Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristina

Permatasari didapatkan hasil dengan uji statistik Rank Spearman

diperoleh nilai p value 0,001 dengan korelasi 0,636, sehingga dapat

dikatakan ada hubungan antara sikap dan pendampingan tenaga

surveilans kesehatan (gasurkes) KIA.(3)

Hal ini sesuai dengan pendapat Bowers dan Parasuraman yang

menyatakan bahwa komunikasi dan diskusi secara terbuka sehingga

memungkinkan pasien memperoleh penjelasan yang jelas dan lengkap

diketahui berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan.Begitu

pula menurut Ware dan Snyder dalam Wijono yang menyebutkan fungsi

terapi yang terdiri dari konsultasi / pemberian keterangan tentang penyakit

yang diderita juga dapat mempengaruhi kualitas pelayanan kesehatan.

Kualitas pelayanan kesehatan itu sendiri sangat berhubungan erat

dengan kepuasan pasin.(21)

Seperti diungkapkan oleh Klein et al dalam Wijono tentang faktor

ketrampilan tenaga medis, ketanggapan petugas kesehatan dalam


54

memenuhi kebutuhan pasien, faktor empati, respek, dan keramah-

tamahan dalam melayani pasien dapat mempengaruhi kualitas pelayanan

kesehatan.(21)

Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Melay Sherhen

Rhegina, menjelaskan bahwa adanya hubungan kualitas pelayanan

Antenatal Care (ANC) dengan kepuasan ibu hamil dengan nilai p value

0,001 (<0,05). Hal ini sejalan dengan pendapat Sabarguna, yang

menyatakan bahwa kualias pelayanan yang baik merupakan salah satu

faktor penting dalam usaha menciptakan kepuasan konsumen. Pelayanan

berkualitas dalam konteks pelayanan kesehatan yang artinya memberikan

pelayanan kepada pasien dan keluarganya didasarkan pada standar

kualitas untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka, sehingga

dapat memperoleh kepuasan yang akhirnya dapat meningkatkan

kepercayan pasien dan keluarganya terhadap kualitas pelayanan

Antenatal Care (ANC).(22)

Hasil penelitian yang dijelaskan oleh Masye Tokalese dkk, variabel

yang paling dominan terhadap Kepuasan Pasien dari hasil analisis

multivariat menunjukkan bahwa bukti langsung adalah faktor paling

dominan terhadap kepuasan pasien yaitu responden menyatakan merasa

puas oleh karena petugas kebidanan berpakaian rapi dan berpakaian

seragam saat bekerja. (23)

Hasil penelitian Fitry Indrawati menjelaskan bahwa ada hubungan

antara kualitas pelayanan antenatal care yang diberikan oleh bidan desa

dengan pencapaian cakupan K4 bidan desa, k4 adalah ibu hamil dengan


55

kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan yang mempunyai

kompetensi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Widowati yang

menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kualitas pelayanan

ANC dengan cakupan K4, selain karakteristik bidan dan kelengkapan

sarana[. Sistem perawatan kesehatan yang berkualitas adalah perawatan

berkelanjutan, bukan hanya untuk layanan pengobatan, tetapi untuk

promosi kesehatan dan pencegahan.(24)

Menurut hasil dari penelitian Nasution yang menyebutkan bahwa

terdapat korelasi (hubungan) antara variabel mutu pelayanan dokter

dengan kepuasan pasien. Seorang dokter harus dapat meyakinkan

pasien bahwa ia memiliki kemampuan dalam proses penyembuhan suatu

penyakit. Peran seorang dokter dalam pelayanan kesehatan adalah

unsur yang penting sekali. Tetapi dalam paradigma terkini ada perubahan

dalam sudut pandang dokter, bahwa pasien yang akan menentukan

produk atau jasa kesehatan. Jika pasien merasa tidak puas dengan

pelayanan dokter maka dia bisa berpindah ke pelayanan kesehatan

lain.(25)

Hasil penelitian yang dijelaskan oleh Dyah Fajarsaridkk,

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang semakin baik akan diikuti

dengan meningkatnya kepuasan ibu hamil, hal ini didukung dengan uji

statistik menggunakan uji rank spearman diperoleh nilai p = 0,000, yang

artinya terdapat hubungan kualitas pelayanan Antenatal care (ANC)

dengan tingkat kepuasan ibu hamil.(26)Kualitas pelayanan dapat diukur

dengan membandingkan persepsi antara pelayanan yang diharapkan

dengan pelayanan yang diterima dan dirasakan oleh


56

konsumen.Kepuasan pasien adalah hasil dari penilaian dari pasien

bahwa produk atau pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan

dimana tingkat pemenuhan ini bisa lebih atau kurang. Pasien akan

merasa puas jika persepsinya sama atau lebih dari yang diharapkan,

kepuasan pasien ditentukan oleh persepsi pasien atas jasa dalam

memenuhi harapan pasien, pasien merasa puas apabila harapannya

terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan pasien terlampaui.(26)


BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan

1. Uji Univariat

Pada Karakteristtik frekuensi umur responden terbanyak dengan

persentase 50% rentan umur 25-29 th, dibandingkan dengan rentan

umur 35-39 th dengan persentase 7,9%. Responden dengan umur

kehamilan terbanyak pada umur kehamilan trimester II dan III berjumlah

48 responden dengan persentase 63,2%, dibandingkan dengan usia

kehamilan trimester I hanya berjumlah 27 responden dengan persentase

35,5%. Kemudian pendidikan tertinggi berjumlah 39 responden dengan

persentase 51,3% yaitu SLTA, dibandingkan dengan Perguruan Tinggia

hanya berjumlah 6 responden dengan persentase 7,9%.

2. Pada Uji Bivariat

Dapat diliat dari aspek kualitas pelayanan sebagian besar

responden berpendapat kualitas pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA dengan jawaban kualitas cukup 59,2%,

kemudian dilihat dati aspek Kepuasan Ibu Hamil Dengan Kualitas

Petugas Surveilans Kesehatan (gasurkes) KIA, sebagian besar jawaban

responden mengatakan kurang puas dengan persentase sebesar

56,6%.

3. Adanya hubungan antara kualitas pelayanan petugas surveilans

kesehatan (gasurkes) KIA dengan kepuasan ibu hamil yang dibuktikan

dengan uji statistik Rank Spearman denga nilai p value = 0,005

57
58

<0,05, sehingga terdapat korelasi yang kuat atau terdapat hubungan

antara kualitas dengan kepuasan, dan nilai korelasi positif r = 0,324.

B. Saran

a) Petugas surveilans kesehatan dapat lebih terbuka saat melakukan

pendampingan kepada ibu hamil, agar responden juga merasa nyaman

saat menyampaikan keluhan tentang kehamilannya.

b) Sebaiknya petugas kesehatan harus mempunyai catatan untuk

melakukan kunjungan disertai tanda bukti oleh ibu hamil agar dapat

dilaporkan kepuskesmas sehingga data pelaporan petugas surveilans

kesehatan akurat dan benar.

c) Kemudian diharapkan agar petugas surveilans kesehatan (gasurkes)

KIA lebih meningkatkan kinerja pada saat melakukan kunjungan

pendampingan kehamilan dan berperan lebih aktif dalam pemberian

informasi kesehatan kehamilan, maupun resiko kehamilan.


DAFTAR PUSTAKA

1. Panduan Pelayanan Antenatal Care. Profil Kesehatan Kota Semarang.2015.

2. Armaya,Prisma. Analisis Kinerja Tenaga Surveilans Kesehatan

(Gasurkes)Program Kesehatan Ibu dan Anak . Semarang : Jurnal

Keperawatan;Vol. 4.2016.07:23

3. Permatasari, Kristina. Hubungan Sikap Ibu Hamil Dengan Perilaku

Pendampingan Tenaga Surveilans Kesehatan (Gasurkes) Terhadap AKI Di

Puskesmas Tlogosari Kulon . Semarang : 2017.

4. Sudibyo, AR. Hubungan Antara Kualitas Pelayanan Dengan Kepuasan Pasien

. Jember : Jurnal Kebidanan.Vol 4.2015.21:30

5. Mursyida, Faradisy . Kepuasan Ibu Hamil dan Persepsi Kualitas Pelayanan

ANC : Jurnal Keperawatan .Vol 3. 2015.08.00

6. Indraty, Dewi Retno . Analisis Pengaruh Tingkat Kualitas Pelayanan Jasa

Puskesmas Terhadap Kepuasan Pasien:Jurnal Keperawatan. Vol 5.2014.16:30

7. Friendman, Program Puskesmas. Jakata . EGC. 2012.

8. Lestiyani, Pratidina . Program Kesehatan Ibu dan Anak . Jurnal Keperawatan

.Vol 5.2015.22:00

9. Kemenkes. profil Kesehatan Indonesia. Jakarta : Kemenkes, 2016.

10. Maulana, Agung . Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pelanggan Rumah Sakit Umum Cakra Husada. Klaten : Jurnal

Kebidanan.Vol 4.2015.08:22

59
60

11. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015

12. Yunesti, Wibawani . Pengaruh Mutu Layanan Kesehatan Terhadap

Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Woodward. Kota Palu : Jurnal

Kebidanan. Vol 2 No 3. 2013.15:21

13. Gustap, Amitiria . Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Ibu Hamil

Tanjung Karang.Jurnal Kebidanan.Vol XIII.No 1 April 2016.12:30

14. Mawarti, Fitri . Analisa Kualitas Pelayanan Puskesmas Terhadap Kepuasan

Ibu Hamil. Jurnal Keperawatan : Vol 4.2016.09:45

15. Dewi, Galuh Ajeng . Hubungan Karakteristik (umur, Pendidikan, Pekerjaan,

Pengetahuan, dan Sikap).Surabaya:Jurnal Kebidanan.Vol :5.2014.17:23

16. Auliya, Aghny . Gambaran Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan Ante

Natal Care. Semarang . Jurnal Keperawatan Maternis. Vol 1 no 1.2016.07:11

17. Ariyanti, Diah . Analisis Kualitas Pelayanan ANC. Purbalingga. Universitas

Diponegoro. Jurnal Keperawatan.Vol 4.2013.12:40

18. Amalia, Diana. Hubungan Indeks Kepuasan Pasien Tentang Mutu Pelayanan

Dimensi Kehandalan Dengan Minat Berobat Kembali. Jember. Jurnal Kesehatan

: Vol 5. hal 18-19.2015.08:35

19. Utama, Agung.Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Pelangan.Klaten.Jurnal Keperawatan :Vol,1;No 2.96-110.2014.14:00

20. Firdaus, Ramadani.Analisis Kualitas Pelayanan Terhadap Penigkatan


Cakupan ANC Oleh Bidan.Bone.Jurnal Keperawatan.vol 1 hal 5-7.2013.10:34
61

21. Putri , Asmita W.Analisis Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Mutu

Pelayanan Dokter Terhadap Loyalitas Pasien Di Poliklinik Umum Instalasi

Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum.Semarang.Jurnal

Kebidanan.Vol;5.2010.09:10

22. Melay, Sherhen Rhegina. Hubungan Kualitas Antenatal Care (ANC) dengan

Kepuasan Ibu Hamil Terhadap Pelayanan ANC Di Puskesmas

Mergangsang.Yogyakarta.Jurnal Kebidanan.Vol.7.2015.07:18

23.Tokalese Masye E,dkk.Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Persepsi Mutu

Pelayanan Kebidanan di Instalasi Rawat Inap D RSUP Prof.Dr.R.Kandou

Manado.Jurnal Kebidanan.Vol 1,no 3.2015.05:23

24. Indrawati, Fitry. Kualitas Pelayanan ANC Bidan Dan Pencapaian Cakupan

K4 Bidan Desa Di Kabupaten Rembang.Jurnal Kesehatan Masyarakat.Vol

2.2015.13:20

25. Murtiana, Eka. Hubungan Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan

Pasien Di RSUD Kota Kendari.Jurnal Keperawatan.Vol:7.2016

26. Fajarsari, Dyah dkk. Hubungan Kualitas Pelayanan Antenatal Care (ANC)

dengan Tingkat Kepuasan Ibu Hamil di Puskesmas Karanganyar Kabupaten

Purbalingga. Jurnal Kebidanan Prada.Vol 6,no2.2015


.

LAMPIRAN

62
DAFTAR PERTANYAAN/KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS LAYANAN GASURKES (PETUGAS SURVEILANS


KESEHATAN) KIA DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI WILAYAH
PUSKESMAS TLOGOSARI KULON KOTA SEMARANG TAHUN 2017

No Kuesinoner :

Tanggal Pengisian :

I.Identitas Responden

Nama :

Umur :

Alamat :

Usia Kehamilan :

Pendidikan Terakhir : Tidak sekolah SD

SLTP Sarjana

Diploma

II. Petunjuk Pengisian Kuesioner

Berikan pendapat saudara terhadap pernyataan dibawah ini dengan memberikan


tanda (√) pada jawaban yang saudara pilih.

Keterangan.
Untuk Melihat Kualitas Pelayanan Yang Diberikan Oleh Petugas Surveilans
Kesehatan :

Alternatif Jawaban :

B =Baik

C =Cukup

K =Kurang

No Pernyataan B C K
1 Penampilan petugas surveilans kesehatan rapi dan sopan .
2 Tingkat kemampuan petugas surveilans kesehatan memberikan
informasi tentang kehamilan dan resiko kehamilan.
3 Tingkat kepedulian petugas surveilans kesehatan saat
mendampingi ibu hamil setiap satu bulan sekali.
4 Petugas surveilans kesehatan melakukan penyuluhan dan
memberikan penjelasan tentang kesehatan ibu dan anak (KIA).
5 Petugas surveilans kesehatan selalu mendengarkan keluhan yang
dirasakan oleh ibu.
6 Petugas surveilans kesehatan mengidentifikasi faktor resiko
kehamilan ibu.
7 Petugas surveilans kesehatan memantau secara rutin kesehatan
kehamilan ibu.
8 Petugas surveilans kesehatan memberipenjelasan setelah
melakukan pengukuran LILA
9 Petugas surveilans kesehatan memberi informasi setelah
melakukan pengukuran tensi.
10 Pendampingan yang diberikan oleh petugas surveilans kesehatan
memberi manfaat untuk kehamilan ibu, dan mengenali tanda
resiko kehamilan secara lebih dini.
Kuesioner Ini Dibuat Untuk Melihat Kepuasan Ibu Hamil Atau Responden
Tentang Kualitas Pelayanan Tenaga Surveilans Kesehatan (Gasurkes) KIA
di Wilayah Tlogosari Kulon Kota Semarang 2017.

Alternatif Jawaban:

TP =Tidak Puas

KP =Kurang Puas

P =Puas

No Pertanyaan P KP TP
1 Apakah anda merasa puas dengan penampilan petugas
surveilans kesehatan pada saat melakukan pendampingan..
2 Apakah anda merasa puas saat petugas surveilans kesehatan
memberikan penjelasan tentang informasi kehamilan maupun
resiko kehamilan.
3 Apakah anda merasa puas dengan penjelasan oleh petugas
surveilans kesehatan setelah melakukan pengukuran LILA
4 Apakah anda merasa puas dengan penjelasan petugas
surveilans kesehatan mengenai pengukuran tensi yang telah
dilakukan.
5 Apakah anda merasa puas dengan cara petugas surveilans
kesehatan saat berkomunikasi.
6 Apakah anda merasa puas dengan keramahan dan kesopanan
tenaga surveilans kesehatan dalam memberikan pelayanan.
7 Bagaimana perasaan saudara mengenai sikap kepedulian yang
dimiliki oleh petugas surveilans kesehatan.
8 Apakah saudara merasa puas saat petugas surveilans
kesehatan dalam melakukan penyuluhan/konseling pada saat
pendampingan.
9 Tenaga surveilans kesehatan rutin memantau kesehatan
kehamilan apakah anda sudah merasa puas dengan
pemantauan kesehatan kehamilan tersebut.
10 Apakah saudara merasa puas dengan ketepatan waktu petugas
surveilans kesehatan saat melakukan pendampingan.
11 Apakah saudara merasa puas dengan kesigapan petugas
surveilans kesehatan dalam mendengarkan keluhan kehamilan
saudara.
12 Apakah anda merasa puas dengan keahlian dalam menjelaskan
resiko kehamilan oleh petugas surveilans kesehatan.
13 Apakah anda merasa puas dengan perhatian yang diberikan
oleh petugas surveilans kesehatan pada saat melakukan
pendampingan.
14 Apakah anda puas dengan keterbukaan petugassurveilans
kesehatan saat memberikan informasi kepada anda tentang
segala tindakan yang akan dilaksanakan untuk kehamilan
saudara.
15 Apakah anda merasa puas dengan penanganan maupun
keputusan petugas surveilans kesehatan dalam menangani
resiko tinggi kehamilan.
Lampiran Olah Data SPSS

Descriptive Statistics

Std.
Mean Deviation N

Penampilan petugas surveilans kesehatan rapi dan sopan 2.73 .445 75

Tingkat kemampuan petugas surveilans kesehatan


memberikan informasi tentang kehamilan dan resiko 2.71 .487 75
kehamilan.

Tingkat kepedulian petugas surveilans kesehatan saat


2.56 .598 75
mendampingi ibu hamil setiap satu bulan sekali.

Petugas surveilans kesehatan melakukan penyuluhan dan


2.64 .510 75
memberikan penjelasan tentang kesehatan ibu dan anak (KIA).

Petugas surveilans kesehatan selalu mendengarkan keluhan


2.67 .502 75
yang dirasakan oleh ibu.

Petugas surveilans kesehatan mengidentifikasi faktor resiko


2.68 .524 75
kehamilan ibu.

Petugas surveilans kesehatan memantau secara rutin


2.60 .545 75
kesehatan kehamilan ibu

Petugas surveilans kesehatan memberi penjelasan setelah


2.60 .520 75
melakukan pengukuran LILA

Petugas surveilans kesehatan memberi informasi setelah


2.77 .452 75
melakukan pengukuran tensi

Pendampingan yang diberikan oleh petugas surveilans


kesehatan memberi manfaat untuk kehamilan ibu, dan 2.81 .425 75
mengenali tanda resiko kehamilan secara lebih dini.

Total Pertanyaan B 26.77 3.007 75


Descriptive Statistics

Std.
Mean Deviation N

Apakah anda merasa puas dengan penampilan petugas surveilans kesehatan pada saat
2.95 .226 75
melakukan pendampingan..

Apakah anda merasa puas saat petugas surveilans kesehatan memberikan penjelasan
2.89 .311 75
tentang informasi kehamilan maupun resiko kehamilan.

Apakah anda merasa puas dengan penjelasan oleh petugas surveilans kesehatan setelah
2.75 .468 75
melakukan pengukuran LILA

Apakah anda merasa puas dengan penjelasan petugas surveilans kesehatan mengenai
2.91 .293 75
pengukuran tensi yang telah dilakukan

Apakah anda merasa puas dengan cara petugas surveilans kesehatan saat berkomunikasi 2.87 .342 75

Apakah anda merasa puas dengan keramahan dan kesopanan tenaga surveilans
2.80 .403 75
kesehatan dalam memberikan pelayanan

Bagaimana perasaan saudara mengenai sikap kepedulian yang dimiliki oleh petugas
2.88 .327 75
surveilans kesehatan.

Apakah saudara merasa puas saat petugas surveilans kesehatan dalam melakukan
2.92 .273 75
penyuluhan/konseling pada saat pendampingan.

Tenaga surveilans kesehatan rutin memantau kesehatan kehamilan apakah anda sudah
2.76 .430 75
merasa puas dengan pemantauan kesehatan kehamilan tersebut.

Apakah saudara merasa puas dengan ketepatan waktu petugas surveilans kesehatan saat
2.72 .452 75
melakukan pendampingan

Apakah saudara merasa puas dengan kesigapan petugas surveilans kesehatan dalam
2.71 .487 75
mendengarkan keluhan kehamilan saudara.

Apakah anda merasa puas dengan keahlian dalam menjelaskan resiko kehamilan oleh
2.83 .381 75
petugas surveilans kesehatan

Apakah anda merasa puas dengan perhatian yang diberikan oleh petugas surveilans
2.81 .456 75
kesehatan pada saat melakukan pendampingan

Apakah anda puas dengan keterbukaan petugas surveilans kesehatan saat memberikan
informasi kepada anda tentang segala tindakan yang akan dilaksanakan untuk kehamilan 2.84 .404 75
saudara.

Apakah anda merasa puas dengan penanganan maupun keputusan petugas surveilans
2.87 .342 75
kesehatan dalam menangani resiko tinggi kehamilan

Total pertanyaan C 42.49 2.256 75


Case Processing Summary
N %

Cases
Valid 75 98.7
Excludeda 1 1.3
Total 76 100.0

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.748 11

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 75 98.7
Excludeda 1 1.3
Total 76 100.0

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.686 16

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Total Pertanyaan B 75 98.7% 1 1.3% 76 100.0%


Descriptives
Statistic Std. Error

Total Pertanyaan B
Mean 26.77 .347
95% Confidence Interval Lower Bound 26.08
for Mean Upper Bound 27.47
5% Trimmed Mean 26.99
Median 27.00
Variance 9.043
Std. Deviation 3.007
Minimum 17
Maximum 30
Range 13
Interquartile Range 4
Skewness -1.053 .277
Kurtosis .647 .548
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

Total Pertanyaan B .197 75 .000 .881 75 .000

umur responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1.3 1.3 1.3

20-24 15 19.7 19.7 21.1

25-29 38 50.0 50.0 71.1

30-34 16 21.1 21.1 92.1

35-39 6 7.9 7.9 100.0

Total 76 100.0 100.0


Usia Kehamilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4-6 bulan 27 35.5 36.0 36.0

7-9 bulan 48 63.2 64.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Pendidikan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid tamat SD 9 11.8 12.0 12.0

SLTP 21 27.6 28.0 40.0

SLTA 39 51.3 52.0 92.0

PT 6 7.9 8.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Frekuensi Setiap Pertanyaan Tentang Kualitas

Penampilan petugas surveilans kesehatan rapi dan sopan

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Cukup 20 26.3 26.7 26.7

Baik 55 72.4 73.3 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Tingkat kemampuan petugas surveilans kesehatan memberikan informasi tentang kehamilan dan resiko
kehamilan.

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent

Valid Kurang 1 1.3 1.3 1.3

Cukup 20 26.3 26.7 28.0

Baik 54 71.1 72.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Tingkat kepedulian petugas surveilans kesehatan saat mendampingi ibu hamil setiap satu bulan sekali.

Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent

Valid Kurang 4 5.3 5.3 5.3

Cukup 25 32.9 33.3 38.7

Baik 46 60.5 61.3 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Petugas surveilans kesehatan melakukan penyuluhan dan memberikan penjelasan tentang kesehatan
ibu dan anak (KIA).

Valid
Frequency Percent Percent Cumulative Percent

Valid kurang 1 1.3 1.3 1.3

cukup 25 32.9 33.3 34.7

baik 49 64.5 65.3 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Petugas surveilans kesehatan selalu mendengarkan keluhan yang dirasakan oleh ibu.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 1 1.3 1.3 1.3

cukup 23 30.3 30.7 32.0

baik 51 67.1 68.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Petugas surveilans kesehatan mengidentifikasi faktor resiko kehamilan ibu.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 2 2.6 2.7 2.7

cukup 20 26.3 26.7 29.3

baik 53 69.7 70.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Petugas surveilans kesehatan memantau secara rutin kesehatan kehamilan ibu

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 2 2.6 2.7 2.7

cukup 26 34.2 34.7 37.3

baik 47 61.8 62.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Petugas surveilans kesehatan memberi penjelasan setelah melakukan pengukuran LILA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 1 1.3 1.3 1.3

cukup 28 36.8 37.3 38.7

baik 46 60.5 61.3 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Petugas surveilans kesehatan memberi informasi setelah melakukan pengukuran tensi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 1 1.3 1.3 1.3

cukup 15 19.7 20.0 21.3

baik 59 77.6 78.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Pendampingan yang diberikan oleh petugas surveilans kesehatan memberi manfaat untuk
kehamilan ibu, dan mengenali tanda resiko kehamilan secara lebih dini.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang 1 1.3 1.3 1.3

cukup 12 15.8 16.0 17.3

baik 62 81.6 82.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah anda merasa puas dengan penampilan petugas surveilans kesehatan pada saat
melakukan pendampingan..

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 4 5.3 5.3 5.3

puas 71 93.4 94.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System
1 1.3

Total
76 100.0
Apakah anda merasa puas saat petugas surveilans kesehatan memberikan penjelasan tentang
informasi kehamilan maupun resiko kehamilan.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 8 10.5 10.7 10.7

puas 67 88.2 89.3 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah anda merasa puas dengan penjelasan oleh petugas surveilans kesehatan setelah
melakukan pengukuran LILA

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak puas 1 1.3 1.3 1.3

kurang puas 17 22.4 22.7 24.0

puas 57 75.0 76.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah anda merasa puas dengan penjelasan petugas surveilans kesehatan mengenai
pengukuran tensi yang telah dilakukan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 7 9.2 9.3 9.3

puas 68 89.5 90.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Apakah anda merasa puas dengan cara petugas surveilans kesehatan saat berkomunikasi

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 10 13.2 13.3 13.3

puas 65 85.5 86.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah anda merasa puas dengan keramahan dan kesopanan tenaga surveilans kesehatan
dalam memberikan pelayanan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 15 19.7 20.0 20.0

puas 60 78.9 80.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Bagaimana perasaan saudara mengenai sikap kepedulian yang dimiliki oleh petugas
surveilans kesehatan.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 9 11.8 12.0 12.0

puas 66 86.8 88.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Apakah saudara merasa puas saat petugas surveilans kesehatan dalam melakukan
penyuluhan/konseling pada saat pendampingan.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 6 7.9 8.0 8.0

puas 69 90.8 92.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Tenaga surveilans kesehatan rutin memantau kesehatan kehamilan apakah anda sudah merasa
puas dengan pemantauan kesehatan kehamilan tersebut.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 18 23.7 24.0 24.0

puas 57 75.0 76.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah saudara merasa puas dengan ketepatan waktu petugas surveilans kesehatan saat
melakukan pendampingan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 21 27.6 28.0 28.0

puas 54 71.1 72.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Apakah saudara merasa puas dengan kesigapan petugas surveilans kesehatan dalam
mendengarkan keluhan kehamilan saudara.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak puas 1 1.3 1.3 1.3

kurang puas 20 26.3 26.7 28.0

puas 54 71.1 72.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah anda merasa puas dengan keahlian dalam menjelaskan resiko kehamilan oleh petugas
surveilans kesehatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 13 17.1 17.3 17.3

puas 62 81.6 82.7 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Apakah anda merasa puas dengan perhatian yang diberikan oleh petugas surveilans kesehatan
pada saat melakukan pendampingan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak puas 2 2.6 2.7 2.7

kurang puas 10 13.2 13.3 16.0

puas 63 82.9 84.0 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Apakah anda puas dengan keterbukaan petugas surveilans kesehatan saat memberikan informasi
kepada anda tentang segala tindakan yang akan dilaksanakan untuk kehamilan saudara.

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid tidak puas 1 1.3 1.3 1.3

kurang puas 10 13.2 13.3 14.7

puas 64 84.2 85.3 100.0

Total 75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0
Apakah anda merasa puas dengan penanganan maupun keputusan petugas surveilans kesehatan
dalam menangani resiko tinggi kehamilan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid kurang puas 10 13.2 13.3 13.3

puas
65 85.5 86.7 100.0

Total
75 98.7 100.0

Missing System 1 1.3

Total 76 100.0

Score

Statistics

Score kode
Score kode kualitas kepuasan

N Valid 76 76

Missing 0 0

Score kode kualitas

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1.3 1.3 1.3

Baik 17 22.4 22.4 23.7

Cukup 45 59.2 59.2 82.9

Kurang 13 17.1 17.1 100.0

Total 76 100.0 100.0


Score kode kepuasan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 1 1.3 1.3 1.3

Puas 18 23.7 23.7 25.0

Kurang 43 56.6 56.6 81.6

Tidak Puas 14 18.4 18.4 100.0

Total 76 100.0 100.0

Uji Statistik Reank Spearman

Correlations

Kualitas Kepuasan

Spearman's rho Kualitas Correlation Coefficient 1.000 .324**

Sig. (2-tailed) . .005

N 75 75

Kepuasan Correlation Coefficient .324** 1.000

Sig. (2-tailed) .005 .

N 75 75

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kualitas * Kepuasan 75 98.7% 1 1.3% 76 100.0%

Kualitas * Kepuasan Crosstabulation

Kepuasan

Puas Kurang Tidak Puas Total

Kualitas Baik Count 9 7 1 17

% within Kualitas 52.9% 41.2% 5.9% 100.0%

Cukup Count 7 29 9 45

% within Kualitas 15.6% 64.4% 20.0% 100.0%

Kurang Count 2 7 4 13

% within Kualitas 15.4% 53.8% 30.8% 100.0%

Total Count 18 43 14 75

% within Kualitas 24.0% 57.3% 18.7% 100.0%

Symmetric Measures

Asymp. Std.
Value Errora Approx. Tb Approx. Sig.

Interval by Interval Pearson's R .318 .111 2.866 .005c

Ordinal by Ordinal Spearman Correlation .324 .112 2.922 .005c

N of Valid Cases 75
Dokumentasi

You might also like