Professional Documents
Culture Documents
Modul 6D (I-BEAM)
Modul 6D (I-BEAM)
1. Tujuan
Tujuan identifikasi adalah untuk mengetahui: bentuk penampang, ukuran &
toleransi, persyaratan mutu dan metode pengujian, serta parameter lain baja
profil I-beam.
2. Dasar Teori
1) Pengertian
Baja profil I-beam (Bj P I-beam): adalah baja profil berpenampang yang
dihasilkan melalui proses canai panas (Hot rolling mill). Baja profil I-Beam
digunakan untuk balok dan kolom
B1.02.2014 l.06.D-1
2) Bentuk dan Ukuran Penampang
Bentuk dan ukuran penampang baja profil I-Beam pada gambar 2 adalah
seperti pada tabel 1
Y
Y ey
ey
t2 r2
t2 r2
r1
98°
r1
98°
IX
IX
IY IY X
h t1
IY IY X
h t1 IX
ex
IX
98°
r1 ex
98°
r1 r2
t2
r2b
t2
Rumus :
I
Radius Girasi, i= (cm)
A
I
Modulus Penampang, Z= (cm3 )
e
Luas Penampang,
A = h.t1 2t2 b t1 0,615 r12 r2 2 102 (cm2 )
B1.02.2014 l.06.D-2
Tabel 1. Ukuran Penampang Bj.P I-Beam
Note :
B1.02.2014 l.06.D-3
3) Sifat Mekanis (Mutu Baja)
Sifat mekanis dan mutu kelas baja profil I-beam sesuai SNI 07-0329-2005,
digolongkan dalam beberapa jenis, sesuai Tabel 2 berikut:
4) Syarat Penandaan
Setiap batang Bj P I-beam harus diberi tanda (marking) yang tidak mudah
hilang dan mencantumkan: nama (inisial) pabrik pembuat, ukuran
produk, kelas baja nomor leburan (nomor heat), tanggal produksi
Setiap batang Bj P I-beam harus diberi tanda pada salah satu ujung
penampangnya dengan warna (cat) yang tidak mudah hilang sesuai kelas
baja seperti Tabel 3.
B1.02.2014 l.06.D-4
Baja profil I – beam (Bj P I-beam): baja profil berupa batang bentuk
penampang dihasilkan dari proses canai panas (Hot rolling mill).
Dimensi Bj P I-beam: tinggi badan (h), badan sayap (b), tebal badan
(t1), tebal sayap (t2), radius sudut (r1) dan radius tepi sayap (r2)
Ukuran nominal: ukuran sesuai yang ditetapkan dalam standar
Toleransi ukuran: besarnya penyimpangan yang diizinkan dari ukuran
nominal
Karat ringan: karat yang apabila digosok secara manual (sikat kawat)
tidak menimbulkan cacat pada permukaan.
Bj P adalah singkatan baja profil.
3. Syarat Mutu
1) Sifat tampak
Syarat mutu: Permukaan Bj P I-beam tidak boleh ada serpihan, lipatan,
gelombang, cerna yang dalam dan hanya boleh berkarat ringan atau cacat-
cacat lainnya yang tidak merugikan pada penggunaan akhir.
2) Bentuk penampang
a. Kesikuan (Out of square)
Penyimpanagn kesikuan seperti pada gambar 3. adalah T dan besar
kesikuan maksimum adalah 2% dari lebar sayap (b)
B1.02.2014 l.06.D-5
b. Penyimpangan pusat sumbu badan S (web off center)
Kedudukan sumbu badan seperti pada Gambar 4 penyimpangan yang
diizinkan pusat sumbu badan (S) untuk h < 300 mm adalah ± 2,5 mm,
umtuk 300 < h < 500 adalah ± 3,5 mm, dan untuk h > 500 adalah ± 5,0 mm.
S
b1 b2
Rumus :
b1 b2
Penyimpangan pusat sumbu badan, S
2
c. Kelurusan/kelengkungan
Penyimpangan kelurusan atau kelengkungan yang diizinkan seperti pada
Gambar 5 adalah q dan besarnya 0,2%l
B1.02.2014 l.06.D-6
3) Dimensi dan toleransi
a. Panjang
Ukuran panjang besar nominal adalah 6 m, 9 m dan 12 m adapun toleransi
seperti pada Tabel 4.
b. Berat
Toleransi berat per kelompok Bj P I-beam seperti Tabel 5.
B1.02.2014 l.06.D-7
c. Penampang
a. Ukuran dan luas penampang, berat permeter panjang batang dan
karakteristik penampang dari Gambar 1 adalah seperti pada Tabel 1.
b. Toleransi ukuran penampang baja I-beam seperti pada Tabel 6.
4) Sifat Mekanis
Nilai kuat tarik, batas ulur dan regangan Bj P I - Beam ditetapkan sepertipada
Tabel 2 di atas.
B1.02.2014 l.06.D-8
4. Pengujian Sifat Tampak, Bentuk dan Ukuran
1) Cara pengambilan contoh
a. Pengambilan contoh dilakukan oleh petugas yang berwenang
b. Petugas pengambil contoh harus diberi keleluasaan oleh pihak produsen
atau penjual untuk melakukan tugasnya
c. Pengambilan contoh dilakukan secara acak (random)
d. Tiap nomor leburan (heat number) minimal diambil 1 (satu) contoh uji
untuk uji tarik, uji lengkung dengan panjang 1 (satu) meter.
e. Kelompok yang terdiri dari nomor leburan yang berbeda tetapi dengan
ukuran dan kelas baja yang sama, setiap 50 (lima puluh) ton minimal
diambil 1 (satu) contoh uji dan untuk setiap kelipatan 50 (lima puluh) ton
ditambah 1 (satu) contoh uji sebanyak-banyaknya 5 contoh.
f. Contoh Posisi pengambilan bagian yang akan diuji tarik dan uji lengkung
dari contoh uji diambil sesuai dengan SNI 07-0358-1989, Peraturan umum
pemeriksaan baja.
2) Peralatan
1. Alat ukur panjang: Jangka sorong, Micrometer, Rol meter,
B1.02.2014 l.06.D-9
2. Alat ukur berat: Timbangan
3) Cara Uji
a. Uji sifat tampak dilakukan secara visual tanpa bantuan alat untuk
memeriksa adanya cacat-cacat pada permukaan
b. Pengukuran penampang dilakukan dengan cara mengukur: tinggi badan
(h), lebar sayap (b), tebal badan (t1) dan tebal sayap (t2)
c. Pengukuran bentuk kesikuan (T) dilakukan dengan cara mengukur
besarnya penyimpangan kesikuan pada penampang
d. Pengukuran pusat sumbu badan (S) dilakukan dengan cara mengukur
besarnya penyimpangan pusat sumbu badan pada penampang
e. Pengukuran panjang batang (l) dilakukan dengan cara mengukur panjang
per batang baja profil I-beam
f. Pengukuran kelurusan atau kelengkungan (q) dilakukan dengan cara
mengukur penyimpangan kelengkungan sepanjang batang
g. Pengukuran berat (M) dilakukan dengan cara menimbang berat per batang
baja profil I-beam
B1.02.2014 l.06.D-10
5. Hasil Pemeriksaan / Pengukuran
Sampel baja profil Bj P I-beam yang akan diperiksa, berlabel I 350 x 150 dengan
kelas Bj.P.41 dan panjang 12 m : h = 350 mm r1 = 13 mm
b = 150 mm r2 = 6,5 mm
t1 = 9 mm l = 12 m
t2 = 15 mm M = 58,5 kg/m
1) Sifat Tampak
Hasil pemeriksaan sifat tampak, berdasarkan pengamatan visual, diperoleh:
Tidak ada : serpihan, lipatan, retakan, gelombang dan cerna yang dalam,
kecuali berkarat ringan.
2) Bentuk Penampang
a. Kesikuan “T” (Out of square)
Tmaks = 2% . b
= 2% . 150
= 3 mm Tav < Tmaks
B1.02.2014 l.06.D-11
b. Pusat sumbu badan (S)
Hasil pengukuran kelendutan penampang, diperoleh: b1 = 74,6 mm
b2 = 78,5 mm
3) Ukuran
a. Panjang batang (l)
Hasil pengukuran panjang batang, diperoleh : l1 = 12,057 m
l2 = 12,061 m
l3 = 12,063 m
Panjang rata-rata
12,057 + 12,061 + 12,063
lav =
3
= 12,060 m
Penyimpangan panjang = lav – l
= 12060 – 12000
= 60 mm < 70 mm
Batas toleransi panjang batang 70 mm memenuhi.
B1.02.2014 l.06.D-12
b. Berat batang (M)
Hasil penimbangan berat sampel, diperoleh : Ms = 677,4 kg/batang
Penyimpangan berat =
Ms - l . M
x 100%
l .M
677, 4 12 . 58,5
= x 100%
12 . 58,5
= -3,50% < 4%
c. Penampang
Tinggi badan (h)
Hasil pengukuran tinggi badan penampang, diperoleh: h1 = 352,0 mm
h2 = 351,7 mm
h3 = 350,5 mm
B1.02.2014 l.06.D-13
Tebal badan rata-rata
9,6 + 9,6 + 9,2
t1av =
3
= 9,47 mm
Penyimpangan tebal badan = t1-av – t1
= 9,47 – 9,0
= 0,47 mm < ± 0,7 mm
Batas toleransi tebal badan ± 0,7 mm memenuhi.
B1.02.2014 l.06.D-14
Penyimpangan tebal sayap = t2-av – t2
= 15,5 – 15,0
= 0,5 mm < ± 1,0 mm
Batas toleransi tebal sayap ± 1,0 mm memenuhi.
B1.02.2014 l.06.D-15
6. Kesimpulan
Hasil pengukuran dan pemeriksaan terhadap sampel baja profil I-beam yang
berlabel I 350 x 250 dengan kelas baja Bj P 41 dan panjang 12 meter, sebagai
berikut:
1) Sifat tampak : tidak ada : serpihan, lipatan, retakan, gelombang dan cerna
yang dalam, kecuali berkarat ringan. (memenuhi sifat tampak).
2) Bentuk Penampang:
a. Kesikuan: penyimpangan kesikuan rata-rata 0,8 mm dengan toleransi
penyimpangan maksimum 2%b atau 3,0 mm (memenuhi kesikuan).
3) Ukuran
a. Panjang batang: panjang batang rata-rata 12,060 m atau selisih 60 mm
dari panjang yang telah ditetapkan dengan batas toleransi +70 mm
(memenuhi unsur panjang).
b. Berat: berat per batang 677,4 kg dan penyimpangan berat -3,50% dengan
batas toleransi maksimum ± 4%. (memenuhi unsur berat).
c. Penampang:
a) Tinggi badan: tinggi badan rata-rata 351,4 mm atau selisih 1,4 mm
dari tinggi badan yang telah ditetapkan dengan batas toleransi ± 2,0
mm. (memenuhi unsur tinggi badan).
b) Tebal badan: tebal badan rata-rata 9,47 mm atau selisih 0,47 mm dari
tinggi badan yang telah ditetapkan dengan batas toleransi ± 0,7 mm.
(memenuhi unsur tebal badan).
B1.02.2014 l.06.D-16
c) Lebar sayap: lebar sayap rata-rata 151,7 mm atau selisih 1,7 mm dari
tinggi badan yang telah ditetapkan dengan batas toleransi ± 2,5 mm.
(memenuhi unsur lebar sayap).
d) Tebal sayap: tebal sayap rata-rata 15,5 mm atau selisih 0,5 mm dari
tinggi badan yang telah ditetapkan dengan batas toleransi ± 1,0 mm.
(memenuhi unsur tebal sayap).
Hasil pemeriksaan tersebut membuktikan bahwa sampel baja profil I-beam yang
berlabel I 350 x 250 memenuhi persyaratan mutu berdasarkan SNI 07-0329-
2005
B1.02.2014 l.06.D-17