Professional Documents
Culture Documents
TINEA KAPITIS
Pembimbing:
dr. Andi Fauziah, Sp.KK
Oleh :
Putri Justicarici N
1102014213
Assalamu’alaikum wr.wb
Puji syukur senantiasa penyusun ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga referat yang
berjudul “Tinea Kapitis” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Wassalamu’alaikum wr.wb
Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Tinea kapitis adalah penyakit yang termasuk kepada mikosis superfisialis
atau dermatofitosis. Infeksi biasanya terjadi pada kulit kepala, alis mata dan bulu
mata dengan kecenderungan menyerang tangkai rambut dan folikel – folikel
rambut yang disebabkan oleh spesies dari genus Microsporum dan Trichophyton.2
Sinonim: Ringworm of the scalp and hair, tinea tonsurans, herpes tonsurans.1
2.2 Etiologi
Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton
dan Microsporum, misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T. mentagrophytes, T.
tonsurans, M. audoinii, M. canis, M. ferrugineum.1
- Microsporum
Kelompok dermatofita yang bersifat keratofilik, hidup pada tubuh manusia
(antropofilik) atau pada hewan (zoofilik). Merupakan bentuk aseksual dari
jamur. Koloni mikrosporum adalah glabrous, serbuk halus, seperti wool atau
powder. Pertumbuhan pada agar Sabouraud dextrose pada 25°C mungkin
melambat atau sedikit cepat dan diameter dari koloni bervariasi 1- 9 cm setelah
7 hari pengeraman. Warna dari koloni bervariasi tergantung pada jenis itu.
Mungkin saja putih seperti wol halus yang masih putih atau menguning sampai
cinamon2
- Tricophyton
Trichophyton adalah suatu dermatofita yang hidup di tanah, binatang atau
manusia. Berdasarkan tempat tinggal terdiri atas anthropophilic, zoophilic, dan
geophilic. Trichophyton concentricum adalah endemic pulau Pacifik, Bagian
tenggara Asia, dan Amerika Pusat. Trichophyton adalah satu penyebab infeksi
pada rambut, kulit, dan kuku pada manusia.2
4
2.3 Patogenesis
Infeksi ektotrik ( diluar rambut )
Infeksinya khas di stratum korneum perifolikulitis, menyebar sekitar
batang rambut dan di batang rambut bawah kutikula dari pertengahan sampai
akhir anagen saja. Sebelum turun ke folikel rambut untuk menembus kortek
rambut. Hifa-hifa intrapilari kemudian turun ke batas daerah keratin, dimana
rambut tumbuh dalam keseimbangan dengan proses keratinisasi, tidak pernah
memasuki daerah berinti. Ujung-ujung hifa-hifa pada daerah batas ini disebut
Adamson’s fringe, dan dari sini hifa berpolifrasi dan membagi menjadi
atrokonidia yang mencapai korteks rambut dan dibawa keatas pada permukaan
rambut. Rambut-rambut akan patah tepat diatas fringe tersebut, dimana
rambutnya sekarang menjadi sangat rapuh sekali. Secara mikroskop hanya
atrokonidia ektotrik yang tampak pada rambut yang patah, walaupun hifa
intrapilari ada juga.3
5
lagi. Rambut mudah patah dan terlepas dari akarnya, sehingga mudah dicabut
dengan pinset tanpa rasa nyeri. Semua rambut di daerah tersebut terserang oleh
jamur, sehingga dapat terbentuk alopesia setempat.1,2
Tempat – tempat ini terlihat sebagai grey patch. Grey patch yang di lihat
dalam klinik tidak menunjukkan batas – batas daerah sakit dengan pasti. Pada
pemeriksaan dengan lampu wood dapat di lihat flouresensi hijau kekuningan
pada rambut yang sakit melampaui batas – batas grey tersebut. Pada kasus –
kasus tanpa keluahan pemeriksaan dengan lampu wood ini banyak membantu
diagnosis. Tinea kapitis yang disebabkan oleh Microsporum audouinii biasanya
disertai tanda peradangan ringan, hanya sekali – sekali dapat terbentuk kerion.2
2. Kerion
Kerion adalah reaksi peradangan yang berat pada tinea kapitis, berupa
pembengkakan yang menyerupai sarang lebah dengan serbukan sel radang
yang padat disekitarnya. Bila penyebabnya Microsporum caniis dan
Microsporum gypseum, pembentukan kerion ini lebih sering dilihat, agak
kurang bila penyebabnya adalah Trichophyto violaceum. Kelainan ini dapat
menimbulkan jaringan parut dan berakibat alopesia yang menetap, parut yang
menonjol kadang – kadang dapat terbentuk.1
6
Gambar 2. Kerion
Dalam hal ini perlu dilakukan irisan kulit untuk mendapatkan bahan
biakan jamur Tinea kapitis juga akan menunjukkan reaksi peradangan yang
lebih berat, bila disebabkan oleh Trichophyton mentagrophytes dan
Trichophyton verrucosum, yang keduanya bersifat zoofilik. Trichophyton
rubrum sangat jarang menyebabkan tinea kapitis, walaupun demikian bentuk
klinis granuloma, kerion , alopesia dan black dot yang disebabkan
Trichophyton rubrum pernah di tulis.1,2
7
Gambar 3. Black dot ringworm
2.5 Diagnosis
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan dengan
lampu wood dan pemeriksaan mikroskopik rambut langsung dengan KOH. Pada
pemeriksaan mikroskopik akan terlihat spora di luar rambut ( ektotriks ) atau di
dalam rambut ( endotriks ).3
8
Ketika diagnosa ringworm dalam pertimbangan, kulit kepala diperiksa di
bawah lampu wood. Jika fluoresensi rambut yang terinfeksi biasa, pemeriksaan
mikroskopik cahaya dan kultur. Infeksi yang disebabkan oleh spesies
microsporum memberikan fluoresensi warna hijau.1
9
- Fistul
2.7 Terapi
1. Terapi topikal
Sampo yang mengandung selenium sulfide 2% yang diterapi pararel
dengan griseofulin, sampo yang mengandung ketoconazole 2%
2. Terapi sistemik
Griseofulvin
Terbinafine
Golongan Azole:
Ketokonazole
Itrakonazole
Flukonazole
Kortikosteroid5
2.8 Prognosis
Proses penyebaran spora jamur mungkin bertahan beberapa bulan
meskipun sedang dilakukan terapi; oleh karena itu sangat perlu untuk terus
memantau keadaan pasien. Penyebab terjadinya kegagalan terapi yang termasuk
didalamnya yaitu reinfeksi, organisme jamur yang relatif tidak sensitif terhadap
obat, absorbsi obat yang tidak terlalu optimal dan kurangnya kepatuhan pasien
karena pengobatan yang lama. T.tonsurans dan Microsporum adalah spesies jamur
yang seringkali pesisten terhadap terapi. Jika jamur masih dapat diisolasi dari lesi
pada kulit yang telah diterapi dengan maksimal, tetapi secara klinis ada
perbaikan, yang direkomendasikan dari keadaan ini adalah terus memberikan
terapi yang sama selama satu bulan lagi.
10
BAB III
KESIMPULAN
Tinea kapitis yang disebut juga Ringworm of the scalp and hair/tinea
tonsurans/herpes tonsurans, adalah penyakit dermatofit yang yang menyerang
kulit kepala dan rambut. Penyakit ini ditandai dengan lesi bersisik, kemerah-
merahan, alopesia dan bila terjadi keadaan klinis yang berat disebut kerion. Secara
klinis tinea kapitis terbagi menjadi tiga bentukan khas yaitu Grey patch ringworm,
kerion dan black dot ringworm.
Penyakit ini disebabkan oleh spesies dermatofita dari genus Trichophyton
dan Microsporum, misalnya T. violaceum, T. gourvilii, T. mentagrophytes, T.
tonsurans, M. audoinii, M. canis, M. ferrugineum.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gambaran klinis, pemeriksaan dengan
lampu wood dan pemeriksaan mikroskopik rambut langsung dengan KOH atau
kultur jamur. Pada pemeriksaan mikroskopik akan terlihat spora di luar rambut
atau di dalam rambut.
Secara garis besar pengobatan Tinea kapitis membutuhkan waktu yang
lama dan ketelatenan pasien. Obat-obat yang digunakan yaitu topikal dan
sistemik. Penggunaan topikal saja akan sulit sekali menyembuhkan penyakit ini,
jadi biasanya preparat topikal dikombinasikan dengan sistemik. Contoh obat
topikal seperti shampoo selenium sulfat, dan ketokonazole sedangkan preparat
sistemik dapat berupa griseovulfn, ketokonazole, terbinafrin dan lain.lain.
Prognosis penyakit ini tergantung keadaan klinis, keparahan, dan
ketelatenan terapi. Terapi yang non adekuat dapat mengakibatkan reaktivasi dari
penyakit ini.
11
DAFTAR PUSTAKA
12