Professional Documents
Culture Documents
Tugas Akpem 2
Tugas Akpem 2
“Seri Pemda: Prinsip-Prinsip Akuntansi Pemda untuk Akun LRA, Akun LO, dan Akun
Neraca”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2, dengan anggota:
No Nama Mahasiswa NPM No. Urut Paraf
Daftar Hadir
1. Bagus Aji Darmawan 1302160304 08
2. Baiq Rien Handayani 1302160239 09
3. Fa’iq Ardia Aji Pradana 1302160036 12
4. Farhan Hadiantoro 1302160298 14
5. Jessy Rosinta Tobing 1302160154 19
KELAS 4 – 02
Puji Syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Dengan taufiq dan hidayah-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Pemerintahan 1 ini dengan baik dan lancar tanpa ada kendala yang berarti serta tepat
waktu.
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah memudahkan dan melancarkan penyusun untuk
menyelesaikan makalah ini
2. Dosen Akuntansi Pemerintahan I penulis, Ali Tafriji Biswan yang telah membimbing
dengan sabar dan ikhlas sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
3. Orangtua yang sudah memberikan yang terbaik dan mendukung dalam
menyelesaikan makalah ini
4. Teman-teman yang sudah memberikan saran, dukungan, dan kritikan kepada
penyusun.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada
makalah ini dan berharap semoga makalah ini dapat memenuhi tugas yang diberikan,
menambah pengetahuan pembaca maupun penyusun sendiri, dan bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
A. TUGAS MATERI PERTEMUAN 2
I. SOAL
Pilih satu Pemda (Kota/Kabupaten) di daerah Anda, lalu uraikan profil singkat, tampilkan
APBD dan jelaskan unsur-unsurnya
Berdasarkan Pemda terpilih tersebut, uraikan definisi dan klasifikasi, pengakuan,
pengukuran/penilaian, dan pengungkapan/penyajian untuk akun-akun LRA, LO, dan
Neraca
Pilih satu BLUD (Kota/Kabupaten) di daerah Anda, lalu uraikan profil, tugas dan fungsi,
dan proses bisnis/layanannya menghasilkan pendapatan apa saja
Data APBD dan BLU hendaknya tahun 2016 dan seterusnya (full accrual)
Kerjakan soal reviu (soal ditulis)
II. JAWABAN
1. Pilih satu Pemda (Kota/Kabupaten) di daerah Anda, lalu uraikan profil singkat, tampilkan
APBD dan jelaskan unsur-unsurnya.
Kota Semarang adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota
metropolitan terbesar kelima di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.
Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai
jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa. Dalam beberapa tahun terakhir,
perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar
langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan
lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin parah. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota
Hendrar Prihadi, S.E, M.M. Kota ini terletak sekitar 466 km sebelah timur Jakarta, atau 312
km sebelah barat Surabaya, atau 624 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).
Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten
Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat. Luas Kota Semarang yaitu 373.67
km2.
“Semarang Kota Perdagangan dan Jasa yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin
Sejahtera”
1
APBD Kota Semarang
2
3
(Sumber: Peraturan Daerah Kota Semarang No.16 Tahun 2016 Tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2017)
a. Pendapatan
Pengakuan pendapatan
Pengukuran pendapatan
Pengungkapan pendapatan
1. Hal-hal yang harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan terkait
dengan pendapatan adalah:
a. Penerimaan pendapatan tahun berkenaan setelah tanggal berakhirnya tahun
anggaran
b. Penjelasan mengenai pendapatan yang pada tahun pelaporan yang
bersangkutan terjadi hal-hal yang bersifat khusus
5
c. Penjelasan sebab-sebab tidak tercapainya target penerimaan pendapatan
daerah
d. Informasi lainnya yang dianggap perlu
1. Beban adalah penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa dalam periode
pelaporan yang menurunkan ekuitas, yang dapat berupa pengeluaran atau konsumsi
aset atau timbulnya kewajiban.
2. Belanja merupakan semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang
mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan
yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah.
3. Beban diklasifikasikan menurut:
a. Klasifikasi beban berdasarkan klasifikasi ekonomi terdiri dari beban pegawai,
beban persediaan, beban jasa, beban pemeliharaan, beban perjalanan dinas,
beban bunga, beban subsidi, beban hibah, beban bantuan sosial, beban
penyusutan, beban transfer, dan beban lain-lain.
b. Klasifikasi belanja berdasarkan kelompok terdiri dari belanja langsung dan
belanja tidak langsung.
1. Kelompok belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak
terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
2. Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait
secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.
c. Kelompok belanja tidak langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari:
1. Belanja pegawai
2. Belanja bunga
3. Belanja subsidi
4. Belanja hibah
5. Belanja bantuan social
6. Belanja bagi hasil kepada provinsi/kabupaten/kota dan pemerintahan desa
7. Belanja bantuan keuangan kepada provinsi/kabupaten/kota dan
pemerintahan desa
8. Belanja tidak terduga
d. Kelompok belanja langsung dibagi menurut jenis belanja yang terdiri dari:
1. Belanja pegawai
2. Belanja barang dan jasa
3. Belanja modal
e. Karena adanya perbedaan klasifikasi belanja menurut Permendagri No.13 Tahun
2006 dan Permendagri No.59 Tahun 2007 dengan yang diatur dalam PP No.71
Tahun 2010, maka entitas akuntansi/pelaporan di lingkungan Pemerintah Kota
Semarang harus membuat konversi untuk klasifikasi belanja yang akan
dilaporkan dalam laporan muka LRA.
f. Setelah dilakukan konversi maka klasifikasi belanja berdasarkan pada klasifikasi
ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi.
g. Klasifikasi belanja berdasarkan klasifikasi ekonomi, organisasi, dan fungsi terdiri
dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Lain-Lain, Belanja Tidak Terduga,
dan Belanja Transfer.
6
b. Terjadinya konsumsi aset. Yaitu saat pengeluaran kas ke pihak lain yang tidak
didahului timbulnya kewajiban dan/atau konsumsi aset nonkas dalam kegiatan
operasional pemerintah.
c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Yaitu pada saat
penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan aset
bersangkutan/berlalunya waktu.
2. Belanja diakui pada saat:
a. Terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah.
b. Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran, pengakuan terjadi pada
saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan.
1. Belanja diukur berdasarkan nilai nominal yang dikeluarkan dan tercantum dalam
dokumen sumber pengeluaran yang sah dan diukur berdasarkan azas bruto.
2. Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan dan menggunakan mata uang
rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan dikeluarkan.
c. Pembiayaan
Definisi pembiayaan
Pengakuan pembiayaan
1. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah.
2. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum
Daerah.
Pengukuran pembiayaan
d. Aset
1. Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah
Kota Semarang sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.
2. Aset diklasifikasikan ke dalam aset lancar dan nonlancar. Suatu aset diklasifikasikan
sebagai aset lancar jika diharapkan segera untuk dapat direalisasikan atau dimiliki
untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan. Aset yang
tidak dapat dimasukkan ke dalam kriteria tersebut diklasifikasikan sebagai aset
nonlancar.
3. Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan
persediaan.
4. Aset nonlancar mencakup aset yang bersifat jangka panjang dan aset tak berwujud.
Aset nonlancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana
cadangan, dan aset lainnya.
Pengakuan aset
1. Aset diakui pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh oleh
Pemerintah Kota Semarang dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal.
2. Aset dalam bentuk piutang atau beban dibayar dimuka diakui ketika hak klaim untuk
mendapatkan arus kas masuk atau manfaat ekonomi lainnya dari entitas lain telah
atau tetap masih terpenuhi, dan nilai klaim tersebut dapat diukur atau diestimasi.
Pengukuran aset
1. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas atau setara kas yang dibayar atau nilai wajar
dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut pada saat perolehan.
e. Kewajiban
1. Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kota Semarang.
2. Kewajiban dikelompokkan ke dalam kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Pengakuan kewajiban
1. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi
akan dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada
8
sekarang, dan perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian
yang dapat diukur dengan andal.
2. Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul.
Pengukuran kewajiban
1. Kewajiban dicatat sebesar jumlah kas yang diharapkan akan dibayarkan untuk
memenuhi kewajiban di masa yang akan datang dalam pelaksanaan kegiatan
Pemerintah Kota Semarang.
f. Ekuitas
1. Ekuitas adalah kekayaan bersih Pemerintah Kota Semarang yang merupakan selisih
antara aset dan kewajiban Pemerintah Kota Semarang.
2. Ekuitas dikelompokkan sebagai berikut:
a. Ekuitas Awal
b. Surplus/Defisit
c. Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Kesalahan Mendasar
d. Koreksi Nilai Persediaan
e. Selisih Koreksi Hasil Penilaian Aset Tetap
f. Lain-Lain
g. Ekuitas Akhir
(Sumber: Peraturan Walikota Semarang No.18 Tahun 2009 Tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Kota Semarang)
3. Pilih satu BLUD (Kota/Kabupaten) di daerah Anda, lalu uraikan profil, tugas dan fungsi,
dan proses bisnis/layanannya menghasilkan pendapatan apa saja.
RSUD PANDAN ARANG KABUPATEN BOYOLALI
VISI
MISI
Menjadi Rumah Sakit yang berorientasi pada pelayanan paripurna dan bermutu bagi seluruh
lapisan masyarakat
Mendukung Boyolali sehat, produktif, dan berdaya saing dalam rangka Boyolali Pro Investasi
Mewujudkan Boyolali yang maju dan lebih sejahtera ditunjang dengan sumber daya manusia yang
profesional, produktif, danberkomitmen serta manajemen mandiri, efektif, dan efisien.
Adapun Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Pandan Arang Kelas C
1. Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Kelas C mempunyai tugas pokok membantu
9
2. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud ayat (1), Rumah Sakit
4. Penjabaran tugas Direktur Rumah Sakit Pandan Arang Kelas C sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) adalah sebagai berikut :
a) merumuskan kebijakan teknis di bidang pelayanan kesehatan;
b) menyusun rencana, program kerja, kegiatan, laporan kinerja, dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas;
c) memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas Rumah Sakit Umum Daerah
Pandan Arang Kelas C;
d) memberi saran, pendapat dan pertimbangan kepada atasan;
e) mendistribusikan tugas, memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan;
f) menyelenggarakan pelayanan medis, penunjang medis dan non medis, asuhan
keperawatan dan pelayanan rujukan;
g) membina dan melaksanakan koordinasi dengan instansi pemerintah dan lembaga lain di
bidang pelayanan kesehatan.
h) melakukan monitoring dan evaluasi kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang
i) Kelas C;
j) membina, mengawasi, dan menilai kinerja bawahan termasuk memberikan DP3.
k) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.
5. Sebagai lembaga pelayanan umum, RSUD Pandan Arang Kabupaten Boyolali
10
A. Alur pelayanan kesehatan secara umum
11
B. Alur pemeriksaan radiologi
12
C. Alur pelayanan MCU
13
4. Kerjakan soal reviu (soal ditulis)
Jawab:
2. Pendapatan akan dicatat dengan azas bruto. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
azas tersebut!
Jawab:
Jawab:
Jawab:
Prinsip Belanja diakui pada saat Beban aset diakui pada saat:
pengakuan terjadinya pengeluaran dari
Rekening Kas Umum Daerah. a. Timbulnya kewajiban;
Khusus pengeluaran melalui b. Terjadinya konsumsi
bendahara pengeluaran, aset;
pengakuannya dilakukan pada c. Terjadinya penurunan
saat pertanggungjawaban atas manfaat ekonomi atau
pengeluaran tersebut disahkan potensi jasa.
oleh unit yang melakukan fungsi
perbendaharaan (BUD) atau oleh
pengguna anggaran (tergantung
kebijakan akuntansi yang
ditetapkan oleh pemda di dalam
peraturan kepala daerah).
Jawab:
Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan pada
periode penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai
pengurang pendapatan.
Akuntansi untuk koreksi kesalahan atas belanja yaitu apabila ada koreksi atas
pengeluaran belanja (penerimaan kembali belanja) yang terjadi di periode berjalan,
akan dibukukan sebagai pengurang di periode yang sama. Apabila koreksi terjadi di
tahun sebelumya namun laporan keuangan tahun tersebut belum diterbitkan, maka
dapat dikurangkan di periode tersebut. Selain itu, apabila koreksi terjadi di tahun
sebelumnya dan laporan keuangan sudah dilaporkan, maka akan dicatat di pos
pendapatan lain-lain LRA.
Aset diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu aset lancar dan nonlancar. Aset
dikategorikan ke aset lancar apabila:
a. diharapkan segera untuk direalisasikan, dipakai, atau dimiliki untuk dijual dalam
jangka waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan,
b. kas atau setara kas.
Selain dua kriteria di atas, aset diklasifikasikan ke aset nonlancar.
8. Pada dasarnya perolehan aset akan dicatat sebesar harga perolehannya (cost).
Jelaskan apa yang dimaksud harga perolehan!
Biaya perolehan aset adalah jumlah biaya yang dikeluarkan oleh entitas dan
diperlukan untuk menyiapkan aset tetap tersebut agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya sebuah aset tetap. Biaya perolehan aset tetap menurut
meliputi:
a. biaya perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi dengan diskon pembelian dan potongan lain
b. biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset sesuai dengan keinginan dan
maksud manajemen. Contoh biaya yang dapat diatribusikan secara langsung
adalah:
biaya penyiapan lahan untuk pabrik
biaya penanganan dan penyerahan awal
biaya perakitan dan instalasi
16
biaya pengujian aset apakah dapat beroperasi dengan baik, setelah dikurangi
hasil penjualan dari produk yang dihasilkan atas pengujian tersebut
komisi profesional
c. estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi aset
9. Apakah pendapatan hibah berupa barang akan dilaporkan di LRA atau di LO?
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Budi. 2014. Buku Seri Akuntansi Pemerintah Akuntansi Pemerintah Daerah.
Tangerang Selatan: Sekolah Tinggi Akuntansi Negara.
Walikota Semarang. 2009. Peraturan Walikota Semarang Nomor 18 Tahun 2009 Tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Kota Semarang. Semarang: Sekretaris Daerah
Kota Semarang
Walikota Semarang. 2016. Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 16 Tahun 2016
Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun
Anggaran 2017. Semarang: Sekretaris Daerah Kota Semarang
17
18