You are on page 1of 11

MAKALAH PATIENT SAFETY & MANAJEMEN MUTU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN KEAMANAN PASIEN


PRE-OPERASI, INTRA-OPERASI, DAN POST-OPERASI

Fasilitator :
Nisha Dharmayanti R.,, S. Kep., Ns., M.Si

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2018
MAKALAH PATIENT SAFETY & MANAJEMEN MUTU

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KEBUTUHAN KEAMANAN PASIEN


PRE-OPERASI, INTRA-OPERASI, DAN POST-OPERASI

NAMA KELOMPOK 16:

1. Asmaul Husna 151.0005


2. Dedy Permana Putra 151.0008
3. Fernanda Wike Widyaswara 151.0018
4. Kurrotul Aini 151.0026
5. Lila Watiningrum 151.0027
6. Mahalia Ocha Danna 151.0028
7. Rizky Novitasari Suherman 151.0048
8. Vamila Meydiawati 151.0054

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH SURABAYA
2018

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya pada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah keperawatan patient safety & manajemen
mutu dengan judul “Makalah Patient Safety & Manajemen Mutu Asuhan
Keperawatan Pada Kebutuhan Keamanan Pasien Pre-Operasi, Intra-Operasi, Dan
Post-Operasi”.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan kelancaran makalah bukan hanya
karena kemampuan penulis, tetapi banyak ditentukan oleh bantuan dari berbagai
pihak, yang telah dengan ikhlas membantu penulis demi terselesainya penulisan,
oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih, dan
penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Wiwiek Liestyaningrum,M.Kep. selaku ketua STIKES Hang Tuah
Surabaya.
2. Nisha Dharmayanti R.,, S. Kep., Ns., M.Si selaku penanggung jawab dan
dosen mata kuliah keperawatan patient safety & manajemen mutu dengan
judul STIKES Hang Tuah Surabaya.
3. Rekan-Rekan mahasiswa Prodi S1 Ilmu Keperawatan STIKES Hang Tuah
Surabaya.
Selanjutnya, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu kritik dan saran
yang konstruktif senantiasa penulis harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi yang membaca dan bagi pengembangan ilmu keperawatan.

Surabaya, 05 Mei 2018

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN SAMPUL (COVER) ............................................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................iii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 6
1.3 Tujuan .................................................................................................. 6
1.4 Manfaat ............................................................................................... 7

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep Kebutuhan Keamanan ............................................................ 8
2.2 Safe Surgery ........................................................................................
2.3 Verifikasi Pra Bedah .............................................................................
2.4 Penandaan / Marking ..........................................................................
2.5 Sign in-Time Out- Sign Out Bedah .....................................................

BAB III PEMBAHASAN


3.1 Asuhan Keperawatan Kasus .................................................................

BAB IV PENUTUP
4.1 Saran ....................................................................................................
4.2 Kesimpulan ...........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keamanan dan keselamatan pasien merupakan hal mendasar yang


perlu diperhatikan oleh tenaga medis saat memberikan pelayanan kesehatan
kepada pasien. Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana rumah sakit
memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya
cidera akibat tindakan yang seharusnya diambil.Sistem tersebut meliputi
pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari
insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko
(Depkes, 2008).
Berbagai Negara melaporkan dalam jumlah yang mengejutkan pasien
cedera dan meninggal dunia akibat medical error. Menyadari akan
dampak error pelayanan kesehatan terhadap 1 dari 10 pasien di seluruh dunia
maka World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa perhatian
terhadap Keselamatan Pasien sebagai suatu endemis. Organisasi kesehatan
dunia WHO juga telah menegaskan pentingnya keselamatan dalam pelayanan
kepada pasien: “Safety is a fundamental principle of patient care and a
critical component of quality management.” (World Alliance for Patient
Safety, Forward Programme WHO, 2004), sehubungan dengan data KTD di
Rumah Sakit di berbagai negara menunjukan angka 3 – 16% yang tidak kecil.
KTD tahun 2000 menurut penelitian di RS Utah dan Colorado: 2,9%, yang
meninggal: 6,6%. Di New York: 3,7%, angka kematian 13,6%. Angka
kematian akibat KTD/Adverse event rawat inap diseluruh Amerika serikat
33,6 juta/tahun: 44.000-98.000/tahun. WHO pada tahun 2004 mengumpulkan
angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara: Amerika, Inggris, Denmark,
dan Australia, ditemukan KTD dengan rentang 3,2– 16,6 %, dengan data
tersebut akhirnya berbagai negara mengembangkan sistem keselamatan
pasien (Depkes RI, 2008). Laporan insiden keselamatan pasien di Indonesia
berdasarkan Propinsi menemukan dari 145 insiden yang dilaporkan sebanyak
55 kasus (37,9%) di wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan jenisnya dari 145
insiden yang dilaporkan tersebut didapatkan KNC: 69 kasus (47,6%), KTD:
67 kasus (46,2%) dan lain-lain: 9 kasus (6,2%) (Lumenta, 2008).
Beberapa upaya peningkatan pasien di kamar bedah menggunakan
selembar formulir surgery safety checklist sebagai alat komunikasi atau
verifikasi pra bedah yang merupakan program WHO yang diharapkan dapat
mencegah kesalahan prosedur operasi, kesalahan pasien operasi ataupun
kesalahan kesalahan area yang dilakukan operasi. Selain itu, terdapat 3
tahapan untuk pencegahan cedera pada pasien yang akan menjalankan operasi

5
yaitu tahap Sign In, Time Out, Sign Out. Peran perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan perioperatif meliputi asuhan keperawatan yang diberikan
sebelum (preoperative), selama (intraoperatif), dan setelah pembedahan
(pascaoperatif). Perawatan preoperatif merupakan tahap pertama dari
perawatan perioperatif yang dimulai sejak pasien diterima masuk di ruang
terima pasien dan berakhir ketika pasien dipindahkan ke meja operasi untuk
dilakukan tindakan pembedahan. Perawatan intraoperatif dimulai sejak pasien
ditransfer ke meja bedah dan berakhir bila pasien di transfer ke wilayah ruang
pemulihan. Perawatan post operasi merupakan tahap lanjutan dari perawatan
pre dan intraoperatif yang dimulai saat klien diterima di ruang pemulihan /
pasca anaestesi dan berakhir sampai evaluasi selanjutnya.
Setiap tindakan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien
sudah sepatutnya memberi dampak positif dan tidak memberikan kerugian
bagi pasien. Oleh karena itu, rumah sakit harus memiliki standar tertentu
dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Standar tersebut bertujuan
untuk melindungi hak pasien dalam menerima pelayanan kesehatan yang baik
serta sebagai pedoman bagi tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan
kepada pasien. Selain itu, keselamatan pasien juga tertuang dalam undang-
undang kesehatan. Terdapat beberapa pasal dalam undang-undang kesehatan
yang membahas secara rinci mengenai hak dan keselamatan pasien.
Berdasarkan hal tersebut, didalam makalah ini penulis akan membahas
mengenai aplikasi asuhan keperawatan pada pasien pre-operasi, intra-operasi
dan post-operasi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana konsep dari Kebutuhan dan Keamanan pasien ?
2. Jelaskan hal apasajakah yang harus di perhatikan dalam Safe Surgery ?
3. Jelaskan hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam verifikasi Pra
Bedah?
4. Bagaimana cara penandaan / marking untuk identifikasi lokasi operasi
pada pasien ?
5. Jelaskan tentang tahapan pencegahan cedera dengan Sign In- Time Out -
Sign Out pada pasien yang dilakukan operasi?
6. Bagaimana aplikasi asuhan keperawatan dalam keselamatan pasien pada
pasien pre-operasi, intra-operasi dan post-operasi ?

1.3 Tujuan

a) Tujuan Umum

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengaplikasian


patient safety dalam asuhan keperawatan pada pasien pre-operasi, intra-
operasi dan post-operasi.

6
b) Tujuan Khusus

1. Untuk memahami konsep kebutuhan dan keamanan pasien dalam


patient safety.
2. Untuk mengidentifikasi safe surgery pada pasien pre-operasi, itra-
operasi dan post-operasi.
3. Untuk mengidentifikasi hal yang dilakukan pada saat verifikasi pra
bedah.
4. Untuk mengidentifikasi lokasi operasi dengan cara penandaan /
marking pada pasien pra-operasi.
5. Untuk mengidentifikasi tahapan pencegahan cedera pada pasien
dikamar operasi dengan Sign In- Time Out-Sign Out pada pasien
intra-operasi.
6. Untuk mengidentifikasi penerapan keselamatan pasien dalam
pemberian asuhan keperawatan pada pasien pre-operasi, intra-operasi
dan post-operasi.

1.4 Manfaat
Penulisan lembar tugas kelompok ini sangat diharapkan
bermanfaat bagi seluruh pembaca. Selain itu, diharapkan dapat menambah
wawasan penulis untuk memahami tentang asuhan keperawatan
keselamatan pasien pada pasien pre-operasi, intra-operasi dan post-
operasi.

7
BAB II

TINJAUAN TEORI

8
BAB III

PEMBAHASAN

9
BAB IV

PENUTUP

10
DAFTAR PUSTAKA

11

You might also like