Professional Documents
Culture Documents
Dalam rongga mulut terdapat sekitar 1011 bakteri dalam setiap miligram
membahayakan; banyak yang justru dibutuhkan sebagai flora normal rongga mulut2.
adanya hubungan antara kejadian infeksi rongga mulut dan gigi dengan berbagai
penyakit sistemik seperti penyakit jantung, diabetes melitus dan stroke. Juga menjadi
semakin jelas bahwa rongga mulut dan gigi dapat menjadi tempat asal penyebaran
bakteri dan mikroorganisme lain ke organ lain dalam tubuh manusia. Gingivitis dan
serta pengeluaran saliva, yang bisa terganggu, misalnya pada pasien stroke dengan
gigi dan mulut yang dapat menyebabkan gingivitis yang terbatas pada gingiva atau
bawahnya menjadi marginal periodontitis. Jika kronis akan merusak seluruh jaringan
periodontal menjadi chronic destructive periodontitis. Di antara gigi dan gingiva ada
celah sekitar 2 mm disebut sulkus gingiva; daerah ini paling rentan terhadap infeksi
rongga mulut, gigi dan gingiva dengan tujuan5 : (1) mencegah penyakit pada mulut
dan gigi beserta jaringan pendukungnya, (2) mencegah penyakit yang penularannya
melalui mulut, (3) meningkatkan pertahanan tubuh terhadap infeksi baik di jaringan
rongga mulut maupun infeksi sistemik, dan (4) mempertahankan fungsi mulut untuk
proses asupan makanan. Dalam sumber lain dikatakan bahwa pembersihan rongga
mulut ditujukan untuk: (1) menjaga kontinuitas labia, lidah serta mukosa membran
jaringan rongga mulut, (2) mencegah infeksi rongga mulut, dan (3) mempertahankan
Pada pasien stroke dengan kelumpuhan nervus XII sentral dan/atau gangguan
aterosklerosis dan meliputi proses awal hingga berkembang dan akhirnya sampai
pada fase akhir berupa jaringan infark. Pada endotelium normal tidak didapatkan
Adhesi molekul tersebut dinamakan vasculer cell adhesion molecules (VCAM) dan
penempelan lekosit. 7
ateroma berupa lipid dan menyebabkan produksi beberapa mediator kimiawi dan
makrofag. Mediator kimiawi tersebut juga migrasi sel-sel smooth muscle. Sel-sel otot
dengan plak kolesterol, dan menyebabkan pecahnya plak. Pecahnya plak tersebut
akan meningkatkan faktor resiko infark miokardial dan stroke. Selama dua terakhir
ini, hal tersebut menarik perhatian untuk dilakukakan penelitian tentang peranan
lain yang berhubungan dengan respon imun hiperaktif9 atau suatu reaksi autoimun
terhadap mikroba atau stimulasi metabolik. Kondisi hiperinflamasi mempunyai ciri
plak gigi (berupa bakteri pada ginggiva) yang mengakibatkan infeksi pada mukosa
dan peradangan. Penyakit jaringan periodontal lebih sering ditemukan pada perokok,
obesitas, dan diabetes serta diperkirakan kurang lebih 75% dari populasi orang
Pada dekade terakhir ini banyak bukti yang menunjukkan terdapat hubungan
aterosklerosis, yaitu:
respon inflamasi secara tepat yang dipengaruhi faktor intrinsik (umur, gender,
gen) atau pengaruh eksttrinsik (diit, merokok, dan lain-lain) yang selanjutnya
3. Keberadaan fokus inflamasi pada rongga mulut dapat sebagai faktor proses
potensial aterosklerosis yang distimulasi oleh faktor hormonal dan jalur cell-
bakteri patogen tersebut didapatkan antara 18% hingga 30% pada ateroma
karotis. 14,15
1. Jalur Langsung
dapat menyebar secara sistemik melalui sistem sirkulasi. Suatu penelitian pada
keduanya.
2. Jalur tidak langsung
periodontal ternyata dapat terdeteksi pada plak karotis dan berperan terhadap
Terapi lokal
Menyikat gigi dengan benar serta teratur dengan sikat gigi yang ideal adalah
pencegahan4.
meningkatkan potensi perlekatan kembali plak dan kalkulus adalah terapi lokal yang
maupun gingivitis.4
Air ludah adalah komponen utama yang dapat mengontrol perkembangan
bakteri patogen. Konsistensi aliran air ludah dapat dijaga dengan intake cairan
cukup, penggantian saliva pada pasien xerostomia (terutama yang berusia lanjut) atau
1. Gigi dengan karies yang dalam disertai dengan patologi pulpa yang dapat
2. Gigi dengan patologi ujung akar, jika tidak merespon dengan terapi
konservasi.
dari 40%
fokus infeksi.
6. Sisa akar, dapat menjadi fokus infeksi ataupun berkembang menjadi kista
kekurangan nutrisi maupun vitamin C, protein dan nutrisi lainnya, walaupun faktor
penuaan dan pasien dengan penyakit infeksi umum serta diabetes akan melemahkan
STROKE
mempersiapkan alat, yang meliputi pencuci mulut atau larutan antiseptik, spatel lidah
dengan bantalan spon, kertas tisu standar, baskom bengkok, gelas air beserta air
dingin, larut dalam air, karet pipa penghisap yang dihubungkan dengan alat hisap
harus cuci tangan secara aseptik, kemudian memakai sarung tangan. Setelah itu
periksa refleks muntah pasien, posisikan kepala pasien miring ke kanan atau kiri. Jika
pasien menggunakan gigi palsu maka harus dilepas terlebih dahulu. Selanjutnya
letakkan kertas tisu di bawah wajah pasien dan baskom bengkok di bawah dagunya,
kemudian secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah menggunakan spatel lidah,
lalu bersihkan mulut dengan spatel lidah yang dibasahi dengan pencuci mulut atau
air. Cairan yang terkumpul dihisap dengan penghisap elektrik/suction. Jika rongga
mulut dan gigi dirasakan sudah bersih, berikan lapisan tipis larut air pada bibir pasien.
mulut sesuai prosedur baku, lepaskan sarung tangan dan buang di tempat yang sesuai
Pada pasien yang sadar dan sudah mulai mandiri, tatalaksana pembersihan
Sangat penting untuk mengenal teknik sikat gigi yang tepat, motivasi untuk
sikat gigi secara teratur serta pemilihan pasta gigi yang sesuai. Teknik menyikat gigi
secara horizontal adalah salah karena lambat laun menimbulkan resesi gingival dan
abrasi gigi, sehingga penyakit jaringan periondontal akan lebih mudah terjadi.
Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting agar tidak melukai gusi dimana sikat
gigi harus diganti minimal tiap bulan. Pilih pasta gigi yang mengandung fluoride,
karena dapat menurunkan angka karies dan selanjutnya juga akan terhindar dari
Yang cukup murah dan efektif adalah dengan air hangat dicampur garam.
bahwa berkumur bukanlah pengganti menyikat gigi untuk upaya mencegah karies.
Dental floss atau benang gigi cukup baik untuk membersihkan plak di sela-
sela gigi, tetapi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat melukai gingiva dan
menyebabkan gingivitis.
komplikasinya.
DAFTAR PUSTAKA