Professional Documents
Culture Documents
Senin Bosen
Senin Bosen
Selain aspek-aspek tersebut, ada juga 2 faktor yang kompleks saling terkait satu sama
lain.Faktor- faktor tersebut yaitu:
1) Faktor Internal, terdiri dari:
• Keterbatasan kualitas sumberdaya manusia nelayan;
• Keterbatasan kemampuan modal usaha dan teknologi penangkapan;
• Hubungan kerja (nelayan pemilik-nelayan buruh) dalam organisasi
penangkapan yang dianggap kurang menguntungankan nelayan buruh;
• Kesulitan melakukan diversifikasi usaha terhadap okupasi melaut;
• Gaya hidup yang dipandang berorientasi ke masa depan
2) Faktor Eksternal
• Kebijakan pembangunan perikanan yang lebih berorientasi pada produktivitas
untuk menunjang pertumbuhan nasional, parsial dan tidak memihak nelayan
tradisional
• Sistem pemasaran hasil perikanan yang lebib menguatz pedagang perantara;
• Kerusakan ekosistem pesisir dan laut karena pencemaran , wilayah darat,
praktek penangkapan dengan bahan kimia pengrusakan terumbu karang, dan
konversi hutan bakau di kawasan pesisir;
• Penggunaan peralatan tangkap yang tidak ramah lingkungan;
• Penegakan hukum yang lemah terhadap perusak lingkungan;
• Terbatasnya tekonologi pengolahan hasil tangkapan pasca tangkap;
• Terbatasnya peluang-peluang kerja di sektor non perikanan yang tersedia di
desa-desa nelayan;
• Kondisi alam dan fluktuasi musim yang tidak memungkinkan nelayan melaut
sepanjang tahun;
• Isolasi geografis desa nelayan yang mengganggu mobilitas barang , jasa,
modal dan manusia.
Kondisi nelayan semakin rentan dengan kemiskinan, oleh karena itu perlu adanya
perhatian yang serius dari pemerintah dan instansi terkait dalam hal pengambilan
kebijakan dan keputusan yang sesuai dengan masalah dan kondisi nelayan.
Tranformasi Pedesaan
Pertama, krisis pangan yang kita alami saat ini menunjukan kepada
kita pelanggaran sistematis dan meluas atas hak asasi petani. Penindasan yang
dialami petani adalah situasi yang dihadapi setiap hari: kami semakin
disingkirkan, termasuk dengan kekerasan, dari tanah kami akan diasingkan
dari sumber daya penghidupan. Kami tidak mendapatkan nafkah yang perlu
untuk hidup bermatabat. Kedaulatan pangan adalah hak manusia atas pangan
yang sehat dan layak secara budaya melalui metode yang bagus dan
berkelanjutan dan hak untuk menentukan system pangan dan pertanian
mereka sendiri.
Target organic
Pemerintah Indonesia telah menetapkan tahun 2010 sebagai tahun "Go
Organic". Kalau pemerintahan Orde Baru sejak 1970 mentransformasikan
pertanian tradisional ke pertanian industrial Iewat revolusi hijau,
pemerintahan SBY harus mentransformasikan yang ada ke pertanian organik
yang berkelanjutan atau agroekologis. Tanah yang di distribusikan melalui
PPAN bisa untuk mengembangkan pertanian organik. Sistem pertanian ini
diyakini dapat mengurangi pemanasan global sebagai alternatif atas pertanian
industrial yang menyebabkan pemanasan global.
Kawasan pesisir memiliki potensi besar sebagai lumbung protein tinggi dari
berbagai jenis ikan dan kerang, potensi ekonomi dan tenaga kerja. Dengan
potensi tersebut selayaknyapembangunan berpangkal daridesa-desa di
kawasan pesisiragar berkembang menjadi desa main dan mandiri dimana
komunitas nelayannya hidup sejahtera. Ironisnya, justru kawasan pesisir
identik dengan kemiskinan, kumuh dan masyarakatnya berpendidikan rendah.
Mereka termasuk sektor yang masih miskin dan terbelakang, baik dari sisi
sosial-ekonominya maupun dari sisi pembangunan infrastruktur.
Ketangguhan perempuan dapat kita lihat pada saat suami tidak dapart melaut
karena berbagai hal seperti:
1) Kebijakan liberalisasi yang berakibat pada naiknya harga BBM
membuat biaya operasional melaut melonjak hingga lebih dari
80%, tak sebanding dengan hasil yang diperoleh. Dengan
kalkulasi ini nelayan di sebagian wilayah pesisir memilih tidak
pergi melaut;
2) Industrialisasi kelautan yang menutup akes wilayah tangkap
nelayan. Dalam berbagai kasus nelayan harus menghadapi
kapling-kapling pengusahaan pesisir oleh swasta sehingga
tidak dapat menangkap ikan di wilayah yang telah di kapling
tersebut;
3) Perubahan iklim yang dikenal dengan cuaca buruk antara lain
angin kencang dan ombak besar sehingga nelayan memilih
untuk menyandarkan perahunya di pelabuhan;
4) Beropersinya pukat harimau (trawl) yang seringkali menim-
bulkan pertikaian antara nelayan dengan trawl ditengah laut
karena memperebutkan ikan;
5) Berkurangnya jumlah ikan di laut akibat penangkapan ikan
secara berlebihan (overfishing) atau migrasi ikan ke laut dalam
sehingga nelayan tidak memperoleh ikan