Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Tatik
Jurnal Tatik
ABSTRAK
Tujuan penelitian yaitu mengembangkan suatu tes diagnostik two-tier multiple-choice
berbasis kemaritiman untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa pada topik atom dan
tabel periodik. Jenis penelitian adalah penelitian Pengembagan dengan tahapan (1)
Tahap Mendefinisi Topik kimia (2) Tahap mengidentifikasi konsep Siswa, (3) Tahap
pengembangan dan validasi. Teknik anlisis data mengunakan metode uji validitas dan
reliabilitas. Hasil uji validitas ahli terhadap 20 butir soal yang dilakukan validator
valid dengan nilai 0,99 dan 3 soal tidak valid. Hasil uji reliabilitas sebesar 0,65.
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
pada subkonsep struktur atom sebesar 22,2%, subkonsep model atom sebesar 22,2%
subkonsep ukuran atom dan massa atom sebesar 26,37%, subkonsep sifat fisis unsur
sebesar 26,4%, subkonsep golongan dan periode sebesar 33,3%, konsep persepsi
tentang atom sebesar 61,1%, subkonsep penyusun atom sebesar 38,9% dan
1
PENDAHULUAN
Ilmu kimia memiliki karakteristik khusus, yaitu sebagian besar berisi tentang
konsep yang bersifat abstrak. Hal ini dapat membuat siswa membentuk suatu
pemahaman pribadi terhadap konsep kimia yang mereka terapkan dalam pelajaran.
menimbulkan pemahaman konsep yang tidak lengkap atau berbeda dari konsep
ilmiah. Persepsi yang dibangun oleh siswa tanpa pemahaman yang lengkap dapat
disebabkan oleh kebinggungan siswa karena berhadapan dengan pelajaran kimia yang
berkaitan satu sama lainnya, sehingga konsep prasyarat harus ditangani dengan benar
kimia sangat penting, karena dengan penguasaan dan pemahaman konsep akan
memudahkan siswa dalam mempelajari kimia (Damayanti, dkk, 2013). Konsep siswa
yang berbeda dengan pengertian ilmiah atau pengertian yang diterima oleh pakar
suatu bidang disebut miskonsepsi (Suparno, 2013). Apabila terjadi miskonsepsi pada
konsep selanjutnya.
Penyebab miskonsepsi pada siswa dalam kimia dapat bersumber dari dua
faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa pengalaman
sehari-hari yang didapat siswa dan faktor eksteral berupa buku teks yang digunakan,
proses pembelajaran, media pembelajaran serta bahasa (Chiu, 2005). Selain dua
faktor penyebab miskonsepsi tersebut miskonsepsi juga dapat disebabkan oleh guru
2
Terdapat beragam cara mendiagnosa keberadaan miskonsepsi salah satunya
merupakan bentuk tes yang lebih efektif dibandingkan soal objektif biasanya dalam
pertama mempunyai kemiripan dengan soal objektif biasa, sedangkan pada tingkat
memberikan manfaat lebih bagi guru (Tan &Treagust, 1999). Tes diagnostik two-tier
ikatan kimia (Tan & Treagust, 1999), larutan elektrolit dan non elektrolit
Topik atom dan tabel periodik unsur memiliki cukup banyak konsep abstrak
seperti pada sub konsep tentang elektron, proton, neutron, isotop, isobar, isoton,
model atom yang bersifat abstrak dan pada sub konsep aturan konfigurasi dan teori
choice untuk mengetahui miskonsepsi siswa. Topik atom dan tabel periodik berkaitan
erat dengan kehidupan sehari-hari, sehingga potensi lokal suatu daerah perlu
dengan kelautan dijadikan suatu ilmu pengetahuan atau sains dikarenakan laut
3
memiliki sumber daya hayati dan non hayati. Nilai kemaritiman menjadi potensi lokal
yang harus diketahui oleh seluruh masyarakat Kepulauan Riau, termasuk siswa
METODE PENELITIAN
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meghasilkan produk baru dan diuji
penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA1 Madrasah Aliyah Negeri (MAN)
Tanjungpinang.
penelitian terbagi tiga, yaitu (1) Tahap mendefinisi topik kimia, pada tahap ini
dilakukan identifikasi topik atom dan tabel periodik berdasarkan kurikulum 2013,
silabus dan buku teks. Kemudian dilanjutkan dengan membuat peta konsep sesuai
dengan topik kimia yang telah diidentifikasi. (2) Tahap mengidentifikasi konsep
langkah, yaitu: penelusuran literatur yang berhubungan, tes beralasan terbuka, Tes
4
objektif beralasan terbuka, 3) Tahap pengembangan dan validasi, pada tahap ini
kemaritiman tahap pertama, kemudian dilanjutkan validasi soal oleh tim validasi.
Sebagai uji coba diberikan angket validasi isi oleh peneliti kepada tim validator yang
berjumlah lima orang. Rumus hitung validasi mengunakan rumus CVR Setiap butir
soal yang telah disusun akan dinilai oleh para ahli apabila seorang ahli menyatakan
butir tersebut valid maka soal tersebut diberi nilai satu dan jika tidak valid maka
bobot butir soal ialah nol. Tes diagnostik two-tier multiple-choice berbasis
kemaritiman setelah dilakukan validasi dan perbaikan akan berikan kepada siswa.
Hasil tes diagnostik two-tier multiple-choice berbasis kemaritiman akan dilakukan uji
reliabilitas, daya pembeda dan Taraf kesukaran. Uji reliabilitas dilakukan untuk
mengetahui apakah tes tersebut memiliki tetetapan. Uji daya pembeda soal dilakukan
untuk mengetahui dan membedakan antara siswa berkemampuan tinggi dan yang
berkempuan rendah. Soal yang baik ialah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak
terlalu sukar.Uji taraf kesukaran soal dilaukan untuk mengetahui apakan soal
dengan cara memberikan soal tes beralasan terbuka, tes objektif beralasan terbuka,
dan soal diagnostik two-tier multiple choice berbasis kemaritiman. Data-data yang
diperoleh dalam penelitian akan dianalisis mengunakan teknik analisis data kuantitatif
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
diujikan kepada siswa dilakukan uji validitas dan reliabilitas, Berdasarkan hasil uji
validitas dan reliabilitas yang dilakukan tes yang dikembangkan valid dan reliabel,
dengan ditunjukan nilai hasil uji validasi melalui uji CVR sebesar 1 dan uji
kemaritiman setelah diujikan kepada siswa dilakukan uji daya pembeda dan taraf
kesukaran. Berdasarkan hasil uji daya beda soal menunjukan sebanyak 4 soal
memiliki kategori kurang, 7 soal memiliki kategori cukup, 5 soal memiliki baik, dan
1 soal memiliki kategori sangat baik. hasil uji taraf kesukaran dan daya beda soal
yang telah dilakukan, terdapat 9 soal memiliki kategori sukar, 7 soal memiliki
hasil uji tes diagnostik two-tier multiple-choice berbasis kemaritiman akan dilakukan
jawaban siswa diklasifikasikan menjadi tiga yaitu, paham apabila kedua tingkat
jawaban benar, miskonsepsi apabila hanya salah satu tingkat jawaban benar dan tidak
paham apabila kedua tingkat salah. Berikut persentase tinggkat miskonsepsi siswa
pada Tabel 1.
6
Tabel 1. Persentase Tinggkat Miskonsepsi Siswa
No Klasifikasi jawaban siswa
Subkonsep No
soal Paham Miskonsepsi Tidak paham
(B-B) (S-B & B-S) S-S
n % n % n %
1. Ukuran Atom dan 1 1 5,6% 8 44,4 % 9 50%
Massa Atom 2 2 11,1% 6 33,3% 10 55,6%
3 7 38,9 % 3 16,7% 8 44,4%
4 9 50% 2 11,1% 7 38,9%
Rata-rata = 26,37
2. Penyusun Atom 5 4 22,2% 7 38,9% 7 38,9%
3. Struktur Atom 6 6 33,3% 4 22,2% 8 44,4%
4. Isotop, Isobar, Isoton 7 5 27,8% 10 55,6% 3 16,7%
8 4 22,2% 12 66,7% 2 11,1%
Rata-rata = 61,15
5. Persepsi tentang Atom 9 5 27,8% 11 61,1% 2 11,1%
KESIMPULAN
Tes yang dikembangkan valid dan reliabel, dengan ditunjukan nilai hasil uji
validasi melalui uji CVR sebesar 1 dan uji reliabilitas soal sebesar 0,65. Miskonsepsi
yang teridentifikasi pada setiap konsep atom dan tabel periodik antara lain pada
subkonsep struktur atom sebesar 22,2%, subkonsep model atom sebesar 22,2%
subkonsep ukuran atom dan massa atom sebesar 26,37%, subkonsep sifat fisis unsur
sebesar 26,4%, subkonsep golongan dan periode sebesar 33,3%, konsep persepsi
7
tentang atom sebesar 61,1%, subkonsep penyusun atom sebesar 38,9% dan
Tanjungpinang.
DAFTAR RUJUKAN