You are on page 1of 12

Tugas Endokrinologi

“ Melatonin ”

Oleh :
Baiq Isti Hijriani
NPM. 173112620120112

Fakultas Biologi
Program Studi Biologi Medik
Universitas Nasional Jakarta
2018
Melatonin
A. Pengertian Melatonin
Melatonin (melatonin, N-acetyl-5-methoxytryptamine) adalah hormon
neurotropik dengan gugus antioksidan indolamina, yang disintesis oleh kelenjar pineal
yang terletak di dalam otak dari senyawa asam amino triptofan.

Gambar 1. Struktur Kimia Melatonin


Melatonin berperan dalam berbagai proses fisiologis seperti ritme biologis,
regulasi tekanan darah, onkogenesis, retina, reproduksi, ovarium, sistem kekebalan dan
diferensiasi osteoblas. Tranduksi sinyal pada lintasan melatonin meningkatkan rasio
enzim antioksidan seperti superoksida dismutase, peroksidase, glutathion dan meredam
enzim prooksidan seperti nitrogen monoksida sintase dan liposigenase. Melatonin
membantu mengendalikan siklus tidur dan bangun tidur. Melatonin dalam jumlah
sangat kecil ditemukan dalam makanan seperti daging, biji-bijian, buah-buahan, dan
sayuran. Anda juga dapat membelinya sebagai suplemen.

B. Aktivitas Melatonin
Melatonin diketahui memiliki aktivitas sebagai antioksidan, antimitotik,
antiestrogenik, pro diferensiasi dan anti metastatik, modulasi sistem imun, pengatur
ritme tidur dan ritme sirkadian, maturasi sistem reproduksi. Efek antikanker terjadi
melalui modulasi hormon dan sistem imun yang mempengaruhi proliferasi dan
metastasis sel kanker.

C. Pembentukan Melatonin
Melatonin merupakan hormon yang disintesis dan disekresikan oleh kelenjar
pineal, sebuah kelenjar yang berukuran sekitar 1 cm, terletak pada midline, melekat
pada ujung posterior dari third ventricle di otak. Secara histologis, kelenjar pineal
tersusun oleh pinealocytes dan sel-sel glial. Melatonin disekresikan langsung ke dalam
sirkulasi dan didistribusikan ke seluruh tubuh. Melatonin juga disekresikan ke dalam
cairan cerebrospinal melalui pineal recess, mencapai konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan melatonin pada serum.
1. Sintesis Melatonin
Melatonin (N-asetil-5-metoksitriptamin) merupakan hormon indolamin yang
disintesis dari asam amino L-triptofan terutama di kelenjar pineal dan beberapa
jaringan ekstra pineal seperti gastrointestinal dan limfosit. Pada manusia, kelenjar
pineal terletak di sistem saraf pusat, tepatnya di belakang ventrikel III, dibentuk
oleh 2 tipe sel utama yaitu pinealosit dan neuroglial. Pinealosit berperan dalam
sekresi indolamin (melatonin) dan peptida (seperti arginin vasotosin). Melatonin
pertama kali diidentifikasi dari ekstrak kelenjar pineal sapi pada tahun 1959.
Biosintesis melatonin dimulai dari konversi triptofan menjadi
5hidroksitriptofan dengan bantuan enzim triptofan hidroksilase, selanjutnya 5-
hidroksitriptofan akan di dekarboksilasi menjadi serotonin oleh enzim
5hidroksitriptofan dekarboksilase. Melatonin akan di sintesis dari serotonin
dengan bantuan 2 enzim yaitu arilalkilamin N-asetiltransferase yang akan merubah
serotonin menjadi N-asetil serotonin, dan hidroksiindol-O-metiltransferase yang
akan merubah N-asetil serotonin (AA-NAT) menjadi N-asetil-5hidroksi triptamin
(melatonin). Kedua enzim ini banyak terdapat di kelenjar pineal.

Gambar 2. Biosintesis Melatonin


Keterangan: Triptofan diubah menjadi 5hidroksitriptofan oleh enzim triptofan
hidroksilase. 5hidroksitriptofan didekarboksilasi menjadi serotonin oleh enzim 5-
hidroksitriptofan dekarboksilase. Serotonin diubah menjadi N-asetil serotonin
(AANAT) oleh enzim arilalkilamin N-asetiltransferase dan N-asetil serotonin
diubah menjadi N-asetil-5hidroksi triptamin (melatonin) oleh enzim hidroksiindol-
O-metiltransferase.

2. Sekresi Melatonin
Kelenjar pineal mamalia memiliki reseptor neuroendokrin. Impuls cahaya dari
retina akan disampaikan ke kelenjar pineal melalui nukleus suprachiasmaticus di
hipotalamus melalui sistem saraf simpatis dengan norepinefrin sebagai
neurotransmiter. Efek pada kelenjar pineal adalah pada pengaturan sintesis dan
sekresi melatonin. Sintesis dan sekresi melatonin distimulasi oleh suasana gelap
dan diinhibisi oleh suasana terang. Selama ada cahaya, fotoreseptor di retina akan
mengalami hiperpolarisasi yang akan menghambat sekresi norepinefrin. Sistem
retinohipotalamus-pineal akan dihambat sehingga melatonin disekresi dalam
jumlah yang sangat sedikit. Pada saat tidak ada cahaya, fotoreseptor mensekresi
norepinefrin yang akan mengaktivasi sistem retino-hipotalamus-pineal. Reseptor
alfa dan beta adrenergik bertambah di glandula pinealis. Kontak antara
norepinefrin dan reseptornya akan mengaktivasi enzim arilalkilamin N-
asetiltransferase (AA-NAT). Enzim inilah yang akan menginisiasi sintesis
melatonin dan sekresinya. Melatonin selanjutnya akan masuk ke aliran darah
melalui difusi pasif. Pada manusia, peningkatan sekresi melatonin segera terjadi
pada saat onset gelap dan mencapai puncaknya pada tengah malam (antara jam 2
sampai jam 4), kemudian secara bertahap akan mengalami penurunan. Konsentrasi
melatonin serum sangat dipengaruhi oleh usia. Bayi kurang dari tiga bulan
mensekresi sedikit melatonin, dan akan meningkat pada bayi yang lebih besar dan
mencapai puncaknya pada anak usia 1-3 tahun (325 pg/mL). Pada usia ini mulai
terbentuk ritme sirkadian dimana sekresi di siang hari lebih kecil dibanding malam
hari. Setelah usia 3 tahun, sekresi melatonin mulai menurun secara bertahap
sehingga pada manusia dewasa muda, rata-rata konsentrasi melatonin serum
hanya 10-60 pg/mL saja.
Gambar 3. Konsentrasi Melatonin Pada Berbagai Usia

D. Fungsi Hormon Melatonin


Hormon melatonin berperan penting dalan pengaturan ritme Circadian, sistem
immune, dan sebagai antioksidan.
1. Ritme Circadian
Signal hormon melatonin membentuk sistem yang mengatur siklus bangun dan
tidur. Secara kimiawi, hormon melatonin menyebabkan rasa kantuk dan
menurunkan suhu tubuh. Mekanisme ini bekerjasama dengan komponen parakrin
dari sistem saraf pusat, khususnya SCN, dalam mengatur siklus harian. Produksi
melatonin oleh glandula pineal dihambat oleh cahaya dan diinduksi oleh gelap
(tanpa cahaya), sehingga hormon melatonin sering disebut sebagai darkness
hormone. Hormon ini aktif di sore hari, dan disebut sebagai Dim Light Melatonin
Onset (DLMO). Sekresi melatonin dan konsentrasinya didalam darah paling tinggi
pada tengah malam, kemudian menurun secara gradual pada setiap jamnya. Variasi
konsentrasi melatonin berbeda pada setiap individu, berdasarkan Chronotype-nya.
Perlakuan over eluminasi dapat mengurangi konsentrasi melatonin secara
signifikan. Cahaya biru bersifat supresif terhadap melatonin. Perlakuan dengan
menggunakan google penghalang warna biru dapat mencegah penurunan hormon
melatonin dan memberikan efek lebih cepat tidur dalam waktu yang lebih lama.
2. Sistem immune
Efek immunologis yang positif ditunjukkan oleh adanya afinitas reseptor
melatonin yang tinggi, yaitu MT1 dan MT2 yang diekspresikan dalam sel
immunokompeten. Melatonin mempunyai kemampuan untuk meningkatkan
produksi sitokin sebagai pertahanan dari immunodefisiensi. Melatonin juga
berperan dalam melawan penyakit akibat infeksi, baik yang disebabkan oleh virus
maupun bakteri. Melatonin endogenous dan limfosit manusia saling berinteraksi
dalam produksi Interleukin-2 (IL-2) dan ekspresi reseptor IL-2.. Hal ini
menunjukkan hormon melatonin terlibat dalam mekanisme limfosit T untuk
melawan antigen. Pada saat bergabung dengan kalsium, melatonin berperan sebagai
immunostimulator.
3. Antioksidan
Hormon melatonin merupakan molekul antioksidan yang kuat. Penelitian
tentang ini berkembang sejak tahun 1993. Melatonin sebagai antioksidan
memungkinkan pergerakan melalui membrane sel dan blood brain barrier.
Melatonin sebagai ‘pembersih’ ion OH-, O2- dan NO mempunyai mekanisme yang
berbeda dengan antioksidan yang lain. Melatonin tidak mengalami siklus redoks,
yaitu kemampuan suatu molekul untuk mengalami oksidasi dan reduksi secara
berulang-ulang. Melatonin setelah mengoksidasi, tidak dapat direduksi kembali ke
bentuk awal, sebab melatonin yang bereaksi dengan radikal bebas membentuk
metabolit yang stabil, sehingga disebut sebagai antioksidan terminal. Metabolit
pertama yang dihasilkan dalam Melatonin Antioxidant Pathtway (MAP) adalah
AFMK dan mengekskresikan 6-hidroxymelatonin sulfat. Molekul AFMK mampu
menetralisasi 10 ROS/RNS (Rective Oxygen Species/Reactive Nitrogen Species)
yang dapat menyebabakan luka pada otak. Pembentukan metabolit dalam proses
MAP akan terus berlangsung hingga didapatkan metabolit kuartener dan prosenya
secara keseluruhan disebut sebagai Free Radical Scavenging Cascade. Melatonin
mampu melindungai kerusakan DNA nuklear dan DNA mitokondrial dari beberapa
karsinogen.dengan cara menghentikan mekanisme yang dapat menyebabkan
kanker, yaitu menghalangi sekresi hormon yang dapat memacu pertumbuhan sel
kanker.
E. Dampak Hormon Melatonin
1. Kelebihan hormon melatonin akan menyebabkan:
- menyebabkan lesu,
- gangguan hati,
- gangguan mata,
- kelelahan,
- disorientasi,
- pikiran dan perilaku
psikotik,
- kebingungan,
- mengantuk,
- gangguan berbicara,
- gemetar,
- sakit kepala dan pusing.
2. Kekurangan hormon melatonin akan menyebabkan:
- kesulitan tidur atau insomnia,
- tidur tidak nyenyak,
- pembesaran prostat,
- depresi,
- kelelahan,,
- siklus haid tidak teratur,
- gelisah,
- sindrom premenstruasi (PMS),
- katarak,
- kolesterol tinggi,
- tekanan darah tinggi,
- gangguan irama jantung (aritmia).

F. Peranan Melatonin Pada Mekanisme Tidur


Sleep-wake cycle pada manusia mengikuti ritme sirkadian yang diatur oleh
suprachiasmatic nucleus (SCN) yang terletak di hipotalamus anterior pada otak. SCN
sering disebut sebagai master circadian clock of the body karena perannya dalam
mengatur semua fungsi tubuh yang berhubungan dengan ritme sirkadian termasuk core
body temperature, sekresi hormon, fungsi kardio-pulmoner, ginjal, gastrointestinal, dan
fungsi neurobehavioral. Mekanisme molekuler dasar dimana neuron pada SCN
mengatur dan mempertahankan ritmenya adalah melalui autoregulatory feedback loop
yang mengatur produk gen sirkadian melalui proses transkripsi, translasi, dan
posttranslasi yang kompleks. Penyesuaian antara ritme sirkadian internal 24 jam
dengan kondisi lingkungan dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama cahaya,
aktivitas fisik, dan sekresi hormon melatonin oleh kelenjar pineal. Fotoreseptor pada
retina yang terlibat dalam ritme sirkadian berbeda dengan fotoreseptor yang berfungsi
dalam pengelihatan (rod dan cone). Secara spesifik, suprachiasmatic nucleus (SCN)
menerima input dari sel ganglion pada retina yang mengandung fotopigmen yang
disebut melanopsin melalaui retino-hypothalamic pathway (RH tract) dan beberapa
melalui lateral geniculate nucleus. Sinyal tersebut kemudian melewati paraventricular
nucleus (PVN), hindbrain, spinal cord, dan superior cervical ganglion (SCG) menuju
ke reseptor noradrenergic (NA) pada kelenjar pineal. Aktivitas yang dipengaruhi oleh
sinyal ini adalah N-acetyltransferase (NAT) yang merupakan enzim yang mengatur
sintesis melatonin dari serotonin, dimana aktivitas NAT akan meningkat 30-70 kali
dalam keadaan tidak adanya cahaya.
Sekresi melatonin mulai meningkat pada malam hari, sekitar 2 jam sebelum jam
tidur normal, kemudian terus meningkat selama malam hari dan mencapai puncak
antara pukul 02.00-04.00 pagi. Setelah itu, sekresi melatonin akan menurun secara
gradual pada pagi hari dan mencapai level yang sangat rendah pada siang hari.

Gambar 4. Produksi Melatonin Dalam Berbagai Waktu


Sepanjang hari, suprachiasmatic nucleus (SCN) secara aktif memproduksi arousal
signal yang mempertahankan kesadaran dan menghambat dorongan untuk tidur. Pada
malam hari, sebagai respon pada keadaan gelap, terjadi feedback loop pada SCN yang
diawali dengan pengiriman sinyal untuk memicu produksi hormon melatonin yang
menghambat aktivitas SCN. Melatonin dapat memicu tidur dengan cara menekan wake
promoting signal atau neuronal firing pada SCN. Di samping itu, melatonin dapat
mengatur wake-sleep cycle melalui mekanisme termoregulator dengan menurunkan
core body temperature. Efek yang paling dapat dijelaskan dari peranan melatonin dalam
mengatur mekasnisme tidur adalah menurunkan sleep onset latency melalui sleep-
switch model.
Secara anatomi dan fisiologis ditemukan adanya inhibisi mutual pada aktivitas
pemicu tidur pada hypothalamic ventrolateral preoptic nucleus dan aktivitas pemicu
terjaga pada locus coeruleus, dorsal raphe, dan tuberomammillary nuclei, sistem yang
dapat mengatur sleep switching. SCN dapat mempengaruhi kedua subsistem ini melalui
ventral subparaventricular zone menuju ke hypothalamic dorsomedial nucleus, dimana
berbagai fungsi sirkadian diregulasi. Proyeksi dari dorsomedial nucleus menuju
ventrolateral preoptic nucleus dapat memicu tidur, sedangkan proyeksi menuju lateral
hypothalamus berhubungan dengan aktivitas yang terjadi dalam keadaan terjaga.
Melatonin dapat mempengaruhi switching mechanism ini dan mempercepat sleep
onset melalui reseptor-reseptor yang banyak terdapat pada SCN. Sedangkan peranan
melatonin dalam sleep maintenance tergantung pada durasi dan tingkat desensitisasi
reseptor serta ketersediaan melatonin dalam sirkulasi selama sleep period.

Gambar 5. Diagram Mekanisme Sintesis Melatonin


G. Sumber Alami Melatonin
Biasanya melatonin diperlukan untuk mengatasi susah tidur. Terdapat beberapa
bahan makanan yang ternyata mengandung melatonin alami, yaitu:
a. Cherry
Cherry adalah salah satu buah yang mengandung melatonin alami. Buah ini
akan membantu mengembalikan tidur nyenyak seseorang. Jika mengalami
masalah tidur, cobalah unruk mengonsumsi cherry satu jam sebelum tidur.
b. Pisang
Potassium dan magnesium dalam pisang dapat membantu merilekskan otot
tubuh. Ketika tubuh merasa rileks, tidur akan lebih nyenyak. Selain itu, pisang juga
mengandung amino acid L-tryptophan, sebuah bahan yang akan menghasilkan 5-
HTP di otak. 5 HTP akan diubah menjadi hormon serotonin dan melatonin secara
alami.
c. Susu hangat
Susu hangat dapat membantu mengatasi tidur dan merelakskan tubuh sebelum
tidur. Kombinasi susu putih dan buah pisang akan membantu meningkatkan
produksi 5 HTP yang pada akhirnya akan menghasilkan melatonin di dalam tubuh.
d. Oatmeal
Sarapan pagi dengan oatmeal dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dan
jarang mengalami insomnia.
e. Roti
Kandungan karbohidrat dalam makanan dapat memicu produksi hormon insulin
dalam tubuh. Insulin penting dalam produksi melatonin karena memungkinkan
triptophan untuk lebih mudah mencapai otak dan menghambat produksi asam
amino tirosin yang mengirimkan sinyal “bangun” ke otak. Pastikan Anda tidur
dengan kondisi kenyang sehingga tubuh tidak resah dan terganggu saat tidur.
f. Almond
Almond kaya akan magnesium yang diperlukan untuk mendapatkan tidur yang
berkualitas. Tubuh dengan kandungan magnesium yang terlalu rendah akan lebih
sulit tertidur.
g. Kacang Kenari
Kenari merupakan sumber triptofan alami, yaitu asam amino yang membantu
produksi serotonin dan melatonin dalam tubuh.
h. Kale
Sayuran berdaun hijau seperti kale yang kaya akan kalsium membantu otak
menggunakan triptofan untuk memproduksi melatonin. Bayam dan sawi hijau juga
dapat menjadi pilihan yang sama baiknya.
i. Tuna
Ikan seperti tuna, salmon, halibut kaya akan vitamin B6 yang dibutuhkan tubuh
untuk memproduksi melatonin dan seratonin. Bawang putih dan kacang pistachio
juga tinggi kandungan vitamin B6 nya.
Daftar Pustaka

Ni Luh Putu Ayu Maha Iswari dan Anak Ayu Sri Wahyuni. Melatonin Dan Melatonin Receptor
Agonist Sebagai Penanganan Insomnia Primer Kronis. Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
Yurika Sandra. 2011. Melatonin Dan Kanker Payudara. Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI. Majalah Kesehatan PharmaMedika.
Jurnal Vol.3, No.2
Anonim. 2011. Melatonin Dan Kaitannya Dengan Tidur. Dapat dilihat pada:
https://tidurlelap.wordpress.com/2011/05/02/melatonin-dan-kaitannya-dengan-tidur/.
Diakses pada Selasa, 10 April 2018
Anonim. 2015. Melatonin Membantu Masalah Tidur. Dapat dilihat pada:
https://meetdoctor.com/article/melatonin-membantu-masalah-tidur#/page/1. Diakses
pada Selasa, 10 April 2018
Novia Akmaliyah. Melatonin Hormon Pemicu Kantuk. Dapat dilihat pada:
lagizi.com/melatonin-hormon-pemicu-kantuk/. Diakses pada Selasa, 10 April 2018
Harmin Adijaya. 2012. Hormon Melatonin. Dapat dilihat pada:
http://mimetakamine.blogspot.co.id/2012/12/hormon-melatonin.html. Diakses pada
Selasa, 10 April 2018

You might also like