You are on page 1of 6

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BIOMEDIKA

NOMOR 003/RSAB – SK/DIR/IV/2013

TENTANG
KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA UNTUK MENCARI PENDAPAT
KEDUA (SECOND OPINION) DALAM PROSES PELAYANAN
RUMAH SAKIT BIOMEDIKA

DIREKTUR RUMAH SAKIT BIOMEDIKA

Menimbang : a. bahwa pasien dan keluarga mempunyai hak untuk ikut


berpartisipasi dalam proses pelayanan untuk mencari pendapat
kedua (second opinion);
b. bahwa rumah sakit menghargai hak pasien dan keluarga untuk
mencari pendapat kedua (second opinion) dalam proses pelayanan;
c. bahwa agar staf pelaksana dapat memahami dan menghargai hak
pasien untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan, dan dapat
berkomunikasi efektif untuk mendorong keterlibatan keluarga
dalam proses pelayanan, maka diperlukan kebijakan yang
mengatur proses partisipasi pasien dan keluarga dalam proses
pelayanan untuk mencari pendapat kedua (second opinion);
d. bahwa sehubungan dengan yang dimaksud pada huruf a, b dan c di
atas, maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur Rumah
Sakit Awal Bros Pekanbaru;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik


Kedokteran.
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2052/Menkes/Per/X/2011
tentang Izin Praktik dan Pelaksanaan Praktik Kedokteran.
5. Keputusan Direktur PT. Awal Bros Putra Medika Nomor
001/ABPM/01/2011 tentang Penetapan Visi, Misi, Falsafah,
Tujuan dan Motto Rumah Sakit Biomedika.
6. Peraturan Direktur Rumah sakit Awal Bros Pekanbaru Nomor
001/RSAB-PER/DIR/VI/2012 tentang Kebijakan Pelayanan
Rumah Sakit Biomedika.
MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AWAL BROS


PEKANBARU TENTANG KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN
KELUARGA UNTUK MENCARI PENDAPAT KEDUA (SECOND
OPINION) DALAM PROSES PELAYANAN RUMAH SAKIT
BIOMEDIKA.

Kedua : Kebijakan Hak pasien dan keluarga untuk mencari pendapat kedua
(second opinion) dalam proses pelayanan Rumah Sakit Biomedika
yang dimaksud pada Diktum Pertama sebagaimana tercantum dalam
lampiran keputusan ini.
Ketiga : Kebijakan sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kedua agar menjadi
acuan bagi staf rumah sakit dalam proses komunikasi efektif untuk
mendorong keterlibatan pasien dan keluarga untuk mencari pendapat
kedua (second opinion) dalam proses pelayanan.

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan ditinjau
kembali bila dikemudian hari ada kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di :Mataram

3
Pada tanggal : 17 April 2013
Direktur RS Awal Bros Pekanbaru,

Dr. Roswin Rosnim Djaafar

4
Lampiran
Keputusan Direktur Rumah Sakit Biomedikka
Nomor : 003/RSAB-SK/DIR/IV/2013
Tanggal : 17 April 2013

KEBIJAKAN HAK PASIEN DAN KELUARGA UNTUK MENCARI PENDAPAT


KEDUA (SECOND OPINION) DALAM PROSES PELAYANAN
RUMAH SAKIT BIOMEDIKA

1. Seluruh staff di Rumah Sakit harus mengetahui bahwa pasien dan keluarga mempunyai
hak untuk berpartisipasi dalam proses pelayanan melalui pembuatan keputusan tentang
pelayanan, bertanya tentang pelayanan,dan bahkan menolak prosedur diagnostik dan
pengobatan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

2. Dalam proses pelayanan Rumah Sakit Biomedika, pasien dan keluarga tanpa rasa takut
dapat mencari pendapat kedua (second opinion) baik didalam maupun diluar rumah
sakit apabila pasien dan keluarga memerlukannya. Hal ini didukung dan dihargai
rumah sakit untuk mendapatkan pelayanan yang optimal bagi pasien dalam kompromi
pelayanan.

3. Pasien dan atau keluarga dapat meminta pendapat kedua (second opinion) atas
permintaan pasien sendiri atau karena DPJP menganjurkan agar pasien meminta
pendapat kedua (second opinion) kepada dokter yang lebih ahli atau kompeten
dibidangnya.

5
4. Pengaturan tentang mencari pendapat kedua (Second Opinion) akan diatur dalam
Standar Prosedur Operasional (SPO) tersendiri.

Direktur RS Awal Bros Pekanbaru,

Dr. Roswin Rosnim Djaafar

You might also like