You are on page 1of 12

Oleh:

Nama : Anggreini Siregar


Fiqih Harisyah Mahdi
Jaridatul Muniroh
Nihayah Husna
Shafwani Nurin
Kelas : XII IPA 4

T.P. 2016/2017
Madrasah Aliyah Negeri
1
Medan
A. Judul : Membuat Kipas Angin Sederhana

B. Tujuan : 1) Pemanfaatan daur ulang


2) Syarat untuk Ujian Nasional

C. Alat dan Bahan:


a. Bahan Elektronik
1) Dynamo 6V D
2) Saklar on/off
3) Wayar
4) Timah
5) Jack Input
6) Soket Input
7) Baterai 3,7V
8) Charger
b. Bahan Material
1) Triplex uk. 25 x 20 cm
2) Mur
3) Baut
4) Baling-baling kipas
5) Isolasi
6) Lem plastic
7) Pipa bulat
8) Elbow
9) Pen
c. Peralatan Praktikum
1) Solder
2) Obeng
3) Bor
4) Gunting

D. Teori
a) Rangkaian Listrik

Rangkaian Listrik

Ada dua jenis rangkaian listrik. Jenis rangkaian tersebut bergantung pada bagaimana bagian-bagian
rangkaian (sumber tegangan, kawat penghubung, dan hambatan-hambatan) disusun. Rangkaian
tersebut adalah rangkaian seri dan paralel.

1. Rangkaian seri

Mungkin kamu pernah memasang lampu dekorasi untuk penjor peringatan hari kemerdekaan.
Jika salah satu lampu tersebut putus, semua lampu mati, dan biasanya kamu kesulitan mencari
lampu mana yang putus. Lampu-lampu tersebut dirangkai secara seri.
Rangkaian Seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Baterai
dalam senter umumnya disusun dalam rangkaian seri.

Pada rangkaian seri, hanya terdapat satu lintasan arus listrik. Bagian rangkaian dipasang secara
berurutan, tanpa ada percabangan. Perhatikan diagram rangkaian seri pada Gambar dibawah

Dalam rangkaian seri, hanya ada satu jalan untuk arus listrik

2. Hambatan pengganti dalam rangkaian seri

Kita dapat mengganti beberapa hambatan yang dirangkai secara seri dengan sebuah hambatan.
Sebagai contoh, R1, R2, dan R3 dalam Gambar dibawah . dapat kita ganti dengan Rs. Kita akan
mencari besar Rs.

Hambatan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan sebuah hambatan, yaitu Rs.

Kamu mengetahui bahwa jumlah beda potensial pada tiap-tiap hambatan sama dengan beda
potensial sumber tegangan. Sesuai Gambardi atas , maka:

VAB = VAX + VXY + VYB

Sesuai dengan hukum Ohm, yaitu V = I × R, persamaan di atas dapat ditulis:

I × RS = I × R1 + I × R2 + I × R3

Karena I di mana-mana besarnya sama, maka:

Rs = R1 + R2 + R3

Secara umum, jika terdapat rangkaian seri dengan n buah hambatan yang besarnya R1, R2, R3, ... Rn,
maka hambatan penggantinya adalah:
3. Rangkaian paralel

Apa yang terjadi jika lampu-lampu di rumahmu dirangkaikan seri? , begitu salah satu lampu mati,
maka lampu yang lain juga akan padam. Untungnya berbagai peralatan listrik di rumahmu
terhubung secara paralel. Rangkaian paralel terdiri atas beberapa cabang arus.

Hambatan R1, R2, dan R3 dihubungkan secara paralel.

Perhatikan rangkaian paralel pada Gambar di atas. Arus listrik terpisah menjadi tiga, mengalir pada
tiap cabang.

Rangkaian listrik paralel adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal
dari sumber yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel.

Jika kuat arus pada tiap cabang dijumlahkan, maka besarnya sama dengan kuat arus sebelum
memasuki cabang. Ini merupakan bunyi dari Hukum I Khirrchoff, persamaannya dapat dituliskan
sebagai berikut.

Jika persamaan di atas diperluas untuk setiap cabang dalam rangkaian, maka akan berlaku kuat
arus yang memasuki titik cabang sama dengan kuat arus yang meninggalkan titik cabang. Jika
kenyataan ini diterapkan pada titik cabang A, maka akan berlaku seperti berikut.

I masuk ke titik cabang A = I keluar dari titik cabang A

atau

I = I1 + I2 + I3 + I4

4. Hambatan pengganti dalam rangkaian paralel

Beberapa hambatan yang dirangkaikan secara paralel dapat kita ganti dengan satu hambatan
pengganti. Berapa besar hambatan pengganti dalam rangkaian paralel? Perhatikan tiga
hambatanmyang dirangkaikan paralel padamGambar ini
Arus yang masuk cabang (Iin) sama dengan arus yang keluar (Iout).

Dalam rangkaian tersebut berlaku hubungan kuat arus sebagai berikut.

I = I1 + I2 + I3 + I4

Sesuai dengan hukum Ohm, persamaan tersebut dapat ditulis:

Seperti yang kamu amati dalam Kegiatan 4, beda potensial antara ujung-ujung hambatan pada
rangkaian paralel besarnya sama dengan beda potensial sumber, atau

V = VAB = VCD = VEF . Akibatnya persamaan di atas dapat ditulis:

Persamaan di atas dapat diperluas untuk mencari hambatan pengganti R1, R2, R3, ..., Rn yang
dirangkaikan paralel. Hambatan pengganti dapat diperoleh dari persamaan berikut.

dengan Rp = hambatan pengganti paralel ........................ Ω


5. Rangkaian campuran seri dan paralel

Dalam rangkaian yang kompleks, seperti rangkaian pada perangkat elektronik, kamu dapat
menjumpai rangkaian yangbbterdiri dari gabungan rangkaian seri dan paralel. Untuk menghitung
hambatan penggantinya kamu cari dulu hambatan pengganti R1, R2, dan R3 yang terangkai secara
paralel. Rangkaian selanjutnya dapat disederhanakan menjadi rangkaian seri.

(a) R1, R2, dan R3 terangkai paralel, dengan hambatan pengganti Rp, (b) Hambatan pengganti
totalnya adalah rangkaian seri Rp dengan R4.

b) Motor Listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang mengubah energi listrik menjadi
energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan untuk, misalnya, memutar impeller pompa, fan atau
blower, menggerakan kompresor, mengangkat bahan, dan lain sebagainya. Motor listrik digunakan
juga di rumah (mixer, bor listrik, fan atau kipas angin) dan di industri. Motor listrik dalam dunia
industri seringkali disebut dengan istilah “kuda kerja” nya industri sebab diperkirakan bahwa motor-
motor menggunakan sekitar 70% beban listrik total di industri.

Prinsip Kerja Motor Listrik

Prinsip kerja motor listrik pada dasarnya sama untuk semua jenis motor secara umum :

 Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya

 ika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi
loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang
berlawanan.

 Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/ torque untuk memutar kumparan.

 Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan.

Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor
listrik. Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/ torque sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok (BEE India, 2004) :

 Beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban dengan
torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement konstan.
 Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan
kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan
(torque bervariasi sebagai kwadrat kecepatan).

 Beban dengan energi konstan adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan
berbanding terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.

Prinsip kerja motor listrik dapat dijelaskan dengan lebih jelas melalui gambar berikut :

Prinsip kerja motor listrik

Jenis-jenis motor listrik

Tipe atau jenis motor listrik sekarang sangat beragam, namun dari sekian banyak tipe yang ada di
pasaran, sejatinya motor listrik hanya memiliki 2 komponen utama,
yaitu stator dan rotor. Stator adalah bagian motor listrik yang diam dan rotor adalah bagian motor
listrik yang bergerak (berputar). Sedangkan berdasarkan sumber tegangan, motor listrik di bagi
menjadi 2 lagi, yaitu motor listrik AC (Alternating Current) dan motor listrik DC (Direct Current).

Untuk penjelasan mendalam, bahwasannya, dari kedua jenis motor tersebut (AC dan DC) dibagi lagi
menjadi beberapa varian dan struktur, lebih jelasnya lihat detail gambar di bawah ini :

Gambar 1. Klasifikasi Motor Listrik


Mari kita telaah lebih dalam, dan penjelasan singkat dari klasifikasi motor listrik dari diagram diatas :

1. Motor Listrik AC (Alternating Current)

Motor listrik AC adalah sebuah motor yang mengubah arus listrik menjadi energi gerak maupun
mekanik daripada rotor yang ada di dalamnya. Motor listrik AC tidak terpengaruh kutub positif
maupun negatif, dan bersumber tenaga listrik.

sedangkan berdasarkan sumber daya nya , motor listrik AC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya
sinkron dan sumber daya induksi

A. Sumber daya sinkron

Motor yang menggunakan sumber daya sinkron, juga bisa disebut sebagai motor serempak. Disebut
motor sinkron karena, putaran motor sama dengan putaran fluk magnet, sesuai dengan persamaan :

Fe = nr.P / 120

Keterangan :
nr = kecepatan putar rotor = kecepatan medan magnet (rpm)
Fe = Frekuensi Listrik (50 Hz - 60Hz)
P = Jumlah kutub

note : rotor yang ada di dalam motor daya sinkron, tidak dapat berputar meskipun sudah dihubungkan
dengan sumber tegangan listrik, biasanya harus menggunakan alat bantu mesin lain, sebagai pemicu
torsi awal.

Prinsip Kerja Motor Sinkron

Disini saya akan menjelaskan prinsipi kerja motor sinkron secara


sederhana dan mudah dimengerti dan sesuai dengan buku yang
dikarang oleh Ismail Muchsin., ST. MT. Menurut buku tersebut, prinsip
kerja motor sinkron ialah, alur listrik yang mengalir dari sumber
langsung menuju medan magnetomoghen yang ada di dalam motor.
Pada mesin tipe ini, medan magnet di letakkan pada stator (disebut
generator kutub eksternal / external pole generator), namun seiring
perkembangan model tipe ini mulai ditinggalkan karena bisa membuat
slip atau kerusakan pada motor dan permasalahan pada pembangkitan
daya tinggi.

Pada mesin motor AC sinkron, akhirnya ditemukan cara baru yaitu, medan magnet di letakkan pada
rotor (internal pole generator) dan tegangan AC dibangkitkan pada rangkaian stator. Tegangan yang
dihasilkan akan membentuk sinusoidal pada mesin sinkron kutub internal pada tiga kumparan stator
yang diset sedemikian rupa dan membentuk sudut 120° derajat.
B. Sumber daya induksi

Motor listrik yang menggunakan sumber daya induksi ini paling banyak di gunakan dan di
kembangkan. Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa motor ini bekerja berdasarkan induksi
medan magnet stator ke statornya, dimana arus motor ini bukan berasal dari sumber tegangan
tertentu, tapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran
rotor dengan medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator.

Prinsip kerja motor AC induksi

Pada dasarnya motor induksi ini bekerja pada medan elektromagnetik dari kumparan stator kepada
kumparan rotor. Karena kumparan stator merupakan rangkaian tertutup, maka akan mengalir arus
listrik di kumparan stator, dan ini akan menimbulkan gaya Lorentz yang cenderung akan menggerakan
kumparan rotor sesuai arah gaya Lorentz tersebut.

Berdasarkan skema diagram diatas, Motor Induksi di bagi lagi menjadi 2 yaitu Motor 1 fasa dan 3 fasa.

B1. Satu Fasa (1-fasa)

Pada dasarnya sih sama, antara motor 1 fasa dengan motor 2 fasa. yang tidak simetris karena pada
kumparan statornya dibuat dua kumparan (yaitu kumparan bantu dan kumparan utama) yang
mempunyai perbedaan secara listrik dimana antara masing-masing kumparannya tidak
mempunyai nilai impedansi yang sama dan umumnya motor bekerja dengan satu kumparan stator
(kumparan utama). Secara prinsip , motor 1 fasa ini tidak bekerja berdasarkan gaya Lorentz melainkan
bekerja berdasarkan gaya medan maju dan gaya medan mundur. Jika salah satu medan di perbesar,
maka rotor akan berputar sesuai dengan arah medan yang diperbesar tersebut. Penjelasan ini dapat
mempelajari teori perputaran medan ganda.

B2. Tiga Fasa (3-fasa)

Sumber 3-fase ini biasanya digunakan oleh motor induksi 3-fase. Motor induksi 3-fase ini mempunyai
kumparan 3-fase yang terpisah antar satu sama lainya sejarak 1200 listrik yang dialiri oleh arus listrik
3-fase yang berbeda fase 1200 listrik antar fasenya, sehingga keadaan ini akan menghasilkan
resultan fluksmagnet yang berputar seperti halnya kutup magnet aktual yang berputar secara
mekanik. Bentuk gambaran sederhana hubungan kumparan motor induksi 3-fase dengan dua kutup
stator.

2. Motor Listrik DC (Direct Current)

Motor listrik DC adalah motor yang penggeraknya berdasarkan sumber tegangan DC (Direct Current)
seperti battery dan accu. Namun secara prinsip masih sama dengan motor AC.

sedangkan berdasarkan sumber daya nya , motor listrik DC dibedakan menjadi 2, yaitu sumber daya
terpisah/ Separately Excited dan sumber daya sendiri / Self Excited.

a) Sumber daya terpisah (Separately Excited)

Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumber terpisah, sehingga motor listrik
DC ini disebut motor DC sumber daya terpisah (separately excited).
b) Sumber daya sendiri (Self Excited)

Adalah jenis motor DC yang sumber arus medan disupply dari sumberyang sama dengan kumparan
motor listrik, sehingga motor listrik DC ini disebut motor DC sumber dayasendiri (self excited). Lebih
dari pada itu, sumber daya sendiri (self excited) terbagi lagi menjadi 3 jenis berdasakan konfigurasi
supplay medan kepada kumparan motor nya yaitu :

1. Motor DC shunt

Pada motor DC shunt gulungan medan (medan shunt) disambungkan secara paralel dengan
gulungan motor listrik. Oleh karena itu total arus dalam jalur merupakan penjumlahan arus
medan dan arus dinamo.

2. Motor DC seri

Pada motor DC seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan gulungan
kumparan motor (A). Oleh karena itu, arus medan sama dengan arus dinamo.

3. Motor DC kompon / gabung

Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan motor listrik.
Sehingga, motor kompon memiliki torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang
stabil.

c)Gaya Gerak Listrik

Gaya gerak listrik adalah beda potensial antara ujung penghantar sebelum dialiri arus listrik. Gaya
gerak listrik (GGL) dengan satuan volt. Gaya gerak listrik adalah merupakan energi yang diberikan pada
setiap muatan listrik untuk bergerak antara dua kutub baterai atau generator. Sebuah elektron-
elektron bermuatan e yang bergerak dari kutub negative ke kutub positif melalui konduktor di luar
baterai dengan gaya gerak listrik sebesar V, akan mendapat energy sebesar e x V joule.

Apabila Sejumlah arus Keluar dari baterai, maka tegangan akan turun, agar tegangan ini tetap ada,
maka harus ada sumber energi. Energi dikeluarkan inilah yang disebut gaya gerak listrik (GGL).

Secara singkat, gaya gerak listrik adalah energi persatuan muatan. Gaya gerak listrik sebuah sumber
ditulis dengan simbol. Jika muatan yang digerakkan itu adalah dQ dan usaha yang dibutuhkan dW,
maka diperoleh hubungan :

Satuan GGL (ε) dapat diperoleh dari hubungan persamaan diatas. Jika anda coba turunkan untuk
mencarinya, anda akan peroleh bahwa satuan GGL adalah J/C atau Volt. Pada saat penghantar
dihubungkan dengan GGL, maka GGL ini ikut dialiri arus listrik (i) sehingga dalam sumber ini timbul
tegangan ini disebut tegangan dalam sumber diberi simbol Vs, menurut hukum Ohm dapat
dinyatakan bahwa :

Sumber GGL ini mengubah energi kimia, mekanik dan bentuk energi lainnya menjadi energi listrik.
Contohnya baterai dan generator.

Pada dasarnya sumber GGL itu segala jenis alat yang muatan positif ama negatifnya terpisah. Kedua
ujung dari alat tersebut di sebut terminal. Muatan positif ya numpuknya di terminal positif, sementara
muatan negatif, tentunya di terminal negatif. Terminal positif namanya anoda. Terminal negatif
namanya katoda

Gaya gerak listrik ini mendorong elektron dari potensial rendah kepotensial tinggi. Didalam sumber
GGL aliran muatan mengalir dari daerah berpotensial rendah kedaerah potensial tinggi.

E. Prosedur Kerja
1) Mempersiapkan bahan dan alat praktikum.
2) Memperhatikan kutub ( + ) dan ( - ) dynamo, kemudian memasang wayar dengan warna yang
berbeda untuk setiap kutub menggunakan solder dan timah.
3) Memasukkan dinamo yang telah terhubung dengan wayar kedalam elbow dan pipa bulat.
4) Memasang pen pada triplex.
5) Melubangi triplex sebagai tempat saklar on/off, soket input,dan pipa penyangga dynamo
dengan menggunakan bor.
6) Memasang soket input, saklar on/off danpipa penyangga ke triplex yang sudah dilubangi.
7) Memasang baling-baling terhadap dynamo dengan menggunakan lem plastic.
8) Memasang kutub ( - ) dynamo pada kutub ( + ) saklar on/off dengan menggunakan solder dan
timah.
9) Memasang kutub ( + ) dynamo pada baterai dan kutub ( - ) saklar pada baterai dengan
menggunakan solder dan timah.
F. Kesimpulan dan Saran

1) Kesimpulan
Kita dapat menggunakan bahan-bahan yang sudah tidak terpakai dalam pembuatan kipas
angin. Dengan menggunakan batrai Hp bekas sebagai sumber energi dari kipas angin, yang
dihubungkan ke dinamo sehingga baling-baling kipas dapat berputar.

2) Saran
Perlu diadakan uji coba lebih lanjut dengan menggunakan lebih banyak bahan terlebih bahan-
bahan yang ada disekitar kita. Agar siswa lebih memahami cara pembuatan kipas. Dan untuk
mendapatkan hasil yang lebih akurat sangat dibutuhkan ketelitian dalam melaksanakan
percobaan, karena sedikit saja kecerobohan yang kita lakukan dapat mengakibatkan
kesalahan dalam hasil akhir

You might also like